Tugas Dasar Ilmu Nutrisi Dan Pakan Hewan

26
Pakan yang mengandung nutrisi dalam jumlah yang cukup dan baik, bila diberikan kepada ternak akan menunjang proses metabolisme dalam tubuh ternak dan berdampak pada aktivitas dan performans produksi dan reproduksi ternak yang baik pula. Unsur zat gizi (nutrien) yang penting di dalam pakan ternak antara lain: 1. Karbohidrat Karbohidrat adalah senyawa yang terbentuk dari senyawa molekul karbon, hidrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Proses pembakaran karbohidrat akan digunakan oleh sapi untuk berbagai fungsi penting seperti bernafas, kontraksi jantung, dan aktivitas lainnya. Bahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat untuk pakan sapi adalah biji-bijian, seperti jagung, gandum, dan jewawut. Karbohidrat dalam material hijauan, seperti selulosa dari serat kasar, pati dari bijibijian atau gula dari molases, semuanya difermentasi menjadi VFA dalam rumen, menjadi komponen yang larut seperti protein. Energi yang dilepaskan dalam proses fermentasi digunakan oleh mikroba untuk kepentingan tubuhnya. VFA adalah zat-zat gizi utama produk fermentasi sebagai sumber energi utama untuk kebutuhan induk semang. Hampir 80% energi dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan bobot tubuh menurun demikian sebaliknya apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan bobot tubuh (obesitas).

description

tugas untuk menyelesaikan perkuliahan dasar ilmu nuutrisi dan pakan hewan

Transcript of Tugas Dasar Ilmu Nutrisi Dan Pakan Hewan

Pakan yang mengandung nutrisi dalam jumlah yang cukup dan baik, bila diberikan kepada ternak akan menunjang proses metabolisme dalam tubuh ternak dan berdampak pada aktivitas dan performans produksi dan reproduksi ternak yang baik pula. Unsur zat gizi (nutrien) yang penting di dalam pakan ternak antara lain:

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa yang terbentuk dari senyawa molekul karbon, hidrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Proses pembakaran karbohidrat akan digunakan oleh sapi untuk berbagai fungsi penting seperti bernafas, kontraksi jantung, dan aktivitas lainnya. Bahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat untuk pakan sapi adalah biji-bijian, seperti jagung, gandum, dan jewawut. Karbohidrat dalam material hijauan, seperti selulosa dari serat kasar, pati dari bijibijian atau gula dari molases, semuanya difermentasi menjadi VFA dalam rumen, menjadikomponen yang larut seperti protein. Energi yang dilepaskan dalam proses fermentasi digunakan oleh mikroba untuk kepentingan tubuhnya. VFA adalah zat-zat gizi utama produk fermentasi sebagai sumber energi utama untuk kebutuhan induk semang. Hampir 80% energi dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan bobot tubuh menurun demikian sebaliknya apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan bobot tubuh (obesitas).Karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian gliserol lemak. Tetapi sebagian besar dari bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.Pada Tanaman :6 CO2 + 6 H2O (C6H12O6)n + 6 O2 675 Kal (kkal) SM

Jenis Karbohidrat :1. Monosakarida: Glukosa, Galaktosa, dan fruktosa.

2. DisakaridaGula rangkap (dua gula sederhana). Harus dirubah menjadi gula sederhana sebelumdapat diabsorbsi.Sukrosa : glukosa dan fruktosa: buah-buahan, sayuran. Maltosa : glukosa dan glukosa : biji yang berkecambahLaktosa : glukosa dan galaktosa : gula susu

3. Polisakarida- Penguat tekstur : selulosa, hemiselulosa, pectin, lignin- Sumber energi : pati, dekstrin, glikogen, fruktan

PatiBeberapa sifat pati adalah :a. Tidak mempunyai rasab. Sumber energic. Tidak larut dalam aird. Dengan panas membentuk pasta dan gel.

Amilosa :Berbentuk molekul dengan rantai panjang, mempunyai sifat pembentukan gel pada larutan pati yang dipanaskandan didinginkan.Amilopektin :Mempunyai struktur yang bercabang-cabang yang mempunyai sifat mengentalkan akan tetapi biasanya tidak mempunyai kontribusi membentuk gel. Sebagian besar pati : campuran amilosa dan amilopektin. Makin kecil amilosanya, maka sifat dari bahan tersebut makin lekat.

SelulosaSelulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama dengan hemi-selulosa, pectin dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Pada proses pematangan, penyimpanan atau pengolahan, komponen selulosa mengalami perubahan sehingga terjadi perubahan tekstur. Turunan selulosa dikenal dengan nama CMC (Carboxymethyl Cellulose), yang dalam bentuk murninya disebut gum selulosa.

GlikogenGlikogen merupakan pati hewani, banyak terdapat pada hati, otot, bersifat larut dalam air (pati nabati tidak larut dalam air). Glikogen terdapat pada otot-otot hewan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post mortem. glikogen disimpan sebagai cadangan energi yang sewaktu-waktu dapat diubah menjadi glukosa.

Serat bahan pangan (dietary fiber)Dietary fiber merupakan komponen dari jaringan tanaman yang tahan terhadap proses hidrolisis oleh enzim dalam lambung dan usus kecil. Serat-serat tersebut banyak berasal dari dinding sel berbagai sayuran dan buah-buahan. Secara kimia dinding sel tersebut terdiri dari beberapa jenis karbohidrat seperti selulosa, hemiselulosa, pectin. Fungsi dietary fiber dalam hal ini melibatkan asam empedu. hewan dengan konsumsi serat yang tinggi dapat mengeluarkan banyak asam empedu, juga lebih banyak sterol dan lemak dikeluarkan bersama feses, serat-serat tersebut ternyata mencegah kembali penyerapan asam empedu, kolesterol dan lemak.

