Tugas 2.docx

10
1. Model – model landasan pacu : a. Landasan Pacu Tunggal Konfigurasi ini merupakan konfigurasi yang paling sederhana. Kapasitas runway jenis ini dalam kondisi VFR berkisar diantara 50 sampai 100 operasi per jam, sedangkan dalam kondisi IFR kapasitasnya berkurang menjadi 50 sampai 70 operasi, tergantung pada komposisi campuran pesawat terbang dan alat- alat bantu navigasi yang tersedia. Gambar 1. Runway Tunggal Contoh: Bandar Udara Internasional Toncontín b. Landasan Pacu Paralel Kapasitas sistem ini sangat tergantung pada jumlah runway dan jarak diantaranya. Untuk runway sejajar berjarak rapat, menengah dan renggang kapasitasnya per jam dapat bervariasi di antara 100 sampai 200 operasi dalam kondisi-kondisi VFR, tergantung pada komposisi campuran pesawat terbang. Sedangkan dalam kondisi IFR kapasitas per jam untuk yang berjarak rapat berkisar di antara 50 sampai 60 operasi, tergantung pada komposisi campuran pesawat

Transcript of Tugas 2.docx

Page 1: Tugas 2.docx

1. Model – model landasan pacu :a. Landasan Pacu Tunggal

Konfigurasi ini merupakan konfigurasi yang paling sederhana. Kapasitas runway jenis ini dalam kondisi VFR berkisar diantara 50 sampai 100 operasi per jam, sedangkan dalam kondisi IFR kapasitasnya berkurang menjadi 50 sampai 70 operasi, tergantung pada komposisi campuran pesawat terbang dan alat-alat bantu navigasi yang tersedia.

Gambar 1. Runway Tunggal

Contoh: Bandar Udara Internasional Toncontín

b. Landasan Pacu Paralel

Kapasitas sistem ini sangat tergantung pada jumlah runway dan jarak diantaranya. Untuk runway sejajar berjarak rapat, menengah dan renggang kapasitasnya per jam dapat bervariasi di antara 100 sampai 200 operasi dalam kondisi-kondisi VFR, tergantung pada komposisi campuran pesawat terbang. Sedangkan dalam kondisi IFR kapasitas per jam untuk yang berjarak rapat berkisar di antara 50 sampai 60 operasi, tergantung pada komposisi campuran pesawat terbang. Untuk runway sejajar yang berjarak menengah kapasitas per jam berkisar antara 60 sampai 75 operasi dan untuk yang berjarak renggang antara 100 sampai 125 operasi per jam.Gambar 2. Runway Sejajar

Page 2: Tugas 2.docx

Contoh: Bandara Internasional Soekarno-Hatta

c. Landasan Pacu Dua Jalur Runway

Dua jalur dapat menampung lalu lintas paling sedikit 70 persen lebih banyak dari runway tunggal dalam kondisi VFR dan kira-kira 60 persen lebih banyak dari runway tunggal dalam kondisi IFR.

Page 3: Tugas 2.docx

d. Landasan Pacu yang Berpotongan

Kapasitas runway yang bersilangan sangat tergantung pada letak persilangannya dan pada cara pengoperasian runway yang disebut strategi (lepas landas atau mendarat). Makin jauh letak titik silang dari ujung lepas landas runway dan ambang (threshold) pendaratan, kapasitasnya makin rendah. Kapasitas tertinggi dicapai apabila titik silang terletak dekat dengan ujung lepas landas dan ambang pendaratan.

Runway berpotongan ini diperlukan apabila terdapat angin yang relatif kuat (prevailing wind) bertiup lebih dari satu arah, sehingga mengakibatkan angin sisi (cross wind) berlebihan apabila hanya dibuat satu runway saja. Kapasitas dua runway ini sangat tergantung pada letak perpotongannya.

Gambar 2.4. Runway Berpotongan

Contoh: The Houma-Terrebonne Airport

Page 4: Tugas 2.docx

e. Landasan Pacu V-terbuka

Runway V terbuka merupakan runway yang arahnya memencar (divergen) tetapi tidak berpotongan. Strategi yang menghasilkan kapasitas tertinggi adalah apabila operasi penerbangan dilakukan menjauhi V.

