TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

16
TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK PT. UNILEVER TBK. 1. SEJARAH UNILEVER TBK. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3. Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39. Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981. Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04- TH.2003. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni

Transcript of TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

Page 1: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK

PT. UNILEVER TBK.                                               

1. SEJARAH UNILEVER TBK.

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

Perluasan Unilever Indonesia

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang

Page 2: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.

STRATEGI PEMASARAN SEMUA PRODUK PT. UNILEVER INDONESIA1. Kumpulan Data. Seperti kita ketahui, Unilever adalah perusahaan multinasional yang

memproduksi barang konsumen memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-haridengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.

2. Tujuan Pemasaran.  

Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasikonsumen

 Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.

 Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.

Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi. Bertujuan meningkatka

 Target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikanimbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.

 Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat danlingkungan hidup.

Strategi PT.UNILEVER dalam memasarkan produk

Page 3: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER memiliki strategi – strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:

1. KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistimpengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran diamerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secaralangsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminaltitik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkantransaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkanpesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapatmengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem inimampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikanpersediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

2. DIFERENSIASI PRODUK

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetapmempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecildan masih banyak lagi kemasannya.

3. BERFOKUS PADA PELUANG PASAR

Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain,produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan caraterjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengandiadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

4. MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadapjadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan tanya jawab konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh dalam PT.Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak,sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dllStrategi Promosi yang dapat dilakukano leh PT.Unilever yaitu:

1. Periklanan 2. Promosi Penjualan 

3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas 

Page 4: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

4. .Penjualan Secara Pribadi 

5. Pemasaran

VISI DAN MISI PT. UNILEVER TBK.

1.  Visi Unilever berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari. Kami membantu

orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan juga bagi orang lain

 Kami akan menginspirasi orang-orang untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang dapat memberikan perbedaan besar bagi dunia.

Kami akan mengembangkan cara baru untuk melakukan usaha dengan tujuan mengembangkan perusahaan kami sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.

 Kami sepenuhnya menyadari bahwa kami perlu mengembangkan model baru untuk pertumbuhan usaha. Kami bertujuan melaksanakan program kerja jangka panjang dengan supplier kami, para pelanggan dan rekan lainnya dalam mencapai tujuan ini.

Dengan portfolio brand kami yang kuat, kehadiran yang menonjol pasar dan komitmen yang bertahan lama untuk berbagi nilai kreasi, kami percaya kami berada di tempat terbaik untuk mencapai tujuan ini.

2.  Misi  Kemajuan sebuah perusahaan dipengaruhi oleh banyak aspek, mulai dari visi dan misi

perusahaan, bisnis plan dan dalam edisi ini Human Capital akan membahas mengenai succession plan atau rencana suksesi. Untuk menggali pengalaman mengenai rencana suksesi ini rasanya sangat wajar jika kita coba berkaca pada perusahaan besar seperti PT. Unilever Indonesia.

 Bagi PT. Unilever Indonesia, rencana suksesi dianggap sangat penting karena berkaitan dengan kelangsungan perusahaan. “Rencana suksesi itu menurut saya sangat penting karena kami beroperasi jangka panjang bukan hanya operasi satu atau dua tahun,” tutur Joseph Bataona, Human Resources Director PT. Unilever Indonesia.

Secara teknis rencana suksesi PT. Unilever ke depan, seperti dijelaskan Joseph, pertama karena pertumbuhan perusahaan ke depan harus melihat apakah perusahaan akan punya karyawan yang sama atau mengalami pertambahan atau pengurangan, kedua apakah perusahaan mempunyai stock tenaga kerja dan apakah stock ini akan cukup atau perlu ditambah atau mungkin orangnya tetap sama tetapi perlu dididik lagi untuk memenuhi requirement di tahun mendatang. Dalam konteks unilever, sejak awal tahun 70-an telah mempunyai program untuk merekrut fresh graduate dari perguruan tinggi. 

TUJUAN PT.UNILEVER INDONESIA

Page 5: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

            Tujuan kami di Unilever, memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat di

manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan, serta menanggapi

secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan

kualitas kehidupan.Akar kami yang kokoh dalam budaya dan pasar lokal di dunia merupakan

warisan yang tak ternilai dan menjadi dasar bagi pertumbuhan kami di masa yang akan datang.

Kami akan menyertakan kekayaan pengetahuan dan kemahiran internasional kami dalam

melayani konsumen lokal, sehingga menjadikan kami Perseroan multinasional yang benar-benar

multi-lokal. Keberhasilan jangka panjang kami menuntut komitmen yang menyeluruh terhadap

standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi, terhadap kerja sama yang efektif, dan

kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta keinginan untuk belajar secara terus-

menerus.Kami percaya bahwa keberhasilan memerlukan perilaku  korporasi yang berstandar

tinggi terhadap karyawan, konsumen dan masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah jalan

yang ditempuh Unilever untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan menguntungkan bagi

usaha serta  tercapainya nilai jangka panjang yang berharga bagi para  pemegang saham serta

seluruh karyawan Unilever.

ANALISA SWOT 

INTERNAL PERUSAHAANA. Kekuatan (Strengths) 

1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model

yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih

spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil

yang diterima si model dalam iklan tersebut. 

2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus

terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong

pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai

salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top

Brand Survey, edisi khusus 2007) 

3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang

berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran. 

Page 6: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

4. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury,

dan ice cream.

5. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor

untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan 

6. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya

hingga ke daerah-daerah dapat terlayani. 

7. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”.

Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan

kualitas produk.

B. Kelemahan (Weaknesses) 

1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti

dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang

mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang

bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari

dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk

yang biasanya sangat berorientasi komersial.

2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.

