Tugas Faal Ina Blok Respi

download Tugas Faal Ina Blok Respi

of 10

Transcript of Tugas Faal Ina Blok Respi

  • 8/19/2019 Tugas Faal Ina Blok Respi

    1/10

    BLOK SISTEM PERNAFASAN

    Laporan Praktikum Fisiologi

    TAHAN NAFAS, TEKANAN PERNAFASAN

    KELOMPOK A9

      Arisya Hanifah N. 1102011045

    Hanna Kumari Dharaindas 1102014120

    Fitri Iriyani 1102014106

    Abyantara I F 1102014001

    Baiq Nadia Syauqi 1102012040

    Desya Bila Kusuma A 1102014070

    Fulristami Zaenab 1102014110

    Gadieh Kasih Muharrom JR 1102014112

    Hilda Utami 1102014121Ina Romantin 1102014128

      FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS YARSI

  • 8/19/2019 Tugas Faal Ina Blok Respi

    2/10

    Jalan. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510

    Telp. 62.21.4244574 Fax. 62.21. 4244574

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Teori Dasar

    Fisiologi Pernapasan

    Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer (West,

    1974).Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pernapasan dapat dibagi menjadi empatmekanisme dasar, yaitu:

    1. Ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli dan atmosfir

    2. Diffusi dari oksigen dan karbon dioksida antara alveoli dan darah

    3. Transport dari oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel

    4. Pengaturan ventilasi

    (Guyton & Hall, 1996)

    Udara bergerak masuk dan keluar paru-paru karena ada selisih tekanan yang terdapat

    antara atmosfir dan alveolus akibat kerja mekanik otot-otot. Seperti yang telah diketahui,

    dinding toraks berfungsi sebagai penembus. Selama inspirasi, volume toraks bertambah besar

    karena diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot yaitu

    sternokleidomastoideus mengangkat sternum ke atas dan otot seratus, skalenus dan

    interkostalis eksternus mengangkat iga-iga (Price,1994) .

    Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat elastisitas

    dinding dada dan paru-paru. Pada waktu otot interkostalis eksternus relaksasi, dinding dada

    turun dan lengkung diafragma naik ke atas ke dalam rongga toraks, menyebabkan volume

    toraks berkurang. Pengurangan volume toraks ini meningkatkan tekanan intrapleura maupun

    tekanan intrapulmonal. Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfir menjadi terbalik,

    sehingga udara mengalir keluar dari paru-paru sampai udara dan tekanan atmosfir menjadi

    sama kembali pada akhir ekspirasi (Price,1994) .

    Tahap kedua dari proses pernapasan mencakup proses difusi gas-gas melintasi

    membrane alveolus kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0,5 µ m). Kekuatan pendorong

  • 8/19/2019 Tugas Faal Ina Blok Respi

    3/10

    untuk pemindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas. Tekanan

    parsial oksigen dalam atmosfir pada permukaan laut besarnya sekitar 149 mmHg. Pada waktu

    oksigen diinspirasi dan sampai di alveolus maka tekanan parsial ini akan mengalami

    penurunan sampai sekiktar 103 mmHg. Penurunan tekanan parsial ini terjadi berdasarkanfakta bahwa udara inspirasi tercampur dengan udara dalam ruangan sepi anatomic saluran

    udara dan dengan uap air. Perbedaan tekanan karbondioksida antara darah dan alveolus yang

     jauh lebih rendah menyebabkan karbondioksida berdifusi kedalam alveolus. Karbondioksida

    ini kemudian dikeluarkan ke atmosfir (Price,1994).

    Dalam keadaan beristirahat normal, difusi dan keseimbangan oksigen di kapiler darah

    paru-paru dan alveolus berlangsung kira-kira 0,25 detik dari total waktu kontak selama 0,75

    detik. Hal ini menimbulkan kesan bahwa paru-paru normal memiliki cukup cadangan waktu

    difusi.

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23513/6/Chapter%20II.pdf 

    Breaking point merupakan keadaan dimana seseorang sudah tidak mampu lagi untuk 

    menahan napas. Keadaan ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar CO2 sebagai hasil

    dari proses aerob tubuh yang seharusnya dikeluarkan. Pada keadaan normal, perlu terjadi

    keseimbangan antara tekanan O2  dan CO2. Ketika seseorang menahan napas, tidak ada

    keseimbangan antara jumlah O2  dan CO2 menyebabkan orang tersebut tidak mampu lagi

    menahan nafas .

