SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

16
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006 Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44 https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist 29 SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT DAYAK SALAKO DI SEKITAR CAGAR ALAM RAYA PASI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Irwan Lovadi 1 *, Yoga Budihandoko 2 , Niken Wuri Handayani 3 , Dian Setyaningsih 4 , dan Icuk Setiawan 5 1 Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Tanjungpura, Indonesia 2,4,&5 Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia 3 Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan, Indonesia E-Mail : [email protected] Submit: 21-03-2021; Revised: 03-04-2021; Accepted: 06-04-2021; Published: 30-06-2021 ABSTRAK: Pemanfaatan tumbuhan dalam pengobatan tradisional telah dilakukan oleh masyarakat adat sekitar hutan di Pulau Kalimantan. Namun, pengetahuan tentang penggunaan tumbuhan dalam pengobatan tradisional oleh masyarakat Dayak Salako yang mendiami daerah penyangga Cagar Alam Raya Pasi Provinsi Kalimantan Barat, belum pernah terdokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi ilmiah mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam pengobatan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Salako di Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara semi-terstruktur, dan dilanjutkan dengan diskusi terhadap 18 responden yang ditentukan dengan purposive sampling. Data yang dikumpulkan meliputi: nama tumbuhan, bagian yang dimanfaatkan, penyakit/ khasiat (medis) dari setiap tumbuhan, metode preparasi tumbuhan obat, dan aturan dosis/ takaran. Selain itu, frekuensi Sitiran/ Sebutan (%) tiap tumbuhan obat dan Faktor Kesepakatan Informan juga dikalkulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masyarakat Dayak Salako memanfaatkan 85 spesies tumbuhan dalam pengobatan tradisional. Piperaceae, Fabaceae, Rubiaceae, dan Lamiaceae adalah famili tumbuhan yang dominan dilaporkan oleh para responden sebagai tumbuhan obat. Umumnya, masyarakat Dayak Salako lebih banyak menggunakan bagian akar untuk digunakan sebagai obat, dengan metode preparasi dengan cara direbus atau direndam. Callicarpa longifolia adalah tumbuhan dengan frekuensi sitiran yang paling tinggi, dan biasa digunakan untuk mengobati: panas dalam, bisul, luka, sakit perut, dan obat nifas dengan dosis 3 x 1. Selain itu, penelitian ini juga mendapatkan jumlah taksa yang digunakan oleh masyarakat Dayak Salako lebih beragam dalam beberapa kategori pengobatan tradisional. Kata Kunci: Etnobotani, Tumbuhan Obat, Dayak Salako, Cagar Alam Raya Pasi. ABSTRACT: The use of plants in traditional medicine has been carried out by indigenous people around the forest on the island of Kalimantan. However, knowledge about the use of plants in traditional medicine by the Salako Dayak community who inhabit the buffer zone of the Raya Pasi Nature Reserve, West Kalimantan Province, has never been documented. This study aims to collect scientific information regarding the use of plants in traditional medicine by the Salako Dayak community in West Kalimantan Province. The research was conducted by conducting semi- structured interviews, and continued with a discussion of 18 respondents who were determined by purposive sampling. The data collected includes: the name of the plant, the part used, the disease/efficacy (medical) of each plant, the method of preparation of medicinal plants, and the dosage/dose rules. In addition, the frequency of citations/mentions (%) of each medicinal plant and the Informant Agreement Factor were also calculated. The results showed that the Salako Dayak community used 85 species of plants in traditional medicine. Piperaceae, Fabaceae, Rubiaceae, and Lamiaceae were the dominant plant families reported by respondents as medicinal plants. In general, the Salako Dayak community mostly uses the roots to be used as medicine, with the method of preparation by boiling or soaking. Callicarpa longifolia is the plant with the highest frequency of citations, and is commonly used to treat: internal fever, ulcers, wounds, abdominal

Transcript of SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Page 1: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

29

SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT

DAYAK SALAKO DI SEKITAR CAGAR ALAM RAYA PASI

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Irwan Lovadi1*, Yoga Budihandoko2, Niken Wuri Handayani3, Dian

Setyaningsih4, dan Icuk Setiawan5 1Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Tanjungpura, Indonesia

2,4,&5Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia 3Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan hidup

dan Kehutanan, Indonesia E-Mail : [email protected]

Submit: 21-03-2021; Revised: 03-04-2021; Accepted: 06-04-2021; Published: 30-06-2021

ABSTRAK: Pemanfaatan tumbuhan dalam pengobatan tradisional telah dilakukan oleh

masyarakat adat sekitar hutan di Pulau Kalimantan. Namun, pengetahuan tentang penggunaan

tumbuhan dalam pengobatan tradisional oleh masyarakat Dayak Salako yang mendiami daerah

penyangga Cagar Alam Raya Pasi Provinsi Kalimantan Barat, belum pernah terdokumentasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi ilmiah mengenai pemanfaatan tumbuhan

dalam pengobatan tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Salako di Provinsi

Kalimantan Barat. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara semi-terstruktur, dan dilanjutkan dengan diskusi terhadap 18 responden yang ditentukan dengan purposive sampling.

Data yang dikumpulkan meliputi: nama tumbuhan, bagian yang dimanfaatkan, penyakit/ khasiat

(medis) dari setiap tumbuhan, metode preparasi tumbuhan obat, dan aturan dosis/ takaran. Selain

itu, frekuensi Sitiran/ Sebutan (%) tiap tumbuhan obat dan Faktor Kesepakatan Informan juga

dikalkulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, masyarakat Dayak Salako memanfaatkan 85

spesies tumbuhan dalam pengobatan tradisional. Piperaceae, Fabaceae, Rubiaceae, dan Lamiaceae

adalah famili tumbuhan yang dominan dilaporkan oleh para responden sebagai tumbuhan obat.

