Tugas Etikom, Ombudsman
Transcript of Tugas Etikom, Ombudsman
Dian Eka Permatasari/ 22704
PERAN PENTING OMBUDSMAN DALAM MENYELESAIKAN SUATU MASALAH
(Studi Kasus : Krakatau Steel)
PENDAHULUAN
Sebuah perusahaan besar terkemuka yang bernama PT Krakatau Steel, baru-baru ini
sedang dilanda suatu masalah. Permasalahan ini tidak hanya melibatkan orang-orang internal
perusahaan, namun juga para insan media. Kasus ini berawal dari proses penawaran umum
saham perdana PT Krakatau Steel Tbk yang sempat diributkan oleh ulah beberapa wartawan
pasar modal. Para wartawan saat ini diduga terlibat di dalam pembelian saham PT Krakatau
Steel.
Permasalahan PT Krakatau Steel ini diduga telah melibatkan lima wartawan
profesional yang berasal dari perusahaan media nasional terkemuka di Indonesia. Ke lima
wartawan ini diduga telah berani meminta jatah dalam proses penjualan saham perdana PT.
Krakatau Steel. Mereka mencoba menggunakan kedudukannya untuk meminta hak istimewa
untuk dapat membeli saham IPO KS. Kelima wartawan tersebut melakukan pembelian tidak
sesuai dengan prosedur pasar modal yang telah ditetapkan. Tidak hanya itu saja, namun para
wartawan diduga telah melakukan tindak pemerasan kepada pihak Krkatau Steel sebesar 400
juta rupiah untuk menutupi berita miring seputar IPO KS.
Tindakan yang dilakukan oleh para wartawan ini tentunya telah mencoreng muka para
insan media di Indonesia. Keterlibatan pers di dalam masalah ini, tentunya jelas
membuktikan bahwa pers sudah tidak memiliki kredibilitas lagi untuk dipercaya. Kasus ini
kemudian sontak menjadi perhatian para media dan juga para petinggi-petinggi perusahaan
media. Apalagi bagi mereka yang salah satu karyawannya ikut terlibat didalam permasalahan
ini. Tentunya para paetinggi media ini telah memikirkan keputusan yang tepat dan bijaksana
di dalam menghadapi masalah yang menimpa karyawan di dalam perusahaannya.
Saat ini masalah yang menimpa PT Krakatau Steel sedang diselidiki oleh pihak-pihak
terkait. Hal ini dilakukan guna mencari tahu mengenai kebenaran laporan yang diberikan oleh
Pihak Krakatau Steel mengenai ulah kelima wartawan tersebut. Karena di dalam hal ini
mereka dinilai telah melanggar kode etik yang berlaku dan mereka dianggap tidak profesional
di dalam menjalankan profesinya sebagai insan media yang bertanggung jawab.
Masalah ini tentunya akan lebih baik jika diselesaikan hingga tuntas. Untuk
menuntaskan masalah tersebut, diperlukanlah ombudsman yang bertugas sebagai sebuah
lembaga yang berperan sebagai institusi etik yang kredible secara internal dat dan kemudian
lam institusi media dan secara eksternal di dalam asosiasi sosialnya1. Sehingga di dalam
kasus ini, pihak ombudsman dapat menilai norma-norma etika yang telah dilanggar oleh
pihak wartawan tersebut, hal ini dilakukan guna untuk menertibkan media massa yang nakal
dan melanggar etika.
PEMBAHASAN
Saat ini kasus mengenai permintaan jatah saham yang dilakukan oleh lima orang
wartawan nasional tersebut sedang di selidiki oleh dewan pers. Hal ini dilakukan untuk
melihat kebenaran yang terjadi mengenai adanya tindakan pelanggaran kode etik yang telah
dilakukan oleh para wartawan. Tidak hanya para wartawan saja, namun pihak PT Krakatau
Steel yang melaporkan kasus ini dan terlibat di dalam proses penjualan saham ini juga
diminta untuk dapat mengklarifikasi mengenai kejadian yang sebenarnya.
Menurut dewan pers tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh para insan media
tersebut sudahlah sangat kelewatan. Permintaaan jatah saham di dalam kasus ini tidak
seharusnya terjadi pada wartawan. Karena jika memang hal ini betul-betul secara fakta
terbukti, tindak pelanggaran ini tentunya dapat dikategorikan sebagai sebuah bentuk tindak
pelanggaran yang berat karena dianggap telah melanggar kode etik jurnalistik dan dilakukan
dengan niat yang buruk. Apalagi mereka juga diduga melakukan pemerasan kepada pihak PT
Krakatau Steel dengan meminta uang ratusan juta untuk bisa menutupi pemberitaan miring
terkait IPO KS.
Melihat tindakan-tindakan pelanggaran yang telah dilakukan oleh para insan media
pers itu, maka dalam hal ini peran ombudsman sebagai lembaga yang mampu menertibkan
kembali para media sangatlah dibutuhkan. Perananannya di dalam masalah ini diharapkan
bisa memberikan masukan-masukan di dalam penyelesaian masalah antara pihak Krakatau
Steel dan juga wartawan. Ombudsman yang merupakan lembaga yang dapat menertibkan
media ini memiliki acuan-acuan etika yang telah sah dilembagakan dan menjadi acuan
seluruh insan pers di Indonesia. Kode etik tersebut yang sekiranya harus bisa dipatuhi oleh
seluruh wartawan dalam menjalankan profesinya. Karena terdapat pelanggaran-pelanggaran
1 Ashadi, Siregar. 2008. Etika Komunikasi. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher. Hal 120
kode etik di dalam kasus ini, peranan ombudsman dibutuhkan untuk memberikan peringatan
kepada para wartawan tersebut yang telah melanggar kode etik agar mereka sadar dan jera.
