treatment independent dependent -...

18
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang mencari hubungan sebab akibat nyata, dimana pengendalian perubahan sulit atau tidak mungkin dilakukan (Masyhuri dan Zainuddin, 2008 :37). Penelitian ini menyelidiki ada tidaknya pengaruh dengan cara memberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen dan membandingkan dengan kelompok yang tidak dikenai perlakuan (kelompok kontrol). B. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya tidak tergantung (independent) pada variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang keberadannya tergantung (dependent) pada variabel lain (Gulo, 2005: 47). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode inkuiri serta variabel teriketnya adalah kreativitas dan hasil belajar. C. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Metode inkuiri Metode inkuiri adalah proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara kritis, logis dan sistematis. Metode inkuiri diterapkan dalam proses pembelajaran pokok bahasan lingkaran pada kelompok eksperimen. 2. Kreativitas Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik

Transcript of treatment independent dependent -...

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu.

Penelitian eksperimen semu adalah penelitian yang mencari hubungan

sebab akibat nyata, dimana pengendalian perubahan sulit atau tidak

mungkin dilakukan (Masyhuri dan Zainuddin, 2008 :37). Penelitian ini

menyelidiki ada tidaknya pengaruh dengan cara memberikan

perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen dan

membandingkan dengan kelompok yang tidak dikenai perlakuan

(kelompok kontrol).

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2

kategori, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

adalah variabel yang keberadaannya tidak tergantung (independent)

pada variabel lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang

keberadannya tergantung (dependent) pada variabel lain (Gulo, 2005:

47). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode inkuiri serta

variabel teriketnya adalah kreativitas dan hasil belajar.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Metode inkuiri

Metode inkuiri adalah proses pembelajaran yang didasarkan

pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara kritis,

logis dan sistematis. Metode inkuiri diterapkan dalam proses

pembelajaran pokok bahasan lingkaran pada kelompok

eksperimen.

2. Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan

sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik

25

dalam bentuk ciri–ciri aptitude maupun non–aptitude, baik dalam

karya baru maupun kombinasi dengan hal–hal yang sudah ada.

Kreativitas yang diukur dalam penelitian ini yaitu kreativitas

belajar matematika siswa kelas VIII A dan kelas VIII B, SMP Negeri

7 Salatiga. Pengukuran kreativitas ini dilaksanakan dengan

menggunakan angket kreativitas terhadap pelajaran matematika

yang disusun oleh penulis berdasarkan variabel–variabel

kreativitas yaitu variabel kelancaran (fluency), variabel keluwesan

(flexibility), variabel keaslian (originality) dan variabel penguraian

(elaboration). Kreativitas dalam penelitian ini dapat diketahui dari

skor yang diperoleh, bila skor yang diperoleh tinggi, maka

kreativitas terhadap pelajaran matematika pada siswa juga tinggi,

sebaliknya jika skor yang diperoleh rendah maka kreativitas

terhadap pelajaran matematika juga rendah.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil belajar kognitif yang dicapai siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran matematika pokok

bahasan lingkaran.

Hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini yaitu

hasil belajar kognitif siswa kelas VIII A dan kelas VIII B, SMP Negeri

7 Salatiga. Pengukuran hasil belajar siswa dilaksanakan dengan

menggunakan tes bentuk essay pada pokok bahasan lingkaran. Tes

tidak standart buatan guru dengan bantuan kisi–kisi yang

disesuaikan dengan kurikulum Sekolah Menengah Pertama tahun

2006, dengan berorientasi pada kurikulum tingkat satuan

pendidikan dan silabus mata pelajaran Matematika Sekolah

Menengah Pertama kelas VIII semester 2.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII

SMP Negeri 7 Salatiga pada semester II tahun ajaran 2011/2012.

Jumlah siswa 189 yang terbagi dalam tujuh kelas. Pengambilan sampel

menggunakan probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009 :63).

