TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH...

80
TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh: DETIK NURWITASARI NPM. 1502080056 Program : D-III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN METRO) 1440 H/2019 M

Transcript of TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH...

Page 1: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK

PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA

LAMPUNG TENGAH

Oleh:

DETIK NURWITASARI

NPM. 1502080056

Program : D-III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN METRO)

1440 H/2019 M

Page 2: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

ii

IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK

PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG

TENGAH

Diajukan Guna Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagai Syarat

Memperoleh Gelar Ahlimadya (Amd)

Oleh:

DETIK NURWITASARI

NPM. 1502080056

Pembimbing : Suci Hayati, S.Ag.,M.S.I

Program : D-III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN METRO)

1440 H/2019 M

ABSTRAK

Page 3: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

iii

Page 4: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

iv

Page 5: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

v

IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK

PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA

LAMPUNG TENGAH

Oleh:

DETIK NURWITASARI

NPM. 1502080056

Perbankan Syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan

yang dikembangkan berdasarkan syariat (hukum) Islam. Bank Syariah

mempunyai fungsi utama yaitu menghimpun dan menyalurkan dana dari dan

untuk masyarakat. Salah satu produk penyaluraan dana dari bank syariah kepada

nasabah adalah pembiayaan yang berdasarkan perjanjian atau akad sewa menyewa

(ijarah). Saat ini semakin banyak masyarakat muslim di Indonesia yang ingin

diberangkatkan ke tanah suci untuk menjalankan kewajiban rukun islam yang

kelima yaitu pergi haji. Namun karena nomor antrian yang semakin panjang

menyebabkan waktu keberangkatan haji semakin lama.

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan deskriptif

kualitatif. Sumber data penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan

sumber data sekunder. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode

wawancara dan dokumentasi. Analisis data tersebut menggunakan cara berfikir

induktif, yaitu bermula dari fakta-fakta yang khusus dan peristiwa-peristiwa yang

konkrit.

Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa di PT. BPR Syariah Rajasa

Lampung Tengah penerapan akad ijarah multijasa untuk pembiayaan porsi haji

sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI/VII/2004 tentang pembiayaan multijasa

dengan ketentuan pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan

menggunakan akad ijarah atau kafalah, akad yang digunakan untuk pembiayaan

harus mengikuti ketentuan fatwa dari akad yang digunakan, bank syariah

memberikan imbalan jasa (ujrah) atau fee (sebesar 10%), besarnya ujrah harus

disepakati diawal dalam bentuk nominal bukan persentase.

Page 6: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

vi

Page 7: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

vii

MOTTO

ا كاسا اهاا ما هاا ل له وسعاافسا ا ه ف الله ل بات لا يكا ا اكتاسا عالاياا ما بات وا

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Dia mendapat (pahala) dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat

(siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatannya .......”(Q.S. Al-Baqarah: 286)

Page 8: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin, rasa syukur yang selalu tercurah kepada Allah

SWT karena telah terselesaikannya Tugas Akhir ini dengan penuh rasa bahagia

dan penuh cinta kasih kupersembahkan karyaku ini untuk:

1. Kedua orang tuaku, Bapak Wito Suryono dan Ibu Nurhayati yang selalu

memberikan do‟a, dukungan, semangat dan kasih sayang yang tiada

hentinya untukku sehingga aku termotifasi untuk meraih kesuksesanku.

2. Adikku, Hafid Alim serta keluarga besarku yang mengharapkan

keberhasilanku.

3. Almamater IAIN Metro.

Page 9: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala nikmat, rahmat serta pertolongan-Nya penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir (TA) pada program D-III Perbankan Syariah IAIN

Metro. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang semoga kita mendapatkan syafaat dari beliau.

Penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu bagiandari persyaratan

untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Metro guna memperoleh gelar Ahlimadya (Amd). Dalam upaya penulisan

Tugas Akhir ini penulis telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku rektor IAIN Metro.

2. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Islam IAIN Metro.

3. Drs. M. Saleh, M. A, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Bisnis Islam

IAIN Metro.

4. Ibu Suci Hayati, S.Ag.,M.S.I selaku pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu serta pikiran dalam membimbing, mengarahkan

sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

Page 10: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

x

5. Bapak Sainul, S.H.,M.A selaku dosen Pembimbing Akademik dan Penguji I

yang sudah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mencurahkan

segala pikiran untuk penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen/Karyawan IAIN Metro yang telah memberi ilmu

pengetahuan dan sarana prasarana selama penulis menempuh pendidikan.

7. Pimpinan dan karyawan perpustakaan dan Institut yang telah memberikan

informasi, data referensi, dan lain-lain.

8. Bapak Sofian, SE selaku Direktur Utama PT BPR Syariah Rajasa Lampung

Tengah.

9. Teman-teman terdekat, Melita Ulfa, Mutiara, Lilis Soleha, Citra Maynila

yang selalu memberikan dukungan, semangat dan motivasi demi

terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima

kasih atas bantuan yang telah diberikan.

Kritik dan saran demi perbaikan Tugas Akhir ini sangat diharapkan dan

akan diterima dengan kelapangan dada. Dan akhirnya semoga hasil penelitian

yang telah dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan mengenai implementasi akad ijarah multijasa untuk pembiayaan

porsi haji.

Page 11: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................. v

HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ........................................ vi

HALAMAN MOTTO ............................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 6

D. Metodologi Penelitian .......................................................................... 6

1. Jenis dan sifat penelitian ............................................................... 6

2. Sumber data .................................................................................. 8

3. Teknik pengumpulan data ............................................................. 9

4. Teknik analisis data....................................................................... 11

E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 12

Page 12: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

xii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bank perkreditan/Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ...................... 13

1. Konsep BPRS................................................................................ 13

2. Prinsip-Prinsip BPRS .................................................................... 14

B. Pembiayaan Ijarah Multijasa ............................................................... 18

1. Pengertian Akad ijarah ................................................................. 19

2. Pengertian Multijasa ..................................................................... 20

a. Fatwa DSN-MUI Tentang Pembiayaan Multijasa ................. 22

b. Produk Multijasa .................................................................... 24

c. Akad Pada Multijasa .............................................................. 25

d. Fungsi Pembiayaan Multijasa ................................................ 26

C. Pembiayaan Porsi Haji ......................................................................... 27

1. Pengertian Haji.............................................................................. 27

2. Hukum Haji ................................................................................... 28

3. Pembiayaan Pengurusan Porsi Ibadah Haji .................................. 30

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran umum PT BPR Ayariah Rajasa Lampung Tengah ............. 32

1. Sejarah PT BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah ...................... 32

2. Visi dan Misi BPR Syariah Rajasa Lmpung Tengah .................... 33

3. Struktur Organisasi ....................................................................... 33

4. Produk-produk PT BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah .......... 37

Page 13: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

xiii

B. Implementasi Akad Ijarah Multijasa Untuk Pembiayaan Porsi Haji

pada PT BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah .................................. 42

1. Pembiayaan Porsi Haji Prosedur Dan Persyaratannya.................. 43

2. Implementasi Pembiayaan Akad Ijarah Multijasa Untuk

Pembiayaan Porsi Haji .................................................................. 44

3. Analisis Akad Ijarah Multijasa Untuk Pembiayaan Porsi Haji

Pada PT BPRS Rajasa Lampung Tengah ..................................... 49

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 54

B. Saran .................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan Syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang

dikembangkan berdasarkan syariat (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini

didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam

dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-

usaha yang dikategorika haram.1

Menurut UU No. 21 Tahun 2008, Bank Syariah adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang Bank Syariah, Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan,

kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.2

Dalam pengertian lain Bank Syariah adalah badan usaha yang memberikan

pembiayaan kepada pihak lain yang membutuhkan dana.3 Sedangkan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang dalam kegiatannya

tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (pasal 1 angka 9 UU

Perbankan Syariah)4.

Bank Syariah mempunyai fungsi utama menghimpun dan menyalurkan dana

dari dan untuk masyarakat. Dalam menjalankan tugas sebagai lembaga

1Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2016),h. 16

2Edi Susilo, Analisis PembiayaanDan Risiko Perbankan Syariah, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2017), h. 29

3Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 107

4Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah Titik Temu Hukum Islam Dan Hukum

Nasional, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 7

Page 15: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

2

penghimpun dana, bank syariah harus menjaga kepercayaan masyarakat dengan

menyediakan dana bila diperlukan sewaktu-waktu jika diambil oleh pemiliknya.5

Salah satu produk penyaluraan dana dari bank syariah kepada nasabah adalah

pembiayaan yang berdasarkan perjanjian atau akad sewa menyewa (ijarah).

Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang barang dan atas upah

mengupah atas suatu jasa dan waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau

imbalan jasa. Ijarah juga dapat diinterprestasikan suatu akad pemindahan hak

guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.6

Ijarah sebagai suatu akad sewa menyewa dapat diimplementasikan oleh bank

syariah sebagai salah satu produk penyaluran dana kepada masyarakat. Walaupun

demikian praktik di lapangan belum banyak dilakukan oleh bank-bank syariah

yang ada. Produk penyaluran dana dari bank syariah sebagian besar berupa

produk pembiayaan yang didasarkan pada akad murabahah.7

Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas perbankan telah mengatur

persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh bank syariah yang hendak

menyalurkan dananya kepada masyarakat melalui mekanisme ijarah ini.

