Tugas AKK (Malaria)

download Tugas AKK (Malaria)

of 14

Transcript of Tugas AKK (Malaria)

TUGAS KELOMPOK

(MALARIA)

Oleh 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Musmuliady Antoni Tarigan Reno Renaldi Dewi Susi Syafriani 7. Suhabra

PASCA SARJANA STIKes HANG TUAH PEKAN BARU 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi masyarakat. Adapun salah satu program pokok pembangunan kesehatan adalah program pemberantasan penyakit menular dan imunisasi yaitu untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian dari penyakit menular dan mencegah penularan serta mengurangi dampak sosial dari akibat penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan. Penyakit malaria hingga kini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia dan endemik di 92 negara dengan 41% penduduk dunia berada dalam keadaan risiko. Malaria tersebar di daerah tropis dan subtropis seperti India, Amerika Selatan (kecuali Cili), Afghanistan, Sri Lanka, Thailand, Indonesia, Kamboja, Cina, Filipina, Amerika Tengah, Meksiko, dan Afrika. Epidemi malaria terakhir di Cili terjadi pada Maret 1945 dan tidak ditemukan adanya laporan kasus sejak saat itu. Berdasarkan data WHO (2004), di dunia setiap tahunnya ditemukan 300-500 juta kasus baru dengan kematian lebih kurang 2 juta orang per tahun, separuhnya terdapat pada anak-anak di bawah 5 tahun. WHO (2008), di dunia terdapat 243 juta kasus malaria dengan 863.000 kematian dan 85 % kematian terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun.3,4,5 Transmisi malaria yang tinggi dijumpai di daerah pinggiran hutan di Amerika selatan (Brasil), Asia Tenggara (Thailand dan Indonesia) dan di seluruh Sub-Sahara Afrika. Menurut WHO (2008), malaria menyebabkan 2.414 kematian setiap hari di dunia, dengan lebih dari 90% kematian terjadi di Sub-Sahara Afrika. Malaria adalah suatu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Asia Tenggara. Annual Parasite Incidence (API) malaria tertinggi dilaporkan dari Timor Leste (42,5) diikuti oleh Myanmar (10,2) dan Indonesia (3,8) sedangkan API terendah dilaporkan dari Sri Lanka (0,1) diikuti oleh Nepal (0,17) dan Bhutan (0,67).6,7 Di Indonesia penyakit

malaria tersebar diseluruh pulau dengan derajat endemisitas yang berbeda-beda dan dapat berjangkit didaerah dengan ketinggian sampai 1800 meter diatas permukaan laut. Malaria merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, oleh karena penyakit ini endemik di sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di luar Jawa dan Bali. Menurut WHO (2008), API Indonesia selama tahun 2008 sebesar 3,82 atau mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2007 sebesar 3,10. Target Indonesia untuk API tahun 2010 adalah 2,01 per 1.000 penduduk. Daerah dengan kasus malaria tinggi dilaporkan dari kawasan Timur Indonesia antara lain Propinsi Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Sulawesi Tenggara. Di kawasan lain angka malaria dilaporkan masih cukup tinggi antara lain di Propinsi Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Riau. Menurut Laihad dan Arbani dalam Harijanto (2009), malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia, karena mempengaruhi angka kesakitan bayi, balita, dan ibu melahirkan, serta menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Jumlah kabupaten/kota endemik tahun 2004 sebanyak 424 dari 579 kabupaten/kota, dengan perkiraan persentase penduduk yang berisiko penularan sebesar 42,42%.10 Angka kasus malaria di Jawa-Bali atau yang dikenal dengan API selama tahun 2008 sebesar 0,16 . Di luar Jawa-Bali, angka klinis malaria per 1.000 penduduk yang dikenal dengan Annual Malaria Incidence (AMI) selama tahun 2008 sebesar 18,82. Proporsionate Mortality Ratio (PMR) karena malaria berdasarkan survei kesehatan rumah tangga pada tahun 2001 sebesar 2%. Dalam periode ini, KLB malaria terjadi di 23 propinsi, 51 kabupaten/kota, meliputi 108 desa dengan jumlah penderita 11.597 dan kematian 298 jiwa.10 Di Propinsi luar Jawa dan Bali pada tahun 2008, AMI tertinggi adalah di Papua Barat yaitu sebesar 167,47 per 1.000 penduduk, diikuti oleh NTT (104,10), Papua (84,74), dan Maluku Utara (51,42). Sedangkan untuk wilayah Jawa dan Bali, API tertinggi adalah Propinsi Jawa Timur sebesar 0,71 per 1.000 penduduk, diikuti Jawa Barat 0,58 per 1.000 penduduk.

