tugas biologi

download tugas biologi

If you can't read please download the document

Transcript of tugas biologi

BAB 1PendahuluanSetiap tahun, penduduk di negara kita semakin bertambah. Sementara lahan yg kita tempati tidak bertambah luas. Bayangkan apa yg akan terjadi dengan kehidupan manusia di masa yang akan datang? Populasi manusia terus meningkat yang disebabkan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, pemenuhan dan peningkatan gizi serta penanggulangan berbagai penyakit yang semakin baik.

Jumlah penduduk dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun yang diiringi dengan peningkatan kebutuhan di berbagai bidang. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai masalah karena keterbatasan sarana yang dibutuhkan, sehingga dapat menimbulkan kerusakan lingkungan akibat dari pemenuhan kebutuhan yang tidak terkendali. Untuk itu diperlukan upaya pengendalian pertumbuhan penduduk agar berbagai masalah yang ditimbulkanya dapat diminimalisir. Kepadatan populasi di suatu daerah dipengaruhi oleh 2 hal yaitu: a.Imigrasi, yaitu individu yang lahir atau yang datang dari tempat lain b.Emigrasi, yaitu individu yang mati atau yang pindah ke tempat lahir Kecepatan pertumbuhan populasi penduduk dunia dipengaruhi oleh 2 hal yaitu: a.Natalitas (angka kelahiran) yaitu angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang lahir per 1000 penduduk per tahun. Natalitas adalah faktor pendorong meningkatnya pertumbuhan populasi. b.Mortalitas (angka kematian) yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1000 penduduk per tahun. Mortalitas merupakan faktor utama yang mengontrol ukuran suatu populasi.

BAB 2IsiPENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGANI. PERTUMBUHAN POPULASI PENDUDUK DI INDONESIA Berdasrkan data populasi penduduk tahun 2001 jumlah penduduk Indonesia sekitar 206,1 jiwa, menepati urutan ke-4 di dunia. Bila pertumbuhan populasi 2,3% pertahun, dapat diprediksi bahwa tahun 2010, maka penduduk Indonesia akan berjumlah 300 juta jiwa. II. DINAMIKA PENDUDUK Beberapa istilah kependudukan Demografi adalah ilmu yang mempelajari segagla sesuatu tentang aspek kependudukan. Penduduk adalah seseorang/sekelompok orang yang tinggal dan menepati suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu. Penduduk dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan (fluktuasi pertumbuhan). Fluktuasi ini dikenal sebagai DinamikaPenduduk. Dinamika Penduduk adalah perubahan penduduk pada suatu negara dari waktu ke waktu. Masalah utama kependudukan di Indonesia adalah masalah penyebaran penduduk yang tidak merata.

Penyebab ledakan jumlah populasi penduduk :1) angka kelahiran tinggi 2) angka kematian rendah 3) ekonomi yang teratur dan meningkat 4) membaiknya kesehatan masyarakat 5) tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah

http://kanguzen.blogspot.com/2010/05/pengaruh-kepadatan-populasi-manusia.html

Usaha untuk mengatasi ledakan penduduk:

1. Menurunkan laju pertumbuhan penduduk dengan menyelenggarakan progam KB dan menunda usia perkawinan 2. Mengimbangi laju pertambahan penduduk dengan meningkatkan produksi pangan, melalui program: - intensifikasi (peningkatan produksi pertanian melalui perbaikan cara bercocok tanam, hal ini dilakukan dilahan sempit/terbatas) - ektensifikasi (peningkatan produksi pertanian melalui perluasan lahan) - diversifikasi (penganekaragaman jenis makanan) - mencari sumber makanan baru Dampak dari ledakan penduduk : 1) Sosial Ekonomi : Urbanisasi penduduk tidak merata, kemiskinan dan kriminalitas meningkat. 2) Bidang Pendidikan : Tingkat pendidikan menurun dan biaya pendidikan meningkat 3) Bidang Kesehatan : Akibat kualitas lingkungan menurun, penyakit merajalela, sehingga kualitas kesehatan masyarakat menurun. 4) Lingkungan Hidup : Kerusakan hutan akibat ladang berpindah, kekurangan air, kekurangan oksigen, keterbatasan lahan, penebangan pohon secara liar, berkurangnya lahan pertanian karena digunakan untuk perumahan dan industry, banyak limbah industri, rumah tangga, dan asap kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi air, tanah, dan udara.