Karbohidrat mempunyai fungsi antara lain adalah sebagai berikut : 1. Sumber energi, fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi.2. Penghemat protein, bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun. 3. Pengatur metabolisme lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.

Akibat kekurangan karbohidrat antara lain adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya tenaga dan tubuh menjadi lemah jika sumber energi yang lain (protein dan lemak) juga kurang mencukupi kebutuhan energi. 2. Terhambatnya metabolisme lemak. 3. Protein akan digunakan terlebih dahulu untuk menghasilkan energi sehingga tidak berfungsi lagi sebagai pembangun. 2. Protein

Sumber protein yang sering digunakan untuk sapi dibagi menjadi empat : yaitu pertama, hasil atau hasil sampingan penggilingan berbagai biji-bijian seperti dedak padi dan dedak gandum. Kedua, hasil sampingan ekstraksi lemak bahan pakan berlemak tinggi seperti bungkil kedelai, bungkil biji kapas, bungkil biji rami, bungkil kacang tanah dan bungkil kelapa. Ketiga yaitu protein hewani seperti tepung ikan, tepung daging, tepung darah, tepung susu dan tepung bulu, sedangkan yang keempat adalah jenis hijauan sumber protein yaitu berbagai tepung leguminosa. Mikrobia dalam rumen dapat pula digunakan sebagai sumber protein bagi ternak inangnya.Protein berfungsi untuk mengganti dan membangun sel tubuh ternak yang rusak. Karena protein tidak dapat di bentuk dalam tubuh, tetapi mutlak diperlukan, maka pakan sapi harus mengandung protein.Peningkatan suplai asam amino ke saluran cerna pascarumen dapat meningkatkan produksi susu (energy corrected milk) dengan protein susu yang lebih tinggi. Hal ini juga dapat meningkatkan mobilisasi jaringan lemak tubuh pada sapi perah awal laktasi yang mendapatkan pakan dengan kandungan energi rendah. Pada sapi yang sedang tumbuh, pemberian pakan dengan jumlah protein 540 g/ekor/hari dan kandungan energi metabolis 32 MJ/ekor/hari menghasilkan pertambahan bobot hidup yang tertinggi (558 g/hari) dibandingkan perlakuan 25 MJ energi metabolis dan 400 g protein atau kombinasinya. Pakan dasar yang digunakan disusun sebagian besar atas daun singkong, umbi singkong, rumput gajah dan urea. Pemberian protein tidak mudah tercerna (undegraded protein) yang berbeda jumlahnya tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering, bahan organik dan protein pakan, namun perbedaan kandungan energi pakan sangat nyata mempengaruhi konsumsi bahan kering, bahan organik dan protein pakan. Tingkat pemberian protein yang tidak mudah didegradasi menyebabkan perbedaan kecernaan protein. Kandungan urea darah lebih tinggi pada sapi perah Peranakan FH umur 3 3,5 tahun yang mendapatkan tingkat protein tidak mudah didegradasi yang lebih sedikit (20% dari kebutuhan protein) dibandingkan pada tingkat yang lebih tinggi (30% dari kebutuhan protein). Hal ini menunjukkan bahwa NH3 hasil degradasi protein di dalam rumen akan diserap ke saluran darah sehingga meningkatkan kadar urea dalam darah. Protein yang mengalami degradasi (deaminasi), selain melepaskan gugus amonia (NH3), akan menghasilkan gugus rantai karbon yang juga dapat menjadi substrat dalam proses fermentasi mikrobial rumen. Oleh karena itu, protein juga merupakan sumber energi bagi ternak ruminansia. Sinkronisasi antara ketersediaan energi dan protein di dalam rumen selain dapat meningkatkan aktivitas mikrobial ternyata juga dapat meningkatkan sintesis protein mikroba rumen dan performans ternak. Untuk ternak ruminansia, nilai hayati protein pakan pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar berdasarkan degradabilitasnya di dalam rumen, yaitu (1) protein yang mudah didegradasi, dan (2) protein yang tahan terhadap degradasi. Protein pakan yang mengalami degradasi di dalam rumen akan kehilangan fungsinya sebagai sumber asam amino karena proses deaminasi akan memisahkan gugus amonia dari rantai karbon utamanya. Senyawa nitrogen seperti urea, biuret, garam amonium dapat menjadi sumber nitrogen non-protein yang dapat dikonversikan menjadi protein mikroba yang pada gilirannya akan menjadi sumber protein bagi ternak. Protein yang tahan terhadap degradasi akan mencapai saluran cerna pascarumen secara utuh, sehingga apabila masih dapat dicerna, hasil hidrolisis di saluran cerna pascarumen akan menghasilkan asam-asam amino yang akan diserap melalui dinding usus ke saluran peredaran darah menuju ke hati. Sapi perah Holstein yang diberi pakan tambahan dalam bentuk protein tidak terdegradasi di rumen tetapi mudah dicerna di saluran cerna pascarumen, atau diberi tambahan metionin terproteksi. Meskipun konsumsi bahan kering pakan, produksi lemak susu dan kandungan protein susu tidak berbeda, kandungan N-urea darah dan susu meningkat sangat nyata apabila diberikan tambahan protein terproteksi yang semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian protein yang terproteksi dari degradasi rumen tetapi mempunyai nilai kecernaan tinggi di saluran pascarumen adalah lebih penting dibandingkan dengan pemberian protein terproteksi saja. Hal ini disebabkan karena masih ada kemungkinan protein yang terproteksi tersebut juga tidak mudah dicerna di saluran cerna pascarumen. Pada kambing hitam di Korea (Korean black goats) dilaporkan bahwa kebutuhan protein optimal di dalam campuran pakan (Total Mixed Ration) adalah 18% untuk mendapatkan pertambahan bobot hidup harian yang tertinggi, dibandingkan tingkat kandungan protein 14, 16 atau 20%.Molekul protein juga tersusun dari satuan-satuan dasar kimia yaitu asan amino. Dalam molekul protein, asam amino ini saling berhubungan dengan ikatan yang disebut ikatan peptida (-CONH-). Satu molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 18 macam asam amino dan dapat mencapai jumlah ratusan asam amino.

