4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

30
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas, peran dan fungsi kepolisian suatu Negara selalu berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangannya itu dipengaruhi oleh banyak hal. Beberapa diantaranya adalah lingkungan, politik, ketatanegaraan, ekonomi maupun social budaya. Begitu pula dengan tugas, peran dan fungsi kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Dari masa berdirinya Polri sebagaimana disyahkan dalam Undang – Undang Dasar (UUD) tanggal 18 Agustus 1945 sampai dengan sekarang, tugas, peran dan fungsinya mengalami perkembangan. Apabila dahulu pada masa awal disahkannya kepolisian nasional disamping melaksanakan tugas rutin, kepolisian juga secara aktif ikut dalam perang mempertahankan kemerdekaan, maka pada saat sekarang ini berdasarkan Undang – Undang No 2 tahun 2002 Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. 1

Transcript of 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

Page 1: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tugas, peran dan fungsi kepolisian suatu Negara selalu berkembang dari

waktu ke waktu. Perkembangannya itu dipengaruhi oleh banyak hal. Beberapa

diantaranya adalah lingkungan, politik, ketatanegaraan, ekonomi maupun social

budaya. Begitu pula dengan tugas, peran dan fungsi kepolisian Negara Republik

Indonesia (Polri). Dari masa berdirinya Polri sebagaimana disyahkan dalam

Undang – Undang Dasar (UUD) tanggal 18 Agustus 1945 sampai dengan

sekarang, tugas, peran dan fungsinya mengalami perkembangan.

Apabila dahulu pada masa awal disahkannya kepolisian nasional disamping

melaksanakan tugas rutin, kepolisian juga secara aktif ikut dalam perang

mempertahankan kemerdekaan, maka pada saat sekarang ini berdasarkan

Undang – Undang No 2 tahun 2002 Kepolisian Negara Republik Indonesia

merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan

ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,

pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya

keamanan dalam negeri.

Dalam perkembangan saat sekarang ini, masyarakat Indonesia menuntut

Polri menjadi lembaga yang humanis, professional dan mejunjung tinggi hak

azazi manusia serta mampu menciptakan keadilan social ditengah masyarakat.

Hal ini tidakklah mudah bagi Polri, peranan sebagai penegak hukum sering

1

Page 2: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

berbenturan dengan peranannya sebagai pelayan masyarakat. Untuk itu Polri

perlu mengembangkan upaya diskresi kepolisian dengan menggunakan hati

nurani ditengah – tengah masyarakat.

2

Page 3: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

A. Rumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam penulisan makalah ini

adalah mencari titik terang mengenai Bagaimana Perkembangan Tugas, Peran

Dan Fungsi Kepolisian dari berdirinya sampai dengan saat ini ?, bagaimana

Gambaran Umum Tugas dan Wewenang Polri dan Upaya Diskresi Kepolisian,

serta bagaimana Citra Polri dalam Menjalankan Tugas dan Wewenangnya.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai Ujian

Akhir Semester pada mata kuliah Sistem Peradilan Pidana (SPP). Selain untuk

memenuhi nilai Ujian Akhir Semester, tujuan penulisan makalah ini juga untuk

mengetahui Perkembangan Tugas, Peran Dan Fungsi Kepolisian dari berdirinya

sampai dengan saat ini, kemudian Gambaran Umum Tugas dan Wewenang Polri

dan Upaya Diskresi Kepolisian, serta Citra Polri dalam Menjalankan Tugas dan

Wewenangnya.

3

Page 4: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

BAB II. PEMBAHASAN

A. Perkembangan Tugas, Peran dan Fungsi Kepolisian

Tugas, peran dan fungsi Polri sejak masa berdirinya sebagaimana disahkan

dalam Undang – Undang Dasar (UUD) tanggal 19 Agustus 1945 sampai dengan

sekarang mengalami perkembangan yang dapat dilihat dari ketentuan UU yang

mengatur tentang Polri.

a. Undang Undang No 13 tahun 1961 tentang ketentuan-ketentuan

pokok Kepolisian Negara.

Pasal 1

1) Kepolisian Negara Republik Indonesia, selanjutnya disebut

Kepolisian Negara, ialah alat negara penegak hukum yang

terutama bertugas memelihara keamanan di dalam negeri.

2) Kepolisian Negara dalam menjalankan tugasnya selalu menjunjung

tinggi hak-hak azasi rakyat dan hukum negara.