26

Pengambilan sampel ini menggunakan analisis varian satu jalur

(One Way ANOVA) dari hasil analisis berbantuan program SPSS for

Windows Version 19.0 diperoleh kelas VIII A sebagai kelompok

eksperimen yang mempunyai rata–rata 55,38 dan kelas VIII B sebagai

kelompok kontrol yang mempunyai rata–rata 55,08. Subyek dalam

penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII A berjumlah 26 siswa yang

terdiri dari 12 siswa laki–laki dan 14 siswa perempuan, serta semua

siswa kelas VIII B berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki–laki

dan 13 siswa perempuan.

E. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah pretest–posttest control

group design (Sugiyono, 2009 :76), dapat dilihat pada Tabel 3.1

dibawah ini:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

O1 : Nilai Hasil Pretest untuk Kelompok Eksperimen.

O3 : Nilai Hasil Pretest untuk Kelompok Kontrol.

X : Perlakuan menggunakan metode Inkuiri.

- : Tidak dikenai perlakuan

O2 : Nilai Hasil Posttest untuk Kelompok Eksperimen

O4 : Nilai Hasil Posttest untuk Kelompok Kontrol.

Menurut pola tersebut terapannya dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Memilih 2 kelas yang homogen dari segi kemampuan, untuk

itu dilakukan pengukuran dahulu dengan kriteria tertentu,

sehingga kemampuan kedua kelas itu mendekati kesamaan.

2. Dari dua kelas tersebut, satu kelas ditetapkan sebagai kelompok

eksperimen (kelas A), dan satu kelas yang lain sebagai kelompok

kontrol (kelas B).

3. Kelas A diberi pembelajaran menggunakan metode inkuiri,

sedangkan kelas B diberi pembelajaran dengan metode ceramah.

4. Setelah tiga kali pertemuan, diadakan tes dan pengisian angket,

kemudian hasilnya diukur untuk mengetahui hubungan kedua

Group Pretest Perlakuan Posttest

Kelompok Eksperimen O1 X O2

Kelompok Kontrol O3 - O4

27

kelompok tersebut, pembelajaran mana yang lebih tinggi daya

serapnya.

5. Apabila rata–rata kelompok eksperimen menunjukkan hasil lebih

tinggi dan berbeda secara nyata dari hasil yang diperoleh

kelompok kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

menggunakan metode inkuiri lebih efektif dan mempunyai

pengaruh positif terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa

dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan metode

ceramah.

F. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2012 sampai

14 April 2012 di SMP Negeri 7 Salatiga. Sampel yang diambil adalah

siswa kelas VIIIA sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIIIB sebagai

kelompok kontrol. Kegiatan pada kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol dilaksanakan melalui 3 tahap kegiatan yaitu pretest,

pembelajaran dan postest. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan

selama 4 kali pertemuan. Pretest digunakan untuk mengetahui

kemampuan dasar siswa sebelum diadakan pembelajaran sedangkan

posttest digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

mengikuti pembelajaran. Perbedaan yang mendasar dari kedua

kelompok yaitu dalam metode pembelajarannya. Pada kelompok

eksperimen metode pembelajaran yang digunakan adalah metode

inkuiri, sedangkan pada kelompok kontrol proses pembelajarannya

dengan menggunakan metode ceramah. Waktu yang digunakan dalam

pembelajaran dari kedua kelompok relatif sama yaitu 4 kali pertemuan

atau 8 jam pelajaran. Setiap 1 jam pelajaran dengan alokasi waktu 40

menit.

Proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah pada awal

pembelajaran, Siswa bersama guru bertanya jawab tentang lingkaran

terkait dengan jari–jari, diameter, keliling lingkaran dan phi. Guru

memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan

yang akan dilakukan. Informasi yang disampaikan ini supaya siswa

mempunyai arah tujuan yang jelas dalam proses pembelajaran yang

akan dilaksanakan. Pada tahap selanjutnya sebelum memasuki inti

pembelajaran guru membagi siswa dalam 7 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 4 siswa. Siswa mengerjakan tugas kelompok

28

terkait dengan menemukan pendekatan nilai phi (𝜋) dan keliling

lingkaran, siswa berdiskusi dalam kelompoknya. Kegiatan belajar yang

dilakukan secara kelompok serta berdiskusi ini diharapkan dapat

memberikan keleluasaan untuk menanamkan konsep atau

pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari.

Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan

hasil pekerjaannya, dengan cara ini guru dapat mengetahui apa yang

belum dipahami oleh siswa, sehingga guru dapat memberikan

penjelasan agar setiap siswa mempunyai persepsi yang benar tentang

materi yang disampaikan. Diskusi ini dilakukan juga pada pertemuan

kedua dan ketiga dengan materi yang berbeda. Pada pertemuan

terakhir diadakan posttest untuk mengetahui sejauh mana siswa

menguasai materi yang telah diajarkan. Angket kreativitas belajar

matematika diberikan sesudah proses pembelajaran selesai. Kegiatan

proses pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.2 Dibawah ini :

Tabel 3.2 Jadwal Pertemuan Kelompok Eksperimen

Pertemuan Hari/Tanggal Waktu Materi

I Rabu,

14 Maret 2011 11.30 – 12.50

Menemukan pendekatan nilai phi dan menentukan rumus keliling lingkaran.

II Kamis,

15 Maret 2012 11.30 – 12.50

Menentukan rumus luas lingkaran.

III Jumat,

16 Maret 2012 09.15 – 10.35

Mengitung keliling dan luas lingkaran.

IV Kamis,

5 April 2012 11.30 – 12.50 Posttest.

V Jumat,

13 April 2012 09.15 – 10.00

Angket kreativitas belajar matematika.

G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan tiga metode dalam pengumpulan

data yaitu metode dokumentasi sebagai metode pendukung, metode

tes dan metode angket sebagai metode pokok.

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah catatan tertulis tentang

pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan

(Gulo,2005:123). Metode dokumentasi digunakan untuk

memperoleh keterangan berupa catatan penting yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Metode ini

29

digunakan untuk memperoleh daftar nama siswa, nilai tes

matematika (nilai ulangan).

Dokumen yang berupa daftar nama siswa, nilai hasil

ulangan siswa pada mata pelajaran matematika digunakan untuk

kepentingan analisa kemampuan dasar dan untuk menyamakan

kondisi awal siswa di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Metode Tes

Metode Tes adalah sekumpulan butir yang merupakan

sampel dari populasi butir yang mengukur perilaku tertentu baik

berupa keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat dan

sebagainya dimana dalam penyelenggaraan siswa didorong untuk

memberikan penampilan maksimalnya (Purwanto, 2011 :65). Tes

dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang

pencapaian hasil belajar kognitif siswa.

a. Pretest

Hasil tes ini diperoleh dari guru mata pelajaran

matematika yang telah melakukan sebelumnya tes ulangan

pada pokok bahasan teorema Pythagoras. Hasil tes ini

digunakan untuk kepentingan analisa kemampuan dasar dan

untuk menyamakan kondisi awal siswa di kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

b. Posttest

Tes ini dilakukan setelah siswa mengikuti

pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga ruang lingkup

materi evaluasi dibatasi pada materi yang telah diajarkan. Soal

tes yang dipergunakan untuk memperoleh data dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yaitu berbentuk tes essay.

Tes tidak standart buatan guru dengan bantuan kisi–kisi yang

disesuaikan dengan kurikulum Sekolah Menengah Pertama

tahun 2006, dengan berorientasi pada kurikulum tingkat

satuan pendidikan dan silabus mata pelajaran Matematika

Sekolah Menengah Pertama kelas VIII semester 2.