Berdasarkan data Depkes tahun 2007 dalam Harijanto (2009) di Sumatera utara malaria endemis di Kabupaten Nias, Mandailing Natal, Simalungun, Nias Selatan, Padang Lawas, dan Labuhan Batu.7 Tahun 2006 jumlah kasus malaria klinis di Propinsi Riau sebanyak 28.105 kasus. Kota Pekanbaru yaitu 0,28 per 1.000 penduduk dan AMI tertinggi di Kabupaten Pelalawan yaitu 16,29 per 1.000 penduduk. Di Rumah Sakit Moehammad Hoesin Palembang, malaria ditemukan 35 kasus pada tahun 1999, dan 57 kasus pada tahun 2000 dengan Case Fatality Rate (CFR) masing-masing 5,7% dan 5,2%.

B. Perumusan Masalah Untuk mengetahui Apakah karakteristik Penyebab Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Pranap tahun 2011

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui karakteristik penyebab malaria di Wilayah kerja Puskesmas Pranap tahun 2011.

2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui trend penderita malaria di Wilayah kerja Puskesmas Pranap b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan : umur, jenis kelamin, agama, pekerjaan, suku bangsa. c. Untuk mengetahui lingkungan fisik penderita malaria berdasarkan wilayah desa kerja Puskesmas Pranap. d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan iklim musim penghujan dan musim panas di Wilayah Kerja Puskesmas Pranap. e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita malaria berdasarkan penyebab (agent) malaria (P. falciparum, P. vivax dan P. mixed) di wilayah kerja puskesmas Pranap.

D. Hipotesa Apakah ada hubungan antara kejadian malaria dengan beberapa karakteristik penyebab malaria ? E. Manfaat Penelitian

a. Sebagai informasi dan masukan bagi pengelola program penanggulangan penyakit malaria di Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Juantan Singingi. b. Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut serta menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam penanggulangan penyakit malaria.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles. Protozoa parasit jenis ini banyak sekali tersebar di wilayah tropik, misalnya di Amerika, Asia dan afrika.

Ada empat type plasmodium parasit yang dapat meng-infeksi manusia, namun yang seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax. Lainnya adalah Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae.

1. Tanda dan Gejala Penyakit malaria Masa tunas / inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat / anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh / pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan.

Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh, misalnya menunjukkan gerakan / postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.

A. Penggolongan Manifestasi Penyakit Malaria, Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain : o Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga. o Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap hari keempat. o Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak. o Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.

B. Menegakkan Diagnosa Penyakit Malaria Dengan adanya tanda dan gejala yang dikeluhkan serta tampak oleh Tim kesehatan, maka akan segera dilakukan pemeriksaan laboratorium (khususnya pemeriksaan darah) untuk memastikan penyebabnya dan diagnosa yang akan diberikan kepada penderita.

C. Pengobatan Penyakit Malaria Berdasarkan pemeriksaan, baik secara langsung dari keluhan yang timbul maupun lebih berfokus pada hasil laboratium maka dokter akan memberikan beberapa obat-obatan kepada penderita. Diantaranya adalah pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan.

Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah Chloroquine, karena harganya yang murah dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia. Namun ada beberapa penderita yang resisten dengan pemberian Chloroquine, maka beberapa dokter akan memberikan antimalaria lainnya seperti Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine, Artesunate-amodiaquine,Artesunat-piperquine,Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisininpiperquine.

D. Pencegahan Penyakit Malaria Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN), berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk, atau upaya pencegahan dengan pemberian obat Chloroquine bila mengunjungi daerah endemik malaria.

2. KEBIJAKAN Yang Dapat Dilaksanakan Pada Kasus Malaria Surveilans malaria adalah kegiatan yang terus menerus, teratur dan sistematis dalam pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data malaria untuk menghasilkan informasi yang akurat yang dapat disebarluaskan dan digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat sesuai kondisi setempat.

A. TUJUAN dari Survailans kasus Malaria, antara lain : o Menghasilkan informasi yang cepat dan akurat yang dapat disebarluaskan dan digunakan sebagai dasar penanggulangan malaria yang cepat dan tepat, untuk menyusun perencanaan yang sesuai dengan permasalahannya. o Mendapatkan gambaran distribusi penyakit malaria menurut orang, tempat , waktu. o Mendapatkan trend penyakit malaria dari waktu ke waktu. o Melakukan pengamatan dini (SKD) malaria dalam rangka mencegah KLB malaria, dan melakukan penanggulangan KLB malaria secara dini.

B. SASARAN dalam melakukan survailans kasus Malaria, meliputi : o Data tersangka malaria penderita malaria (klinis) dan positif malaria, populasi dan wilayah yang terkena resiko malaria (sumber dan wilayah penularan) o Waktu atau periode penularan

C. JENIS KEGIATAN yang dilakukan dalam survailans kasus malaria tersebut, yakni : Upaya pemberantasan malaria yang tepat dan cepat yang berpedoman pada fakta o Pengamatan Terus Menerus : Kasus penyakit malaria (kasus positif bayi, indigenus, kasus klinis malaria), Kematian karena atau diduga malaria, Jentik di TPN potensial (bulanan), Vektor (nyamuk dewasa).

o Pengamatan secara periodik :Vektor secara longitudinal/spot, Perilaku masyarakat (migrasi, pola pekerjaan). o Pengamatan sewaktu : Curah hujan. o Analisis hasil pengamatan.

