tugas biologi
-
Upload
dian-mardiany -
Category
Documents
-
view
138 -
download
0
description
Transcript of tugas biologi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Bakteri merupakan makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan mudah. Hal ini
dapat tercermin dari keberadaannya di semua lingkungan dalam jumlah yang sangat
banyak. Pernahkah anda berpikir bahwa di dalam tubuh kita ini terdapat berjuta-juta bakteri
yang bersimbiosis mutualisme, parasitisme, ataupun saprofit dengan tubuh kita? Bakteri
dapat kita jumpai di berbagai tempat. Di tubuh kita misalnya, bakteri terdapat di permukaan
kulit, dalam sistem pencernaan, dalam kotoran gigi yang membusuk, ataupun di kulit kepala
kita. Tubuh bakteri yang sangat kecil dan cara hidup yang beraneka ragam memungkinkan
bakteri untuk hidup di mana saja sehingga bakteri dapat ditemukan di mana-mana, misalnya,
di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan
dalam sebutir debu. Luasnya distribusi bakteri ini menyebabkan bakteri sering disebut juga
dengan kosmopolit.
Pada umumnya, bakteri bersifat heterotrof dan dapat hidup sebagai saprofit atau parasit.
Ada juga bakteri yang dapat membuat makanan sendiri yang disebut bakteri autotrof. Untuk
lebih jelasnya, marilah kita perdalam dengan kajian di bawah ini. Bakteri merupakan
makhluk hidup bersel satu yang berukuran sangat kecil dan mempunyai bentuk yang
beraneka ragam. Bakteri dapat berbentuk batang, spiral, atau bola. Bentuk tubuh ini dapat
dijadikan dasar klasifikasi bakteri. Ukuran bakteri yang paling besar kira-kira 100 m. Ada
pula yang kurang dari 1 m dan yang terkecil kira-kira berukuran 0,1 m (1 mikron = 0,001
mm). Bakteri hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Ukuran bakteri yang
lebih kecil dari 0,1 m hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron. Sekumpulan bakteri
dapat membentuk koloni. Contohnya, pada makanan yang telah busuk, koloni bakteri dapat
terlihat dalam bentuk cairan kental, lengket seperti lendir yang berwarna putih kekuningan.
I.2 rumusan masalah
Bagaimana perkembangan bakteri dan kehidupanya
I.3 Tujuan makalah
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui lebih dalam tentang bakteri
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui sejarah bakteri
Makalah biologi Page 1
b) Untuk mengetahui Pengertian, ciri-ciri, stuktur, dan morfologi
bakteri
c) Mengetahui alat gerak, habitat, dan peranan bakteri
d) Untuk mengetahui jenis-jenis dan cara reproduksi bakteri
e) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap bakteri
Makalah biologi Page 2
BAB 11
PEMBAHASAN
1. Sejarah bakteri
Bakteri merupakan organisme mikroskopik. Hal ini menyebabkan organisme ini
sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah
abad ke-19 ilmu tentang mikroorganisme, terutama bakteri (bakteriologi), mulai berkembang.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai hal tentang bakteri telah berhasil
ditelusuri. Akan tetapi, perkembangan tersebut tidak terlepas dari peranan berbagai tokoh
penting seperti Robert Hooke, Antoni van Leeuwenhoek, Ferdinand Cohn, dan Robert Koch.
Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil
dari kata Yunani βακτηριον (bakterion) yang memiliki arti "batang-batang kecil".
Pengetahuan tentang bakteri berkembang setelah serangkaian percobaan yang dilakukan oleh
Louis Pasteur, yang melahirkan cabang ilmu mikrobiologi. Bakteriologi adalah cabang
mikrobiologi yang mempelajari biologi bakteri.
Robert Hooke (1635-1703), seorang ahli matematika dan sejarahwan berkebangsaan
Inggris, menulis sebuah buku yang berjudul Micrographia pada tahun 1665 yang berisi hasil
pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop sederhana. Akan tetapi, Robert
Hooke masih belum dapat menumukan struktur bakteri. Dalam bukunya tersebut, tergambar
hasil penemuannya mengenai tubuh buah kapang.] Walau demikian, buku inilah yang
menjadi sumber deskripsi awal dari mikroorganisme.
Antoni van Leeuwenhoek (1632—1723) hidup di era yang sama dengan Robert
Hooke di mana pengamatan dengan mikroskop masih sangat sederhana. Terinspirasi dari
kerja Robert Hooke, ia membuat mikroskop rancangannya sendiri dengan sangat baik untuk
mengamati makhluk mikroskopik ini pada berbagai media alami pada tahun 1684. Antoni
van Leeuwenhoek berhasil menemukan bakteri untuk pertama kalinya di dunia pada tahun
1676.[ Hasil temuannya dikirimkan ke Royal Society of London yang kemudian
dipublikasikan pada tahun 1684. Penemuan ini segera mendapat banyak konfirmasi dari
ilmuwan lainnya. Sejak saat itulah, tidak hanya ilmu tentang bakteri tetapi juga
mikroorganisme pada umumnya pun mulai berkembang.
Ferdinand Cohn (1828-1898) merupakan seorang botanis berkebangsaan Breslau
(sekarang Polandia).] Hasil penemuannya banyak berkisar tentang bakteri yang resisten
terhadap panas. Ketertarikannya pada kelompok bakteri ini mengarahkannya pada penemuan
kelompok bakteri penghasil endospora yang resisten terhadap suhu tinggi. Ferdinand Cohn
Makalah biologi Page 3
juga berhasil menjelaskan siklus hidup bakteri Bacillus yang sekaligus menjelaskan mengapa
bakteri ini bersifat tahan panas. Selanjutnya, ia juga membuat dasar klasifikasi bakteri
sederhana dan mengembangkan beberapa metode untuk mencegah kontaminasi pada kultur
bakteri, seperti penggunaan kapas sebagai penutup pada labu takar, erlenmeyer, dan tabung
reaksi. Metode ini kemudian digunakan oleh ilmuwan lain, Robert Koch.