Instrumen yang digunakan dalam metode tes ini

adalah soal essay. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada

Tabel 3.3 dibawah ini.

30

Tabel 3.3

Sebaran Item Soal Tes Hasil Belajar

No. Indikator Jumlah Item

1. Menemukan nilai phi (𝜋) 1, 2

2. Menentukan keliling dan luas lingkaran 3, 4

3. Menghitung keliling dan luas lingkaran 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14,15

3. Metode Angket

Metode angket merupakan pertanyaan yang disusun

dengan kalimat pernyataan dengan opsi jawaban yang tersedia

(Gulo, 2005 :122). Cara pengambilan data dengan menggunakan

angket adalah dengan meminta subyek penelitian untuk mengisi

daftar pernyataan yang dibuat berdasarkan pada indikator–

indikator kreativitas.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

tertutup, dimana responden memilih salah satu jawaban yang

tersedia. Angket dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk

dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau

ditolaknya melalui rentangan nilai tertentu yang disusun

berdasarkan model likert (Sudjana, 2005 :80). Model ini

memberikan kemudahan bagi responden untuk memberikan

jawaban karena hanya dengan memberikan tanda chek/ silang.

Pernyataan dalam angket kreativitas disusun sendiri

dengan mengacu pada indikator–indikator kreativitas. Indiator–

indikator kreativitas adalah sebagai berikut:

a. Variabel kelancaran (fluency)

Indikatornya meliputi : keterampilan berfikir lancar.

b. Variabel kelenturan (fleksibility)

Indikatornya meliputi : keterampilan berfikir luwes.

c. Variabel keaslian (originality)

Indikatornya meliputi : keterampilan berfikir rasional.

d. Variabel penguraian (elaboration)

Indikatornya meliputi : kemampuan memperinci atau

mengelaborasi.

Angket disusun berdasarkan skala Likert dimana

pernyataan–pernyataan yang diajukan dinilai oleh subjek dengan

sangat setuju, setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, sangat

31

tidak setuju (Sudjana, 2005 :80). Skala yang dipergunakan dalam

angket ini adalah skala Likert dengan modifikasi penghilangan

jawaban tengah. Modifikasi ini dilakukan dengan alasan untuk

mengatasi kecenderungan subyek memilih jawaban aman, yaitu

jawaban sedang/tidak punya pendapat, terutama bagi mereka

yang ragu–ragu. Selain itu, menurut Azwar (2000 :34) mengatakan

bahwa bila pilihan tengah disediakan maka responden akan

cenderung memilihnya sehingga data mengenai perbedaan

diantara responden menjadi kurang informatif.

Skala ini menggunakan empat kategori jawaban, yaitu : a)

Sangat Sesuai (SS); b) Sesuai (S); c) Tidak Sesuai (TS); d) Sangat

Tidak Sesuai (STS). Dari tiap indikator yang ada dibuat pernyataan–

pernyataan dalam dua bentuk yaitu bentuk favourabel dan

unfavourabel. Item pernyataan yang favourabel adalah item yang

mendukung dan bentuk pernyataan positif. Item pernyataan yang

unfavourabel adalah item pernyataan yang tidak mendukung dan

berbentuk pernyataan negatif.

Skoring untuk item yang favourabel dan item yang

unfavourabel dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini :

Tabel 3.4 Skoring untuk Item Favourabel dan Unfavourabel

Kategori Jawaban

Skoring

Favourabel Unfavourabel

SS 4 1

S 3 2

TS 2 3

STS 1 4

Subyek yang memiliki skor yang tinggi memiliki kreativitas

yang tinggi dan subyek yang memiliki skor yang rendah memiliki

kreativitas yang rendah.

Sebaran item kreativitas belajar matematika dapat dilihat

pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Blue Print Kreativitas belajar terhadap pelajaran matematika

No.