Pasal 2

Dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam pasal 1 maka

Kepolisian Negara mempunyai tugas :

1. a. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.

b. Mencegah dan memberantas menjalarnya penyakit-penyakit

masyarakat.

c. Memelihara keselamatan negara terhadap gangguan dari dalam.

d. Memelihara keselamatan orang, benda dan masyarakat

termasuk memberi perlindungan dan pertolongan.

e. Mengusahakan ketaatan warga negara dan masyarakat terhadap

peraturan-peraturan negara.

2. Dalam bidang peradilan mengadakan penyidikan atas kejahatan

4

Page 5: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

dan pelanggaran menurut ketentuan-ketentuan dalam undang-

undang Hukum Acara Pidana dan lain-lain peraturan negara.

3. Mengawasi aliran-aliran kepercayaan yang dapat membahayakan

masyarakat dan negara.

4. Melaksanakan tugas-tugas khusus lain yang diberikan kepadanya oleh

suatu peraturan negara.

b. Undang - Undang No 20 tahun 1982 tentang ketentuan -

ketentuan pokok pertahanan keamanan Negara Republik Indonesia.

Pasal 30

Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas :

a. Selaku alat negara penegak hukum memelihara serta

meningkatkan tertib hukum dan bersama-sama dengan segenap

komponen kekuatan pertahanan keamanan negara lainnya

membina ketentraman masyarakat dalam wilayah negara guna

mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

b. Melaksanakan tugas kepolisian selaku pengayom dalam

memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat bagi

tegaknya ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Membimbing masyarakat bagi terciptanya kondisi yang

menunjang terselenggaranya usaha dan kegiatan sebagaimana

dimaksud huruf a dan huruf b ayat (4) pasal ini.

c. Undang - undang No 28 tahun 1997 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia

Pasal 3

Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara

dibidang penegakan hukum, perlindungan dan pelayanan

masyarakat, serta pembimbingan masyarakat dalam rangka

5

Page 6: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

terjaminnya tertib dan tegaknya hukum serta terbinanya ketentraman

masyarakat guna terwujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat.

Pasal 4

1. Pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian Negara

Republik Indonesia yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :

a. Alat-alat Kepolisian khusus.

b. Penyidik pegawai negeri sipil.

c. Bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

2. Pengemban fungsi kepolisian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a, huruf b, dan huruf c melaksanakan fungsi kepolisian

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar

hukumnya masing- masing.

Pasal 5

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah unsur Angkatan

Bersenjata Republik Indonesia yang terutama berperan memelihara

keamanan dalam negeri.

2. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan satu kesatuan

dalam melaksanakan fungsi kepolisian.

Pasal 13

Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas :

a. Selaku alat negara penegak hukum memelihara serta

meningkatkan tertib hukum.

b. Melaksanakan tugas kepolisian selaku pengayom dalam

memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat bagi

tegaknya ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Bersama-sama dengan segenap komponen kekuatan pertahanan

keamanan negara lainnya membina ketentraman masyarakat dalam

6

Page 7: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

wilayah negara guna mewujudkan keamanan dan ketertiban

masyarakat.

d. Membimbing masyarakat bagi terciptanya kondisi yang

menunjang terselenggaranya usaha dan kegiatan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c.

e. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Pasal 14

1. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

13, Kepolisian Negara Republik Indonesia :

a. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak

pidana sesuai dengan Hukum Acara Pidana dan peraturan

perundang-undangan lainnya.

b. Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran

kepolisian, dan laboratorium forensic serta psikologi kepolisian

untuk kepentingan tugas kepolisian.

c. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.

d. Memelihara keselamatan jiwa raga, harta benda,

masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban

dan/atau bencana termasuk memberikan perlindungan dan

pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

e. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam rangka membina

keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan.

f. Melindungi dan melayani kepentingan warga masyarakat untuk

sementara, sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang

berwenang.

g. Membina ketaatan diri warga masyarakat terhadap hukum dan

peraturan perundang-undangan. 7

Page 8: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

h. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional dan pembinaan

kesadaran hukum masyarakat.

i. Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan tehnis

terhadap alat-alat kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri

sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa yang memilki

kewenangan kepolisian terbatas.

j. Melakukan pengawasan terhadap orang asing yang berada di

wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

k. Mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi

kepolisian internasional.

2. Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagai sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf I diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

d. Perubahan kedua Undang - Undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945 (Amanademen UUD 1945).

Pasal 30 ayat (4) :

Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang

menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,

mengayomi, melayani masyarakat serta menegakan hukum.

e. Ketetapan MPR RI NO. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI

dan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pasal 2 ayat (2) :

Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang

berperan dalam memelihara keamanan.

f. Ketetapan MPR RI NO. VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan

peran Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pasal 6

8

Page 9: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang

berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

menegakkan hukum, memberikan pengayoman dan

pelayanan kepada masyarakat.

2. Dalam menjalankan perannya, Kepolisian Negara Republik

Indonesia wajib memiliki keahlian dan keterampilan secara professional.

g. Undang - Undang No 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia.

Pasal 2

Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara

dibidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,

penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada

masyarakat.

Pasal 3

1. Pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian Negara

Republik Indonesia yang dibantu oleh :

a. Kepolisian khusus.

b. Penyidik pegawai negeri sipil dan/atau

c. Bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

2. Pengemban fungsi kepolisian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

huruf a, b dan c melaksanakan fungsi kepolisian sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar

hukumnya masing-masing.

Pasal 5

1. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara

yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban

masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,

9

Page 10: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka

terpeliharanya keamanan dalam negeri.

2. Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional

yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan peran

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

Pasal 13

Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah :

a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

b. Menegakkan hukum dan

c. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada

masyarakat

Pasal 14

1. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaiman dimaksud dalam Pasal

13, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas :

a. Melaksanakan pengaturan penjagaan, pengawalan dan patroli

terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.

b. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan,

ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan.

c. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan

warga masyarakat terhadap hukum dan peratuaran perundang-

undangan.

d. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional.

e. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.

f. Melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis

terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil

dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.

10

Page 11: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

g. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak

pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan

perundang-undangan lainnya.

h. Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran

kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk

kepentingan tugas kepolisian.

i. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda ,

masyarakat dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban

dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan

pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

j. Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara

sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang berwenang.

k. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan

kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian serta

l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

2. Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) huruf f diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah

B. Gambaran Umum Tugas dan Wewenang Polri

Secara yuridis tugas dan wewenang Polri telah diatur dalam konstitusi dan

berbagai produk peraturanperundang-undangan. Arahan yuridis sebagaimana

termuat dalam Pasal 30 Ayat (4) UUD 1945, misalnya,secara tegas mengatur

bahwa “Polri sebagai alat Negara yang menjaga keamanan dan ketertiban

bertugasmelindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan

hukum”. Hal senada diatur pula dalamPasal 6 Ketetapan MPR No. VII/MPR/2000

tentang Peran TNI dan Polri, “Polri merupakan alat Negarayang berperan dalam

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, 11

Page 12: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

memberikanperlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat”.

Arahan yuridis tentang peran Polri yangdemikian itu, kemudian dijabarkan lebih

lanjut dalam UU No. 2 Tahun 2002 tentang Polri, terutama dalamPasal 5, Pasal

13 dan 14.

Dari arahan yuridis tersebut tampak, bahwa lembaga kepolisian di Indonesia

tidak hanya berperangsebagai bagian dari penegakan hukum yang terpola

dalam sistem peradilan pidana (SPP), melainkan lebihjauh dari itu berperan juga

sebagai lembaga penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta

pelindung,pengayom dan pelayan masyarakat.10 Karakteristik peran yang

dimainkan oleh lembaga kepolisian itu ternyata jauh lebih luas dalam melakukan

kontrol sosial bagi masyarakat, baik yang bersifat pre-emprif, preventif maupun

represif. Ketika lembaga kepolisian menjadi bagian dari sistem peradilan pidana

maka tindakannyapun harus dapat dikembalikan ke dalam konteks sistem besar

tersebut. Apa yang dapat dilakukan dan seberapa jauh aparat kepolisian dapat

bertindak selalu ditentukan oleh tempatnya di dalam sistem tersebut. Singkat

kata, aparat kepolisian harus bertanggung jawab terhadap proses bekerjanya

hukum melalui sistem peradilan pidana sebagaimana diatur dalam Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981).