Robert Koch (1843-1910), seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman, banyak melakukan
penelitian mengenai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Ilmuwan pada awalnya
mempelajari penyakit antraks yang banyak menyerang hewan ternak. Penyakit ini disebabkan
oleh Bacillus anthracis, salah satu bakteri penghasil endospora. Robert Koch juga merupakan
orang pertama yang berhasil mendapatkan isolat murni Mycobacterium tuberculosis, bakteri
penyebab penyakit tuberkulosis. Berdasarkan dua penelitian mengenai penyakit ini, Robert
Koch berhasil membuat Postulat Koch, sebuah teori mengenai mikroorganisme spesifik
untuk penyakit yang spesfik. Beliau juga berhasil menemukan metode untuk mendapatkan
isolat murni dari bakteri. Penemuan lainnya adalah penggunaan media kultur padat untuk
menumbuhkan bakteri di luat habitat aslinya. Pada awalnya ia menggunakan potongan
kentang dan kemudian dikembangkan dengan menggunakan nutrien gelatin. Penggunaan
nutrien gelatin masih memiliki banyak kekurangan yang pada akhirnya penggunaanya
digantikan dengan agar (sejenis polisakarida) yang digagas oleh istri Walter Hesse yang juga
bekerja bersama Robert Koch.
2. Pengertian bakteri
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel.Organisme ini termasuk ke dalam domain
prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi
dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan,
pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel,
kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang
menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosis
dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh
manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang
Makalah biologi Page 4
dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki
dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat
berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan
mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
3. Ciri-ciri bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut
dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
4. Struktur bakteri
Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri). Meliputi: dinding sel,
membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
1.Dinding sel
Kebanyakan dari bakteri mempunyai dinding sel, dinding sel tersebut terdiri dari
berbagai bentuk dan ukuran tertentu pada sel bakteri. Bersifat elastic, dan terletak diantara
kapsula dan membrane sitoplasma. Susunan kimia dinding sel sangat kompleks. Dapat
terdiri dari beberapa macam bentuk seperti celulosa, hemiselulose, khitin (karbohidrat,
protein, lemak yang mengandung unsur N) tergantung dari spesies bakteri. Dinding sel
ditemukan pada semua bakteri hidup bebas kecuali pada Mycoplasma.
Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding
selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma
organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme
gram negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram
positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidoglikan yang tebal (25-50nm)
Makalah biologi Page 5
sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3nm).
Bakteri gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu
proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah
mikroskop, sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah atau merah muda.
Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan
struktur dinding sel bakteri.bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak
mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram. Pada uji pewarnaan
Gram, suatu pewarna penimbal counterstain ditambahkan setelah metil ungu, yang
membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda.
Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan
perbedaan struktur dinding sel mereka. bakteri yang termasuk gram negatif adalah
Enterobactericeae, Salmonella sp, Shigella sp, E. Coli, dll. Sedangkan bakteri gram
positif adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, Clostridium, Bacillus.
Bakteri Tahan Asam (BTA) memiliki ciri-ciri berantai karbon (C) yang panjangnya 8 –
95, memiliki dinding sel yang tebal dan terdiri dari lapisan lilin/asam lemak mikolat.
Lipid yang ada bisa mencapai 60% dari berat dinding sel disebut bakteri tahan asam
(BTA). Bakteri ini ada 41 spesies yang telah diakui oleh ICSB (International Committee
on Systematic Bacteriology) yang sebagaian besar sudah saprofit dan sebagaian kecil
lainnya patogen untuk manusia diantaranya Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium
leparae dan lain-lainnya yang dapat menyebabkan infeksi kronik. Golongan saprofit
dikenal juga dengan nama atipik
Fungsi dinding sel :
a.memberi perlindungan terhadap protoplasma
b.berperan penting dalam perkembangbiakan sel
c.Mengatur pertukaran zat dari luar sel oleh karena itu dinding sel mempengaruhi
kegiatan metabolisme dan melindungi protoplasma dari pengaruh zat-zat racun
d.sebagai pertahanan bakteri agar dapat bertahan hidup dalam lingkungannya
e.mempertahankan tekanan osmotik bakteri. Tekanan osmotik di dalam bakteri berkisar
antara 5-20 atmosfir.
2.Membran Plasma
Membran sel merupakan bungkus dari protoplasma. Membran sel terletak didalam
dinding sel dan tidak terikat dengan dinding sel. Berdasarkan pengujian sitokimia, membrane
Makalah biologi Page 6
sel menunjukkan adanya protein lipida dan asam-asam nukleat.
Membran sel menyerap cat-cat basa lebih kuat dari pada sitoplasma. membran yang
menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
Fungsi membrane sel:
a.Transpor bahan makanan secara selektif.
b.Pada spesies aerob merupakan tempat transport electron dan oksidasi-fosforlasi.
c.Tempat ekspresi bagi eksoenzim yang hidrolitik.
d.Mengandung enzim dan molekul-molekul yang berfungsi pada biosintesa DNA.
e.Mengandung reseptor protein untuk system kemotaktik
f.Mengatur keluar masuknya zat-zat
g.berperan dalam proses pembelahan sitoplasma menjadi 2 bagian, diikuti dengan
pembentukkan dinding pemisah.
3.Sitoplasma
Merupakan isi sel yang berupa cairan, disebut juga dengan protoplasma. Protoplasma
merupakan koloid yang mengandung karbohidrat, protein, enzim-enzim, belerang,
kalsium karbonat dan volutin. Komponen-komponen sitoplasma :
a)Inti
Adanya inti pada bakteri dapat dilihat dengan mikroskop electron, ini merupakan daerah
yang tidak tembus cahaya electron dan di dalamnya terkandung asam deoksiribonukleat
(ADN). Inti bakteri tidak memilki membrane sehingga termasuk dalam organisme
prokariotik.
b)Ribosom
Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan polyribosom merupakan rantai
ribosom yang menempel pada m RNA. Jumlah ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi
pertumbuhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai, mengandung lebih banyak
ribosom dibandingkan dengan sel tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai.
Ribosom bakteri terletak menyebar di sitoplasma. Hal ini terjadi karena bakteri tidak
mempunyai membrane inti. Organel ini berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
c)Granula sitoplasma/granula penyimpanan makanan
Granula berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan karena bakteri
menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan. Sama seperti ribosom, granula
penyimpanan makanan tersebar pada sitoplasma. Granula penyimpanan ini berfungsi
Makalah biologi Page 7
untuk menyimpan makanan pada beberapa bakteri.
Di dalam sitoplasma sel prokariot, terdapat granula-granula yang mengandung berbagai
substansi, seperti glikogen, metafosfat an organik, asam polihidroksibutirat, belerang atau
senyawa yang mengandung nitrogen, yang biasanya digunakan sebagai cadangan nutrisi
bagi sel, substansi cadangan tersebut di kenal dengan inklusi. Jenis inklusi tertentu
terdapat di dalam satu spesies bakteri, sedangkan pada spesies lain tidak memilikinya.