Dalam kondisi IFR, kapasitas per jam untuk strategi ini berkisar antara 50 sampai 80 operasi tergantung pada campuran pesawat terbang, dan dalam kondisi VFR antara 60 sampai 180 operasi. Apabila operasi penerbangan dilakukan menuju V (Gambar 9), kapasitasnya berkurang menjadi 50 atau 60 dalam kondisi IFR dan antara 50 sampai 100 dalam VFR.

2. Perbandingan run way bandara Haluoleo dengan bandara internasional Ngurah Raia. Run way bandara Haluoleo

Page 5: Tugas 2.docx

b. Run way bandara Internasional Ngurah Rai

Jika dilihat gambar landasan pacu (run way) ke dua bandara diatas akan terlihat perbedaan – perbedaan sebagai berikut:

a. Warna aspal pada landasan pacu Bandara Internasional Ngurah Rai terlihat lebih cerah dan terawat dibandingkan dengan landasan pacu Bandara Haluoleo yang terlihat berdebu.

b. Kondisi landasan pacu yang bergelombang pada bandara Haluoleo yang diakibatkan jarangnya dilakukan overlay (penebalan aspal) pada run way tersebut.Berbeda dengan Bandara Internasional Ngurah Rai yang sering dilakukan overlay (penebalan aspal) pada run way bandara tersebut.

c. Garis strip pada run way Bandara Haluoleo hampir terhapus sedangkan pada Bandara Internasional Ngurah Rai masih terliht jelas.

3. Pesawat komersial di seluruh dunia :a. Airbus A340-600

Page 6: Tugas 2.docx

Spesifikasi : kecepatan max = Mach 0.83 (4jet total) berat kosong = 177,000 kg berat max takeoff = 365,000 kg dimensi PxLxT = 75.30m* x 63.70m x 17.80m kapasitas = 372 passengers (lega)

b. Airbbus A380-800

Spesifikasi : kecepatan max = Mach 0.85 (4jet total) berat kosong = 277,000 kg berat max takeoff = 560,000 kg dimensi PxLxT = 72,75m x 79.8m* x 24,08 m* kapasitas = 555 passengers (super lega)

c. Boeing 777-300

Page 7: Tugas 2.docx

Spesifikasi : Kecepatan max = 893km/h Berat kosong = 160,120 kg Berat max take off = 299,380 kg Dimensi PxLxT = 73.86m* x 60.93m x 18.51m Kapasitas = seating 400 or 479 in two class passengers

d. McDonnell Douglas MD-82

Spesifikasi : Panjang 45,1 m, tinggi 9,05 m, bentang sayap 32,8 m.

Berat take off maksimal 149.500 pon (67,8 ton). Daya jelajah maksimal 3800 km dan kecepatan 811 km/jam.

Daya angkut penumpang maksimum 172 orang, minimal 137 orang,

tergantung varian dan konfigurasi kursi.

Mesin yang digunakan adalah Pratt & Whitney JT8D-200 buatan Pratt &

Whitney AS. Tepatnya JT8D-217A atau JT8D-217C berdaya dorong

20.000 pon (tergantung varian).

e. Tupolev Tu-204

Page 8: Tugas 2.docx

Spesifikasi : Kapasiti: Tu-204-200: 212 dalam dua kelas, Tu-224/234: 166 dalam

satu kelas Panjang: 46.10 m (151 kaki 3 in) Rentang sayap: 41.80 m (137 kaki 2 in) Tinggi: 13.90 m (45 kaki 7 in) Sayap luas: 182.4 m² (1963 kaki²) Berat kosong: Tu-204-100: 58,300 kg (128,530 lb) (Tu-204-200:

59,000 kg (130,070 lb)) Berat berlepas maksimum: Tu-204-100: 94,600 kg (208,550 lb) (Tu-

204-200: 110,750 kg (244,155 lb))