Pada dasarnya tugas dan wewenang Polri sebagaimana ditetapkan secara

yuridis dalam Undang-Undang Kepolisian Nomor 2 Tahun 2002 itu bukan sesuatu

yang baru, melainkan sudah pernah diatur dalam produk hukum sebelumnya

yang sudah tidak berlaku lagi, terutama Undang-Undang Nomor 28 Tahun

1997.12 Tugas POLRI yang ditetapkan dalam Undang-Undang Kepolisian Nomor

2 Tahun 2002 adalah sebagai berikut :

1. Tugas POLRI sebagai penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat antara

lain : Melaksanakan pengaturan penjagaan, pengawalan, dan patroli

terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan;

menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban 12

Page 13: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

dan kelancaran lalu lintas di jalan; membina masyarakat untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat, serta

ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-

undangan.

2. Tugas POLRI sebagai penegak hukum antara lain : Turut serta dalam

pembinaan hukum nasional; memelihara ketertiban dan menjamin

keamanan umum; melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan

teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil dan

bentuk-bentuk keamanan swakarsa; melakukan penyelidikan dan

penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara

pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya;

menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian,

laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan untuk

kepentingan tugas kepolisian.

3. Tugas POLRI sebagai pengayom dan pelayan masyarakat antara lain

Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan

lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk

memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak

asasi manusia, melayani kepentingan warga masyarakat untuk

sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang

berwenang; memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan

kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian.

Untuk dapat melaksanakan tugas sebagaimana diuraikan di atas (baik

sebagai penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,

maupun perlindungan, pengayom dan pelayan masyarakat), POLRI diberi

wewenang sebagai berikut :

a. Menerima laporan dan/atau pengaduan.13

Page 14: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

b. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat

mengganggu ketertiban umum.

c. Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit-penyakit masyarakat.

d. Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau

mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

e. Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan

administrative kepolisian

f. Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan

kepolisian dalam rangka pencegahan.

g. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.

h. Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang.

i. Mencari keterangan dan barang bukti.

j. Menyelenggarakan pusat informasi kriminal nasional.

k. Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam

rangka pelayanan masyarakat.

l. Memberikan batuan pengamanan dalam siding dan pelaksanaan putusan

pengadilan, kegiatan instasi lain, serta kegiatan masyarakat; dan (m)

menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

Secara khusus untuk menjalankan tugas dalam bidang proses pidana atau

proses penegakan hukum, POLRI diberi wewenang sebagai berikut :

1. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan;

melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian

perkara untuk kepentingan penyidikan,

2. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka

penyidikan,

3. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta

memeriksa tanda pengenal diri; melakukan pemeriksaan dan penyitaan 14

Page 15: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

surat; memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai

tersangka atau saksi,

4. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan

pemeriksaan perkara,

5. Mengadakan penghentian penyidikan,

6. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum; mengajukan

permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang

berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak

atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka

melakukan tindakan pidana

7. Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai

negeri sipil serta menerrima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil

untuk diserahkan kepda penuntut umum,

8. Dan mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung

jawab.

Sedangkan untuk dapat melaksanakan tugas-tugas lain menurut peraturan

perundang-undangan yang berlaku, POLRI diberi wewenang sebagai berikut :

a. Memberi izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan

masyarakat lainnya

2. Menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor

3. Memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor

4. Menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik

5. Memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan

peledak, dan senjata tajam

6. Memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap

badan usaha di bidang jasa pengamanan

15

Page 16: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

7. Memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan

petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian

8. Melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan

memberantas kejahatan internasional

9. Melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang

berada di wilayah indonesia dengan koordinasi instasi terkait

10. Mewakili pemerintah republik indonesia dalam organisasi kepolisian

internasional

11. Melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas

kepolisian.

Sekalipun sudah ada arahan yuridis yang mengatur secara tegas

tentang peran-peran yang harus dimainkan oleh kepolisian, namun tidak

tertutup kemungkinan bagi mereka untuk bertindak di luar arahan yuridis

tersebut. Bahkan, Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Kepolisian justru

memberikan peluang bagi aparat kepolisian untuk bertindak seperti itu.

Penegasan Pasal 18 Ayat (1) undang-undang Kepolisian sebagai berikut:

"Untuk kepentingan umum pejabat kepolisian Negara Republik Indonesia

dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak menurut

penilaiannya sendiri".

Namun, peluang seperti itu "hanya dapat dilakukan dalam keadaan

yang sangat perlu dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan,

serta Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia" (kf. Pasal 18 Ayat 2

Undang-Undang Kepolisian). Penegasan yang demikian itu hendak

mengisyaratkan bahwa secara yuridis polisi diperbolehkan untuk melakukan

diskresi. Diskresi di sini dimaknakan sebagai "kemerdekaan dan/atau

kewenagan dalam membuat keputusan untuk mengambil tindakan yang

dianggap tepat atau sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi secara 16

Page 17: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

bijaksana dan dengan memperhatikan segala pertimbangan maupun pilihan

yang memungkinkan".

Secara lebih spesifik, Thomas J. Aaron mendefinisikan “diskresi kepolisian”

sebagai "suatu wewenang bertindak yang diberikan kepada polisi untuk

mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan sendiri dan dalam situasi

tertentu mengenai masalah moral, serta terletak dalam garis batas antara

hukum dan moral". Harus diakui bahwa sebenarnya diskresi terjadi pada

ketiga peran yang dimainkan oleh kepolisian, baik dalam pemeliharaan

ketertiban dan keamanan, penegakan hukum maupun dalam tugas pengayoman,

perlindungan dan pelayanan masyarakat.

C. Upaya Diskresi Kepolisian

Upaya Diskresi Kepolisian pada prinsipnya merupakan kewenangan

Kepolisian yang bersumber pada asas yang memberikan kewenangan

kepada pejabat kepolisian untuk bertindak atau tidak bertindak menurut

penilaiannya sendiri, dalam rangka kewajiban umumnya menjaga, memelihara

ketertiban dan menjamin keamanan umum.

Menurut pasal 18 UU No 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia yaitu " Untuk kepentingan umum, pejabat Kepolisian

Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri ", hal tersebut

mengandung maksud bahwa seorang anggota Polri dalam melaksanakan

tugasnnya di tengah tengah masyarakat dapat mengambil keputusaan

berdasarkan penilaiannya sendiri apabila terjadi gangguan terhadap

ketertiban dan keamanan umum atau bila timbul bahaya bagi ketertiban dan

keamanan umum.

Upaya Diskresi Kepolisian dapat pula diartikan sebagai wewenang

Pejabat Polisi untuk memilih bertindak atau tidak bertindak secara legal 17

Page 18: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

atau ilegal dalam menjalankan tugasnya (Davies 1969). Diskresi

membolehkan seorang Polisi untuk memilih diantara berbagai peran

(memelihara ketertiban, menegakkan hukum atau melindungi masyarakat)

taktik (menegakkan Undang- Undang Lalu Lintas dengan berpatroli atau berjaga

pada suatu tempat) ataupun tujuan (menilang pelanggar atau menasehatinya)

dalam pelaksanaan tugasnya.

Diskresi merupakan wewenang pejabat polisi untuk memilih bertindak atau

tidak bertindak secara legal atau ilegal dalam menjalankan tugasnya

(Davies 1969). Dengan diskresi seorang polisi dapat diantara berbagai

peran, taktik, dan tujuan dalam pelaksanaan tugasnya.

Diskresi pada umumnya berkaitan dengan 2 konsep yaitu penindakan

selektif (selective enforcement) yaitu suatu bentuk diskresi administrasi di mana

pembuat kebijakan atau pemimpin menentukan prioritas bagi berbagai

unit / satuan bawahannya. Dan patroli terarah (directed patrol) yaitu

suatu diskresi supervisor di mana supervisor memerintahkan anggota-

anggotanya untuk mengawasi secara ketat suatu wilayah tertentu atau

kegiatan tertentu.

Adapun factor - factor yang mempengaruhi tindakan diskresi menurut

Mayne adalah lamanya masa dinas anggota, jabatan dan pangkat anggota,

pandangan anggota tentang kasus tersebut dibandingkan dengan kasus lain,

tingkat frustrasi anggota tentang tidak efektifnya spp, disamping bentuk

pelanggaran dan keadaan si pelanggar ikut menentukan keputusan polisi untuk

menggunakan diskresi.

Berbagai masalah dalam penggunaan diskresi adalah inkonsistensi

yaitu kemungkinan terjadinya diskriminasi dalam situasi yang sama

pelanggar diperlakukan berbeda karena warna kulit atau kedudukannya dan

unpredictability

18

Page 19: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

yaitu prinsip "just desert" (Cohen) yg menyatakan bahwa utk

diperlakukan adil seseorang harus menerima perlakuan yang

wajar/seharusnya bagi mereka, tanpa melihat apakah perlakuan tersebut

sama dengan orang lain, serta lack of accountability yaitu kurangnya

pertanggungjawaban terhadap diskresi.

Dalam dinamikan kehidupan masyarakat, upaya diskresi Kepolisian

merupakan suatu langkah penting. Hal ini turut ditunjang oleh beberapa

hal, yaitu karena rumusan UU terlalu umum dan tidak mampu menjelaskan

berbagai situasi pada saat terjadi pelanggaran untuk digunakan sebagai

pedoman anggota untuk bertindak serta sebagian besar pejabat polisi

menganggap ketentuan hukum pidana sebagai sekedar alat untuk

mencapai keadilan dan memelihara ketertiban masyarakat dan bukan

sebagai tujuan akhir, serta adanya keterbatasan sumber daya polri di

mana sering terjadi situasi dimana pejabat pollisi yg sedang

menangani pelanggaran kecil atau tugas rutin terpaksa harus meninggalkan

tugas tersebut untuk menangani tugas lain yang lebih penting.

Pada saat kondisi sekarang ini, masyarakat menuntut polisi untuk

mampu melaksanakan tugas, peran dan fungsinya secara professional,

humanis dan persuasif dengan lebih berorientasi kepada tindakan preventif

daripada tindakan represif. Dan untuk itu upaya diskresi kepolisian

dapat dikembangkan oleh kepolisian dengan bertidak selaku fasilitator

atau mediator guna mewujudkan keadilan social ditengah - tengah

masyarakat.

D. Citra Polri dalam Menjalankan Tugas dan Wewenangnya

Gambaran tentang keterpurukan citra Polisi sebagaimana diuraikan pada

bagian terdahulu, seakan membuka peluang terjadinya penyimpangan-

penyimpangan dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sehari-hari. 19

Page 20: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

Sebuah analisis dari seorang pakar kriminologi Amerika Serikat, Sutherland,

dalam bukunya berjudul "Criminal Homicide, A Study of Culture and Conflict"

yang diterbitkan tahun1960 di California, membahas berbagai kasus perilaku

menyimpang yang dilakukan oleh penegak hukum, terutama polisi.

Menurut Suttherland, tugas dan pekerjaan polisi sehari-hari terlampau

sering bergaul dengan dunia kejahatan dan pejahat, sehingga secara tidak

disadari polisi menjadi sangat akrab dan tak asing lagi dengan kejahatan.

Dampak negatif yang sering tak mengerti adalah polisi telah berada dalam

lintasan kritis, seakan-akan ia tengah berdiri pada sebuah perbatasan yang

sangat rawan antara tugasnya sebagai penegak hukum dan terhadap kejahatan

yang tengah ditanganinya. Perilaku menyimpang yang demikian itu secara tidak

langsung menggambarkan bahwa administrasi peradilan pidana serta perilaku

para penyelenggaranya belum menunjukkan hasil yang maksimal yang

diharapkan. Bahkan, sebaliknya penyelenggaraan peradilan pidana secara

potensila menampakkan aspek-aspek yang bersifat kriminogen. Steven Box

dalam tulisannya yang berjudul Power, Crime and Mystication mengidentifikasi

bermacam-macam bentuk kebrutalan (kejahatan) polisi dalam proses

penyelesaian perkara pidana seperti :

1. Membunuh atau menyiksa tersangka

2. Mengancam, menahan, mengintimidasi dan membuat "catatan hitam" bagi

orang-orang yang tidak bersalah, dan

3. Melakukan korupsi, antara lain dengan cara menrima suap supaya tidak

melakukan atau menjalankan hukum, dan memalsukan data atau fakta

atau keterangan dan menghentikan pengusutan perkara pidana baik

secara langsung atau tidak langsung guna mendapatkan sesuatu

keuntungan.

Senada dengan Steven Box, dalam buku pedoman pelatihan untuk

anggota Polri disebutkan pula, bahwa tindakan menutup-nutupi kejahatan 20

Page 21: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

dan melakukan korupsi dan menerima suap, tidak saja merupakan

pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius, tetapi juga berarti

melakukan tindakan melanggar hukum. Dengan demikian, ketika warga

masyarakat mengetahui tindakan polisi yang melanggar hukum tersebut akan

melihat polisi sebagai pelanggar hukum dan bukan sebagai penegak hukum.

