Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat
-
Upload
aldillah-nisriana-putri -
Category
Documents
-
view
283 -
download
5
Transcript of Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat
TUJUH JENIS
TANAMAN OBAT-OBATAN
1. TANAMAN LENGKUAS (Lenguas galanga atau Alpinia galanga)
(GAMBAR TANAMAN LENGKUAS)
KLASIFIKASI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Bangsa : Alpinieae
Genus : Alpinia
Spesies : A.galanga
LOKASI TUMBUHAN
Lengkuas (Lenguas galanga atau Alpinia galanga) sering dipakai oleh kaum wanita dikenal
sebagai penyedap masakan. Lengkuas termasuk terna tumbuhan tegak yang tinggi batangnya
mencapai 2-2,5 meter. Lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi,
lebih kurang 1200 meter diatas permukaan laut. Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal
yaitu varitas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan vaaritas berimpang umbi merah.
Lengkuas berimpang umbi putih inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas
berimpang umbi merah digunakan sebagai obat.
Lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri dari susunan pelepah-pelepah daun. Daun-
daunnya berbentuk bulat panjang dan antara daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri dari
pelepah-pelepah saja, sedangkan bagian atas batang terdiri dari pelepah-pelepah lengkap dengan
helaian daun. Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain
berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas. Syarat Tumbuh a. Iklim 1. Ketinggian tempat :
1 – 1200 m diatas permukaan laut 2.
Curah hujan tahunan : 2500 – 4000 mm/tahun 3. Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 7 – 9
bulan 4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 – 5 bulan 5. Suhu udara : 29′ C – 25′ C. 6.
Kelembapan : sedang 7. Penyinaran : tinggi b. Tanah 1. Jenis : latosol merah coklat, andosol,
aluvial. 2. Tekstur : lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah, lateristik. 3. Drainase :
baik 4. Kedalaman air tanah : 50 – 100 cm dari permukaan tanah 5. Kedalaman perakaran : 10 –
30 cm dari permukaan tanah 6. Kesuburan : sedang – tinggi
KANDUNGAN:
Senyawa kimia yang terdapat pada Lenguas galanga antara lain mengandung minyak atsiri,
minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan
kristal kuning.
KHASIAT: Rematik, Sakit Limpa, Gairah seks, Nafsu makan, Bronkhitis; Morbili,
Panu.
1. Rematik a. Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari dan 1 butir telur ayam kampung Cara
membuat: lengkuas diparut dan diperas untuk diambil airnya, telur ayam kampung mentah
dipecah untuk diambil kuningnya, kemudian kedua bahan tersebut dioplos sampai merata. Cara
menggunakan: diminum 1 kali sehari b. Bahan: 3 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 0,5 sendok
teh bubuk merica, 1 potong gula merah, dan 2 gelas air santan kelapa Cara membuat: semua
bahan tersebut direbus bersama-sama hingga airnya tinggal 1 gelas Cara menggunakan: diminum
sedikit demi sedikit selama 1 minggu
2. Sakit Limpa Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang umbi temulawak sebesar
ibu jari dan 1 genggam daun meniran Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3
gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.
3. Membangkitkan Gairah Seks Bahan: 2 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang
umbi halia sebesar ibu jari dan 2 buah jeruk nipis, 1 sendok teh merica, 1 sendok teh garam dan
1 ragi tape. Cara membuat: umbi lengkuas dan halia diparut dan diperas untuk diambil airnya,
kemudian dioplos dengan bahan-bahan yang lain dengan 0,5 gelas air masak sampai merata.
Cara menggunakan: diminum.
4. Membangkitkan Nafsu Makan a. Bahan: 1 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 buah
mengkudu mentah, 0,5 rimpang kencur sebesar ibu jari, 0,5 sendok teh bubuk ketumbar, 1 siung
bawang putih, 3 mata buah asam jawa yang masak, 1 potong gula merah, jakeling, jalawe dan
jarahab. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal 1 gelas Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 0,5 gelas, pagi dan sore. b.
Bahan: 1 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 1 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 pohon
tumbuhan meniran dan sedikit adas pulawaras. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus
dengan 3 gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari
5. Bronkhitis Bahan: rimpang umbi lengkuas, temulawak dan halia (masing-masing 2 rimoang)
sebesar ibu jari, keningar, 1 genggam daun pecut kuda, 0,5 genggam daun iler, daun kayu manis
secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 3
gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
6. Morbili Bahan: 4 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 1 sendok teh minyak kayu putih,
dan 2 sendok teh minyak gondopura. Cara membuat: umbi lengkuas diparut halus, kemudian
dicampur dengan bahan lainnya sampai halus. Cara menggunakan: dipakai untuk obat luar.