Umumnya, masyarakat Dayak Salako lebih banyak menggunakan bagian akar untuk digunakan

sebagai obat, dengan metode preparasi dengan cara direbus atau direndam. Callicarpa longifolia

adalah tumbuhan dengan frekuensi sitiran yang paling tinggi, dan biasa digunakan untuk

mengobati: panas dalam, bisul, luka, sakit perut, dan obat nifas dengan dosis 3 x 1. Selain itu,

penelitian ini juga mendapatkan jumlah taksa yang digunakan oleh masyarakat Dayak Salako lebih beragam dalam beberapa kategori pengobatan tradisional.

Kata Kunci: Etnobotani, Tumbuhan Obat, Dayak Salako, Cagar Alam Raya Pasi.

ABSTRACT: The use of plants in traditional medicine has been carried out by indigenous people

around the forest on the island of Kalimantan. However, knowledge about the use of plants in

traditional medicine by the Salako Dayak community who inhabit the buffer zone of the Raya Pasi

Nature Reserve, West Kalimantan Province, has never been documented. This study aims to

collect scientific information regarding the use of plants in traditional medicine by the Salako

Dayak community in West Kalimantan Province. The research was conducted by conducting semi-

structured interviews, and continued with a discussion of 18 respondents who were determined by purposive sampling. The data collected includes: the name of the plant, the part used, the

disease/efficacy (medical) of each plant, the method of preparation of medicinal plants, and the

dosage/dose rules. In addition, the frequency of citations/mentions (%) of each medicinal plant

and the Informant Agreement Factor were also calculated. The results showed that the Salako

Dayak community used 85 species of plants in traditional medicine. Piperaceae, Fabaceae,

Rubiaceae, and Lamiaceae were the dominant plant families reported by respondents as medicinal

plants. In general, the Salako Dayak community mostly uses the roots to be used as medicine, with

the method of preparation by boiling or soaking. Callicarpa longifolia is the plant with the highest

frequency of citations, and is commonly used to treat: internal fever, ulcers, wounds, abdominal

Page 2: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

30

pain, and postpartum medicine at a dose of 3 x 1. In addition, this study also obtained the number

of taxa used by the Dayak community. Salako is more diverse in several categories of traditional

medicine.

Keywords: Ethnobotany, Medicinal Plants, Salako Dayak, Raya Pasi Nature Reserve.

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi is Licensed Under a CC BY-SA Creative Commons

Attribution-ShareAlike 4.0 International License. https://doi.org/10.33394/bjib.v9i1.3584.

PENDAHULUAN

Manusia dan tumbuhan telah lama berinteraksi dan interaksi tersebut

dimulai sejak ketergantungan manusia terhadap alam dan minat terhadap

keragaman spesies tumbuhan. Tumbuhan adalah spesies yang pertama kali

dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan dan naungan oleh manusia

(Rahman et al., 2019). Dalam perkembangannya, tumbuhan juga dimanfaatkan

untuk kepentingan lain, seperti pengobatan tradisional. Penggunaan tumbuhan

dalam pengobatan ini terdokumentasi dalam bentuk tulisan, monumen, dan obat-

obatan yang bersumber dari tumbuhan (Petrovska, 2012). Penelitian terdahulu

juga menunjukkan bahwa, tumbuhan dimanfaatkan dalam berbagai pengobatan,

seperti: kanker (Jain et al., 2016), diabetes (Balogun et al., 2016), malaria (Alebie

et al., 2017), penanganan nyeri (Silva-Correa et al., 2021), dan tuberculosis

(Obakiro et al., 2020).

Pemahaman terhadap pengetahuan tradisional dalam pemanfaatan

tumbuhan sebagai obat, merupakan salah satu aspek penting di dalam kajian

etnobotani. Kajian sejarah etnobotani menunjukkan bahwa, kategori penggunaan

tumbuhan sebagai obat menempati frekuensi tertinggi yang dijumpai di dokumen

bersejarah terkait etnobotani (da Silva et al., 2014). Selain itu, penggunaan

tumbuhan dalam pengobatan juga telah dilakukan antar lintas budaya, dan

pengetahuan terkait hal itu telah diteruskan dari satu generasi ke generasi

berikutnya (Jamshidi-Kia et al., 2018).

Masyarakat Indonesia telah lama memanfaatkan tumbuhan dalam

pengobatan tradisional atau dalam menjaga kesehatan. Pemanfaatan tumbuhan

dalam pengobatan tradisional tidak hanya populer di kalangan masyarakat kota

(Elfahmi et al., 2014), tetapi juga di kalangan masyarakat adat yang mendiami

kawasan hutan di Indonesia termasuk di Pulau Kalimantan. Penggunaan

tumbuhan dalam pengobatan tradisional telah dipraktekkan oleh masyarakat lokal

sekitar hutan di Pulau Kalimantan, seperti: Dayak Krayan di Kalimantan Utara

(Susanti dan Zuhud, 2019) dan masyarakat Dayak di Desa Mandomai, Kalimantan

Tengah (Qamariah et al., 2020). Meskipun informasi ilmiah terkait aspek

etnobotani tumbuhan obat telah berhasil dikumpulkan dari berbagai daerah di

Pulau Kalimantan, namun sampai saat ini laporan ilmiah terkait pemanfaatan

tumbuhan obat oleh masyarakat Dayak Salako yang mendiami daerah penyangga

Cagar Alam Raya Pasi Provinsi Kalimantan Barat, belum ada.

Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi ilmiah mengenai

pemanfaatan tumbuhan dalam pengobatan tradisional yang dipraktekkan oleh

Page 3: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

31

masyarakat Dayak Salako yang bermukim di sekitar Cagar Alam Raya Pasi

Provinsi Kalimantan Barat.

METODE

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Dayak Salako yang bermukim di

beberapa kelurahan di sekitar Cagar Alam Raya Pasi Provinsi Kalimantan Barat.

Kelurahan tersebut antara lain: Kelurahan Bagak Sahwa, Kelurahan Nyarumkop,

Kelurahan Pajintan, Kelurahan Sagatani, Kelurahan Pamilang, Kelurahan

Sijangkung, Desa Sendoreng, Desa Rantau Sibaju, dan Desa Rantau Sawah.