Oleh karena itu, jenis inklusi sering kali digunakan untuk mengidentifikasi spesies
bakteri.
Granula atau inklusi terdistribusi acak di dalam sitoplasma. Granula-granula dalam sel
bervariasi bentuknya, sebagian besar berfungsi sebagai cadangan makanan seperti :
1.granula Poli-b-hidroksibutirat (PHB)
PHB adalah poliester yang diproduksi sebagai cadangan makanan oleh
mikroorganisme seperti Alcaligenes (Ralstonia) eutrophus, Bacillus megaterium,
Pseudomonas dsb. PHB mempunyai titik leleh yang tinggi (Tm =180o C), tetapi
karena kristalinitasnya yang tinggi menyebabkan sifat mekanik dari PHB kurang baik.
Granula ini terdiri dari 30% atau lebih dari berat bakteri.
2.glikogen
molekul polisakarida yang tersimpan dalam sel bakteri bersama dengan air dan
digunakan sebagai sumber energi. Ketika pecah di dalam tubuh, glikogen diubah
menjadi glukosa, sumber energi yang penting bagi bakteri.
Glikogen merupakan bahan cadangan utama dari bakteri enterik (40% dari berat sel
pada beberapa spesies). Contohnya: Lactobacillus sp.
3.granula polimetafosfat (metakromatik/volutin).
metakromatik, polifosfat, juga dikenal sebagai Babes-Ernst atau granula volutin,
terdapat pada Corynebacteriumdiphtheriae, Yersinia pestis, Mycobacterium
tuberculosis, dan yang lainnya. Pewarnaan granula volutin dalam berbagai warna,
nampak berbeda mulai dari merah sampai biru (contoh, secara metakromatik), dengan
toluidin dan metilen biru.
d)Plasmid
Kebanyakan bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh
Makalah biologi Page 8
bakteri.Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat
diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.
II.STRUKTUR TAMBAHAN
Struktur tambahan hanya dimiliki oleh jenis bakteri tertentu. Meliputi kapsul, flagelum,
pilus/pili, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
1.Kapsul atau lapisan lendir
adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu. Kebanyakan bakteri
mempunyai lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel seluruhnya Jika lapisan lender
ini cukup tebal maka bungkus ini disebut kapsula. Kapsul tersusun atas polisakarida dan
air.
Fungsi kapsula :
a.melindungi sel terhadap factor lingkungan (kekeringan)
b.sebagai pengikat antar sel.
Kapsula memiliki arti penting, karena erat hubungannya dengan factor virulensi bakteri-
bakteri pathogen. Suatu bakteri pathogen apabila kehilangan kapsulnya, maka akan turun
virulensinya. Hilangnya kemampuan untuk membentuk kapsul melalui mutasi
berhubungan dengan kehilangan virulensi dan kerusakan oleh fagosit namun tidak
mempengaruhi kelangsungan hidup bakteri sehingga tidak semua bakteri memiliki
kapsula, ada juga yang tidak memiliki kapsula. Jika bakteri tersebut kehilangan kapsulnya
sama sekali maka ia akan dapat kehilangan virulensinya dan dengan demikian akan
kehilangan kemampuannya untuk menyebabkan infeksi.
2.Flagel
Flagel atau bulu cambuk adalah suatu benang halus yang keluar dari sitoplasma dan
menembus dinding sel yang digunakan bakteri sebagai alat pergerakan. Banyak spesies
bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Hampir semua bakteri yang berbentuk
lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel. Sedangkan
bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya
0,02 – 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri.
Flagella dilekatkan pada tubuh sel bakteri oleh strutur kompleks yang mengandung kait
dan badan basal. Kait ini berupa struktur pendek yang melengkung yang berfungsi
sebagai sendi antara motor pada struktur basal dengan flagella. Badan basal terdiri dari
Makalah biologi Page 9
cincin-cincin, satu pasang pada bakteri gram positif dan dua pasang pada bakteri gram
negative. Cinicin berlabel L dan P tidak terdapat pada sel bakteri gram positif.
Gambar A : Struktur umum dari flagella bakteri gram negative, misalnya Escherichia coli,
Vibrio cholerae, dan lain sebagainya. Kompleks tubuh basal- kait – filamen yang telah di
isolasi dan diidentifikasi. Letak dari apparatus ekspor tidak ditampilkan.
Gambar B : diagram yang memperlihatkan struktur dan protein pada flagella. Protein Flif
berperan pada cincin M, S, dan lingkaran dari substruktur yang diperlihatkan, secara
keseluruhan dapat disebut cincin M,S. Lokasi FliE dan posisi cincin M,S, batang dan
protein FlgB, FlgC, dan FlgF dalam batang belum diketahui
Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri dapat dibagi menjadi 5 golongan, yaitu :
a.Bakteri atriik, yaitu bakteri yang tidak mepunyai flagel, contohnya : Klebsiella sp dan
Shigella sp.
b.Bakteri monotriik yaitu bakteri yang memiliki flagel tunggal pada salah satu ujungnya.
Contoh : Vibrio cholerae
c.Bakteri lofotriik yaitu bakteri yang mempunyai seberkas flagel yang terletak pada salsh
satu ujungnya. Contoh : Rhodospirillum rubrum.
d.Bakteri amfitrik yaitu bakteri yang mempunyai masing-masing seberkas flagella atau
satu flagel yang terletak pada kedua ujungnya. Contoh : Pseudomonas aeruginosa
e.Bakteri peritriik yaitu bakteri yang mepunyai flagel yang terletak diseluruh permukaan
sel. Contoh : Salmonella thyposa
3.Pili
Pili adalah benang-benang halus yang menonjol keluar dari dinding sel. pili mirip dengan
flagel tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein.
Kebanyakan terdapat pada bakteri gram negative. Panjang pili sekitar 0.5-20mikron. Pili
tersusun melingkari sel, dan mempunyai jumlah kurang lebih 150 buah tiap sel. Seperti
flagel, pili juga berpangkal pada protoplasma
Pili mengandung protein yang disebut pillin. Pada garis besarnya pili merupakan alat
untuk melekat, misalnya dengan adnya pili sel-sel beberapa bakteri dapat melekat dekat
dengan permukaan medium cair dimana kadar oksigennya lebih baik. Pili juga dapat
melekatkan sel satu dengan sel lainnya. Fungsi pelekatan sel ini penting pada peristiwa
konjugasi. konjugasi adalah peristiwa penggabungan sel-sel jantan dengan betina. Sel-sel
bakteri jantan dilengkapi dengan Pili khusus yang dissebut Pili sex.