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23513/6/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23513/6/Chapter%20II.pdf

  • 8/19/2019 Tugas Faal Ina Blok Respi

    4/10

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. TAHAN NAFAS

    TUJUAN

    Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat:

    1. Menetapkan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan napas pada

    berbagai kondisi pernapasan.

    2. Menerangkan perbedaan lamanya menahan napas pada kondisi pernapasan yang

    berbeda-beda.

    3. Mengukur tekanan pernapasan dengan manometer air raksa dan manometer air.

    ALAT

    1. Stopwatch/arloji

    2. Beberapa kantung plastik:

    a. Yang kosong

    b. Yang berisi O2c. Yang berisis CO2 10%

    3. Sfigmomanometer dan stetoskop

    4. Alat analisis gas Fyrite : untuk CO25. Manometer air raksa + botol perangkap

    6. Manometer air

    TATA KERJA

    1) Tahan Napas

    Tetapkanlah lamanya o.p dapat menahan napas (dalam detik) dengan cara menghentikan

    pernapasan dan menutup mulut dan hidungnya sendiri sehingga tercapai breaking point pada

    berbagai kondisi pernapasan seperti tercantum dalam daftar dibawah ini (berilah istirahat 5

    menit antara 2 percobaan).

    1. Pada akhir inspirasi biasa.

  • 8/19/2019 Tugas Faal Ina Blok Respi

    5/10

    2. Pada akhir ekspirasi biasa.

    3. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat.

    4. Pada akhir ekspirasi tunggal yang kuat.

    5. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah o.p bernapas dalam dan cepat selama 1

    menit.6. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat dari kantong plastik berisi O2.

    7. Pada akhir inspirasi tunggal setelah bernapas dalam dan cepat selama 3 menit dengan

    3 kali pernapasan yang terakhir dari kantong plastik berisi O2.8. Pada akhir inspirasi yang kuat dari kantong plastik berisi CO2 10%.

    9. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat segera sesudah berlari ditempat selama 2

    menit.

    10. Setelah breaking point pada percobaan nomor 9 tercapai, biarkanlah o.p bernapas lagi

    selama 40 detik, kemudian tentukanlah berkali-kali lama menahan napas sesudah

    inspirasi tunggal yang kuat dengan diselingi bernapas selama 40 detik sampai o.p

    bernapas lagi dengan tenang seperti sebelum berlari.

    DATA :

    No. Kegiatan Waktu (s)

    1. Akhir inspirasi biasa 41

    2. Akhir ekspirasi biasa 31

    3. Akhir inspirasi tunggal yang kuat 50

    4. Akhir ekspirasi tunggal yang kuat 19

    5. Akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah o.p

    bernapas dalam dan cepat selama 1 menit.

    60

    6. Akhir inspirasi tunggal kuat dari kantong

    berisi O2.

    70

    7. Akhir inspirasi tunggal setelah bernapas

    dalam dan cepat selama 3 menit dengan 3 kali

    pernapasan yang terakhir dari kantong plastic

    berisi O2.

    114

    8. Akhir inspirasi kuat dari kantong plastic berisiCO2 10%.

    35

    9. Akhir inspirasi tunggal yang kuat segera

    sesudah berlari ditempat selama 2 menit.

    14

    10. Setelah berlari lama menahan napas berkali-

    kali sesudah inspirasi tunggal kuat dengan

    diselingi bernapas selama 40 detik sampai o.p

    bernapas dengan tenang kembali.

    62

    PERTANYAAN DAN JAWABAN

    1.1. Apa yang dimaksud dengan breaking point ?

  • 8/19/2019 Tugas Faal Ina Blok Respi

    6/10

    Jawab : Breaking point merupakan keadaan dimana seseorang sudah tidak mampu lagi untuk 

    menahan napas.

    1.2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya breaking point ?

    Jawab : Keadaan ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar CO2 sebagai hasil dari

    proses aerob tubuh yang seharusnya dikeluarkan. Pada keadaan normal, perlu terjadi

    keseimbangan antara tekanan O2  dan CO2. Ketika seseorang menahan napas, tidak ada

    keseimbangan antara jumlah O2  dan CO2 menyebabkan orang tersebut tidak mampu lagi

    menahan nafas .

    1.3. Bagaimana perubahan pO2 dan pCO2 dalam udara alveoli dan darah pada waktu kerja

    otot dan dalam keadaan hiperventilasi ?

    Jawab : Pada keadaan normal pO2 dalam keadaan tinggi dan pCO2 dalam keadaan rendah.

    Saat terjadi kerja otot dan menyebabkan pO2  tetap teatpi pCO2 meningkat karena terjadi

    pembentukan CO2  lebih banyak pada proses pembentukan ATP oleh sel. Hiperventilasi

    adalah keadaan ketika tubuh mengeluarkan karbon dioksida lebih dari biasanya terjadi

    penurunan Pco2 dalam tubuh.

    2. TEKANAN PERNAPASAN

    TATA KERJA

    A. Pengukuran tekanan pernapasan normal.

    a. Suruh o.p bernapas biasa selama 1-2 menit.

    b. Dengan tetap bernapas melalui hidung, hubungkanlah pipa kaca manometer air

    dengan mulut o.p sehingga permukaan air dalam manometer naik turun mengikuti

    ekspirasi dan inspirasi.

    c. Catatlah besar tekanan inspirasi dan ekspirasi normal o.p.

    B. Tekanan pernapasan maksimal.

    a. Hubungkanlah pipa kaca manometer air raksa dengan mulut o.p melalui botol

    perangkap.

    b. Suruhlah o.p melakukan inspirasi dan ekspirasi sekuat-kuatnya beberapa kali sambil

    menutup hidung. Permukaan air raksa dalam manometer akan naik turun mengikuti

    inspirasi dan ekspirasi. Catatlah besar tekanan inspirasi dan ekspirasi maksimal o.p.

    DATA1. Besar tekanan inspirasi dan ekspirasi normal

  • 8/19/2019 Tugas Faal Ina Blok Respi

    7/10

    Inspirasi: (40mm/H2O + 60mm/ H2O)/2 = 50mm/H2O

    Ekspirasi: (20mm/H2O + 10mm/H2O)/2 = 15mm/H2O

    Kesimpulan: Tekanan Inspirasi lebih besar daripada tekana Ekspirasi normal 

    2. Besar tekana inspirasi dan ekspirasi maksimal

    Inspirasi: (1 mmHg + 0.5mmHg)/2 = 0.75 mmHg

      Ekspirasi: (2.5mmHg + 1.5 mmHg)/2 = 2 mmHg

      Kesimpulan: Tekanan Inspirasi lebih besar daripada Ekspirasi maksimal

    PERTANYAAN DAN JAWABAN

    2.1. Apakah fungsi botol perangkap pada percobaan ini ?

    Jawab : Untuk menangkap udara yang dikeluarkan oleh mulut dan untuk menentukan

    tekanan inspirasi dan ekspirasinya

    3. PERNAPASAN PADA ORANG

    TUJUAN

    Dalam latihan ini akan dipelajari :

    1. Kapasitas vital fungsional

    2. Kapasitas vital

    3. Kapasitas residu fungsional

    4. Kurva “Flow Volume”

    ALAT

    Autospirometer AS 500 lengkap dengan peralatannya yang terdiri dari autospirometer AS

    500, mouth piece, tranducer.

    TATA KERJA

    Mula- mula dicatat data mengenai o.p. yaitu jenis kelamin, umur, tinggi badan yang

    kemudian dimasukan kedalam alat. Setelah alat-alat siap dihubungkan dengan listrik.

    1. Pemeriksaan kapasitas vital fungsional.

    Tekan FVC, stelah itu tekan star/stop, lalu dilihat pesan yang tertulis di LCD dan

    dikerjakan :- Ekspirasi maksimal

  • 8/19/2019 Tugas Faal Ina Blok Respi

    8/10

    - Inspirasi maksimal

    - Ekspirasi paksa

    - Bernapas biasa

    2. Pemeriksaan kapasitas vital :

    Tekan VC/MVV, kemudian tekan star/stop. Lalu baca pesan yang tertulis di LCD.

    Kemudian dilihat hasilnya di LCD.