7. Panu Bahan: rimpang umbi lengkuas dan kapur sirih secukupnya Cara membuat: kedua bahan
tersebut ditumbuk sampai halus Cara menggunakan: digosokkan pada bagian yang sakit, pagi
dan sore. b. Bahan: rimpang lengkuas dan spirtus Cara membuat: rimpang lengkuas dipotong-
potong. Cara menggunakan: bagian yang sakit digosok-gosok dengan potongan-potongan
lengkuas, kemudian diolesi dengan spirtus.
2. TANAMAN KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON ARISTATUS)
(GAMBAR TANAMAN KUMIS KUCING)
LOKASI TUMBUH
Tumbuh a. Iklim 1. Ketinggian tempat : 500 m – 900 m di atas permukaan laut 2. Curah
hujan tahunan : 3000 mm/tahun 3. Bulan basah (diatas 100 mm/bulan) : 7 bulan – 9 bulan 4.
Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 bulan – 5 bulan 5. Suhu udara : 280C – 340C 6.
Kelembapan : sedang 7. Penyinaran : tinggi b. Tanah 1. Jenis : andosol, latosol 2. Tekstrur :
lempung berpasir 3. Drainase : baik 4. Kedalaman air tanah : diatas 70 cm dari permukaan tanah
5. Kedalaman perakaran: 30 cm – 60 cm dari permukaan tanah 6. Kemasaman (pH) : 5 – 7 7.
Kesuburan : sedang – tinggi III.
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
SuperDivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
SubKelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphon aristatus
KANDUNGAN
KANDUNGAN KIMIA: Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak,
saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.
KHASIAT
dapat digunakan untuk memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik), rematik, batuk,
masuk angin, sembelit, sakit pinggang, anti radang, radang ginjal, batu ginjal, kencing manis,
albumiria, syphilis, hipertensi, infeksi ginjal akut dan kronis, kencing manis, kencing batu,
menghilangkan panas dan lembab, infeksi kandung kemih (Cystitis), (Gout arthritis), nyeri sendi,
kencing berdarah, dan asam urat.
3. TANAMAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza ROXB)
KLASIFIKASI
Divisi : Spermatophyta.
Sub divisi : Angiospermae.
Kelas : Monocotyledonae.
Ordo : Zingiberales.
Keluarga : Zingiberaceae.
Genus : Curcuma.
Spesies : Curcuma xanthorrhiza ROXB.
LOKASITUMBUH
Berdasarkan klasifikasi temulawak tersebut, kita bisa mendesripsikan morfologi
temulawak antara lain tumbuhan dengan terna berbatang semu yang ketinggian berkisar 1
sampai 2 meter. Batang temulawak yang semu merupakan bagian dari pelepah daun yang
tegak dan saling bertumpang tindih. Adapun rimpang temulawak memiliki bentuk
sempurna, berukuran besar, bercabang kuat dan memiliki variasi warna coklat
kemerahan, kuning tua atau berwarna hijau gelap. Kelopak bunga temulawak berwarna
kuning tua dengan bentul lateral.
KANDUNGAN
Kandungan utama rimpang temulawak adalah protein, karbohidrat, dan minyak atsiri
yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin. Kurkumin bermanfaat sebagai
anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu). Temu lawak
memiliki efek farmakologi yaitu, hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan
kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing),
dan menghilangkan nyeri sendi
KHASIAT
Meningkatkan nafsu makan, melancarkan ASI, dan membersihkan darah. Selain
dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temulawak juga dimanfaatkan sebagai sumber
karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi
dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan. Di sisi lain, temulawak juga
mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut
menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang
mempunyai daya repellan nyamuk Aedes aegypti.
4. TANAMAN KENCUR (Kaempferia galangal)
( GAMBAR TANAMAN KENCUR )
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Kaempferia
Spesies : Kaempferia galanga L
LOKASI TUMBUH
Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan
sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak
berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau
pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai
aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat.
Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya
tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga
berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada
musim tertentu, yaitu pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun
yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.
KANDUNGAN KIMIA :
Rimpang Kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73 %), dan minyak
atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl
aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid dan gom.