Secara geografis, kawasan Cagar Alam Raya Pasi terletak pada koordinat

0°50'58.7"N dan 109°00'07.4"E (Gambar 1). Lokasi penelitian hanya memiliki

dua musim, yaitu musim hujan (November – Mei) dan musim kemarau (Juni –

Oktober). Curah hujan tahunan pada tahun 2019 di daerah sekitar lokasi penelitian

berkisar antara 25 – 455 mm (Badan Pusat Statistik, 2021).

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian yang Berada di Sekitar Cagar Alam Raya Pasi ( )

Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat.

Pengumpulan Data dan Identifikasi Tumbuhan Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret tahun 2014 dan mencakup

tiga tahapan. Pertama, pengumpulan informasi tumbuhan berkhasiat obat dari

masyarakat sekitar Cagar Alam Raya Pasi. Informasi ilmiah yang dikumpulkan

dengan wawancara semi-terstruktur dan dilanjutkan dengan diskusi kepada

responden. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan purposive sampling. Kriteria responden dalam pengumpulan

Page 4: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

32

informasi ini adalah penduduk tetap dan tabib pengobatan tradisional di sekitar

Cagar Alam Raya Pasi. Informasi yang didokumentasikan dari para responden

mencakup: nama lokal tumbuhan, bagian yang dimanfaatkan, penyakit/ khasiat

(medis) dari tiap tumbuhan, metode preparasi tumbuhan obat, dan aturan dosis/

takaran. Selanjutnya, voucher tumbuhan yang informasinya diperoleh dari

wawancara dan diskusi dikumpulkan dari dalam dan sekitar Cagar Alam Raya

Pasi dengan melibatkan penduduk lokal yang mengetahui tumbuhan. Spesimen

tidak teridentifikasi di lapangan kemudian dibuat herbariumnya untuk proses

identifikasi lebih lanjut.

Kategori Penggunaan Tumbuhan Penggunaan tumbuhan sebagai obat dikelompokkan ke dalam 14

kelompok, yaitu: infeksi, gangguan sistem pencernaan, gangguan sistem

pernafasan, gangguan sistem urinari, gangguan sistem sirkulasi, gangguan sistem

saraf dan mata, gangguan otot dan tulang, gangguan kulit, maternitas, luka, gigi

dan mulut, racun, defisiensi vitamin dan mineral, dan kanker.

Analisa Data Kuantitatif

Data tumbuhan obat ditabulasi, dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif

untuk diketahui gambaran mengenai pemanfaatannya. Selain itu, data juga

dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui Frekuensi Sitiran/ Sebutan (%) tiap

tumbuhan obat (Kumar and Bharati, 2014) dan Faktor Kesepakatan Informan

(Faruque et al., 2018). Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Frekuensi Sitiran/ Sebutan (%) = N/T x 100

Keterangan:

N : Jumlah Responden yang Mensitasi Satu Jenis Tumbuhan Obat;

T : Jumlah Total Responden.

Faktor Kesepakatan Informan = (nlp – nt) / (nlp – 1)

Keterangan:

nlp : Jumlah Laporan Penggunaan Tumbuhan untuk Setiap Kategori Penggunaan;

nt : Jumlah Taksa yang Digunakan untuk Tiap Kategori Penggunaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 18 orang yang

berasal dari kelurahan atau desa yang berada di sekitar Cagar Alam Raya Pasi.

Semua responden tersebut memberikan informasi terkait tumbuhan yang biasa

digunakan oleh masyarakat sekitar cagar alam dalam pengobatan tradisional.

Informasi tersebut kemudian digunakan untuk menemukan tumbuhan yang

disebut oleh para responden di sekitar dan di dalam kawasan cagar alam.

Secara keseluruhan, terdapat 85 jenis tumbuhan yang digunakan dalam

pengobatan tradisional oleh masyarakat Dayak Salako. Delapan puluh lima jenis

tumbuhan tersebut masuk ke dalam 41 famili dengan Piperaceae (10 jenis) sebagai

famili yang banyak dilaporkan oleh responden sebagai tumbuhan obat (Tabel 1

dan Gambar 2). Selain Piperaceae, famili dominan lainnya, antara lain: Fabaceae

(6 jenis), Rubiaceae (4 jenis), dan Lamiaceae (4 jenis) (Gambar 2). Dominasi

keempat famili tersebut di atas juga dilaporkan dalam beberapa penelitian

tumbuhan obat di Indonesia. Penelitian Hariyadi and Ticktin (2012), misalnya,

Page 5: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

33

mendokumentasikan keempat famili tersebut sebagai tumbuhan obat bagi

masyarakat Serampas, Jambi. Famili tumbuhan utama di dalam kawasan Cagar

Alam Raya Pasi yang berpotensi sebagai obat berdasarkan pengetahuan

masyarakat sekitar Cagar Alam Raya Pasi dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Famili Tumbuhan Utama di Dalam Kawasan Cagar Alam Raya Pasi yang

Berpotensi sebagai Obat Berdasarkan Pengetahuan Masyarakat

Sekitar Cagar Alam Raya Pasi.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Ju

mla

h J

en

is

Famili

Page 6: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

34

Tabel 1. Jenis Tumbuhan Obat yang Ada di Dalam Kawasan Cagar Alam Raya Pasi Provinsi Kalimantan Barat.

