Farmasi Veteriner

12
Sistem Penghantaran Obat Pada Hewan Salah satu cabang ilmu farmasi yaitu melingkupi pengobatan pada hewan atau yang biasa dikenal farmasi veteriner. Pengobatan pada hewan berbeda dengan manusia dikarenakan perbedaan fisiologis antara keduanya sehingga sistem penghantaran obat yang digunakan pun berbeda. Sistem penghantaran obat pada hewan memiliki peran yang sangat penting dalam pengobatan hewan agar obat tersebut dapat bekerja optimal sesuai indikasi dan menghasilkan respon yang diharapkan. Desain dan sistem penghantaran obat hewan memerlukan pertimbangan yang berbeda dan menghadapi tantangan lebih dari formulasi obat yang digunakan untuk manusia dan tidak dapat dilaksanakan berdasarkan data manusia saja. Beberapa pertimbangan dalam menentukan sistem penghantaran obat hewan yaitu meliputi : - Klasifikasi berdasarkan kebiasaan diet hewan - Klasifikasi berdasarkan rumen - Klasifikasi berdasarkan Canine dan Fenine Beberapa tipe dasar penghantaran obat pada hewan : 1. Sistem penghantaran yang digunakan untuk menghantarkan bentuk sediaan obat pada hewan 2. Sediaan yang berupa implantasi dan sejenisnya yang digunakan untuk penggunaan jangka panjang Bentuk Sediaan Obat Hewan

description

Farmasi Veterinerbidang ilmu varmasi yang membahas masalah ternak, terutama obat-obat hewan.Selain itu, farmasi veteriner membahas formulasi obat hewan.

Transcript of Farmasi Veteriner

Page 1: Farmasi Veteriner

Sistem Penghantaran Obat Pada Hewan

Salah satu cabang ilmu farmasi yaitu melingkupi pengobatan pada hewan atau

yang biasa dikenal farmasi veteriner. Pengobatan pada hewan berbeda dengan

manusia dikarenakan perbedaan fisiologis antara keduanya sehingga sistem

penghantaran obat yang digunakan pun berbeda. Sistem penghantaran obat pada

hewan memiliki peran yang sangat penting dalam pengobatan hewan agar obat

tersebut dapat bekerja optimal sesuai indikasi dan menghasilkan respon yang

diharapkan.

Desain dan sistem penghantaran obat hewan memerlukan pertimbangan yang

berbeda dan menghadapi tantangan lebih dari formulasi obat yang digunakan

untuk manusia dan tidak dapat dilaksanakan berdasarkan data manusia saja.

Beberapa pertimbangan dalam menentukan sistem penghantaran obat hewan yaitu

meliputi :

- Klasifikasi berdasarkan kebiasaan diet hewan

- Klasifikasi berdasarkan rumen

- Klasifikasi berdasarkan Canine dan Fenine

Beberapa tipe dasar penghantaran obat pada hewan :

1. Sistem penghantaran yang digunakan untuk menghantarkan bentuk

sediaan obat pada hewan

2. Sediaan yang berupa implantasi dan sejenisnya yang digunakan untuk

penggunaan jangka panjang

Bentuk Sediaan Obat Hewan

Bentuk sediaan obat yang digunakan pada hewan meliputi bentuk sediaan

yang dapat digunakan untuk pemakaian dalam tubuh maupun luar tubuh.

Walaupun banyak sediaan obat untuk hewan yang mengandung obat yang sama

dengan sediaan obat untuk manusia, beberapa sediaan hewan mengandung obat

yang digunakan pada manusia secara meluas seperti benzimidazole anthelmintic,

macrolides endectocides, salycilamide flukicides, dan derivat kloramfenikol.

1. Sediaan Obat Oral

Page 2: Farmasi Veteriner

A. Tablet dan Bolus

Sediaan obat padat seperti tablet kompresi jarang digunakan pada hewan

karena proses administrasi obat akan terganggu oleh sifat hewan, sehingga

pemberian sediaan padat melalui oral akan menghabiskan waktu, berbahaya, tidak

memiliki kepastian apakah obat tersebut ditelan oleh hewan karena kebiasaan

hewan yang suka mengunyah dan mengeluarkannya kembali.

Pemberian obat didasarkan pada berat badan hewan atau luas permukaan

tubuh. Jumlah dosis yang diberikan pada hewan mamalia besar (Contoh : Sapi dan

Kuda) dinyatakan dalam mg atau g tablet per lb (KgBB). Obat seperti

sulfonamida yang diberikan dengan dosis 15mg/150 lb, maka apabila berat sapi

750lb dibutuhkan 75mg sulfonamida.

Beberapa contoh formulasi obat hewan yang tersedia dalam bentuk tablet

atau bolus :

- Petazole – 300

- LEAV – Fin

- Petazole – 1500

- Lamisole – 300

Tablet lamisole – 300 mengandung levamisole HCl BP 300MG yang efektif

dalam menangani cacing yang terdapat pada saluran cerna maupun cacing pada

paru – paru yang menyerang domba, hewan ternak, dan Unggas.