KHASIAT:
Radang Lambung, Radang anak telinga, Influenza pada bayi; Masuk angin, Sakit
Kepala, Batuk, Menghilangkan darah kotor; Diare, Memperlancar haid, Mata Pegal,
keseleo, lelah.
Khasiat kencur untuk masuk angin
Siapkan satu rimpang kencur
Cuci sampai bersih
Makan kencur tersebut bersama dengan garam dapur
Minum segelas air hangat
Lakukan memakan kencur tersebut dua kali sehari pagi dan sore
Khasiat kencur untuk mulas
Ambil satu rimpang kencur
Cuci sampai bersih
Parut kencur yang sudah kita bersihkan tersebut
Tambahkan dua sendok makan air masak dan sedikit garam
Saring ambil airnya
Minum air ramuan tersebut
Lakukan perawatan tersebut 2-3 kali sehari
Khasiat kencur untuk keseleo
Siapkan satu rimpang kencur
Bersihkan
Campur rimpang kencur tersebut kesegenggam beras yang sudah direndam air
Tumbuk sampai halus kedua ramuan tersebut
Balurkan atau oleskan pada bagian tubuh yang keseleo
5. TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees)
Klasifikasi Sambiloto
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographis
Spesies : Andrographis paniculata Nees
LOKASI TUMBUH
Sambiloto banyak di temukan di daratan Asia. Selain di Indonesia, sambiloto juga
terdapat di India, Filipina, Vietnam dan Malaysia. Sambiloto tumbuh liar di tempat
terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembap, atau di
pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m diatas permukaan
laut .Sambiloto merupakan tanaman semak yang mempunyai banyak cabang yang
berdaun dan tingginya bisa mencapai kurang lebih 50 - 90 cm 90 cm. Daun sambiloto
kecil-kecil berwarna hijau tua Berdaun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan
bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas
hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm. Batang disertai
banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar .
KANDUNGAN
Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid,
andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan
homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium,
kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu
polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4-
dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi
sel hati dari zat toksik).
KHASIAT
Tanaman sambiloto digunakan untuk mencegah pembentukan radangmemperlancar air
seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis, dan
terkena racun. kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah.
Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan
takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding
dengan pemberian suspensi glibenclamid.[3] Selain itu, daun Sambiloto juga dipercaya bisa
digunakan sebagai obat penyakit tifus dengan cara mengambil 10-15 daun yang direbus
sampai mendidih dan diminum air rebusannya.
6. TANAMAN TERATAI (Nymphaea nouchali Brum F)
(GAMBAR TANAMAN TERATAI)
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Nymphaeales
Famili : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea nouchali Brum F
LOKASI TANAMAN
Tanaman air menahun yang indah, asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan di perairan
dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di rawa. Tanaman air yang tumbuh tegak. Rimpang
tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat
pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang
dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. Daun menyembul ke atas permukaan
air, menjulang tegak seperti perisai.
Permukaan daun berlilin; warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tengah agak
mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya
harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh,
panjang tangkai bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, benang sari banyak kepala sari
kuning, mahkota bunga lebar, ada yang engkel dan ada yang dobel dengan warna merah jambu,
putih dan kuning.
KANDUNGAN KIMIA
Bunga: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol. Benangsari: Quercetin, luteolin,
isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga (reseptacle): Protein,
lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung
nelumbine.
Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium,
phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N-
norarmepavine.
Tunas biji teratai: Liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine,
methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Rimpang: Pati, protein,
asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic
acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll.
Akar: Zat tannic dan asparagine. Daun: Roemerine, nuciferine, nornuciferine,
armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine,
quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid,
oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll.
Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine. Tangkai daun: Roemerine,
nornuciferine, resin dan zat tannic. Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai
berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan
tangkai teratai berkhasiat anti hipertensi.
KHASIAT:
Diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx, demam, insomnia; Hipertensi, muntah darah,
mimisan, batuk darah, sakit jantung; Beri-beri, sakit kepala, berak dan kencing darah, anemia,
ejakulasi
BAGIAN YANG DIPAKAI :
Seluruh tanaman. Rimpang, daun dan tangkai, bunga dan benang sari, biji dan penyangga
bunga yang seperti sarang tawon/spons (reseptacle), serta tunas biji. Pemakaian segar atau yang
telah dikeringkan.
KEGUNAAN :
Biji :
- Gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion).
