Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

23
12 ANALISIS SITUASI SECARA PARTISIPASIF Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas Dosen : Rasumawati, SKM., MA.Kes Disusun oleh : Dwi Putri C P171240120 08 Maria Destri Y P171240120 17 Kelompok 2 Tingkat III A JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA I

description

Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

Transcript of Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

Page 1: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

ANALISIS SITUASI SECARA PARTISIPASIF

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas

Dosen : Rasumawati, SKM., MA.Kes

Disusun oleh :

Dwi Putri C P17124012008

Maria Destri Y P17124012017

Kelompok 2

Tingkat III A

JURUSAN KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA I

Jalan RS. Fatmawati, Cilandak-Jakarta SelatanTelp/Fax. 021-7656536

TAHUN 2014

Page 2: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

KATA PENGANTAR 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Rumusan masalah 5

1.3 Tujuan Penulisan 5

BAB II TINJAUAN TEORI 6

2.1 Pengertian Partisipasi 6

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi 7

2.3 Perencanaan partisiipasif 8

2.4 Analisis Sosial 9

2.5 Ruang Lingkup Analisis Sosial 9

2.6 Wilayah Analisa Sosial 10

2.67 Pendekatan Dalam Analisa Sosial 10

2.8 Prinsip-Prinsip Analisa Sosial 10

2.9 Analisis Situasi 11

BAB III PENUTUP 12

3.1 Kesimpulan 12

3.2 Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

Page 3: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama

nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah

Asuhan Kebidanan Neonatus yang berjudul “Analisis Situasi Secara Partisipasif”.

Selain untuk menambah pengetahuan mengenai Analisis Situasi Secara Partisipasif

dalam Asuhan Kebidanan Komunitas, makalah ini juga disusun guna memenuhi tugas salah satu

mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas pada program studi DIII Jurusan Kebidanan Poltekkes

Kemenkes Jakarta I.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang kepada Ibu Rasumawati, SKM.,

MA.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas dan kepada

segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan

makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari

pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Jakarta, 1 September 2014

Penulis

Page 4: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dekade 1970-an adalah awal kemunculan konsep pemberdayaan dan berkembang seiring kemajuan zaman hingga akhir abad ke-20. Konsep pemberdayaan merupakan bagian yang menyatu dengan aliran – aliran yang muncul pada paruh abad ke-20. Konsep pemberdayaan dalam wacana pembangunan masyarakat selalu berkaitan dengan pendekatan kemandirian, partisipatif dan jaringan kerja.

Pemberdayaan masyarakat tidak hanya mengembangkan potensi ekonomi masyarakat, tetapi juga harkat, martabat, rasa percaya diri dan harga diri serta terpeliharanya tatanan nilai dan budaya setempat. Pemberdayaan sebagai konsep sosial budaya yang impelemntatif dalam pembangunan yang berpusat pada rakyat, tidak saja menumbuhkembangkan penambahan kemampuan ekonomi, tetapi juga nilai-nilai sosial budaya.

Peranan agen-agen pembaharuan dalam usaha pemberdayaan saat ini terkonsentrasi pada sasaran sumber daya manusia sebagai sasaran pokok pembinaan. Model pembangunan yang berpusat pada rakyat melalui penekanan pemberdayaan adalah yang seharusnya diterapkan. Penekanan kepada pengalaman masyarakat dalam sejarah dan posisinya dalam keberadaan budaya dan nilai-nilai sosial setempat adalah kesesuaian dengan model pemberdayaan yang akan diterapkan.

Pendekatan pembangunan yang berpusat pada rakyat berusaha untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya keberadaan dan tatanan sosial mereka yang sebelumnya pernah ada. Wujud-wujud organisasi yang pernah ada atas dasar pemenuhan kebutuhan praktis adalah awal dari metode pemberdayaan dan celah untuk masuk ke sistem sosial masyarakat. Kebutuhan praktis yang dimaksud adalah kebutuhan dasar manusia.

Dari uraian-uraian di atas, sedikitnya tergambar jelas bahwa dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat konsep keswadayaan, kegotong royongan dan partisipatif masyarakat serta menghargai nilai sosial dan budaya setempat, adalah metode ampuh yang setidaknya dilakukan.

Masyarakat memiliki potensi dan kekuatan dari sumber-sumber daya alam dan sosial budaya yang dimilikinya. Potensi tersebut perlu digali melalui strategi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Cara menggali inilah yang merupakan initi dalam pemberdayaan masyarakat. Dalam pemberdayaan masyarakat, kita harus berpegang teguh terhadap konsep

Page 5: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

dan memahami betul kebutuhan masyarakat dan permasalahan yang dihadapinya. Masyarakat harus terlibat dalam penyusunan pemecahan masalahan yang akan diselesaikan melalui pemberdayaan.

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Apa itu partisipasif ?

1.2.2 Apa itu analisis situasi ?

1.2.3 Apa itu analisis sosial ?

1.2.4 Bagaimanakah hubungan antara analisa situasi dan analisa sosial ?

1.2.5 Bagaimanakah proses tahapan analisa situasi ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui tentang partisipasif .

1.3.2 Untuk mengetahui tentang analisa situasi.

1.3.3 Untuk mengetahui tentang analisa sosial.

1.3.4 Untuk mengetahui tentang hubungan antara analisa situasi dan analisa sosial.

1.3.5 Untuk mengetahui tentang proses tahapan analisa situasi.

Page 6: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Partisipasi

Istilah partisipasi sekarang ini menjadi kata kunci dalam setiap program pengembangan masyarakat dimana-mana. Partisipasi sepadan dengan arti peran serta, ikut serta, keterlibatan, atau proses belajar bersama saling memahami, menganalisis, merencanakan dan melakukan tindakan oleh sejumlah anggota masyarakat.

Asngari (2001: 29) menyatakan bahwa penggalangan partisipasi itu dilandasi adanya pengertian bersama dan adanya pengertian tersebut adalah karena diantara orang-orang itu saling berkomunikasi dan berinteraksi sesamanya. Dalam menggalang peran serta semua pihak itu diperlukan terciptanya suasana yang bebas atau demokratis dan terbinanya kebersamaan.

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah pengambilan bagian atau pengikut sertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu menjadi baik dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan.

Jadi dari beberapa pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang melaksanakan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.

Bentuk partisipasi yang nyata yaitu :

- Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan

- Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda, biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas

Page 7: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

- Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program

- Partisipasi keterampilan, yaitu memberikan dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi partisipasi masyarakat dalam suatu

program, sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu keberhasilan program namun ada juga yang sifatnya dapat menghambat keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Angell (dalam Ross, 1967: 130) mengatakan partisipasi yang tumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu:

- UsiaFaktor usia merupakan faktor yang memengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya.

- Jenis kelamin Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang berarti bahwa dalam banyak masyarakat peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin baik.

- PendidikanDikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap dapat memengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.

- Pekerjaan dan penghasilanHal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan dan penghasilan yang baik dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Pengertiannya bahwa untuk

Page 8: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

berpartisipasi dalam suatu kegiatan, harus didukung oleh suasana yang mapan perekonomian.

- Lamanya tinggalLamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut.

2.3 Perencanaan Partisipasif

Kodrat bagi setiap orang, laki-laki maupun perempuan ingin dihargai kemampuan, harkat dan martabatnya. Dari kenyataan tersebut maka seluruh lapisan masyarakat perlu diajak berperanserta atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan. Melalui perencanaan partisipatif diharapkan hubungan yang erat antara masyarakat dengan kelembagaan masyarakat secara terus-menerus. Masyarakat diberi kesempatan untuk menyyatakan masalah yang dihadapi dan gagasan-gagasan sebagai masukan untuk berlangsungnya proses perencanaan berdasarkan kemampuan warga masyarakat desa itu sendiri.