Bolus merupakan sediaan obat berukuran sangat besar dengan dosis besar

dengan berat antara 3 hingga 16 g (gram) atau lebih. Bolus berbentuk seperti

capsul (silindris) karena bolus yang berbentuk bulat akan susah saat dicerna oleh

hewan. Pemakaian bolus pada hewan dibantu dengan menggunakan alat balling

gun. Balling gun terdiri dari suatu barrel dan penekan yang dapat menahan satu

atau lebih bolus. Tabung yang terdapat pada balling gun dimasukkan kedalam

mulut hewan hingga pada bagian bawah belakang lidah kemudian tekan bagian

penekan sehingga secara refleks hewan akan menelan bolus yang diletakkan

didalam tabung balling gun.

Page 3: Farmasi Veteriner

Formulasi sediaan bolus yaitu dengan dosis zat utama atau zat khasiat

yang sangat tinggi dibandingkan zat tambahannya. Zat tambahan yang digunakan

yaitu berupa diluent, zat pengikat, dan adjuvant lain yang dibutuhkan. Pada hewan

ruminansia seperti hewan ternak atau domba, digunakan konsep long – acting

boluses yang dapat bertahan pada saluran cerna hingga lebih dari 12 jam (bahkan

melebihi hitungan hari atau minggu). Hal ini dikarenakan sediaan padat akan

bertahan pada bagian ruminoreticular yang merupakan suatu bagian pada saluran

cerna ruminansia. Untuk mendapatkan long acting boluses, maka faktor densitas

bolus harus berkisar antara 1,5 hingga 8 dan hal ini dapat dicapai dengan

penambahan besi (iron), clay, sodium sulfat dihidrat, serta dikalsium sulfat

kedalam formulasi.

B. Kapsul

Sediaan obat hewan berupa kapsul pada umumnya sering diberikan pada

hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, untuk hewan ternak pada formulasi

sediaan kapsul ditambahkan vitamin atau suplemen. Sedian – sediaan yang berupa

kapsul pada umumnya itu sediaan nutrasetikal, vitamin dan mineral, dan

antimikroba.

Kapsul gelatin yang diberikan pada manusia dapat digunakan untuk hewan

ukuran kecil (Contoh : anjing dan kucing), dengan ukuran kapsul nomor 000 atau

nomor 00). Selain kapsul tersebut, terdapat kapsul dengan ukuran besar nomor 13

( 2- 3 g) hingga nomor 7 (14 – 24 g) dan terdapat beberapa kapsul yang

Page 4: Farmasi Veteriner

menambahkan perasa makanan seperti rasa daging pada bagian shells atau

pembungkus kapsul yang bertujuan agar anjing dan kucing mudah untuk

mengonsumsinya.

Rumacin TM merupakan kapsul antimikroba dan antijamur untuk hewan

ternak yang mengandung 6 g niasin B, vitamin, dan enzim pencernaan.

sediaan farmasi kontrol release yang dipasarkan

2. Sediaan obat Parenteral

Sediaan obat parenteral dan sistem penghantarannya meliputi pemberian

secara injeksi (contoh : larutan, suspensi, emulsi, dan bubuk kering untuk

rekonstitusi), infus intra-mammary, sistem penghantaran intra – vagina, dan

implantasi.

Infus intra – mammary digunakan untuk sapi menyusui dan non menyusui.

Pemberian infus intra – mammary pada sapi menyusui harus terdistribusi dengan

cepat dan derajat pengikatan rendah pada jaringan sehingga konsentrasi residu

obat didalam susu sapi bernilai rendah.

Sistem penghantaran intra – vaginal meliputi poliurethane sponges yang

mengandung progestin sintetik yang berupa silikon yang disisipkan untuk

menghasilkan hormon progesteron secara alami.

Page 5: Farmasi Veteriner

Implant yang digunakan pada hewan berupa tablet kompresi atau sistem

matriks terdispersi pada suatu polimer non – degradable.

implant

Contoh produk farmasi sediaan parenteral pelepasan terkendali

3. Sediaan Obat Topikal

Sediaan obat hewan yang diberikan secara topikal dapat digunakan untuk

mengobati hewan antara lain sediaan padat (bubuk kering), sediaan semi solid

(krim, salep, dan pasta), dan cairan (Larutan, suspensi, suspoemulsi, dan emulsi).

Penghantaran sediaan topikal lainnya yaitu sistem penghantaran transdermal yang

mampu menembus barrier menuju aliran darah.

