Tugas farmakologi

4
TUGAS FARMAKOLOGI Metildopa Dosen Pengampu: Ndaru setiyaningrum. S.Farm., Apt Disusun oleh: Uswatun Hasanah Tanjung (M0.03.0013) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MADANI

Transcript of Tugas farmakologi

Page 1: Tugas farmakologi

TUGAS FARMAKOLOGI

Metildopa

Dosen Pengampu:

Ndaru setiyaningrum. S.Farm., Apt

Disusun oleh:

Uswatun Hasanah Tanjung (M0.03.0013)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MADANI

YOGYAKARTA

2011

Page 2: Tugas farmakologi

METILDOPA

Mekanisme kerja. Metildopa merupakan prodrug yang dalam SSP menggantikan kedudukan

DOPA dalam sintesis katekolamin dnegan hasil akhir α-metilnorepinefrin. Diduga efek

antihipertensinya lebih disebabkan karena stimulasi reseptor α-2 di sentral sehingga

mengurangi sinyal simpatis ke perifer. Metildopa menurunkan resistensi vaskular tanpa

banyak mmepengaruhi frekuensi dan curah jantung. Tapi ada pasien usia lanjut, dilatasi vena,

penurunan beban hulu dan penurunan frekuensi jantung dapat menyebabkan curah jantung

menurun. Efek maksimal tercapai 6-8 jam setelah pemberian oaral atau i.v. wlaaupun

penurunan tekanan darah waktu berdiri lebih besar dibanding waktu berbaring, hipotensi

ortostatik lebih jarang terjadi dibandingkan dengan pemberian obat yang bekerja di perifer

atau di ganglion otonom. Aliran darah ginjal dan fungsi ginjal tidak dipengaruhi oleh

metildopa. Pada pemakaian jangka panjang sering terjaid retensi air sehingga efek

antihipertensinya maakin berkurang. Hal ini disebut sebagai toleransi semu (pseudo

tolerance) dan dapat diatasi dengan pemberian deuretik.

Penggunaaan. Metildopa merupakan antihipertensi tahap kedua. Obat inni terbukti efektif

bila dikombinasi dengan deuretik. Tapi pemakaiannya terbatas oleh seringnya timbul efek

samping. Obaat inni masih merupakan pilihan utama untuk pengobatan anti hipertensi pada

kehamilaan karena terbukti aman untuk janin.

Dosis efektif minimal adalah 2 x 125 mg per hari dan dosis maksimal 3 g perhari.

Untuk hipertensi paska bedah sering diberikan secara intravena dengan infus intermiten 250-

1000 mg tiap 6 jam.

Kinetik. Absorpsi saluran cerna bervariasi dan tidak lengkap. Biovailabilitas oral rata-rata

20-50%. Sekitar 50-70% diekskresi melalui urin dalam konjugasi dengan sulfat dan 25%

dalam bentuk utuh. Pada insufisiensi ginjal terjadi akumulasi obat dan metabolitnya. Waktu

paruh obat sekitar 2 jam, tapi efek puncak tercapai setelah 6-8 jam pemberian oral atau i.v.,

dan efektivitas berlangsung sampai 24 jam. Perlambatan efek ini nampaknya berkaitan

dengan proses transport ke SSP, konversinya menjadi metaabolit aktif dan eliminasi yang

lambat dari jaringan otak.

Efek samping. Yaang paling sering adalah sedasi, hipotensi postural, pusing, mulut kering

dan sakit kepala. Efek samping lain adalah depresi, gaangguan tidur, impotensi, kecemasan,

penglihatan kabur dan hidung tersumbat. Jarang-jarang terjadi anemia hemolitik autonium,

Page 3: Tugas farmakologi

trombositopenia, leukopenia, demam obat (drug fever) dan sindrom seperti lupus (lupus like

syndrome) dengan pembentukan antibodi antinukleus (ANA). Pada pemakain lama, uji

Coombs positif terjadi pada 10-20% pasien, sedangkan anemia hemolitik terjaid pada kurang

dari 5%. Uji Combs positif tidak memerlukan penghentian obat, taapi bilaa terjaid hemolisis,

metildopa harus segera dihentikan. Kortikosteroid dapat mengurangi hemolisis yang berat.

Jarang-jaarang dapat terjadi gangguan fungsi hepar dan sebagiannya berlanjut menjadi

nekrosis hati yang fatal.

Pengehentian mendadak dapatmenimbulkan fenomena rebound berupa peningkatan TD

mendadak. Bila ini terjadi, metildopa harus diberikan kembali atau diberikan obat lain.

Seperti halnya dengan adrenolik sebtral lainnya, metildopa jangan diberikan pada pasien yang

tidak patuh makan obat.

Interaksi. Pemberian bersama preparat besi dapat mengurangi absorpsi metildopa sampai

70%, tapi sekaligus mengurangi eliminasi dan menyebabkan akumulasi metabolit sulfat. Hal

ini perlu diperhatikan pada kehamilan dimana kedua obat ini sering diberikan bersamaan.

Efek hipotensif metildopa ditingkatkan oleh diuretik dan dikurangi oleh antidepresan trisiklik

dan amin simpatomimetik.