3. Jumlah karyawan yang tambun.

4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever

indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu

5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.

6. Ketidak jelasan sertifikat halal untuk produk tertentu

7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.

8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.

       EKSTERNAL PERUSAHAAN

Page 7: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

A. Kesempatan (Opportunities)

1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi

ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.

2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,

Sulawesi, dan papua.

3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.

4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang

baik. 

5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan

122.922.553 (50,1%) perempuan.

6. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods. 

7. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1. 

8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

B. Ancaman (Threats)

1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula

kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga

minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya

2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

3. Melemahnya daya beli konsumen. 

4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.

5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya

pemasaran produk

6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri. 

7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.

Page 8: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi

produk-produk luar negeri 

9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang

membahayakan komunitas orang utan.

10. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.

11. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.

       Kondisi Internal Perusahaan Strategic Advantage Profile( SAP )

A.     Strength 

Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor

Promosi Produk yang Efektif 4 0,2 4 0,8

Pemimpin Pasar Consumer Goods 4 0,2 4 0,8

Tim Produksi yang Terampil 4 0,2 3 0,6

Kerjasama Erat dengan Para Pemasok 4 0,2 3 0,6

Jaringan Distribusi Hingga Ke Daerah – Daerah 4 0,2 4 0,8

TOTAL 20 1 3,6

B     Weakness

Faktor Strategis Nilai Bobot Rating Skor

Jumlah Karyawan Yang Tambun 2 0,14 4 0,56

Lambatnya Konsolidasi Intern dalam

Pengambilan Keputusan

2 0,14 3 0,42

Rendahnya Penjualan Terhadap Produk Tertentu 4 0,29 1 0,29

Ketidak jelasan Sertifikat Halal Terhadap Produk

Tertentu

4 0,29 2 0,58

Sulitnya Koordinasi Kegiatan Antar Departemen

yang Mempunyai Agenda Jadwal Sendiri – sendiri

2 0,14 3 0,42

Page 9: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

TOTAL 14 1 2,3

Kondisi Eksternal Perusahaan Envorimental Threat and opportunity profil (ETOP) a)      Opportunity

Faktor Strategis Nilai Bobot Rating SkorTingginya Kepuasan Konsumen 4 0,22 4 0,9Banyaknya Pemain Pasar Nasional dengan Cara Produksi yang Rendah

3 0,17 4 0,7

Stabilitas Ekonomi yang Relatif Baik 4 0,22 2 0,4Tingginya Tingkat Ketergantungan Masyarakat

4 0,22 3 0,7

Luasnya Potensial Market 3 0,17 4 0,7 TOTAL 18 1 3,4

b)      Threat 

Faktor Strategis Nilai Bobot Rating SkorKenaikan Biaya Bahan Baku 4 0,21 4 0,8Nilai Tukar Rupiah yang Tidak Stabil 4 0,21 3 0,6Maraknya Pemalsuan dan Penyelundupan Produk Cina

4 0,21 4 0,8

Pengahapusan Subsidi BBM 3 0,16 3 0,5Produk Pesaing yang Harganya Lebih Rendah

4 0,21 4 0,8

TOTAL 19 1 3,2

Analisis Matrik SWOT 1. Koordinat  Analisis  Interna (Skor  total Kekuatan - Skor Total Kelemahan) = 3,6 –

2,3 = 1,3 2. Koordinat  Analisis  Eksternal (Skor total Peluang - Skor Total Ancaman) = 3,4 – 3,2 =

0,2

Diagram SWOT

Page 10: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

Kuadran Posisi Titik Luas Matrik Rangking Prioritas Strategis

I     ( S ; O ) ( 3,6 ; 3,4 ) 12,24 1 GrowthII    (W ; O ) ( 2,3 ; 3,4 ) 7,82 3 StabilitasIII  ( W ; T ) ( 2,3 ; 3,2 ) 7,36 4 PenciutanIV  ( S ; T ) ( 3,6 ; 3,2 ) 11,52 2 Kombinasi

S O Hubungannya Inisiatif ProgramnyaPromosi Produk Efektif

Tingginya Kepuasan Konsumen

Luasnya Potensial Market

xx

xxx Intensifikasi Pasar

Pemimpin Pasar Consumer Goods

Tingginya Kepuasan Konsumen

xxx Pengambangan Pasar

Jaringan Distribusi Hingga ke Daerah – Daerah

Tingginya Kepuasan Konsumen

Luasnya Potensial Market

xx

xxx Pengembangan Pasar

S T Hubungannya Inisiatif ProgramnyaPromosi Produk Efektif

Produk Pesaing dengan Harga Lebih Rendah

xxx Diversi Kosentrik

Pemimpin Pasar Consumer Goods

Produk Pesaing dengan Harga Lebih Rendah

xxx Diversi Kosentrik

Jaringan Distribusi Hingga ke Daerah – Daerah

Produk Pesaing dengan Harga Lebih Rendah

Maraknya Pemalsuan Produk

Penghapusan Subsidi BBM

xx

xx

xxx Integrasi Kedepan

Page 11: TUGAS CONTOH KASUS MANAJEMEN STRATEJIK.doc

W O Hubungannya Inisiatif ProgramnyaKetida  jelasan Sertifikat Halal untuk Produk Tertentu

Tingginya Kepuasan Konsumen

xxx Penetrasi Pasar Melalui Promosi Tentang Kualitas Produk Secara Besar – besaran

 

W T Hubungannya Inisiatif ProgramnyaKetidak jelasan Sertifikat Halal untuk Produk Tertentu

Produk Pesaing dengan Harga Lebih Rendah

Maraknya Pemalsuan Produk

x

xxx Pengurangan Wilayah Pemasaran pada Wilayah yang Banyak Pemalsuan