Pengumpulan, pengolahan, interpretasi data malaria dilakukan pada semua tingkat administratif. Untuk meningkatkan kemitraan dalam jaringan informasi malaria diantara sektorsektor terkait. Jadi upaya pemberantasan malaria yang tepat dan cepat yang berpedoman pada evidence base (berbasiskan fakta)

BAB III PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN

I.Pengertian data dan informasi Data adalah fakta yang benar terjadi dan belum dapat dipergunakan untuk menentukan rencana dan menetapkan keputusan. Informasi adalah data yang telah diolah dan dianalisis sehingga dapat digunakan oleh pimpinan untuk mengambil keputusan. II.Pengumpulan Data A. Sumber Sebelum data dikumpulkan harus mengetahui secara tepat darimana data tersebut dapat dikumpulkan atau didapat.Sumber data ini penting diketahui sebab apabila data yang kurang tepat atau kurang benar,maka akan memudahkan untuk mengadakan umpan balik atau minta penjelasan lebih lanjut tentang data tersebut. Sumber Angka kejadian penyakit malaria ini didapatkan dari data sekunder puskesmas peranap kab. Indragiri hulu mulai dari januari - desember 2011, adapun data kuantitatif tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

NO 1 2 3 4 5 6 7 8

BULAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

JUMLAH KASUS 12 6 5 5 6 4 6 3

PERSENTASE(%) 11,4 5,7 4,7 4,7 5,7 3,8 5,7 2,8

9 10 11 12

September Oktober November Desember Jumlah

6 15 17 20 105

5,7 14,2 16,1 19,0 100

Berdasarkan data diatas dapat dilihat angka kejadian malaria terjadi peningkatan pada bulan januari sebanyak 12 kasus dan terjadi penurunan pada februari sampai dengan september dan kembali terjadi kenaikan jumlah kasus pada bulan Oktober 15 kasus, november 17 kasus dan Desember 2011 sebanyak 20 kasus (19,0 %). Jadi, dapat diperkirakan tingginya angka kasus malaria pada bulan januari, oktober, november dan desember 2011 diakibatkan terjadinya peningkatan curah hujan. Dengan curah hujan yang meningkat hal ini memungkinkan tempat-tempat tertentu menjadi reservoar tempat berkembang biaknya nyamuk Anopheles.nyebaran malaria disebabkan oleh berbagai factor antara lain: o Perubahan lingkungan yang tidak terkendali dapat menimbulkan tempat perindukan nyamuk malaria. o Perilaku masyarakat yang memungkinkan terjadinya penularan. o Banyaknya nyamuk Anopheles sp yang telah dokonfirmasi sebagai vector malaria

BAB IV PEMBAHASAN Dalam hal ini pencegahan dan penanggulangan : o Melakukan survey vector dan analisis dinamika penularan untuk menentukan metode pengendalian vector yang tepat o Mendistribusikan kelambu berinsektisida secara masal maupun integritas dengan program / sector lain di lokasi endemis malaria o Melakukan penyemprotan rumah ( indoor Residual Spraying )atau pengendalian vector lain yang seseuai di lokasi atau sedang terjadi KLB o Memantau efikasi insektisida ( termasuk kelambu berinsektisida) dan resistensi vector

BAB V Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan a. angka kejadian malaria terjadi peningkatan pada bulan januari sebanyak 12 kasus dan terjadi penurunan pada februari sampai dengan september dan kembali terjadi kenaikan jumlah kasus pada bulan Oktober 15 kasus, november 17 kasus dan Desember 2011 sebanyak 20 kasus (19,0 %). b. dapat diperkirakan tingginya angka kasus malaria pada bulan januari, oktober, november dan desember 2011 diakibatkan terjadinya peningkatan curah hujan. Dengan curah hujan yang meningkat hal ini memungkinkan tempat-tempat tertentu menjadi reservoar tempat berkembang biaknya nyamuk Anopheles.nyebaran malaria disebabkan oleh berbagai factor antara lain: i. Perubahan lingkungan yang tidak terkendali dapat menimbulkan tempat perindukan nyamuk malaria. ii. Perilaku masyarakat yang memungkinkan terjadinya penularan. iii. Banyaknya nyamuk Anopheles sp yang telah dokonfirmasi sebagai vector malaria c. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa malaria merupakan masalah yang komplek sehingga eliminasi malaria harus dilaksanakan secara terpadu oleh semua komponen terkait . B. Saran a. lebih sering mengadakan penyuluhan tentang malaria kepada masyarakat b. merancang agenda rutin untuk mengajak masyrakat melakukan kegiatan gotong royong c. dinas terkait lebih sering melakukkan foging ke pemukiman masyrakata

SUMBER: http://id.wikipedia.org/wiki/Malaria http://www.puskel.com/3-prinsip-survailans-terpadu-kasus-malaria/ http://www.infopenyakit.com/2008/04/penyakit-malaria.html