Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

25
TUJUH JENIS TANAMAN OBAT-OBATAN 1. TANAMAN LENGKUAS (Lenguas galanga atau Alpinia galanga) (GAMBAR TANAMAN LENGKUAS) KLASIFIKASI Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Bangsa : Alpinieae Genus : Alpinia Spesies : A.galanga

Transcript of Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

Page 1: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

TUJUH JENIS

TANAMAN OBAT-OBATAN

1. TANAMAN LENGKUAS (Lenguas galanga atau Alpinia galanga)

(GAMBAR TANAMAN LENGKUAS)

KLASIFIKASI

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Bangsa : Alpinieae

Genus : Alpinia

Spesies : A.galanga

LOKASI TUMBUHAN

Lengkuas (Lenguas galanga atau Alpinia galanga) sering dipakai oleh kaum wanita dikenal

sebagai penyedap masakan. Lengkuas termasuk terna tumbuhan tegak yang tinggi batangnya

mencapai 2-2,5 meter. Lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi,

Page 2: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

lebih kurang 1200 meter diatas permukaan laut. Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal

yaitu varitas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan vaaritas berimpang umbi merah.

Lengkuas berimpang umbi putih inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas

berimpang umbi merah digunakan sebagai obat.

Lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri dari susunan pelepah-pelepah daun. Daun-

daunnya berbentuk bulat panjang dan antara daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri dari

pelepah-pelepah saja, sedangkan bagian atas batang terdiri dari pelepah-pelepah lengkap dengan

helaian daun. Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain

berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas. Syarat Tumbuh a. Iklim 1. Ketinggian tempat :

1 – 1200 m diatas permukaan laut 2.

Curah hujan tahunan : 2500 – 4000 mm/tahun 3. Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 7 – 9

bulan 4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 – 5 bulan 5. Suhu udara : 29′ C – 25′ C. 6.

Kelembapan : sedang 7. Penyinaran : tinggi b. Tanah 1. Jenis : latosol merah coklat, andosol,

aluvial. 2. Tekstur : lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah, lateristik. 3. Drainase :

baik 4. Kedalaman air tanah : 50 – 100 cm dari permukaan tanah 5. Kedalaman perakaran : 10 –

30 cm dari permukaan tanah 6. Kesuburan : sedang – tinggi

KANDUNGAN:

Senyawa kimia yang terdapat pada Lenguas galanga antara lain mengandung minyak atsiri,

minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol dan

kristal kuning.

KHASIAT: Rematik, Sakit Limpa, Gairah seks, Nafsu makan, Bronkhitis; Morbili,

Panu.

1. Rematik a. Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari dan 1 butir telur ayam kampung Cara

membuat: lengkuas diparut dan diperas untuk diambil airnya, telur ayam kampung mentah

dipecah untuk diambil kuningnya, kemudian kedua bahan tersebut dioplos sampai merata. Cara

menggunakan: diminum 1 kali sehari b. Bahan: 3 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 0,5 sendok

teh bubuk merica, 1 potong gula merah, dan 2 gelas air santan kelapa Cara membuat: semua

Page 3: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

bahan tersebut direbus bersama-sama hingga airnya tinggal 1 gelas Cara menggunakan: diminum

sedikit demi sedikit selama 1 minggu

2. Sakit Limpa Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang umbi temulawak sebesar

ibu jari dan 1 genggam daun meniran Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3

gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.

3. Membangkitkan Gairah Seks Bahan: 2 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 3 rimpang

umbi halia sebesar ibu jari dan 2 buah jeruk nipis, 1 sendok  teh merica, 1 sendok teh garam dan

1 ragi tape. Cara membuat: umbi lengkuas dan halia diparut dan diperas untuk diambil airnya,

kemudian dioplos dengan bahan-bahan yang lain dengan 0,5 gelas air masak sampai merata.

Cara menggunakan: diminum.