Jenis Tumbuhan dan

Familinya Nama Lokal

Frekuensi

Sitiran (%)

Bagian yang

Digunakan Penyakit/ Khasiat Preparasi Obat Aplikasi dan Takaran

Justicia gendarussa (Achantaceae)

Gandarusa 5.6 Daun Keseleo Dikukus Ditempel, kemudian diperban untuk 3 hari

Justicia sp (Achantaceae) Gandarusa

merah/ Kenda

Rusa

11.1 Daun Patah Tulang Dikukus/

Dihaluskan

Ditempelkan di bagian

yang patah kemudian

dibalut

Anacardia sp

(Anacardiaceae)

Asam Maram 22.2 Buah Bengkak Dihaluskan Dibungkus ke bagian

yang bengkak

Anisophyllea disticha

(Anisophylleaceae)

Sumiok/

Tumiak

22.2 Semua

Bagian/ Akar/

Daun

Rematik, Infeksi Usus,

Infeksi Ginjal; Obat

Nifas; Keracunan;

Malaria

Direbus/ Direndam

Air

Diminum, 3 x 1

Polyathia sp (Annonaceae) Sanahe/Sinahe 16.7 Akar/ Daun Kencing Manis, Bisul-

bisul, Korengan, Luka

Dalam; Sakit Mata;

Koreng; Kanker; Patah

Tulang, Struk, Perut

Membesar

Direbus/

Dihaluskan/

Dibakar

Diminum untuk

kencing manis; ditetes

pada mata; dioles 3-4 x

1; diminum 5-6 x 1

Centella asiatica (Apiaceae)

Gaguntur 5.6 Semua Bagian Sakit Perut; Diare; Berak Darah; Sariawan

Direndam Air Diminum

Acorus sp (Araceae) Jariango Putih 5.6 Akar Kencing Batu Direbus Diminum, 4 - 5 x 1

Philodendron erubescens

(Araceae)

Keladi Hitam 5.6 Pelepah Daun Gigitan Ular Tanpa Pengolahan Dioles

Philodendron sp (Araceae) Keladi Gunung 5.6 Umbi Kencing Batu Direndam Air Diminum

Arenga pinnata (Arecaceae) Aren 5.6 Daun Gatal-gatal Dijadikan Abu Digosok ke bagian

yang gatal

Areca catechu (Arecaceae) Pinang 5.6 Buah Alergi Dihaluskan Dioles, 3 x 1

Page 7: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

35

Jenis Tumbuhan dan

Familinya Nama Lokal

Frekuensi

Sitiran (%)

Bagian yang

Digunakan Penyakit/ Khasiat Preparasi Obat Aplikasi dan Takaran

Blumea balsamifera

(Asteraceae)

Sembung /

Kayu Mabo/ Kai Mabo

5.6 Daun dan

Akar/ Akar

Masuk Angin, Sakit

Pinggang; Patah Tulang, Struk, Perut

Membesar; Bisul Besar

Direbus/ Direndam

Air/ Dikukus

Dimandikan dan

diminum 2x 1; diminum 3 x 1

Ageratum Conyzoides

(Asteraceae)

Rumput

Timawok/

Timawok

16.7 Akar/Daun Bisul Besar (Gano);

Benjolan dan Sakit

Gigi, Sakit Kepala;

Sakit Perut, Demam

Direndam Air/

Direbus

Diminum 3 x 1

Elephantopus scraber

(Asteraceae)

Karinapat 11.1 Akar/ Daun Obat Nifas; Tipes,

Liver, Malaria,

Demam; Sakit Kepala

Dikukus/ Direbus/

Dihaluskan

Diminum, 3 x 1;

ditempel

Diplazium sp (Athyriaceae) Paku Padi /

Pakis

5.6 Akar dan

Tangkai

Cacar Direbus Diminum

Bambusa sp1

(Bambunaceae)

Bambu Betung 5.6 Bambu Muda

(Rebung)

Menambah Zat Kapur Direbus Dimakan 1 x 1

Bambusa sp2

(Bambunaceae)

Buluh Tumiang 11.1 Akar dan

Tangkai

Cacar Direbus Diminum

Bambusa sp2

(Bambunaceae)

Buluh Tumiang 11.1 Daun Kering Penyakit Kayap Dibakar Dioleskan pakai bulu

ayam sampai sembuh Duriozibetinus

(Bombacaceae)

Durian 11.1 Daun Muda/

Kulit Batang

Sakit Kepala;

Menurunkan Darah

Tinggi

Dihaluskan/Direbus Ditempel di kepala;

diminum 5-6 x 1

Tremma cannabina

(Cannabaceae)

Bangkire 16.7 Daun/ Akar Penyakit Kulit, Gatal-

gatal atau Kudis;

Cacar; Campak

Direbus Dimandikan; diminum

Vernonia arborea

(Compocitae)

Antapuk 5.6 Pucuk Sentak Matahari

(Sensitif terhadap

Cahaya Matahari)

Dihaluskan Ditempelkan

Tetracera akara

(Dilleniaceae)

Bararot

Ampalas

11.1 Batang/ Akar Kencing Batu Direbus/ Dibakar Diminum 4 x 1;

diminum 3 x 1

Page 8: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

36

Jenis Tumbuhan dan

Familinya Nama Lokal

Frekuensi

Sitiran (%)

Bagian yang

Digunakan Penyakit/ Khasiat Preparasi Obat Aplikasi dan Takaran

Dillenia suffruticosa

(Dilleniaceae)

Simpur 11.1 Daun / Buah /

Batang Muda

Typus; Ambeien Direbus Diminum 2 x 1;

diminum 3 x 1 Aleurites moluccana

(Euphorbiaceae)

Kemiri 7 Biji 5.6 Biji Typus Direbus Diminum, 1 gelas 2 x 1

Desmodium heterophyllum

(Fabaceae)

Daun Katep 5.6 Semua Bagian Penyakit Asma;

Bengek

Direbus Diminum, 3 x 1

Fordia splendidissima

(Fabaceae)

Kayu Perak 11.1 Akar Sakit Gigi Direbus/ Tanpa

Pengolahan

Dikumur; ditusuk ke

dalam gigi

Tamarinda indicus

(Fabaceae)

Asam Jawa 5.6 Buah Kencing Manis,

Kencing Batu

Direbus Diminum

Archidendron jiringa

(Fabaceae)