Pengaturan sebagaimana dimaksud dilakukan melalui Peraturan Bank Indonesia

(PBI), yakni PBI No. 9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah dalam

kegiatan penghimpun dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank

Syariah, sebagaimana yang telah diubah dengan PBI No. 10/16/PBI/200. Dalam

5Edi Susilo, Analisis Pembiayaan.., h. 107-108

6Khotibul Umam, Perbankan Syariah: Dasar-Dasar Dan Dinamika Perkembangannya

Diindonesia, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2016), h. 122

7Khotibul Umam, Perbankan Syariah., h. 127-128

Page 16: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

3

pasal 1 angka 3 antara lain disebutkan bahwa pembiayaan adalah penyediaan dana

atau tagihan/piutang yang dapat dipersamakan dengan itu dalam transaksi sewa

yang didasarkan atas akad ijarah.8

Ijarah pada dasarnya adalah akad yang berdiri sendiri, dan pada dasarnya

hanya pemanfaatan barang seseorang oleh orang lain dengan pembayaran sewa.9

Namun dalam kajian fiqih konsep ijarah hanya terdiri dari dua mekanisme yaitu,

pemanafaatan barang seseorang oleh orang lain dengan bayaran sewa, dan

pemanfaatan jasa seseorang oleh orang lain dengan bayaran upah. Benda dan

orang tempat melekatnya manfaat dan jasa tidak beralih kepemilikannya. Habis

masa sewa atau upah, barang kembali kepada pemiliknya dan pekerja pulang

kerumahnya.10

Namun sekarang banyak peraktik al-ijarah muntahiya bi al-tamlik

dimana akhirnya terjadi peralihan kepemilikan terhadap objek ijarah. Persoalan

kedua dikaitkan dengan akad lain yaitu jual beli atau hibah/pemberian.11

Sewa atau ijarah dapat dipakai sebagai bentuk pembiayaan, pada mulanya

bukan berbentuk pembiayaan, tapi merupakan aktivitas usaha seperti jual beli.12

Sedangkan sebutan al-ijarah adalah nama atau bentuk kegiatan muamalah dalam

memenuhi keperluan hidup manusia, seperti sewa menyewa, kontrak atau menjual

jasa perhotelan dan lain-lain.13

Pembiayaan memiliki perbedaan dengan kredit bank konvensional, perbedaan

ini terletak pada akad, tujuan maupun substansinya. Bahwa pembiayaan terikat

8Khotibul Umam, Perbankan Syariah.., h. 128

9Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers , 2016), h.135

10

Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan .. h. 154

11

Ibid., h.135

12

Ascarya, Akad Dan Produk Bank Syariah, (jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h. 101

13

Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan.., h.136

Page 17: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

4

pada prinsip-prinsip syariah dengan memilah dan memilih objek serta tujuan

penggunaan dananya. Setiap nasabah yang mengajukan pembiayaan di bank

syariah mempunyai tujuan penggunaan yang berbeda. Perbedaan penggunaan

dana ini akan memunculkan klausul akad yang berbeda. Maka bank syariah

dikenal berbagai akad sesuai tujuan penggunaan dananya.14

Bank syariah didirikan dengan tujuan mempromosikan dan mengembangkan

peranan prinsip-prinsip Islam dan tradisinya kedalam transaksi keuangan dan

perbankan serta bisnis lainnya, yang salah satunya adalah Pembiayaan Ibadah

Haji.

Haji berarti pergi menuju kota Mekah untuk mengerjakan ibadah thawaf, sa‟i

dan wukuf di Arafah serta seluruh manasik lainnya. Ibadah tersebut ditujukan

untuk memenuhi perintah Allah dan meraih keridhaan-Nya. Haji adalah salah satu

dari lima rukun Islam dan salah satu kewajiban yang diketahui secara pasti dalam

agama ini.15

Haji diwajibkan bagi setiap muslim yang berakal, baligh, merdeka dan

mampu menempuh serta membiayai perjalanan untuk seluruh kebutuhan haji.16

Karena hampir seluruh masyarakat muslim di Indonesia ingin untuk menunaikan

ibadah haji, namun karena terkendala masalah biaya maka Bank Syariah Rajasa

memberi kemudahan kepada masyarakat untuk menunaikan ibadah haji dengan

diadakannya pembiayaan porsi haji ini.

14Edi Susilo, Analisis Pembiayaa Dan Risiko Perbankan Syariah, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2017), h.110

15

Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim, Fiqih Sunah Untuk Wanita, (Jakarta: Al-I‟tishom

Cahaya Umat, 2007), h. 401

16

Kamil Muhammad, Fiqih Wanita, (Jakarta: Al-Kautsar, 2008), h. 325

Page 18: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

5

Pembiayaan porsi ibadah haji merupakan pembiayaan penyediaan dana untuk

pemesanan kursi haji untuk nasabah yang ingin diberangkatkan haji dengan

mudah dan aman. Untuk pembiayaan porsi haji ini Bank Syariah Rajasa

bekerjasama dengan Bank Muamalat untuk pengurusan keberangkatan nasabah

ibadah hajinya. Bank Syariah Rajasa disini hanya memberikan dana talangan

untuk nasabah mendaftarkan haji dan mendapatkan nomor porsi haji. Karena

kemudahan yang diberikan oleh bank-bank syariah di Indonesia untuk

memberikan dana pinjaman haji kepada nasabah maka kementrian agama

melarang seluruh bank syariah di Indonesia memberikan dana talangan haji

kepada nasabah karena akan menyebabkan antrian haji semakin panjang.

Lamanya antrian haji bisa berkisar sekitar 15 sampai dengan 20 tahun kedepan.

Berdasarkanlatar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik

untuk membahas mengenai: “Implementasi Pembiayaan Akad Ijarah Multijasa

Untuk Pembiayaan Porsi Haji Pada PT. BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah

pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi akad ijarah multijasa

untuk pembiyaan porsi haji di PT. BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian tentunya peneliti mempunyai tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitan tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

Page 19: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

6

adalah untuk mengetahui implementasi atau penerapan akad ijarah multijasa

untuk pembiayaan porsi haji di PT. BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah.

Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini juga mempunyai manfaat.

Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk:

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

pembiayaan akad ijarah multijasa khususnya yang berkaitan dengan pembiayaan

porsi haji.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian lebih lanjut,

umumnya pada bank syariah dan khususnya PT. BPR Syariah Rajasa Lampung

Tengah, agar menjadi lembaga keuangan yang senantiasa berkembang dalam

menjalankan kegiatan-kegiatan perbankan.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field

research). Ide penting penelitian lapangan adalah peneliti pergi kelapangan untuk

mengadakan pengamatan tentang sesuatu fenomena dalam suatu keadaan

alamiah.17

Adapun maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

implementasi pembiayaan akad ijarah multijasa untuk pembiayaan porsi haji pada

PT BPRS Rajasa Lampung Tengah, Jl. Proklamator Raya No. 9 Bandar Jaya,

Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.

17Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014), Eds. Revisi, h. 26

Page 20: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

7

Sesuai dengan judul dan fokus permasalahan yang diambil maka sifat penelitian

ini adalah deskriptif kualitatif. Karena berupaya mengumpulkan data yang ada di

PT BPRS Rajasa Lampung Tengah. Laporan berdasarkan metode kualitatif

mencakup masalah deskripsi murni tentang program dan pengalaman orang di

lingkungan penelitian.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat

pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.18

Sedangkan menurut buku metodologi penulisan karya ilmiah. Deskriptif adalah

penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

terjadi saat sekarang.19

Di dalam penelitian ini, peneliti menggambarkan kejadian

atau peristiwa yang dilakukan di PT BPRS Rajasa Lampung Tengah khususnya

dalam penerapan akad ijarah multijasa untuk pembayaan porsi haji.

Sedangkan penelitian bersifat kualitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah (eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen

kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna dari pada generalisasi.20

Dalam hal ini peneliti bermaksud memberikan

deskripsi mengenai mengenai implementasi akad ijarah multijasa untuk

pembiayaan porsi haji BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah.

18Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pres, 2014), h. 76

19

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi Dan Karya-Ilmiah,

(Jakarta: Kenca Prenada Media Group, 2011), h. 34

20

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017),

h. 9

Page 21: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

8

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek yang memberi data/informasi penelitian yang

dibutuhkan. Sumber data bisa berupa manusia, benda, keadaan, dokumen atau

institusi.21

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data yaitu,

sumber data primer dan sumber data sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung diperoleh oleh peneliti dari

sumber utamanya atau asli.22

Sumber data primer dalam laporan penelitian ini

adalah Bapak Aan Febriyanto selaku Legal Officer, Bapak Wahyu Purnomo

selaku Marketing atau Account Officer (AO), Ibu Silvia Kiswanto selaku

Marketing atau Account Officer dan bapak Muhammad Usman selaku nasabah

pembiayaan porsi haji pada PT BPRS Rajasa Lampung Tengah.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder dari data yang dibutuhkan.23

Sumber data sekunder penelitian ini

diperoleh dari referensi buku, seperti karangan Adiwarman A. Karim yang

berjudul Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan, dokumen-dokumen, brosur,

dan website.

21Suraya Murcitaningrum, Pengantar Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Yogyakarta:

Prudent Media, 2013), h. 181

22

Ibid., h. 20

23

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan

Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2005), Eds , h. 132

Page 22: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

9

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.24

Untuk

memperoleh data yang diperlukan maka dalam penelitian ini peneliti

menggunakan beberapa metode antara lain ssebagai berikut :

a. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah sesuatu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang

atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkn pada suatu masalah

tertentu.25

Dalam melaksanakan wawancara penelitian menggunakan wawancara

bebas terpimpin, karena untuk menghindari pembicaraan yang menyimpang dari

permasalahan yang akan diteliti. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan

disiapkan terlebih dahulu, diarahkan dari topik yang akan digarapuntuk dilakukan

interview.

Wawancara dalam penulisan tugas akhir ini dilakukan kepada Bapak Aan

Febriyanto Legal Officer, Bapak Wahyu Purnomo Marketing/Account Officer, Ibu

Silvia Kiawanto Marketing/Account Officer (Funding), dan bapak Muhammad

Usman selaku nasabah pembiayaan porsi haji pada PT. BPRS Rajasa Lampung

Tengah.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data berupa

data-data tertulis yang mengandung keterangan dan kejelasan serta pemikiran

24Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017),

h. 224

25

Kartini Kartono, Pengantar Metodelogi Riset Sosial, (Bandung: Madar Maju, 1996), h. 187

Page 23: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

10

tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.26

Guna mendapatkan deskripsi yang lengkap dari obyek yang diteliti, dipergunakan

alat pengumpul data berupa dokumentasi sebagai sarana pengumpul data terutama

ditunjukkan kepada dokumentasi PT BPRS Rajasa Lampung Tengah yang

temasuk kategori-kategori dokumen lain, seperti sejarah PT BPRS Rajasa

Lampung Tengah, Visi dan Misi PT BPRS Rajasa Lampung Tengah, Struktur

Organisasi PT BPRS Rajasa Lampung Tengah, dan lain-lain.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah teknik analisis data ke dalam bentuk yang lebih mudah

dibaca dan diinterprestasikan data yang diperoleh dari wawancara dan

dokumentasi dari PT BPRS Rajasa Lampung Tengah akan diperoleh

menggunakan teknik deskriptif kualitatif.