a. Klasifikasi Asam Amino 1) Asam amino esensial. Asam amino ini tidak dapat dibentuk oleh tubuh sendiri. Asam amino ini sangat diperlukan tubuh dan harus disuplai dalam bentuk jadi (prefomed) dalam menu yang dimakan sehari-hari. Ada 8 macam asam amino esensial untuk orang dewasa, dimana tubuh tidak dapat membentuk sendiri, sedangkan pada anak-anak ada 10 asam amino esensial.

2) Asam amino non-esensial Asam amino ini dapat disintesa tubuh sepanjang bahan dasarnya memenuhi bagi pertumbuhannya. Semua asam amino diperlukan tubuh untuk kelangsungan proses fisiologis normal tubuh, tetapi 8-10 macam diantaranya perlu didapat dalam bentuk jadi dari menu sehari hari.

Tabel Macam-macam asam animo Asam amino esensial. Asam amino semi esensial. Asam amino non-esensial

- Isoleusin - Leusin - Lisin - Metonin - Fenilalanin - Treonin - Triptopan - Valin

- Argirin - Histidin - Titrosin - Sistin - Glisin - Serin

- Asam glutamate - Asam Hidroksi Glutamat - Asma aspartat - Alanin - Prolin - Hidroksi Prolin - Neuleusin - Sitrulin - Hidroksi Glisin

Pada hewan ruminansia ( Sapi dan Kambing ), Penyusunan ransum diperlukan tambahan protein (asam amino sintetik) atau protein supplement yang kaya akan kandungan asam-asam amino essensial.

a. Arginin (Arg)Asam amino arginin memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat eksesi dua gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini tergolong setengah esensial bagi mamalia, tergantung pada tingkat perkembangan atau kondisi kesehatan.b. Fenilalanin (Phe)Fenilalanin adalah suatu asam amino penting dan banyak terdapat pada makanan, yang bersama-sama dengan asam amino tirosin dan triptofan merupakan kelompok asam amino aromatik yang memiliki cincin benzena. Fenilalanin bersama-sama dengan taurin dan triptofan merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar atau penyampai pesan (neurotransmitter) pada sistem saraf otak.c. Histidin (His)Histidina merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam protein. Histidina menjadi prekursor histamin, suatu amina yang berperan dalam sistem saraf, dan karnosin, suatu asam amino.d. Isoleusin (Ile)Isoleusina adalah satu dari asam amino penyusun protein yang dikode oleh DNA. Rumus kimianya sama dengan leusinhidrofobik (tidak larut dalam air) dan esensial bagi ternak.e. Leusin (Leu)Leusina merupakan asam amino yang paling umum dijumpai pada protein. Ia mutlak diperlukan dalam perkembangan dan dalam kesetimbangan nitrogen . Ada dugaan bahwa leusina berperan dalam menjaga perombakan dan pembentukan protein otot.f. Lisin (Lys)Lisina merupakan asam amino penyusun protein yang dalam pelarut air bersifat basa, seperti juga histidin. Lisin menjadi kerangka bagi niasin(vitamin B1).g. MetioninMetionin adalah asam amino yang dipakai dalam membawa sulfit ke seluruh sel tubuh ternak, sedangkan sistin adalah bentuk akhir yang sukar digunakan dan sistein adalah bentuk antara. Pertumbuhan atau kenaikan bobot badan disebabkan adanya retensi nitrogen yang positif. Retensi nitrogen yang positif berkorelasi sangat nyata dengan konsumsi asam amino metionin.Metionin, bersama-sama dengan sistein, adalah asam amino yang memiliki atom S. Asam amino ini penting dalam sintesis protein (dalam proses transkripsi, yang menerjemahkan urutan basa nitrogen di DNA untuk membentuk RNA) karena kode untuk metionina sama dengan kode awal (start) untuk suatu rangkaian RNA. Biasanya, metionina awal ini tidak akan terikut dalam protein yang kelak terbentuk karena dibuang dalam proses pascatranskripsi. kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu, tempe).Proses-proses metabolisme yang menyangkut pertumbuhan/kenaikan bobot badan, aktivitas enzim maupun hormon, sangat ditentukan oleh tersedianya asam amino esensial metionin. Proses pembentukan enzim, hormon maupun kenaikan bobot badan sangat bergantung pada kuualitas ransum. Kualitas ransum akan mempengaruhi jumlah maupun kualitas zat makanan yang dikonsumsi, sehingga hal ini akan berpengaruh pula terhadap kualitas asam amino yang diperoleh, tenitama asam amino metionin. Dengan perkataan lain hormon maupun enzim yang berasal dari turunan asam amino metionin sangat berperan dalam metabolisme ternak.

h. Treonin (Thr)Treonina merupakan salah satu dari 20 asam amino penyusun protein.i. Valin (Val)Valina adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein yang dikode oleh DNA. Dalam ilmu gizi, valina termasuk kelompok asam amino esensial. Namanya berasal dari nama tumbuhan valerian (Valeriana officinalis).