Aspek Kreativitas

Belajar Indikator Indikator Empiris

Jumlah Item

Total Favourabel

Unfavourabel

1. kelancaran (fluency)

keterampilan berfikir lancar

(21) Saya lebih mudah menjawab soal matematika dengan cara saya sendiri.

32

No.

Aspek Kreativitas

Belajar Indikator Indikator Empiris

Jumlah Item

Total Favourabel

Unfavourabel

1. kelancaran (fluency)

keterampilan berfikir lancar

(12) Saya sulit berdiskusi dengan teman untuk mendapatkan gagasan baru.

(2) Saya suka mengikuti perlombaan diskusi atau kegiatan yang berhubungan dengan matematika karena ada hal–hal baru yang bisa saya temukan.

(9) Saya jarang bertanya kepada guru tentang cara berbeda dari yang diberikan guru.

(4) Saya sering mengerjakan soal – soal matematika meskipun tidak ada tugas dari guru.

(1) Saya memperhatikan dengan serius setiap guru menjelaskan materi pelajaran matematika.

Jumlah 3 3 6

2. kelenturan (fleksibility)

keterampilan berfikir luwes.

(5) Saya senang menggunakan cara – cara baru untuk melakukan sesuatu dari pada menggunakan cara – cara lama.

(16) Saya tidak dapat mengerjakan soal dengan cara berbeda dari cara yang diberikan guru.

(3) Saya biasa menemukan cara lain dari cara yang diberikan guru.

(20) Meskipun soal yang diberikan guru berbeda dengan contohnya, tetapi saya mampu mengerjakannya.

33

No.

Aspek Kreativitas

Belajar Indikator Indikator Empiris

Jumlah Item

Total Favourabel

Unfavourabel

(8) Saya tidak membuat catatan– catatan kecil (poin – poin) pelajaran matematika untuk mempermudah dalam belajar.

(10) Saya sulit memberikan pertimbangan terhadap masalah yang sama dari yang diberikan teman.

Jumlah 3 3 6

3. Keaslian (originality)

Keterampilan berfikir rasional

(7) Saya dapat mengerjakan soal matematika lebih dari satu cara.

(6) Saya malas mengemukakan ide baru.

(15) Saya tidak mengemukakan pendapat/ gagasan yang berbeda dari teman lain didalam kelas.

(17) Saya sering menggunakan kata – kata baru yang belum dipakai teman lain.

(18) Setelah membaca atau mendengarkan gagasan dari guru, saya selalu menemukan cara baru.

(19) Dalam menyelesaikan soal – soal matematika, saya berusaha mencari cara penyelesaian yang lebih singkat.

Jumlah 3 3 6

4. Penguraian (elaboration)

keterampilan memperinci atau mengelaborasi.

(11) Setiap saya memberikan penjelaskan kepada teman, pasti teman jelas dan tidak ada pertanyaan lagi.

(14) Saya dapat mengembangkan/ menambahkan pendapat teman lain.

34

No.

Aspek Kreativitas

Belajar Indikator Indikator Empiris

Jumlah Item

Total Favourabel

Unfavourabel

(24) Saya sulit memberikan penafsiran terhadap gambar/cerita/masalah yang dikemukakan oleh guru.

(13) Saya berusaha mengerjakan soal matematika dengan cepat dan benar.

(22) Saya tidak yakin kalau eksperimen yang dilakukan teman itu benar, kalau saya tidak melihat dan membuktikan sendiri.

(23) Saya berusaha menyelesaikan tugas matematika dengan hasil yang baik meskipun saya mengorbankan waktu dan tenaga yang banyak.