Makalah biologi Page 10
4.Klorosom
adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen
klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada
bakteri yang melakukan fotosintesis.
5.Vakuola gas
terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. Dengan mengatur jumlah gas
dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel
mereka secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau bawah dalam air.
6. Endospora
Beberapa bakteri dapat membentuk endospora (spora). Endospora yaitu struktur
berbentuk bulat atau bulat lonjong, bersifat Sangat membias cahaya, sukar dicat dan
Sangat resisten terhadap factor-faktor luar yang buruk.
Fungsi spora pada bakteri bukan sebagai alat reproduksi seperti halnya pada fungi. Spora
bakteri mempunyai arti lain yaitu bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan
diri terhadap pengaruh buruk dari luar.
Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding
endospora yang tebal
tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi
cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora
akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bakteri yang membentuk spora adalah genus Bacillus dan Clostridium selain itu juga ada
beberapa spesies dari Sarcina sp. dan Vibrio sp.
Mekanisme terjadinya sporulasi adalah sebagai berikut :
1) Pada tahap pertama bakteri membentuk filamen aksial. Pembentukan filamen aksial
tidak berlangsung lama.
2) Pembentukan septum asimetris, menghasilkan sel induk dan calon sel pra-spora.
Masing-masing sel menerima DNA anakan. Selanjutnya terjadi fagositosis sel praspora
oleh sel induk, sehingga sel praspora menjadi bentukan yang disebut protoplas.
3) Tahap ketiga adalah perkembangan protoplas yang disebut perkembangan spora-awal
(forespore). Pada perkembangan spora-awal belum terbentuk peptidoglikan, sehingga
bentuk spora-awal tidak beraturan (amorfus).
Makalah biologi Page 11
4) Pembentukan korteks (peptidoglikan). Spora-awal menyintesis peptidoglikan, sehingga
spora-awal mempunyai bentuk pasti. Pembentukan peptidoglikan oleh spora-awal disebut
juga pembentukan korteks.
5) Pembentukan pembungkus (coat). Spora-awal menyintesis berlapis-lapis pembungkus
spora. Pembungkus spora disintesis baik secara terus-menerus maupun terputus-putus,
sehingga tampak seperti penebalan korteks. Material korteks dan pembungkus spora
berbeda.
6) Pematangan spora. Spora bakteri menyintesis asam dipokolinat dan melakukan
pengambilan kalsium. Dua komponen ini merupakan karakteristik resistensi dan dormansi
endospora.
7) Tahap terakhir adalah pelepasan spora. Terjadi lisis sel induk, sehingga spora yang
telah matang keluar. Tidak ada aktivitas metabolic yang terjadi sampai spora siap untuk
melakukan germinasi. Proses sporulasi ini biasanya berlangsung sekitar 15 jam.
Situasi lingkungan yang kembali menguntungkan memberikan signal untuk
prosesgerminasi. Germinasi suatu spora menghasilkan perusakan pada dinding spora
dankeluarnya sel vegetatif yang baru. Sel vegetatif yang baru ini memiliki kemampuan
untuktumbuh dan bereproduksi. Spora tunggal selama germinasi menghasilkan sebuah
selvegetatif. Proses germinasi terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut :
1. Aktivasi : bahkan pada kondisi yang menguntungkan sekalipun, suatu spora tidakakan
bergerminasi sampai lapisan pelindungnya rusak. Kondisi seperti panas, asam,abrasi atau
senyawa mengandung sulfidril bebas mengaktifkan spora untukmelakukan germinasi
2. Inisiasi : saat teraktivasi, spora akan melakukan germinasi sesuai dengan
kondisilingkungan. Signal yang berbeda ada untuk spesies yang berbeda juga.
Pengikatanstimulasi efektor mengautolisis enzim yang akan melisiskan peptidoglikan. Air
diserap dan kalsium dipicolinat dilepaskan
3. Pembesaran : sel vegetatif baru terbentuk yang terdiri atas protoplas spora
dandindingnya. Lalu diikuti oleh aktivitas biosintesis dan pembelahan sel.
5. Morfologi bakteri
Secara harafiah, morfologi berarti ‘pengetahuan tentang bentuk’ (morphos). Morfologi dalam
cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan
Makalah biologi Page 12
dan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1.Morfologi makroskopik (kolonial morfologi)
pengamatan pada plate agar•Karakterisktik koloni
•Bentuk koloni, ukuran, margin, elevasi, warna, permukaan, konsistensi
2.Morfologi mikroskopis (seluler morfologi)
pengamatan dibawah mikroskop.•Struktur sel bakteri
•Flagella, pili, kapsul, dinding sel, sitoplasma, spora, flagella, pili, kapsul.
I.Morfologi Makroskopik
Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka ditambahkan dan disesuaikan
dengan gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang. Melalui
pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang memberi penampilan yang khas. Beberapa
koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran, sementara ada yang
bentuknya tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk, ukuran, margin, elevasi, warna,
permukaan, konsistensi) yang diistilahkan sebagai “morfologi koloni”. Morfologi koloni
adalah cara para ilmuwan dapat mengidentifikasi bakteri secara makroskopis.
A. Ukuran:
•Bentuk titik
•Kecil.
•Moderat atau sedang
•Besar
B.Pigmentasi (warna koloni)
•Putih
•Kuning
•Merah
•Ungu
•Dan lain-lain
C.Form (Bentuk koloni)
•Sirkuler : Bulat, bertepi
•Ireguler : tidak beraturan, bertepi
•Rhizoid : bentuk sseperti akar, pertumbuhan menyebar
D.Margin
•Entire : Tepian rata
Makalah biologi Page 13
•Lobate : tepian berlekuk
•Undulate : tepian bergelombang
•Serrate : Tepian bergerigi
•Filamentous : tepian seperti benang-benang
E.Elevasi (ketinggian pertumbuhan koloni bakteri)
•Flat : ketinggian tidak terukur, nyaris rata dengan medium
•Raised : ketinggian nyata terlihat, namun rata pada seluruh permukaan
•Convex : bentuk cembung seperti tetesan air
•Umbonate : bentuk cembung dibagian tengah lebih menonjol
II.Morfologi Mikroskopik
Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat melalui pengamatan dibawah
mikroskop. Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :
•bentuk bulat / kokus
•bentuk batang / basil
•Bentuk spiral / spirilium.
a)Bentuk bulat.