Metode kualitatif menurut Lexy J. Moleong dalam bukunya penelitian

kualitatif, metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untukmemahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya prilaku,

persepse, motifasi, tindakan, pada konteks khusus yang ilmiah dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah.27

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan peneliti menggunakan jenis dan sifat

penelitian yang nyata, artinya peneliti dalam penulisan penelitian ini memperoleh

data langsung dari lokasi penelitian dengan menggunakan metode penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat

26 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kualitatif, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2008), h. 152

27

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian., h. 6

Page 24: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

11

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Teknik yang digunakanpeneliti

dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi dari PT

BPRS Rajasa Lampung Tengah.

E. Sistematika Penulisan

1. Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

2. Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung

terhadap penelitian. Pada bagian ini diuraikan mengenai pembiayaan akad ijarah

multijasa untuk pembiayaan porsi haji.

3. Bab III Pembahasan

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum dan data deskriptif. Gambaran

umum tentang sejarah berdirinya PT. BPRS Rajasa Lampung Tengah, visi dan

misi, struktur organisasi, dan produk-produk bank syariah. Data deskriptif data-

data yang mendukung akad ijarah multijasa.

4. Bab IV Kesimpulan

Dalam bab ini menguraikan kesimpulan berdasarkan penerapan pembiayaan

tersebut, maka peneliti dapat menarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian.

Sedangkan saran yaitu setelah adanya penelitian dan pengamatan keadaan serta

situasi di BPRS Rajasa Lampung Tengah, maka peneliti dapat memberikan saran.

Page 25: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Perkreditan/Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

1. Konsep BPRS

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menurut UU Perbankan No. 7 tahun 1992,

adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk

deposito berjangka tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan

itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.

Pelaksanaan BPR yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah selanjutnya diatur dalam menurut surat keputusan Direktur Bank

Indonesia No. 32/36/KEP/DIR/1999 tanggal 12 Mei 1999 tentang bank

perkreditan rakyat berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, secara teknis BPR

Syariah bisa diartikan sebagai lembaga keuangan sebagaimana BPR

Konvensional, yang operasinya menggunakan prinsip-prinsip syariah.28

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, pengertian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah Bank

Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Oleh karena itu BPRS tidak diperbolehkan menawarkan giro wadiah

dan hal inilah yang membedakan BPRS dengan Bank Umum Syariah dan Unit

Usaha Syariah.29

28 Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2011), h.

55

29

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 55

Page 26: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

13

Dalam pengertian lain Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank

syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembiayaan (Pasal 1 angka 9 UU Perbankan Syariah). Yang perlu diperhatiakan

dari ketentuan diatas adalah kepanjangan dari BPRS yang berupa Bank

Perkreditan Rakyat Syariah. Ini berarti semua peraturan perundang-undangan

yang menyebut bprs dengan Bank Perkreditan Rakyat Syariah harus dibaca

dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.30

2. Prinsip – Prinsip BPRS

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun

1992 Tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil dalam pasal 1 ayat 1, yang

dimaksud dengan bank berdasarkan prinsip bagi hasil adalah Bank Umum atau

Bank Perkreditan Rakyat yang melakukan kegiatan usaha semata-mata

berdasarkan prinsip bagi hasil.

Prinsip bagi hasil sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat (1) adalah

prinsip bagi hasil berdasarkan syariat yang digunakan oleh bank berdasarkan

prinsip bagi hasil dalam:

a. Menetapkan imbalan yang akan diberikan kepada masyarakat sehubungan

dengan pengguanaan atau pemanfaatan dana masyarakat yang dipercayakan

kepadanya;

30 Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah Titik Temu Hukum Islam Dan Hukum

Nasional, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 7

Page 27: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

14

b. Menetapkan imbalan yang akan diterima sehubungan dengan penyediaan

dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan baik untuk keperluan investasi

maupun modal kerja;

c. Menetapkan imbalan sehubungan dengan kegiatan usaha lainnya yang

lazim dilakukan oleh bank dengan prinsip bagi hasil.

Bank perkreditan rakyat syariah atau yang sering disebut dengan BPRS adalah

salah satu lembaga keuangan perbankan syariah, yang pola operasionalnya

mengikuti prinsip-prinsip syariah yang dimaksud antara lain sebagai berikut:31

a. Melarang Bunga

Bunga secara keras dilarang oleh Islam dan dipahami sebagai haram (tidak

diizinkan). Islam melarang kaum muslim untuk menerima atau memberi bunga.

Islam hany mengizinkan satu jenis pinjaman dan itu adalah Qardhul Hasan

(pinjaman yang murah hati) dimana pinjaman tidak dikenakan bunga atau

tambahan jumlah dari uang yang dipinjam.

b. Pembagian yang Seimbang

Bank menyediakan dana untuk modal dengan wirausaha berbagai risiko

bisnis dan dalam pembagian keuntunga. Islam mendorong orang muslim untuk

menanam uang mereka dan menjadi partner dengan tujuan berbagi keuntungandan

risiko dalam bisnis meskipun posisinya sebagai kreditor. Dalam Islam,

pembiayaan didasarkan pada iman dimana pemberi pinjaman dan peminjam harus

berbagi risiko bisnis secara seimbang. Konsep dari pembagian risiko dan hasl

31 Veithzal Rivai Dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 34-

36

Page 28: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

15

berbeda antara bank Islam dan bank konvensional, dimana peminjam harus

membayar pokok pinjaman dengan bunga, tanpa memperhatikan untung atau rugi

dari usaha.

c. Uang sebagai “Modal Potensial”

Dalam Islam, uang hanya alat pertukaran. Tidak ada nilai dalam dirinya

sendiri. Oleh karena itu, seharusmya tidak diizinkan menilai tinggi terhadap uang,

melalui pembayaran bunga tetap, ketika menyimpan di bank atau ketika

meminjamkan keada seseorang. Uang diperlakukan sebagai “modal potensial”.

Akan menjadi modal riil hanya ketika uang digabung dengan sumberdaya

yang lain yang bertanggung jawab untuk menjalankan aktifitas yang produktif.

Islam meyakini waktu nilai uang, tetapi hanya ketika hal itu diperlakukan sebagia

modal, bukan .ketka itu sebagai untuk modal potensial. Prinsip ini mendorong

muslim untuk menginvestasikan uang ke dalam bisnis secara berbeda.

d. Melarang Gharar

Sistem keuangan Islam melarang penimbunan dan melarang transaksi yang

memiliki karakteristik gharar (ketidakpastian yang tinggi) dan maysir (judi). Di

bawah larangan ini, transaksi ekonomi yang dimasuki harus bebas dari

ketidakpastian, risiko dan spekulasi. Dalam huum bisnis, gharar berarti bank

terlibat pada bisnis yang dimana bank tidak memiliki pengetahuan yang cukup

atau pada transaksi yang sangat berisiko.

e. Kontrak yang Suci

Bank Islam memegang tanggung jawab kontrak dan berkewajiban untuk

memberikan informasi secara utuh. Pihak yang disebut dalam kontrak harus

Page 29: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

16

memiliki pengetahuan yang baik tentang produk yang dimaksud untuk

dipertukarkan sebagai hasil dari transaksi mereka. Lebih jauh lagi, tiap pihak tidak

bisa menentukan sebelumnya jaminan keuntungan. Ini didasarkan prinsip

“ketidakpatian keuntungan”, denganpenafsiran yang ketat, tidak mengijinkan

konsumen bertanggung jawab untuk membayar pokok pinjaman ditambah jumlah

nilai inflasi. Dibalik larangan ini adalah untuk melindungi yang lemah dari

eksploitasi.32

B. Pembiayaan Ijarah Multijasa

Pembiayaan ijarah miltijasa adalah pembiayaan yang diberikan oleh lembaga

keuangan syariah, baik perbankan atau non perbankan kepada nasabah

menggunakan akad sewa menyewa dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa.33

Ijarah multijasa pada dasarnya sama dengan pembiayaan sewa menyewa,

hanay saja yang menjadi objek sewa pada pembiayaan sewa jasa adalah seperti

keperluan biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan lain-lain.

Berdasarkan fatwa DSN No.44/DSN-MUI/VII/2004, yang dimaksud dengan

pembiayaan ijarah multijasa adalah pembiayaan dimana bank syariah memberikan

pembiayaan kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa.

Dalam pembiayaan ijarah multijasa tersebut, bank syariah dapat memperoleh

imbalan jasa/ ujrah atau fee. Besarnya uang ujrah/fee harus disepakati diawal dan

dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam presentase. Pembiayaan ijarah

32

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking..., h. 36

33

Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2016), h. 115

Page 30: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

17

multijasa untuk keperluan antara lain jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan jasa

pariwisata rohani.34

Berikut ini adalah landasan sya

“boleh melakukan akad ijarah (sewa menyewa) atas manfaat yang dibolehkan.

Karena keperluan terhadap manfaat sama dengan jeperluan terhadap benda.

Oleh karena akad jual beli atas benda dibolehkan, maka sudah seharusnya boleh

pula akad ijarah oleh manfaat.”(Kitab Al-Muhadzdzab Juz 1 Kitab Al-Ijarah Hal.

134)

1. Pengertian Akad Ijarah

Ijarah secara etimologi adalah masdar dari kata ajara-ya’jiru, yaitu upah

yang diberikan sebagai kompensasi sebuah pekerjaan. Al-ajru berarti upah atau

imbalan sebuah pekerjaan. Al-ajru makna dasarnya adalah pengganti, baik yang

bersifat materi maupun immateri.35

Ijarah menurut bahasa berasal dari kata ajara yang berarti mempekerjakan,

memberi upah dan menyewakan, dan dapat juga diartikan pengganti dan pahala.

Sedangkan sebutan al-ijarah adalah nama atau bentuk kegiatan muamalah dalam

memenuhi keperluan hidup manusia, seperti sewa-menyewa, kontrak atau menjual

jasa perhotelan dan lain-lain. Atau sering juga disebut upah mengupah, walau

secara operasional berbeda, upah biasanya dipergunkan untuk tenaga, dan sewa

dipakai untuk benda.36

34 M. Abduh Khalid, Workshop Akad Pembiayaan Bank Syariah Bagi BPRS, Kompartemen

BPRS ASBISINDOX (Asosiasi Bank Syariah Indonesia) DPW Provinsi Lampung

35 Imam Mustofa, Fiqih Mu’amalah Kontemporer, (STAIN Jurai Siwo Metro: Kaukaba

Dipantara, 2014), h. 85

36Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan, h.136

Page 31: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

18

Sedangkan pengertian ijarah secara terminologi, menurut Ulama Hanafiyah

adalah “transaksi terhadap sesuatu manfaat dengan imblan”. Ulama Syafi‟iyah

mendefinisikannya dengan “transaksi terhadap sesuatu manfaat yang dituju

tertentu, bersifat mubah dan boleh dimanfaatkan dengan imbalan tertentu”.

Sedangkan Ulama Malikiyah membuat definisi ijarah adalah “pemilikan manfaat

sesuatu yang dibolehkan dalam waktu tertentu dengan suatu imbalan”.37

Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian ijarah

adalah pemanfaatan sesuatu yang diperbolehkan dalam waktu tertentu dengan

imbalan. Jika yang dimanfaatkan itu berupa tenaga maka imbalannya adalah upah,

dan jika yang dimanfaatkan berupa benda maka imbalannya dalah sewa.38

Ada dua jenis ijarah dalam hukum islam, yaitu:

a. Ijarah yang berhubungan dengan sewa jasa, yaitu mempekerjakan jasa

seseorang dengan upah sebagai imbalan jasa yang disewa. Pihak yang

mempekerjakan disebut musta’jir, pihak pekerja disebut ajir, upah yang

dibayarkan disebut ujrah.

b. Ijarah yang berhubungan dengan sewa aset atau properti, yaitu

memindahkan hak untuk memakai dari aset atau properti tertentu kepada orang

lain dengan imbalan biaya sewa.39

2. Pengertian Multijasa

Ijarah atas jasa adalah ijarah dimana obyek ijarahnya adalah manfaat yang

bukan berasal dari asset terwujud. Transaksi atas jasa dikenal dengan istilah

37 Ibid., h. 136

38

Ibid., h.137

39

Ascarya, Akad Dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h. 99

Page 32: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

19

multijasa. Pembiayaan multijasa dalam lembaga keuangan syariah merupakan

salah satu pembiayaan yang sangat penting. Hal ini terkait dengan fungsi ekonomi

ekonomi syariah adalah menggerakan sektor riil yang ada di masyarakat. Dengan

pembiayaan multijasa memudahkan LKS untuk memberikan berbagai macam

pembiayaan kepada pelaku usaha, khususnya adalah pelaku usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) yang selama ini bergerak dalam bidang multijasa.40

Pembiayaan ijarah multijasa adalah pembiayaan dimana bank syariah

memberikan pembiayaan kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu

jasa. Dalam pembiayaan ijarah multijasa tersebut bank syariah dapat memperoleh

imbalan jasa/ujrah atau fee. Besarnya uang ujrah atau fee harus disepakati di awal

dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam presentase.41

Dalam arti lain pembiayaan al-ijarah multijasa merupakan akad antara bank

sebagai pihak yang menyediakan fasilitas pembiayaan yang dapat diambil

manfaatnya oleh nasabah dalam jasa keuangan. Pembiayaan ijarah multijasa

untuk keperluan antara lain dalam bentuk jasa pelayanan pendidikan, kesehatan

ketenagakerjaan, umrah dan pariwisata.42

a. Fatwa DSN-MUI Tentang Pembiayaan Multijasa

Pembiayaan multijasa menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 tahun

1998 tentang perbankan adalah transaksi sewa menyewa dengan akad ijarah

terhadap jasa.

40 Djoko Muljono, Buku Pintar Akuntansi Perbankan Dan Lembaga Keuangan, (Yogyakarta:

Percetakan Andi OFFSET, 2015), h. 283

41

Abduh Khalid, Workshop Akad Pembiayaan Bank Syariah Bagi BPRS, Kompartemen BPRS

ASBISINDO (Asosiasi Bank Syariah Indonesia) DPW Provinsi Lampung, Tanggal 17-18 Maret

2018

42

Brosur PT BPRS Rajasa

Page 33: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

20

Menurut fatwa DSN Nomor 44/DSN-MUI/VII/2004 Tentang pembiayaan

multijasa adalah pembiayaan yang diberikan oleh LKS kepada nasabah dalam

memperoleh manfaat atas suatu jasa:

1) Bahwa salah satu bentuk pelayanan jasa keuangan yang menjadi

kebutuhan masyarakat adalah pembiayaan multijasa.

2) Bahwa LKS perlu merespon kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan

jasa tersebut.

3) Bahwa dalam pelaksanaan transaksi tersebut sesuai dengan prinsip syariah

dewan syariah nasional MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang

pembiayaan multijasa untuk dijadikan pedoman.43

Pembiayaan multijasa ini di pandang perlu karena memberikan sewa atas

suatu jasa yang diberikan kepada masyarakat dengan prinsip syariah berbentuk

pembiayaan.

Substansi dari fatwa DSN Nomor 44/DSN-MUI/VII/2004 Tentang

pembiayaan multijasa adalah sebagai berikut :

Pertama: ketentuan umum

a. Pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan menggunakan akad

ijarah atau kafalah.

b. Dalam hal LKS menggunakan akad ijarah, maka harus mengikuti semua

ketentuan yang ada dalam fatwa ijarah.

43Akhmad Mujahidin, Hukum Perbankan.. h. 115

Page 34: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

21

c. Dalam hal LKS menggunakan akad kafalah, maka harus mengikuti semua

ketentuan yang ada dalam fatwa kafalah .

d. Dalam kedua pembiayaan multijasa tersebut, LKS dapat memberikan

imbalan jasa (ujrah) atau fee.

e. Besar ujrah atau fee harus disepakati diawal dan dinyatakan dalam bentuk

nominal bukan dalam bentuk persentase.

Ketentuan ini sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan oleh DSN MUI, pembiayaan

multijasa di perbolehkan dengan menggunakan 2 akad yaitu ijarah dan kafalah.

Besarnya ujrah harus di sepakati diawal dan dinyatakan dalam bentuk nominal

bukan presentase karena bentuk nominal lebih jelas dan pasti besarnya.

Kedua: penyelesaian perselisihan

Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan

di antara kedua belah pihak, maka peenyelesainnya dilakukan melalui badan

arbitrase syariah setelah tidak tercapai kasepakatan melalui musyawarah.

Ketiga: ketentuan penutup

Fatwa berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika dikemudian hari

ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana

mestinya.44

;

44 Khotibul Umam, Perbankan Syariah: Dasar-Dasar Dan Dinamika Perkembangannya Di

Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016), h. 127

Page 35: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

22

b. Produk Multijasa

Berbagai produk multijasa pada perbankan syariah, antara lain:

1) Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan konsumtif merupakan pembiayaan yang diberikan kepada

masyarakat untuk kebutuhan jasa dengan agunan berupa fixed asset atau

kendaraan bermotor, selama jasa yang dimaksud tidak bertentangan dengan

Undang-Undang atau hukum yang berlaku, serta tidak termasuk kategori yang

diharamkan syariat Islam.

2) Pembiayaan Multijasa

Pembiayaan multijasa adalah produk pembiayaan yang memberikan

penyaluran dana dalam bentuk penggunaan untuk barang siap pakai maupun

kebutuhan serbaguna yang bersifat jasa atau manfaat yang dibutuhkan oleh

nasabah dengan akad kafalah atau ijarah.

Adapun berbagai produk multijasa anatara lain:

a) Pembiayaan pendidikan sesuai syariah adalah multijasa dengan fasilitas

pembayaran menggunakan konsep ijarah, dengan angsuran sewa sesuai

kemampuan nasabah yang telah disepakati sejak awal sampai akhir masa

pembiayaan, sehingga memberikan ketenanga dan kepastian jumlah pembayaran

(angsuran) sewa bagi nasabah.

b) Pembiayaan haji dan umrah adalah multijasa untuk membiayai kebuthan

nasabah dalam rangka memperoleh manfaat atas suatu jasa. Pembiayaan multijasa

Page 36: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

23

digunakan untuk tujuan biaya perjalan ibadah haji, biaya perjalan ibadah umrah,

biaya kesehatan, biaya pendidikan, dan membiayai jasa-jasa liannya yang halal.45

3) Akad Pada Multijasa

a) Ijarah

Apabila multijasa menggunakan akad ijarah, maka harus mengikuti semua

ketentuan ijarah. Dalam pembiayaan ijarah bank memperoleh fee dari imbalan

jasa (ujrah) sesuai dengan kesepaatan awal yang dinyatakan dalam bentuk

nominal bukan presentase.

Mekanisme pembiayaan multijasa atas dasar akad ijarah adalah:

1) Bank bertindak sebagai penyedia dana dalam kegiatan transaksi/ijarah

dengan nasabah.

2) Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan objek

sewa yang dipesan nasabah.