Dalam perencanaan partisipatif, semua warga atau kelompok dalam masyarakat pada dasarnya berhak untuk berperan didalamnya agar dapat mengungkapkan permasalahan dan kebutuhan mereka. Terdapat beberapa ciri khusus perencanaan partisipatif dilihat dari adanya peran serta masyarakat dalam proses pembangunan desa. Ciri-ciri tersebut adalah :

- adanya hubungan yang erat antara masyarakat dengan kelembagaan secara terus-menerus.

- masyarakat atau kelompok masyarakat diberi kesempatan untuk menyatakan permasalahan yang dihadapi dan gagasan-gagasan sebagai masukan berharga.

- proses berlangsungnyya berdasarkan kemampuan warga masyarakat itu sendiri. - warga masyarakat berperan penting dalam setiap keputusan. - warga masyarakat mendapat manfaat dari hasil pelaksanaan perencanaan.

Terdapat 3 prinsip pokok perencanaan partisipatif dalam pembangunan masyarakat desa, yaitu :

- belajar dari masyarakat, maksudnya bahwa perencanaan partisipatif pembangunan masyarakat desa bertolak dari dari pengakuan dan kepercayaan akan nilai

Page 9: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

pengetahuan tradisional masyarakat, serta kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalahanya sendiri.

- adanya pemandu masyaraka sebagai pelaku, dimaksudkan bahwa diperlukan peran pemandu yang bukan sebagai ‘guru’ atau ‘penyuluh’ ataupun ‘ peneliti’ serta menempatkan warga masyarakat sebagai narasumber utama dalam memahami keadaannya sendiri.

- keterkaitan semua kelompok masyarakat, artinyya tidak terbatas pada kelompok-kelompok masyarakat tertentu saja.

2.4 Analisis Sosial

Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah proses atau mekanisme yang akan membahas problematika-probelmatika yang terjadi pada sebuah objek analisa dan pada akhirnya akan menghasilkan apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan atas problematika-problematika tersebut. Dari sana kita dapat menentukan apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk dicarikan solusi yang tepat. Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau masalah sosial secara objektif. Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan historis, struktural dan konsekuensi masalah. Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama. Sehingga akan diketahui sejauh mana terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial.

Inilah yang seringkali tidak dilalui oleh para problem solver. Mereka seringkali menghasilkan solusi atas problematika yang hadir bukan berdasarkan hasil analisis mendalam namun hanya berdasarkan dugaan yang argumentasinya lemah atau bahkan hanya berdasarkan pada kemauannya saja. Mungkin permasalahan yang nyata di lapangan akan terselesaikan, namun karena ia tak akan menyentuh sampai ke akarnya maka akan hadir permasalahan-permasalahan baru atau bahkan permasalahan yang nyata tersebut tidak hilang sama sekali.

2.5 Ruang Lingkup Analisis Sosial

Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus relevan dengan target perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan perubahan. Secara umum objek sosial yang dapat dianalisis antara lain ;

- Masalah-masalah sosial, seperti : kemiskinan, pelacuran, pengangguran, kriminilitas.

Page 10: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

- Sistem sosial, seperti : tradisi, usaha kecil atau menengah, sistem pemerintahan, sistem pertanian.

- Lembaga-lembaga sosial seperti sekolah layanan rumah sakit, lembaga pedesaan. Kebijakan publik seperti : dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan sebuah UU.

2.6 Wilayah Analisa Sosial

- Sistem-sistem yang beroperasi dalam suatu masyarakat.

- Dimensi-dimensi obyektif masyarakat (organisasi sosial, lembaga-lembaga sosial, pola perilaku, kekuatan-kekuatan sosial masyarakat.

- Dimensi-dimensi subyektif masyarakat (ideologi, nalar, kesadaran, logika berpikir, nilai, norma, yang hidup di masyarakat).