Daun Jengkol 5.6 Daun / Pucuk Penurun Panas Direndam Air Dibalut dengan kain

dan diletakkan di ubun-

ubun atau di dada;

dikompreskan

Bauhinia sp (Fabaceae) Babeak 5.6 Akar Obat Setelah

Melahirkan

Direbus Diminum, 3 x 1

Dalbergia velutina

(Fabaceae)

Mayam 5.6 Akar Berak Darah; Sakit

Mantak

Direndam Air Diminum

Cratoxylum cochinchinense (Hypericaseae)

Api-api 5.6 Akar, Daun Campak Direbus Diminum; dimandikan

Mentha sp (Lamiaceae) Kakompo 11.1 Semua

Bagian; Daun

dan Batang

Penyakit Kulit; Asma,

Pusing

Dihaluskan;

Direbus

Dioleskan; diminum, 3

x 1; dimandikan

Callicarpa longifolia

(Lamiaceae)

Tamar Besi 38.9 Akar/ Daun Panas Dalam; Bisul;

Luka; Sakit Perut; Obat

Nifas

Direndam Air/

Dihaluskan/

Dikukus

Diminum 3 x 1

Callicarpa sp1 (Lamiaceae) Kayu Malam 5.6 Akar Typus Direbus Diminum, 1 gelas 2 x 1

Hyptis sp (Lamiaceae) Bungo Rayot/

Bunga Rayan

22.2 Batang/

Semua Bagian

Penambah Stamina;

Obat Nifas; Patah

Tulang, Struk, Perut Membesar

Direndam/ Direbus/

Dikukus

Diminum

Page 9: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

37

Jenis Tumbuhan dan

Familinya Nama Lokal

Frekuensi

Sitiran (%)

Bagian yang

Digunakan Penyakit/ Khasiat Preparasi Obat Aplikasi dan Takaran

Litsea sp1 (Lauraceae) Kemedangan

Merah

5.6 Pucuk Sentak Matahari

(Sensitif terhadap Cahaya Matahari)

Dihaluskan Ditempelkan

Litsea elliptica (Lauraceae) Kayu Ogot 11.1 Akar Sakit Pinggang, Berak

Darah; Kena Racun

Direbus/ Direndam

Air

Diminum

Leea indica (Leeaceae) Mamai 11.1 Pucuk Daun/

Akar

Luka; Cacar Tanpa Pengolahan/

Direbus

Ditempelkan; diminum

Dianella ensifolia

(Liliaceae)

Tujuh Jari 5.6 akar Kanker Direbus diminum, 5 - 6 x 1

Eleutherine palmifolia

(Liliaceae)

Bawang Hantu 16.7 Rimpang/

Umbi

Darah Tinggi; Pegel-

pegel; Keseleo

Direbus/ Dikukus Diminum/ ditempel dan

diperban

Gossypium arboretum

(Malvaceae)

Randung /

Kapas

5.6 Daun Sakit Kepala Dihaluskan Ditempel

Urena sinuate (Malvaceae) Tampu Renget 16.7 Akar Sakit Pinggang, Berak

Darah; Bisul; Patah

Tulang, Struk, Perut

Membesar

Direbus/ Direndam

Air

Diminum, 3 x 1

Heritiera sp (Malvaceae) Muranti 5.6 Akar Kena Racun; Kencing

Batu

Direndam Air Diminum

Donax sp (Maranthaceae) Bari Bamban 5.6 Akar Obat Setelah

Melahirkan

Direbus Diminum, 3 x 1

Belluchia pentamera

(Melastomataceae)

Jantu'ot 11.1 Akar Menurunkan Darah

Tinggi; Rematik

Direbus Diminumkan 5 - 6 x 1;

diminum 2 x 1

Melastoma candidum

(Melastomataceae)

Cengkodok/

Takok

16.7 Daun, Akar Luka Luar, Bengkak;

Sakit Gigi; Tipes,

Liver, Malaria, Demam

Tanpa Pengolahan;

Dibakar; Direbus

Ditempel; dikumur-

kumur; diminum 3 x 1

Azadirachta indica

(Meliaceae)

Melaban 5.6 Daun Masuk Angin Direbus Dimandikan

Tinospora crispa

(Menispermaceae)

Brotowali 5.6 Akar Obat Sakit Mata, Sakit

Perut

Direbus Diminum, 3 x 1

Page 10: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

38

Jenis Tumbuhan dan

Familinya Nama Lokal

Frekuensi

Sitiran (%)

Bagian yang

Digunakan Penyakit/ Khasiat Preparasi Obat Aplikasi dan Takaran

Ficus sp1 (Moraceae) Sampuraring 5.6 Daun / Pucuk Sakit Perut; Penurun

Panas; Cacar; Obat Nifas

Direndam Air;

Direbus

Diminum, 3 x 1;

dikompres

Artocharpus anisophyllus

(Moraceae)

Bintawak 5.6 Daun Kering Penyakit Kayap Dibakar Dioleskan

Ficus benjamina (Moraceae) Daun Beringin 11.1 Daun; Akar Obat Gatal; Sariawan,

Panas Dalam

Direbus; Direndam

Air

Dimandikan, 2 x 1;

diminum 3 x 1

Rhodomyrtus tomentosa

(Myrtaceae)

Karamunting 16.7 Akar; Daun Penyakit Dalam untuk

Bayi; Sakit Perut;

Typus, Liver, Malaria,

Demam

Direbus Diminum,2x1;

diminum 3 x 1

Syzigium sp (Myrtaceae) Daun Salam 5.6 Daun Darah Tinggi Direbus Diminum, 3 x 1

Nepenthes mirabilis (Nepenthaceae)

Kantung Semar 5.6 Akar Ambeien Direbus Diminum, 3 x 1

Breyniacernua

(Phyllanthaceae)

Cangkok Manis

Hutan

16.7 Buah; Akar Memperlancar ASI;

Penambah Stamina;

Capek-capek; Obat

Nifas

Dikukus;

Direndam; Direbus

Diminum; 1 x 1; 2 x 1

Sauropus sp

(Phyllanthaceae)

