TUGAS I

3
TUGAS MATAKULIAH METODE SEISMIK II 01/01/2016 TUGAS I. METODE SEISMIK II “UGM-Hz Contour Map” ANNISA TRISNIA SASMI (13/349836/PA/15582) I. Plot Peta Kontur (2D dan 3D) TUGAS MATAKULIAH METODE SEISMIK II ANNISA TRISNIA SASMI X X X = titik pengeboran

description

5tr

Transcript of TUGAS I

TUGAS MATAKULIAH METODE SEISMIK II 01/01/2016

TUGAS I. METODE SEISMIK II“UGM-Hz Contour Map”

ANNISA TRISNIA SASMI (13/349836/PA/15582)

I. Plot Peta Kontur (2D dan 3D)

TUGAS MATAKULIAH METODE SEISMIK II ANNISA TRISNIA SASMI

X

X

X = titik pengeboran

TUGAS MATAKULIAH METODE SEISMIK II 01/01/2016

II. InterpretasiTelah dilakukan pengeplotan Horizon UGM (baik secara 2D maupun 3D) yang

diperkirakan memiliki cadangan hidrokarbon yang prospek untuk dieksploitasi. Berdasarkan perkiraan tersebut, akan dilakukan pengeboran di horizon ini. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang lebih dalam terhadap Horizon UGM, khususnya dalam hal kondisi topografinya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara presisi, dimana lubang bor harus ditempatkan.

Secara konsep, pengeboran sebaiknya dilakukan pada zona akumulasi hidrokarbon, yaitu di petroleum system, dengan jenis trap yang bisa berupa struktural, stratigrafik, dan kombinasi. Dengan data seismik yang kita miliki, diasumsikan bahwa zona pengamatan kali ini merupakan petroleum system dengan structural trap, yaitu berupa sesar atau antiklin. Kita belum dapat mendeteksi keberadaan stratigraphic dan combination petroleum system dalam penampang perlapisan yang kita miliki, sebab untuk menganalisis kedua sistem ini, kita juga memerlukan data log.

Hidrokarbon akan terakumulasi di puncak antiklinal bila terdapat antiklinal di wilayah tersebut. Pada Horizon UGM, terjadi pensesaran pada Horizon UGM, dimana sesar tersebut memunculkan drag fold berbentuk antiklinal di salah satu sisi Horizon UGM. Hal tersebut mengakibatkan hidrokarbon yang berada di wilayah blok bagian bawah akan bermigrasi melewati bidang sesar, kemudian merembes di blok atas Horizon UGM yang berbentuk antiklinal. Di zona antiklinal tersebutlah hidrokarbon akan terkumpul. Artinya, pengeboran sebaiknya dilakukan di puncak zona antiklinal tersebut, dengan hidrokarbon dapat dieksploitasi dengan seoptimal mungkin. Maka, dibuatlah peta kontur Horizon UGM lengkap dengan permodelan 3D-nya untuk mempermudah dalam mengamati dimana zona antiklinal tersebut berada. Kontur dibuat dengan mengeplot posisi X (CDP) posisi Y (Line), dan Z (time). Zona antiklinal ditandai dengan time travel yang rendah.

Berdasarkan asumsi di atas, titik bor akan diletakkan di puncak antiklinal Horizon UGM. Track pengeboran akan dihindarkan sebisa mungkin dari wilayah sesar, karena dikhawatirkan zona sesar tersebut akan menyebabkan lost of circulation. Terlepas dari hal tersebut, kondisi tekanan di setiap formasi yang akan dilalui oleh mata bor sebaiknya dimonitor secara teliti untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan, seperti lost of circulation dan blow out.

Bila dibandingkan dengan hasil contouring manual, hasil contouring secara computerized lebih teliti dan akurat. Kurang akuratnya hasil contouring manual dapat disebabkan karena subjektivitas dan ketidaktelitian pembuat peta dalam menarik garis.

TUGAS MATAKULIAH METODE SEISMIK II ANNISA TRISNIA SASMI