Bentuk coccus (coccus = sferis / tidak bulat betul) dapat di bedakan lagi menjadi :
1.micrococcus : berbentuk bulat, satu-satu. Contohnya Monococcus gonorhoe.
2.Diplococcus : berbentuk bulat, bergandengan dua-dua.Misalnya Diplococcus pneumonia.
3.Staphyllococcus : berbentuk bulat, tersusun seperti untaian buah anggur. Misalnya
Staphyllococcus aureus, Staphyllococcus epidermidis, Staphyllococcus saprofiticus.
4.Streptococccus : berbentuk bulat, bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel
kesatu atau dua arah dalam satu garis. Misalnya Streptococcus faecalis, Streptococcus lactis,
dll
5.Sarcina : berbentuk bulat, terdiri dari 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebsgai hasil
bembelahan sel ke 3 arah. Misalnya : Thiosarcina rosea
6.Tetracoccus/gaffkya : berbentuk bulat tersusun dari 4 sel berbentuk bujur sangkar, sebagai
hasil pembelahan sel kedua arah. Misalnya Pediococcus
b)Bentuk Batang
Bakteri bentuk batang dapat dibedakan ke dalam bentuk batang panjang dan batang pendek,
dengan ujung datar atau lengkung. Bentuk batang dapat dibedakan lagi atas bentuk batang
yang mempunyai garis tengah sama atau tidak sama di seluruh bagian panjangnya. Bakteri
Makalah biologi Page 14
bentuk batang dapat terdiri atas :
a.sel tunggal (monobasil), contohnya : Escherichia coli
. b.bergandengan dua-dua (diplobacil), contohnya : Diplococcus pneumoniae
c.sebagai rantai (streptobacil), atau sebagai jaringan tiang (palisade), contohnya: Bacillus
anthraxis
c)Bentiuk lengkung / spiral
Bentuk lengkung/spiral pada pokoknya dapat dibagi menjadi
a.Bentuk koma (vibrio) jika lengkungnya kurang dari setengah lingkaran. contohnya Vibrio
cholera, penyebab penyakit kolera
b.Bentuk spiral jika lengkungnya lebih dari setengah lingkaran. , contohnya Spirillium minor
yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau hewanpengerat lainnya.
c.Bentuk spiroseta : berupa spiral yang halus dan lentur, lebih berkelok dengan ujung lebih
runcing. contohnya Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis
Bentuk tubuh bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena
itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada
umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah
tua.
6. alat gerak bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk
batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak
menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang
merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda
pula yaitu
1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
7. Habitat bakteri
akteri merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan
banyak ditemukan di hampir semua tempat. Habitatnya sangat beragam, dari
lingkungan perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat
Makalah biologi Page 15
ditemukan di dalam organisme hidup.
Beberapa kelompok bakteri mampu hidup di lingkungan yang tidak
memungkinkan organisme lain untuk hidup. Kondisi lingkungan yang ekstrim
ini menuntut adanya toleransi, mekanisme metabolisme, dan daya tahan sel
yang unik. Misalnya, Thermus aquatiqus merupakan salah satu jenis bakteri
yang hidup pada sumber air panas dengan kisaran suhu 60-80 derajat Celcius.
Tidak hanya di lingkungan bersuhu tinggi, bakteri juga dapat ditemukan pada
lingkungan dengan suhu sangat dingin. Pseudomonas extremaustralis
ditemukan pada Antartika dengan suhu di bawah 0 derajat Celcius. Di
samping pengaruh ekstrim temperatur, bakteri juga dapat hidup pada berbagai
lingkungan lain yang hampir tidak memungkinkan adanya kehidupan
(lingkungan steril).
Halobacterium salinarum dan Halococcus sp., adalah contoh bakteri yang
dapat hidup pada kondisi garam (NaCl) yang sangat tinggi (15-30%). Terdapat
pula beberapa jenis bakteri yang mampu hidup pada kadar gula tinggi
(kelompok osmofil), kadar air rendah (kelompok xerofil), derajat keasaman
pH sangat tinggi, dan rendah.
Bahkan, beberapa komunitas bakteri dapat bertahan hidup di dalam awan
dengan ketingian hingga 10 kilometer. Sebuah tim peneliti pernah
menggunakan pesawat tua DC-8 yang dimodifikasi sebagai laboratorium
terbang, berhasil menggambil sampel sejumlah bakteri di awan dalam kondisi
badai. Bakteri yang hidup dalam nukleasi es terbawa badai, dan bertahan
dalam ionisasi awan.
8. Peranan bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang
merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
Makalah biologi Page 16
2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada
pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt,
Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada
pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan
Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam
proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik
polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis
penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces
griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif
termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik
terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga
menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang
kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh
bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab
penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium
tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit
lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit
antraks pada sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum
(penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta
Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)
Makalah biologi Page 17
9. Macam-macam bakteri
Bakteri menguntungkan
1. Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran
organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain
menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu
keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri
membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
2. Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari
amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap
yaitu:
Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan
nitratasi.
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa
yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan
untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan
pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.
3. Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan
mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena
kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap
nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis.
Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium
pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan
tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar
membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium
banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar
tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri
melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya
(akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen
sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat
Makalah biologi Page 18
tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah
kesuburan tanah.
4. Bakteri usus
Bakteri Eschereria coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting
dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda,
bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap oleh dinding usus
1. Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan
No
.
Nama produk atau
makanan
Bahan
bakuBakteri yang berperan
1. Yoghurt SusuLactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus
2. Mentega Susu Streptococcus lactis
3. Terasi Ikan Lactobacillus sp.
4. Asinan buah-buahanBuah-
buahanLactobacillus sp.
5. Sosis Daging Pediococcus cerevisiae
6. Kefir SusuLactobacillus bulgaricus dan Srteptococcus
lactis
6. Bakteri penghasil antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat
terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik
adalah:
Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
Bakteri merugikan
1. Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan
mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi
kesehatan manusia. Contohnya:
Makalah biologi Page 19
Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada
makanan kalengan
Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe
bongkrek
Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan
2. Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi
sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans
dan Pseudomonas denitrificans
1. Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan
tumbuhan.
Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
No
.Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Salmonella typhosa Tifus
2. Shigella dysenteriae Disentri basiler
3. Vibrio comma Kolera
4. Haemophilus influenza Influensa
5. Diplococcus pneumoniae Pneumonia (radang paru-paru)
6.Mycobacterium
tuberculosisTBC paru-paru
7. Clostridium tetani Tetanus
8. Neiseria meningitisMeningitis (radang selaput
otak)
9. Neiseria gonorrhoeae Gonorrhaeae (kencing nanah)
10. Treponema pallidum Sifilis atau Lues atau raja singa
11. Mycobacterium leprae Lepra (kusta)
12. Treponema pertenue Puru atau patek
Bakteri penyebab penyakit pada hewan:
Makalah biologi Page 20
No
.Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Brucella abortus Brucellosis pada sapi
2.Streptococcus
agalactia
Mastitis pada sapi (radang
payudara)
3. Bacillus anthracis Antraks
4. Actinomyces bovis Bengkak rahang pada sapi
5. Cytophaga columnaris Penyakit pada ikan
Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:
No
.Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Xanthomonas oryzae Menyerang pucuk batang padi
2. Xanthomonas campestris Menyerang tanaman kubis
3.Pseudomonas
solanacaerum
Penyakit layu pada famili terung-
terungan
4. Erwinia amylovora Penyakit bonyok pada buah-buahan
About these ads
10. Reproduksi bakteri
Macam-macam Reproduksi Bakteri- Bakteri dapat melakukan reproduksi dengan dua
cara yakni reproduksi secara aseksual dan reproduksi secara seksual. Reproduksi bakteri
secara seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu, reproduksi dengan transformasi, reproduksi
dengan transduksi, dan reproduksi dengan konjugasi. Berikut uraian lengkap mengenai
macam-macam reproduksi bakteri.
a. Reproduksi aseksual
Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya pembelahan
terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing
sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya. Proses pembelahan
biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik, diikuti
pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak
bakteri. Perhatikan gambar skematik pembelahan biner sel bakteri dibawah!
Makalah biologi Page 21
b. Reproduksi seksual
Bakteri berbeda dengan eukariota dalam hal cara penggabungan DNA yang datang dari
dua individu ke dalam satu sel. Pada eukariota, proses seksual secara meiosis dan
fertilisasi mengkombinasi DNA dari dua individu ke dalam satu zigot. Akan tetapi, jenis
kelamin yang ada pada ekuariota tidak terdapat pada prokariota. Meiosis dan fertilisasi
tidak terjadi, sebaliknya ada proses lain yang akan mengumpulkan DNA bakteri yang
datang dari individu-individu yang berbeda. Proses-proses ini adalah pembelahan
transformasi, transduksi dan konjugasi.
1) Transformasi
Dalam konteks genetika bakteri, transformasi merupakan perubahan suatu genotipe sel
bakteri dengan cara mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada
bakteri Streptococcus pneumoniae yang tidak berbahaya dapat ditransformasi menjadi
sel-sel penyebab pneumonia dengan cara mengambil DNA dari medium yang
mengandung sel-sel strain patogenik yang mati. Transformasi ini terjadi ketika sel
nonpatogenik hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk
patogenisitas (gen untuk suatu lapisan sel yang melindungi bakteri dari sistem imun
inang) alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kromosom bakteri
menggantikan alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan rekombinasi
genetik – perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang (crossing over). Sel yang
ditransformasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA, yang
berasal dari dua sel yang berbeda.
Makalah biologi Page 22
Gambar 4.6 Reproduksi bakteri dengan jalan transformasi
Bertahun-tahun setelah transformasi ditemukan pada kultur laboratorium, sebagian besar
ahli biologi percaya bahwa proses tersebut terlalu jarang dan terlalu kebetulan, sehingga
tidak mungkin memainkan peranan penting pada populasi bakteri di alam. Tetapi, para
saintis sejak saat itu telah mempelajari bahwa banyak spesies bakteri dipermukaannya
memiliki protein yang terspesialisasi untuk mengambil DNA dari larutan sekitarnya.
Protein-protein ini secara spesifik hanya mengenali dan mentransfer DNA dari spesies
bakteri yang masih dekat kekerabatannya. Tidak semua bakteri memiliki protein
membran seperti ini. Seperti contohnya, E. Coli sepertinya sama sekali tidak memiliki
mekanisme yang tersepesialisasi untuk menelan DNA asing. Walaupun demikian,
menempatkan E. Coli di dalam medium kultur yang mengandung konsentrasi ion kalsium
yang relatif tinggi secara artifisial akan merangsang sel-sel untuxxk menelan sebagian
kecil DNA. Dalam bioteknologi, teknik ini diaplikasikan untuk memasukkan gen gen
asing ke dalam E. Coli, gen-gen yang mengkode protein yang bermanfaat, seperti insulin
manusia dan hormon pertumbuhan.
2) Transduksi
Pada proses transfer DNA yang disebut transduksi, faga membawa gen bakteri dari satu
sel inang ke sel inang lainnya. Ada dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan
transduksi khusus. Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif faga.
Makalah biologi Page 23
Gambar 4.7 Reproduksi bakteri dengan jalan transduksi
Diakhir siklus litik faga, molekul asam nukleat virus dibungkus di dalam kapsid, dan faga
lengkapnya dilepaskan ketika sel inang lisis. Kadangkala sebagian kecil dari DNA sel
inang yang terdegradasi menggantikan genom faga. Virus seperti ini cacat karena tidak
memiliki materi genetik sendiri. Walaupun demikian, setelah pelepasannya dari inang
yang lisis, faga dapat menempel pada bakteri lain dan menginjeksikan bagian DNA
bakteri yang didapatkan dari sel pertama. Beberapa DNA ini kemudian dapat
menggantikan daerah homolog dari kromosom sel kedua. Kromosom sel ini sekarang
memiliki kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik telah
terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum karena gen-gen bakteri
ditransfer secara acak. Untuk transduksi khusus memerlukan infeksi oleh faga temperat,
dalam siklus lisogenik genom faga temperat terintegrasi sebagai profaga ke dalam
kromosom bakteri inang, di suatu tempat yang spesifik. Kemudian ketika genom faga
dipisahkan dari kromosom, genom faga ini membawa serta bagian kecil dari DNA bakteri
yang berdampingan dengan profaga. Ketika suatu virus yang membawa DNA bakteri
seperti ini menginfeksi sel inang lain, gen-gen bakteri ikut terinjeksi bersama-sama
dengan genom faga. Transduksi khusus hanya mentransfer gen-gen tertentu saja, yaitu
gen-gen yang berada di dekat tempat profaga pada kromosom tersebut.