http://kanguzen.blogspot.com/2010/05/pengaruh-kepadatan-populasi-manusia.html

Dampak kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan

Berkurangnya Ketersedian Lahan

Peningkatan populasi manusia atau meningkatnya jumkah penduduk menyebabkan tingkat kepadatan semakin tinggi .Pada sisi lain ,luas tanah atau lahan tidak bertambah.Kepadatan penduduk dapat mengakibatkan tanah pertanian semakin berkurang karena digunakan untuk pemukiman penduduk Kebutuhan Udara Bersih

Setiap makluk hidup membutuhkan oksigen untuk pernapasan .Demikian pula manusia sebagai makluk hidup juga membutuhkan oksigen untuk kehidupanya.Manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkan melalui udara bersih .Udara bersih berati udara yang tidak tercemar,sehingga udara akan terjaga dengan baik.Dengan udara yang bersih akan diperoleh pernapasan yang sehat. Kerusakan lingkungan Setiap tahun ,hutan dibuka untuk kepentingan hidup manusia untuk dijadikan lahan pertanian atau pemukiman .Para ahli lingkungan memperkirakan lebih dari 70%hutan didunia yang alami telah ditebang atau rusak parah .Menigkatnya jumlah penduduk akan diiringi pula dengan meningkatnya penggunaan sunber alam hayati.Adanya pembukaan hutan secara liar untuk dijadikan tanah pertaniaan atau untuk mencari hasil hutan sebagai mata pencaharian penduduk akan merusak ekosistem hutan .

Kebutuhan Air Bersih Air merupakan kebutuhan mutlak makhluk hidup .Akan tetapi,air yang dibutuhkan manusia sebagai mkhluuk hidup adalah air bersih.Air bersih digunakan untuk kebutuhan penduduk atau rumah tangga sehari-hari.Air bersih merupakan air yang memenuhi syarat kualitas yang meliputi syarat fisika ,kimia ,dan biologi.Syarat kimia yaitu air yang tidak mengandung zat-zat kimia yang membahayakan kesehatan manusia .Syarat fisika yaitu air tetap jernih(tidak berubah warna),tidak ada rasa ,dan tidak berbau.Syarat Biologi Yaitu air tidak mengandung mikroorganisme atau kuman-kuman pemyakit. Kekurangan Makanan

Manusia sebagai mahkluk hidup membutuhan makanan .Dengan bertambahnya jumlah populasi manusia atau penduduk,maka jumlah kebutuhan makanan yang diperlukan juga semakin banyak.Bila hal ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksi pangan ,maka dapat terjadi kekurangan makanan .Akan tetapi,biasanya laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan makanan .Ketidakseimbangan antara bertambahnya penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia.Akibatnya ,penduduk dapat kekurangan gizi atau pangan .Kekurangan gizi menyebabkan daya tahan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit rendah.,sehingga mudah terjangkit penyakit.