Fungsi Asam Amino Non EsensialAlanine (5,82%)Memperkuat membran sel. Membantu metabolisme glukosa menjadi energi tubuh.Arginine (5,98%)Penting untuk kesehatan reproduksi jantan karena 80% cairan semen terdiri dari arginine. Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver. Membantu meningkatkan sistem imun. Menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker. Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.Aspartic acid (6,34%)Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel. Melindungi hati dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari tubuh. Membantu fungsi sel dan pembentukan Rna/Dna.Cystine (0,67%)Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat. Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi. Penting untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan luka bakar dan luka operasi. Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti bronchitis. Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.Glutamic acid (8,94%)Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa. Glycine (3,50%)Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel. Penting untuk kesehatan sistem syaraf pusat. Penting untuk menjaga kesehatan kelenjar prostat. Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non esensial.

Histidine (1,08%)Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran. Perlu untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.Proline (2,97%)Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin c akan membentuk jaringan kolagen. Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.Serine (4,00%)Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf (myelinsheaths). Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot dan kesehatan sistem imun. Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.Tyrosine (4,60%)Memperlambat penuaan sel. Menekan pusat lapar di hipotalamus. Membantu produksi melanin. Penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan pituitary. Kekurangan menyebabkan hypothyroidism.Gamma - aminobutyric acid (gaba) Menghambat sel dari ketegangan. Mencegah ansietas dan depresi bersama niacin dan inositol.Ornithine Membantu pelepasan hormon pertumbuhan yang memetabolisir lemak tubuh yang berlebihan jika digabung dengan arginine dan carnitine. Penting untuk fungsi sistem imun dan fungsi hati yang sehat. Penting untuk detoxifikasi amonia dan membantu proses penyembuhan.Taurine Menjaga kesehatan otot jantung, sel darah putih, otot rangka dan sistem syaraf pusat. Komponen penting dari cairan empedu yang penting untuk pencernaan lemak, absorbsi vitamin larut dalam lemak (a, d, e, k). Menjaga kadar kolesterol darah. Cysteine Dibentuk dari asam amino methionine dengan bantuan vitamin B6. Merupakan bahan dasar glutathione yaitu salah satu antioksidan terbaik yang bekerja optimum bila bersama vitamin e dan selenium. Melindungi sel dari zat-zat berbahaya, efek radiasi. CitrullineMenghasilkan energi. Meningkatkan sistem imunitas. Dimetabolisir menjadi arginine. Penting dalam detoxifikasi amonia yang merusak sel-sel sehat.Berdasarkan macam asam amino asam amino yang membentuknya sumber protein dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Protein sempurna, yaitu protein yang mengandung asam-asam amino esensial lengkap baik macam maupun jumlahnya, sehingga dapat menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan jaringan yang ada. Umumnya protein hewani merupakan protein sempurna dan mempunyai nilai biologis yang tinggi. Contohnya; Kasein pada susu, Albumin pada putih telur. 2. Protein kurang sempurna, yaitu protein yang mengandung asam amino yang lengkap, tetapi beberapa diantaranya hanya sedikit. Contohnya; Legumin pada kacang-kacangan, Gliadin pada gandum3. Protein tidak sempurna, yaitu protein yang tidak mengandung atau sangat sedikit berisi satu atau lebih asam-asam amino esensial. Protein ini tidak dapat menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan jaringan yang ada. Contohnya zein pada jagung.

