Trigger 4 Obgyn 19

21
MODUL OBSTETRI DAN GINEKOLOGI Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) / IUD Tutorial 19

description

scc

Transcript of Trigger 4 Obgyn 19

  • MODUL OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

    Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) / IUDTutorial 19

  • Trigger 4:Alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) / IUD

    Seorang ibu P4 sudah pasang IUD, 4 tahun yang lalu ingin diganti, saat ini sedang haid si ibu datang sengaja buka pasang IUD, A/I : masa kerja habis, namun waktu membuka spiral, tidak berhasil/tidak dapat diidentifikasi.

  • STEP 1:

    IUD : intra uteri device. Alat konstrasepsi dalam Rahim.

  • STEP 2Tujuan pemasangan IUDBerapa lama durasi penggunaan IUDKenapa pada saat sedang haid ibu ini buka/pasang IUDApa keuntungan/kerugian pemasangan IUDCara kerja IUDApa yang terjadi jika IUD tidak di ganti

  • STEP 31. Mencegah kehamilan2. IUD tembaga (10 tahun) IUD hormonal (3-5 tahun)3. Pada saat haid lebih mudah oleh karena servik agak terbuka dan lembek. Nyeri tidak seberapa keras, perdarahan tidak seberapa dirasakan.

  • STEP 34. Kerugian:Perubahan siklus haidHaid lebih banyak/lamaPerdarahan antar menstruasiSakit haid lebih sakitKeuntungan:Tidak ada efek samping hormonalTidak memengaruhi kualitas dan volume asi

  • STEP 35. Mencegah pelepasan sel telur tidak terjadi perubahan.Selain itu mengurangi mengurangi motilitas sperma agar tidak dapat membuahi telur serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding Rahim.6. Perforasi uterus Cairan vagina berbau Nyeri perut

  • STEP 4

  • STEP 51. IUD:JenisCara kerja dan cara pemasanganKeuntungan dan kerugianKomplikasiEfek sampingAlat-alat KIT Bahaya pemasangan bila tidak benar

  • STEP 71. IUD:Jenis :Copper-TIUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. b. Copper-7IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga halus pada jenis Copper-T.

  • c. Multi Load IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel.d. Lippes LoopIUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung.

    Cara Kerja dan Cara Pemasangan:Cara Kerja:Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii.Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.

  • IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi.

    Cara Pemasangan:Langkah 1Setelah uterus diukur, buka separuh dari kemasan . Pegang kedua ujung benang dan tarik alat secara hati-hati kedalam tabung insersi sampai knop di ujung lengan horizontal menutupi lubang tabung. Knop tidak perlu ditarik ke dalam tabung. Benang bisa putus kalaau ditarik terlalu keras.

  • Langkah 2Luruskan flens berwarna kuning dengan satu tangan, tarik tabung insersi sampai ujung bawah flens menunjukkan ukuran yang didapat dari sonda uterus.Pegang benang lurus di dalam tabung dengan satu tangan, masukkan plunger (alat penghisap) ke dalam tabung insersi. Ini untuk memastikan bahwa benang tidak tertekan pada alat oleh plunger.Sebelum dipasang, tabungg dapat ditekuk untuk disesuaikan dengan posisi uterus. Tetukan harus dilakukan ketika alat masih berada dalam kemasan steril setelah memasukkan plunger kedalam tabung insersi.

  • Langkah 3Pastikan bahwa flens menunjukkan arah lengan horizontal akan membuka di dalam uterus. Keluarkan tabung insersi yang telah terisi dari kemasan .Masukkan tabung insersi ke dalam uterus melalui kanalis servikalis sampai flens menyentuh os servikal.

    Langkah 4Perhatikan bagian plunger yang kasar. Pegang plunger dengan erat dan lepaskan lengan horizontal dari alat dengan menarik tabung insersi ke bawah sampai ujungnya menyentuh bagian yang kasar.Jarak antara flens dan os servikal sekarang sekitar 1,5 cm.

  • Langkah 5Pegang tabung dan plunger secara bersamaan, tekan alat secara hati- hati sampai flens menyentuh os servikal lagi.Langkah 6Pegang plunger dengan erat, keluarkan alat dari tabung insersi seluruhnya dengan menarik tabung ke bawah sampai cincin dari plunger.Supaya alat tidak bergeser dari posisi fundus, pertama-tama lepaskan plunger sambil terus menahan tabung insersi, kemudian keluakan tabung insersi. Gunting benang sampai tersisa 2-3 cm terlihat di luar serviks.

  • Keuntungan dan Kerugian:Keuntungan:Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi.IUD (AKDR) dapat efektif segera setelah pemasanganMetode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingatTidak mempengaruhi hubungan seksualMeningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamilTidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)

  • Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASIDapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi).Kerugian:Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan: mual, pusing, muntah-muntah.Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan meningkat, mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa tidak sehatSakit, misalnya diperut, pada saat melakukan coitus.

  • Komplikasi:Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasanganPerdarahan pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemiaPerforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar).Efek Samping:Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)Haid lebih lama dan banyakPerdarahan (spotting) antara menstruasiSaat haid lebih sakit

  • Alat-alat KIT:IUD Copper T-380ASarung tangan 2 pasangSpekulum TenakulumSonde uterusLampu senterGuntingKom berisi povidonKasaKlorin 0,5%

  • Bahaya Pemasangan Bila Tidak Benar:Akan terasa sakit dan kejang selama 3 hingga 5 hari setelah pemasanganMungkin dapat menyebabkan anemia jika pendarahan pada saat haid sangat banyakJika pemasangan tidak benar, bisa saja terjadi perforasi dinding uterus.Tidak bisa mencegah infeksi penyakit menular seksualTidak baik digunakan pada perempuan yang rentan terkena penyakit menular seksual karena sering berganti pasanganJika perempuan yang terkena IMS (infeksi menular seksual) memakai IUD, dikhawatirkan akan memicu penyakit radang panggul.

  • KesimpulanIUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke dalam rahim, terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh masyarakat adalah bentuk spiral. Spiral tersebut dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga kesehatan (dokter/bidan terlatih). Sebelum spiral dipasang, kesehatan ibu harus diperiksa dahulu untuk memastikan kecocokannya. Sebaiknya IUD ini dipasang pada saat haid atau segera 40 hari setelah melahirkan (Subrata, 2003).

  • Daftar PustakaEPO. (2008). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau Intra Uterine Device (IUD). Diambil pada tanggal 20 Mei 2008 dari http://pikas.bkkbn.go.id/jabar/program_detail.php?prgid=2 Krisnadi, S. R. (2002). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Intra Uterine Device (IUD). Diambil pada tanggal 20 Mei 2008 dari http://www.ibuhamil.com/lihat_artikel.php?asal=34