3) Pengembalian atas penyediaan dana bank tidak dapat dilakukan dalam

bentuk piutang maupun dalam utang.

b) Kafalah

Apabila multijasa menggunakan akad kafalah, maka harus mengikuti semua

ketentuan yang ada dalam fatwa kafalah. Pada akad kafalah dalam rangka

menjalankan usahanya seseorang sering memerlukan pinjaman dari pihaka lain,

45Djoko Muljono, Buku Pintar Akuntansi Perbankan Dan Lembaga Keuangan, (Yogyakarta:

Percetakan Andi OFFSET, 2015), h. 283

Page 37: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

24

yaitu jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga untuk

memenuhi kewajiaban pihak kedua atau yang ditanggung.46

4) Fungsi Pembiayaan Multijasa

Fungsi pembiayaan multijasa sendiri bagi bank adalah sebagai salah satu

bentuk penyaluran dana dalam rangka memberikan pelayanan jasa bagi nasabah

bank mendapatkan pendapatan dari jasa yang diberikan dalam bentuk ujrah atau

fee.47

Bagi nasabah memperoleh pemenuhan jasa-jasa tertentu seperti pendidikan

dan kesehatan dan jasa lainnya yang dibenarkan oleh syariah, serta mempermudah

masyarakat muslim khususnya untuk mendapatkan pembiayaan untuk keperluan

yang dibutuhkan.48

C. Pembiayaan Porsi Haji

1. Pengertian Haji

Ibadah haji termasuk ibadah pokok yang menjadi salah satu rukun Islam yang

lima. Secara arti kata, lafaz haji yang berasal dari Bahasa Arab berarti

“bersengaja”.49

Menurut bahasa, haji berasal dari bahasa Arab al-hajj berarti ziarah atau

berkunjung. Menurut istilah syara‟ haji adalah berziarah (berkunjung) ke Ka‟bah

di Mekkah al-Mukaramah untuk beribadah kepada Allah SWT dengan melakukan

46 Ibid., h. 282

47 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 58

48 Ibid., h. 58

49

Amir Syariffudin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2003), h. 58-

59

Page 38: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

25

ihram, thawaf, sa‟i, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar

jumrah dan tahalul.50

Semetara waktu tertentunya adalah bulan Syawal, Dzul Qa‟dah dan 10 hari

pertama Dzulhijjah, inilah waktu haji secara global, merujuk pada Firman Allah:

“(musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi.” (QS. Al-Baqarah (2):

197). Adapun waktu khusus setiap perilaku haji memiliki waktu yang utama dan

makruh dilaksanakan sebelum bulan-bulannya.51

Haji merupakan Rukun Islam

yang ke lima, haji wajib dikerjakan oleh orang mampu untuk melaksanakan

ibadah haji. Pembiaayaan porsi haji dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang

ingin mengerjakan ibadah haji dengan cepat dan mudah. Karena pembiayaan ini

dapat diansur setiap bulan.

2. Hukum Haji

Haji merupakan salah satu dari kelima rukun islam dan kewajiban yang

tergolong al-ma’lum ad-dinbi adh-dharurah. Sehingga barang siapa yang

mengingkari kewajibannya, maka ia telah kafir dan murtad dari Islam. Kewajiban

hukum haji ditetapkan dengan Al-quran, al-hadis dan ijma‟.

a. Al-Quran

ن ما يل وا بل ايهل سا لاعا ا تاطا نل اس ج البايتل ما ل عالا النهاسل حل ه للل وا

يا امل ال عانل العا ا غانل نه اللهكافارا فاا

50 Ahmad Kartono dan Samidi Hasan, Ibadah Haji Perempuan Menurut Para Ulama Fikih,

(Jakarta: Siraja Prenada Media Group, 2003), h.13

51

Khotibul Umam, Perbankan Syariah: Dasar-Dasar Dan Dinamika Perkembangannya

Diindonesia, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2016), h. 482

Page 39: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

26

“mengerjakan haji merupakan kewajiban hamba terhadap Allah, yaitu bagi yang

mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkarinya,

maka sesungguhnya Allah maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta

alam.” (Q.S. Ali Imran: 97)52

b. Al-Hadis

Rasulullah bersabda, “Islam itu didirikan atas lima perkara, yaitu bersaksi

bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad

adalah Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa pada bulan

ramadhan, menunaikan ibadah haji ke Baitullah bagi yang mapu melakukannya.”

(Muttafaqun Alaih).

c. Ijma‟

Semua ulama sepakat mewajibkan haji ini. Haji yang wajib dilakukan hanya

sesekali seumur hidup. Sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya: “haji yang

wajib itu hanya sekali. Barang siapa melakukan lebih dari sekali, maka yang

selanjutnya merupakan haji sunnah”. (H.R. Abu Dawud, Ahmad dan Al-Hakim).53

Hukum ibadah haji ini wajib bagi seorang muslim yang mampu untuk

mengerjakannya, apabila seorang muslim mampu tetapi tidak mengerjakan ibadah

haji maka ia termasuk orang yang kafir dan murtad dari agamanya dan akan

mendapatkan dosa besar baginya.

3. Pembiayaan Pengurusan Porsi Ibadah Haji

52 Abdul Aziz Muhammad Azzam Dan Abdul Wahab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah

Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, Dan Haji, (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 483

53

Syaikh Kamil Muhammad „Uwaidah, Fiqih Wanita Eds. Lengkap, (Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2008), h. 324-325

Page 40: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

27

Pembiayaan pengurusan porsi ibadah haji yaitu pembiayaan kepada nasabah

yang digunakan untuk pemenuhan pembayaran setoran awal untuk mendapatkan

porsi keberangkatan haji dimana jumlah setoran awal ini merupakan bagian dari

Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh pemerintah.54

Besarnya biaya setoran awal adalah sebesar Rp. 25 juta rupiah.

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) adalah sejumlah dana yang harus

dibayar oleh nasabah yang akan menunaikan ibadah haji. Berdasarkan Peraturan

Menteri Agama No. 6 Tahun 2010 tentang prosedur dan persyaratan pendaftaran

haji telah ditetapkan pada pasal 5 ayat 1 point d bahwa pembayaran setoran awal

BPIH ke rekening menteri agama sebesar Rp. 25 juta rupiah.55

Persyaratan pengajuan pembiayaan porsi haji antara lain:

a. Fotokopi pemohon dan pasangan (3 lembar)

b. Fotokopi kartu keluarga dan surat nikah (bila sudah menikah) atau surat

cerai.

c. Slip gaji terbaru atau surat keterangan penghasilan terakhir

d. Mengisi aplikasi permohonan pembiayaan.

e. Surat persetujuan dan kuasa dari pasangan56

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah

1. Sejarah PT BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah

54 https://bprshlk.co.id

55

http://perjalananumroh.com/bpih-dan-porsi-ibadah-haji/

56

Brosur pembiayaan porsi haji PT BPRS Rajasa Lampung Tengah

Page 41: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

28

Bank pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Rajasa Lampung Tengah yang

awal berdirinya masih berupa Perusahaan Daerah (PD) diresmikan pada tanggal

31 Juli 2008 oleh Bapak Bupati Lampung Tengah H. Mudiyanto Thoyib

berdasarkan izin BI tanggal 26 Juli 2008. Berdasarkan Perda No. 7 tanggal 21

Mei 2007, BPR Syariah Rajasa merupakan perusahaan milik pemerintah Daerah

Kabupaten Lampung Tengah dengan anggaran modal dasar dari pemerintah

daerah sebesar 10 M.57

Berdasadarkan Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008,

BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah harus berbadan hukum Perseroan Terbatas.

Berdasarkan Akta Notaris Lukman Suheru, SH Nomor 41 tanggal 29 Maret 2010

dan pengesahan Menteri Hukum Hak Asasi Nomor AHU- 32708. AH,01,01,

Tanggal 29 Mei 2010, BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah dengan modal dasar

pemerintah Daerah sekecil-kecilnya 10 M atau 80% dan modal pihak ke 3

sebesar-besarnya 20% atau 2 M.58

2. Visi Dan Misi BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah

b. Visi BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah

Menjadikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Rajasa Lampung

Tengah menjadi bank yang sehat, kuat, produktif, serta fokus pada penyedian

layanan jasa keuangan kepada UMKM dan masyarakat Lampung Tengah dengan

57http://bprsyariahrajasa.co.id/product/view/4

58http://bprsyariahrajasa.co.id/product/view/4

Page 42: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

29

mengedepankan amanah, kejujuran, dan kehati-hatian profesionalisme menuju

masyarakat madani.59

c. Misi BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah

1) Melakukan sosialisasi dan edukasi kegiatan perbankan dengan sistem

ekonomi Islam.

2) Menumbuh kembangkan rasa memiliki umat terhadap perbankan syariah

3) Menumbuh kembangkan kegiatan ekonomi umat dengan mengoptimalkan

potensi usaha kecil dan menengah.

4) Menciptakan kemitraan dalam bermuamalah yang amanah, jujur, kehati-

hatian dan profesional.60

3. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi PT. BPRS Rajasa Lampung Tengah adalah

sebagai berikut:61

Gambar 1. Struktur Organisasi PT. BPRS Rajasa Lampung Tengah

59 Ibid.,

60 Ibid.,

61 Arsip PT. BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah Tahun 2018

Page 43: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

30

Struktur Organisasi PT. BPRS Rajasa Lampung Tengah

REM

EDIA

L

SOLI

HU

N

Me

nge

tah

ui,

D

ibu

at,

Sofi

an, S

E /

He

rwan

to, S

HK

iki G

anti

ni,

SP

Dir

eks

iP

ERSO

NA

LIA

AU

DIT

INTE

RN

AL

AB

DU

L G

AN

I

DH

AR

MA

BA

YU L

.

M. I

SNA

INI

OFF

ICE

BO

YSE

CU

RIT

Y

MA

DR

OW

IFI

RD

AU

S

SILV

IA K

ISW

AN

TO

WA

HYU

PU

RN

OM

O

EKA

RA

MA

DH

AN

IA

AN

FEB

RIY

AN

TOLI

STYA

PR

IMA

DA

NA

AH

MA

D K

HU

SAER

I

AK

UN

TIN

GIT

TELL

ER -

CS

FIR

MA

NSY

AH

RIN

I SEP

TIA

NI I

ND

RA

AA

N F

EBR

IYA

NTO

AN

ITA

FIT

RI N

.K

IKI G

AN

TIN

IR

ENI S

AFI

TRI

MA

RK

ETIN

G /

AO

AD

M. P

EMB

IAY

AA

NLE

GA

L O

FFIC

ERTE

LLER

PER

SON

ALI

AC

S /

UM

UM

PEM

BIA

YA

AN

OP

ERA

SIO

NA

LK

AN

TOR

KA

S

YEN

IATI

, SE

KIK

I GA

NTI

NI

TR

I WIJ

AYA

TMO

KEP

ALA

BA

GIA

NK

EPA

LA B

AG

IAN

KEP

ALA

H

ERW

AN

TO, S

H

Hi.