3. Lemak

Sebagai sumber energi, lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. Di dalam tubuh sapi, lemak yang terkandung dalam bahan pakan diubah menjadi patih dan gula. Sumber lemak utama terdapat pada pakan berbutir seperti bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, dan bungkil kedelai.Lemak merupakan sumber energi dengan nilaikalori sekitar 2,25 kali lebih tinggi dibandingkan karbohidrat. Beta oksidasi lemak dapat menghasilkan energi dalam bentuk FADH2 dan NADH dan berperan dalam proses elektron transpor sehingga menghasilkan energi yang tinggi. Oksidasi lengkap dari asam palmitat (C16) dapat menghasilkan FADH2 dan NADH yang setara dengan 129 ATP. Pada ternak ruminansia, kandungan lemak dalam pakan disarankan tidak melebihi 5% karena kandungan lemak yang tinggi akan mempengaruhi aktivitas mikroba rumen yaitu menurunkan populasi mikroba pencerna serat. Bahan pakan yang mengandung alkohol juga dapat menjadi sumber energi bagi ternak. Untuk melindungi lemak dari degradasi di dalam rumen, dapat dilakukan dengan cara mengikat gugus karboksil dengan mineral, seperti Ca dan Mg. Cara ini dikenal sebagai pembuatan sabun kalsium atau sabun magnesium. Lemak rantai panjang tidak jenuh seperti linoleat atau linolenat dapat dilindungi dengan cara ini agar dapat langsung dimanfaatkan oleh ternak tanpa mengalami degradasi terlebih dahulu. Pada ternak kambing, pemberian minyak kedelai sebanyak 5% dalam pakan konsentrat dapat meningkatkan kandungan asam lemak rantai panjang tidak jenuh, seperti conjugated linoleic acid (CLA) di dalam susu. Peningkatan CLA tersebut bahkan lebih tinggi apabila ditambahkan natrium bikarbonat atau natrium bikarbonat plus monensin. Disamping itu, penambahan minyak kedelai juga menurunkan emisi gas metana. Penambahan lemak terproteksi di dalam pakan konsentrat menyebabkan penurunan konsumsi pakan, dan kecernaan bahan kering pada kambing yang diberi pakan dengan imbangan 50/50 antara hijauan dan konsentrat. Semakin tinggi tambahan lemak dalam pakan (hingga 12%) menyebabkan penurunan kecernaan bahan organik dan kecernaan energi dibandingkan penggunaan lemak terproteksi sebanyak 9%.Pemberian lemak tidak jenuh majemuk (polyunsuturated fatty acids) pada kambing perah dalam kondisi kecukupan energi akan meningkatkan kandungan lemak tidak jenuh di dalam plasma dan eritrosit. Hal ini selanjutnya akan dimanifestasikan dalam susu. Pada kondisi kekurangan energi maka yang terjadi adalah kandungan lemak bebas yang lebih tinggi di dalam plasma. Kandungan lemak termasuk total kolesterol tidak dipengaruhi oleh pemberian lemak tidak jenuh majemuk di dalam pakan. Minyak zaitun (olive) atau minyak jagung dapat digunakan sebagai sumber asam lemak rantai panjang tidak jenuh. Penggunaan minyak kelapa dalam pakan dapat menurunkan populasi protozoa di dalam rumen dan mengurangi emisi gas metana per kg bobot hidup domba. Penurunan total asam lemak mudah terbang di dalam rumen serta penurunan konsentrasi asam asetat dan butirat juga terlihat sebagai akibat dari pemberian minyak kelapa.

Lemak dapat digolongkan menjadi : 1. Lemak dalam tubuh, yaitu lipoprotein (trigliserida, fosfolipid dan kolesterol) yang bergabung dengan protein dihasilkan dihati dan mukosa usus untuk mengangkut lemak yang tidak larut. Jenis yang terdapat di dalam tubuh adalah HDL (High Dencity Lipoprotein), LDL (Low Dencity Lipoprotein), VLDL (Very Low Dencity Lipoprotein), dan glikolipid (merupakan senyawa lipid yaitu gliserol dan asam lemak bergabung dengan karbohidrat, fosfat, dan atau nitrogen. a. Lemak yang terdapat dalam bahan pangan yaitu Trigliserida, Asam lemak jenuh (Saturated Fathy Acid-SAFA) yaitu lemak yang tidak dapat mengikat hidrogen lagi, seperti asam palmiat, asam, Asam lemak tidak jenuh, Fosfolipid, dan Kolesterol.Sedangkan fungsi lemak lainnya adalah : 1. Pelindung kehilangan panas tubuh 2. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K 3. Sebagai pelumas diantara persendian 4. Sebagai prekursor dari prostatglandin yang berperan mengatur tekanan darah, denyut jantung dan lipolisis

4. Vitamin

Penggunaan vitamin pada ternak ruminansia yang diberi pakan hijauan jarang dilakukan karena hijauan sudah merupakan sumber berbagai macam vitamin, sementara ternak ruminansia tidak memerlukan vitamin B karena adanya kemampuan mikroba rumen untuk mensintesis vitamin B secara de novo. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin pada ternak ruminansia, biasanya dicampurkan mineral-vitamin mix di dalam pakan konsentratnya.Istilah vitamin berasal dari nama Vitamine yang diberikan oleh Casimir Funk untuk faktor tambahan makanan. Vitamin adalah zat katalitik yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dalam metabolismenya dan harus tersedia dari luar. Kebutuhan vitamin pada ternak terutama digunakan untuk pertumbuhan, kesehatan, konversi ransum, reproduksi dan pemeliharaan. Vitamin yang sekarang diakui adalah persenyawaan organik yang termaksud komponen bahan makanan tetapi bukan karbohidrat, lemak, protein dan air, terdapat dalam bahan makanan dalam jumlah yang sangat sedikit, esensial untuk perkembangan jaringan normal dan untuk kesehatan, pertumbuhan dan hidup pokok, kalau tidak terdapat dalam ransum atau tidak tepat diabsorbsi atau dipergunakan, mengakibatkan penyakit defesiensi yang khas atau sindrom dan tidak dapat disintesis oleh hewan dan maka dari itu harus tersedia dalam ransum. Diantara vitamin-vitamin ada beberapa pengecualian terhadap satu atau lebih klasifikasi tersebut di atas. Misalnya vitamin D dapat disintesis pada permukaan kulit oleh radiasi sinar ultraviolet dan asam nikotinat dalam beberapa hal sintesis dari triptofan. Klasifikasi vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan kelarutannya dalam lemak dan dalam air. Vitamin-vitamin yang larut dalam vitamin A, D, E dan K, terdapat dalam bahan-bahan makanan bersama dengan lipida. Vitamin vitamin yang larut dalam lemak dan diabsorbsi bersama-sama lemak yang terdapat dalam ransum memperhatikan mekanisme yang sama seperti mekanisme absorbsi lemak. Kondisi yang baik untuk absorbsi lemak, misalnya cukup aliran empedu dan formasi misel sangat membantu absorbsi vitamin vitamin yang larut dalam lemak.