Terkait mengenai masalah penyalahgunaan kedudukan para warawan tersebut hal ini
dirasakan menjadi suatu masalah yang sangat memalukan. Ombudsman seharusnya bisa
secara tegas mengambil langkah konkrit untuk menertibkan para media massa agar hal-hal
yang memalukan ini tidak dapat terjadi kembali. Ombudsman yang memiliki kewenangan
untuk membela kepentingan masyarakat yang merasa dirugikan oleh pihak-pihak pers ini
wajib memberikan sanksi tegas kepada para insan media pers yang secara terbukti telah
melakukan pelanggaran etika-etika jurnalistik.
` Hal ini dikarenakan secara sosial, seorang wartawan memiliki fungsi kontrol sosial
yang jelas dimasyarakat. Namun, apabila pers justru melakukan pelanggaran kode etik yang
berat seperti yang terjadi saat ini maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang luas
terhadap masyarakat. Saat terjadinya pelanggaran, maka ombudsman tidak boleh hanya
mementingkan kerugian yang diakibatkan pers itu sendiri, namun mereka juga harus
memikirkan kepentingan masyarakat di sekitarnya. Karena tidak ada yang lebih malang di
suatu negara jika masyarakatnya tidak lagi memiliki pers yang dapat dipercaya.
Tidak hanya itu saja peran penting ombudsman dalam kasus ini juga sangat penting
dimana di dalam hal ini ombudsman dapat bertindak sebagai penengah antara kedua pihak
yang sedang bersengketa yaitu PT Krakatau Steel dan para wartawan. Untuk kasus ini,
ombudsman yang berdiri secara independent dan tidak dimiliki oleh pihak manapun dapat
memberikan pandangan netral untuk masalah ini. Diharapkan dengan adanya keterlibatan
ombudsman di dalam permasalahan ini nantinya akan memberikan solusi yang baik untuk
keduanya dan tidak hanya memberatkan sebelah pihak saja. Penyelesaian sengketa ini
diharapkan juga tidak terjadi kembali dilain waktu dan bisa menjadi pelajaran untuk semua
pihak yang terlibat.
PENUTUP
Adanya permasalahan yang melibatkan antara PT Krakatau Steel dan para wartawan
ini tentunya telah memperburuk citra insan media di negara kita. Betapa memalukannya
melihat fakta-fakta yang terbukti mengenai pelanggaran-pelanggaran kode etik yang telah
dilakukan oleh para wartawan tersebut. Pers merupakan salah satu sumber informasi yang
sangat dipercayai oleh media, jangan sampai akibat tindakan negatif yang dilakukan oleh pers
tersebut nantinya membuat kepercayaan masyarakat semakin menurun. Sebab perlu diketahui
tidak ada yang lebih malang kondisi di suatu negara jika masyarakatnya tidak lagi memiliki
pers yang dapat dipercaya.
Untuk itu agar kejadian ini tidak terus berlarut-larut dan dampaknya tidak semakin
meluas dimasyarakat maka diperlukannya seorang pihak penengah yang dapat membantu
menyelesaikan permasalahan ini, yaitu Ombudsman. Ombudsman sekiranya dapat menjadi
pihak yang dapat melakukan mediasi terhadap kedua pihak tersebut. Selain menjadi pengeah
diantara kedua belah pihak, ombudsman di dalam hal ini juga dapat berperan untuk
memberikan teguran secara tegas kepada para wartawan yang memang terbukti melakukan
pelanggaran kode etik.
Keberadaan ombudsman merupakan salah satu elemen penting di negara kita. Apalagi
kita merupakan negara yang menganut sistem pers kebebasan yang bertanggung jawab.
Sengketa-sengketa mengenai masalah pers mungkin suatu saat dapat terulang kembali. Oleh
karena itu keberadaan ombudsman memang menjadi prosedur yang cukup baik untuk
menyelesaikan sengketa seperti yang terjadi antara PT Krakatau Steel dan para wartawan.
Orang yang berada di dalam lembaga ombudsman ini tentunya merupakan orang-orang yang
arief dan bijaksana. Karena untuk menyelesaikan sengketa antara dua belah pihak seorang
ombudman harus bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan hasil win-win solution dengan
memberikan penyelesaian konflik yang terbaik untuk keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Ashadi. 2008. Etika Komunikasi. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.
http://nasional.kompas.com/read/2010/11/19/17215754/Perlu.Code.of.Conduct.Peliputan
http://nasional.kompas.com/read/2010/12/01/15465919/Bagir.Ada.Pelanggaran.Kode.Etik.-8
http://mediaindependen.com/kabar-media/2010/12/01/terlibat-jual-beli-saham-kras-wartawan-
kompas-dipecat.html