Cangkuk Manis 5.6 Buah Sakit Gigi Tanpa Pengolahan Digigit

Piper betle (Piperaceae) Sirih 11.1 Daun Sakit Kepala; Penurun

Panas

Dihaluskan;

Direndam Air

Ditempel; dikompres

Piper crocatum (Piperaceae) Sirih Hutan

(Merah)

5.6 Daun Bisul Dihaluskan Dioles 3 x 1

Piper arborecens

(Piperaceae)

Buah Sahang

Hutan

11.1 Buah; Akar Bisul; Penambah

Stamina; Rematik

Dihaluskan;

Direndam; Direbus

Dioles 3 x 1; diminum

1 x 1; diminum 3 x 1

Piper sp1 (Piperaceae) Sirih Tabar 5.6 Akar Malaria Direbus Diminum, 3 x 1

Piper sp2 (Piperaceae) Sahang 5.6 Akar dan

Batang

Obat Nifas Dikukus Diminum, 3 x 1

Piper sp3 (Piperaceae) Sirih 5.6 Daun Sakit Perut Dihaluskan Digosok

Page 11: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

39

Jenis Tumbuhan dan

Familinya Nama Lokal

Frekuensi

Sitiran (%)

Bagian yang

Digunakan Penyakit/ Khasiat Preparasi Obat Aplikasi dan Takaran

Piper sp4 (Piperaceae) Daun Sirih 5.6 Daun Kanker Kulit, Diabetes Dihaluskan Ditempel/ Diminum 2 x

1 Piper sp5 (Piperaceae) Daun Sirih 5.6 Daun Alergi Dihaluskan Dioles, 3 x 1

Piper sp6 (Piperaceae) Daun Sirih 5.6 Daun Luka Dihaluskan Dioles

Piper sp7 (Piperaceae) Sirih 5.6 Daun Sakit Kepala Dihaluskan Ditempel di kepala

Blechnum orientale

(Polypodiaceae)

Sarimpado 5.6 Pucuk Daun Luka Tanpa Pengolahan Ditempelkan pada

tempat yang luka

Drynoria quercifolia

(Polypodiaceae)

Kakayar

(seperti Paku

Tanduk Rusa)

11.1 Daun Malaria; Menambah

Zat Besi

Direbus Diminum, 3 x 1

Drymoglosum piloselloides

(Polypodiaceae)

Lipan - lipan/

Sisik Naga

11.1 Semua Bagian Obat Nifas; Gigitan

Binatang Berbisa

Dikukus Diminum, 3 x 1

Hedyotis verticilata

(Rubiaceae)

Rumput Buluh 5.6 Semua Bagian Penyakit Asma /

Bengek

Direbus Diminum, 3 x 1

Myrmecodia sp (Rubiaceae) Sarang Semut

Merah

5.6 Seluruh

Bagian

Kanker Direbus Diminum, 5-6 x 1

Oldenlandia corymbosa

(Rubiaceae)

Rumput Patah

Seribu

5.6 Semua Bagian Patah Tulang Dikukus Ditempelkan

Morinda sp (Rubiaceae) Mengkudu

Hutan

5.6 Akar Obat Nifas Dikukus Diminum, 3 x 1

Viscum ovalifolium

(Santalaceae)

Katempe 5.6 Akar dan

Daun

Diare Direbus Diminum

Viscum sp1 (Santalaceae) Benalu Merah 5.6 Daun dan

Batang

Koreng (Bisul, Cacar

Api)

Dibakar Dioles, 3 - 4 x 1

Viscum ovalifolium

(Santalaceae)

Benalu Merah

(Sahang/

Cengkeh)/

Benalu/

Ketempe

16.7 Seluruh

Bagian; Akar,

Daun

Kanker; Kencing

Manis, Kencing Batu;

Sariawan, Panas Dalam

Direbus; Direndam

Air

Diminum, 5-6 x 1; 3 x

1

Lepisanthes alata Amero 5.6 Buah Mentah Sakit Perut Direbus Diminum, 3 x 1

Page 12: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

40

Jenis Tumbuhan dan

Familinya Nama Lokal

Frekuensi

Sitiran (%)

Bagian yang

Digunakan Penyakit/ Khasiat Preparasi Obat Aplikasi dan Takaran

(Sapindaceae)

Euricoma longifolia

(Simaroubaceae)

Pudare (Pasak

Bumi)

38.9 Akar Malaria; Penambah

Stamina; Sakit Perut;

Kena Racun; Demam;

Demam Berdarah;

Patah Tulang, Struk,

Perut Membesar

Direbus; Direndam

Air

Diminum, 1 x 1; 3 x 1

Symplocos adenophylla

(Symplocaceae)

Pohon Jirak 5.6 Akar Cacar Nasi Dihaluskan Dioles, 3 - 4 x 1

Aquilaria moluccensis

(Thymelaeaceae)

Gaharu /

Mengkaras

11.1 Daun Darah Tinggi Direbus Diminum, 5-6 x 1; 3 x

1

Phaleria macrocarpa

(Thymelaeaceae)

Mahkota Dewa 5.6 Buah, Akar,

Daun

Darah Tinggi Direbus Diminum, 3 x 1

Gironiera nervoca

(Ulmaceae)

Berangan

(Kacang

Kalimantan)

5.6 Akar Malaria Direbus Diminum, 3 x 1

Vitex sp1 (Verbenaceae) Laban 11.1 Daun Koreng (Bisul, Cacar

Api); Patah Tulang

Dibakar; Dikukus Dioles, 3 - 4 x 1;

ditempel

Vitex sp2 (Verbenaceae) Laban Tongsan 5.6 Akar Obat Nifas Dikukus Diminum, 3 x 1

Vitex sp3 (Verbenaceae) Leban 11.1 Akar; Daun Sakit Pinggang; Sakit

Kepala

Direbus;

Dihaluskan

Dioles, 3 - 4 x 1;

ditempel

Keterangan: 1 x 1 (Sekali Sehari), 2 x 1 (Dua Kali Sehari), 3 x 1 (Tiga Kali Sehari).