VITAMIN NAMA KIMIA Vitamin A ......... Akseroftol Vitamin B1 ........... Tiamin Vitamin B2 .......Riboflavin VitaminB6 .........Piridoksin Niacin ........Asam nikotinat Biotin ........Biotin Asam pantotenat .......... Asam pantotenat Asam folin ........ Asam pteroilglutamat Vitamin B 12 ...... ..Kobalamin Vitamin C .......... ...Asam askorbat Vitamin D ......... Kalsiferol Vitamin E ......... Tokoferol Vitamin K ......... Fillokhinon.

Vitamin-vitamin yang larut dalam air yang dibutuhkanm oleh ternak adalah B1, B2, B6, B12, asam nikotinat, Asam pantontenat, asam folat, biotin dan kolin. Vitamin-vitamin ini tidak dihubungkan dengan lipida-lipida dan peningkatan absorbsi lemak tidak mempengaruhi absorbsi vitamin-vitamin tersebut. Peran vitamin antara lain yakni, Vitamin A, Meliputi hampir di semua bagian tubuh yang berperan membantu proses metabolisme . Defisiensi vitamin A pada ternak akan mengakibatkan keratinisasi pada jaringan epithel, mengganggu sistem pernafasan, saluran pencernaan, reproduksi dan saluran urine serta gangguan penglihatan. Disamping itu akan mengakibatkan perkembangan tulang terhambat, kelahiran yang tidak normal pada ternak. Rabun senja merupakan penyakit yang klasik akibat kekurangan vitamin A. Dari hasil percobaan pada unggas, defisien vitamin A mengakibatkan nafsu makan berkurang, rendahnya berat badan, rabun senja dan suara sengau. Vitamin A tidak terdapat pada hijauan (forages), tetapi vitamin A pada tanaman biasanya dalam bentuk prekursor yang berupa pigmen tanaman. Tidak semua pigmen tanaman menyediakan vitamin A yang aktif. Biasanya bentuk standar provitamin A adalah Beta-carotene . 1 mg Beta-carotine equivalen 400 IU vitamin A yang terdapat pada makanan. Bentuk lain dari vitamin A adalah xanthophil. Vitamin A biasanya disimpan pada jaringan hati dan lemak selama beberapa waktu saat makanan yang dikonsumsi kelebihan vitamin A. Jika ransum yang diberikan kekurangan vitamin A, maka Vitamin A yang disimpan akan dimobilisasi dan digunakan sehingga kekurangan vitamin A pada tubuh dapat diatasi. Bahan bahan yang dapat digunakan sebagai sumber vitamin A antara lain : daun yang hijau, hay legume yang didehidrasi khususnya yang dibuat pellet. Selain itu terdapat pula vitamin A sintetis yang dapat disediakan ke dalam ransum dalam bentuk feed aditif atau di injeksi. Vitamin D berfungsi untuk membantu absorbsi dan metabolisme kalsium dan phosphor. Jika kekurangan vitamin D akan mengganggu pertumbuhan normal tulang, tulang menjadi lunak baik pergelangan tangan dan kaki, dan kekurangan secara regular akan mengakibatkan rakhitis. Pada ternak rakhitis terjadi pada anak yang baru lahir sebagai akibat defesien vitamin D pada saat kebuntingan. Sinar matahari merupakan sumber vitamin D yang baik, biasanya dalam bentuk radiasi Ultraviolet yang akan membentuk ergosterol, sterol tanaman dan 7-dehydrocholesterol, sterol hewan dan memproduksi antirakhitis yang aktif (Vitamin D2 dan D3). Bahan-bahan pakan yang dapat digunakan sebagai sumber vitamin D adalah hay yang dijemur di bawah sinar matahari (sun-cured hay). Selain itu ternak dapat memanfaatkan langsung irradiasi 7-dehydrocholesterol pada kulitnya. De Luca (1974) menemukan adanya vitamin D3 yang aktif terjadi pada hati dan ginjal ternak. Vitamin E berfungsi untuk memperbaiki fertilitas dan sebagai antioksidan. Ternak yang defesien vitamin E akan menyebabkan penyakit jaringan putih yang disebut Stiff lamb disease. Pengobatan dapat dilakukan dengan therapi vitamin E. Disamping itu kekurangan vitamin E akan mengganggu reproduksi. Vitamin K berfungsi untuk membantu proses penggumpalan darah, biasanya dapat disintesis oleh rumen. Sehingga defesiensi vitamin K tidak nampak pada ternak. Vitamin B komplek tidak esensial bagi ternak ruminansia, karena secara normal ternak ruminansia mampu mensintesis vitamin B melalui mikroorganisme rumen. Hanya vitamin B12 yang mungkin terlihat jika ternak kekurangan zat tersebut. Sehingga ternak ruminansia membutuhkan cobalt untuk mensintesis vitamin B12 di dalam rumennya. Beberapa faktor mempunyai pengaruh umum terhadap kebutuhan nutrisi semua vitamin, faktor lain dapat mempengaruhi kebutuhan untuk hanya satu atau dua vitamin. Faktor-faktor yang menimbulkan kenaikan dalam kebutuhan vitamin antara lain dipengaruhi oleh factor genetic, kandungan energi ransum, penambahan lemak ke dalam ransum, kandungan protein ransum, suhu dan sistem perkandangan. Sedangkan faktor faktor yang menyebabkan naiknya kebutuhan vitamin dapat disebabkan oleh kerusakan vitamin dalam ransum dan bahan pakan, antagonis dan anti metabolit serta tersedianya vitamin dalam ransum. 5. Mineral

Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari kalsium, klorida, chromium, kobalt, tembaga, flourin, iodium, besi, magnesium,mangan,fosfor, kalium, natriun, sulfur, dan seng. Semuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup.