Jumlah 3 3 6

5. Jumlah Keseluruhan 12 12 24

H. Validitas dan Reliabilitas

Suatu tes dikatakan baik apabila pada tes itu benar–benar

memenuhi beberapa syarat, yaitu valid dan reliabel. Jika tes

memenuhi kedua syarat itu, maka tes tersebut akan konsisten atau

ajeg bila digunakan pada lain waktu. Sebuah instrumen dikatakan valid

berarti menunjuk alat ukur yang dipergunakan dapat mengukur

dengan tepat keadaan yang seharusnya di ukur, sedangkan reliabel

adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang

dinilainya (Purwanto, 2011 :144-154). Uji instrumen yang dimaksud

adalah validitas dan reliabilitas. Masing-masing uji instrumen tersebut

dijelaskan sebagian berikut :

1. Validitas Alat Ukur

Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur

secara tepat sesuatu yang ingin diukur (Purwanto, 2011 :114). Validitas

diukur dengan menggunakan koefisien korelasi product moment dari

35

pearson dengan mengkorelasikan hasil setiap item dengan total nilai

item dengan Tujuan melukiskan hubungan variable yang sama

(Priyatno, 2009 :119). Rumus korelasinya adalah sebagai berikut :

𝒓𝑿𝒀 = 𝑵 𝑿𝒀 − 𝑿 ( 𝒀)

𝑵 𝑿𝟐 − ( 𝑿)𝟐 {𝑵 𝒀𝟐 − ( 𝒀)𝟐}

Keterangan :

𝑟𝑋𝑌 = Koefisien korelasi Product Moment variable X dan Y

𝑋𝑌 = Jumlah Perkalian antara skor variabel X dan skor variabel Y

𝑋 = Skor butir belahan ganjil

𝑌 = Skor butir belahan genap

𝑁 = Jumlah responden

Menurut Azwar (2000 :103), suatu item dinyatakan valid

jika nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 0,30.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Keandalan atau reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan

alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Alat ukur yang

reliabel akan memberikan hasil pengukuran yang relatif stabil dan

konsisten karena pengukurannya menghasilkan galat yang minimal

(Purwanto, 2011 :154). Reliabel juga digunakan untuk mengetahui

apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang

tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali (Priyatno, 2009

:167).

Teknik uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah

menggunakan Alpha Cronbanch yang dirumuskan sebagai berikut

(Sugiyono, 2009 :365):

𝒓𝒊 = 𝒌

(𝒌 − 𝟏){𝟏 −

𝑺𝒊𝟐

𝒔𝒕𝟐

}

Dimana :

𝑟𝑖 = reliabilitas.

k = mean kuadrat antara subyek.

𝑠𝑖2 = mean kuadrat kesalahan.

𝑠𝑡2 = varians total.

Standar reliabilitas yang dikemukakan Sugiyono dapat

dilihat pada tabel 3.6 berikut ini :

36

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas

Kriteria Koefisien Reliabilitas

Sangat Reliabel 0.9 ≤ 𝛼

Reliabel 0.8 ≤ 𝛼 ≤ 0.9

Cukup Reliabel 0.7 ≤ 𝛼 ≤ 0.8

Tidak Reliabel 𝛼 < 0.6

I. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

kualitas instrumen sehingga dapat mengungkap data yang benar–

benar dibutuhkan.

1. Kreativitas

Uji coba alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan metode try out terpakai, yaitu penyebaran

angket dilaksanakan sekali dan data yang diperoleh langsung

digunakan untuk kepentingan penelitian.

2. Hasil Belajar

Uji coba alat ukur dalam penelitian ini dilaksanakan di kelas

VIII F SMP Negeri 3 Salatiga, sedangkan penelitian diadakan di

kelas VIII A dan kelas VIII B SMP Negeri 7 Salatiga. Hal ini

dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan soal, sehingga hasil tes

siswa tidak terpengaruh oleh hasil try out.