4. Membangkitkan Nafsu Makan a. Bahan: 1 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 3 buah 

mengkudu mentah, 0,5 rimpang kencur sebesar ibu jari, 0,5 sendok teh bubuk ketumbar, 1 siung

bawang putih, 3 mata buah asam jawa yang masak, 1 potong gula merah, jakeling, jalawe dan

jarahab. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih

hingga tinggal 1 gelas Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 0,5 gelas, pagi dan sore. b.

Bahan: 1 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 1 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 pohon

tumbuhan meniran dan sedikit adas pulawaras. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus

dengan 3 gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari

5. Bronkhitis Bahan: rimpang umbi lengkuas, temulawak dan halia (masing-masing 2 rimoang)

sebesar ibu jari, keningar, 1 genggam daun pecut kuda, 0,5 genggam daun iler, daun kayu manis

secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian direbus dengan 3

gelas air sampai mendidih Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

6. Morbili Bahan: 4 rimpang umbi lengkuas sebesar ibu jari, 1 sendok teh minyak kayu putih,

dan 2 sendok teh minyak gondopura. Cara membuat: umbi lengkuas diparut halus, kemudian

dicampur dengan bahan lainnya sampai halus. Cara menggunakan: dipakai untuk obat luar.

7. Panu Bahan: rimpang umbi lengkuas dan kapur sirih secukupnya Cara membuat: kedua bahan

tersebut ditumbuk sampai halus Cara menggunakan: digosokkan pada bagian yang sakit, pagi

Page 4: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

dan sore. b. Bahan: rimpang lengkuas dan spirtus Cara membuat: rimpang lengkuas dipotong-

potong. Cara menggunakan: bagian yang sakit digosok-gosok dengan potongan-potongan

lengkuas, kemudian diolesi dengan spirtus.

2. TANAMAN KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON ARISTATUS)

(GAMBAR TANAMAN KUMIS KUCING)

LOKASI TUMBUH

Tumbuh a. Iklim 1. Ketinggian tempat : 500 m – 900 m di atas permukaan laut 2. Curah

hujan tahunan : 3000 mm/tahun 3. Bulan basah (diatas 100 mm/bulan) : 7 bulan – 9 bulan 4.

Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 bulan – 5 bulan 5. Suhu udara : 280C – 340C 6.

Kelembapan : sedang 7. Penyinaran : tinggi b. Tanah 1. Jenis : andosol, latosol 2. Tekstrur :

lempung berpasir 3. Drainase : baik 4. Kedalaman air tanah : diatas 70 cm dari permukaan tanah

5. Kedalaman perakaran: 30 cm – 60 cm dari permukaan tanah 6. Kemasaman (pH) : 5 – 7 7.

Kesuburan : sedang – tinggi III.

Page 5: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

KLASIFIKASI

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

SuperDivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

SubKelas : Asteridae

Ordo : Lamiales

Famili : Lamiaceae

Genus : Orthosiphon

Spesies : Orthosiphon aristatus

KANDUNGAN

KANDUNGAN KIMIA: Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak,

saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.

KHASIAT

dapat digunakan untuk memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik), rematik, batuk,

masuk angin, sembelit, sakit pinggang, anti radang,  radang ginjal, batu ginjal, kencing manis,

albumiria, syphilis, hipertensi, infeksi ginjal akut dan kronis, kencing manis, kencing batu,

menghilangkan panas dan lembab, infeksi kandung kemih (Cystitis), (Gout arthritis), nyeri sendi,

kencing berdarah, dan asam urat.

Page 6: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

3. TANAMAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza ROXB)

KLASIFIKASI

Divisi : Spermatophyta.

Sub divisi : Angiospermae.

Kelas : Monocotyledonae.

Ordo : Zingiberales.

Keluarga : Zingiberaceae.

Genus : Curcuma.

Spesies : Curcuma xanthorrhiza ROXB.