- Diare karena badan lernah, radang usus kronis (enteritis kronis).
- Muntah-muntah.
- Disentri.
- Keputihan, perdarahan pada wanita.
Tunas biji teratai :
- Demam, rasa haus.
- Jantung berdebar, gelisah.
- Muntah darah.
Benang sari :
- keluar sperma malam hari (sperrnatorrhea).
- Keputihan (leucorrhea).
- Perdarahan seperti muntah darah, disentri.
Remptacle :
- Perdarahan kandungan yang berlebihan.
- Darah haid berlebihan.
- Perdarahan sewaktu hamil.
Rimpang :
- Demam, rasa haus.
- Batuk darah, muntah darah, mimisan.
- Berak darah, kencing darah. Tekanan darah tinggi.
- Sakit jantung.
Akar :
- Muntah darah, mimisan.
- Kencing panas dan merah.
- Batuk darah, berak darah.
Daun :
- Pingsan karena hawa panas (heat stroke).
- Diare karena panas atau lembab.
- Pusing, sakit kepala.
Dasar daun :
- Disentri berdarah, diare.
- Bayi dalam kandungan tidak tenang.
Batang :
- Heat stroke, pingsan.
- Dada terasa tertekan karena panas atau lembab.
- Diare, muntah.
- Keputihan.
Bunga :
- Terpukul (trauma).
- Perdarahan.
- Radang kulit bernanah (impetigo).
7. TANAMAN KEJI BELING (Strobilanthes crispus Bl)
(GAMBAR TANAMAN KEJI BELING)
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Strobilanthes
Spesies : Strobilanthes crispus Bl
LOKASI TUMBUH
Keji Beling (Stachytarpheta mutabilis) adalah suatu jenis tumbuhan yang berbatang basah
dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di
pedesaan yang tumbuh sebagai semak. Batang pohonnya berdiameter antara 0,2 – 0,7 cm. Kulit
luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau dan apabila menjadi tua berubah menjadi coklat.
Daun ngokilo berbentuk bulat telur, pada tepinya bergerigi dengan jarak agak jarang, berbulu
halus hampir tak kelihatan.
Panjang helaian daun (tanpa tangkai) berkisar antara 5 – 8 cm (ukuran normal) dan lebar
daun kira-kira 2 – 5 cm. Tumbuhan ini mudah berkembang biak pada tanah subur, agak
terlindung dan di tempat terbuka. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m – 1.000 m
di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 2.500 mm – 4.000 mm/tahun · Bulan basah (di
atas 100 mm/bulan) : 8 bulan – 9 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan – 4
bulan · Suhu udara : 200 C – 250 C · Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang b. Tanah ·
Tekstur : pasir sampai liat · Drainase : sedang – baik · Kedalaman air tanah : 25 cm dari
permukaan tanah · Kedalaman perakaran : 5 cm dari permukaan tanah ·
KANDUNGAN :
Daun kejibeling mengandung unsur-unsur mineral seperti kalium, natrium, kalsium dan
beberapa unsur lainnya.. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida.Kalium
pekat yang terkandung dalam keji beling bisa meluruhkan batu ginjal dan batu empedu. Unsur-
unsur yang terkandung dalam daun keji beling yang bersifat diuretic dapat memperlancar sekresi
gula dalam darah, menghancurkan gumpalan kholesterol dalam darah, membantu memperlancar
proses pembuangan tinja yang keras sehingga bisa berfungsi sebagai pencahar. Disamping itu
kandungan anti racun yang disinyalir terdapat dalam daun keji beling dapat menyembuhkan sakit
akibat gigitan ular berbisa atau semut hitam. Ternyata manfaat tanaman ini sungguh luar biasa.
Patut dilestarikan. Semoga sangat bermanfaat
KHASIAT: Tumor, Diabetes melitus, Lever (Sakit kuning), Ambeien (Wasir);
Kolesterol, Maag, Kena bisa ulat dan Semut hitam.
1. Tumor Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan
sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi
putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin.
2. Kencing Manis (Diabetes Mellitus) Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.
Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan:
makanan yang manis-manis
3. Lever / Liver (sakit Kuning) Bahan: Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara
Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan:
makanan yang mengandung lemak.
4. Ambeien (wasir) Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian:
dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Daging kambing
dan makanan/masakan yang pedas.
5. Kolesterol tinggi Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian:
dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang
berlemak.
6. Maag Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan
sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan pedas atau asam.
7. Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar.
Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan
air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam.