Tugas Etikom, Ombudsman

7
Dian Eka Permatasari/ 22704 PERAN PENTING OMBUDSMAN DALAM MENYELESAIKAN SUATU MASALAH (Studi Kasus : Krakatau Steel) PENDAHULUAN Sebuah perusahaan besar terkemuka yang bernama PT Krakatau Steel, baru-baru ini sedang dilanda suatu masalah. Permasalahan ini tidak hanya melibatkan orang-orang internal perusahaan, namun juga para insan media. Kasus ini berawal dari proses penawaran umum saham perdana PT Krakatau Steel Tbk yang sempat diributkan oleh ulah beberapa wartawan pasar modal. Para wartawan saat ini diduga terlibat di dalam pembelian saham PT Krakatau Steel. Permasalahan PT Krakatau Steel ini diduga telah melibatkan lima wartawan profesional yang berasal dari perusahaan media nasional terkemuka di Indonesia. Ke lima wartawan ini diduga telah berani meminta jatah dalam proses penjualan saham perdana PT. Krakatau Steel. Mereka mencoba menggunakan kedudukannya untuk meminta hak istimewa untuk dapat membeli saham IPO KS. Kelima wartawan tersebut melakukan pembelian tidak sesuai dengan prosedur pasar modal yang telah ditetapkan. Tidak hanya itu saja, namun para wartawan diduga telah melakukan tindak pemerasan kepada pihak Krkatau Steel sebesar 400 juta rupiah untuk menutupi berita miring seputar IPO KS. Tindakan yang dilakukan oleh para wartawan ini tentunya telah mencoreng muka para insan media di Indonesia.

Transcript of Tugas Etikom, Ombudsman

Page 1: Tugas Etikom, Ombudsman

Dian Eka Permatasari/ 22704

PERAN PENTING OMBUDSMAN DALAM MENYELESAIKAN SUATU MASALAH

(Studi Kasus : Krakatau Steel)

PENDAHULUAN

Sebuah perusahaan besar terkemuka yang bernama PT Krakatau Steel, baru-baru ini

sedang dilanda suatu masalah. Permasalahan ini tidak hanya melibatkan orang-orang internal

perusahaan, namun juga para insan media. Kasus ini berawal dari proses penawaran umum

saham perdana PT Krakatau Steel Tbk yang sempat diributkan oleh ulah beberapa wartawan

pasar modal. Para wartawan saat ini diduga terlibat di dalam pembelian saham PT Krakatau

Steel.

Permasalahan PT Krakatau Steel ini diduga telah melibatkan lima wartawan

profesional yang berasal dari perusahaan media nasional terkemuka di Indonesia. Ke lima

wartawan ini diduga telah berani meminta jatah dalam proses penjualan saham perdana PT.

Krakatau Steel. Mereka mencoba menggunakan kedudukannya untuk meminta hak istimewa

untuk dapat membeli saham IPO KS. Kelima wartawan tersebut melakukan pembelian tidak

sesuai dengan prosedur pasar modal yang telah ditetapkan. Tidak hanya itu saja, namun para

wartawan diduga telah melakukan tindak pemerasan kepada pihak Krkatau Steel sebesar 400

juta rupiah untuk menutupi berita miring seputar IPO KS.

Tindakan yang dilakukan oleh para wartawan ini tentunya telah mencoreng muka para

insan media di Indonesia. Keterlibatan pers di dalam masalah ini, tentunya jelas

membuktikan bahwa pers sudah tidak memiliki kredibilitas lagi untuk dipercaya. Kasus ini

kemudian sontak menjadi perhatian para media dan juga para petinggi-petinggi perusahaan

media. Apalagi bagi mereka yang salah satu karyawannya ikut terlibat didalam permasalahan

ini. Tentunya para paetinggi media ini telah memikirkan keputusan yang tepat dan bijaksana

di dalam menghadapi masalah yang menimpa karyawan di dalam perusahaannya.

Saat ini masalah yang menimpa PT Krakatau Steel sedang diselidiki oleh pihak-pihak

terkait. Hal ini dilakukan guna mencari tahu mengenai kebenaran laporan yang diberikan oleh

Pihak Krakatau Steel mengenai ulah kelima wartawan tersebut. Karena di dalam hal ini

mereka dinilai telah melanggar kode etik yang berlaku dan mereka dianggap tidak profesional

di dalam menjalankan profesinya sebagai insan media yang bertanggung jawab.

Page 2: Tugas Etikom, Ombudsman

Masalah ini tentunya akan lebih baik jika diselesaikan hingga tuntas. Untuk

menuntaskan masalah tersebut, diperlukanlah ombudsman yang bertugas sebagai sebuah

lembaga yang berperan sebagai institusi etik yang kredible secara internal dat dan kemudian

lam institusi media dan secara eksternal di dalam asosiasi sosialnya1. Sehingga di dalam

kasus ini, pihak ombudsman dapat menilai norma-norma etika yang telah dilanggar oleh

pihak wartawan tersebut, hal ini dilakukan guna untuk menertibkan media massa yang nakal

dan melanggar etika.

PEMBAHASAN

Saat ini kasus mengenai permintaan jatah saham yang dilakukan oleh lima orang

wartawan nasional tersebut sedang di selidiki oleh dewan pers. Hal ini dilakukan untuk

melihat kebenaran yang terjadi mengenai adanya tindakan pelanggaran kode etik yang telah

dilakukan oleh para wartawan. Tidak hanya para wartawan saja, namun pihak PT Krakatau

Steel yang melaporkan kasus ini dan terlibat di dalam proses penjualan saham ini juga

diminta untuk dapat mengklarifikasi mengenai kejadian yang sebenarnya.

Menurut dewan pers tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh para insan media

tersebut sudahlah sangat kelewatan. Permintaaan jatah saham di dalam kasus ini tidak

seharusnya terjadi pada wartawan. Karena jika memang hal ini betul-betul secara fakta

terbukti, tindak pelanggaran ini tentunya dapat dikategorikan sebagai sebuah bentuk tindak

pelanggaran yang berat karena dianggap telah melanggar kode etik jurnalistik dan dilakukan

dengan niat yang buruk. Apalagi mereka juga diduga melakukan pemerasan kepada pihak PT

Krakatau Steel dengan meminta uang ratusan juta untuk bisa menutupi pemberitaan miring

terkait IPO KS.

Melihat tindakan-tindakan pelanggaran yang telah dilakukan oleh para insan media

pers itu, maka dalam hal ini peran ombudsman sebagai lembaga yang mampu menertibkan

kembali para media sangatlah dibutuhkan. Perananannya di dalam masalah ini diharapkan

bisa memberikan masukan-masukan di dalam penyelesaian masalah antara pihak Krakatau

Steel dan juga wartawan. Ombudsman yang merupakan lembaga yang dapat menertibkan

media ini memiliki acuan-acuan etika yang telah sah dilembagakan dan menjadi acuan

seluruh insan pers di Indonesia. Kode etik tersebut yang sekiranya harus bisa dipatuhi oleh

seluruh wartawan dalam menjalankan profesinya. Karena terdapat pelanggaran-pelanggaran

1 Ashadi, Siregar. 2008. Etika Komunikasi. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher. Hal 120

Page 3: Tugas Etikom, Ombudsman

kode etik di dalam kasus ini, peranan ombudsman dibutuhkan untuk memberikan peringatan

kepada para wartawan tersebut yang telah melanggar kode etik agar mereka sadar dan jera.

Terkait mengenai masalah penyalahgunaan kedudukan para warawan tersebut hal ini

dirasakan menjadi suatu masalah yang sangat memalukan. Ombudsman seharusnya bisa

secara tegas mengambil langkah konkrit untuk menertibkan para media massa agar hal-hal

yang memalukan ini tidak dapat terjadi kembali. Ombudsman yang memiliki kewenangan

untuk membela kepentingan masyarakat yang merasa dirugikan oleh pihak-pihak pers ini

wajib memberikan sanksi tegas kepada para insan media pers yang secara terbukti telah

melakukan pelanggaran etika-etika jurnalistik.

` Hal ini dikarenakan secara sosial, seorang wartawan memiliki fungsi kontrol sosial

yang jelas dimasyarakat. Namun, apabila pers justru melakukan pelanggaran kode etik yang

berat seperti yang terjadi saat ini maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang luas

terhadap masyarakat. Saat terjadinya pelanggaran, maka ombudsman tidak boleh hanya

mementingkan kerugian yang diakibatkan pers itu sendiri, namun mereka juga harus

memikirkan kepentingan masyarakat di sekitarnya. Karena tidak ada yang lebih malang di

suatu negara jika masyarakatnya tidak lagi memiliki pers yang dapat dipercaya.

Tidak hanya itu saja peran penting ombudsman dalam kasus ini juga sangat penting

dimana di dalam hal ini ombudsman dapat bertindak sebagai penengah antara kedua pihak

yang sedang bersengketa yaitu PT Krakatau Steel dan para wartawan. Untuk kasus ini,

ombudsman yang berdiri secara independent dan tidak dimiliki oleh pihak manapun dapat

memberikan pandangan netral untuk masalah ini. Diharapkan dengan adanya keterlibatan

ombudsman di dalam permasalahan ini nantinya akan memberikan solusi yang baik untuk

keduanya dan tidak hanya memberatkan sebelah pihak saja. Penyelesaian sengketa ini

diharapkan juga tidak terjadi kembali dilain waktu dan bisa menjadi pelajaran untuk semua

pihak yang terlibat.

Page 4: Tugas Etikom, Ombudsman

PENUTUP

Adanya permasalahan yang melibatkan antara PT Krakatau Steel dan para wartawan

ini tentunya telah memperburuk citra insan media di negara kita. Betapa memalukannya

melihat fakta-fakta yang terbukti mengenai pelanggaran-pelanggaran kode etik yang telah

dilakukan oleh para wartawan tersebut. Pers merupakan salah satu sumber informasi yang

sangat dipercayai oleh media, jangan sampai akibat tindakan negatif yang dilakukan oleh pers

tersebut nantinya membuat kepercayaan masyarakat semakin menurun. Sebab perlu diketahui

tidak ada yang lebih malang kondisi di suatu negara jika masyarakatnya tidak lagi memiliki

pers yang dapat dipercaya.

Untuk itu agar kejadian ini tidak terus berlarut-larut dan dampaknya tidak semakin

meluas dimasyarakat maka diperlukannya seorang pihak penengah yang dapat membantu

menyelesaikan permasalahan ini, yaitu Ombudsman. Ombudsman sekiranya dapat menjadi

pihak yang dapat melakukan mediasi terhadap kedua pihak tersebut. Selain menjadi pengeah

diantara kedua belah pihak, ombudsman di dalam hal ini juga dapat berperan untuk

memberikan teguran secara tegas kepada para wartawan yang memang terbukti melakukan

pelanggaran kode etik.

Keberadaan ombudsman merupakan salah satu elemen penting di negara kita. Apalagi

kita merupakan negara yang menganut sistem pers kebebasan yang bertanggung jawab.

Sengketa-sengketa mengenai masalah pers mungkin suatu saat dapat terulang kembali. Oleh

karena itu keberadaan ombudsman memang menjadi prosedur yang cukup baik untuk

menyelesaikan sengketa seperti yang terjadi antara PT Krakatau Steel dan para wartawan.

Orang yang berada di dalam lembaga ombudsman ini tentunya merupakan orang-orang yang

arief dan bijaksana. Karena untuk menyelesaikan sengketa antara dua belah pihak seorang

ombudman harus bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan hasil win-win solution dengan

memberikan penyelesaian konflik yang terbaik untuk keduanya.

Page 5: Tugas Etikom, Ombudsman

DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Ashadi. 2008. Etika Komunikasi. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.

http://nasional.kompas.com/read/2010/11/19/17215754/Perlu.Code.of.Conduct.Peliputan

http://nasional.kompas.com/read/2010/12/01/15465919/Bagir.Ada.Pelanggaran.Kode.Etik.-8

http://mediaindependen.com/kabar-media/2010/12/01/terlibat-jual-beli-saham-kras-wartawan-

kompas-dipecat.html