Page 7: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

LOKASITUMBUH

Berdasarkan klasifikasi temulawak tersebut, kita bisa mendesripsikan morfologi

temulawak antara lain tumbuhan dengan terna berbatang semu yang ketinggian berkisar 1

sampai 2 meter. Batang temulawak yang semu merupakan bagian dari pelepah daun yang

tegak dan saling bertumpang tindih. Adapun rimpang temulawak memiliki bentuk

sempurna, berukuran besar, bercabang kuat dan memiliki variasi warna coklat

kemerahan, kuning tua atau berwarna hijau gelap. Kelopak bunga temulawak berwarna

kuning tua dengan bentul lateral.

KANDUNGAN

Kandungan utama rimpang temulawak adalah protein, karbohidrat, dan minyak atsiri

yang terdiri atas kamfer, glukosida, turmerol, dan kurkumin. Kurkumin bermanfaat sebagai

anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu). Temu lawak

memiliki efek farmakologi yaitu, hepatoprotektor (mencegah penyakit hati), menurunkan

kadar kolesterol, anti inflamasi (anti radang), laxative (pencahar), diuretik (peluruh kencing),

dan menghilangkan nyeri sendi

KHASIAT

Meningkatkan nafsu makan, melancarkan ASI, dan membersihkan darah. Selain

dimanfaatkan sebagai jamu dan obat, temulawak juga dimanfaatkan sebagai sumber

karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi

dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan. Di sisi lain, temulawak juga

mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut

menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang

mempunyai daya repellan nyamuk Aedes aegypti.

Page 8: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

4. TANAMAN KENCUR (Kaempferia galangal)

( GAMBAR TANAMAN KENCUR )

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)

Genus : Kaempferia

Spesies : Kaempferia galanga L

LOKASI TUMBUH

Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan

sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak

berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau

Page 9: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Rimpang kencur mempunyai

aroma yang spesifik. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat.

Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya

tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga

berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan. Kencur tumbuh dan berkembang pada

musim tertentu, yaitu pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun

yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

KANDUNGAN KIMIA :

Rimpang Kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73 %), dan minyak

atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl

aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid dan gom.

KHASIAT:

Radang Lambung, Radang anak telinga, Influenza pada bayi; Masuk angin, Sakit

Kepala, Batuk, Menghilangkan darah kotor; Diare, Memperlancar haid, Mata Pegal,

keseleo, lelah.

Khasiat kencur untuk masuk angin

Siapkan satu rimpang kencur

Cuci sampai bersih

Makan kencur tersebut bersama dengan garam dapur

Minum segelas air hangat

Lakukan memakan kencur tersebut dua kali sehari pagi dan sore

Khasiat kencur untuk mulas

Ambil satu rimpang kencur

Cuci sampai bersih

Parut kencur yang sudah kita bersihkan tersebut

Tambahkan dua sendok makan air masak dan sedikit garam

Saring ambil airnya

Page 10: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

Minum air ramuan tersebut

Lakukan perawatan tersebut 2-3 kali sehari

Khasiat kencur untuk keseleo

Siapkan satu rimpang kencur

Bersihkan

Campur rimpang kencur tersebut kesegenggam beras yang sudah direndam air

Tumbuk sampai halus kedua ramuan tersebut

Balurkan atau oleskan pada bagian tubuh yang keseleo

5. TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees)

Klasifikasi Sambiloto

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Scrophulariales

Famili : Acanthaceae

Genus : Andrographis

Page 11: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

Spesies : Andrographis paniculata Nees

LOKASI TUMBUH

Sambiloto banyak di temukan di daratan Asia. Selain di Indonesia, sambiloto juga

terdapat di India, Filipina, Vietnam dan Malaysia. Sambiloto tumbuh liar di tempat

terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembap, atau di

pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m diatas permukaan

laut .Sambiloto merupakan tanaman semak yang mempunyai banyak cabang yang

berdaun dan tingginya bisa mencapai kurang lebih 50 - 90 cm 90 cm. Daun sambiloto

kecil-kecil berwarna hijau tua Berdaun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan

bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas

hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm. Batang disertai

banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar .

KANDUNGAN

Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid,

andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan

homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium,

kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu

polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4-

dimetileter. Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektbr (melindungi

sel hati dari zat toksik).

KHASIAT

Tanaman sambiloto digunakan untuk mencegah pembentukan radangmemperlancar air

seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis, dan

terkena racun. kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah.

Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan

takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding

dengan pemberian suspensi glibenclamid.[3] Selain itu, daun Sambiloto juga dipercaya bisa

digunakan sebagai obat penyakit tifus dengan cara mengambil 10-15 daun yang direbus

sampai mendidih dan diminum air rebusannya.

Page 12: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

6. TANAMAN TERATAI (Nymphaea nouchali Brum F)

(GAMBAR TANAMAN TERATAI)

KLASIFIKASI

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Nymphaeales

Famili : Nymphaeaceae

Genus : Nymphaea

Spesies : Nymphaea nouchali Brum F

LOKASI TANAMAN

Tanaman air menahun yang indah, asli dari daratan Asia. Teratai dibudidayakan di perairan

dan kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di rawa. Tanaman air yang tumbuh tegak. Rimpang

Page 13: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun dan bunga keluar langsung dari rimpangnya yang terikat

pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun lebar dan bulat, disangga oleh tangkai yang panjang

dan bulat berdiameter 0,5-1 cm, panjangnya 75-150 cm. Daun menyembul ke atas permukaan

air, menjulang tegak seperti perisai.

Permukaan daun berlilin; warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tengah agak

mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun ke arah tepi, diameter 30-50 cm. Bunganya

harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dengan tangkai bulat panjang dan kokoh,

panjang tangkai bunga 75-200 cm. Diameter bunga 15-25 cm, benang sari banyak kepala sari

kuning, mahkota bunga lebar, ada yang engkel dan ada yang dobel dengan warna merah jambu,

putih dan kuning.

KANDUNGAN KIMIA 

Bunga: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol. Benangsari: Quercetin, luteolin,

isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga (reseptacle): Protein,

lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung

nelumbine.

Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium,

phosphor dan besi. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N-

norarmepavine.

Tunas biji teratai: Liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine,

methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Rimpang: Pati, protein,

asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic

acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll.

Akar: Zat tannic dan asparagine. Daun: Roemerine, nuciferine, nornuciferine,

armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine,

quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid,

oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll.

Page 14: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine. Tangkai daun: Roemerine,

nornuciferine, resin dan zat tannic. Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai

berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan

tangkai teratai berkhasiat anti hipertensi.

KHASIAT:

Diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx, demam, insomnia; Hipertensi, muntah darah,

mimisan, batuk darah, sakit jantung; Beri-beri, sakit kepala, berak dan kencing darah, anemia,

ejakulasi

BAGIAN YANG DIPAKAI :

Seluruh tanaman. Rimpang, daun dan tangkai, bunga dan benang sari, biji dan penyangga

bunga yang seperti sarang tawon/spons (reseptacle), serta tunas biji. Pemakaian segar atau yang

telah dikeringkan.

KEGUNAAN :

Biji :

- Gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion).

- Diare karena badan lernah, radang usus kronis (enteritis kronis).

- Muntah-muntah.

- Disentri.

- Keputihan, perdarahan pada wanita.

Tunas biji teratai :

- Demam, rasa haus.

- Jantung berdebar, gelisah.

- Muntah darah.

Page 15: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

Benang sari :

- keluar sperma malam hari (sperrnatorrhea).

- Keputihan (leucorrhea).

- Perdarahan seperti muntah darah, disentri.

Remptacle :

- Perdarahan kandungan yang berlebihan.

- Darah haid berlebihan.

- Perdarahan sewaktu hamil.

Rimpang :

- Demam, rasa haus.

- Batuk darah, muntah darah, mimisan.

- Berak darah, kencing darah. Tekanan darah tinggi.

- Sakit jantung.

