Transportasi_bandara - Copy

download Transportasi_bandara - Copy

of 14

description

fasilitas bandara

Transcript of Transportasi_bandara - Copy

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSecara khusus pengaturan sanitasi untuk angkutan umum baik yang berupa undang-undang ataupun peraturan belum ada, namum upaya ke arah penyehatan lingkungan angkutan umum sebenarnya sudah merupakan hal yang harus dilakukan. Hanya saja instansi mana yang berwenang untuk pengaturan sanitasi angkutan umum ini, karena untuk pengaturan angkutan umum tentu saja merupakan wewenang Departemen Perhubungan, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan angkutan umum atau dengan istilah lain sanitasi transportasi.Dalam program PLP Departemen Kesehatan, sanitasi angkutan umum telah dimasukkan ke dalam Sub Program penyehatan Tempat Tempat Umum dan Industri, sasarannya baru pada upaya peningkatam kebersihan lingkungan terminal angkutan darat, stasiun kereta api, pemantauan polusi udara khususnya di kota-kota besar.Bandar udara atau bandara adalah lapangan terbang yang digunakan untuk lepas landas atau mendarat pesawat udara, manaikkan atau menurunkan penumpang dan memuat atau membongkar kargo atau pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi. Keberadaan Bandar udara tidak lepas dari adanya permasalahan sanitasi lingkungan, oleh karena itu perlu selalu dilakukan pemantauan secara rutin dan berkala terhadap keadaan Sanitasi lingkungan di Bandar Udara.

B. Tujuan1. Agar mahasiswa mampu melakukan inspeksi sanitasi di lingkungan Bandara Adisutjipto Yogyakarta2. Agar mahasiswa dapat mengetahui masalah sanitasi yang ada di Bandara Adisutjipto Yogyakarta3. Agar mahasiswa dapat melakukan pengukuran pencahayaan dan kebisingan di lingkungan Bandara Adisutjipto Yogyakarta4. Agar mahasiswa dapat mengetahui Laik Sehat atau Tidak Laik Sehat hasil pemeriksaan inspeksi sanitasi yang ada di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.C. Manfaat1. Bagi MahasiswaMenambah pengetahuan tentang sanitasi yang ada di lingkungan Bandara Adisutjipto Yogyakarta2. Bagi Bandara Adi Sucipto YogyakartaMemberikan informasi baru bagi pihak Bandara Adisutjipto Yogyakarta mengenai permasalahan sanitasi yang ada di lingkungan Bandara.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Peran Serta BandaraBandar Udara atau Bandara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Peran atau fungsi dari Bandara sendiri antara lain:1. Simpul dalam jaringan transportasi udara yang digambarkan sebagai titik lokasi bandar udara yang menjadi pertemuan beberapa jaringan dan rute penerbangan sesuai hierarki bandar udara.2. Pintu gerbang kegiatan perekonomian dalam upaya pemerataanpembangunan, pertumbuhan dan stabilitas ekonomi sertakeselarasan pembangunan nasional dan pembangunan daerah yang digambarkan sebagai lokasi dan wilayah di sekitar bandar udara yang menjadi pintu masuk dan keluar kegiatan perekonomian.3. Tempat kegiatan alih moda transportasi, dalam bentuk interkoneksi antar moda pada simpul transportasi guna memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pelayanan yang terpadu dan berkesinambungan yang digambarkan sebagai tempat perpindahan moda transportasi udara ke moda transportasi lain atau sebaliknya.4. Pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan dan/atau pariwisata dalam menggerakan dinamika pembangunan nasional, serta keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya, digambarkan sebagai lokasi bandar udara yang memudahkan transportasi udara pada wilayah di sekitamya.5. Pembuka isolasi daerah, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang dapat membuka daerah terisolir karena kondisi geografis dan/atau karena sulitnya moda transportasi lain;6. Pengembangan daerah perbatasan, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang memperhatikan tingkat prioritas pengembangan daerah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia di kepulauan dan/atau di daratan.7. Penanganan bencana, digambarkan dengan lokasi bandar udara yang memperhatikan kemudahan transportasi udara untuk penanganan bencana alam pada wilayah sekitarnya.8. Prasarana memperkokoh Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara, digambarkan dengan titik-titik lokasi bandar udara yang dihubungkan dengan jaringan dan rute penerbangan yang mempersatukan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.B. Jenis Bandara UdaraBandara udara terdiri atas:1. Bandar udara umum yaitu bandar udara yang dipergunakan untuk melayani kepentingan umum.2. Bandar udara khusus bandar udara yang hanya digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan usaha pokoknya.Berdasarkan rute penerbangan yang dilayani maka bandar udara dibagi menjadi 2 yaitu:1. Bandar Udara Domestik adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalam negeri.2. Bandar Udara Internasional adalah bandar udara yang ditetapkan sebagai bandar udara yang melayani rute penerbangnan dalam negeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri.