Agu

s H

am

id, S

.So

s

SYA

RIA

H

D

RS.

HI.

MU

HYI

DD

IN

DEW

AN

DIR

EKSI

SOFI

AN

, SE

Ab

ul A

ww

ali

Zu

ba

ir, S

E

SAM

IJO

, S.I

p

D

EWA

N K

OM

ISA

RIS

DEW

AN

PEN

GA

WA

S

BU

PA

TI/R

UP

S

Ir. H

i. M

UST

AFA

, MH

Page 44: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

31

Struktur Organisasi PT. BPRS Rajasa Lampung Tengah:62

a. Dewan Direksi : Sofian

: Herwanto

b. K.A Bag. Pembiayaan : Yeniati

c. K.A Bag. Operasional : Kiki Gantini

d. K.A Kantor Kas : Tri Wijayatmo

e. Audit Internal : Abdul Gani

f. Remedial : Solihun

g. Marketing/A.O : Firmansyah

: Ahmad Khusaeri

: Wahyu Purnomo

: M. Isnaini

: Dharma Bayu L.

: Silvia Kiswanto

h. Adm. Pembiayaan : Rini Septiani Indra

i. Legal Officer : Aan Febriyanto

j. Teller : Anita Fitri N.

: Listya Primadana

k. Personalia : Kiki Gantini

l. Cs/Umum : Reni Safitri

: Listya Primadana

m. Akunting : Eka Ramadhani

62 Dokumen Data SOP Struktur Organisasi Dan Karyawan Tahun 2018

Page 45: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

32

n. IT : Aan Febriyanto

o. Office Boy : Madrowi

p. Security : Firdaus

4. Produk-Produk PT BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah

a. Produk Funding

1) Tabungan Wadiah Rajasa (Tawar)

Kelebihan dari Tabungan Wadiah Rajasa adalah:

a) Tabungan umum Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Rajasa yang dapat

diambil setiap saat.

b) Setoran awal Rp. 50.000,- untuk setoran selanjutnya minimal Rp. 10.000,-

c) Diberikan bonus menarik disetiap bulannya

d) Untuk nominal tertentu, penarikan atau penyetoran dapat dijemput oleh

petugas bank.63

2) Tabungan Haji Rajasa (Tahara)

Kelebihan dari Tabungan Haji Rajasa adalah:

a) Membantu menyiapkan rencana keuangan agar dapat menunaikan ibadah

haji.

b) Dapat diambil setelah dana cukup terkumpul untuk mendapatkan kepastian

jatah tempat (seat) naik haji.

63Brosur PT. BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah

Page 46: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

33

c) Maksimal pengambilan 3 bulan sekali atau apabila saldo anda telah

melebihi Rp. 10.000.000,-

d) Diberikan bagi hasil yang sangat menguntungkan.64

3) Tabungan Qurban Rajasa (Taqur)

Kelebihan dari produk Tabungan Qurban Rajasa adalah:

a) Membantu merencanakan untuk berqurban.

b) Diambil setiap tahun sekali (saat akan berqurban), yaitu 1 bulan atau 1

minggu sebelum Hari Raya Idhul Adha.

c) Diberikan bagi hasil yang sangat menguntungkan.65

4) Tabungan Siswa Rajasa (Tasira)

Kelebihan dari produk Tabungan Siswa Rajasa adalah:

a) Membantu merencanakan biaya pendidikan siswa-siswi anda agar lancar

hingga selesainya masa pendidikan

b) Dapat ditarik setiap 6 bulan sekali atau setiap akhir semester.

c) Diberikan bagi hasil yang sangat menguntungkan disertai hadiah peralatan

sekolah menarik.66

5) Tabungan Arisan Rajasa (Tarisa)

Kelebihan dari Produk Tabungan Arisan Rajasa adalah:

64 Ibid.,

65 Ibid.,

66 Ibid.,

Page 47: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

34

a) Memudahkan pengendalian alokasi uang dalam kelompok arisan, dengan

saldo mengendap minimal sebesar Rp. 1.000.000,-

b) Dapat diambil sesuai dengan periode pengambilan arisan

c) Diberikan bagi hasil yang sangat mengutungkan.67

6) Deposito Rajasa

a) Merupakan penempatan dana berjangka dengan jangka waktu 3, 6, dan 12

bulan.

b) Investasi disalurkan untuk usaha produktif yang halal.

c) Mendapatkan bagi hasil yang sangat menarik.

d) Untuk nominal tertentu mendapat hadiah langsung.68

b. Produk Lending

1) Pembiayaan sertifikasi guru

Pembiayaan penyediaan dana yang diperuntukkan untuk anda berprofesi

sebagai guru baik PNS maupun Honor diseluruh wilayah Lampung yang memiliki

sertifikasi pendidik dari pemerintah yang berwenang. Pembiayaan ini dapat

dilakukan dengan akad al murabahah dan multijasa sesuai dengan tujuan

penggunaan anda.69

2) Pembiayaan Sisa Gaji PNS

67 Ibid.,

68 Ibid.,

69 http://bprsyariahrajasa.co.id/product/view/4 Diunduh Pada 9 Januari 2019 Pukul 19:28

Page 48: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

35

Pembiayaan penyediaan dana yang diperuntukkan untuk nasabah yang

berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil di Pemerintahan Daerah Kabupaten

Lampung Tengah dan terlebih dahulu dilakukan MOU kerjasama dengan

Bendahara Gaji oleh Dinas terkait. Pembiayaan ini dapat dilakukan dengan Akad

al Murabahah dan Multijasa sesuai dengan tujuan penggunaan.70

3) Pembiayaan Pengurusan Porsi Ibadah Haji

Pembiayaan penyediaan dana untuk pemesanan seat atau kursi pemberangkatan

ibadah haji diperuntukan untuk nasabah yang ingin melakukan ibadah haji dengan

mana dan berkah. Pembiayaan ini dapat dilakukan dengan Akad Multijasa dan

Qord.71

4) Pembiayaan Sektor Usaha Mikro Dan Kecil Rajasa

Pembiayaan penyediaan dana yang diperuntukkan untuk nasabah yang

mempunyai usaha mikro maupun kecil baik dalam sektor pertanian, perdagaangan

perkebunan maupun konsumsidll. Pembiayaan ini dapat dilakukan dengan Akad

al Murabahah, Multijasa, dan Musyarakah sesaui dengan tujuan penggunaan

nasabah.72

c. Produk Jasa Pelayanan Penyaluran Pembiayaan

Produk-produk jasa pelayanan penyaluran pembiayaan dilakukan dengan

mengeluarkan produk pembiayaan berupa:

70 Ibid.,

71

Ibid.,

72

Ibid.,

Page 49: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

36

1) Al-Murabahah

Fasilitas penyediaan investasi dengan sistem jual beli. Bank akan memberikan

barang-barang halal yang dibutuhkan nasabah kemudian menjualnya untuk

diangsur sesuai dengan kemampuan nasabah.73

2) Al-Qardh

Pinjam meminjam uang yang dibayar atau ditagih kembali sebesar sejumlah

pokok pinjaman tanpa memperjanjikan imbalan apapun dari penerima pinjaman

kepada pemberi pinjaman.74

3) Al-Ijarah

Sewa menyewa atas barang tertentu antara bank dan nasabah untuk jangka waktu

tertentu dengan harga yang telah disepakati. Di akhir masa sewa, barang dapat

nasabah miliki tergantung pada kesepakatan diawal.75

4) Al-Ijarah Multijasa

Pada prinsipnya sama dengan ijarah hanya saja dalam ijarah multijasa

menyewakan jasa yang berifat konsumsi. Contohnya biaya pendidikan, biaya

kesehatan dan lain-lain.76

5) Al-Musyarakah

Kerjasama yang dilakukan antara nasabah dan bank dalam suatu kegiatan proyek

atau usaha. Masing-masing pihak berdasrkan kesepakatan menyertakan investasi

atau modal dalam jumlah tertentu guna memberikan kontribusi pada proyekatau

73 Ibid.,

74 Ibid.,

75 Ibid.,

76 Ibid.,

Page 50: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

37

usaha tersebut. Bagi hasil proyek atau usaha diberikan secara proporsional sesuai

penyertaan modal sesuai dengan kesepakatan.77

B. Implementasi Akad Ijarah Multijasa Untuk Pembiayaan Porsi Haji

Pada PT BPR Syariah Rajasa Lampung Tengah

1. Pembiayaan Porsi Haji Prosedur dan Persyaratannya

Pembiayaan pengurusan porsi ibadah haji yaitu pembiayaan penyediaan dana

untuk pemesanan seat atau kursi pemberangkatan ibadah haji diperuntukan untuk

nasabah yang ingin melakuan ibadah haji dengan aman dan berkah. Pembiayaan

ini dapat dilakukan dengan Akad Multijasa dan Qord.78

Untuk pembiayaan ini

bisa menggunakan dua akad, Tetapi dalam tugas akhir ini peneliti menggunakan

akad ijarah multijasa sebagai akad pembiayaannya.

Produk pembiayaan porsi haji ini masih tergolong sangat baru di BPRS

Rajasa. Pembiayaan ini pertama dibuka sejak Agustus 2017. Maka nasabahnya

pun masih sangat sedikit dibandingkan dengan produk-produk bank yang lain.

Nasabah porsi haji ini lebih kurang sekitar 50 orang nasabah.79

Pembiayaan porsi haji ini BPRS Rajasa memberikan dana talangan sebesar

Rp.25.000.000,- sebagai sewa kepada nasabah. Lalu bank syariah akan

mengambil ujrah sebesar 10% dari dana talangan yang diberikan kepada nasabah,

dan setiap bulannya nasabah akan mengangsur pokoknya sebesar 10%.80

Prosedur untuk mendapatkan porsi ibadah haji adalah:

77 Ibid.,

78 http://bprsyariahrajasa.co.id/product/view/4

79 Wawancara Dengan Aan Febrianto Selaku Legal Officer 10 Juli 2018 Pukul 10:30 WIB

80 Wawancara Dengan Wahyu Purnomo Selaku Marketing 10 Juli 2018 pukul 10:12 WIB

Page 51: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

38

a. Calon jamaah pembiayaan porsi haji harus membuka rekening tabungan

terlebih dahulu. Besarnya jumlah tabungan awal bisa berapa saja. Lalu nasabah

akan menabung setiap bulannya hingga tabungan mencapai Rp. 25 juta rupiah.