2.7 Pendekatan Dalam Analisa Sosial

- Historis : dengan mempertimbangkan konteks struktur yang saling berlainan dari periode-periode berbeda, dan tugas strategis yang berbeda dalam tiap periode.

- Struktural : dengan menekankan pentingnya pengertian tentang bagaimana masyarakat dihasilkan dan dioperasikan, serta bagaimana pola lembaga-lembaga sosial saling berkaitan dalam ruang sosial yang ada.

2.8 Prinsip-Prinsip Analisa Sosial

- Analisa sosial bukan suatu bentuk pemecahan masalah, melainkan hanya diagnosis (pencarian akar masalah), yang sangat mungkin digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah, karena analisa sosial memberikan pengetahuan yang lengkap, sehingga diha-rapkan keputusan atau tindakan yang diambil dapat merupakan pemecahan yang tepat.

- Analisa sosial tidak bersifat netral, selalu berasal dari keberpihakan terhadap suatu ke-yakinan. Soal ini berkait dengan perspektif, asumsi-asumsi dasar dan sikap yang diambil dalam proses melakukan analisa. Karena pernyataan di atas, maka analisa sosial dapat digunakan oleh siapapun.

- Analisa sosial lebih memiliki kecenderungan mengubah, tendensi untuk menggunakan gambaran yang diperoleh dari analisa sosial bagi keperluan tindakan-tindakan mengubah, maka menjadi sangat jelas bahwa analisa sosial berposisi sebagai salah satu simpul dan siklus kerja transformasi.

Page 11: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

- Analisa sosial selalu menggunakan ‘tindakan manusia’ sebagai sentral atau pusat dalam melihat suatu fenomena nyata.

2.9 Analisis Situasi

Analisis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh peneliti sebelum merancang dan merencanakan program. Analisis situasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau publik yang terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik, serta anggaran biaya yang diperlukan dalam melaksanakan program. Pada umumnya, proses analisis situasi terdiri dari analisis situasi internal dan analisis situasi eksternal.

Analisis situasi internal merupakan tinjauan ulang secara menyeluruhterhadap persepsi dan tindakan organisasi. Jenis dari analisis situasi internal adalah hubungan personal (personal contact), informasi kunci (key informan), internet, badan pengawas (advisory board), dan penelitian lapangan (field research).

Analisis situasi eksternal merupakan tinjauan ulang secara sistematis latar belakang masalah yang berada di luar organisasi. Jenis dari analisis situasi eksternal mencakup data sekunder (studi pustaka), survei, pengamatan, dan analisis isi. Analisis situasi sebenarnya sebuah pendekatan agar dalam proses perencanaan program kerja kita bisa membahasnya secara sistematis dan segala informasi mengenai tahap perencanaan bisa terklarifikasi.

Untuk menghasilkan tahap perencanaan yang maksimal maka kita perlu sebuah metode yang tepat, salah satunya adalah analisis situasi. Analisis situasi itu sendiri terdiri atas beberapa analisis antara lain :

- Analisis Masalah : adalah sebuah metode agar kita mampu menentukan akar masalah dari berbagai masalah yang terjadi dalam sebuah lembaga atau realita. Segala informasi tentang harapan dan realita dieksplorasi kemudian diklarifikasi.

- Analisis Situasi : adalah metode pendekatan dalam berupaya menggambarkan kondisi obyektif pada sebuah lembaga atau organisasi.Untuk melakukan analisis ini dibagi dalam beberapa klasifikasi gambaran obyektif yaitu; Strenghnes (kekuatan), Weaknes (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Treat (ancaman). Analisis ini juga biasa disebut dengan analisis SWOT. Pentingnya analsisis ini dalam menentukan metode pelaksanaan program atau rencana kerja karena dengan adanya gambaran obyektif ini maka kita tidak akan overload dalam melakukan sesuatu sehingga setiap rencana kerja yang diputuskan dapat efektif dan efisien.