Page 13: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

41

Responden melaporkan bahwa, bagian tumbuhan yang paling banyak

digunakan sebagai obat adalah akar. Selain akar, responden menyebutkan bahwa

mereka juga menggunakan daun, semua bagian tumbuhan dan batang. Bagian

tumbuhan yang tergolong paling sedikit digunakan dalam pembuatan obat adalah

biji (Gambar 3). Para responden juga melaporkan bahwa, metode preparasi yang

umum dilakukan sebagai obat oleh para responden adalah direbus, direndam air,

dan dikukus (Gambar 4).

Gambar 3. Persentase Bagian Tumbuhan yang Digunakan sebagai Obat oleh Masyarakat

Sekitar Cagar Alam Raya Pasi.

Gambar 4. Metode Preparasi Tumbuhan yang Digunakan sebagai Obat oleh Masyarakat

Sekitar Cagar Alam Raya Pasi.

Berdasarkan hasil analisa data kuantitatif dapat diketahui bahwa, frekuensi

sitiran yang tinggi dari tumbuhan yang dilaporkan sebagai obat oleh para

responden adalah Callicarpa longifolia (38,9%), Euricoma longifolia (38,9%),

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Akar Daun Batang Buah Biji Umbi Rimpang Semua

bagian

Perse

nta

se (

%)

Bagian Tumbuhan yang Dipakai

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Direbus Dihaluskan Dibakar Dijadikan

abu

Direndam Tanpa

pengolahan

Dikukus

Perse

nta

se (

%)

Metode Preparasi

Page 14: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

42

Anisophyllea disticha (22,2%), Anacardia sp (22,2%), dan Hyptis sp (22,2%)

(Tabel 1). Para responden mengklaim bahwa, Callicarpa longifolia digunakan

dalam berbagai macam pengobatan, seperti: panas dalam, bisul, luka, sakit perut,

dan obat nifas. Meskipun Callicarpa longifolia banyak dilaporkan sebagai

tumbuhan obat, namun ternyata ada perbedaan bagian tumbuhan yang

dimanfaatkan, metode preparasi dan penerapannya. Akar misalnya, digunakan

untuk pengobatan panas dalam, dengan cara direndam dalam air dan kemudian

diminum 3 x 1 sehari. Pada kasus yang lain, bagian daun dari Callicarpa

longifolia dilaporkan oleh responden untuk mengobati sakit perut yang penyiapan

dan penerapannya berbeda dengan bagian akar (Tabel 1). Berdasarkan Tabel 1,

sebagian besar tumbuhan obat yang dilaporkan oleh para responden digunakan

untuk pengobatan gangguan saluran pencernaan, misalnya sakit perut. Fenomena

ini mungkin menggambarkan bahwa, penyakit tersebut umum terjadi di

masyarakat sekitar Cagar Alam Raya Pasi.

Kalkulasi Faktor Kesepakatan Informan (FKI) menunjukkan kisaran antara

0 dan 0,382 (Tabel 2). Nilai FKI tertinggi didapati pada kategori pengobatan

gangguan sistem pencernaan (0,382), sedangkan yang terendah dilaporkan untuk

beberapa kategori pengobatan, antara lain: gangguan sistem pernafasan, gangguan

sistem saraf dan mata, dan gangguan kulit. Nilai FKI yang tinggi menunjukkan

tingginya kesepakatan responden untuk jenis tumbuhan yang dimanfaatkan untuk

pengobatan tertentu. Jika dibandingkan dengan penelitian Azis et al. (2020), nilai

FKI hasil survey dalam kajian etnobotani ini tergolong relatif rendah. Survey ini

mencatat bahwa, nilai FKI tertinggi yaitu untuk kategori gangguan pencernaan

sebesar 0,382, sedangkan pada penelitian Azis et al. (2020), untuk kategori yang

sama, nilai FKI-nya sebesar 0,99. Perbedaan nilai FKI pada penelitian ini dengan

kajian yang dilakukan oleh Azis et al. (2020) menunjukkan bahwa, jumlah taksa

tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak Salako relatif lebih banyak

dibandingkan dengan masyarakat Suku Ammatoa Kajang di Provinsi Sulawesi

Selatan.

Tabel 2. Kategori Pengobatan, Jumlah Laporan Penggunaan Tumbuhan untuk Kategori

Pengobatan (nlp), Jumlah Taksa Tumbuhan (nt), dan Faktor Kesepakatan

Informan (FKI).

Kategori Pengobatan nlp nt FKI

Infeksi 33 28 0.156

Gangguan Sistem Pencernaan 35 22 0.382

Gangguan Sistem Pernafasan 3 3 0.000

Gangguan Sistem Urinari 9 8 0.125 Gangguan Sistem Sirkulasi 7 6 0.167

Gangguan Sistem Saraf dan Mata 10 10 0.000

Gangguan Otot dan Tulang 20 16 0.211

Gangguan Kulit 10 10 0.000

Maternitas 17 13 0.250

Luka 5 5 0.000

Gigi dan Mulut 8 7 0.143

Racun 6 6 0.000

Defisiensi Vitamin dan Mineral 6 6 0.000

Kanker 5 5 0.000

Page 15: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

43

SIMPULAN

Masyarakat Dayak Salako di sekitar Cagar Alam Raya Pasi Provinsi

Kalimantan Barat, memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan untuk

kepentingan pengobatan secara tradisional. Jumlah jenis tumbuhan yang telah

dimanfaatkan oleh masyarakat adat tersebut sebanyak 85 jenis. Tumbuh-

tumbuhan tersebut dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, mulai dari

gangguan sistem pencernaan hingga kanker. Callicarpa longifolia dan Euricoma

longifolia adalah beberapa jenis tumbuhan yang paling banyak dilaporkan oleh

para responden di penelitian ini. Secara umum, masyarakat Dayak Salako

menggunakan lebih banyak jenis tumbuhan untuk satu kategori pengobatan

tradisional.

