tris-6-lembar-kerja-siswa

11
Lembar Kerja Siswa I. Hidrolisis Garam Kekuatan asan atau basa dapat ditentukan dari garamnya. Untuk mengidentifikasi kekuatan asam atau basa dari garamnya, maka dilakukan beberapa langkah di bawah ini: 1. Disiapkan 4 tabung reaksi 2. Isilah masing-masing tabung reaksi dengan air (aquades), sampai separuh tabung reaksi 3. Ditambahkan ke dalam air MgCl 2 , AlCl 3 , CaCl 2 , NaCl, diaduk sampai larut 4. Diidentifikasi sifat asam-basa larutan dengan kertas lakmus dan diukur pH-nya dengan indikator universal 5. Apabila garamnya berasal dari asam kuat dan basa kuat maka larutannya bersifat netral, dan bila garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat maka larutannya bersifat basa, akan tetapi bila garamnya berasal dari asam kuat dan basa lemah maka larutannya bersifat asam. Hasil pengamatan indikator Tabung 1 2 3 4 Nama : ……………………… NIS/Kelas :

description

LKS

Transcript of tris-6-lembar-kerja-siswa

Nama : NIS/Kelas :.

Lembar Kerja Siswa

I. Hidrolisis GaramKekuatan asan atau basa dapat ditentukan dari garamnya. Untuk mengidentifikasi kekuatan asam atau basa dari garamnya, maka dilakukan beberapa langkah di bawah ini:1. Disiapkan 4 tabung reaksi 2. Isilah masing-masing tabung reaksi dengan air (aquades), sampai separuh tabung reaksi3. Ditambahkan ke dalam air MgCl2, AlCl3, CaCl2, NaCl, diaduk sampai larut4. Diidentifikasi sifat asam-basa larutan dengan kertas lakmus dan diukur pH-nya dengan indikator universal5. Apabila garamnya berasal dari asam kuat dan basa kuat maka larutannya bersifat netral, dan bila garamnya berasal dari asam lemah dan basa kuat maka larutannya bersifat basa, akan tetapi bila garamnya berasal dari asam kuat dan basa lemah maka larutannya bersifat asam.

Hasil pengamatanindikatorTabung

1 234

Kertas lakmus (merah dan biru)

Indikator universal

Keterangan: Kertas lakmus untuk mengukur sifat asam basa Indikator universal untuk mengukur pH larutanKesimpulan:

II. Menentukan Orde Reaksi dengan Melakukan PercobaanOrde reaksi dapat ditentukan dengan melakukan percobaan.Misalnya untuk menentukan orde reaksi dari reaksi berikut:Mg(s) + 2 HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)Untuk menentukan orde reaksi maka dapat dilakukan percobaan sebagai berikut:a. Diambil beberapa pita Mg, digosok dengan kertas amplas hingga mengkilat, kemudian potong menjadi 5 bagian (masing-masing 2 cm) b. Masukkan HCl 0,6 M dalam beaker glass, kemudian masukan 1 pita Mg (2 cm) ke dalam beaker glass tersebut dan segera tekan stop watch sebagai tanda reaksi dimulai. c. Digoyang beaker glass sesekali supaya pita Mg tetap dalam keadaan bergerak. d. Setelah seluruh pita Mg larut atau habis bereaksi, hentikan stop watch dan catat waktu pelarutan pita Mg. e. Diulangi tahap b-d untuk konsentrasi HCl (0,8; 1,0; 1,2; dan 1,4) berikutnya. f. Orde reaksi 1, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksi akan naik 2 kali semula jugag. Orde reaksi 2, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksi akan naik 4 kali semula

Hasil PengamatanNo Konsentrasi HCl (M)Waktu

10,6

20,8

31,0

41,2

51,4

Kesimpulan :III. Cara Menguji Kepolaran Molekul di LaboratoriumDalam laboratorium, kepolaran molekul suatu senyawa dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut.1) Siapkan sebuah buret dan beberapa zat yang akan dibuktikan kepolarannya, misalnya H2O dan CCl4.2) Isilah buret dengan zat yang ingin diketahui sifatnya.3) Bukalah kran buret, sehingga zat keluar pelan-pelan.4) Dekatkan batang magnet atau penggaris plastik yang telah digosok-gosok pada kain sehingga terjadi magnet elektrostatis pada zat yang dikeluarkan dari buret.5) Amati!Apabila tetesan zat ditarik ke arah magnet maka molekul zat tersebut bersifat polar demikian sebaliknya apabila zat yang keluar tidak tertarik kearah magnet maka molekul zat tersebut bersifat nonpolar, Gambar.

Gambar Tarikan tetesan H2O sebagai molekul polar oleh magnet dan tetesan CCl4 sebagai molekul nonpolar yang tidak ditarik magnet

Kesimpulan :

IV. Pengaruh Luas Permukaan Terhadap Laju ReaksiDengan memperbesar luas permukaan zat pereaksi, maka reaksi akan berlangsung dengan cepat. Hal ini disebabkan semakin besar luas permukaan semakin besar pula bagian-bagian zat yang akan bereaksi untuk saling bersentuhan. Untuk memperjelas hal ini lakukan percobaan berikut.Percobaan I1. Siapkan dua buah tabung reaksi yang bersih dan kering.2. Masukan serbuk seng pada tabung reaksi pertama, sedangkan tabung reaksi yang lain masukan lempengan seng.3. Tambahkan 2 mL HCl 3M ke dalam masing-masing tabung reaksi.4. Amati dengan saksama sampai semua lempengan zink dan serbuk zink habis bereaksi, catat waktu yang dibutuhkan lempengan dan serbuk zink habis bereaksi.Percobaan II1. Masukkan 10 mL larutan HCl 3 M ke dalam gelas kimia.2. Tambahkan keping-keping pualam dan catat waktu sejak penambahan tersebut sampai pualam habis bereaksi. Catat waktu yang dibutuhkan3. Ulangi kegiatan di atas dengan menggunakan 10 mL HCl 3 M dan pualam yang telah digerus halus. Catat waktu yang dibutuhkan.4. Bandingkan kedua percobaan tersebut dan buatlah kesimpulannya.

Kesimpulan :

V. Pengaruh Suhu Terhadap Laju ReaksiSuhu makin tinggi laju reaksi makin meningkat atau makin cepat. Ha ini disebabkan peningkatan suhu menyebabkan partikel-partikel yang ada bergerak dengan cepat (energi kinetiknya meningkat) sehingga kemungkinan untuk terjadi tumbukan makin besar.1. Siapkan 2 buah gelas beaker 50 mL yang bersih kemudian masing-masing diisi dengan 25 mL air dingin dan air panas.2. Menimbang 3 gram gula pasir, lalu dimasukan ke dalam beaker gelas yang berisi air dingin.3. Amati sampai semua gula larut dalam air dingin. Catat waktu yang dibutuhkan.4. Ulangi langkah 2 dan 3 tetapi mengganti air dingin dengan air panas.

Kesimpulan :

VI. Membuktikan Mengapa Benzena tidak Disebut 1,3,5-SikloheksatrienaMengapa benzena tidak disebut 1,3,5-sikloheksatriena?Benzena berbeda dengan alkena dalam hal reaksi-reaksi yang terjadi pada kedua kelompok senyawa tersebut. Benzena memiliki reaksi substitusi sedangkan alkena memiliki reaksi adisi, hal ini dapat dilihat dari reaksi benzena dan alkena dengan brom (Br2). Untuk membuktikan bahwa alkena dan benzena berbeda dalam reaksi, maka dapat dilakukan percobaan berikut:Reaksi-reaksi:1. Benzena dan Br2

2. sikloalkena dan Br2

Langkah-langkah percobaan:1. disiapkan 4 tabung reaksi yang bersih2. diisi masing tabung reaksi dengan sikloalkena dan benzenaI. benzenaII. sikloalkena3. ditambahkan Br2 ke dalam masing-masing tabung reaksiI. benzena + Br2II. sikloalkena + Br24. identifikasi masing-masing larutan dengan kertas lakmus, 5. Reaksi antara benzena dengan brom dengan katalis AlCl3 dihasilkan bromo benzena dan asam bromida. Perbedaan yang terjadi terbukti bila hasil reaksi benzena dan Br2 dapat memerahkan lakmus biru dan lakmus merah tetap merah, dan pada hasil reaksi sikloalkena dan Br2 tidak merubah warna kertas lakmus merah maupun biru.Hasil PengamatanIndikator Reagent

Benzena + Br2Sikloalkena + Br2

Kertas Lakmus (merah dan biru)

Indikator Universal

Kesimpulan :

VII. Soal-soal perbedaan benzena dan alkena1. Mengapa benzena tidak disebut 1,3,5-sikloheksatriena?2. Apa yang dimaksud dengan kearomatikan?

3. Lengkapilah reaksi-reaksi berikut dan berikan kesimpulan dari perbedaan yang terjadi pada kedua senyawa!a. sikloheksena + KMnO4

b. benzena + KMnO4

c. sikloheksena + Cl2

d. benzena + Cl2

Kesimpulan :