    3. Pemeriksaan kapasitas residu fungsional :

    Seperti diatas, tetapi dilakukan pernapasan tenang selama 3 kali, kemudian ekspirasi

    komplit, bila tidak stabil tidak terdapat pesan di LCD, tetapi bila stabil terdapat pesan

    dan dilakukan pernapasan dangkal, ekspirasi komplit kemudian inspirasi penuh, dan

    lihat hasilnya di LCD.

    4. Pemeriksaan kapasitas pernapasan maksimal :

    Tekan VC/MVV lalu tekan star/stop, perhatikan pesan pada LCD, bernapas biasa dan

    cepat selama 12 detik.

    5. Pemeriksaan kurve “flow volume”Tekan FVC, lalu star dan stop ditekan, dan lihat pesan di LCD yaitu napas

    semaksimal mungkin diluar alat kemudian ekspirasi secepat-cepatnya dan sedalam-

    dalamnya kedalam mouth piece yang dihubungkan dengan transducer. Dan setelah itu

    dilihat hasilnya dan bila perlu direkam.

    HASIL PRAKTIKUM

    O.P : Ina romantin

    Umur : 19 th

    Jenis kelamin : Perempuan

    Berat : 50 kg

    Tinggi : 155 cm

    • KP!IT! "IT#

    Pre$iction : 5%&0

    ctual : '%()

     * : (0+)0,

    Pre$. -urope : (), /*ormal

    • KP!IT! U*2!IO*#Pre$iction : 5%1(

    ctual : &%1&

     * : 35+)0,

    Pre$. -urope : )0, /*ormal

  • 8/19/2019 Tugas Faal Ina Blok Respi

    9/10

    BAB III

    PENUTUPKESIMPULAN

    Percobaan Tahan Napas

    Pada keadaan menahan napas di akhir inspirasi biasa, waktu breaking point lebih lama

    dibandingkan pada akhir ekspirasi biasa karena pada akhir inspirasi biasa tekanan O 2  lebih

    tinggi dibanding tekanan CO2 yang memungkinkan untuk menahan napas lebih lama.

    Pada akhir inspirasi tunggal kuat dan ekspirasi tunggal kuat, waktu yang dibutuhkan

    untuk breaking point lebih lama pada akhir inspirasi tunggal yang kuat karena jumlah O2

    yang masuk ke dalam paru-paru lebih banyak dibandingkan saat inspirasi biasa. Sedangkan

    saat ekspirasi tunggal yang kuat akan dikeluarkan O2 lebih banyak dibanding saat ekspirasi

    biasa oleh karena itu beraking point ekspirasi tunggal kuat akan lebih cepat.

    Saat o.p bernapas dengan kantong plastik berisi O2 breaking point yang terjadi akan

    lebih lama dibanding saat bernapas dengan menggunakan kantong berisi CO 2 karena dengan

    kantong O2 menambah cadangan O2 didalam paru-paru.

    Pada keadaan setelah lari (kerja otot), breaking point relative lebih sebentar karena

    terjadi peningkatan kadar CO2  sehingga tekanan CO2  meningkat yang menyebabkan

    terjadinya kompensasi tubuh untuk meningkatkan tekanan O2 yaitu terjadinya hiperventilasi.

    Pada keadaan hiperventilasi, CO2  yang dihasilkan oleh tubuh harus segera dikeluarkan

    sehingga o.p tidak mampu menahan napas terlalu lama.

    Percobaan Tekanan Pernapasan

    Perbedaan (selisih) tekanan pernapasan pada inspirasi dan ekspirasi maksimal lebih kecil

    dibandingkan pada inspirasi dan ekspirasi biasa.

    Kesimpulan pernafasan pada orang

    Kesimpulan hasil 4ang $iperoleh $ari alat autospirometer menunukkan 6ah7a kapasitas 8ital

    $an kapasitas 8ital ungsional pa$a O.P normal karena hasil sama $engan nilai pre$iksi. Bila

  • 8/19/2019 Tugas Faal Ina Blok Respi

    10/10

    $i$apat kapasitas paru 4ang mencapai nilai teren$ah hal ini menunukkan a$an4a gangguan pa$a

    aliran pernaasan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ganong, William F. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 22. Jakarta : EGC

    Guyton, A.C. dan J. E. Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta :EGC