TUGAS FITOKIM
Click here to load reader
-
Upload
rahmi-safitri -
Category
Documents
-
view
45 -
download
10
Transcript of TUGAS FITOKIM
ISOLASI SENYAWA ALKALOIDA DARI DAUN TUMBUHAN
SAMBILOTO
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness)
SAULINA HARIANJA
2011
Salah satu tumbuhan yang sering digunakan sebagai sumber obat adalah
daun tumbuhan sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness). Sambiloto
merupakan tumbuhan yang tumbuh liar di tempat terbuka, seperti kebun, tepi
sungai, tanah kosong yang agak lembab, atau di pekarangan (Yuniarti, 2008).
Dalam sistematika (taksonomi), tumbuhan sambiloto dapat diklasifikasikan
sebagai berikut : Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis Gambar 1. Daun Sambiloto
Spesies : Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness
Tumbuhan sambiloto secara empiris berkhasiat sebagai obat amandel, obat
asam urat, obat batuk rejan, obat diabetes melitus, obat hipertensi, hepatitis,
stroke, TBC, menguatkan daya tahan tubuh terhadap serangan flu babi dan flu
burung (Nazaruddin, 2009). Daun tumbuhan sambiloto memiliki gugus aktif dari
hasil isolasi neoandrographolide yaitu senyawa baru diterpena glukosida dengan
rumus molekul C23H38O8. Dari sifat kelarutan dan hasil reaksi yang positif
dengan pereaksi tertentu, diketahui bahwa senyawa tersebut mempunyai gugus
fungsi α,β lakton (Klaipool, 1952).
Tahap isolasi dalam penelitian ini antara lain, sampel yang digunakan
adalah daun tumbuhan sambiloto, berupa serbuk halus kering sebanyak 1050
gram. Tahap awal dilakukan test uji pendahuluan, yaitu skrining fitokimia dengan
menggunakan pereaksi-pereaksi untuk senyawa alkaloida: pereaksi Meyer,
Wagner, Bouchardat, dan pereaksi Dragendorf. Kemudian dilakukan tahapan
isolasi, yaitu:
1. Ekstraksi maserasi dengan mengekstraksi daun tumbuhan sambiloto
dengan pelarut methanol. Ekstrak pekat metanol yang diperoleh
dipekatkan dengan alat rotarievaporator. Ekstrak pelarut metanol
selanjutnya diasamkan dengan asam asetat 2% hingga pH=4, kemudian
dibasakan dengan NH4OH(p) hingga pH=10.
2. Ekstraksi partisi, dilakukan dengan menggunakan kloroform dan
dipekatkan. Ekstrak pekat kloroform yang merupakan alkaloid total
dianalisis KLT,
3. Analisis Kromatografi Lapis Tipis,
4. Analisis Kromatografi Kolom, melakukan pisahan dengan kromatografi
kolom dengan eluen kloforom : metanol (90:10 v/v). Senyawa yang
diperoleh kemudian dimurnikan dengan metanol, menghasilkan kristal
berwarna putih kekuningan berbentuk amorf sebanyak 37 mg, Rf=0,325
dan TL=149 – 152oC. Selanjutnya kristal murni diidentifikasi kristal
dengan Spektoskopi.
5. Analisis Spektroskopi Kristal Hasil Isolasi, mencakup identifikasi dengan
kromatografi lapis tipis, pengukuran titik lebur dan identifikasi dengan
menggunakan Spektrofotometer Infra Merah (FT-IR) dan
Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR). Dari data
analisis dan interpretasi spektroskopi, mengindikasikan kristal isolasi yang
diperoleh adalah senyawa alkaloida.
DAFTAR PUSTAKA
Nazaruddin. 2009. Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta: UGM Press.
Yuniarti, T. 2008. Ensiklopedia Tananman Obat Tradisional. Cetakan Pertama. Yogyakarta: MedPress.
Klaipool, R.J.C. 1952. Nature Lond. Tesis Sarjana ITB. Bandung: Penerbit ITB.
TUGAS
FITOKIMIA 1
RESUME JURNAL PENELITIAN
ISOLASI SENYAWA ALKALOIDA DARI DAUN TUMBUHAN
SAMBILOTO
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness)
OLEH:
RAHMI SAFITRI
J1E110019
PROGRAM STUDI S1 FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
2012