SARAN

Saran yang dapat diberikan yaitu: 1) jenis tumbuhan yang memiliki nilai

frekuensi sitiran yang tinggi, berpotensi untuk dilakukan kajian lebih lanjut dalam

hal fitokimianya. Jenis tumbuhan tersebut, antara lain: Callicarpa longifolia dan

Euricoma longifolia; dan 2) data tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan

tradisional dapat dijadikan dasar bagi pihak-pihak yang berwenang untuk

melestarikan pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan dalam pengobatan

tradisional.

UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menghaturkan terima kasih kepada Balai Konservasi Sumber Daya

Alam Provinsi Kalimantan Barat, yang telah mensponsori pelaksanaan penelitian

ini dan juga stafnya yang turut berpartisipasi sehingga penelitian ini dapat

diselesaikan. Penulis juga berterima kasih atas bantuan Agusti Randi dari

National University of Singapore atas bantuan dalam identifikasi jenis tumbuhan.

DAFTAR RUJUKAN

Alebie, G., Urga, B., and Worku, A. (2017). Systematic Review on Traditional

Medicinal Plants Used for The Treatment of Malaria in Ethiopia: Trends

and Perspectives. Malaria Journal, 16(1), 307.

Azis, S., Zubaidah, S., Mahanal, S., Batoro, J., dan Sumitro, S.B. (2020). Local

Knowledge of Traditional Medicinal Plants Use and Education System on

Their Young of Ammatoa Kajang Tribe in South Sulawesi, Indonesia.

Biodiversitas, 21(9), 3989-4002.

Badan Pusat Statistik. (2021). Retrieved March 14, 2021, from Jumlah Curah

Hujan. Interactwebsite:

https://singkawangkota.bps.go.id/indicator/151/539/1/jumlah-

curahhujan.html.

Balogun, F.O., Tshabalala, N.T., and Ashafa, A.O.T. (2016). Antidiabetic

Medicinal Plants Used by The Basotho Tribe of Eastern Free State: A

Review. Journal of Diabetes Research, 1-13.

Page 16: SURVEY ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT PADA MASYARAKAT …

Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi E-ISSN 2654-4571; P-ISSN 2338-5006

Vol. 9, No. 1, June 2021; Page, 29-44

https://e-journal.undikma.ac.id/index.php/bioscientist

44

da Silva, T.C., Medeiros, P.M., Balcázar, A.L., Araújo, T.A. de S., Pirondo, A.,

and Medeiros, M.F.T. (2014). Historical Ethnobotany: An Overview of

Selected Studies. Ethnobiology and Conservation, 3(4), 1-12.

Elfahmi, Woerdenbag, H.J., and Kayser, O. (2014). Jamu: Indonesian Traditional

Herbal Medicine Towards Rational Phytopharmacological Use. Journal of

Herbal Medicine, 4(2), 51-73.

Faruque, M.O., Uddin, S.B., Barlow, J.W., Hu, S., Dong, S., Cai, Q., Li, X., and

Hu, X. (2018). Quantitative Ethnobotany of Medicinal Plants Used by

Indigenous Communities in the Bandarban District of Bangladesh.

Frontiers in Pharmacology, 9, 1-12.

Hariyadi, B., and Ticktin, T. (2012). Uras: Medicinal and Ritual Plants of

Serampas, Jambi Indonesia. Ethnobotany Research & Applications, 10,

133-149.

Jain, S., Dwivedi, J., Jain, P.K., Satpathy, S., and Patra, A. (2016). Medicinal

Plants for Treatment of Cancer: A Brief Review. Pharmacognosy Journal,

8(2), 87-102.

Jamshidi-Kia, F., Lorigooini, Z., and Amini-Khoei, H. (2018). Medicinal Plants:

Past History and Future Perspective. Journal of HerbMed Pharmacology,

7(1), 1-7.

Kumar, R., and Bharati, K. (2014). Ethnomedicines of Tharu Tribes of Dudhwa

National Park, India. Ethnobotany Research and Applications, 12, 001-

013.

Obakiro, S.B., Kiprop, A., Kowino, I., Kigondu, E., Odero, M.P., Omara, T., and

Bunalema, L. (2020). Ethnobotany, Ethnopharmacology, and

Phytochemistry of Traditional Medicinal Plants Used in the Management

of Symptoms of Tuberculosis in East Africa: A Systematic Review.

Tropical Medicine and Health, 48(1), 1-21.

Petrovska, B.B. (2012). Historical Review of Medicinal Plants' Usage.

Pharmacognosy Reviews, 6(11), 1-5.

Qamariah, N., Mulia, D.S., and Fakhrizal, D. (2020). Indigenous Knowledge of

Medicinal Plants by Dayak Community in Mandomai Village, Central

Kalimantan, Indonesia. Pharmacognosy Journal, 12(2), 386-390.

Rahman, I.U., Afzal, A., Iqbal, Z., Ijaz, F., Ali, N., Shah, M., Ullah, S., and

Bussmann, R.W. (2019). Historical Perspectives of Ethnobotany. Clinics

in Dermatology, 37(4), 382-388.

Silva-Correa, C.R., Campos-Reyna, J.L., Villarreal-La Torre, V.E., Calderón-

Peña, A.A., González Blas, M.V., Aspajo-Villalaz, C.L., Cruzado-Razco,

J.L., Sagástegui-Guarniz, W.A., Guerrero-Espino, L.M., and Hilario-

Vargas, J. (2021). Potential Activity of Medicinal Plants as Pain

Modulators: A Review. Pharmacognosy Journal, 13(1), 248-263.

Susanti, R., dan Zuhud, E.A.M. (2019). Traditional Ecological Knowledge and

Biodiversity Conservation: The Medicinal Plants of the Dayak Krayan

People in Kayan Mentarang National Park, Indonesia. Biodiversitas, 20(9),

2764-2779.