c. Konjugasi dan Plasmid
Konjugasi merupakan transfer langsung materi genetik antara dua sel bakteri yang
berhubungan sementara. Proses ini, telah diteliti secara tuntas pada E. Coli. Transfer
DNA adalah transfer satu arah, yaitu satu sel mendonasi (menyumbang) DNA, dan
“pasangannya” menerima gen. Donor DNA, disebut sebagai “jantan”, menggunakan alat
yang disebut piliseks untuk menempel pada resipien (penerima) DNA dan disebut
Makalah biologi Page 24
sebagai “betina”. Kemudian sebuah jembatan sitoplasmik sementara akan terbentuk
diantara kedua sel tersebut, menyediakan jalan untuk transfer DNA.
Plasmid adalah molekul DNA kecil, sirkular dan dapat bereplikasi sendiri, yang terpisah
dari kromosom bakteri. Plasmid-plasmid tertentu, seperti plasmid f, dapat melakukan
penggabungan reversibel ke dalam kromosom sel. Genom faga bereplikasi secara terpisah
di dalam sitoplasma selama siklus litik, dan sebagai bagian integral dari kromosom inang
selama siklus lisogenik. Plasmid hanya memiliki sedikit gen, dan gen-gen ini tidak
diperlukan untuk pertahanan hidup dan reproduksi bakteri pada kondisi normal.
Walaupun demikian, gen gen dari plasmid ini dapat memberikan keuntungan bagi bakteri
yang hidup di lingkungan yang banyak tekanan. Contohnya, plasmid f mempermudah
rekombinasi genetik, yang mungkin akan menguntungkan bila perubahan lingkungan
tidak lagi mendukung strain yang ada di dalam populasi bakteri. Plasmid f , terdiri dari
sekitar 25 gen, sebagian besar diperlukan untuk memproduksi piliseks. Ahli-ahli genetika
menggunakan simbol f+ (dapat diwariskan). Plasmid f bereplikasi secara sinkron dengan
DNA kromosom, dan pembelahan satu sel f+ biasanya menghasilkan dua keturunan yang
semuanya merupakan f+. Sel-sel yang tidak memiliki faktor f diberi simbol f-, dan
mereka berfungsi sebagai recipien DNA (“betina”) selama konjugasi. Kondisi f+ adalah
kondisi yang “menular” dalam artian sel f+ dapat memindah sel f- menjadi sel f+ ketika
kedua sel tersebut berkonjugasi. Plasmid f bereplikasi di dalam sel “jantan”, dan sebuah
salinannya ditransfer ke sel “betina” melalui saluran konjugasi yang menghubungkan sel-
sel tersebut. Pada perkawinan f+ dengan f- seperti ini, hanya sebuah plasmid f yang
ditransfer. Gen-gen dari kromosom bakteri tersebut ditransfer selama konjugasi ketika
faktor f dari donor sel tersebut terintegrasi ke dalam kromosomnya. Sel yang dilengkapi
dengan faktor f dalam kromosomnya disebut sel Hfr ( high frequency of recombination
atau rekombinasi frekuensi tinggi). Sel Hfr tetap berfungsi sebagai jantan selama
konjugasi, mereplikasi DNA faktor f dan mentransfer salinannya ke f- pasangannya.
Tetapi sekarang, faktor f ini mengambil salinan dari beberapa DNA kromosom
bersamanya.
Gerakan acak bakteri biasanya mengganggu konjugasi sebelum salinan dari kromosom
Hfr dapat seluruhnya dipindahkan ke sel f-. Untuk sementara waktu sel resipien menjadi
diploid parsial atau sebagian, mengandung kromosomnya sendiri ditambah dengan DNA
yang disalin dari sebagian kromosom donor. Rekombinasi dapat terjadi jika sebagian
DNA yang baru diperoleh ini terletak berdampingan dengan daerah homolog dari
Makalah biologi Page 25
kromosom F-, segmen DNA dapat dipertukarkan. Pembelahan biner pada sel ini dapat
menghasilkan sebuah koloni bakteri rekombinan dengan gen-gen yang berasal dari dua
sel yang berbeda, dimana satu dari strain-strain bakteri tersebut sebenarnya merupakan
Hfr dan yang lainnya adalah F.
Gambar 4.8 Reproduksi bakteri dengan jalan konjugasi
Keterangan gambar 4.8
1. Sel bakteri Hfr bertemu dengan sel bakteri normal.
2. Terbentuk tabung konjugasi, lalu terjadi perpindahan DNA dan sel Hfr ke sel normal.
3. Terjadi rekombinasi DNA pada sel normal.
4. Kedua sel bakteri berpindah.
Pada tahun 1950-an, pakar-pakar kesehatan jepang mulai memperhatikan bahwa beberapa
pasien rumah sakit yang menderita akibat disentri bakteri, yang menyebabkan diare
parah, tidak memberikan respons terhadap antibiotik yang biasanya efektif untuk
pengobatan infeksi jenis ini. Tampaknya, resistensi terhadap antibiotik ini perlahan-lahan
telah berkembang pada strain-strain Shigella sp. tertentu, suatu bakteri patogen. Akhirnya,
peneliti mulai mengidentifikasi gen-gen spesifik yang menimbulkan resistensi antibiotik
pada Shigella dan bakteri patogenik lainnya. Beberapa gen gen tersebut, mengkode enzim
yang secara spesifik menghancurkan beberapa antibiotik tertentu, seperti tetrasiklin atau
ampisilin. Gen gen yang memberikan resistensi ternyata di bawa oleh plasmid.
Sekarang dikenal sebagai plasmid R (R untuk resistensi). Pemaparan suatu populasi
bakteri dengan suatu antibiotik spesifik baik di dalam kultur laboratorium maupun di
dalam organisme inang akan membunuh bakteri yang sensitif terhadap antibiotik, tetapi
hal itu tidak terjadi pada bakteri yang memiliki plasmid R yang dapat mengatasi
Makalah biologi Page 26
antibiotik. Teori seleksi alam memprediksi bahwa, pada keadaan-keadaan seperti ini,
akan semakin banyak bakteri yang akan mewarisi gen-gen yang menyebabkan resistensi
antibiotik. Konsekuensi medisnya pun terbaca, yaitu strain patogen yang resisten semakin
lama semakin banyak, membuat pengobatan infeksi bakteri tertentu menjadi semakin
sulit. Permasalahan tersebut diperparah oleh kenyataan bahwa plasmid R, seperti plasmid
F, dapat berpindah dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya melalui konjugasi.