C. Sejarah Bandara Adisutjipto YogyakartaBandara Adisutjipto adalah bandar udara yang terletak di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bandar udara ini dulu dinamakan Maguwo, sesuai dengan nama desa tempatnya berada (Maguwoharjo). Penggantian nama dilakukan setelah pesawat Dakota VT-CLA yang dikemudikan oleh Marsekal Muda Anumerta Agustinus Adisutjipto ditembak jatuh oleh pesawat Belanda tanggal 29 Juli 1947, semula merupakan lapangan udara militer namun penggunaannya diperluas untuk kepentingan sipil. Sampai saai ini masih terdapat bagian yang merupakan daerah tertutup (terbatas untuk kegiatan militer). Bandar udara ini juga merupakan bandar udara pendidikan Akademi Angkatan Udara dari TNI Angkatan Udara, Skadron Pendidikan 101 (FFA AS-202-18A, T-41D) dan Skadron Pendidikan 102 ( T-34C, KAI KT-1). Luas bandara: 88,690 m, dengan dua landasan pacu.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Dari hasil penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan/inspeksi sanitasi prasarana angkutan umum Bandara Adisutjipto Yogyakarta didapatkan hasil sebagai berikut :

NoVariabel UpayaHasilKeterangan

1.I

Laik sehat

2.II

Laik sehat

3.III

Laik sehat

4.IV

Laik sehat

5.v

Laik sehat

TotalLaik sehat

B. PembahasanPada dasarnya kondisi lingkungan Bandara Adisutjipto Yogyakarta selalu dipantau setiap saat. Hal-hal yang berkenaan dengan sanitasi dan kesehatan telah diupayakan sedemikian rupa sehingga mampu menjadi bandara yang dapat bertahan dalam penerbangan nasional maupun internasional. Inspeksi sanitasi dan kesehatan lingkungan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan Bandara Adisutjipto Yogyakarta dengan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sehingga diperoleh kondisi lingkungan luar dan dalam Bandara yang apa adanya. Dari hasil perhitungan atau penilaian diperoleh nilai 70% untuk masing-masing variabel dan total skore sehingga Bandara Udara Adisutjipto Yogyakarta dinyatakan Laik Sehat. Namun ada beberapa komponen penilaian yang belum mencapai angka yang diharapkan atau belum terpenuhi. Oleh karena itu, kami mencoba memberikan saran perbaikan bagi pihak pengelola Bandara antara lain sbb:1. Tempat sampah sebaiknya selain ringan, mudah diangkut, tidak mudah berkarat, juga dibuat agar mampu menutup dengan sendirinya (bertutup). Misalnya mengganti dengan bak sampah model pijakan.2. Agar tingkat kebisingan di ruang tunggu Bandara tidak > 55 dB maka dapat diatasi dengan membuat peredam suara pada dinding rungan bandara sehingga tingkat kebisingan dapat berkurang

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan1. Berdasarkan hasil pemeriksaan Inspeksi Sanitasi, Bandara Adisutjipto dinyatakan Laik Sehat.2. Berdasarkan Inspesi Sanitasi Di Bandara Adisudjipto masih didapatkan komponen yang masih kurang, diantaranya adalah mengenai kemudahan fasilitas sarana sanitasi (tempat sampah yang praktis dan mudah) dan kebisingan.B. Saran 1. Bandara Adisutjipto sebaiknya memberikan sarana sanitasi yang mudah dan lebih praktis bagi pengunjung, misalnya dengan memberikan tempat sampah yang lebih mudah dibuka dan ditutup (model pijakan)2. Sebaiknya bandara Adisutjipto melakukan pengendalian terhadap kebisingan agar tidak > 55 dB, diantaranya bisa dengan memberkan peredam pada dinding di ruangan-ruangan yang ada di Bandara.

LAMPIRANA. KEBISINGAN1. Kebisingan lingkungan ruang (apron)Formulir Bis l12345678910

187,086,986,986,886,786,786,786,786,786,6

286,686,686,686,686,686,686,690,590,892,0

395,095,095,0118,9118,8118,8118,8118,7118,7118,7

4118,7118,7118,6118,6118,5118,5118,5118,5118,4118,4

5118,4118,4118,3118,3118,3118,3118,2118,1118,0118,0

6118,9118,9118,9117,6117,6117,6117,6117,6117,8117,8

7117,6117,6117,6117,6117,6117,6117,6117,5117,5117,5

8151,195,6111,9111,8111,8111,8111,7111,7111,7111,7

9111,6111,6111,6111,6111,5111,5111,5111,3111,3111,3

10111,2111,2111,2111,2111,2111,2111,2111,2111,2111,2

11111,3111,3111,3111,3111,3111,3111,3111,3111,5111,5

12111,5111,5111,590,890,890,8111,3111,3111,3111,3

Kelas IntervalJumlahProsenJumlah KumulatifProsen Kumulatif

85 891714,171714,17

90 94652319,17

95 9943,332722,5

100 104002722,5

105 109002722,5

110 1144537,57260

115 1194840120100

120 12400120100

Formulir Bis 2X= L1 + 5= 114,5 + 5= 119,21 dB2. Kebisingan ruang tungguFormulir Bis 112345678910

181,482,782,682,683,785939392,992,9

292,992,992,992,992,892,892,892,892,892,8

392,892,892,792,792,792,792,792,792,692,6

492,692,692,693,493,493,493,493,493,492,6

587,287,17178,78183,383,383,392,793,7

697,297,397,397,397,397,397,298,998,998,9

798,997,297,397,297,297,297,297,297,297,2

897,297,297,297,297,297,397,397,397,397,3

997,397,397,297,297,297,297,297,997,972,7

1092,792,793,793,793,793,793,793,793,793,7

1193,793,793,793,783,383,397,297,297,297,2

12 97,297,297,297,297,297,297,297,297,297,2

Kelas IntervalJumlahProsenJumlah KumulatifProsen Kumulatif

70 7421,6721,67

75 7910,8332,5

80 84119,171411,67

85 8932,51714,16

90 945041,676755,83

95 995344,17120100

100 10400120100

Formulir Bis 2X= L1 + 5= 99,5 + 5= 104,23 dB

B. PENCAHAYAAN1. Pencahayaan ruang tiketTitikPencahayaan (lux)

1130

2153,5

3292,9

4202,2

5176

Rata-rata190,92

2. Pencahayaan Ruang tungguTitik Pencahayaan(lux)

1104,9

270,6

3125,7

4243

581,4

Rata-rata125,12

DOKUMENTASI

Ruang TungguKedatangan DomestikAppron

Ruang Check- In