Akar :

- Muntah darah, mimisan.

- Kencing panas dan merah.

- Batuk darah, berak darah.

Daun :

- Pingsan karena hawa panas (heat stroke).

- Diare karena panas atau lembab.

- Pusing, sakit kepala.

Dasar daun :

Page 16: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

- Disentri berdarah, diare.

- Bayi dalam kandungan tidak tenang.

Batang :

- Heat stroke, pingsan.

- Dada terasa tertekan karena panas atau lembab.

- Diare, muntah.

- Keputihan.

Bunga :

- Terpukul (trauma).

- Perdarahan.

- Radang kulit bernanah (impetigo).

Page 17: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

7. TANAMAN KEJI BELING (Strobilanthes crispus Bl)

(GAMBAR TANAMAN KEJI BELING)

KLASIFIKASI

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Scrophulariales

Famili : Acanthaceae

Genus : Strobilanthes

Spesies : Strobilanthes crispus Bl

LOKASI TUMBUH

Keji Beling (Stachytarpheta mutabilis) adalah suatu jenis tumbuhan yang berbatang basah

dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di Jawa tanaman ini banyak terdapat di

pedesaan yang tumbuh sebagai semak. Batang pohonnya berdiameter antara 0,2 – 0,7 cm. Kulit

Page 18: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau dan apabila menjadi tua berubah menjadi coklat.

Daun ngokilo berbentuk bulat telur, pada tepinya bergerigi dengan jarak agak jarang, berbulu

halus hampir tak kelihatan.

Panjang helaian daun (tanpa tangkai) berkisar antara 5 – 8 cm (ukuran normal) dan lebar

daun kira-kira 2 – 5 cm. Tumbuhan ini mudah berkembang biak pada tanah subur, agak

terlindung dan di tempat terbuka. 1. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m – 1.000 m

di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 2.500 mm – 4.000 mm/tahun · Bulan basah (di

atas 100 mm/bulan) : 8 bulan – 9 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 3 bulan – 4

bulan · Suhu udara : 200 C – 250 C · Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang b. Tanah ·

Tekstur : pasir sampai liat · Drainase : sedang – baik · Kedalaman air tanah : 25 cm dari

permukaan tanah · Kedalaman perakaran : 5 cm dari permukaan tanah ·

KANDUNGAN :

Daun kejibeling mengandung unsur-unsur mineral seperti kalium, natrium, kalsium dan

beberapa unsur lainnya.. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida.Kalium

pekat yang terkandung dalam keji beling bisa meluruhkan batu ginjal dan batu empedu. Unsur-

unsur yang terkandung dalam daun keji beling yang bersifat diuretic dapat memperlancar sekresi

gula dalam darah, menghancurkan gumpalan kholesterol dalam darah, membantu memperlancar

proses pembuangan tinja yang keras sehingga bisa berfungsi sebagai pencahar. Disamping itu

kandungan anti racun yang disinyalir terdapat dalam daun keji beling dapat menyembuhkan sakit

akibat gigitan ular berbisa atau semut hitam. Ternyata manfaat tanaman ini sungguh luar biasa.

Patut dilestarikan. Semoga sangat bermanfaat

KHASIAT: Tumor, Diabetes melitus, Lever (Sakit kuning), Ambeien (Wasir);

Kolesterol, Maag, Kena bisa ulat dan Semut hitam.

1. Tumor Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan

sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi

putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin.

Page 19: Tugas Farmakognosi Tumbuhan Obat

2. Kencing Manis (Diabetes Mellitus) Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar.

Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan:

makanan yang manis-manis

3.  Lever / Liver (sakit Kuning) Bahan: Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara

Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan:

makanan yang mengandung lemak.

4. Ambeien (wasir) Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian:

dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Daging kambing

dan makanan/masakan yang pedas.

5. Kolesterol tinggi Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian:

dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan:  makanan yang

berlemak.

6. Maag Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan

sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan pedas atau asam.

7. Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam Bahan: Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar.

Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan

air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam.