TUGAS FARMAKOLOGI BESOK

8
1. Sebelum menentukan jenis obat apa yang akan digunakan pada ACS maka terlebih dahulu kita harus memperhatikan farmakologi dari setiap obat tersebut diantaranya : A. Aspirin Aspirin bekerja mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides. Aspirin juga menghambat sintesa tromboksan A-2 (TXA-2) di dalarn trombosit, sehingga akhirnya menghambat agregasi trombosit. Aspirin menginaktivasi enzim-enzim pada trombosit tersebut secara permanen. Penghambatan inilah yang mempakan cara kerja aspirin dalam pencegahan stroke dan TIA (Transient Ischemic Attack). Pada endotel pembuluh darah, aspirin juga menghambat pembentukan prostasiklin. Hal ini membantu mengurangi agregasi trombosit pada pembuluh darah yang rusak. Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa aspirin dapat menurunkan resiko terjadinya stroke, infark jantung non fatal dan kematian akibat penyakit vaskular pada pria dan wanita yang telah pernah mengalami TIA atau stroke sebelumnya. Farmakokinetik : Mula kerja : 20 menit -2 jam. Kadar puncak dalam plasma: kadar salisilat dalam plasma tidak berbanding lurus dengan besamya dosis. Waktu paruh : asam asetil salisilat 15-20 rnenit ; asarn salisilat 2-20 jam tergantung besar dosis yang diberikan. Bioavailabilitas : tergantung pada dosis, bentuk, waktu pengosongan lambung, pH lambung, obat antasida dan ukuran partikelnya. Metabolisrne : sebagian dihidrolisa rnenjadi asarn salisilat selarna absorbsi dan didistribusikan ke seluruh jaringan dan cairan tubuh dengan kadar tertinggi pada plasma, hati, korteks ginjal , jantung dan paru- paru. Ekskresi : dieliminasi oleh ginjal dalam bentuk asam salisilat dan oksidasi serta konjugasi metabolitnya.

description

unram

Transcript of TUGAS FARMAKOLOGI BESOK

1. Sebelum menentukan jenis obat apa yang akan digunakan pada ACS maka terlebih dahulu kita harus memperhatikan farmakologi dari setiap obat tersebut diantaranya : A. Aspirin Aspirin bekerja mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides. Aspirin juga menghambat sintesa tromboksan A-2 (TXA-2) di dalarn trombosit, sehingga akhirnya menghambat agregasi trombosit. Aspirin menginaktivasi enzim-enzim pada trombosit tersebut secara permanen. Penghambatan inilah yang mempakan cara kerja aspirin dalam pencegahan stroke dan TIA (Transient Ischemic Attack). Pada endotel pembuluh darah, aspirin juga menghambat pembentukan prostasiklin. Hal ini membantu mengurangi agregasi trombosit pada pembuluh darah yang rusak. Penelitian akhir-akhir ini menunjukkan bahwa aspirin dapat menurunkan resiko terjadinya stroke, infark jantung non fatal dan kematian akibat penyakit vaskular pada pria dan wanita yang telah pernah mengalami TIA atau stroke sebelumnya. Farmakokinetik : Mula kerja : 20 menit -2 jam. Kadar puncak dalam plasma: kadar salisilat dalam plasma tidak berbanding lurus dengan besamya dosis. Waktu paruh : asam asetil salisilat 15-20 rnenit ; asarn salisilat 2-20 jam tergantung besar dosis yang diberikan. Bioavailabilitas : tergantung pada dosis, bentuk, waktu pengosongan lambung, pH lambung, obat antasida dan ukuran partikelnya. Metabolisrne : sebagian dihidrolisa rnenjadi asarn salisilat selarna absorbsi dan didistribusikan ke seluruh jaringan dan cairan tubuh dengan kadar tertinggi pada plasma, hati, korteks ginjal , jantung dan paru-paru. Ekskresi : dieliminasi oleh ginjal dalam bentuk asam salisilat dan oksidasi serta konjugasi metabolitnya.

Farmakodinamik : Adanya makanan dalam lambung memperlambat absorbsinya ; pemberian bersama antasida dapat mengurangi iritasi lambung tetapi meningkatkan kelarutan dan absorbsinya. Sekitar 70-90 % asam salisilat bentuk aktif terikat pada protein plasma.

lndikasi : Menurunkan resiko TIA atau stroke berulang pada penderita yang pernah menderita iskemi otak yang diakibatkan embolus. Menurunkan resiko menderita stroke pada penderita resiko tinggi seperti pada penderita tibrilasi atrium non valvular yang tidak bisa diberikan anti koagulan. Kontra indikasi . hipersensitif terhadap salisilat, asma bronkial, hay fever, polip hidung, anemi berat, riwayat gangguan pembekuan darah.lnteraksi obat: obat anti koagulan, heparin, insulin, natrium bikarbonat, alkohol clan, angiotensin -converting enzymes. Efek samping: nyeri epigastrium, mual, muntah , perdarahan lambung. 7. Efek samping lain:Dalam beberapa kasus dapat menyebabkan sindrom Reye dan pada penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan gejala gagal jantung kronis.Hati -hati Tidak dianjurkan dipakai untuk pengobatan stroke pada anak di bawah usia 12 tahun karena resiko terjadinya sindrom Reye. Pada orang tua harus hati- hati karena lebih sering menimbulkan efek samping kardiovaskular. Obat ini tidak dianjurkan pada trimester terakhir kehamilan karena dapat menyebabkan gangguan pada janin atau menimbulkan komplikasi pada saat partus. Tidak dianjurkan pula pada wanita menyusui karena disekresi melalui air susu. Dosis : FDA merekomendasikan dosis: oral 1300 mg/hari dibagi 2 atau 4 kali pemberian. Sebagai anti trombosit dosis 325 mg/hari cukup efektif dan efek sampingnya lebih sedikit. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf merekomendasikan dosis 80-320 mg/hari untuk pencegahan sekunder stroke iskemik.B. Propanolol

Indikasi: Hipertensi, feokromositoma, angina, aritmia, kardiomiopati obstruktif hipertropik, takikardi ansietas dan tirotoksikosis (tambahan), profilaksis setelah IM, profilaksis migran dan tremor esensial.

Kontraindikasi: Asma atau riwayat penyakit paru obstruktif, gagal jantung yang tidak terkendali, bradikardi yang nyata, sindrom penyakit sinus, blok AV 2 atau 3, syok karsinogenik, feokromositoma.

Efek samping: Bradikardi, gagal jantung, gangguan konduksi, bronkospasme, vasokontriksi perifer, gangguan saluran cerna, fatigue, gangguan tidur, jarang ruam kulit dan mata kering (reversible bila obat dihentikan), eksaserbasi psoriasis.

Peringatan: Faktor resiko kehamilan C dan D (untuk trimeseter 2 dan 3), menyusui, hindari putus obat yang mendadak apda angina, kurangi dosis oral propanolol pada penyakit hati, memburuknya fungsi hati pada hipertensi portal, kurangi dosis awal pada gangguan ginjal, diabetes, miastemia grais, pada anafilaksis respons terhadap adrenalin berkurang.

Dosis dan aturan pakai: Angina dosis awal 40mg 2-3 kali sehari, dosis pemeliharaan 120-240mg sehari. Bentuk sediaan obat : Tablet.c. MetoprololIndikasi: Hipertensi, angina, aritmia, profilaksis migran, tiroroksikosis.

Kontraindikasi: Asma atau riwayat penyakit paru obstruktif, gagal jantung yang tidak terkendali, bradikardi yang nyata, sindrom penyakit sinus, blok AV 2 atau 3, syok karsinogenik, feokromositoma.

Efek samping: Bradikardi, gagal jantung, gangguan konduksi, bronkospasme, vasokontriksi perifer, gangguan saluran cerna, fatigue, gangguan tidur, jarang ruam kulit dan mata kering (reversible bila obat dihentikan), eksaserbasi psoriasis.

Peringatan: Faktor resiko kehamilan C dan D (untuk trimeseter 2 dan 3), menyusui, kurangi dosis pada gangguan hati.

Dosis dan aturan pakai: Angina 50-100mg 2-3 kali sehari.

Bentuk sediaan obat: Tablet.D. Isosorbid dinitrata. Isosorbid dinitrate landsonIsosorbid dinitrat 5 mg/tablet sublingual Indikasi : terapi dan preventif terhadap serangan akut angina pectorisKontraindikasi : Hipotensi berat, infark jantung akut disertai penurunan pengisian tekanan, kegagalan sirkulasi akut.Perhatian : Peningkatan tekanan intracranial, hipovolemia,anak,hamil.laktasi, brakikardi, paradoksikal, hipetropik kardiomiopati.Efek samping : Hipotensi ortostatik, takikardi, kardiomiopati, sakit kepala, palpitasi.Dosis : -1 tablet sublingual.Preventif : 1-2 tablet sublingual tiap 2-3 jam.Komposisi : Tablet sublingual 5 mg x 10 x 10.Isosorbid dinitrate ogb dexaIndikasi : Terapi angina pectoris, profilaksis, serangan angina pada pasien dengan penyakit koroner kronik, terapi kelainan angina setelah infark miokardium.Kontraindikasi : Glaukoma, penderahan serebral, hipotensi dengan TD sistolik yang rendah, gangguan sirkulasi akut, infark miokardium akut, dengan tekanan pengisian rendah.Peringatan : Kardiomiopati, hamil trimester 1, sirkulasi yang labilEfek samping : sakit kepala, hipotensi ortostatik, reflex takikardiInteraksi obat : Alkohol, obat antihipertensi, obat simpatomimetik.Tablet kunyah : 5 mg x 10 x 10 Dari penjelasan tiga jenis obat antiangina di atas maka sebagai seorang dokter kita dapat memberikan isosorbit dinitrat dengan pertimbangan dari indikasi untuk penderita angina, tidak adanya kontraindikasi, maupun interaksi obat yang tidak dapat menghambat kerja insulin atau memperburuk keadaan pada pasien yang menderita diabetes mellitus. Dan dari segi sediaan, yakni tablet sublingual, dapat membantu penderita lanjut usia dalam mengkonsumsinya. (ISO)Untuk pemilihan antibiotik dapat di berikan oxytetracyklin (interaksi obat hanya mempengaruhi antikoagulan), hal ini dikarenakan pada interaksi obat, Kloramfenikol dapat menghambat metabolisme klorpropamide dan Beta blocker sehingga dapat menyebabkan Hipoglikemi dan reaksi toksik dengan manifestasi depresi sumsum tulang jika dosis dalam serum melampaui 25 mcg/ml pada pasien. Klorpropamide merupakan obat dengan indikasi NIDDM tak terkontrol dengan diet. Untuk penggunaan ciproploxacin, tidak diberikan dikarenakan indikasinya tidak terdapat pada penggunaan terapi konjungtivitis dan efek sampingnya sangat bepengaruh besar terhadap system saraf pusat khususnya pada lanjut usia.

2. Bentuk sediaan Antiplatelet dan antibakteri- Antiplatelet (Isosorbid dinitrat)Bentuk sediaan dari isosorbid dinitrat yakni Tablet sublingual- Antimikroba (Oxytetracyclin)Bentuk sediaan Ointment 1% 3,5 gr/ tube3. Jadwal dosis :- Antimikroba (Oxytetracyclin)> 8 tahun (BUKAN/kg): 250-500 mg/kali tiap 6-12 jam, pagi dan malam (sesudah mandi)- Antiplatelet (Isosorbit dinitrat)Untuk mengontrol serangan angina dibutuhkan 1 Tablet secara sublingualUntuk pencegahan serangan angina dibutuhkan 3-4 Tablet/hari

4. dr. ari kalonjing SIP : G 501 09 044Jl. Banteng paluPalu, 13 juni 2013

R/ Tab Sublingual isoket 5 mg No XS.p.r.n 3.dd tab 1 a.c (Jika masih nyeri dada)

R/ Ointment teramycin ophth 1 % 5gr tube I S.O.12.h. u.e.m.et.v (setelah mandi)Pro : ny JumriahUmur : 60 tahun

5. a. Sublingual isoketEfek : terapi dan preventif terhadap serangan akut angina pectorisEfek samping : Hipotensi ortostatik, takikardi, kardiomiopati, sakit kepala, palpitasi. Instruksi : Kardiomiopati, hamil trimester 1, sirkulasi yang labilPeringatan : : Peningkatan tekanan intracranial, hipovolemia,anak,hamil.laktasi, brakikardi, paradoksikal, hipetropik kardiomiopati

b. Ointment teramycin opthEfek : Salep Mata 1%: Konjungtivitas dan infeksi mata lainnya Salep Kulit 3%: Infeksi kulit permukaan yang sensitif terhadap Oxytetracycline

InstruksiSalep Mata 1%:Oleskan pada mata yang sakit sesuai dengan kebutuhan (4 6 kali sehari)

Peringatan dan Perhatian :Pertumbuhan berlebihan organisme yang kebal terhadap Oksitetrasiklin.

Efek Samping :Reaksi alergi