11. Pengaruh lingkungan terhadap bakteri
Adapun Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan dan perkembangan bakteri
(Entjang, 2003);
a. Pengaruh suhu
1) Pengaruh suhu rendah
Suhu rendah sampai di bawah suhu minimumnya, menyebabkan bakteri tidak dapat
berkembang biak, pada umumnya tidak segera mematikan bkteri, bahkan ada yang tahan
bertahun-tahun pada suhu minus 70°C (tujuh puluh derajat Celcius). Bakteri yang pathogen
pada manusia umumnya cepat mati pada suhu 0°C (nol derajat Celcius).
2). Pengaruh suhu tinggi
Suhu tinggi lebih membahayakan kehidupan bakteri dibandingkan dengan suhu rendah. Bila
bakteri dipanaskan pada suhu di atas maksimumnya, akan segera mati. Semua bakteri, baik
yang pathogen maupun tidak, dalam bentuk vegetatifnya mati dalam waktu 30 (tiga puluh)
menit pada suhu 60° - 65°C. Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.
b. Cahaya
Sebagian besar bakteri adalah chemotrophe, karena itu pertumbuhannya tidak bergantung
pada adanya cahaya matahari. Pada beberapa species, cahaya matahari dapat membunuhnya
karena pengaruh sinar ultraviolet.
c. Pengeringan (kelembaban)
Air sangat penting untuk kehidupan bakteri terutama karena bakteri hanya dapat mengambil
makanan dari luar dalam bentuk larutan (holophytis). Semua bakteri tumbuh baik pada media
yang basah dan udara yang lembab., dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara yang
kering.
d. Keasaman (pH)
Makalah biologi Page 27
Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap pertumbuhan bakteri. Kebanyakan
bakteri lebih baik hidup dalam suasana netral (pH 7,0) atau sedikit basa (pH 7,2 - 7,4), tetapi
pada umumnya dapat hidup pada pH 6,5 – 7,5.
Bakteri-bakteri yang pathogen pada manusia tumbuh baik pada pH 6,8 – 7,4 yaitu sama
dengan pH darah.
e. Pengaruh O2 dari udara
Untuk melangsungkan hidupnya, manusia dan binatang membutuhkan O2 (oxygen) yang
diambil dari udara melalui pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran
zat-zat makanan didalam sel-sel jaringan, sehingga dihasilkan panas dan tenaga.
f. Pengaruh tekanan osmotik
Air ke luar masuk sel bakteri melalui proses osmosis, karena perbedaan tekanan osmotic
antara cairan yang ada di dalam dengan yang di luar sel bakteri.
g. Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya
Kehidupan suatu organisme di alam tidak dapat dipisahkan dari adanya organisme lain,
seperti halnya manusia tidak dapat hidup bila tidak ada tumbuhan ataupun hewan.
Organisme-organisme ini di alam berada dalam suatu keseimbangan yang disebut
keseimbangan biologis. Demikian pula, bakteri di alam selalu bercampur dengan bakteri yang
lainnya, tidak pernah didapatkan keadaan murni seperti halnya pada biakan murni yang
sengaja dibuat di laboratorium.
h. Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba
1) Mengubah permeabilitas membran cytoplasma sehingga lalu lintas zat-zat yang keluar
masuk sel mikroba menjadi kacau.
2) Oksidasi. Beberapa oksidator kuat dapat mengoksidasi unsur sel tertentu sehingga fungsi
unsur itu terganggu, misalnya mengoksidasi suatu enzym.
3) Terjadinya ikatan kimia ion-ion logam tertentu dapat mengikatkan diri pada beberapa enzym
sehingga fungsi enzym itu terganggu.
4) Memblokir beberapa reaksi kimia. Misalnya preparat sulfa memblokir syntesa folic acid di
dalam sel mikroba.
5) Hydrolysa asam atau basa kuat dapat menghydrolisakan struktur sel sehingga hancur.
6) Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga menggumpal dan selnya mati.
Dalam kehidupan sehari-hari , banyak bahan kimia dapat digunakan untuk
pengendalian mikroorganisme. Karena diketahui bahwa zat-zat kimia dapat menghambat atau
mematikan mikroorganisme. Bahan-bahan tersebut dapat digunakan pada bidang kedokteran,
Makalah biologi Page 28
farmasi, pertanian, pengawetan makanan/minuman dan laboratorium mikrobiologi. Beberapa
diantaranya zat-zat kimia tersebut dapat digunakan pada jaringan manusia dan juga dapat
digunakan pada benda mati atau kedua-duanya (M. Natsir Djide, 2004).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penjelaskan makalah ini bahwa bakteri merupakan kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel dan memiliki bentuk yang sangat kecil, bakteri juga
ada yang mnguntungkan dan merugukan bagi kehidupan manusia , selain itu perkembangan
bakteri juga di pengaruhi oleh beberapa aspek dari lingkungan seperti suhu.
Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan siswa dapat memahami bakteri dari bebagai
aspek dan dapat memanfaatkan bakteri dengan baik.
Daftar pustaka
http://rv-reskisari.blogspot.com/2012/06/pengaruh-lingkungan-terhadap.html ( diakses 10
oktober 2013 )
akuu dan Farmasii UMI: Pengaruh Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme
( diakses 10 oktober 2013 )
Materi Kelas X: Peranan Bakteri dalam Kehidupan( diakses 10 oktober 2013 )
Peran Bakteri dalam Kehidupan Serta Bakteri Yang Menguntungkan dan Merugikan | Materi
Pelajaran SMA( diakses 10 oktober 2013 )
Macam-macam Reproduksi Bakteri- Hidup Sehat | Biologi Kelas 10( diakses 10 oktober
2013 )
Macam-Macam Bentuk Bakteri - ZONA BIOLOGI KITA( diakses 11 oktober 2013 )
Mengenal Macam-macam Bakteri( diakses 11 oktober 2013 )
aufklarung: Morfologi Bakteri dan Teknik Pengecetan( diakses 11 oktober 2013 )
Makalah biologi Page 29