Page 12: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

- Analisis Kebutuhan : adalah pendekatan analisis untuk memberikan gambaran obyektif tentang kebutuhan dari suatu lembaga baik sifatnya secara kelembagaan atau kebutuhan yang sifatnya untuk anggota. Tak bisa dipungkiri dalam menjalankan sebuah lembaga membutuhkan banyak kelengkapan atau hal-hal yang memudahkan jalannya suatu lembaga. Selain itu anggota dalam suatu lembaga juga pasti mengharapkan sesuatu hal yang lembaga bisa berikan atau fasilitasi. Olehnya dengan mengeksplorasi kebutuhan lembaga dan anggota nantinya kita bisa juga menurunkannya dalam program dan rencana kerja.

Ketiga analisis diatas memiliki fungsi masing-masing dalam menggambarkan kondisi organisasi dan penggambaran inilah yang kita butuhkan dalam menjalankan tahap perencanaan. Sehingga analisis situasi berhubungan dengan analisis sosial dalam menyelesaikan suatu permasalahan di lingkungan sosial. Ketika kita melakukan analisis situasi kita dapat mengumpulkan informasi untuk menunjang analisis soisial sehingga kita dapat memberikan solusi untuk permasalahan yang ada di lingkungan sosial tersebut.

Konsep dasar analisis situasi dalam perencanaan kesehatan :

- Analisis situasi adalah langkah paling awal dalam perencanaan kesehatan.

- Langkah-langkah dalam perencanaan bersifat sequential (berkesinambungan).

- Kualitas suatu perencanaan kesehatan sangat ditentukan oleh kualitas pelaksanaan

analisis situasi.

Tujuan analisis situasi :

- Memahami masalah secara jelas dan spesifik.

- Mempermudah menentukan prioritas masalah (diperolehnya informasi kuantitatif).

- Mempermudah penentuan alternatif pemecahan masalah (diperolehnya informasi

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masalah).

Page 13: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation” adalah pengambilan bagian atau pengikut sertaan. Menurut Keith Davis, partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah suatu gejala demokrasi dimana orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu menjadi baik dalam bidang-bidang fisik maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan , pengghasilan, dan lamanya tinggal.

Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah proses atau mekanisme yang akan membahas problematika-probelmatika yang terjadi pada sebuah objek analisa dan pada akhirnya akan menghasilkan apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan atas problematika-problematika tersebut. Dari sana kita dapat menentukan apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk dicarikan solusi yang tepat. Secara umum objek sosial yang dapat dianalisis antara lain masalah sosial, sistem sosial, dan lembaga-lembaga sosial.

Analisis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh peneliti sebelum merancang dan merencanakan program. Analisis situasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau public yang terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik, serta anggaran biaya yang diperlukan dalam melaksanakan program. Pada umumnya, proses analisis situasi terdiri dari analisis situasi internal dan analisis situasi eksternal.

3.2 Saran

Dengan ini diharapkan para bidan dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan dalam komunitas secara partisipasif dengan melakukan analisis situasi dan sosial terlebih dahulu. Sehingga dalam penerapannya masyarakat tidak hanya dijadikan objek perubahan yang telah terkonsep, namun juga ikut serta dalam segala aspek yang akan diubah dan dijalankan mereka kelak. Karena dengan begitu makna partisipasif akan tercapai.

Page 14: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

DAFTAR PUSTAKA

Cutlip, Center, & Broom. 1985. Effective Public Relations. Prentice-Hall. Page 205.

Manajemen Public Relations. Diakses 25 Mei 2010.

Mansour Faqih, Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Insist Press, Cet. I., 2001) h. 17-43.

Michael Quin Patton, Alternative Evaluation Research Paradigm. Grand Forks: University North Dakota, 1970.

Definisi ini meminjam uraian Popkewitz. Lihat Popkewitz, Thomas. Paradigm and Ideology in Educational Research. New York: Palmer Press, 1984.

Lihat Ritzer, "Sociology: A Multiple Paradigm Science" dalam Jumal The American Sociologist No. 10, 1975. hal: 156-157.

.J. Fisltead (Ed.). Qualitative Methodology Chicago: Markham, 1970.

Paulo Freire, Pedagogy of the Oppressed. New York: Praeger, 1986.

Smith, Themaning of Conscientacao: The Goal of Paulo Freire's PedagogyAmherst: Center for International Education, UMASS, 1976.

Burnell & Morgan, Sociological Paradigms & Organizational Analysis London: Heinemann, 1979.

Agusta, I. 2007. Aneka Metode Partisipasi Untuk Pembangunan Desa. Blogspot http://iagusta.blogspot.com/. Sosiolog Pedesaan Institut Pertanian Bogor. Di akses, 2 November 2007

Cahyono. B.Y. 2006. Metode Pendekatan Sosial Dalam Pembangunan Partisipatif. lppm.petra.ac.id/ppm/COP/download. Di akses, 2 November 2007.

Suharto, E. 2002. Metodologi Pengembangan Masyarakat.Community work in New Zealand. http://www.policy.hu/suharto/modul_a/makindo_19.htmn . Di akses, 3 November 2007.

Thoyib, M. 2007. Model pembelajaran partisipatif. Website. Departemen Sosial RI. http://www.mirror.depsos.go.id/, Di akses, 3 November 2007.

Asngari, P.S. 2001. Perenan Agen Pembaruan/Penyuluh Dalam Usaha Memberdayakan (Empowerment) Sumberdaya Manusia Pengelola Agribisnis. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu

Page 15: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12

Sosial Ekonomi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Solihin, D. 2006. Perencanaan Pembangunan Partisipatif. Makalah disampaikan pada Pelatihan Aparatur Pemerintahan Daerah. Jakarta, 27 Desember 2006. Sekolah Tinggi Pemerintahan Abdi Negara.

Tampobulon, M. 2006. Pendidikan Pola Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemberdayaan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Sesuai Tuntutan Otonomi Daerah. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. Sumatera Utara.

Malvicini, Cindy F. dan Anne T. Sweetser, 2003, Cara-Cara Partisipasi, Makalah tentang Kemiskinan dan Pembangunan Sosial No 6/Juli 2003, Asian Development Bank dan Departemen Pembangunan Regional dan Berkelanjutan.

Levis, Ieta Rafael, Ir., 1996, Komunikasi Penyuluhan Pedesaan. PT. Citra Aditya Bakti. Jakarta.

Sediono M.P. Tjondronegoro, 2006, Pengembangan Partisipasi Warga,Makalah, Tidak Dipublikasikan, Bogor.

http://digilib.uin-suka.ac.id/8286/1/AZIZ%20MUSLIM%20PENDEKATAN%20PARTISIPATIF%20DALAM%20PEMBERDAYAAN%20MASY%20ARARAT.pdf (diakses 28 Agustus 2014)

http://burhan.staff.ipb.ac.id/files/2011/01/TEKNIK-PEMBERDAYAAN-MASYARAKAT-SECARA-PARTISIPATIF.pdf (diakses 28 Agustus 2014)

http://www.canboyz.co.cc/2010/05/pengertian-definisi-partisipasi.html (diakses 28 Agustus 2014)

http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2138028-tujuan-partisipasi-masyarakat/ (diakses 28 Agustus 2014)

http://www.britishcouncil.org/analisis_sosial.pdf (diakses 28 Agustus 2014)

http://www.perencanaan-kmpk.ugm.ac.id/id/dtps/c05yu4.htm (diakses 28 Agustus 2014)

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196005051986032-JUHANAINI/ANALISIS_SITUASI.pdf (diakses 28 Agustus 2014)

http://eprints.undip.ac.id/24263/1/AGUS_HARTO_WIBOWO.pdf (diakses 28 Agustus 2014)

Page 16: Makalah Analisis Situasi Secara Partisipasif - Copy - Copy

12