Uji instrumen yang dimaksud adalah validitas, reliabilitas,

daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Masing-masing uji

instrumen tersebut dijelaskan sebagian berikut :

a. Validitas Soal

Perhitungan validitas mengikuti kaidah yang dikemukakan oleh

Azwar (2000:103) yang menyatakan bahwa suatu item

dinyatakan valid jika nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 0,30. Berdasarkan hasil

analisis menggunakan program SPSS for Windows Version 19.0

dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Test

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Ket

item1 45.67 132.580 .195 .863 Tidak Valid

item2 46.08 130.949 .306 .856 Valid

37

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Ket

item3 43.46 118.781 .547 .845 Valid

item4 43.54 126.346 .301 .860 Valid

item5 43.04 128.216 .655 .846 Valid

item6 43.29 121.694 .599 .843 Valid

item7 44.71 117.694 .615 .841 Valid

item8 44.21 112.433 .751 .832 Valid

item9 44.88 115.505 .637 .839 Valid

item10 42.83 131.623 .424 .852 Valid

item11 43.33 117.014 .739 .835 Valid

item12 45.96 130.563 .328 .855 Valid

item13 45.79 124.868 .458 .850 Valid

item14 44.54 114.781 .607 .841 Valid

item15 46.00 128.087 .353 .855 Valid

Berdasarkan Tabel 3.7 terlihat bahwa dari 15 item

terdapat 14 item yang valid dan 1 item yang tidak valid atau

dinyatakan gugur. Nomor item yang tidak valid tersebut yaitu

item nomor 1.

b. Reliabilitas Soal

Pengukuran reliabilitas menggunakan teknik Alpha

Cronbanch dengan menggunakan SPSS for Windows Version

19.0 dari hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 3.8 dibawah ini:

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Soal

Cronbach's Alpha N of Items

.863 14

Berdasarkan Tabel 3.8 terlihat bahwa jumlah item soal

adalah 14 dan nilai Alpha 0,863. Berdasar pada standar yang

dikemukakan Sugiyono dapat dikatakan bahwa pengukuran

hasil belajar matematika pokok bahasan lingkaran mempunyai

reliabilitas dengan kategori reliabel.

c. Daya Beda

Menganalisa daya beda artinya mengkaji soal-soal tes

dari segi kesanggupan tersebut dalam membedakan siswa

yang termasuk ke dalam kategori tinggi dan rendah hasil

38

belajarnya. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya

beda soal adalah sebagai berikut :

𝐷𝐵 = 𝑇𝐵

𝑇−

𝑅𝐵

𝑅

Keterangan :

DB = Daya Beda.

𝑇𝐵 = Jumlah Peserta yang Menjawab Benar pada Kelompok

Siswa yang Mempunyai Kemampuan Tinggi.

𝑇 = Jumlah Kelompok Siswa yang Mempunyai Kemampuan

Tinggi.

𝑅𝐵 = Jumlah Peserta yang Menjawab Benar pada Kelompok

Siswa yang Mempunyai Kemampuan Rendah.

𝑅 = Jumlah Kelompok Siswa yang Mempunyai Kemampuan

Rendah.

Klasifikasi daya beda soal yang dikemukakan Purwanto

(2011 :102) dapat dilihat pada Tabel 3.9 dibawah ini :

Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Beda Soal

Rentang DB Kategori

0,00 – 0,32 Kurang

0,33 – 0,66 Cukup

0,67 – 1,00 Baik

Hasil penghitungan daya beda soal, diperoleh 7 butir

soal yaitu 5, 6, 7, 8, 9, 11, 14 yang mempunyai kriteria cukup

dan 7 butir soal yaitu 1, 2, 3, 4, 10, 12, 13, 14 yang mempunyai

kriteria kurang. Soal yang mempunyai kriteria kurang perlu

diperbaiki untuk dapat digunakan sebagai tes hasil belajar.

d. Tingkat Kesukaran

Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya

mengkaji soal-soal tes dari kesulitannya sehingga dapat

diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah, sedang dan

sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran tes digunakan

rumus sebagai berikut :

𝑇𝐾 = 𝐵

𝑃

Keterangan :

TK = Tingkat Kesukaran.

𝐵 = Jumlah Siswa yang Menjawab Benar.

𝑃 = Jumlah Siswa Peserta Tes.