Babisapi

magnesiumDefisiensi magnesium karena makanan tidak ditemukan, tetapi ditemukan defisiensi pada alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang berat.- gangguan pertumbuhan tulang dan gigi serta gangguan penglihatan. - gangguan kebuntingan, pedet dilahirkan lemah alau cacat dan keguguran berkelanjutan akhirnya sapi menjadi majir. - pertumbuhan terhambat kelemahan otot jalannya kaku dan sempoyongan. - terlihat kejang-kejang mulut berbusa terjadi kelumpuhan dan akhinya mati.

kalsiumCalcium diperlukan oleh semua hewan untuk pembentukan tulang dan jaringan-jaringan lainnya, dan juga untuk pembentukan darah serta produksi air susu. Oleh karena itu Ca sangat penting buat induk babi bunting yang dan menyusui, dan anak-anak babi.Kekurang Ca akan berakibat : Kehilangan nafsu makan, dan pertumbuhan terlambat. Mengganggu perkembanganbiakan. Produksi air susu pada masa laktasi rendah. Anak di dalam kandungan lemah atau mati.

- pertumbuhan terhambat, tidak ada pertambahan berat tubuh. - gangguan pertumbuhari tulang dan gigi, tulang panjang mudah patah, sendi membesar. punggung melengkung, jalannya kaku, tulang panjang keropos, dan terjadi pelunakan tulang. - lumpuh, tidak kuat berdiri, kepala menolak ke arah perut, perut kembung, diawali keadaan koma dan mati. - kebuntingan sapi akan melahirkan pedet lemah dan cacat. - menimbulkan kemajiran sapi. - gangguan proses pembekuan darah, gangguan saraf dan otot.

fosforPhospor berguna untuk pembentukan tulang, sel-sel tubuh, memproduksi sel jantan dan betina, metabolism karbohidrat dan lemak.Kekurangan unsure P sangat erat hubungannya dengan Ca dalam pembentukan tulang, pembentukan sel-sel tubuh, dan sel jantan/betina dalam alat reproduksi. Sehingga apabila kekurangan unsure P di dalam makanan, akan berakibat seperti pada kekurangan Ca. dari seluruh unsure mineral, unsure Ca dan P yang paling besar, dengan perbandingan Ca : P = 2 : 1. Biasanya makanan ynag banyak mengandung protein banyak pula mengandung phosphor. Biji-bijian cukup mengandung phosphor, maka babi yang banyak mendapatkan makanan biji-bijian tidak akan kekurangan atau menderita unsure P.- kondisi tubuh lemah, kurus, pertumbuhan terhambat, nafsu makan tak menentu. - memakan segala benda asing seperti tanah, batu merah, kain goni, dll. - tulang rapuh dan mudah patah, persendian kaku, kaki depan bengkok, jalan agak kaku. - terjadi gangguan birahi dan persentase kebuntingan rendah, bila dikawinkan hasilnya sering gagal (majir).

natriumAda 3 macam unsur mineral, yang diperoleh sebagai garam dalam cairan tubuh, keringat dan saliva (air ludah).Chlorine diperlukan untuk membuat asam hydro-chloric yang terdapat di dalam alat pencernaan. Bahan makanan yang berasal dari hewan seperti tepung ikan hanya kaya akan unsure sodium dan chlorine. Sedangkan bahan makanan hijauan biasanya kaya akan potassium. Babi yang mendapatkan garam terlampau banyak dapat menimbulkan keracunan. Tetapi hal ini tak mungkin terjadi, jika rasum yang diberikan itu dalam imbangan yang sesuai dengna persediaan air minum yang cukup dan bersih.- kurus, lemah, lesu, nafsu makan berkurang, pertumbuhan lambat. - berat badan merosot, pertambahan berat tidak ada. - sapi tampak kaku, menggigil dan kehilangan keseimbangan. - denyut jantung tidak teratur dan bisa menyebabkan kematian.

kloridaChlorine diperlukan untuk membuat asam hydro-chloric yang terdapat di dalam alat pencernaan. Bahan makanan yang berasal dari hewan seperti tepung ikan hanya kaya akan unsure sodium dan chlorine.- Rambut kusam, jalannya kaku, menjilat jilat tanah.b.- Nafsu makan berkurang, lesu, kondisi lemah, menggigil, kehilangan keseimbangan, denyut jantung tidak teratur, dan bisa menyebabkan kematian.c.- Gangguan fungsi otot dan saraf, dan kematian mendadak.

kaliumjarang terjadi akibat kekurangan makanan, biasanya terjadi mual, muntah dan diare.- nafsu makan berkurang, kadang-kadang memakan benda asing. - rambut kusam, gangguan fungsi jantung dan ginjal. - lemah dan kurus, persentasi kebuntingan rendah.

sulfurMengganggu pertumbuhan.penyakit anorexia, penurunan bobot badan, penurunan produksi susu, kekurusan, kusut, lemah dan akhirnya mati. Tanda-tanda tersebut berhubungan erat dengan menurunnya fungsi rumen dan fungsi sistem peredaran darah

Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas syaraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu. Kadar kalsium ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup karena apabila terjadi kekurangan menyebabkan mineralisasi tulang buruk, osteomalasia, osteoporosis, rakhitis, dan gangguan pertumbuhan. Klorida sangat berguna dalam pengaturan tekanan osmotik, keseimbangan asam dan basa, yang tersedia dalam garam, daging, susu, dan telur. Golongan mineral lainnya seperti chromium ini berguna untuk glikemia dan metabolisme dalam insulin yang tersedia dalam ragi, tembaga yang berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin, penyerapan besi dan lain-lain. Apabila zat besi berlebih dapat menyebabkan sirosis dan gastritis, hemolisis.Flour merupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan tulang yang apabila tersedia dalam jumlah yang kurang menyebabkan caries gigi. Mineral lain adalah yodium yang merupakan unsur tiroksin dan triiodotironin yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Besi merupakan mineral yang merupakan struktur dari hemoglobin untuk pengangkutan karbondioksida (CO2) dan oksigen(O2)dan kekurangan besi menyebabkan anemia. Magnesium berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat dan sangat penting dalam proses metabolisme apabila terjadi kekurangan menyebabkan malabsorbsi yang menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia. Mangan mineral yang berfungsi dalam aktivitas enzim yang terdapat dalam kacang-kacangan, padi, biji-bijian dan sayuran hijau.Fosfor merupakan unsur pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi, kekurangan dapat menyebabkan kelemahan otot. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran impuls syaraf, keseimbangan cairan, pengaturan irama jantung. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotik, pengaturan keseimbangan asam dan basa, keseimbangan cairan. Kekurangan ini dapat menyebabkan kram otot, nausea, dehidrasi, hipotensi.Sulfur merupakan unsur pokok dalam protein seluler yang membantu proses metabolisme jaringan syaraf, sulfur ini dapat diperoleh dari makanan protein yang mengandung 1%, dan seng merupakan unsur pokok dari beberapa enzim karboniok anhidrase yang penting dalam pertukaran karbondioksida (CO2).

6. Air

Tubuh hewan terdiri dari 70% air, maka air benar-benar termasuk kebutuhan utama yang tidak bisa diabaikan. Bila sampai terjadi pengurangan air hingga 20%, hewan bersangkutan akan mati. Kebutuhan air bagi hewan ternak tergantung pada berbagai faktor: kondisi iklim, jenis sapi, umur, dan jenis pakan yang disediakan. Kebutuhan air bagi sapi yang lebih muda lebih banyak, apalagi jika kondisi lingkungan atau suhu meningkat. Kebutuhan air tersebut dapat terpenuhi melalui air minum, air yang terkandung di dalam pakan, dan air yang berasal dari proses metabolisme zat pakan dalam tubuh. Sapi memerlukan 3 6 liter air per 1 kg pakan kering.Air berfungsi mengatur suhu tubuh, membantu proses pencernaan, mengelauarkan bahan yang tidak berguna dari dalam tubuh seperti keringat, air seni, dan kotoran (80% air), melumasi persendian, dan membantu penglihatan. Air merupakan unsur terbesar dalam tubuh hewan karena lebih dari 50% komposisi tubuh terdiri atas air. Kebanyakan jaringan dalam tubuh hewan mengandung 70-90% air. Hewan yang kekurangan air biasanya lebih cepat mati daripada yang kekurangan makanan yang sekaligus membuktikan bahwa air mempunyai fungsi yang sangat penting bagi ternak. Oleh karena itu, para peternak harus sungguh-sungguh memperhatikan kebuituhan ternaknya akan air. Kebutuhan ternak akan air minum sangat beragam di antara ternak yang satu dengan yang lainnya. Keragaman ini dipengaruhi olah berbagai faktor, seperti : jenis sapi, umur, suhu lingkungan, jenis bahan makanan, dan volume makan yang masuk dalam tubuh, serta aktifitas sapi yang bersangkutan. Pada sapi muda. I yang sedang bekerja, sapi yang berada pada lingkungan suhu yang tinggi, dan sapi yang diberi pakan jerami dalam jumlah yang besar, kebutuhan akan air minum lebih tinggi jika dibandingkan dengan sapi pada keadaaan normal. Kebutuhan tubuh sapi akan air dapat dipengaruhi dari air minum, air dalam bahan makanan, dan air metabolik yang berasal dari glukosa, lemak dan protein. Sebagai pedoman bagi penyediaan air minumadalah : sapi dewasa yang bekerja memerlukan air sekitar 35 liter air dalam sehari, sedangkan sapi yang tidak bekerja memerlukan air sekitar 25 liter.

Daftar pustaka

http://nutrisi.awardspace.com/download/MANAJEMEN%20PAKAN.pdfhttp://www.litbang.pertanian.go.id/download/one/347/file/TEKNOLOGI-PAKAN-PROTEIN-RE.pdfhttp: bse.kemdikbud.go.id/download/fullbook/20140916125827https://zaifbio.wordpress.com/2009/02/01/%E2%80%9Cvitamin-mineral-dan-air%E2%80%9D/http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41286/4/Chapter%20II.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Diktat%20Pengetahuan%20Bahan%20Pangan.pdfhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=278067&val=7169&title=Review%20on%20Ruminant%20Nutrition%20Research

TUGAS DASAR ILMU NUTRISI DAN PAKAN HEWANUnsur Zat Gizi dalam Pakan Hewan

Oleh :YOHANES N. KOLI ( 1309011040 )

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS NUSA CENDANA2015