Dengan catatan jika nasabah belum bisa mencapai tabungan sebesar 25 juta rupiah

tetapi nasbah sudah ingin mendaftarkan haji maka jumlah kekurangannya bisa

ditalangi terlebih dahulu oleh Bank sampai nasabah mendapat nomor porsi haji.

Lalu nasabah akan mengangsur dana talangannya setiap bulan ke BPRS Rajasa.

b. Selanjutnya BPRS Rajasa akan mendaftarkan nasabah pembiayaan porsi

haji ke Bank Muamalat. Bank Muamalat yang akan mengurus nasabah calon haji

untuk di proses ke kemenag.81

Persyaratan pengajuan pembiayaan porsi haji antara lain:

a. Fotokopi pemohon dan pasangan (3 lembar)

b. Fotokopi kartu keluarga dan surat nikah (bila sudah menikah) atau surat

cerai.

c. Slip gaji terbaru atau surat keterangan penghasilan terakhir

d. Mengisi aplikasi permohonan pembiayaan.

e. Surat persetujuan dan kuasa dari pasangan82

Jaminan yang harus diberikan oleh nasabah pembiayaan porsi haji Sertifikat

Tanah Dan Bangunan.83

81 Wawancara Dengan Silvia Kiswanto Selaku Marketing 10 Januari 2019 Pukul 10:45 WIB

82

Brosur pembiayaan porsi haji PT BPRS Rajasa Lampung Tengah

83

Wawancara Dengan Aan Febrianto Selaku Legal Officer 10 Juli 2018 Pukul 10:30 WIB

Page 52: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

39

2. Implementasi Pembiayaan Akad Ijarah Multijasa Untuk Pembiayaan

Porsi Haji

Untuk mengetahui penerapan atau implementasi pembiayaan akad ijarah

multijasa untuk pembiayaan porsi haji pada PT BPRS Rajasa Lampung Tengah,

maka harus diketahui terlebih dahulu tentang pembiayan akad ijarah multijasa.

Karena akad ijarah multijasa merupakan akad yang digunakan untuk pembiayaan

porsi haji tersebut.

Pembiayaan ijarah multijasa adalah pembiayaan dimana bank syariah

memberikan pembiayaan kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu

jasa. Dalam pembiayaan ijarah multijasa tersebut bank syariah dapat memperoleh

imbalan jasa/ujrah atau fee. Besarnya uang ujrah atau fee harus disepakati di awal

dan dinyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam presentase.84

Untuk mendapatkan porsi haji, seorang jamaah calon haji harus mendaftarkan

diri dan menyetorkan dana porsi haji. Calon jamaah haji harus membuka rekening

sebesar Rp. 500 ribu rupiah, lalu bank syariah akan memberikan dana sebesar Rp.

25 juta rupiah ke Kemenag. Pembiayaan ini dapat diangsur dengan jangka waktu

1-3 tahun. Artinya calon jamaah haji memiliki kesempatan untuk menyisihkan

sebagian rejeki, untuk mengangsur dan menabung untuk melunasi ONH/Biaya

Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).

Artinya calon jamaah haji memeiliki kesempatan untuk menyisihkan sebagian

rejeki, untuk mengangsur dan menabung untuk melunasi ONH/Biaya Perjalanan

Ibadah Haji (BPIH).

84 Abduh Khalid, Workshop Akad Pembiayaan Bank Syariah Bagi BPRS, Kompartemen BPRS

ASBISINDO (Asosiasi Bank Syariah Indonesia) DPW Provinsi Lampung, Tanggal 17-18 Maret

2018

Page 53: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

40

Sebagai jasa pengurusan tersebut, calon jamaah haji membayar ujrah (upah)

atau yang sering disebut dengan fee kepada bank syariah sebesar 10%.

Plafon pembiayaan porsi haji ini mulai dari Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 25

juta rupiah. Dengan jangka waktu angsuran selama 12 bulan, 24 bulan sampai

dengan 36 bulan. Dengan ujrah sebesar 10% dari pembiayaan. Besarnya ujrah

sudah ditentukan oleh kementrian agama. Karena di dalam bank syariah ujrah

harus dsepakati diawal dan dalam bentuk nominal bukan menggunakan persen

persentase maka untuk menghitung ujrah dalam bentuk nominal adalah sebagai

berikut:

Rumus ujrah:

Besar Angsuran x Lama Angsuran : 10%

Contoh:

Keuntungan pertahun

2.306.200 x 12 = 28.322.400 – 25.000.000

= 3.322.400 (ujrah/tahun yang didapat oleh bank)

Keuntungan perbulan

Hasil keuntungan : 12 bulan

3.322.400 : 12 = 276.866,7 (ujrah/bulan yang didapat oleh bank)

Page 54: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

41

Contoh diatas merupakan perhitungan dalam jangka waktu pembiayaan 1

tahun atau 12 bulan. Jika pembiayaan yang diajukan jangka waktunya lebih dari 1

tahun maka ujrah yang diperoleh oleh bank syariah akan semakin besar. Selain

ujrah, ada biaya administrasi lain yaitu biaya buka rekening tabungan, biaya

materai, dan biaya administrasi.

Dalam arti lain pembiayaan al-ijarah multijasa merupakan akad antara bank

sebagai pihak yang menyediakan fasilitas pembiayaan yang dapat diambil

manfaatnya oleh nasabah dalam jasa keuangan.

Selanjutnya akad ijarah multijasa untuk pembiayaan porsi haji dapat

diimplementaikan dengan prinsip 5C yaitu:

a. Charakter

Character atau sifat nasabah, bank harus mengetahui bagaimana sifat dari

calon nasabah yang akan mengajukan pembiayaan porsi haji ini. Apakah calon

nasabah ini baik dan bisa bertanggung jawab atas kewajibannya untuk membayar

dana pinjaman pada bank syariah.

b. Capacity

Capacity atau kapasitas nasabah itu sendiri bagaimana. Apakah calon nasabah

ini bisa memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu yang sudah ditetapkan oleh

bank untuk membayar angsuran porsi haji.

c. Capital

Capital atau modal dari nasabah untuk mengajukan pemiayaan porsi haji ini

apakah sudah sesuai dengan prosedur atau belum sesuai. Jika belum sesuai maka

Page 55: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

42

bank akan memberikan dana talangan untuk memenuhi pembiayaan porsi

hajinyang nasabah ajukan kepada bank syariah.

d. Collateral

Collateral atau jaminan yang diberikan oleh calon nasabah pembiyaan porsi

haji. Jaminan yang harus diberikan adalah seperti Kartu Keluarga, buku

nikah/surat cerai (jika bercerai), tabungan di Bank Muamalat, Surat Pendaftaran

Pergi Haji (SPPH)85

e. Condition Of Economy

Merupakan analisis terhadap kondisi perekonomian nasabah. Apakah sudah

memadahi atau belum. Jika kondisi nasabah kurang memungkinkan untuk

mengajukan pembiayaan porsi haji maka bank akan membatalkan pembiayaan

yang diajukan oleh nasabah.

Kamudian dalam hal pembiayaan multijasa di mana pembiayaan diberikan

oleh bank kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa,

menggunakan akad ijarah maka:

a. Ketentuan yang berlaku dalam pembiayaan atas dasar ijarah berlaku pula

pada pembiayaan multijasa dengan menggunakan akad ijarah;

b. Bank memperoleh sewa atas transaksi multijasa berupa imbalan (ujrah);

85 Wawancara Dengan Aan Febrianto Selaku Legal Officer 10 Juli 2018 Pukul 10:30 WIB

Page 56: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

43

c. Besarnya imbalan (ujrah) harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam

bentuk nominal yang tetap.86

3. Analisis Akad Ijarah Multijasa Untuk Pembiayaan Porsi Haji Pada

PT BPRS Rajasa Lampung Tengah

Analisis penerapan Pembiayaan akad multijasa pada PT BPRS Rajasa

Lampung Tengah sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI tentang pembiayaan

multijasa. Menurut fatwa DSN Nomor 44/DSN-MUI/VII/2004 Tentang

pembiayaan multijasa adalah pembiayaan yang diberikan oleh LKS kepada

nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa:

a. Bahwa salah satu bentuk pelayanan jasa keuangan yang menjadi

kebutuhan masyarakat adalah pembiayaan multijasa. Karena dalam pembiayaan

multijasa nasabah mendapatkan sewa manfaat atas suatu jasa yang diberikan oleh

PT BPRS Rajasa Lampung Tengah seperti pembiayaan porsi haji yang

menggunakan akd ijarah multijasa untuk penerapan akadnya.

b. Bahwa LKS perlu merespon kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan

jasa tersebut. Bank syariah perlu memberikan respon positif kepada nasabah

apabila nasabah mengajukan pembiayaan menggunakan prinsip ijarah multijasa,

karena yang diberikan adalah manfaat atas suatu jasa yang diberikan oleh bank

syariah kepada nasabah.

86 Khotibul Umam, Perbankan Syariah: Dasar-Dasar Dan Dinamika Perkembangannya

Diindonesia, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2016), h. 129

Page 57: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

44

c. Bahwa dalam pelaksanaan transaksi tersebut sesuai dengan prinsip syariah

Dewan Syariah Nasional MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang

pembiayaan multijasa untuk dijadikan pedoman.

Pada PT BPRS Rajasa Lampung Tengah pembiayaan multijasa sering

digunakan untuk akad pembiayaan salah satunya pembiayaan porsi haji. Bank

juga perlu merespon kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan akad tersebut

karena akad multijasa memberikan sewa atas suatu jasa kepada masyarakat sesuai

dengan prinsip syariah yang berbentuk pembiayaan.