39

Klasifikasi indeks kesukaran soal yang dikemukakan

Purwanto (2011 :99-100) dapat dilihat pada Tabel 3.10

dibawah ini :

Tabel 3.10 Indeks Kesukaran Soal

Rentang DB Kategori

0,00 – 0,32 Sukar

0,33 – 0,66 Sedang

0,67 – 1,00 Mudah

Hasil penghitungan tingkat kesukaan soal, diperoleh 7

butir soal yaitu 1, 2, 7, 9, 12, 13, 15 yang mempunyai criteria

sukar, 2 butir soal yaitu 8, 14 yang mempunyai kriteria sedang

dan 6 butir soal yaitu 3, 4, 5, 6, 10, 11 yang mempunyai kriteria

mudah.

J. Metode Analisis Data

Suryabrata (1990) menyatakan bahwa analisis data merupakan

suatu langkah yang paling kritis dalam penelitian, karena peneliti harus

memastikan pada analisis yang tepat. Analisis data sangat menentukan

dalam suatu penelitian karena analisis data berfungsi untuk

menyimpulkan hasil penelitian. Analisis data dilakukan melalui tahap-

tahap berikut :

1. Tahap Awal

Pada tahap awal data yang dianalisis adalah angket

kreativitas belajar matematika dan nilai tes hasil belajar

matematika pokok bahasan lingkaran semester II tahun pelajaran

2011/2012. Analisis angket dan tes yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran

data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan

program SPSS. Kaidah yang digunakan yaitu jika p > 0,05 maka

data tersebut normal, sedangkan jika p < 0,05 maka sebaran

data tersebut tidak normal.

40

b. Uji Homogenitas

Uji yang telah dilakukan diketahui bahwa kedua

kelompok berdistribusi normal kemudian dilakukan uji F untuk

mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang

sama ataukah tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah hasil dari equal variances assumed jika

varians sama dan equal variances not assumed jika varians

tidak sama dengan menggunakan program SPSS. Kaidah yang

digunakan yaitu jika p > 0,05 maka data yang diperoleh

homogen, sedangkan jika p < 0,05 maka data yang diperoleh

tersebut tidak homogen.

2. Tahap Akhir

Uji normalitas dan uji kesamaan dua varians setelah

dilakukan maka langkah selanjutnya adalah dilakukan uji

perbedaan dua rata-rata. Teknik analisis data yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh metode inkuiri terhadap

kreativitas dan hasil belajar adalah teknik analisa Uji–t

(Sugiyono, 2009 :138),

a. Varians kedua kelompok sama

Jika varians kedua kelompok sama, rumus yang

digunakan sebagai berikut :

𝒕 =𝑿𝟏 − 𝑿𝟐

𝒏𝟏 − 𝒏𝟐 𝒔𝟏

𝟐 + 𝒏𝟐 − 𝟏 𝒔𝟐𝟐

𝒏𝟏 + 𝒏𝟐 − 𝟐(𝟏𝒏𝟏

+𝟏𝒏𝟐

)

b. Varians kedua kelompok berbeda

Jika varians kedua kelompok berbeda, rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut :

𝒕 =𝑿𝟏 − 𝑿𝟐

𝒔𝟏𝟐

𝒏𝟏+

𝒔𝟐𝟐

𝒏𝟐

41

Keterangan :

t = nilai t hitung

𝑋1 = nilai rata – rata kelompok 1

𝑋2 = nilai rata – rata kelompok 2

𝑠12 = standar deviasi kelompok 1

𝑠22 = standar deviasi kelompok 2

𝑛1 = jumlah subyek kelompok 1

𝑛2 = jumlah subyek kelompok 2

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi >

0,05 maka tidak ada pengaruh metode inkuiri terhadap

kreativitas dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 7

salatiga, sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 maka ada

pengaruh metode inkuiri terhadap kreativitas dan hasil belajar

siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 salatiga.