Tugas Histologi Veteriner II

6
TUGAS HISTOLOGI VETERINER II Nama Kelompok: 1. Martha Diana Suwaris 1409005041 2. D.S.M. Odiec Yusman Purnawan 1409005042 3.Febrianti 1409005043 4. Endah Rahmawati 1409005044 5. Fatmawati Aras 1409005045 UNIVESITAS UDAYANA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

description

tugas histologi

Transcript of Tugas Histologi Veteriner II

Page 1: Tugas Histologi Veteriner II

TUGAS HISTOLOGI VETERINER II

Nama Kelompok:

1. Martha Diana Suwaris 14090050412. D.S.M. Odiec Yusman Purnawan 14090050423. Febrianti 14090050434. Endah Rahmawati 14090050445. Fatmawati Aras 1409005045

UNIVESITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

2015

Page 2: Tugas Histologi Veteriner II

1. Gambar struktur histologi trakea dan bronkus serta berikan keterangan!Jawab:

Page 3: Tugas Histologi Veteriner II

2. Apa yang dimaksud dengan aparatus jungta glomeruli serta jelaskan fungsinya?

Page 4: Tugas Histologi Veteriner II

Jawab:

Aparatus jungta glomeruli Dekat dengan badan ginjal, tunika media ateriol aferen

mengalami modifikasi dan terdiri atas sel-sel yang mempunyai bentuk seperti sel-sel

epiteloid, bukan otot polos seperti lazimnya arteriol.Terdapat sel-sel yang dinamakan sel

jukstaglomelurus yang mempunyai inti seperti rokok dan sitoplasmanya berwarna gelap

yang dipenuhi dengan granula. Sel-sel jukstaglomelurus berfungsi menghasilkan enzim

renin. Renin berperan mengubah protein plasma yang dinamakan angiotensinogen

menjadi angiotensin I.Zat ini sebagai akibat kerja 'converting enzyme' yang diduga

terdapat dalam paru-paru, bila kehilangan dua asam amino berubah menjadi okta peptide

yang dinamakan angiotensin II. Efek fisiologi utama dari angiotensin II adalah

meningkatkan sekresi hormon aldosteron oleh korteks adrenal. Defisiensi natrium

merangsang pengeluaran renin yang akan mempercepat sekresi aldosteron. Akibatnya

reabsorpsi ion natrium yang dapat menghambat ekskresi renin. Kelebihan natrium dalam

darah akan menekan sekresi renin yang mengakibatkan penghambatan pembentukan

aldosteron yang akan meningkatkan konsentrasi natrium urin. Jadi apparatus

jukstaglomelurus mempunyai peranan homeostatic dalam mengawasi keseimbangan ion

Natrium (Na).

3. Jelaskan apa yang terjadi pada nefron ginjal tanpa dipengaruhi oleh anti diuritik

hormone!

Jawab:

ADH berperan mengendalikan proses reabsorbsi air (penyerapan kembali air) di

nefron (unit fungsional ginjal) terutama pada tubulus proximal. Jika ADH tinggi maka

reabsorbsi air meningkat dan dikembalikan ke dalam darah, artinya urine yang terbentuk

sedikit. Sebaliknya jika ADH rendah maka reabsorbsi air turun (= air banyak dibuang)

sehingga kencingnya jadi banyak

Ketika kita banyak minum maka ADH tidak disekresikan ke darah sehingga

cairan darah encer. Otomatis air akan di buang begitu saja karena darah dan Cairan di

TCD isotonis (sma sama encer ) OK. Namun jika kita sedikit minum agar tubuh tidak

dehidrasi maka ADH disekresi besarbesaran ke darah sehingga darah menjadi pekat

Page 5: Tugas Histologi Veteriner II

akibatnya di ginjal terjadi penyerapan air lagi yang seharusnya dibuang ke Tubulus

Kolektivus .

Maka pada orang yang defisiensi ADH tidak terjadi penyerapann air di urine

sekunder karena darahnya tidak pekat sehingga tidak ada kemampuan menyerap air

kembali . Ciri orang ini tentu akan sering kencing yang kemudian orang ini dikenal

menderita Diabetes Incipidus (Kurang ADH)