Gel transdermal terdiri dari suatu pembawa, contoh gel yang digunakan

sebagai gel transdermal yaitu Pluronic Lecithin Organogel (PLO gel). Komposisi

miselar pada PLO meningkatkan penetrasi kulit pada agen farmasetik didalam

suatu formulasi. Sifat dari gel PLO yaitu tidak toksik dan dapat ditoleransi dengan

baik, namun tidak semua obat dapat dibuat menjadi produk gel transdermal. Gel

Page 6: Farmasi Veteriner

transdermal digunakan untuk mengobati beberapa penyakit yang menyerang

anjing dan kucing seperti kebiasaan yang kotor, penyakit jantung, dan hipertiroid.

Suatu sistem penghantaran transdermal terdiri dari :

- suatu obat atau zat khasiat yang terhubung pada suatu reservoar

- suatu protective backing layer, suatu membran rate limiting release, dan

- suatu layer adhesive.

Secara fisiko kimia, suatu obat untuk dijadikan suatu sistem penghantaran

sediaan transdermal secara ideal yaitu :

- Berat molekul yang rendah (< 500 dalton)

- Berpotensi tinggi

- Larut dalam air (untuk memfasilitasi obat untuk keluar dari reservoar and

untuk melewatkan obat melalui jaringan epidermis dan dermis kulit)

- Larut lemak (agar terjadi penetrasi pada jaringan stratum korneum kulit)

Contoh sediaan transdermal untuk hewan yaitu fentanyl, suatu agonis

opioid sintetis yang dihantarkan melalui sistem penghantaran transdermal pada

anjing, kucing, dan kuda.

Beberapa keunikan atau ciri khas sediaan topikal untuk hewan yang harus

diperhatikan oleh farmasis / apoteker yang digunakan untuk pengobatan maupun

pencegahan terhadap parasit internal maupun eksternal yaitu :

Pour on / Spot on Application

Pour on / spot on application merupakan suatu produk cairan yang

mempengaruhi aktivitas sistemik setelah diaplikasikan pada punggung hewan atau

pada suatu spot yang terkonsentrasi pada bagian punggung suatu hewan. Beberapa

produk spot-on membantu hewan kecil untuk terhindar dari serangga penghisap

darah hewan.

Minyak pada sediaan obat pour-on atau spot-on dicampurkan dengan

minyak alami hewan peliharaan yang digunakan sebagai suatu neurotoksin yang

Page 7: Farmasi Veteriner

melawan ektoparasit. Sama halnya pada hewan ternak, sedian spot on digunakan

untuk mengontrol hewan ternak dari serangga penghisap darah dan cacing (grubs

and lices). Bagaimanapun terdapat satu produk pour on / spot on yang memiliki

aktivitas spektrum luas sebagai antihelmintik yaitu levamisole. Formulasi

levamisole mengandung organofosfor insektisida atau agen antihelmintik yang

terlarut didalam suatu pelarut organik seperti dimetil sulfoksida, dan atau senyawa

hidrokarbon aromatic.

Pour-on / Spot-on Application

Dust Bag

Hewan ternak diobati dengan bubuk insektisida dengan menggunakan alat

yang bernama dust bag. Pemberian dosis atau pemberian obat tergantung pada

gerakan atau gosokan yang dilakukan hewan pada kantong (bag) pada saat hewan

berjalan disamping atau dibawah dust bag. Pada bagian dalam dust bag terdapat

poros yang berisi formulasi obat. Formulasi obat yang terdapat didalam poros

(lubang) dust bag terlindungi oleh suatu kain atau membran bagian luar yang

bersifat tahan air (waterproof).

Page 8: Farmasi Veteriner

Dips

Dips digunakan untuk mengontrol ektoparasit yang menyerang hewan.

Dipping merupakan suatu metode intensif yang dilakukan untuk menjaga atau

mengontrol ektoparasit pada hewan.

Suatu formulasi dip yaitu bahan obat terdilusi pada suatu kolam mandi

(bath) tempat dimana hewan akan berada didalamnya. Suatu dip haruslah

berukuran besar, lebar, dan kedalamannya cukup untuk merendam hewan agar

obat tersebar secara merata pada seluruh bagian tubuh hewan. Bahan obat

haruslah bersifat non toksik terhadap hewan namun toxic terhadap ektoparasit.

Dips and spray race application

Flea and Tick Collar

Terdapat dua tipe Flea and Tick Collars yaitu :

- Vapourus

Page 9: Farmasi Veteriner

- Powder Producing Collars

Vaporous collar berisi campuran cairan pestisida yang memerlukan

tekanan untuk pengeluarannya melalui collar. Pestisida secara perlahan akan

dirilis atau dikeluarkan ke udara sekitar hewan sehingga membunuh pest yang

berada pada hewan tersebut.

The powder producing collar merupakan suatu bubuk yang megandung

cairan padat obat didalam resin. Singkatnya, setelah collar diproses, maka

partikel akan bermigrasi dari dalam resin dan membentuk suatu partikel

berlapis yang disebut bloom.