http://dipit89.wordpress.com/category/akibat-kepadatan-penduduk/

Hubungan ukuran populasi penduduk dengan kebutuhan air bersih dan udara bersih. Meningkatnya populasi penduduk menyebabkan kebutuhan air bersih dan udara bersih pun meningkat. Diperlukan kesadaran yang tinggi bagi setiap penduduk untuk menjaga sumber daya air dan udara. A. Kebutuhan Air Bersih Bertambahnya jumlah penduduk telah memaksa manusia mencari lahan baru untuk dijadikan permukiman. Akibatnya, banyak hutan yang ditebangi sehingga tanah tidak dapat menahan dan menyimpan air hujan. Akhirnya sumber airpun menjadi berkurang Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Sumber air yang kita butuhkan dapat berasal dari sungai, sumur dan mata air. Untuk menjaga ketersediaan air, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah: 1. Menghemat pemakaian air. 2. Memelihara tumbuh-tumbuhan di sekitar kita yang berfungsi menyerap air. 3. Membuat sumur sumur resapan. 4. Melestarikan danau , telaga dan waduk dan daerah resapannya. Agar air sungai dan air sumur layak pakai dan tetap bersih maka yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah adalah: 1. Masyarakat atau tiap orang tidak membuang sampah dan limbah ke aliran sungai. 2. Sebelum membuang limbahnya ke sungai, pabrik-pabrik harus mengolah limbahnya terlebih dahulu di bak-bak pengolahan limbah hingga memenuhi sarat baku mutu air (tanda air limbah yang sudah diolah adalah jika digunakan untuk memelihara ikan, ikan tidak mati). 3. Membersihkan sampah dan memperdalam sungai agar air berjalan lancer dan tidak menyumbat aliran sungai, jika terjadi hujan tidak menyebabkan banjir. 4. Membuat daerah penampungan air (danau buatan), agar pada musim hujan air dapat tertampung dan pada musim kemarau kidak mengalami kekeringan, sehingga kebutuhan air tercukupi. 5. Jika membuat sumur harus diperhatikan jarak antara sumur dengan septiktank, baik septiktank sendiri maupun septiktenk tetangganya. Jarak yang baik paling yidak kurang lebih 10 meter. B. Kebutuhan Udara Bersih Udara yang bersih adalah udara yang banyak mengandung oksigen. Di daerah yang berpenduduk padat dan tingkat mobilisasi penduduknya tingi, hampir boleh dikatakan udaranya pengap dan panas terutama pada jam-jam sibuk. Berbagai aktifitas manusia seperti asap pabrik, asap kendaraan bermotor dan pembakaran sampah merupakan factor penyebab terjadinya pencemaran udara. Gas-gas tersebut dapat berupa karbon

monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida dan sulfur dioksida. Gas-gas pencemar tersebut dapat menaikkan suhu lingkungan sehingga terjadi pemanasan global, dapat menyebabkan hujan asam dan dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan. Gas lain yang berbahaya adalah chloro flouro carbon (CFC), gas ini biasa digunakan dalam AC (pendingin ruangan), lemari es dan obat nyamuk semprot. CFC dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon di atmosfer. Jika hal ini terjadi, dapat menimbulkan berbagai penyakit karena lapisan ozon tidak mampu lagi menahan bahaya sinar ultra violet, seperti kanker kulit, katarakdan menurunnya daya tahan tubuh. Untuk memperbaiki keadaan lingkungan supaya udaranya bersih, penduduk dihimbau untuk melakukan usaha-usaha berikut: Menanam tanaman di sekitar pekarangan rumah. Jika lahannya sempit dapat menggunakan pot. Tujuannya agar dapat menambah oksigen dan mengurangi karbon dioksida melalui proses fotosintesis tanaman tersebut. Tidak sembarangan menebang dan merusak tanaman. Suatu kota harus mempunyai taman kota dan jalan-jalan yang mempunyai taman jalan. Tidak terlalu sering menggunakan kendaran pribadi. Jika sebahagian besar penduduk menggunakan kendaraan umum, maka jumlah kendaraan yang digunakan akan berkurang. Sehingga polusi udara yang dihasilkan juga berkurang. Bagi yang memiliki kendaraan dianjurkan agar selalu memeriksa kendaraannya agar polusi yang dihasilkan dari gas buangan tidak terlalu banyak. Bagi pabrik-pabrik yang membuang limbah berupa gas agar memasang alat penyaring asap dan debu. Pemerintah memberlakukan batasan emisi bagi pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor sesuai dengan mutu baku udara secara ketat. Hubungan ukuran populasi penduduk dengan kebutuhan pangan. Ahli ekonomi dan kependudukan Inggris Thomas Robert Malthus (1766-1834) berpendapat bahwa pertambahan penduduk akan berlaku seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, 32 dst), sedangkan pertambahan pangan hanya mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, 6 dst). Keadaan tersebut mengakibatkan ketidak seimbangan antara pertambahan penduduk dengan produksi pangan. Jika itu terjadi maka akan terjadi bencana kelaparan. Untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam mengimbangi laju pertambahan penduduk dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Intensifikasi pertanian, yaitu mengoptimalkan lahan-lahan pertanian yang sudah ada. Intensifikasi pertanian mencakup: a) Penggunaan bibit unggul. b) Pengolahan lahan. c) Pengairan yang teratur. d) Pemupukan yang tepat. e) Pemberantasan hama. 2. Memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman produktif.

3. Memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan, misalnya tanaman transgenik, kultur jaringan, hidroponik, higroponik dan lain-lain. 4. Mencari sumber bahan makanan alternative seperti protein sel tinggal. Hubungan ukuran populasi penduduk dengan ketersediaan lahan. Kepadatan penduduk dapat mengakibatkan hal-hal berikut: a) Pemilikan lahan pertanian semakin berkurang. b) Lahan pertanian semakin sempit sehingga buruh tani (petani yang tidak mempunyai lahan) kehilangan pekerjaan. c) Di daerah yang kurang padat penduduknya (misalnya; di luar pulau jawa), tenaga kerja yang tersedia hanya sedikit sehingga lahan dan sumber alam lainnya belum banyak dimanfaatkan. Para pendatang yang mengikuti arus urbanisasi seringkali tidak mempunyai tempat tinggal, akibatnya banyak yang membuat gubuk-gubuk liar di tepi rel atau di tepi sungai. Hal ini memperburuk keadaan lingkungan karena selain mengganggu pemandangan juga menurunkan kesehatan lingkungan, akibatnya timbul berbagai jenis wabah penyakit. Adanya wabah penyakit dapat menurunkan pendapatan karena orang tidak dapat bekerja secara optimal. Di suatu daerah yang penduduknya padat, ketersediaan lahan semakin terbatas, akibatnya terjadi kondisi sebagai berikut: a) Rumah-rumah penduduk di daerah yang padat pada umumnya saling berdekatan atau berdempetan sehingga ruang gerak menjadi terbatas. b) Semakin sempitnya lahan yang digunakan untuk pertanian, perkebunan dan peternakan, hal ini padat menurunkan produksi pangan. c) Kurangnya daerah serapan air karena sebahagian besar lahan sudah dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai kebutuhannya, hal ini dapat mengakibatkan banjir di saat musim hujan. Pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap kerusakan lingkungan. Meningkatnya populasi penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan perumahan, sehingga menyebabkan bertambahnya kebutuhan kayu dan banyak terjadi penebangan hutan secara liar. Adanya penebangan hutan secara liar dapat mengakibatkan erosi dan banjir. Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan pula bertambahnya penggunaan bahan bakar, hal tersebut dikhawatirkan menyebabkan persediaan sumber daya alam semakin menipis dan mengakibatkan pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan merupakan dampak negative yang ditimbulkan oleh kepadatan populasi manusia serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya dalam bidang pertanian, penggunaan buatan dan obat-obat anti hama, ternyata dapat menimbulkan pencemaran air dan tanah. Peningkatan populasi penduduk yang tidak terkendali juga dapat merusak lingkungan:

1. Terjadinya penebangan hutan untuk arel permukiman maupun areal pertanian. Penebangan hutan yang tidak terkendali dapat menyebabkan bencana seperti banjir dan tanah longsor. Disamping itu kekayaan atau sumber daya hayati di hutan itu akan hilang akibat habitatnya terganggu. 2. Meningkatnya jumlah populasi menyebabkan peningkatan jumlah kebutuhan pangan sehingga dibukalah arel pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangan. Di samping itu tanah atau lahan pertanian dipaksa untuk menghasilkan jumlah pangan yang dapat mencukupi kebutuhan penduduk. Akibatnya tanah sering dipupuk untuk memperoleh hasil yang cukup. Pemupukan yang tidak terkendali dapat menyebabkan tanah menjadi rusak karena terpolusi oleh pupuk buatan, sehingga lama-kelamaan tanah tidak dapat ditanami kembali karena bersifat asam. 3. Penggunaan pestisida secara berlebihan. Pestisida yang seharusnya menghilangkan atau mematikan hama tanaman, teryata juga memusnahkan organisme-organisme lain yang merupakan mata rantai dari jarring-jaring makanan. 4. Sampah rumah tangga meningkat, sedangkan tempat pembuangan terbatas sehingga sampah menjadi bertumpuk. Sampah yang bertumpuk merupakan pusat penyebaran penyakit tertentu, misalnya tifus, kolera, dan disentri. Selain itu, sisa deterjen yang tidak dapat dihancurkan atau diuraikan oleh mikroorganisme dapat mencemari air sungai. 5. Jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat akan menyebabkan pencemaran udara yang dapat mengganggu pernapasan. 6. Perkembangan industri yang semakin pesat guna mengimbangi kebutuhan penduduk dapat menimbulkan masalah pencemaran udara dan air. Pencemaran udara disebabkan pembuangan zat-zat sisa dari hasil pembakaran yang tidak sempurna, seperti SO2 dan NOx. Pencemaran air terjadi karena limbah padat sering dibuang ke sungai sehingga mengancam kesehatan penduduk sekitar. Untuk memperbaiki keadaan lingkungan, penduduk dihimbau untuk melakukan usahausaha berikut: 1. Menanam tanaman di sekitar rumah agar oksigen yang dihasilkan tumbuhan melalui proses fotosintesis bertambah dan udara menjadi segar. 2. Meningkatkan kesadaran pada diri masyarakat agar mencintai lingkungannya. 3. Membuat penampung kotoran yang tertutup agar tidak mencemari lingkungan. 4. Tidak membuat rumah disekitar daerah industri. 5. Memanfaatkan sampah untuk pupuk kompos atau didaur ulang untuk dijadikan benda lain yang bermanfaat. Usaha-usaha mengatasi populasi penduduk. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk: 1. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB) dan menunda usia perkawinan. Tujuan program keluarga berencana ialah menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Upaya

pemerintah tersebut dilaksanakan melalui BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). 2. Meningkatkan taraf pendidikan agar masyarakat dapat mengubah sikap dan prilaku, sehingga cendrung pada Noma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yaitu membentuk caturwarga, yang artinya setiap keluarga terdiri dari 4 orang anggota keluarga. Untuk membantu tercapainya keluarga kecil bahagia sejahtera tersebut, pemerintah menyelenggarakan suatu lembaga yang disebut Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengimbangi laju pertumbuhan penduduk: 1. Pemerintah mengadakan program transmigrasi agar penyebaran penduduk merata. 2. Menambah lapangan kerja melalui pengembangan industri. Meningkatkan keterampilan agar mampu menciptakan lapangan kerja baru. 3. Daya dukung lingkungan Masalah kepadatatan populasi manusia menimbulkan diantaranya Upaya-upaya untuk mengatasi populasi yaitu Berkurangnya ketersediaan air bersih dan udara bersih Meningkatnya kebutuhan pangan Berkurangnya ketersediaan lahan Kerusakan lingkungan mempengaruhi Populasi manusia dilakukan Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk Mengimbangi laju pertumbuhan pendudukMengkatkan produksi pangan, misalnya nelalui panca usaha tani dan pengembangan sumber-sumber makanan baru. Penyebab Pencemaran Lingkungan Kepadatan manusia berdampak pada pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. 1. Faktor Alam Pencemaran lingkungan dapat terjadi secara alami, contohnya letusan gunung, gempa bumi, perubahan iklim, banjir, kekeringan, dan angin topan. Biasanya manusia hanya dapat memperkirakan dan mengurangi dampaknya. 1. Faktor Manusia

Manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan sumber daya alam dari lingkungannya. Jika populasi manusia makin banyak, maka makin banyak sumber daya alam yang diambil dari lingkungannya. Hal ini menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan dan pencemaran. Ada beberapa perilaku manusia yang mempengaruhi kehidupan manusia secara global, antara lain: 1) Penebangan hutan hujan tropik di Indonesia dapat berpengaruh 180 pada perubahan iklim global karena hutan merupakan paru-paru dunia. 2) Uji coba senjata nuklir berpengaruh pada perubahan iklim global. hasil pembakaran dapat menimbulkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat menyebabkan es mencair sehingga permukaan air laut meningkat dan dapat menenggelamkan daratan. 3) CO2 Peranan Manusia Mengatasi Pencemaran Lingkungan Manusia memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran lingkungan akan diuraikan berikut ini: 1. Melakukan Penghijauan Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauan kembali dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali subur. 2. Rotasi Tanaman Rotasi tanaman adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menanam jenis tanaman yang berbeda pada tempat yang sama secara bergantian. 3. Penggunaan Pupuk Seperlunya Penggunaan pu puk buatan seperti urea, ZA, dan NSP yang berlebihan sangat merusak lingkungan karena dapat menyebabkan eutrofikasi dan dapat meningkatkan keasaman tanah. Sebaiknya, petani menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos dan pupuk kandang untuk mengurangi pencemaran tanah. 1. Pembuatan Sengkedan Salah satu upaya untuk mengatasi kerusakan tanah karena erosi adalah dengan pembuatan sengkedan di tanah berbidang miring, seperti lereng bukit dan pegunungan. Mengapa sengkedan ini dapat mengurangi erosi? Diskusikan dengan teman sekelompokmu. 1. Reboisasi Reboisasi adalah p enanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk mengatasi erosi karena akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah agar tidak terbawa air hujan.

1. Daur Ulang Saat ini banyak sekali produk daur ulang yang bisa dipakai kembali. Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah tangga dan sampah dari pasar menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan petani. Biasanya sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah membusuk. Jika diolah kembali dan ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik untuk tanaman. http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/11/kepadatan-penduduk-dan-pencemaranlingkungan/

KESIMPULAN :Kepadatan populasi manusia yang berlebihan akan mempengaruhi lingkungan. Jika manusia tidak dapat mengolah dan menjaga keseimbangan lingkungan dengan baik maka akan terjadi kepunahan biota lingkungan yang mempunyai daya hidup lebih rendah. Semakin banyak manusia, semakin banyak lahan di bumi yang dipakai untuk tinggal. Semakin banyak manusia mengakibatkan semakin banyaknya limbah yang mencemari lingkungan. Maka semakin banyak manusia semakin banyak pula lingkungan yang rusak. Semakin banyak lingkungan yang rusak, maka semakin banyak bencana alam dan semakin banyak jenis penyakit yang timbul. Tapi kalau manusia mau merubah sikap pada lingkungan, maka lingkungan akan ramah pada manusia...

DAFTAR PUSTAKA : > http://kanguzen.blogspot.com/2010/05/pengaruh-kepadatan-populasimanusia.html > http://cahyono-biounp03.blogspot.com/2007_11_01_archive.html > http://al-izhar.blogspot.com/2010/04/pengaruh-kepadatan-populasimanusia.html> http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/11/kepadatan-penduduk-dan-pencemaranlingkungan/ > http://dipit89.wordpress.com/category/akibat-kepadatan-penduduk/

TUGAS BIOLOGI ARTIKEL PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA

DISUSUN OLEH : NAMA : MEGAROSA CITRA DEWI KELAS : VII A NO : 15

SMP N 27 SEMARANG