Perilaku polisi yang mengarah kepada perbuatan jahat dalam

menjalankan tugasnya itu setidak-tidaknya merupakan tindakan pengebrian

etika jabatan. Menurut Abdul Wahid, tindakan yang demikian itu sebagai akibat

dari kondisi psikologis atau kepribadian yang sedang dikolonisasi oleh ideologi

Machiavelis yang dipopulerkan melalui prinsip "serba menghalalkan segala

cara". Prinsip ini mengandung pengertian bahwa kebenaran yang berada di

depan mata dan sebagai manifestasi kewajiban untuk ditegakkan,

direkayasa dan dianggap sebagai penghalang cita-cita.

Sementara itu, kenaifan, kebejatan dan kejahatan dianggap sebagai

terobosan logis untuk memperkaya diri, membangun kejayaan atau menarik

kedudukan yang terhormat di mata publik. Orientasi penegakan hukum yang

demikian itu, menurut Satjipto Rahardjo, dapat saja didorong masuk jalur

lambat, dan dalam keadaan yang serba lambat seperti itu memberikan

ruang yang luas untukmemperjuangkan kepentingan-kepentingan kelompok

dan sekaligus menjadi lahan bisnis yang subur bagi kalangan tertentu. Keadaan

seperti itu tak mustahil memunculkan pertanyaan dari masyarakat, bahwa

apakah hukum kita ini memang diarahkan untuk menghasilkan keadilan

ataukah sedang bekerja untuk menutup-nutupi sesuatu (cover-up) ?.

Gambaran yang dikemukakan di atas bukan mau menunjukkan bahwa

seluruh pekerjaan yang dijalankan oleh polisi adalah buruk, melainkan

hanyalah sekedar mengingatkan bahwa praktik- praktik "kotor" seperti itu

selalu saja ada dalam lingkaran pekerjaan polisi. Oleh sebab itu, adalah

suatu kebohongan belaka bila Polri kemudian menilai dirinya sebagai 21

Page 22: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

institusi yang tak bercacat dan selalu berhasil dalam segala gerak

langkahnya. Begitu pula adalah tidak terlalu benar apabila kita menilai bahwa

tidak ada yang bisa diharapkan dan diandalkan oleh Polri, karena seakan-

akan Polri selama ini hanya berdiam diri saja.

22

Page 23: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Tugas, peran dan fungsi Polri mengalami perkembangan sejak masa

berdirinya sebagaimana disyahkan dalam Undang - Undang Dasar

(UUD) tanggal 18 Agustus 1945 sampai dengan sekarang ini .

Perkembangan tersebut dapat dilihat dari ketentuan per Undang -

Undangan yang mengatur tentang Polri.

Upaya Diskresi Kepolisian merupakan kewenangan Kepolisian yang

diatur dalam Undang - Undang, yang memberikan kewenangan kepada

pejabat kepolisian untuk bertindak atau tidak bertindak menurut

penilaiannya sendiri, dalam rangka kewajiban umumnya menjaga,

memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum. Dan pada saat

ini dapat dikembangan oleh Polri untuk bertindak selaku fasilitator

atau mediator dalam menyelesaikan sengketa, pelanggaran atau

bahkan tindak pidana guna mewujudkan keadilan social ditengah -

tengah masyarakat.

B. Saran

Agar dalam melaksanakan tugas, fungsi dan peranannya, Polri

perlu mempertimbangkan keadilan social ditengah masyarakat.

Agar dibuat peraturan atau petunjuk pelaksanaan upaya diskresi

kepolisian secara tertulis / administrative dalam menghadapi situasi-situasi

tertentu yang selalu dan sering terjadi sebagai pedoman dan dapat

menghindari terjadinya penyimpangan dan kesewenangan oleh petugas

kepolisian (Polri) di lapangan.

23

Page 24: 4. Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Menjalankan Tugas SPP - Tugas UAS - Konten

Membangun citra polisi tidak mungkin dilakukan tanpa kerjasama dengan

warga masyarakat, dengan musyawarah merupakan sarana efektif yang

dirasa mampu membangun citra polisi ke depan lebih baik.

24