Tugas Bab I

4
Nama : Dinda Atikah Sudiyono NIM : 12630022 Kelas : Kimia A ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA ALKALOID DARI FRAKSI AKTIF EKSTRAK METANOL KULIT BATANG TANAMAN SIRSAK (Annona muricata Linn) Variabel Bebas : Fraksi aktif ekstrak metanol kulit batang tanaman sirsak (Annona muricata Linn) Variabel Terikat : Senyawa alkaloid.

description

Metodologi Penelitian

Transcript of Tugas Bab I

Page 1: Tugas Bab I

Nama : Dinda Atikah Sudiyono

NIM : 12630022

Kelas : Kimia A

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA ALKALOID DARI FRAKSI AKTIF

EKSTRAK METANOL KULIT BATANG TANAMAN SIRSAK

(Annona muricata Linn)

Variabel Bebas : Fraksi aktif ekstrak metanol kulit batang tanaman sirsak (Annona

muricata Linn)

Variabel Terikat : Senyawa alkaloid.

Page 2: Tugas Bab I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sumber daya alam

berupa flora dan fauna yang beragam. Flora di Indonesia tersebar mulai dari Sabang sampai

Merauke yang memiliki banyak karakteristik dan kegunaan bagi kehidupan manusia. Banyak

masyarakat dahulu yang menggunakan tanaman sebagai obat-obatan herbal untuk

menyembuhkan berbagai macam penyakit tanpa mengetahui kandungan apa saja senyawa yang

terkandung di dalam tanaman tersebut sehingga dapat digunakan sebagai obat-obatan. Melihat

hal ini banyak para akademisi maupun peneliti mencoba untuk menggali apa saja senyawa yang

menjadi sumber utama dalam dunia pengobatan

Tumbuhan menghasilkan bermacam-macam golongan senyawa organik yang melimpah

yang sebagian besar dari senyawa itu tidak nampak secara langsung dalam pertumbuhan dan

perkembangan tumbuhan tersebut. Zat-zat kimia ini secara sederhana dirujuk sebagai senyawa

metabolit sekunder yang keberadaannya terbatas pada spesies tertentu dalam kingdom

tumbuhan (Simbala, 2009). Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang

umumnya mempunyai kemampuan bioaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan.

Senyawa-senyawa yang tergolong ke dalam kelompok metabolit sekunder ini antara lain:

alkaloid, flavonoid, kuinon, tanin dan minyak atsiri.

Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat-obatan tradisional adalah tumbuhan

sirsak (Annona muricata Linn). Tumbuhan sirsak ini dapat digunakan sebagai obat untuk

menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit yang ringan seperti gatal-gatal pada

kulit sampai penyakit berat seperti tumor dan kanker. Sebagai obat yang terbuat dari bahan

tumbuhan, tentunya akan lebih aman jika dikonsumsi. Bagian tumbuhan sirsak yang dapat

dimanfaatkan sebagai obat adalah: buah, daun, akar, biji, bunga, dan kulit batang. (Ardraviz,

2012).

Di Afrika tropis, termasuk Nigeria, tanaman sirsak umumnya digunakan sebagai antiparasit,

antispasmodic, zat antikanker, obat penenang, hipotensi, insektisida, batuk, demam, dan penyakit

Page 3: Tugas Bab I

kulit. Kulit batang dan akar tanaman sirsak biasa digunakan sebagai obat untuk diare, disentri dan

cacing usus. Pulp buah tanaman ini juga digunakan dalam mengobati demam. Buah mentahnya

digunakan dalam pengobatan radang usus dan untuk kudis. Sementara bagian tanaman sirsak seperti

akar, kulit batang dan daun dapat digunakan sebagai obat cacing. Bagian bunga dan polong buah

dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit selesema (Adewole, 2006).

Menurut Ardraviz (2012) bahwa biji, kulit batang, dan akar dari tumbuhan sirsak

mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid. Efdi (2013) telah melakukan

pemeriksaan kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam kulit batang tanaman

sirsak dan hasilnya mengandung senyawa golongan alkaloid, fenolik, flavonoid, kumarin,

saponin, steroid dan triterpenoid. Alkaloid mempunyai efek dalam bidang kesehatan berupa

pemicu sistem saraf, menaikkan tekanan darah, mengurangi rasa sakit, antimikroba, obat

penenang, obat penyakit jantung dan lain-lain lain (Simbala 2009). Melihat banyaknya khasiat

dari semua bagian tanaman sirsak ini terutama kandungan akan senyawa alkaloid, maka perlu

adanya pengetahuan tentang jenis dari alkaloid yang terdapat dalam tanaman sirsak.

1.2 Rumusan Masalah

1. Fraksi aktif apa yang baik digunakan untuk karakterisasi senyawa alkaloid dalam ekstrak

metanol kulit batang tanaman sirsak (Annona muricata Linn)?

2. Apa eluen terbaik yang digunakan untuk pemurnian ekstrak methanol kulit batang tanaman

sirsak (Annona muricata Linn) dengan kromatografi lapis tipis?

3. Jenis alkaloid apa yang terkandung dalam ekstrak metanol kulit batang tanaman sirsak

(Annona muricata Linn)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui fraksi aktif yang baik digunakan untuk karakterisasi senyawa alkaloid dalam

ekstrak metanol kulit batang tanaman sirsak (Annona muricata Linn)

2. Mengetahui eluen terbaik yang digunakan dalam pemurnian ekstrak metanol kulit batang

tanaman sirsak (Annona muricata Linn) dengan kromatografi lapis tipis

Page 4: Tugas Bab I

3. Mengidentifikasi jenis alkaloid yang terkandung dalam ekstrak metanol kulit batang tanaman

sirsak (Annona muricata Linn.).

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan imformasi jenis senyawa alkaloid dari

fraksi aktif ekstrak metanol kulit batang tanaman sirsak (Annona muricata Linn) sehingga

menambah perkembangan ilmu pengetahuan kimia organik bahan alam. Selain itu, memberikan

informasi secara umum kepada masyarakat tentang kandungan senyawa alkaloid dalam kulit

batang tanaman sirsak yang dapat digunakan sebagai antibakteri.

1.5 Batasan Masalah

1. Sampel kulit batang tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) yang digunakan dalam

penelitian ini diambil di Desa Ngabar, Kecamtan Kraton, Kabupaten Pasuruan, yang

memiliki diameter batang 10 cm.

2. Isolasi senyawa alkaloid dari fraksi aktif ekstrak metanol kulit batang tanaman sirsak

(Annona muricata Linn) dilakukan dengan metode kromatografi kolom grafitasi,

Kromatogradi Lapis Tipis, dan Kromatografi Lapis Tipis dua dimensi,

3. Karakterisasi senyawa alkaloid dari fraksi aktif ekstrak metanol kulit batang tanaman sirsak

(Annona muricata Linn) dilakukan dengan metode Spektrofotometri UV-Vis dan

Spektrofotometri Inframerah.