Tugas Biologi Age

7
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang memperlajari tentang sel. Sedangkan sel sendiri adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup. Dengan adanya kesatuan struktural dan fungsional sel ini beberapa ahli biologi banyak memberikan teori-teori yang berhubungan dengan sel, yang didalamnya memberikan pengamatan dan penelitian. Diantara penelitian para ahli ini mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup itu terdiri atas sel. Konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan struktural makhluk hidup. Banyak sekali ilmuwan-ilmuan yang berspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah, namun hal tersebut masih diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Matthias Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan bahwa semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya merupakan manifestasi aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya nukleus (yang ditemukan Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel, namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus. Pada tahun 1839, Theodor Schwann, yang setelah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati nukleus sel hewan sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan, menyatakan bahwa semua bagian tubuh hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip

description

biologi

Transcript of Tugas Biologi Age

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangBiologi sel adalah cabang ilmu biologi yang memperlajari tentang sel. Sedangkan sel sendiri adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup. Dengan adanya kesatuan struktural dan fungsional sel ini beberapa ahli biologi banyak memberikan teori-teori yang berhubungan dengan sel, yang didalamnya memberikan pengamatan dan penelitian.Diantara penelitian para ahli ini mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup itu terdiri atas sel. Konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan struktural makhluk hidup.Banyak sekali ilmuwan-ilmuan yangberspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas selpada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah, namun hal tersebut masih diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Matthias Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan bahwa semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya merupakan manifestasi aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya nukleus (yang ditemukan Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel, namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus. Pada tahun 1839, Theodor Schwann, yang setelah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati nukleus sel hewan sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan, menyatakan bahwa semua bagian tubuh hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip universal pembentukan berbagai bagian tubuh semua organisme adalah pembentukan sel. Yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam bentuk modern ialah Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman lainnya. Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden mengenai pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remak dari pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel berasal dari sel lain melalui pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalahnya yang memuat motonya yang terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel berasal dari sel).B.TujuanDengan adanya dibuatkan makalah, ini bertujuan untuk mengetahui tentang teori sel dan juga mengetahui siapakah orang yang pertama kali menemukan sel, siapakah Ilmuan-ilmuan yang berpendapat tentang Teori sel, bagaimanakah bunyi dari Teori sel yang mereka kemukakan, dan tentunya sejarah tentang sel.BAB IIPEMBAHASAN

A. Sejarah Penemuan Sel

Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (16321723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai berikut.Sejarah Perkembangan Teori SelKonsep tentang sel sangat penting dalam ilmu biologi. Hal ini karena sel ada pada setiap makhluk hidup. Konsep tentang sel tidak muncul begitu saja, melainkan dari penelitian yang menggunakan alat-alat sederhana, sampai menggunakan alat-alat yang sangat canggih.Sel pertama sekali dilihat oleh Anton van Leeuwenhoek (1632-1723) dengan menggunakan mikroskop sederhana yang berhasil diciptakannya. Namun pada saat itu, istilah sel belum digunakan. Beliau hanya menganggap sel tersebut adalah hewan-hewan kecil yang bergerak-gerak di dalam air. Leeuwenhoek juga merupakan orang pertama yang mengakui hewan-hewan kecil yang dilihatnya ini merupakan satuan-satuan kehidupan.Istilah sel pertama sekali diperkenalkan oleh Robert Hooke (1635-1703). Beliau menyebut sel (cellula = kamar) setelah melakukan penelitian dengan menyayat tipis gabus yang berasal dari pohon oak. Karena pada saat itu mikroskop masih sangat sederhana, sel-sel ini terlihat seperti suatu persegi, sehingga beliau menyebutnya sel.Setelah istilah sel ini dikenal, Felix Dujardin (1835) mengemukakan bahwa bagian penting dari sel adalah isi sel. Isi sel terdiri atas materi hidup yang kita kenal saat ini adalah protoplasma yang berarti zat pertama dibentuk. Nah, istilah protoplasma ini sendiri diperkenalkan oleh J. Purkinye pada tahun 1839. Pemberian istilah protoplasma ini sendiri bertujuan untuk membedakan antara bagian hidup dan dinding sel yang mati.Di tempat yang berbeda, pada tahun 1838, Mathias Jacob Schleiden (ahli botani) menyatakan bahwa semua tumbuhan tersusun dari satuan kecil seluar. Pada tahun selanjutnya, yaitu tahun 1839, Theodor Schwan (ahli zoologi) juga mengutarakan pendapat yang sama, namun lebih khusus kepada hewan. Beliau menyatakan bahwa semua hewan terdiri atas sel. Oya, saya hampir lupa. Kedua ahli biologi ini berkebangsaan Jerman lho. |Orang Indonesia pada saat itu sedang memikirkan apa ya???|Dari pendapat-pendapat mereka inilah yang berkembang menjadi teori sel seperti yang kamu kenal pada saat ini.Ada satu orang lagi yang juga sangat penting dalam sejarah teori sel, yaitu Rudolf Virchow (1858). Beliau membantu melengkapi rumusan teori sel terdahulu dengan temuannya bahwa setiap sel berasal berasal dari sel-sel sebelumnya, omnis cellula e cellula.Pada saat ini, perkembangan dan penerapan teori sel sangat berkembang cepat. Pandangan tentang sel merupakan suatu hal yang sangat sederhana pun telah berubah. Dan bahkan, ada cabang ilmu baru lainnya yang lahir dari konsep sel, misalnya Genetika.

A.Teori-teori tentang Sel- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut Sarcode- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus)- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla)

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanTeori-teori yang mengemukakan tentang sel, akan memberikan pengetahuan tentang ilmu biologi sel yang mempelajari tentang sel-sel yang mempunyai kesatuan struktural dan fungsional sel.Dalam membedakan macam-macam sel yang berdasarkan keadaan inti dan berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya itu akan memberikan pengetahuan atau ilmu-ilmu yang dapat membedakan berbagai macam bagian-bagian sel sehingga kita bisa mempelajarinya.B. SaranSaya harap, setelah membaca tentang sejarah perkembangan teori sel ini, kita tidak hanya sekedar mengetahui sejarahnya semata, ataupun mengerti akan bagaimana teori tentang sel itu berkembang. Ada nilai-nilai yang sangat penting untuk kamu ketahui dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang telah kamu baca. Teori ini lahir dari penelitian sesorang, lalu disempurnakan oleh orang lain, dan akan terus disempurnakan. Begitu juga dengan kehidupan kita. Kita tidak akan mungkin langsung menjadi sukses pada saat dilahirkan. Selalu ada perbaikan dalam diri kita agar mampu mencapai kesuksesan. Untuk itu, jika kamu ingin sukses, mulailah dari hal yang sederhana. Perbaiki apapun hasilnya. Semoga kesuksesan akan kamu raih.

DAFTAR PUSTAKA

Kamus pengetahuan, blogspot.com/200904/biologi-sel-struktur-dan-fungsi-sel.html http://www.membuatblog.web.id/2010/02/struktur-dan-fungsi-sel.htmlhttp://www.chem-is-try.org/materi_kimia/biologi-pertanian/struktur-dan-fungsi-sel/struktur-dan-fungsi-organel-sel/http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/sejarah-penemuan-sel.htmlSakti Biologi SMA kelas XI smt1Pratiwi, DA 2006. Biologi Jakarta penerbit Erlangga