Pembiayaan porsi haji pada PT BPRS Rajasa Lampung Tengah sudah sesuai

dengan fatwa DSN Nomor 44/DSN-MUI/VII/2004 Tentang pembiayaan multijasa

yang dimana pada PT BPRS Rajasa sudah menggunakan pembiayaan multijasa ini

untuk akad ijarah. Seperti pembiayaan porsi haji menggunakan akad ijarah

multijasa.

Akad ijarah di pembiayaan porsi haji ini berbeda teknisnya dengan sewa

objek. Secara akad sama, sama-sama mendapatkan ujrah dari pembiayaan ini.

Namun dalam pembiayaan porsi haji menggunakan akad sewa, objek sewa yang

digunakan adalah agunan atau jaminannya. Bank memberikan akomodasi tiket

dan porsi haji dengan mendapatkan ujrah atas sewa tiket.

Agunan yang harus diberikan oleh nasabah pembiayaan porsi haji adalah

sertifikat tanah dan bangunan asli milik nasabah itu sendiri. Secara teknis dengan

cara dicicil atau diangsur setiap bulannya oleh nasabah pembiayaan porsi haji.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan nasabah pembiayaan

porsi haji peneliti mendapatkan data bahwa pembiayaan porsi haji yang diberikan

Page 58: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

45

oleh PT BPRS Rajasa Lampung Tengah prosesnya lebih mudah dan cepat,

angsuran yang diberikan ringan jadi tidak terlalu membebani nasabah, jangka

waktu angsurannya juga bisa disesuaikan seperti 1 tahun, 2 tahun atau 3 tahun.87

Untuk pembiayaan multijasa PT BPRS Rajasa juga mendapat imbalan jasa

berupa ujrah atau fee sebesar 10%. Besarnya ujrah juga harus disepakati di awal

dengan nasabah dan dinyatakan dalam bentuk nominal angka yang jelas bukan

persentase. Karena menggunakan angka yang jelas dapat menghindari riba dan

tidak merugikan nasabah nantinya. Jika dalam hitungan persentase besarnya ujrah

tidak jelas dan dapat berubah seperti dalam bank konvensional.

Jadi untuk pembiayaan ijarah multijasa pada PT BPRS Rajasa Lanpung

Tengah sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI. Yang dimana semua ketentuannya

sudah diterapkan pada PT BPRS Rajasa Lampung Tengah. Semua ketentuan yang

sudah ditetapkan pada bank syariah ini memungkinkan kemungkinan kecil untuk

terjadinya kecurangan atau riba karena semua ketentuannya sudah sesuai fatwa

DSN-MUI.

Menganalisis calon nasabah sebelum memberikan pembiayaan juga perlu

dilakukan oleh bank syariah karena untuk menghindari terjadinya pembiayaan

macet yang sering terjadi pada bank-bank syariah. Menganalisis calon nasabah

dapat dilakukan dengan prinsip 5C, yaitu character, capacity, capital, colleteral,

dan condition of economy.

a. Character, merupakan karakter atau prilaku calon nasabah. Yang dimana

bank biasanya akan melihat sifat atau sikap si calon nasabah, yang dimana

87Wawancara Dengan Bapak Muhammad Usman Selaku Nasabah Pembiayaan Porsi Haji 18

Desember 2018 Pukul 11.45 WIB

Page 59: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

46

perilaku ini bisa dilihat apakah calon nasabah ini amanah untuk diberikan

pembiayaan. Bank biasanya akan menanyakan kepada tetangga atau orang

terdekat dari calon nasabah apakah si calon nasabah ini sebelumnya pernah

mengalami pembiayaan macet atau tidak.

b. Capacity, merupakan kapasitas keuangan calon nasabah. Yang dimana

dilihat dari pekerjaan calon nasabah apakah gajinya sudah mencukupi untuk

membayar pinjaman dana yang sudah diberikan oleh bank syariah. Jika hasil dari

pekerjaannya kurang mencukupi maka bank akan mempertimbangkan kembali

untuk memberikan pembiayaan. Maka untuk memperjelas biasanya bank akan

menanyakan dahulu pekerjaan si calon nasabah dan apakah gajinya sudah

mencukupi.

c. Capital, merupakan modal. Modal ini biasanya dilihat pada nasabah

pembiayaan yang akan mengajukan pinjaman untuk modal usaha.

d. Colleteral, merupakan jaminan. Bank akan melihat jaminan yang

diberikan oleh calon nasabah sebelum memberikan pembiayaan, yang dimana

jaminan yang diberikan sudah sesuai atau mencukupi untuk diberikan

pembiayaan. Jaminan yang diberikan pun harus sesuai dengan besarnya

pembiayaan yang diajukan kepada bank semakin besar pembiayaan maka akan

semakin besar atau semakin banayk pula jaminan yang harus diberikan.

e. Condition of economy, merupakan kondisi ekonomi dari calon nasabah.

Karena bank perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi calon nasabah sebelum

memberikan pembiayaan. Jika kondisi ekonomi sudah memungkinkan untuk

diberikan pembiayaan maka bank akan memberikan pembiayaan dan sebaliknya.

Page 60: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

47

Biasanya untuk kondisi ekonomi ini bank akan melakukan survey ke rumah calon

nasabah untuk melihat bagaimana keadaan dan kondisi calon nasabah .

Page 61: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

48

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penelitian yang dilakukan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa di PT BPRS Rajasa Lampung Tengah implementasi akad

ijarah multijasa untuk pembiayaan porsi haji menggunakan prinsip 5 C. Yaitu

character, capacity, capital, collateral dan condition of economy. Yang dimana

prinsip ini digunakan untuk menganalisa calon nasabah.

Implementasi akad ijarah multijasa untuk pembiayaan haji juga sudah sesuai

dengan fatwa DSN Nomor 44/DSN-MUI/VII/2004 tentang pembiayaan multijasa

dengan ketentuan pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan

menggunakan akad ijarah atau kafalah, akad yang digunakan untuk pembiayaan

harus mengikuti ketentuan fatwa dari akad yang digunakan, bank syariah

memberikan imbalan jasa (ujrah) atau fee (sebesar 10%), besarnya ujrah harus

disepakati diawal dalam bentuk nominal bukan persentase.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian terhadap penerapan akad ijarah multijasa untuk

pembiayaan porsi haji di PT. BPRS Rajasa Lampung Tengah, maka peneliti

memberikan saran kepada PT. BPRS Rajasa Lampung Tengah dan peneliti lain

yang akan menjadikan penelitian ini sebagai rujukan.

1. Bagi PT. BPRS Rajasa Lampung Tengah

Page 62: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

49

Selalu melakukan inovasi terhadap produk yang dikeluarkan agar dapat terus

menarik nasabah yang akan menjadi investor sehingga jumlah nasabah yang

bergabung akan semakin bertambah. Selama itu, harus lebih meningkatkan

edukasi kepada masyarakat untuk menjelaskan dan memberikan pemahaman

tentang produk perbankan syariah.

2. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lainyang akan melakukan penelitian tentang implementasi akad

ijarah multijasa untuk pembiayaan porsi haji, hendaklah lebih mengembangkan

penelitiannya dalam mendeskripsikan penerapan akad yang dijalankan secara

efektif oleh suatu lembaga keuangan syariah.

Page 63: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

DAFTAR PUSTAKA

Abduh Khalid. Workshop Akad Pembiayaan Bank Syariah Bagi BPRS

Abdul Aziz Muhammad Azzam Dan Abdul Wahab Sayyed Hawwas. Fiqh Ibadah

Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, Dan Haji. Jakarta: AMZAH. 2009

Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim. Fiqih Sunah Untuk Wanita. Jakarta: Al-

I‟tishom Cahaya Umat. 2007.

Ahmad Kartono dan Samidi Hasan. Ibadah Haji Perempuan Menurut Para

Ulama Fikih. Jakarta: Siraja Prenada Media Group. 2003

Akhmad Mujahidin. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada. 2016

Amir Syariffudin. Garis-Garis Besar Fiqh. Jakarta: Kencana Prenada Media.

2003

Ascarya. Akad Dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

2013

Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, Dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. 2005

Djoko Muljono, Buku Pintar Akuntansi Perbankan Dan Lembaga Keuangan,

Yogyakarta: Percetakan Andi OFFSET. 2015

Edi Susilo. Analisis Pembiayaa Dan Risiko Perbankan Syariah. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2017

Heri Sudarsono. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia.

2011

Imam Mustafa. Fiqih Muamalah Kontemporer. Stain Jurai Siwo Metro: Kaukaba

Dipantara. 2014

Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2011

Kamil Muhammad. Fiqih Wanita. Jakarta: Al-Kautsar. 2008

Kartini Kartono. Pengantar Metodelogi Riset Sosial. Bandung: Madar Maju. 1996

Khotibul Umam. Perbankan Syariah: Dasar-Dasar Dan Dinamika

Perkembangannya Diindonesia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2016

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Eds. Revisi. 2014

Muhammad Syafi‟i Antonio. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema

Insani. 2001.

Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers. 2015

Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kualitatif.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:

Alfabeta. 2017

Sumadi Suryabrata. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Pres. 2014

Page 64: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:

Suraya Murcitaningrum. Pengantar Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.

Yogyakarta: Prudent Media. 2013

Syaikh Kamil Muhammad. „Uwaidah, Fiqih Wanita Eds. Lengkap. Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar. 2008.

Zubairi Hasan. Undang-Undang Perbankan Syariah Titik Temu Hukum Islam

Dan Hukum Nasional. Jakarta: Rajawali Pers. 2009

http://bprsyariahrajasa.co.id/product/view/4

https://bprshlk.co.id

http://perjalananumroh.com/bpih-dan-porsi-ibadah-haji/

Page 65: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 66: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 67: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 68: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 69: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 70: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 71: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 72: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 73: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 74: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 75: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 76: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 77: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 78: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 79: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh:
Page 80: TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD ......TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN AKAD IJARAH MULTIJASA UNTUK PEMBIAYAAN PORSI HAJI PADA PT. BPR SYARIAH RAJASA LAMPUNG TENGAH Oleh: