TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul...

100
TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN RECEP TAYYIB ERDOGAN Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Meperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah Oleh: ABDUL KHOLIK NIM : SPI. 141806 PROGRAM STUDI HUKUM TATANEGARA FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1439/2018 M

Transcript of TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul...

Page 1: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA

PEMERINTAHAN RECEP TAYYIB ERDOGAN

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Guna Meperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Dalam Ilmu Syariah

Oleh:

ABDUL KHOLIK

NIM : SPI. 141806

PROGRAM STUDI HUKUM TATANEGARA

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1439/2018 M

Page 2: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 3: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 4: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 5: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 6: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 7: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 8: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 9: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 10: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 11: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Sholawat dan salam tak lupa

dihaturkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan

sahabat juga pengikutnya hingga akhir zaman. Aamiin.

Skripsi ini yang ditulis dengan judul “Tarspormasi Sistem Hukum Turki

Pada Masa Pemerintahan Recep Tayyeb Erdogan” dalam upaya melengkapi

syarat untuk mencapai derajat Sarjana Strata Satu (S1), dan lebih dari itu

sesungguhnya penelitian ini merupakan tugah akhir dari proses pembelajaran yang

telah di tempuh selama masa perkuliahan.

Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai hambatan dan rintangan.

Akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak, maka segala macam hambatan dapat

teratasi. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus

kepada :

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi

2. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi MA, Ph.D sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik

dan Pengembangan pendidikan, Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd sebagai Wakil

Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, dan Ibu Dr.

Page 12: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

Hj. Fadlillah M.Pd. sebagai Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerja

Sama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Dr. A.A Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi

4. Bapak Dr. Hermanto Harun Lc. Ph.D, Wakil Dekan bidang Akademik. Ibu Dr.

Rahmi Hidayati, S.Ag.,M.HI, selaku Wakil Dekan bidang Admistrasi Umum,

perencanaan dan keuangan. Dan ibu Yuliatin, S.Ag., M.H, selaku Wakil Dekan

bidang kemahasiswaan dan kerjasama di lingkungan Fakulttas Syariah UIN STS

Jambi.

5. Bapak Abdul Razak S.HI., M.IS dan ibu Ulya Fuhaidah, S. Hum., MS selaku

ketua jurusan dan Sekrtaris Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah UIN

STS Jambi.

6. Bapak Muhammad Zaki, MA, selaku pembimbing I dan ibu Masburiyah, M.Fil,

selaku pembimbing II yang senantiasa sabar dan ikhlas dalam membimbing dan

meluangkan waktunya hingga selesai penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas

Syariah UIN STS Jambi.

8. Kepada Bapak/Ibu Kepala Perpustakaan UIN STS Jambi, Wilayah Propinsi

Jambi, dan Kota Jambi.

9. Kepada Ayah dan Ibu tercinta, saudara, serta keluarga besarku yang senantiasa

mendoakan kesuksesanku, semoga Allah SWT menjadikan keluarga kita penuh

berkah, rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Aamiin.

Page 13: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

10. Kepada sahabat-sahabat, teman-teman senasib dan seperjuangan angkatan 2014

jurusan Hukum Tatanegara dan semua pihak yang telah banyak memberikan

bantuan, saran kepada penulis memberikan kenangan selama dibangku kuliah.

Semoga amal baiknya akan dicatat sebagai pahala di sisi-Nya.

Disamping itu, disadari juga bahwwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita

memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemanfaatannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Wassalamualaikum, Wr. Wb

Jambi, Mei 2018

Penulis,

Abdul Kholik NIM : SPI. 141806

Page 14: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

ABSTRAK Paham sekularisme dalam dunia politik yang umumnya lahir dari kajian dan pengalaman manusia dalam berpolitik itu telah memasuki kalangan cendikiawan dan para pemimpin di dunia Islam. Turki adalah salah satu negara yang menganut sistem sekularisme. Turki pernah menjadi pusat kekuasaan dunia Islam yang tak terkalahkan hampir selama delapan abad, namun setelah Turki dipimpin oleh Mustafa Kemal Attaturk Turki menjadi negara sekuler. Oleh itu, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekularisme pada sistem politik dan hukum negara Islam di Turki pada masa Mustafa Kemal Attaturk serta untuk mengetahui kebijakan Recep Tayyeb Erdogan dalam mengislamisasikan Turki kontemporer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Library Research. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil kesimpulan bahwa sekularisme pada masa Mustafa Kemal Attaturk di dukung oleh lembaga Majlis Nasional Agung merupakan perwakilan rakyat tertinggi, Majlis Nasional Agung bertugas sebagai Badan Legislatif dan Badan Eksekutif, Majlis Negara yang anggotanya dipilih dari Majlis Nasional Agung akan menjalankan tugas pemerintahan, Ketua Majlis Nasional Agung merangkap jabatan sebagai Ketua Majlis Negara. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu Mustafa Kemal Attaturk selalu mendapat tantangan-tantangan yang berasal dari pemuka-pemuka agama (kelompok tradisional), pemberontakan yang dilakukan oleh Tariqat Naqsabandiyah, selain itu tantangan juga datang dari kaun reaksioner bekas pimpinan Turki Muda. Adapun kebijakan Recep Tayyeb Erdogan dalam mengislamisasikan Turki yaitu Erdogan membuat kebijakan politik luar negeri dengan cara Turki perlahan mulai membina hubungan yang lebih erat ke negara-negara islam terutama negara-negara yang bergabung kedalam OKI (Organisasi Konferensi Islam) dan negara-negara dikawasan lain seperti Russia, China dan negara-negara Amerika Latin terutama pada negara-negara islam. Turki mencoba kembali mencoba untuk menjadi salah satu kekuatan penting yang mampu menyuarakan kepentingan masyarakat muslim dunia dengan berperan aktif dalam membina hubungan kerjasama diplomatis dan ekonomi yang terus meningkat. Sedangkan kebijakan politik dalam negeri yang di lakukan Erdogan yaitu, Erdogan juga mendukung gerakan agama dari bawah walaupun tidak pernah berorasi, ia menambah hingga 40 Fakultas agama di universitas-universitas di Turki, Erdogan juga mencabut UU larangan berhijab. Kata Kunci : Sekularisme, Sistem Politik, Negara Islam, Turki

Page 15: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... i NOTA DINAS ....................................................................................................ii PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................iii MOTTO ............................................................................................................. v PERSEMBAHAN ..............................................................................................vi PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................vii KATA PENGANTAR .......................................................................................viii ABSTRAK ......................................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... x DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................5

C. Batasan Masalah ....................................................................6

D. Tujuan dan kegunaan Penulisan ............................................6

E. Kerangka Teori ......................................................................7

F. Tinjauan Pustaka ...................................................................13

G. Metode Penelitian ..................................................................15

H. Sistematika Penulisan ............................................................18

BAB II SISTEM HUKUM TURKI DARI MASA KE MASA A. Kerajaan Turki Utsmani ........................................................20

B. Pembaharuan Udang-Undang Turki pada Masa

Kerajaan Utsmani .................................................................29

1. Tanzimat ..........................................................................29

2. Utsmani Muda .................................................................32

3. Turki Muda ......................................................................37

C. Sistem Hukum Turki Pada Masa Mustafa Kemal

Attaturk ..................................................................................42

Page 16: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

BAB III TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA RECEP TAYYEB ERDOGAN

A. Biografi Recep Tayyeb Erdogan ...........................................50

B. Sistem Hukum Turki Pada Masa Recep Tayyeb Erdogan ....53

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................74

B. Saran ......................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................76 LAMPIRAN-LAMPIRAN CURRICULUM VITAE

Page 17: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

DAFTAR SINGKATAN

SWT : Subhanahu Wa Ta’ala

SAW : Sholallahu Alaihi Wassalam

AKP : Adalete Vakalkinma Partisi

CUP : Commite of Union and Progres

MNA : Majelis Nasional Agung

CHP : Cumhuriyet Halk Partisi

OCC : Objective Civilian Control

SCC : Subjective Civilian Control

PON : Partai Orde Nasional

KPU : Komisi Pemilihan Umum

OKI : Organisasi Konferensi Islam

NATO : Nort Atlantic Treaty Organization

PBB : Persikatan Bangsa-Bangsa

TRT : Televisi Radio Turki

Page 18: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Islam datang dengan membawa satu manhaj (sistem) hidup yang di

dalamnya terdapat sistem politik yang dapat menjamin tercapainya cita-cita hidup

manusia. Sistem poltitik Islam yang unik, yang bersandar pada ajaran ilahiyah,

yang tidak terdapat kebatilan sedikit pun didalamnya. Sistem politik Islam juga

bersandar pada mekanisme yang dibenarkan oleh firman-firman Allah SWT. Dan

sabda-sabda Rasulullah SAW.1

Menurut Nurcholis Madjid mengenai Islam, perihal pertumbuhan dan

perkembangan agama (Islam) ini, bersamaan dengan pertumbuhan dan

perkembangan sebuah sistem politik. Menurutnya, semenjak Rasullullah

melakukan hijrah dari Mekkah ke Yatsrib (Madinah), hingga saat sekarang ini,

Islam telah menampilkan dirinya secara sangat terkait dengan masalah politik,

dalam hal ini khususnya soal hubungan antara Agama dan negara.2

Islam tidak mengenal pemisahan agama dan kehidupan, agama dan politik,

atau agama dan negara, karena Islam bukan sekedar agama individu, melainkan

agama sosial bagi seluruh umat manusia. Islam merupakan pedoman hidup yang

utuh bagi manusia untuk mencapai kebahagian hidup dunia dan akhirat.3

1Abu Ridha, Islam Dan Politik Mungkin kah Bersatu ?, (Bandung: PT Syaamil Cipta

Media, 2004), hlm. 54. 2Budhy Munawar, Membaca Nurcholish Madjid, (Jakarta: Democracy Project, 2011),

hlm. 117. 3Bambang Setyo Suprianto, Dinamika Perumusan Dasar Falsafah Negara RI dan

Implementasinya, (Jakarta : Forum Silaturrahim Masyarakat Peduli Syari’ah), hlm. 6.

Page 19: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

2

Sekularisasi telah menjadi permasalahan aktual dan erat kaitannya dengan

kehidupan eksistensial manusia. Di Barat, sebagaimana yang telah dikemukakan

oleh Smit, Berger, mapun para pemikir lainnya. Bahwa sekularisasi merupakan

suatu fenomena universal dan tidak dapat dielakkan. Proses sekularisasi ini

menyangkut segala bidang hidup dan kehidupan manusia yakni kehidupan politik,

ekonomi, sosial budaya dan terutama ilmu pengetahuan. Pendapat yang demikian

ini banyak ditentang para pemikiri Timur. Menurut mereka, sekularisasi bukanlah

fenomena universal dan selain itu sekularisasi tidak dapat dielakkan. Namun

faktanya konsep ini telah merusak dalam tubuh kaum muslimin.4

Paham sekularisme dalam suatu politik seratus persen cangkokkan dari ide

asing yang dipaksa dikait-kaitkan dengan Islam. Menurut Arend Thedor wan

Leeue dalam Cristianity in World seperti dikutip Mark Juergensmyer, ide

sekularisasi politik berakar kepada masa Israel Kuno dan kemudian berkembang

menjadi tema utama agam Kristen.

Paham sekularisme dalam dunia politik, yang umumnya lahir dari kajian

dan pengalaman manusia berpolitik (yang bersifat pragmantik) itu telah memasuki

kalangan cendikiawan dan para pemimpin di dunia Islam. Dalam panggung

politik, umunya hal itu terwujud dalam bentuk gagasan nasionalisme sekuler.5

Salah satu negara Islam yang menganut sistem sekularisme adalah negara

Turki. Dalam peta sejarah Islam, Turki pernah menjadi pusat kekuasaan dunia

Islam yang tak terkalahkan hampir selama delapan abad, dan juga sangat disegani

4Imron Mustafa, “Turki antara Sekularisme dan Aroma Islam, studi atas pemikiran Niyezi

Berkes”, Jurnal Elbanat, Vol 6 No 1, (Januari-juni 2016), hlm 51. 5Abu Ridha, Islam Dan Politik Mungkin kah Bersatu ?, hlm. 3.

Page 20: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

3

Eropa. Disamping menyimpan warisan sejarah yang amat kaya, salah satu

keunikan Turki adalah letak geografisnya yang menghubungkan daratan Eropa

dengan selat dan jembatan Bosporusnya yang sangat indah itu. Ulama Islam Arab

menunjuk pada gerakan sekularisme Attaturk bagaikan “maling kundang” yang

ingin hidup dengan gaya kebarat-baratan dan menyatakan diri sebagai Negara

sekuler.6

Turki sebagai bangsa yang pernah memimpin dunia Islam selama tujuh

ratus tahun, dari permulaan abad ke-13 hingga jatuhnya Kekhalifahan Usmani

pada awal abad ke-20. Fenomena kehidupan masyarakat Turki menjadi menarik

ketika negara Turki berdiri tahun 1923 menyatakan sebagai sebuah negara

sekuler, di mana Islam yang telah berfungsi sebagai agama dan sistem hidup

bermasyarakat dan bernegara selama lebih dari tujuh abad, dijauhkan peranannya

dan digantikan oleh sistem Barat.7

Turki pada masa Mustafa Kemal Ataturk tahun 1923 ingin melepaskan

segala hal yang berhubungan dengan unsur Islam di Turki. Mustafa Kemal

Ataturk membuang semua unsur di Era Ottoman, kecuali beberapa unsur

kemegahan masa lalu, dan memperbaharuinya dengan Westernisasi dan

sekularisme. Pada dekade pertama setelah berdirinya republik, Kemal Attaturk

melakukan serangkaian reformasi yang memutuskan hubungan Turki dengan

masa lalu Islam dan untuk dunia Islam secara lebih luas. Kekhalifahan yang

dipimpin oleh pemimpin spiritual dunia Muslim Sunni dihapuskan. Abjad Latin

6Syarifuddin, “Sekularisme dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Di Turki”, jurnal

Himmah, (2003), hlm. 52. 7Imron Mustafa, Turki Antara Sekularisme dan Aroma Islam : Studi Atas Pemikiran Niyazi

Berkes, (Surabaya: Sekolah Tinggi Agama Islam YPBI, 2016), hlm. 58.

Page 21: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

4

(dimodifikasi untuk mengakomodasi suara Turki) diperkenalkan menggantikan

tulisan Arab, dan usaha dibuat untuk membersihkan bahasa Turki kata-kata dari

bahasa Arab. Kemal juga mengganti agar jas daripada pakaian tradisional. Semua

lembaga keagamaan dan sumber daya dibawa di bawah kendali Negara. 8

Menurut Altunisk, ada tiga elemen penting dalam pengalaman Turki,

yakni sekularisme, demokrasi dan pengaruh internasional. Ketiga elemen ini

saling terkait dalam mempengaruhi pembentukan dan pengembangan pengalaman

demokratisasi Turki dan identitas negara Turki sebagai salah satu negara

demokratis di Timur Tengah. Awal sejarah Turki ditandai dengan adanya

sekularisasi yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Ataturk. Proses sekularisme

yang dilakukan oleh Ataturk pada masa itu memang mengundang kontroversi dari

masyarakat yang sudah berada dalam kekuasaan Kesultanan Turki Usmaniyah

yang terbiasa dengan hukum Islam. Dalam perkembangan selanjutnya,

sekularisme mulai menghadapi kritik dan tantangan seiring terjadinya proses

demokratisasi di Turki pada pertengahan tahun 1950-an. Pada kurun 1960-1970,

perpolitikan Turki mulai diramaikan oleh partisipasi dari gerakan-gerakan sosial

masyarakat yang digerakkan oleh basis massa Islam konservatif.

Ditengah-tengah upaya perebutan pengaruh Islam di Turki yang menganut

paham Sekuler, muncullah seorang presiden yang memiliki spirit keislaman, yaitu

presiden Erdogan. Namun, keberhasilan Erdogan dalam membangun Turki

memberikan dampak positif maupun negatif bagi kelangsungan nasional di

internal Turki.

8Itsnaini Permata Hati, “Alasan Turki Sepakat di Bawah Pemerintahan Erdogan Bekerja

Sama Dengan Uni Eropa Dalam Penanganan Imigran”, Jurnal HI, (2016), hlm. 2.

Page 22: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

5

Namun seiring dengan perkembangan yang ada, sekularisme menjadi

faktor merosotnya eksistensi masyarakat yang ada di Turki, sehingga hati nurani

mereka bergejolak untuk menuju perubahan Turki yang lebih baik lagi. Recep

Tayyib Erdogan sebagai penguasa tingkat dalam Islamisasi di Turki, ia

mendirikan partai berbasis Islam.

Kemampuan pesat negara Turki di bawah kepemimpinan Erdogan sebagai

perdana menteri membuat Turki kini disegani sebagai salah satu negara terkuat di

Eropa dan membuat namanya semakin melambung sebagai salah satu pemimpin

terbaik dunia. Sehingga pemilihan umm tahun 2011, AKP (Adalet Va kalkinma

Partisi) mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk memenangkan kembali dan

Erdogan menjabat sebagai perdana menteri periode berikutnya pada pemilihan

umum untuk menyampaikan aspirasi masyarakat turki.

Berdasarkan paparan di atas perlu ditelaah lebih jauh mengenai

sekularisme menuju Islamisme di Turki. Maka dari itu penulis mengangkat judul

Tarspormasi Sistem Hukum Turki Pada Masa Pemerintahan Recep Tayyib

Erdogan”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis akan

mengemukakan rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem hukum politik Turki sebelum era Recep Tayyib

Erdogan?

Page 23: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

6

2. Bagaimanakah transformasi sistem hukum dimasa Recep Tayyib

Erdogan ?

C. BATASAN MASALAH

Agar tidak terjadi perluasan terhadap pokok pembahasan skripsi ini, maka

penulis akan membatasi penelitian ini pada hal-hal yang hanya berkenaan dengan

sekularisme dalam sistem politik dan hukum Negara di Turki pada masa

pemerintahan Mustafa Kemal Attaturk dan transformasi sistem politik dan hukum

dari sekularisme menuju Islamisme pada masa Recep Tayyib Erdogan.

D. TUUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan yang dirumuskan sebelumnya, maka

tujuan penelitian ini, yaitu :

a. Untuk mengetahui Sekularisme di Negara Turki pada masa sebelum

Recep Tayyib Erdogan.

b. Untuk mengetahui kebijakan politik hukum Recep Tayyib Erdogan

dalam Mengubah Sekularisme Turki menjadi Islamisme Turki

Kontemporer.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teori untuk memberikan sumbangan pemikiran dan

menambah khazanah ilmu pengetahuan dan penjelasan tentang

sekularisme dalam sistem hukum negara Islam di Turki.

Page 24: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

7

b. Secara praktis, diharapkan penulis mampu memberikan manfaat bagi

masyarakat khusunya mengenai sekularisme dalam sistem politik

negara Islam di Turki.

c. Sebagai syarat dalam menyelesaikan program Srata Satu (S1) dalam

jurusan Hukum Tata Negara di Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

E. KERANGKA TEORI

1. Sekularisme

Istilah sekularisme sering diperdebatkan secara tidak tepat sehingga

mengorbankan kejelasan analisis. Sekularisme bersifat tertutup, dalam arti

sudah bukan merupakan proses lagi, akan tetapi sudah merupakan suatuu

paham atau ideologi. Ideologi sekularisme seperti halnya proses sekularisasi

adalah menindak keramatkan alam dan mendesakralisasikan politik, tatapi

tidak mendekonsekrasikan nilai-nilai, karena sekularisme sudah membentuk

sistem nilainya sendiri dengan maksud agar dipandang sebagai mutlak dan

final.9

Istilah sekularisme diperkenalkan pertama kali oleh George Jacob

Holoake pada tahun 1846. Menurut pendapatnya, “Secularism is an ethical

system founded on the principle of natural morality and independent of

revealed religion or supernaturalism” (sekularisme adalah sistem etika yang

didasarkan pada prinsip moralitas alami dan independen dari agama yang

diwahyukan dan supernaturalisme).10

9Nurcholis Madjid, Sekularisasi Dalam Polemik, (Jakarta : PT.Temprin 1993, hlm. 21. 10Grolier International, dalam The Encylopedia Americane Vol. 24, (1990), hlm 521, dikutip

dalam Nurcholis Madjid, Sekularisme dalam Polemik, hlm 22.

Page 25: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

8

Oemar Bakry mengatakan “Secularism is the view that the influence of

religious organizations shoud be separated from religion” (sekularisme adalah

suatu pandangan bahwa pengaruh organisasi agama harus dikurangi sejauh

mungkin, dan bahwa moral dan pendidikan harus dipisahkan dari agama).11

Sifat ambigu dari sekularisme bisa ditemukan dalam berbagai

pengalaman sejarah yang berbeda-beda tentang hubungan gereja di negara

Eropa. Hal ini telah memungkinkan bagi munculnya lebih dari satu bentuk

sekularisme politik. Dalam tradisi Barat, sekularisme yang berbeda namun

berkaitan adalah apa yang dapat disebut sebagai versi Anglo-Amerika yang

“bersahabat terhadap Agama (Religion-Friendlly)” atau “versi lemah”, dan

versi Republik Prancis yang “memusuhi Agama (Religion-hostile)” alias “versi

kuat” sekularisme. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa sekularisme

bukanlah sebuah entitas monolitik namun bermacam-macam sesuai dengan

pengalaman sejarah masing-masing dalam hal hubungan antara Gereja-Negara

dan pembangunan bangsa (Nation Building) diberbagai negara demokrasi yang

ada.

Sekularisme juga bisa diartikan sebagai kajian tentang upaya

mewujudkan kesejahteraan manusia melalui alat-alat material, menguu

kesejahteraan manusia dengan aturan utilitarian, serta menjadikan pelayanan

terhadap orang lain sebagai tugas kehidupan. Sekularisme mengaitkan pada

11A. Hornby, EV Gatenby, H Wakefield, The Advanced Learner’s Dictionary of Curret

English, dikutip oleh H. Oemar Bakry dalam Islam Menantang Sekularisme, 1984, hlm 17.

Page 26: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

9

keberadaan sekarang dari manusia, serta pada tindakan, hal hal yang bisa diuji

melalui pengelaman dalam kehidupan.12

2. Konsep Negara Dalam Islam

Dalam persfektif Islam, secara teoritis negara adalah suatu masyarakat

yang diintegrasikan karena memiliki wewenang yang memaksa secara sah,

lebih unggul daripada kelompok atau individu yang merupakan bagian dari

masyarakat tersebut. Berkaitan dengan masalah negara, umat Islam mulai

hidup bernegara sejak Nabi saw hijrah ke Yastrib, yang kemudian diubah

menjadi Madinah. Di Madinah inilah lahir suatu komunitas bangsa yang hidup

bersama dengan suatu tujuan untuk membangun negara berdasarkan kehidupan

yang majemuk baik dari segi agama (ada golongan Muslim dan non Muslim)

maupun dari segi golongan, yaitu golongan Anshar dan Muhajirin. Setelah

menetap di Madinah, Nabi saw kemudian merumuskan dan mengumumkan

Piagam Madinah. Menurut para ahli politik, Piagam Madinah dipandang

sebagai suatu konstitusi atau undang-undang dasar negara bagi negara

Madinah.13

Dalam kaitan sejarah Islam inilah, negara pemerintahan yang pertama

dapat diamati dengan dua pendekatan. Pertama, pendekatan normatif, Islam

yang menekankan pada pelacakan terhadap nas-nas al-Qur’an dan sunah Nabi

yang mengisyaratkan adanya praktik pemerintahan yang dilakukan oleh Nabi

12Nader Hasemhi, Islam, Sekularisme dan Demokrasi Liberal, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2010), hlm. 172. 13Moh Dahlan, “Hubungan Agama dan Negara di Indonesia”, Jurnal Studi Keislaman,

Vol.14, No.1, (Juni 2014), hlm. 69.

Page 27: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

10

dalam rangka Siyasah Syar’iyyah. Kedua, pendekatan deskriptif-historis

dengan mengidentikkan tugas-tugas negara dan pemerintahan.14

Meskipun demikian, dari berbagai konteks ayat-ayat al-Qur’an walau

terdapat banyak referensi mengenai kekuasaan dan otoritas, tetapi dari semua

referensi tersebut belum dapat disimpulkan defenisi dari sebuah negara yang

ideal. Dapat dipahami bahwa suatu negara terbentuk bukan saja karena adanya

kontak sosial di antara secara esensi tentang adanya fungsi manusia sebagai

khalifah Allah di bumi yang mengemban kekuasaan sebagai sebuah amanah.15

Seperti yang telah umum diketahui, dalam konsep negara yang

mendasari teori-teori mengenai hubungan agama dan negara dalam Islam

adalah tiga paradigma pemikiran yang dalam kategori Munawwir Sjadzali

dibagi menjadi16:

Pertama, pendapat integralistik menyatakan bahwa Islam tidaklah

sekedar agama sebagaimana dikatakan pada masyarakat Barat yang terlepas

dari kehidupan politik pada umumnya. Islam selain dipahami secara sistemik

sebagai sumber dan paradigma nilai juga diyakini menyangkut dan mengatur

segala aspek kehidupan manusia, dari mulai norma individu, persoalan

keluarga, sosial ekonomi sampai ketatanegaraan. Karena itu antara agama dan

negara terjalin kesatuan. Islam sendiri sebenarnya sudah mempunyai konsep

politik Islam, karena itu umat Islam hendaknya kembali kepada sistem

14Nasaruddin, “Pemikiran Islam tentang Hubungan Negara dengan Agama”, Jurnal Hanifa,

Vol.6 No.2, (Agustus 2009 : 205-218), hlm. 208. 15Ibid, hlm. 208 16Munawwir Sadjali, Islam dan Tatanegara: Ajaran Sejarah dan Pemikiran, cet ke-5, (UI

Press, 2008), hlm. 1-3.

Page 28: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

11

ketatanegaraan yang Islam sebagaimana pernah dipraktikkan Nabi di Madinah

dan masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin.

Kedua, pendirian yang menyatakan bahwa Islam sebenarnya tidak

pernah di maksudkan sebagai sebuah sistem politik. Menurut paradigma

sekuleristik ini, keberadaan Islam lebih bersifat privat dan tidak ada

hubungannya dengan kehidupan sosial-politik. Misi Nabi Muhammad tidak

lebih sebagai Rasul dengan misi keagamaan, bukan sebagai penguasa dan

pemimpin politik yang punya misi untuk mendirikan dan mengepalai suatu

negara. Jadi antara agama dan negara harus terpisahkan.17

Ketiga, pendirian yang menengahi antara dua ekstrem pemikiran

tersebut. Pola pemikiran yang disebut simbiotik ini selain menolak pandangan

bahwa Islam adalah agama yang sudah lengkap dan menggariskan sebuah tata

pemerintahan khusus sebagaimana diyakini paradigma pertama yang

cenderung fundamentalis, juga menolak pendapat yang berasal dari pihak

liberal yang menyatakan bahwa Islam tidak lebih sebagai unsur privat dan

tidak ada sangkut pautnya dengan urusan politik. Sebenarnya pendapat ini agak

memiliki kemiripan dengan pendapat kedua, namun dengan penekanan dan

sikap yang lebih moderat. Menurut kelompok ketiga ini, dalam Islam

sebenarnya terdapat etika dan nilai tertentu bagi kehidupan bernegara namun

tidak mengariskan secara khusus teori tentang tatanegara sehingga tidak ada

kewajiban untuk mendirikan negara Islam.

17Rizal Mumazziq, “Relasi Agama dan Negara persfektif KH. A Wahid Hasyim dan Relevansinya Dengan Kondisi Sekarang”, Jurnal Hukum dan Perundangan Islam Vol 55 No 2, (2005), hlm. 335.

Page 29: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

12

3. Sistem Politik Negara Islam

Sistem yang dibangun oleh Rasulullah saw. Dan kaum mukminin yang

hidup bersama beliau di Madinah jika dilihat dari segi praktis dan diukur

dengan variable-variabel politik diera modern tidak disangsikan lagi dapat

dikatakan bahwa sistem itu adalah sistem politik par excellence. Dalam waktu

yang sama, juga tidak menghalangiuntuk dikatakan bahwa islam itu adalah

sistem religious, jjika dilihat dari tujuan-tujuannya motif-motifnya, dan

fundamental maknawi tempat sistem itu berpijak.

Dengan demikian suatu sistem dapat menyandang dua karakter itu

sekaligus karena hakikat Islam yang sempurna merangkum urusan-urusan

materi dan mengurus perbuatan-perbuatan manusia dalam kehidupannya

didunia dan akhirat.

Menurut V Fitzgerald Islam bukanlah semata agama (a religion),

namun juga merupakan sebuah sistem politik (a political system). Meskipun

pada dekade-dekade terakhir ada beberapa kalangan dari umat Islam yang

mengklaim sebagai kalangan modernis, yang berusaha memisahkan kedua

sisi itu, namun seluruh gugusan pemikiran Islam dibangun diatas pundamen

bahwa kedua sisi itu saling bergandengan dengan selaras dan tidak dapat

dipisahkan satu sama lain.

Sedangkan menurut Schacht Islam lebih dari sekedar agama, ia juga

mencerminkan teori-teori peundang-undangan dan politik. Dalam ungkapan

Page 30: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

13

yang lebih sederhana, ia merupakan sistem peradaban yang lengkap yang

mencakup agama dan Negara secara bersamaan.18

F. TINJAUAN PUSTAKA

Kajian mengenai Sekularisme di Turki telah banyak dilakukan oleh para

peneliti terdahulu. Di sini, penulis hanya menggunakan beberapa sumber yang

sangat memiliki kedekatan dalam penelitian skripsi ini sebagai kajian pustaka,

diantaranya adalah :

Rogan dalam Karyanya The Fall Of The Khilafah, mengupas tentang suatu

peristiwa yaitu perang besar yang meruntuhkan khalifah Utsmaniah dan

mengubah selamanya wajah timur tengah. Kondisi kekuasaan Utsmaniah yang

begitu luas membuat Sultan Abdul Hamid II tidak mampu menjaga daerah

kekuasaannya, sehingga dengan mudah bangsa Eropa merebut kekuasaan tersebut.

Dengan kondisi seperti itu maka munculah pergerakan Turki Muda yang diketuai

oleh Mustafa Kemal Attaturk, yang ingin mengubah kekhalifahan Utsmaniah

menjadi negara sekuler.19

Syarifuddin dalam Sekularisme dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

Sosial Di Turki, mebahas tentang ide-ide pembaharuan yang dilakukan oleh

Mustafa Kemal dalam mengangkat citra masyarakat dan Negara Turki di mata

Internasional dengan menerapkan sekularisme di berbagai lini kehidupan

masyarakat.20

18M. Dhiauddin Rais, Teori Politik Islam, (Jakarta : Gema Insani Press : 2001) hlm 5 19Eugene Rogan, The Fall Of The Khilafah, (Jakarta : PT Ilmu Serambi Semesta, 2015) 20Syarifuddin, “Sekularisme Dan Dampaknya Terhadap kehidupan Sosial Di Turki”, Jurnal

Himmah Vol. IV No. 10, (Mei-Agustus 2003).

Page 31: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

14

Mustofa dalam tulisan nya yang berjudul “Turki Antara Sekularisme dan

Aroma Islam; Studi Atas Pemikiran Niyazi Berkes”, membahas tentang Muthafa

Kemal Attaturk mnejadi Presiden pertama di Turki, negeri bekas kekhalifahan

Utsmaniyah ini berubah total menjadi negara sekular. Kemal dengan tegas

memisahkan persoalan agama dan politik. Agama tidak lagi menjadi kewenangan

negara tetapi diberikan seluas-luasnya secara pribadi kepada masyarakat.

Sekularisme yang berkembang di Turki pada masa kemal Attaturk sempat

menjadikan Turki sebagai negara Barat yang ada di wilayah Timur Tengah

dengan segaa nuansa sekularisme tak ubahnya seperti suasana di negara-negara

Eropa dan Amerika. Turki kemudian menjadi sebuah negara moden di bawah

kepemimpinan Attaturk dan militer dijadikan sebagai penjaga terhadap ide

sekularisme yang terus tumbuh di negara tersebut. Di bawah pemerintahan

Erdogan, Turki cenderung menampakkan aroma Islamnya daripada sekulernya.21

Junaidi dalam penelitiannya yang berjudul “Kebijakan Recep Tayyib

Erdogan dalam Islamisme Turki Kontemporer”. Menegaskan bahwa Erdogan

mampu mentransformasikan sekularisasi Turki menjadi Islamis, tanpa melakukan

kudeta dan melesatkan peluru sebutirpun. Sekularisme yang dilindungi oleh

militer dan dijaga oleh kekuatan senjata, maupun dirubah menjadi kudeta tanpa

senjata.22

21Imron Mustofa, “Turki Antara Sekularisme dan Aroma Islam; Studi Atas Pemikiran Niyazi

Berkes; Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, Vol. 6, No 1, (Januari-Juni 2016). 22Ahmad Junaidi, Kebijakan Recep Tayyib Erdogan dalam Islamisme Turki Kontemporer,

Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (2016).

Page 32: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

15

G. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

pustaka (library Research), karena persoalan penelitian yang ditulis hanya bisa

dijawab lewat penelitian pustaka. Menurut Mestika Zed dalam bukunya “Metode

Penelitian Pustaka”, ada empat ciri utama studi pustaka, yaitu :

1. Penelitian berhadapan langsung dengan teks (naskah) atau data angka dan

bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata berupa

kejadian, orang atau benda-benda lainnya.

2. Data pustaka bersifat siap pakai artinya penelitian tidak pergi kemana-

mana kecuali hanya berhadapan langsung dengan bahan sumber yang

sudah tersedia diperpustakaan.

3. Data pustaka umumya adalah sumber sekunder, artinya bahwa peneliti

memperoleh bahan dari tangan kedua dan bukan dari data orisinil dari

tangan pertama di lapangan.

4. Kondisi data pustaka tidak dibatasi ruang dan waktu.23

Teknik yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Teknik Kepustakaan

Teknik kepustakaan adalah cara pengumpulan data dari informasi

dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat diruang

23Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), hlm. 4-5.

Page 33: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

16

perpustakaan, misalnya dalam bentuk Koran, naskah, catatan, kisah

sejarah, dokumen-dokumen dan sebagainya yang relevan dengan

penelitian.

Teknik kepustakaan merupakan seragkaian yang berkenaan dengan

metode pengumpulan data pustaka, membaca, mempelajari serta

menelaah buku-buku untuk memperoleh data-data yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti. Kegiatan yang dilakukan oleh penulis

untuk mengumpulkan data dengan teknik kepustakaan adalah

memahami sistem yang digunakan agar mudah ditemukan buku-buku

yang dapat menunjang dan berkaitan erat dengan topik penelitian yang

sedang dibahas sehingga diperoleh data yang mempertajam orientasi

dan dasar teoritis tentang masalah dalam penelitian ini.

Adapun buku yang menjadi sumber utama dalam penelitian ini

adalah The Fall Of Khilafah karya Eugene Rogan ahli bahasa Fahmi

Yamani. Buku Militer dan Politik di Turki karya M. Alfan Alfian

b. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui

peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga

buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum-hukum dan lain-

lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Teknik

dokumentasi diperlukan untuk data masa lampau dan data masa

sekarang, sebab bahan-bahan dokumentasi memiliki arti metedologis

yang sangat penting dalam penelitian masyarakat yang mengambil

Page 34: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

17

orientasi historis. Dalam hal ini penelitian tidak terbatas pada

literature-literatur ilmiah, tetapi juga merujuk pada sumber lain seperti

majalah, Koran, foto-foto, dan lain-lain yang relevan dengan

penelitian.

Adapun yang menjadi buku pendukung dalam penelitian ini, di

antaranya adalah buku Islam Sekularisme dan Demokrasi Liberal

karya Nader Hashemi, buku Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran

dan Gerakan karya Harun Nasution, dan buku Sejarah Peradaban Islam karya

Samsul Munir Amin.

2. Teknik Analisis Data

Semua jenis catatan penelitian yang telah terkumpulkan barulah

merupakan bahan mentah yang masih perlu diolah pada tahap selanjutnya,

yaitu tahap analisis dan sintesis. Analisis ialah upaya sistematik untuk

mempelajari pokok persoalan penelitian dengan memilah-milahkan atau

menguraikan komponen informasi yang telah dikumpulkan ke dalam bagian-

bagian atau unit-unit analisis. Sedangkan sintesis ialah upaya menggabung-

gabungkan kembali hasil analisis ke dalam struktur konstruksi yang

dimengerti secara utuh, keseluruhan.24

Dalam dunia penelitian, khususnya dalam studi kepustakaan, seleksi

bergantung pada metode kritik teks. metode kritik teks pada dasarnya

mempertimbangkan tiga unsur, di antaranya adalah :

24Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta, Yayasan Obor Indonesia : 2004),

hlm. 70.

Page 35: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

18

1. Teks, tidak dipahami semata-mata sebagai studi bahasa. Teks bukan

hanya sekedar kata-kata yang tercetak atau tertulis pada lembaran

kertas, tetapi semua jenis komuniasi, ucapan, music, gambar, efek

suara, citra dan sebagainya.

2. Konteks ialah relasi antarteks yang memasukkan semua situasi yang

terkait pula dengan hal-hal yang berada di luar teks, tetapi pemakaian

bahasa.

3. Wacana ialah upaya pengungkapan maksud-maksud atau pemahaman

teks dan konteks, baik yang tersembunyi maupun yang gamblang atau

blak-blakan.

Proses verifikasi teks dalam metode sejarah secara umum disebut

dengan metode kritik sumber, yakni kritik eksternal dan internal. Krikit

eksternal berkenaan dengan proses pengujian keaslian bahan atau material

(asli atau palsu atau merupakan salinan atau copy). Kritik internal

berkenaan dengan proses pengujian kebenaran isi (content), yaitu menguji

kesahihan pernyataan-pernyataan dalam teks.25

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan Skripsi ini, maka penulis menggunakan sistematika

sederhana untuk menjelaskan masalah yang akan dibahas pada bab-bab

berikutnya, untuk mendapatkan gambaran singkat tentang materi yang akan

dibahas. Maka dapat dilihat sebagai berikut:

25Ibid, hlm. 72.

Page 36: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

19

Bab I Pendahuluan, bab ini uraian tentang pendahuluan yang terdiri dari

latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, kerangka teori,

tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II, berisi tentang sistem hukum Turki dari masa ke masa.

Bab III, berisi tentang transformasi sistem hukum Turki.

Bab IV, berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran dari penulis.

Page 37: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

20

BAB II

SISTEM HUKUM TURKI DARI MASA KE MASA

A. Kerajaan Turki Utsmasi

Kata Utsmaniyah diambil dari pendiri pertama dinasti ini, yaitu Utsman

ibn Erthogrul ibn Sulaiman Syah. Para pendiri Daulah Utsmaniyah ini berasal dari

suku Qoyi keturunan Oghus. Bani Utsmani merupakan keturunan dari kabilah

Turkmaniyah, yang mendiami Kurdistan pada abad ke-13. Adapun profesi awal

mareka adalah pengembala.26

Sepeninggal Erthogrul, atas persetujuan Sultan Alauddin, kedudukan

Erthogrul digantikan oleh putranya yang bernama Utsman, yang memerintah

Turki Utsman antara tahun 1281-1324 M. Serangan Mongol terhadap Bagdad

termasuk Seljuk yang terjadi pada 1300 menyebabkan dinasti ini terpecah-pecah

menjadi sejumlah kerajaan kecil. Dalam kondisi kehancuran Saljuk inilah Utsman

mengklaim kemerdekaan secara penuh atas wilayah yang didudukinya, sekaligus

memproklamasikan berdirinya kerajaan Turki Utsmani. Kekuatan militer Utsman

menjadi benteng pertahanan sultan dinasti-dinasti kecil dari ancaman bahaya

serangan Mongol. Dengan demikian, secara tidak langsung, mareka mengakui

Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman.27

Turki Utsmani mencapai kegemilangannya pada saat kerajaan ini dapat

menaklukkan pusat peradaban dan pusat agama Nasrani di Bizantium, yaitu

26Ismawati, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang: CV. Karya Abdi Jaya, 2015), hlm.

363. 27Machfud Syaefudin, dkk, Dinamika Peradaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka

Ilmu,2013),hlm.185

Page 38: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

21

konstantinopel. Sultan Muhammad II yang dikenal dengan Sultan Muhammad Al-

Fatih (1451-1484 M) dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukkan

Konstantinopel pada tahun 1453 M. Dengan terbukanya kota konstantinopel

sebagai benteng pertahanan terkuat Kerajaan Bizantium, lebih memudahkan arus

ekspansi Turki Utsmani ke benua Eropa. Dan wilayah Eropa bagian timur

semakin terancam oleh Turki Utsmani karena ekspansi Turki Utsmani juga

dilakukan ke wilayah ini, bahkan sampai ke pintu gerbang kota Wina, Austaria.28

Pada masa Sultan Salim I (1512-1520 M), ekspansi dialihkan ke Timur,

Persia, Syiria dan Mesir berhasil ditaklukkannya. Ekspansi tersebut dilanjutkan

oleh putranya Sulaiman I (1520-1526 M) dan berhasil menaklukkan Irak, Belgaro,

kepulauan Rhodes, Tunis dan Yaman. Masa beliau merupakan puncak keemasan

dari kerajaan Turki Utsmani, karena dibawah pemerintahannya berhasil

menyatukan wilayah yang meliputi Afrika Utara, Mesir, Hijaz Irak, Armenia,

Asia Kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania

sampai batas sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu laut Merah, laut Tengan dan

laut Hitam.29

Demikianlah perkembangan dalam kerajaan Turki Utsmani yang selalu

berganti penguasa dalam mempertahankan kerajaannya. Diantara mereka (para

penguasa) memimpin dengan tegasnya atas peninggalan dari nenek moyang agar

jangan sampai jatuh ke tangan negeri/penguasa lain selain Turki Ustmani. Hal ini

terbukti dengan adanya para pemimpin yang saling melengkapi dalam memimpin

28Ibid. hlm. 196. 29Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, (Medan:Perdana 2016), hlm. 148

Page 39: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

22

peruangannya menuju kejayaan dengan meraih semua yang membawa kemajuan

dalam kehidupan masyarakat.30

Kegigihan dan ketangguhan yang dimiliki oleh para pemimpin dalam

mempertahankan Turki Utsmani membawa dampak yang baik sehingga

kemajuan-kemajuan dalam perkembangan wilayah Turki Utsmani dapat diraihnya

dengan cepat. Dengan cara atau taktik yang dimainkan oleh beberapa penguasa

Turki seperti Sultan Muhammad yang mengadakan perbaikan-perbaikan dan

meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negerinya yang kemudian diteruskan

oleh Murad II (1421-1451 M) sehingga Turki Utsmani mencapai puncak kejayaan

pada masa Muhammad II (1451-1481 M). Usaha ini ditindak lanjuti oleh raja-raja

berikutnya, sehingga dikembangkan oleh Sultan Sulaiman al-Qonuni. Ia tidak

mengarahkan ekspansinya kesalah satu arah Timur dan Barat, tetapi seluruh

wilayah yang berada disekitar Turki Utsmani itu, sehingga Sulaiman berhasil

menguasai wilayah Asia Kecil.31

Kemajuan dan perkembangan wilayah kerajaan Utsmani yang berlangsung

dengan cepat dan diikuti oleh kemauan-kemajuan dalam bidang-bidang kehidupan

lain yang penting, di antaranya:

1. Bidang Pemerintahan dan Militer

Dalam bidang ini terbentuknya kelompok militer baru yang disebut

pasukan Yenisseri atau Inkisyariah. Pasukan inilah yang dapat mengubah

Kerajaan Utsmani menjadi mesin perang yang paling kuat dan memberikan

dorongan yang amat besar dalam penaklukkan negeri-negeri non muslim di

30Ibid, hlm. 149. 31Ibid, hlm. 150.

Page 40: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

23

Timur yang berhasil dengan sukses. Keberhasilan ekspansi tersebut dibarengi

pula dengan terciptanya jaringan pemerintahan yang teratur, dalam mengelola

pamerintahan yang luas, sultan-sultan Turki Utsmani senantiasa bertindak

tegas.

Untuk mengatur urusan pemerintahan negara, di masa Sultan Sulaiman

I disusun sebuah kitab Undang-Undang (qanun). Kitab tersebut diberi nama

Multaqa Al-Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi Kerajaan Turki

Utsmani sampai datangnya reformasi pada abad ke-19.32

2. Bidang Ilmu Pengatahuan

Peradaban Turki Utsmani merupakan perpaduan bermacam-macam

peradaban, di antaranya adalah peradaban Persia, Bizantium, dan Arab. Dari

peradaban Persia, mareka banyak mengambil ajaran-ajaran tentang etika dan

tata karma dalam istana raja-raja. Organisasi pemerintahan dan kemiliteran

banyak mareka serap dari Bizantium. Sedangkan ajaran tentang prinsip-

prinsip ekonomi, sosial, kemasyarakatan dan keilmuan mareka terima dari

orang-orang Turki Utsmani yang dikenal sebagai bangsa yang senang dan

mudah berasimilasi dengan bangsa asing dan terbuka untuk menerima

kebudayaan dari luar.33

3. Bidang Kebudayaan

Dinasti Turki utsmani membawa peradaban Islam menjadi peradaban

yang cukup maju pada zaman kemajuannya. Dalam bidang kebudayaan Turki

32Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, hlm. 201. 33Ibid, hlm. 202.

Page 41: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

24

Utsmani banyak muncul tokoh-tokoh penting seperti yang terlihat pada abad

ke-16, 17 dan 18.

Abad ke-17, muncul yang terkenal yaitu Nafi’ (1582-1636 M). Nafi’

bekerja untuk Murad Pasya dengan menghasilkan karya-karya sastra Kaside

yang mendapat tempat dihati para Sultan. Dalam bidang menulis, yang

membawa pengaruh Persi ke dalam istana Utsmani adalah Yusuf Nabi (1642-

1712 M), ia muncul sebagai juru tulis bagi Musahif Mustafa, salah seorang

menteri Persia dan ilmu-ilmu agama.34

4. Bidang Agama

Dalam tradisi masyarakat Turki, agama merupakan sebuah faktor

penting dalam transfortasi sosial dan politik seluruh masyarakat. Masyarakat

digolongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat tarikat dengan

syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Ulama memiliki

peran penting dalam kerajaan dan masyarakat.

Kajian mengenai ilmu-ilmu keagamaan Islam, seperti fiqh, ilmu kalam,

tafsir dan hadist boleh dikatakan tidak mengalami perkembangan yang

berarti. Para penguasa lebih cenderung untuk menegakkan satu faham

(mazhab) keagamaan dan menekan mazhab lainnya. Sultan Abdul Hamid

begitu fanatik terhadap aliran Al-Asy’ariyah. Ia merasa perlu

mempertahankan aliran tersebut dari kritikan aliran lain. Sultan

memirintahkan kepada Syaikh Husein Al-Jisr Ath-Tharablusi menulis kitab

Al-Husun Al-Hamidiyah (Benteng pertahanan Abdul Hamid), yang mengupas

34Ibid, hlm. 203.

Page 42: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

25

tentang masalah masalah ilmu kalam, untuk melestarikan aliran yang

dianutnya.35

Munurut Badri Yatim, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan Kerajaan

Turki Utsmani mengalami kemunduran adalah:

1. Wilayah kekuasaan yang sangat luas

Administrasi pamerintahan bagi suatu negara yang sangat luas

wilayahnya sangat rumit dan konpleks, sementara administrasi pamerintahan

Kerajaan Utsmani tidak beres.

2. Heteroginitas penduduk

Sebagai Kerajaan besar, Turki Utsmani menguasai wilayah yang sangat

luas, mencakup Asia Kecil, Armania, Irak, Syaria, Hijaz, dan Yaman di Asia,

Mesir, Libia, Tunis, dan Aljazair di Afrika. Bulgaria, Yunani Yugoslavia,

Albania, Hongaria, dan Romania di Eropa. Wilayah yang luas itu didiami

oleh penduduk yang beragam, baik dari segi agama, ras, etnis, maupun adat

istiadat.

3. Kelemahan para penguasa

Sepinggalan Sulaiman Al-Qanuni, Kerajaan Utsmani diperintah oleh

sultan-sultan yang lemah, baik dalam kepribadian terutama dalam

kepimpinannya.

4. Budaya korupsi

Korupsi merupakan perbuatan yang sudah umum terjadi dalam

Kerajaan Utsmani. Setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus

35Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, hlm. 204

Page 43: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

26

“bayar” dengan sogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan

tersebut.

5. Pemberontakan tentara Yunisseri

Kemajuan ekspansi Kerajaan Utsmani banyak ditentukan oleh kuatnya

tentara Yunisseri. Dengan demikian, dapat dibanyangkan bagaimana kalau

tentara ini memberontak. Pemberontakan tentara Yunisseri teradi empat kali,

yaitu pada tahun: 1525 M, 1632 M, 1727 M, dan 1826 M.36

6. Merosotnya perekonomian

Akibat perang yang tidak pernah berhenti, perekonomian negara

merosot. Pendapatan berkurang, sementara belanja negara sangat besar,

termasuk untuk biaya perang.

7. Terjadinya stagnasi dalam lapangan ilmu dan teknologi

Kerajaan Utsmani kurang berhasil dalam pengembangan ilmu dan

teknologi, karena hanya mengutamakan pengembangan kekuatan militer.

Kemajuan militer yang tidak diimbangi oleh kemajuan ilmu dan teknologi.

Karena faktor-faktor tersebut, Turki Utsmani menjadi lemah dan kemudian

mengalami kemunduran dalam berbagai bidang. Turki Utsmani yang pernah

berjaya sebagai kekhalifahan terakhir dalam dunia islam, akhirnya mengalami

masa kemunduran karena beberapa faktor yang melatarbelakanginya.37

36Ibid, hlm. 208. 37Ibid, hlm. 210.

Page 44: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

27

Daftar Penguasa Dinasti Utsmani di Turki

No Tahun Pelantikan Nama-Nama Penguasa

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

1281

1324

1360

1389

1402

1413

1421

1444

1446

1451

1481

1512

1520

1566

1574

1594

1603

1617

1618

1622

1623

Utsman I (osman)

Urhan

Murad I

Bayazid I

Masa peralihan kekuasaan

Muhammad I

Murad II

Muhammad II (Al-Fatih=sang penakluk)

Murad II

Muhammad II Al-Fatih (masa jebatan ke-2)

Bayazid II

Salim I

Sulaiman I (Al-Qanuni)

Salim II

Murad III

Muhammad III

Ahmad I

Mustafa I (masa jabatan ke-1)

Usman II

Mustafa I (masa jabatan ke-2)

Murad IV

Page 45: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

28

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

3

35

36

37

38

39

40

41

1640

1648

1678

1691

1695

1703

1730

1754

1757

1774

1789

1807

1808

1839

1861

1876

1876

1909

1918

1922-1924

Ibrahim

Muhammad IV

Sulaiman II

Ahmad II

Mustafa II

Ahmad III

Mahmud I

Usman III

Mustafa III

Abdul Hamid I

Salim II

Mustafa IV

Mahmud II

Abdul Majid I

Abdul Aziz

Murad V

Abdul Hamid II

Muhammad V (Al-Rasyid)

Muhammad VI (Wahid ad-Din)

Abdul Majid II (hanya sebagai Khalifah)38

38Ibid, hlm. 212.

Page 46: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

29

B. Pembaharuan Undang-Undang Turki Pada Masa Kerajaan Utsmani

Kondisi Turki Utsmani yang semakin melemah di berbagai sektor

termasuk politik dan pemerintahannya, Para Sultan yang berkuasa di masa

tersebut menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan kerajaan termasuk

melakukan berbagai maneuver dalam hal kebijakan ataupun reformasi. Beberapa

Sultan yang berhasil melakukan pembaharuan antara lain pada kepemimpinan

Sultan Mahmud II, Sultan Abdul Majid dan Sultan Abdul Hamid II. Sebagian

besar hal yang diperbaharui menyangkut pada aspek pendidikan, kemiliteran,

komunikasi, perdagangan, pembangunan sarana trasnportasi dan sistem

pemerintahan.39

1. Tanzimat

Era Tanzimat merupakan gerakan pembaharuan yang terjadi di Turki, yang

pada hakikatnya berintikan upaya pemerintah Turki Utsmani untuk melakukan

perbaikan dalam tata aturan perundangan di segala bidang. Pemuka utama

pembaharuan di zaman Tanzimat ini adalah Mustafa Rasyid Pasya. Selain dari itu,

seorang pemuka Tazimat lain yang pemikirannya lebih banyak diketahui adalah

Mahmed Sadiq Rifat Pasya (1807-1856).40

Pokok pemikiran yang dikemukakan sadiq Rifat mengenai peradaban dan

kemajuan modern Barat dapat diwujudkan karena adanya suasana damai dan

hubungan baik antar negara-negara Eropa. Kemakmuran suatu negara bergantung

pada kemakmuran rakyat, dan kemakmuran rakyat dapat diperoleh dengan

39Yussa Azmi Naufal, Revolusi Sistem Pemerintahan Turki dari Khalifah Islamiyah

Menuju Negara Sekuler, Skripsi Universitas Muhammaiyah Yogyakarta (2016), hlm.5. 40Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, cet.14,

(Jakarta : PT.Bulan Bintang, 2003), hlm. 91.

Page 47: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

30

menghilangkan pemerintahan absolut. Kejujuran dalam kerajaan hilang, akibat

korupsi banyak dijalankan dan orang lebih mengutamakan kepentingan umum.

Produktivitas menurun dan ini akhirnya akan membawa kepada kejatuhan negara.

Hal inilah tidak adanya rasa ketentraman naik dikalangan rakyat maupun

dikalangan pegawai, yang menjadi sebab utama bagi kemunduran dan kelemahan

kerajaan Utsmani41

Pada tanggal 3 November 1839 M. Bertetapan dengan tanggal 26 Sya’ban

1255 H. Sultan Abdul al-Majid mengumumkan piagam Gulhane42 ini dalam satu

pertemuan yang dihadiri oleh para penjabat tinggi Kerajaan Turki Utsmani,

sejumlah duta besar asing, sejumlah perwakilan Turki Utsmani dan sejumlah

perwakilan warga penduduk yang terlibat.

Piagam Gulhane tersebut berisi, antara lain: Orang tertuduh akan diadili

secara terbuka dan sebelum ada keputusan pengadilan, pelaksanaa hukuman mati

dengan racun atau jalan lain tidak dibolehkan; Pelanggaran terhadap kehormatan

seseorang tidak diperkenangkan dan hak milik terhadap harta dijamin, serta setiap

orang mempunyai kebebesan terhadap harta yang dimilikinya; Ahli waris dari

yang kena hukum pidana tidak boleh dicabut haknya untuk mewarisi dan

demikian pulan harta yang kena hukum pidana tidak boleh disita; Semua pegawai

Kerajaan akan menerima gaji sepadan dengan tugasnyya dan oleh karena itu akan

41Ibid, hlm 91. 42Piagam ini menjelaskan bahwa pada masa permulaan kerajaan Utsmani syariat dan

undang-undang negara dipatuhi dan oleh karena itu kerajaan menjadi besar seta kuat dan rakyat hidup dalam kemakmuran. Tetapi pada 150 tahun terakhir, syariat dan undang-undang tak diperhatikan lagi, dan sebagai akibatnya kemakmuran rakyat hilang untuk digantikan oleh kemiskinan dan kebesaran negara lenyap untuk ditukar oleh kelemahan. Lihat Harun Nasution, Pemaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, 2003, hlm. 92.

Page 48: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

31

dikeluarkan undang-undang keras terhadap korupsi; Semua pungutan di luar pajak

(iltizam) akan segera dihapus, dan sistem rekrutmen dalam tunuh angkatan

bersenjata akan diperbarui; Seluruh umat beragama, baik muslim maupun non-

muslim akan berada dalam kedudukan yang sama dihadapan hukum dan segala

bentuk pelanggaran hukum harus diumumkan secara transparan; Keanggotaan

majelis Ahkam-I Adliye yang bertanggung jawab atas pelaksanaan hukum akan

ditambah.

Pada tahun 1956 diumumkan kembali suatu piagam baru, Hatt-I Humayun,

yang lebih banyak mengandung pembaharuan terhadap kedudukan orang Eropa

yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Utsmani. Dalam pendahuluan piagam

ini disebut bahwa tujuannya ialah memperkuat jaminan-jaminan yang tercatum

dalam piagam Gulhane. Selanjutnya disebut bahwa masyarakat Kristen dan bukan

Islam lainnya diperbolehkan mengadakan pembaharuan-pembaharuan yang

mereka perlukan dan mendirikan rumah-rumah peribadatan masing-masing,

sekolah-sekolah, rumah sakit dan tanah pemakaman. Semua perbedaan yang

ditimbulkan oleh perbedaan agama, bahasa, dan perbedaan bangsa di hapuskan.

Kebebasan beragama dijamin dan paksaan untuk mengubah agama dilarang.

Seluruh rakyat, tanpa pilih bulu dapat menjadi pegawai kerajaan utsmani. Besanya

pajak yag diambil dari rakyat dihapuskan, pajak bagi rakyat Islam dan bukan

Islam akan sama besarnya.43

Pembaharuan-pembaharuan yang lainnya yang di kandung dalam piagam

Humayun diantaranya pengadaan anggaran belanja tahunan negara, pembukaan

43Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, hlm. 95.

Page 49: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

32

bank-bank asing, pemasukan capital Eropa ke Kerajaan Usmani, pengadaan

undang-undang dagang, penghapusan hukum bunuh terhadap orang yang keluar

dari Islam dan pemasukan anggota-anggota bukan Islam ke dalam dewan

hukum.44

Kedua piagam yang menjadi dasar pembaharuan Tanzimat mengandung

paham sekularisme dan dengan demikian membawa sekularisasi dalam berbagai

institusi keasyarakatan, terutama dalam institusi hukum. Piagam Gulhane

menyatakan penghargaan tinggi pada syariat, tetapi di dalamnya mengakui

perlunya diadakan sistem hukum baru. Hukum baru yang disusun banyak

dipengaruhi oleh hukum barat. Selain dari itu diadakan pula mahkamah-

mahkamah yang bersifat sekuler. Tidak mengherankan kalau timbul kecaman

bahwa syariat tidak dihargai lagi, bahkan terkadang telah dilanggar. Hukum baru

itu tidak dapat dikatakan hukum Barat tidak pula dikatakan hukum Islam. Tetapi

suatu hukum yang tidak efektif untuk mengatur masyarakat kerajaan Utsmani

abad ke-19.45

2. Utsmani Muda

Pada abad ke-19 di kerajaan Utsmani muncul kelompok-kelompok

intelektual yang berusaha menantang kebijakan-kebijakan yang diambil oleh

Sultan dalam menata dan melaksanakan pamerintahan. Kelompok-kelompok

tersebut mengadakan gerakan-gerakan dalam rangka merongrong kekuasaan

Absolut yang dimiliki Sultan.

44Ibid, hlm. 95. 45Ibid, hlm 96.

Page 50: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

33

Mareka mendapat pendidikan di negara-negara barat yang sudah

menerapkan sistem demokrasi dalam pamerintahannya. Sistem demokrasi tersebut

mareka bisa masuk ke dalam kerajaan Utsmani sehingga kekuasaan Absolut

Sultan menjadi sasaran sorotan yang amat tajam. Kelompok pertama yang

berusaha menantang keabsolutan Sultan adalah Usmani muda.46 Usmani muda ini

semula merupakan suatu perkumpulan rahasia yang didirikan pada tahun 1865

yang bertujuan untuk merubah pemerintahan absolut kerajaan Usmani menjadi

pemerintahan konstitusional. Setelah rahasianya terbuka pemuka-pemukanya lari

ke Eropa di tahun 1867. Di Eropa inilah mareka memperoleh nama Usmani Muda.

Ketika perdana Menteri Ali Pasya wafat (1871) tekenan terhadap Usmani

Muda dipelonggar, bahkan mereka yang di luar Negeri diperbolehkan pulang ke

Turki. Oleh karena itu, sebagian mareka pulang ke Turki untuk melanjutkan cita-

cita mareka membentuk pamerintahan konstitisional. Puncak keberhasilan

perjuangan Usmani Muda adalah ketika konstitusi hasil rumusan tokoh-tokoh

mareka seperti Ziya Pasya akhirnya terpaksa ditandatangani oleh Sultan Abdul

Hamid II pada tanggal 23 Desember 1876.47

Ziya pasha berpandangan bahwa, untuk menjadi negara maju kerajaan

Usmani harus memakai sistem pamerintahan konstitusional sebagaimana yang

berlaku di negara-negara Eropa lainnya. Dalam sistem pamerintahan

konstitusional harus ada Dewan Perwakilan Rakyat. Untuk alasan ini Ziya

mengajukan hadis Nabi “perbedaan pendapat dikalangan umatku merupakan

46Harun Nasution. Pembahruan dalan Islam, hlm. 105. 47Niyazi Berkes. The Development Of Secularism in Turkey. Mc Gill Universiy press,

1964, hlm. 205.

Page 51: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

34

rahmat dari tuhan”. Perbedaan pendapat yang terjadi di tengah-tengah rakyat serta

kritik terhadap pemerintahan ditampung dalam DPR kemudian dijadikan pedoman

untuk menghasilkan kebiakan pemerintahan untuk kepentingan seluruh rakyat.

Ziya juga berpendapat bahwa di dalam mengadakan pembaharuan tidak

harus meniru barat dalam segala-segalanya. Ziya menantang pendapat yang

mengatakan bahwa Islam merupakan penghalang bagi kemajuan. Kalau

diperhatikan, terdapat perbedaan yang mencolok antara obsesi konstitualisme Ziya

dengan yang diangankan oleh para pembaharu Tanzimat. Ziya memandang bahwa

konstitusi kerajaan Usmani harus berdasarkan kepada syariat Islam. Sedangkan

pembahru Tanzimat cenderung meniru habis-habisan hukum barat. Oleh karena

itu, meskipun Ziya tampak meminjam model lembaga konstitusional barat, dia

tidak lupa menjastifikasi dengan pesan Al-Quran dan Hadis.

Namik Kemal (1840-1888), diantara ide-ide Namik Kemal adalah bahwa

ide-ide yang datang dari Barat tidak begitu saja diterima, akan tetapi dicoba untuk

disesuaikan dengan ajaran-ajaran Islam. Karena jiwa Islamnya lebih baik, Namik

melancarkan kritis keras terhadap pembaharuan Tanzimat. Ia melihat bahwa

dalam pembaharuan Tanzimat itu ajaran-ajaran Islam kurang diperhatikan, bahkan

dianggap telah banyak memakai institusi-institusi sosial Barat yang belum tentu

sesuai dengan kebutuhan masyarakat Turki.

Namik Kemal melihat bahwa mundurnyya kerajaan Utsmani disebabkan

oleh ketidak beresan pada sektor ekonomi dan politik. Ia mengajukan solusi,

bahwa langkah pertama yang harus ditempuh untuk mengatasi persoalam tersebut

adalah dengan merubah sistem pamerintahan yang berlaku dikerajaan Utsmani

Page 52: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

35

yang absolut dengan sistem pemerintahan konstitusional. Ada dua buah piagam

hasil pembaharuan Tanzimat dianggap belum mencerminkan konstitusi yang

memuat pemisahan tiga kekuasaan menjadi kekuasaan legislative, eksekutif dan

yudikatif.

Yang dikehendaki Namik adalah Pemerintahan demokrasi, menurut

pendapatnya tidak bertentangan dengan Islam, karena dalam Islam terdapat

prinsip kemaslahatan umum (al-maslahat al ‘ammah) merupakan dasar

demokrasi. Sistem demokrasi ini, menurutnya telah dipraktekkan oleh empat

Khalifah besar. Namik menilai sistem bai’ah dalam pemerintahan khalifah sebagai

wujud kedaulatan rakyat. Untuk menunjang kelancaran di dalam mengurus

negara, khalifah tidak boleh melanggar syariat, karena syariat sebenarnya

merupakan konstitusi yang harus dipatuhi oleh Negara. Sistem demokrasi dalam

pemerintahan Islam harus diperkuat dengan dasar musyawarah.

Atas dasar argumen-argumen di atas, Namik Kemal berpendapat bahwa

sistem pemerintahan konstitusional bukan merupakan bid’ah dalam Islam. Hanya

saja karena sifat otokratis Sultanlah yang menyebabkan sistem tersebut tidak

berjalan dengan baik.48

Kalau dibandinkan dengan pemikiran-pemikiran Utsmani Muda lainnya,

maka Namik Kemal membawa ide-ide yang lebih lengkap mengenai

ketatalaksanaan pemerintahan. Oleh karena itu dalam menyusun Undang-undang

dasar 1876 kerajaan Utsmani berpedoman pada ide-ide yang dibawa oleh Namik

Kemal.

48Ibid, hlm 103.

Page 53: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

36

Midhat Pasya, sebagaimana Ziya dan Namik Kemal menginginkan

Kerajaan Utsmani menjadi Negara konstitusional-demokratis seperti Inggris dan

Perancis. Jadi, Midhat juga merujuk kepada model konstitusi Barat dalam rangka

menyusun konstitusi Kerajaan Utsmani. Ia menegaskan bahwa kemajuan Kerajaan

Utsmani tidak akan tercapai kecuali jika mau belajar dari demokrasi bangsa-

bangsa Eropa dan memilih sesuatu yang bermamfaat dari peradaban Barat serta

membentuk suatu konstitusi. Untuk berakomodasi dengan tradisi setempat,

Midhat menganjurkan agar digunakan term-term Islam, seperti musyawarah,

untuk perwakilan rakyat, Syari’at untuk konstitusi dan bai’ah untuk kedaulatan

rakyat.49

Ide Midhat seperti itu mendapat tantangan dari Sultan Maupun Ulama.

Tantangan dari Sultan lahir karena kedaulatan rakyat akan mengurangi

kekuasaannya dan sebaliknya akan memperbesar kekuasaan persepsi antar mareka

dalam memahami konstitusi. Pembaharu Utsmani Muda memahaminya dari sudut

pandangan Islam. Oleh karena itu, tidak heran kalau yang tersusun akhirnya

bukanlah konstitusi yang bersifat demokratis, tetapi konstitusi yang berbentuk

semi-otokratis. Konstitusi semacam ini ditandatangani oleh Sultan Abdul Hamid

pada tanggal 23 Desember 1876.

Kegagalan Utsmani Muda dalam menancapkan sistem konstitusional

dalam pemerintahan Kerajaan Utsmani membuat mareka bukan hanya dianggap

gagal dalam usaha pembaharuan, akan tetapi lebih dari itu membuat mareka

hilang dari arena pembaharuan di Kerajaan Utsmani pada abad ke-19. Kegagalan

49Ibid, hlm. 105.

Page 54: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

37

Utsmani Muda ini segera disusul dengan munculnya kelompok baru yang

kemudian menamakan diri Turki Muda (young Turk).

Adapun sebab-sebab kegagalan Utsmani Muda ini antara lain:

1. Konstitusi yang diundangkan bukanlah merupakan desakan rakyat, melainkan

desakan kaum intelektual Utsmani Muda. Sehingga ketika parlemen

dibubarkan dan tokoh-tokoh Utsmani Muda ditangkap rakyat tidak bisa

bergerak sama sekali.

2. Ide-ide mareka tentang konstitusi masih suli dipahami oleh rakyat yang

tingkat pendidikannya rata-rata masih rendah. Oleh karena itu dukungan

rakyat terhadap perjuangan mareka praktis tidak ada.

3. Masih besarnya kekuasaan Sultan sehingga sulit untuk diganggu gugat

kekuasaan. Karena ide-ide mareka dianggap membahayakan kedudukan

Sultan maka sangat sulit ide-ide tersebut terlaksanakan.

4. Kaburnya ide konstitusi yang diperjuangkan Utsmani Muda dengan

mengangkat term-term Islam untuk mengganti nama term-term Barat ternyata

tidak membuat mulusnya ide-ide tersebut dipahami akan tetapi malah

membuat semakin sulit dipahami.50

3. Turki Muda

Gerakan-gerakan pembaharuan ini pada akhirnya melahirkan generasi

yang condong kepada pemikiran Barat yang telah maju. Setelah gerakan Utsmani

Muda dihancurkan oleh Sultan yang kemudian berkuasa secara absolute lalu

pemimpin-pemimpinnya ditangkap dan sebagian lari ke Paris. Pada tahun 1889 di

50Ibid, hlm.109.

Page 55: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

38

Prancis terbentuklah apa yang disebut gerakan Turki Muda (Jeunes Turcs) yang

pada mulannya mempertahankan kerja sama dengan Dinasti Utsmani namun

menginginkan suatu rezim parlementer dan konstitusional yang membatasi

kekuasaan Sultan.

Ide perjuangan Turki Muda ini dikemukakan oleh tiga pemipin, Ahmed

Riza (1859-1931), Mahmed Murad (1853-1912), Pangeran Sabahuddin ( 1877-

1948). Ahmad Reza adalah anak seorang mantan anggota parlemen pertama

Turki, bernama Injiliz. Sejak muda ia bercita-cita ingin mengentaskan rakyat dari

kemiskinan ia berkunjung ke desa-desa dan melihat langsung penderitaan kaum

petani. Karena itu, ia bertekad akan melanjutkan studinya di sekolah pertanian

agar kelak dapat bekerja dan berusaha memperbaiki nasib kaum petani yang

miskin itu. Studi mengenai pertanian ia lanjutkan ke paris.

Sekembalinya dari Paris, ia bekerja di kementrian pertanian dengan

harapan akan dapat mewujudkan cita-citanya. Namun ternyata bekerja di

kementrian ini banyak disibukkan oleh hal-hal yang bersifat administrasi

birokrasi, tampa bisa berbuat untuk pengentasan kemelaratan kaum petani.

Kegagalannya dalam mewujudkan cita-citanya membuat Ahmad Riza mengambil

sikap keluar dari jalur birokrasi dan mengalihkan perhatiannya untuk menulis

buku atau menulis di surat kabar dengan harapan dapat menyampaikan pendapat

dan pemikirannya kepada masyarakat. 51

Ahmad Riza mendirikan sebuah komite kecil bernama Ittihat ve Terakki

Cemiyyeti (Commite of Union and Progres, CUP) yang menantang absolut Sultan

51Ibid, hlm. 112.

Page 56: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

39

dan menerbitkan surat kabar Mesveret yang berbahasa Utsmani dan Prancis yang

berisi kritikan terhadap Sultan dan pemerintahan Utsmani dari tahun 1895 dan

seterusnya. CUP, organisasi bentukan Ahmad Riza ini berkembang pesat dan

tampaknya akan melakukan kudeta di tahun 1896 namun dapat digagalkan oleh

polisi Sultan dan kebanyakan pemimpinnya diasingkan di pengasingan dalam

negeri.

Menurut Ahmad Riza pendidikan akan terlaksana dengan baik apabila

didukung oleh pemerintahan konstitusional. Selama pemerintahan masih bersifat

absolut maka akan sulit memberikan kebebasan berfikir, sehingga akibatnya ilmu

pengatahuan tidak dapat berkembang. Itulah sebabnya Ahmad Riza dalam

memorandum yang di terbitkan di London tahun 1894 menghimbau Sultan Abdul

Hamid agar mengubah sikap politiknya agar menghidupkan kembali

pemerintahan konstitusional supaya revolusi dapat dihindari. Ia menyatakan

bahwa rakyat tidak menginginkan administrasi yang mengorbankan hak-hak

mareka dan merusak eksistensi mareka dengan tindakan yang sewenang-wenang.

Pamerintahan konsitusional menurut dia sangtat sesuai dengan semangat

Islam, sebab syri’at menganjurkan untuk bermusyawarah yang telah dilakukan

oleh Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, Umar dan Khalifah-khalifah lainnya.52

Mehmed Murad mencoba memberi nasehat kepada Sultan agar melakukan

perubahan-perubahan dalam sistem pemerintahan, tetapi ditolak oleh Sultan,

akhirnya dengan terpaksa ia kembali ke Eropa. Dari sanalah ia menyebarkan ide-

idenya melalui majalah yang ia terbitkan sendiri dengan nama Mizan.

52Ibid, hlm. 113.

Page 57: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

40

Ide pembaharu yang di bawa Mehmed Murad terletak pada dua masalah

pokok. Pertama, pembatasan kekuasaan absolute Sultan dengan cara menetapkan

prinsip musyawarah. Kedua, pemulihan kembali rasa saling percaya antara

wilayah dengan pemerintahan pusat. Masalah pertama mencerminkan tuntunan

konstitusional, sedangkan ide kedua menampakkan islamisasi.

Menurut Mehmed Murad Islam bukanlah penyebab mundurnya Kerajaan

Utsmani, dan bukan pula rakyatnya. Islam tidak menghalangi kemajuan.

Kemunduran Kerajaan Utsmani ialah dikerakan Sultan yang memerintah secara

absolut. Oleh karena itu kekuasaan Sultan harus dibatasi. Sebagaimana pemimpin

lainnya, ia berpendapat bahwa musyawarah dalam Islam sama dengan

konstitusional di Barat. Karena Sultan tidak setuju dngan konstitusi maka ia

mengusulkan supaya didirikan suatu badan pengawas yang bertugas menjaga

supaya undang-undang tidak di langgar oleh pemerintah. Disamping itu perlu pula

diadakan dewan syariat agung yang anggotanya tersusun dari wakil-wakil Negara

Islam di Afrika dan Asia. Ketuanya adalah Syekh al-Islam Kerajaan Utsmani.

Dewan syariat agung bertugas menjaga supaya sistem musyawarah tidak

dilanggar oleh Sultan.53

Mehmed Murad juga membawa faham pan Islam. Hal ini terlihat dari

pendapatnya bahwa sebab kelemahan Kerajaan Utsmani adalah karena

renggangnya hubungan Istanbul dengan daerah-daerah. Oleh karena itu ia

mengusulkan supaya mempererat kembali hubungan dan menumbuhkan rasa

53Ibid, hlm. 113.

Page 58: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

41

saling percaya antara pemerintahan pusat di Istanbul dengan pemerintahan daerah,

terutama dengan daerah yang ada di bawah kekuasaan Turki.

Walau terdapat perbedaan pandangan dan visi politik antara ketiga pemuka

gerakan Turki Muda seperti telah disebut diatas, namun mereka sepakat untuk

menggulingkan Sultan Abdul Hamid. Kesepakatan itu diambil setelah diadakan

konferensi di Eropa yang terakhir pada tahun 1907 di Paris.

Kedudukan Turki Muda memang tidak kuat dan ini dimamfaatkan oleh

Sultan Abdul Hamid untuk mengembalikan kekuasaannya. Tetapi Enver Pasya

dan Battalyon III masuk Istanbul dan merampas kekuasaan. Sultan Abdul Hamid

dijatuhkan pada tahun 1909 dan digantikn oleh saudaranya Sultan Mehmed V.

pada tahun 1912 diadakan pemilihan umum dan kali ini perkumpulan persatuan

dan kemajuan memperoleh kemenangan besar. Parlemen mereka menguasai dan

kantor pusat organisasi yang selama ini di Salonika di pindahkan ke Istanbul.

Setahun kemudian golongan militer dari perkumpulan persatuan dan kemajuan

menggantikan golongan politisi dalam menguasai pemerintahan. Kekuasaan

terletak ditangan tiga serangkai Enver Pasya, Talat Pasya dan Kemal Pasya.

Pemerintahan tiga serangkai merupakan pemerintahan yang ketat dan tidak

bisa menerima kritik. Partai-partai oposisi mereka bubarkan dan pemimpinnya lari

keluar negeri. Sungguhpun pemerintahan Turki Muda sejak terbentuk sampai saat

membubarkan diri tidak berjalan mulus karena banyak rintangan dan kekacauan

yang dihadapi, namun mareka telah melakukan perubahan-perubahan di berbagai

bidang.54

54Ibid, hlm. 117.

Page 59: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

42

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gerakan Turki Muda adalah

gerakan oposisi menentang kekuasan absolut Sultan Abdul Hamid. Turki Muda

berusaha menghidupkan kembali konstitusi 1876. Mereka berhasil memaksa

Sultan Abdul Hamid untuk memberlakukan kembali konstitusi 1876 dan

kemudian menggantikan dengan Sultan Mehmed.

C. Sistem Hukum Turki Pada Masa Mustafa Kemal Attaturk

Mustafa kemal, lahir pada tahun 1881 di Selonika, putra seorang pegawai

biasa disalah satu kantor pemerintahan di kota itu. Ibunya bernama Zubeyda

seorang muslimat yang taat beragama.55 Ayahnya Ali Reza ketika dimutasikan

kesuatu desa di lereng gunung Olimpus, berhenti menjadi pegawai pamerintahan

dan beralih pekerjaan menjadi pedagang kayu. Usahanya ini gagal. Lalu ia pindah

keperusahan lain, dalam keadaan sumber kehidupan ekonominya tidak menentu,

ia ditimpa penyakit yang menyebabkan kematiannya.56

Ibunya yang kuat beragama tampaknya menginginkan puteranya

mendalami agama. Lalu anaknya ia masukkan ke Madrasah, kemudian ia pindah

kesekolah dasar modern di Selonika atas persetujuan orang tuanya.57 Selanjutnya,

atas usahanya ia masuk sekolah militer menengah. Ia tamat ketika berusia empat

belas tahun. Kemudian ia masuk sekolah Latihan Militer di monastir, lalu ia

55Nur Aliyah Zainal, “Analisis tentang Dekemalisasi Di Turki Pasca Attaturk”, Jurnal

Politik Profetik, Volume 14 No 1 (2016), hlm. 20. 56Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, hlm.

134. 57Ibid, hlm. 135.

Page 60: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

43

masuk pula ke sekolah Tinggi Militer tahun 1899. Enam tahun kemudian ia

berhasil memperoleh ijazah dan diberi pangkat Kapten.58

Kehidupan Mustafa Kemal sejak 1905 sampai dengan 1918 diwarnai

dengan perjuangan untuk mewujudkan identitas kebangsaan Turki. Sebagai

penjabat militer di dalam imperium Turki Utsmani saat itu, ia di tugaskan di

Damaskus dan mendirikan sebuah organisasi yang bernama Tanah Air dan

Kemerdekaan (Vattan We Hurriyet).59 Ia juga bergabung bersama Kongres Turki

Muda yang membentuk Komite Kebangsaan dan Kemajuan (Committee for Union

and Progress) atau disingkat CUP.60

Membaca kondisi pemerintahan Turki Usmani yang semakin carut marut,

Kemal kemudian melanjutkan misi pembaharuannya. Seiring diutusnya ke

Anatolia, ia bekerjasama dengan para pemberontak dan membentuk kader-kader

militer tangguh, serta merencanakan pembentukan sebuah negara nasional Turki

yang merdeka.

Pada tahun 1920, Mustafa Kemal membentuk Majelis Nasional di Ankara.

Melalui gerakan politis dan diplomatis di parlemen Majelis Nasional Agung

(Grand National Assembly).61 Di mana dalam parlemen ini Mustafa Kemal

menjadi ketuanya ia berhasil mendirikan rezim republik atas sebagian wilayah

Anatolia, memberlakukan suatu konstitusi baru bagi rakyat Turki pada tahun

1920, dan mengalahkan republik Armenia, mengalahkan kekuatan Perancis, dan

58 Solikhun, “Negara Turki Pada Masa Kepemimpinan Mustafa Kemal Attaturk Pada Tahun (1923-1950)”, Jurnal Ilmiah Universitas Indonesia (2013), hlm 5

59Nur Aliyah Zainal, “Analisis tentang Dekemalisasi Di Turki Pasca Attaturk”, hlm. 21. 60Solikhun, “Negara Turki Pada Masa Kepemimpinan Mustafa Kemal Attaturk Pada

Tahun (1923-1950)”, hlm 5 61M. Alfan Alfian, Militer dan Politik di Turki, (Bekasi: PT.Penjuru Ilmu Sejati, 2015),

hlm. 31.

Page 61: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

44

mengusir kekuatan tentara Yunani. Klimaks perjuangan Mustafa Kemal yang

mengantarkannya ke kursi presiden republik Turki adalah ketika bangsa Eropa

mengakui kemerdekaan bangsa Turki.62. Ditandai oleh perjanjian Lausanne pada

tahun 1923.63

Westernisme, Sekularisasi, dan Nasionalisme itulah yang menjadi dasar

pemikiran pembaharuan Mustafa Kemal. pembaharuan pertama ditujukan

terhadap bentuk negara, disini harus diadakan sekularisasi, pemerintahan harus

dipisahkan dari agama. Pemikiran Mustafa Kemal telah banyak dipengaruhi oleh

pemikiran politik Barat bahwa kedaulatan terletak di tangan rakyat. Dalam sidang

Majelis Nasional Agung (MNA) pada tahun 1920 ide ini telah diterima oleh

majelis. Setahun kemudian disusun konstitusi baru dalam pasal 1 menjelaskan

bahwa kedaulatan adalah milik rakyat.64 Hal ini sangat bertentangan dengan fatwa

politik tradisional Turki yang memandang bahwa kedaulatan itu terletak di tangan

Tuhan yang dijalankan oleh Sultan atau Khalifah.

Pembaharuan bentuk negara ini, golongan Islam mempertahankan bentuk

khalifah, sedangkan golongan nasionalis menghendaki bentuk republik. Dalam

konstitusi 1921 ditegaskan bahwa kedaulatan terletak di tangan rakyat, jadi bentuk

negara harus republik. Dan pada tahun 1923, Majelis Nasional Agung (MNA)

62Ibid, hlm. 5. 63Isi Perjanjian Lausanne di antaranya adalah : Thracia Timur (daerah sekitar

Konstantinopel) dikembalikan kepada Turki; Turki melepaskan semua daerah yang penduduknya bukan bangsa Turki (Arabia merdeka, Lybia diserahkan ke Italia, Mesir, Palestina, Trans-Jordania, Irak, Cyprus diserahkan ke Inggris, Syaria, Libanon diserahkan ke Inggris); Borporus, Marmora, dan Dardanella terbuka untuk semua kapal asing; Semua “capitulations” (hak-hak ekstra-territorial) dari bangsa asing dihapus; Turki tidak perlu mengurangi angkatan perangnya; Turki tidak usah membayar kerugian perang; Turki harus melindungi minoritas. Lihat dalam Solikhun, Negara Turki Pada Masa Kepemimpinan Mustafa Kemal Attaturk Pada Tahun (1923-1950), hlm. 6.

64Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, hlm. 141.

Page 62: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

45

mengambil keputusan bahwa Turki adalah negara republik. Walaupun sudah jelas

bahwa negara adalah republik dan Mustafa Kemal adalah Presidennya.65

Pada tahun 1922, atas usulan Mustafa Kemal, Majelis Nasional Agung

mengadakan pemisahan antara jabatan sultan dan jabatan khalifah, sekaligus

menghapus jabatan sultan. Dengan demikian Raja Turki hanya memegang jabatan

khalifah yang tidak mempunyai kekuasaan duniawi, melainkan hanya kekuasaan

spiritual saja. Mustafa Kemal melihat bahwa pemerintahan Turki Usmani bukan

tipe ideal pemerintahan modern. Sultan berkuasa mutlak dan tidak dibatasi oleh

hukum. Tidak ada parlemen yang mengontrol kekuasaan Sultan. Selain itu, dalam

hubungan dengan Barat (Sekutu), Sultan juga tidak berdaya menghadapi

kekuatan Barat yang sedikit demi sedikit.66

Perdebatan berjalan dengan sengit, tetapi pada akhirnya tanggal 3 Maret

1924, suara di Majelis memutuskan penghapusan jabatan khalifah. Selanjutnya

pada tahun 1928 Kemal memasukkan prinsip sekularisme dalam konstitusi.

Negara tidak ada lagi hubnungannya dengan agama. Sembilan tahun kemudian

yaitu setelah prinsip sekularisme di masukkan konstitusi, di tahun 1937 barulah

republik Turki dengan resmi menjadi negara sekuler.67

Selama periode 1924-1928, pemerintah Mustafa Kemal berusaha

menghapuskan segala pranata dan lambang yang merujuk kepada Islam

65Abdul Hakim, Mustafa Kemal Attaturk (Negara Republik Sekuler), Jurnal UPT. Mata

Kuliah Umum UNM. 66Ahmad Junaidi, “Kebijakan Politik Recep Tayyib Erdogan dan Islamisme Turki

Kontemporer”, Jurnal Agama dan Hak Asasi Manusia, Volume 6 No 1 (2016), hlm. 163 67Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan, hlm.

143.

Page 63: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

46

tradisional, yang memberi kekuasaan besar bagi kaum ulama, maupun pada

kebudayaan Arab yang dianggap menghambat modernisasi Turki: tarekat-tarekat

dilarang, Fez (sejenis kopiah atau tutup kepala pria berwarna merah) dilarang

(1925), hukum Syarkat diganti dengan berbagai buku Undang-Undang Eropa

(1926), artikel Undang-Undang Dasar yang menyatakan Islam sebagai agama

negara dihapuskan dan huruf Arab diganti dengan huruf Latin untuk menulis

bahasa Turki (1928).68

Setelah pada tanggal 10 April 1928 diadakan kembali amandemen

terhadap artikel kedua tentang agama negara dari konstitusi 1921, maka negara

Turki dinyatakan putus hubungan dengan agama. Sembilan tahun kemudian,

yaitu sesudah prinsip sekularisme secara resmi dimasukkan dalam konstitusi pada

tahun 1937, barulah Republik Turki resmi menjadi negara sekular. Kampanye-

kampanye alfabetisasi yang berkaitan dengan perubahan aksara tersebut sekalian

merupakan jalan untuk mengganti pengaruh ulama dengan pengaruh agen-agen

negara sekular.

Salah satu tindakan yang paling penting untuk pembaratan yang dilakukan

rezim Kemalis adalah pengambilan hukum dan sistem pengadilan Barat. Suatu

komisi dari ahli-ahli hukum diangkat pada tahun 1926 untuk menggariskan cara

dan jalan untuk mencapai tujuan ini. Tindakan revolusioner sebenarnya telah lama

dipikirkan sebelumnya, tetapi hal itu baru bisa dilaksanakan setelah dihapusnya

kekhalifahan, untuk pertimbangan pertimbangan politik. Hal itu sesuai dengan

68Harun Nasution, Filsafat dan Mistisme dalam Islam, (Jakarta: Bulan Bintang), 1973,

hlm. 147.

Page 64: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

47

konsep politik Attaturk bahwa Turki harus bergabung dengan kebudayaan Barat

secara penuh. Pengambilan hukum-hukum Barat meratakan jalan untuk hapusnya

mahkamah-mahkamah Syariah dan hukum sipil Muslim, dan memberikan jalan

untuk pelaksanaan reformasi Barat dalam bidang bidang politik, sosial dan

ekonomi. Untuk tujuan sekularisasinya, rezim Kemalis telah lama mempersiapkan

program-program pembaratannya sejak lama. Tetapi hal itu dilaksanakan sedikit

demi sedikit karena menghadapi kesulitan kesulitan yang disebabkan oleh

kekacauan politik dan oposisi dari pemerintah Sultan. Persiapan untuk Undang-

Undang Sipil Turki yang baru telah dimulai pada tahun 1923, segera setelah

berdirinya Republik Turki.69

Gerakan untuk mengambil alih hukum Barat di Turki dimulai dari

permulaan Tanzimat. Tahun 1839, hukum-hukum Eropa yang diambil oleh

pemerintahan Usmaniyah hingga tahun 1881, dan Undang-Undang Pidana

Perancis tahun 1810, dan Undang-Undang Mahkamah Perdagangan Turki tahun

1860, didasarkan pada Undang-Undang Perdagangan Perancis dan negara-negara

Eropa lainnya. Undang-Undang perdagangan Maritim Turki tahun 1864 di

dasarkan pada Undang-Undang Maritim dari negara-negara kecil, Italia, Belanda,

Belgia, Spanyol, dan Prusia. Di kemudian hari Undang-Undang Sipil Perancis,

juga di ambil alih. Undang-Undang Sipil Turki yang baru merupakan adaptasi dari

Undang-Undang Sipil Swiss tahun1926, dalam tahun yang sama, Undang-Undang

Pidana Turki yang ditetapkan didasarkan pada Undang-Undang Italia dan Jerman.

69 Ahmad Junaidi, “Kebijakan Politik Recep Tayyib Erdogan dan Islamisme Turki

Kontemporer”, Jurnal Agama dan Hak Asasi Manusia, Volume 6 No 1 (2016), hlm. 165

Page 65: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

48

Undang-Undang perdagangan Turki tahun 1926 adalah adaptasi dari Undang-

Undang perdagangan dari berbagai negara Eropa.70

Perjuangan Kemal untuk menjadikan Turki sebagai negara sekuler

ternyata tidak terbatas pada perjuangan melalui Konstitusi negara, tetapi juga

lewat institusi-institusi lainnya. Tahun 1924 Biro Syekh Islam dihapuskan, begitu

juga Kementerian Syari’at dan Mahkamah Syari’at. Hukum Syari’at dalam soal

perkawinan digantikan oleh hukum Swiss. Perkawinan dilakukan bukan lagi

menurut Syari’at tetapi menurut hukum Sipil. Wanita mendapat hak cerai sama

dengan kaum pria. Selanjutnya diadakan hukum baru seperti hukum dagang,

pidana, hukum laut, dan hukum obligasi yang semuanya diambilkan dari hukum

Barat.71

Masih dalam tahun yang sama (1924) diundangkan Undang-undang

“penyatuan Pendidikan”, yang antara lain berisi penghapusan segala bentuk

pengawasan atas sekolah-sekolah oleh Lembaga-lembaga Islam. Dengan

kebijaksanaan politik pendidikan seperti ini, pelajaran agama di sekolah-sekolah

sedikit demi sedikit dikurangi sampai akhirnya dihapuskan sama sekali dari tahun

1935sampai dengan tahun 1948. Menjelang akhir tahun 1925 dikeluarkan perintah

penutupan asrama-asrama Darwis dan makam-makam suci, dan larangan-larangan

terhadap praktik klenik dan segala macam takhayul dan khurafat. Pada tahun itu

juga pemakaian turbus dilarang dan sebagai gantinya dianjurkan pemakaian Topi

Barat. Tahun 1935 dikeluarkan Undang-undang yang mewajibkan warga Negara

70Ibid, hlm 167 71Mundzier Suparta, “Laporan Penelitian Pembaharuan Pemikiran Keagamaan Masa Dan

Pasca Mustafa Kemal Di Negara Turki”, Penelitian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, (1996), hlm. 10.

Page 66: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

49

Turki mempunyai nama belakang. Hari cuti resmi diubah dari hari jum’at menjadi

hari minggu.

Dalam persoalan-persoalan agama juga diadakan pembaharuan, seperti

penerjamahan al-Qur’an ke dalam bahasa Turki, khutbah jum’at tidak boleh

menggunakan bahasa Arab, seperti biasaya, tetapi harus diberikan dalam bahasa

Turki. Azan juga harus menggunakan bahasa Turki (1931).

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perjuangan Kemal untuk

mewujudkan negara Turki Sekuler tampak berhasil. Namun demikian, benarkah

yang dijadikan tolak ukur keberhasilan perjuangannya semata-mata berdasarkan

kepada keberhasilannya mengubah institusi-institusi yang ada? Bukan-kah

kelestarian keberhasilan itu juga harus diperhatikan? Menurut penulis justru

kelestarian keberhasilan inilah yang harus dijadikan perhatian utama.

Keberhasilan suatu perjuangan bukan terletak pada membangun sesuatu sesuai

dengan yang dicita-citakan, tetapi lebih berada pada kelanjutan dan kelestarian

bangunan tersebut.

Page 67: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

50

BAB III

TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA

RECEP TAYYIB ERDOGAN

A. Biografi Recep Tayyib Erdogan

Recep Tayyib Erdogan yang berasal dari Rize sebuah kota pantai laut

hitam, lahir pada tanggal 26 Februari 1954 di Istanbul. Pada tahun 1965 ia

menyelesaikan pendidikan dasar di Kasimpasa Piyale Elementary School. Ayah

nya seorang nahkoda sebuah Agen kelautan milik negara dan ibunya hanyalah

seorang ibu rumah tangga. Untuk membantu pemasukan keluarga Erdogan kecil

adalah penjual lemon, rempah-rempah, roti dan juga air minum di jalanan.

Sehingga ia cukup familier dengan kehidupan rakyat kecil dengan beragam

kesusahan yang ada di dalamnya. Inspirasi hidupnya banyak di pengaruhi oleh

empat faktor, yaitu Ayah, Kasimpasa, Guru dan Sufisme.72

Pada tahun 1973, Erdogan menyelesaikan sekolah menengah kejuruan

keagamaan di Istanbul. Dia juga menerima ijazah dari sekolah menengah atas,

pada saat itu tidak mungkin bagi lulusan sekolah menengah kejurusan untuk

memasuki sebuah uiversitas. Dia akhirnya belajar Administrasi Bisnis di Fakultas

Ilmu Ekonomi dan Administrasi di Universitas Marmara (yang mana kemudian

dikenal sebagai Aksaray School of Economics and Commercial Sciences), dan

menerima gelar pada tahun 1981. 73

72M. Sya’roni Rofii, “Partai AKP dan Ideologi Islam DI Turki Modern (2001-2007)”,

Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, (2009), hlm. 60. 73Kuat Keyman dan Tuba Kanci, Biographies of Political Leaders of the Turkish Repubic,

(CIDOB International YearBook, 2011), 221.

Page 68: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

51

Ketertarikannya dengan dunia politik dan bisnis berawal sejak ia masih

sangat muda, pada usianya yang ke 15 tahun Erdogan telah bergabung dengan

National View Association (Milli Gorus Teskilati), sebuah lembaga underbow

aktor intelektual baik untuk Partai Orde Nasional (PON)/ National Order Party

ataupun Partai Keselamatan Nasional (PKN).74 Selama menjadi mahasiswa ia

juga bergabung dalam Persatuan Mahasiswa Turki Nasional sebuah kelompok anti

komunis. Pada tahun 1976 ia menjadi ketua cabang pemuda dari Partai

penyelamat Nasioanl Islam, dan pada tahun yang sama ia menjadi anggota aktif

dari partai ini sampai kudeta pada tahun 1980 ketika partai-partai politik di Turki

dibubarkan.

Pada tahun 1983 ia kembali ke politik bersama Necmettin Erbakan dengan

partai Welfare Party (RP) dan mejadi ketua RP dari Distrik Beyoglu pada tahun

1984. Pada tahun 1985 ia terpilih sebagai kepala Kantor Provinsi Istanbul dari

partainya. Dalam pemilihan lokal tanggal 27 Maret 1994, ia terpilih sebagai

Walikota Istabul Kota Metropolitan. Erdogan mampu mengubah kota itu mejadi

lebih cerah, bersih berkembang pesat dengan infrastruktur memadai.

Pada tahun 1998, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) membekukan

kekuasaannya sebagai kepala daerah karena dianggap telah berbuat inkostitusional

di depan publik, ia dituduh menebar kebencian bernuansa SARA, “menebar

kebencian keagamaan” di muka umum, “kejahatan melawan negara”. Dalam

pidatonya, ia mengutip puisi karangan Ziya Gokalp, “bapak nasionalisme Turki”

yang mengatakan “the mosques are our barracks, the domes are our helmets, the

74M. Sya’roni Rofii, “Parta AKP dan Ideologi Islam DI Turki Modern (2001-2007)”, hlm. 60.

Page 69: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

52

minarets our bayonets, and faithful our soldiers” (masjid adalah barakku/ kubah

adalah topi bajuku/menara bayonetku/ dan imam adalah serdaduku).

Atas dasar itu ia membaca sebuah puisi dalam pidato publik. Pada tahun

1997 dia dilarang menjabat di kantor dan dipejara selama empat bulan. Empat

tahun setelah kejadian ini Erdogan mendirikan Partai Keadilan dan Pembangunan

(AKP) pada tanggal 14 Agustus 2001. Setahun kemudian, kemenangan AKP

memenangkan pemilihan umum dengan dua pertiga kursi di parlemen. Dengan

hasil ini, Partai Keadilan dan Pembangunan membentuk sebuah pemerintahan satu

Partai Sembilan belas tahun setelah kembalinya Erdogan kehidupan politik Turki.

Dalam pemilu 2007, AKP menang lagi dengan peningkatan suara dan saat ini

sudah masuk dalam kekuasaan selama empat tahun lebih.75

Dari riwayat hidupnya, terekam bahwa Erdogan adalah sosok dengan

karakter ke Islaman yang kuat, ia menegaskan identitas dirinya sebagai muslim

dan dalam batas-batas tertentu mengikuti alur pemikiran elit sekularisme, Nuran

Yilzi dari Universitas Ankara memiliki kesan terhadap Erdogan sebagai sosok

yang “berteman dengan surga, hidup dengan hati nurani, hatinya terisi penuh

dengan puisi-puisi, dan menjadi wacana simbolis”. Ia seringkali menggunakan

terminologi Islam atau kalau tidak subtansi Islam untuk mengekspresikan

kehidupan sehari-harinya. Ketika menjabar sebagai walikota Istanbul, ia

mengumumkan dirinya sebagai seorang imam kota itu. Ketika dikritik oleh

sejumlah kalangan ia menepisnya alasan (bagi seorang imam dalam kesehariannya

di Turki adalah sebuah proses ibadah seorang pemimpin), Erdogan menegaskan,

75Kuat Keyman dan Tuba Kanci, Biographies of Political Leaders of the Turkish Repubic,

221.

Page 70: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

53

“ketika anda mendengarkan kata imam, anda hanya berfikir tentang seorang yang

memimpin ibadah di Masjid. Dalam Islam, imam adalah orang-orang yang

memiliki otoritas untuk mengatur atau memimpin” tidak hanya itu, dalam setiap

awal sesi pembukaan di kantor Administrasi walikota acara selalu dibuka dengan

menggunakan Fatihah. Anekasi simbol-simbol Islam terkadang oleh banyak

pihak disalahartikan dan disalahgunakan untuk memahami karakter Islam

Erdogan.76

B. Sistem hukum Turki pada masa Recep Tayyib Erdogan

Recep Tayeb Erdogan adalah Presiden Turki yang ke 12 hasil pemilihan

langsung yang digelar pada tanggal 10 Agustus 2014. Pada 28 Agustus, Erdogan

resmi dilantik menjadi Presiden Turki. Ia dilantik di kantor kepresidenan di

Ankara.

Erdogan juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas, kharismatik,

pemberani dan sangat ramah dengan rakyatnya, di bawah kepemimpinan Erdogan,

Turki menggali kembali pada masa lalunya yaitu berada pada puncak kejayaan,

dan Erdogan berhasil membawa Turki pada masa perbaikan dan perdamaian.

Salah satu pemimpin yang masih memegang kuat ajaran Islam dan kekhalifahan.

Pada masa pemerintahannya Turki mencapai kemajuan yang pesat baik dari segi

politik maupun ekonominya. Erdogan juga telah berulangkali memperoleh

prestasi yang mengesankan baik di dalam negeri maupun di dunia Internasional.

Di bawah kepemimpinannya, Erdogan menjalani hubungan baik dengan negara-

negara Islam, sebenarnya sosok kepemimpinan dan karir Erdogan yang cermelang

76M. Sya’roni Rofii, “Partai AKP dan Ideologi Islam DI Turki Modern (2001-2007)”,

hlm. 64.

Page 71: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

54

dalam dunia politik sudah terbukti saat ia menjabat sebagai walikota Instanbul

pada tahun 1994 sampai tahun 1998. Banyak perubahan yang telah dilakukan

Erdogan saat menjabat sebagai walikota, prestasi yang sagat menonjol pada saat

itu adalah Erdogan berhasil menyelesaikan masalah air, menertibkan bangunan,

mengurangi kadar polusi dengan cara aksi menanam pohon dan menertibkan

pekerjaan kepada wanita muda untuk menghindari praktik prostitusi liar.

Sehinggan prestasi itu menjadi nilai tambah bagi Erdogan dimata masyarakat dan

parlemen sampai pada akhirnya ia menjabat sebagai Perdana Menteri Turki pada

tahun 2003 sampai 2014, bersama dengan partai yang dibawanya sampai puncak

kekuasaan yaitu Partai keadilan dan Pembangunan (Adaltve Kalkinme Partisi-

AKP). Dalam politik moderatnya, Erdogan selalu menjaga hubungan dengan

berbagai kelompok didasari pada kecerdasan politik yang dimilikinya. Ia bekerja

berdasarkan keteguhan semangat politiknya yang jauh dari ekstremisme

keagamaan, apalagi background Islami yang menjadi ciri khasnya.77

Berkuasanya partai keadilan dan pembangunan (Adaltve Kalkinme Partisi-

AKP), member corak baru pada pemerintahan Turki. Partai ini beralih konservatif

dengan pembangunan dan peningkatan ekonomi serta penegakan demokrasi

sebagai agenda utama. AKP dikenal sebagai partai dengan kebijakan yang

menyentuh langsung kepentingan rakyat. Hal ini dilakukan Erdogan dan kawan-

kawan tidak sebatas di bibir saja, melainkan sungguh-sungguh dilakukan.

Erdogan dan para tokoh AKP tidak segan-segan bahu-membahu bersama rakyat

miskin menggugat penguasa, dan memperlihatkan kepada rakyat Turki bahwa

77Junita Siregar, “Implikasi Kebijakan Presiden Erdogan Terhadap Kelompok Gulenisme Pasca Kudeta Militer Turki Tahun 2016”, Skripsi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, (2017), hlm. 5.

Page 72: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

55

mereka bersih dan tidak korup dan benar-benar mencerminkan di dalam

kehidupan keseharian mereka. Selama era AKP hubungan Turki dengan Timur

Tengah dan Dunia Arab telah meningkat secara dramatis yang menegaskan bahwa

Timur Tengah telah menjadi focal point dalam kebijakan politik luar negeri

multilateral Turki.

Keunggulan Erdogan dalam memimpin politik Turki adalah Erdogan

mampu menciptakan stabilitas politik dan juga meningkatkan perekonomian di

Turki. Sehingga sejak Erdogan berkuasa, Turki benar-benar mengalami kemajuan

yang sangat baik dalam hal politik dan ekonomi. Erdogan berhasil membangun

ekonomi yang merakyat dan kuat dengan perencanaan yang matang, sehingga

Turki mampu menempati urutan ketujuh belas dari dua puluh negara yang

mempunyai kekuatan ekonomi terkuat. Erdogan memberlakukan reformasi

ekonomi dengan lebih pro terhadap pasar. Para investor kembali menanam modal

di Turki yang kemudia membuka lapangan kerja dan meningkatkan pembangunan

infrastruktur di hampir semua wilayah.

Kecintaan rakyat kepadanya semakin terlihat setelah apa yang telah ia

perjuangkan untuk mengembalikan kepercayaan rakyat Turki berhasil yaitu

dengan kemajuan di bidang ekonomi, dan dapat dilihat juga dari agenda utama

dari partai AKP adalah membangun dan meningkatkan perekonomian juga

menegakkan sistem demokrasi. Sebuah bukti bahwa semenjak erdogan memimpin

Turki, mata uang Lira menjadi salah satu yang memiliki nilai terkuat dalam

ekonomi, dimana sebelumnya mata uang Lira merupakan mata uang yang tidak

memikili nilai.

Page 73: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

56

Secara bertahap Turki telah berubah menjadi negara yang benar-benar

berada dalam masa perbaikan dan perdamaian, yaitu negara yang demokratis,

Islami namun moderat. Erdogan mempu menghantarkan Turki pada keadaan nol

permasalahan tau tidak memiliki permasalahan sedikitpun dengan negara-negara

tetangga termasuk di dalamnya Yunani. Sebagaimana yang diakukan Erdogan

yaitu dengan melakukan reformasi secara fundamental dan menunjukkan kepada

negara-negara di dunia bahwa Turki kini menjadi negara yang Islami tetapi tidak

menutup diri untuk tetap menjalani hubungan dengan negaranegara lain.

1. Kebijakan Politik Luar Negeri

Perubahan perpolitikan Turki mulai terjadi pada kekuasaan Legislatif

dan Eksekutif dikuasai oleh partai Keadilan dan Pembangunan Turki. Partai

Adalet ve Kalkinme Partisi yang lahir dari sintesis gerakan Islam di Turki

telah berhasil membentuk kesan partai Islam (kanan) yang religius namun

tetap moderat serta menjunjung tinggi demokrasi. Kebijakan luar negeri yang

dilakukan oleh Pemerintahan Recep Tayyib Erdogan dan Adalet ve Kalkinme

Partisis ini jauh berbeda dengan beberapa pendahulunya dari partai (Refah

dan MSP) yang berasaskan Islam juga tetapi menolak hubungan dengan Barat

serta berorientasi untuk menolak agenda Barat, Adalet ve Kalkinme Partisi

dan Erdogan sebaliknya mampu membina hubungan yang baik dengan Barat

terutama beberapa anggota Uni Eropa dan disaat yang sama Turki juga

Page 74: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

57

membina hubungan yang semakin erat dengan beberapa negara dari kawasan

lainnya, terutama Timur Tengah, Asia Tengan, Kaukasus dan Balkan.78

Kebijakan luar negeri Turki pada masa pemerintahan Recep Tayyib

Erdogan memang tidak bisa dilepaskan dari peranan konseptor yang juga

Menteri Luar Negeri Turki yaitu Profesor Ahmet Davutoglu yang berusaha

untuk meningkatkan peranan politik luar negeri Turki sebagai jambatan atau

penghubung antara Asia dan Eropa serta Islam dan Barat. Davutoglu

menciptakan doktrin Strategic Depth atau strategi mendalam yaitu

memanfaatkan kelebihan Turki baik secara Geografi, budaya serta pengaruh

sejarah sebagai alat Turki dalam berintreksi di dalam kancah dunia

Internasional.

Hubungan ini menadi kekuatan strategis Turki untuk menjadi kekuatan

Regional dan Doktrin ini juga menghendaki agar Turki juga membina

hubungan yang baik dengan negara-negara dikawasan lain serta menciptakan

posisi mitra straegis yang seimbang dan menciptakan pola kebijakan luar

negeri ini yang tidak hanya beroientasi pada satu kutub tapi lebih kepada

bebas untuk menentukan pola kebijakan luar negerinya dan berusaha untuk

memperluas pengaruhnya dimana saja.

Pada masa pemerintahan Recep Tayyib Erdogan terdiri atas 4 pilar

utama politik luar negeri Turki, Yaitu :

a) Zero Problems with Neighbours (Nol Masalah Dengan Negara Tetangga).

Dalam hal ini Turki harus mengikuti beberapa manner dalam berperilaku

78Fitri Nayana, “Kebijakan Luar Negeri Turki Dengan Uni Eropa Pada Masa

Pemerintahan Recep Tayyib Erdogan”, (2010), hlm. 3.

Page 75: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

58

politik, yaitu: Rekonsiliasi dengan semua tetangga untuk mengamankan

integritas teritorial Turki, terutama di Timur dan Tenggara. Turki telah

mendapatkan keuntungan dengan penerapan hal tersebut karena telah berhasil

membangun kembali kemitraan ekonomi, militer dan politik yang besar

dengan Suriah dan Iran, dan telah didirikan kembali lama hilangnya

hubungan diplomatik dengan Armenia, membantu rekonstruksi di Irak

dan secara resmi diakui Kurdistan provinsi Irak Utara. Perkembangan

dalam kembali diperbolehkan Turki untuk dilihat sebagai sekutu yang

dapat dipercaya baik untuk Barat dan Timur.79

b) Outreach to adjacent regions (memajukan wilayah yang berdekatan). Turki

Telah berpendapat bahwa dampak regional telah meluas ke Balkan,

Timur Tengah, Kaukasus dan Asia Tengah. Oleh karena itu, aktif di

Balkan melalui partisipasi dalam misi NATO, di Timur Tengah melalui

keterlibatan erat dalam rekonstruksi Libanon serta hak-hak Palestina

dan di Asia Tengah melalui proyek-proyek pipa energi, telah

mengembangkanpengaruh Turki.

c) Multi-dimensional Foreign Policy (Kebijakan Luar Negeri yang Multi

Dimensi). Prinsip ketiga adalah kepatuhan terhadap kebijakan

multidimensi asing. Prinsip ini memerlukan keterlibatan dalam saling

melengkapi dan bukan hubungan kompetitif dengan kekuatan global

dengan menerapkan pendekatan yang berbeda dalam setiap masalah,

mempertimbangkan harapan dan aturan yang ada dalam diplomasi

internasional.

79Ibid, hlm. 5.

Page 76: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

59

d) Rhythmic Dipomacy (Diplomasi Berirama). Prinsip terakhir adalah

diplomasi berirama. Turki telah menyelenggarakan pertemuan

internasional penting saat mengejar bidang diplomasi dengan kedua

aktor negara dan non-negara termasuk Hamas. Sejak tahun 2003 Turki

telah menyelenggarakan pertemuan puncak NATO, puncak (Organisasi

Konferensi Islam) OKI, Forum Air Dunia di tahun 2009. Ini merupakan

peningkatan aktivitas memberikan kontribusi kepada Turki untuk

terpilih sebagai salah satu anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB

pada tahun 2009, memberikan bobot republik yang lebih dalam

mengejar tujuan-tujuan kebijakan luar negerinya.80

Turki pun secara perlahan mulai membina hubungan yang lebih erat ke

negara-negara islam terutama negara-negara yang bergabung kedalam OKI

(Organisasi Konferensi Islam) dan negara-negara dikawasan lain seperti

Russia, China dan negara-negara Amerika Latin terutama pada negara-negara

islam. Turki mencoba kembali mencoba untuk menjadi salah satu kekuatan

penting yang mampu menyuarakan kepentingan masyarakat muslim dunia

dengan berperan aktif dalam membina hubungan kerjasama diplomatis dan

ekonomi yang terus meningkat. Hubungan yang baik antara Turki dengan

Russia dan beberapa di negara di timur tengah bisa dilihat dari semakin

meningkatnya kerja sama dibidang ekonomi.81

80Ibid, hlm. 6. 81Fitri Nayana, “Kebijakan Luar Negeri Turki Dengan Uni Eropa Pada Masa

Pemerintahan Recep Tayyib Erdogan”, (2010), hlm. 12.

Page 77: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

60

2. Kebijakan Luar Negeri Pasca Kudeta Militer 2016

Hubungan antara Turki dan Amerika Serikat dikarenakan, Turki dan

Amerika memiliki poros politik dan militer yang sama di NATO. Sesama

anggota NATO, seharusnya Turki dan Amerika memiliki hubungan yang baik

dan mampu menyelesaikan permasalahan negara anggotanya. Walaupun

antara Turki dan Amerika Serikat sama-sama bergabung di NATO, namun

peristiwa kudeta 2016 lalu memberikan implikasi terhadap hubungan kedua

negara. Hubungan kedua negara tersebut berjalan tidak baik, karena ketidak

berpihakan Amerika dalam menyelesaikan kasus kudeta pada 2016 lalu

padahal seharusnya Amerika yang merupakan sesama anggota NATO dengan

Turki memberikan dukungan kepada Turki seperti apa yang telah tercatat

dalam tujuan NATO, yaitu menjamin keamanan setiap negara anggotanya.

Pemerintah memprotes reaksi lemah, tidak efektif dan terlambat negara-

negara Barat dan NATO dalam menyikapi kudeta militer 15 Juli 2016 lalu,

bahkan secara transparan ataupun kiasan pemerintah menyinggung

keterlibatan sebagian negara Barat khususnya Amerika Serikat dalam kudeta

itu. Dan tuduhan ini tidak lepas dari sosok Fethullah Gülen yang menjadikan

kedua negara tersebut semakin memanas dan menilai tuduhan tersebut

berbahaya bagi hubungan bilateral.

Hubungan antara Turki dan Rusia berubah pasca-Kudeta 2016.

Renggangnya hubungan Turki dan Amerika memberikan implikasi terhadap

hubungan Turki dan Rusia. Perubahan drastis hubungan Turki-Rusia disebut

telah membuat barat terkejut. Moskow dan Ankara diyakini mengirim pesan

Page 78: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

61

multidimensi ke Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang menunjukkan Rusia

dan Turki dapat membentuk aliansi ekonomi dan politik alternatif dan tetap

menjadi pemain berpengaruh di papan catur Suriah. Situasi di lapangan di

Suriah telah berubah drastis sekarang setelah Moskow dan Ankara telah

kembali melakukan kerjasama politik, militer dan ekonomi.82

3. Kebijakan Dalam Negeri

Kebijakan dalam negeri yang dilakukan oleh Erdogan di mulai pada

tahun 2002, dimulai ketika ia memimpin Istanbul yang bersih, nergara Turki

berhasil damai dengan Kurdi yang memberontak. Erdogan juga mendukung

gerakan agama dari bawah walaupun tidak pernah berorasi. Ketika ia menjadi

perdana menteri, ia menambah hingga 40 Fakultas agama di universitas-

universitas di Turki. Erdogan juga menggalakkan halaqah yang kemudian

hasilnya digunakan ke dalam pemerintahan.

Dalam bidang politik agama di dalam negeri, Erdogan tidak mengubah

ideologi sekuler. Tidak penting nama, tapi pada tindakannya. Ia lebih

mengubah penafsiran terhadap sekuler. Ia juga fokus membangun negara dan

tidak mengatur-ngatur rakyat dalam urusan agama namun rakyat sendiri yang

meminta kepadanya. Dalam bidang politik ekonomi, Erdogan lebih

menggalakkan kepada industri kecil yang memenuhi kebutuhan rakyat

banyak. Membangun universits teknologi dan pabrik secara bersama, dan

menurunkan bunga bank.83

82Junita Siregar, “Implikasi Kebijakan Presiden Erdogan Terhadap Kelompok Gulenisme

Pasca Kudeta Militer Turki Tahun 2016”, hlm. 17. 83Mizuar mahdi Al-Asyi, “Kemenangan Erdogan Dan AK Partisi Dan Pengaruhnya Bagi

Dunia Islam, Skripsi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, (2010), hlm. 3.

Page 79: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

62

Selain dari itu kebijakan politik dalam negeri yang di lakukan Erdogan

dalam mentranformasikan Turki pada tatanan Islamisme Turki Kontemporer

yaitu menggratiskan biaya pendidikan dimana semua biaya kuliah untuk

rakyat Turki ditanggung oleh pemerintah dan meningkatkan biaya riset atau

penelitian ilmiah demi tujuan menjadi negara nomor satu pada tahun 2023,

Erdogan juga mengembalikan kebiasaan lama yaitu pengajaran Al Quran dan

Hadits di sekolah-sekolah negeri di Turki yang sudah lama dihilangkan, dan

kebebasan berhijab di kampus-kampus di Turki.

Kebijakan mewajibkan pendidikan agama Islam dari tingkat sekolah

dasar dan menengah untuk 12 jenjang kelas, sebelum ini, pendidikan agama

hanya tersedia di sekolah menengah berbasis agama seperti Aliyah di

Indonesia yakni mulai di kelas 9. Dengan demikian, Erdogan telah

membebaskan pendidikan agama Islam dari stigma sebagai sebuah

pendidikan formalitas demi memenuhi tuntutan sertifikasi akademik seorang

pelajar.84

Adapun pengajaran bahasa Arab sebagai bahasa kedua, diharapkan

memungkinkan siswa untuk memahami Al-Qur'an. Dengan demikian, Turki

bergerak maju untuk mengembalikan peradaban emasnya yang hilang,

dengan langkah utama dan pertamanya yakni membumikan Al-Qur'an di

wilayahnya yang merupakan pintu pembebasan bumu keberkahan Syam,

sebagaimana Muhammad Al-Fatih pernah gemilangkan. Kemajuan pesat

84Ahmad Junaidi, “Kebijakan Politik Recep Tayyib Erdogan dan Islamisme Turki

Kontemporer”, Jurnal Agama dan Hak Asasi Manusia, Volume 6 No 1 (2016), hlm. 178

Page 80: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

63

negara Turki dibawah kepemimpinan Erdogan sebagai perdana Menteri

membuat Turki kini disegani sebagai salah satu negara terkuat di Eropa.85

Salah satu kebijakan Erdogan yang dianggap mengkhianati ideologi

sekuler Turki adalah pencabutan larangan memakai jilbab. Kebijakan-

kebijakan yang bisa diambil oleh AKP berkaitan dengan isu ini masih

marginal dan hanya menangani simptom daripada akar permasalahan.

Sebagai contoh, undang-undang mengenai amnesti yang akan memberikan

pengampunan kepada 240.000 perempuan yang dikeluarkan dari universitas

sejak tahun 2000 karena jilbab telah disetujui oleh parlemen turki pada bulan

Maret 2005. dan berarti menghapuskan veto terhadap undang-undang yang

pernah dilakukan Presiden Sezer.

AKP mengklaim bahwa pelarangan ini melanggar hak kebebasan

beragama dan prinsip kesamaan kesempatan dalam pendidikan dan pekerjaan

bagi perempuan. sementara itu pendukung kebijakan pelarangan jilbab,

termasuk Mustafa Bumin, Ketua Pengadilan Konstitusi, mengklaim bahwa

usaha apapun untuk mengubah undang-undang yang mengizinkan perempuan

untuk memakai jilbab di universitas atau kantor pelayanan masyarakat berarti

melanggar UUD, dan dengan demikian, jika pelarangan jilbab dihapuskan,

berarti undang-undang harus diamandemen.

Pemahaman yang sempit atau literal terhadap pasal-pasal tertentu

dalam UUD Turki nampaknya mendukung pandangan yang terakhir ini. Pasal

24 UUD Turki tidak berbicara mengenai kebebasan beragama seperti yang

85 Ibid, hlm. 178

Page 81: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

64

disebutkan oleh para pengritik kebijakan pelarangan jilbab itu, tapi

"kebebasan, kepercayaan dan pengakuan agama. ritual peribadatan, layanan

keagamaan, dan acara-acara keagamaan harus dilaksanakan dengan bebas,

diselenggarakan dengan cara yang tidak melanggar pasal 14". Tidak ada

rujukan yang pasti untuk "penayangan simbol-simbol keagamaan" yang bisa

memberikan kerangka untuk masalah jilbab ini.86

Para elit Kemalist, mengangggap pelarangan jilbab beralasan bahwa

karena memakai jilbab merupakan simbol islam politik, mengizinkannya

berarti merupakan langkah awal untuk mengarahkan Turki yang sekuler

mejadi negara yang tatanan hukumnya berdasarkan ajaran agama. dengan

demikian,mengenakan jilbab merupakan tindakan eksploitasi atau

penyalahgunaan agama yang dilarang oleh pasal 24. pasal-pasal lain yang

rentan digunakan untuk menentang pelaranganjilbab seperti pasal mengenai

hak untuk pendidikan (pasal 24), hak untuk bekerja (pasal49), kesetaraan hak

untuk perempuan (pasal 10) juga harus tunduk pada pembatasan yang

tercantum dalam bab 14.87

4. Kebijakan Dalam Negeri Pasca Kudeta Militer 2016

Kudeta yang terjadi di Turki pada tahun 2016 lalu, mempunyai

dampak dan pengaruh yang cukup signifikan dalam dinamika politik Turki

dan masih akan terus berlanjut sampai saat ini. Sebagaimana telah

disinggung, pasca kudeta, pemerintah Turki langsung mengeluarkan

86Restu Mardianti Ningsih, “Dinamika Identitas Nasional dan Kebiakan Luar Negeri

Turki Dibawah Kepemimpinan AKP”, Skripsi Universitas Budi Luhur, Jakarta (2011), hlm. 36.

87Ibid, hlm. 37.

Page 82: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

65

kebijakan yang represif terhadap sejumlah pihak yang terlibat, terkhusus

terhadap peran militer dan kekuasaan kehakiman yang selama ini dikuasai

oleh kelompok Gulenisme.

a) Melemahnya Peran Militer

Sejak pembentukan negara Turki modern di tahun 1923, Angkatan

Bersenjata Turki (TSK) telah melakukan kudeta tiga kali pada tahun 1960,

1971, dan 1980 dan intervensi melalui memorandum militer pada tahun 1997.

Secara historis, militer menganggap organisasinya sebagai penjaga dari Turki

yang didirikan di bawah Mustafa Kemal Ataturk atau dikenal sebagai Bapak

Sekularisme Turki. Sehingga Militer Turki dinobatkan sebagai pelindung

negara yang berpijak pada prinsip sekularisme yang diadopsi dari Barat.

Kudeta militer yang terjadi di Turki pada 15 Juli 2016 merupakan

salah satu upaya yang dilakukan oleh beberapa pasukan militer untuk

menjatuhkan pemerintahan Erdogan. Dimana pada saat itu para anggota

militer menempati lokasi yang strategis di seluruh Istanbul dan Ankara,

mereka meluncurkan tank ke jalanan kota dan juga Bandara Internasional

Istanbul, pesawat terbang di atas kepala dan kendaraan militer dikelilingi

tentara, bahkan dua jembatan utama Istanbul, Bosphorus dan Fatih Sultan

Mahmet diblokir tentara.

Militer telah mengambil alih pemerintahan dari negara untuk

mengembalikan tatanan konstitusional, hak asasi manusia, dan kebebasan.

Pernyataan itu mengarah pada perlindungan demokrasi Turki. Beberapa yang

menjadi kesalahan kudeta yang terjadi di Turki pada 15 Juli 2016 lalu adalah

Page 83: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

66

bahwa sebagian kecil kelompok militer yang tidak mendapat dukungan dari

masyarakat. Keberhasilan pemerintah menggagalkan kudeta militer

merupakan kemenangan buat kaum mayoritas Muslim.88

Kegagalan tersebut juga membuka jalan buat garis kebijakan Erdogan

yang cendrung memperkuat gelombang Islamisasi di pemerintahan. Alasan

Erdogan menuduh Gulen sebagai dalang kudeta adalah adanya unsur politik

yang dilakukan oleh pengkudeta yang merupakan kelompok Gulenisme,

diantaranya adalah para pejabat tinggi di birokrasi sipil, kejaksaan dan aparat

keamanan yang bekerja dalam jaringan rahasia mereka. Dan para pengikut

Gulen di birokrasi sipil, kejaksaan, kepolisisan dan militer lebih loyal kepada

perintah Gulen ketimbang institusi dimana mereka bekerja, dimana tujuan

mereka adalah ingin disejajarkan dengan kedudukan Erdogan di bawah

pimpinan Fethullah Gulen. Pasca kudeta militer Turki pada 15 Juli, Erdogan

mengeluarkan kebijakan bahwa segala yang berhubungan dengan Gulen

dilarang.

Erdogan juga menetapkan bahwa Hizmet merupakan organisasi

terlarang dan menggolongkan gerakan ini sebagai gerakan terorisme. Dan

Impilkasi dari kebijakan ekstrim yg dikeluarkan oleh Erdogan, selain

berdampak terhadap kelompok Gulen yang telah dilarang, Erdogan juga

Memperketat penjagaan semua yang terkait dengan kelompok yang pro-

Gulen, memperketat pengawasan termasuk Hizmet dan PASIAD yang

merupakan lembaga di bawah kendali Gulen, bahkan menjebloskan para

88Junita Siregar, “Implikasi Kebijakan Presiden Erdogan Terhadap Kelompok Gulenisme

Pasca Kudeta Militer Turki Tahun 2016”, hlm. 14.

Page 84: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

67

militer yang terkait dengan rencana kudeta ke penjara, dan polisi, jaksa, serta

hakim telah dipecat. Kini media-media yang berafiliasi dengan Hizmet telah

ditutup, sebuah bank disita, semua yang terkait dengan Gülen dipecat dan

kehilangan pekerjaan mereka. Pasca kudeta, Erdogan juga menutup lebih dari

2.000 lembaga yang memiliki hubungan dengan FETO. 89

Penangkapan masal dilakukan setelah upaya kudeta dengan 2.839

tentara ditahan oleh pemerintah. Pernyataan yang dikeluarkan oleh Angkatan

Bersenjata Turki mengatakan: "Angkatan Bersenjata Turki telah mengambil

alih pemerintahan negara untuk mengembalikan ketertiban, hak asasi manusia

dan kebebasan, rule of law dan keamanan umum yang telah rusak. Semua

perjanjian internasional masih berlaku. Kami berharap bila hubungan baik

dengan semua negara akan terus berlanjut." Mereka menyatakan bahwa

mereka "melakukan ini untuk menjaga demokrasi dan ketertiban. Serta

memastikan rule of law tetap menjadi prioritas".

Salah satu jenderal di Angkatan Bersenjata Turki menyatakan TSK

tidak mendukung upaya kudeta dan pelaku mewakili fraksi kecil. Pada 21.02

UTC, Reuters melaporkan bila tentara Turki berada dalam gedung Stasiun

Radio dan Televisi Turki (TRT) di Ankara. Setelah militer menguasai gedung

tersebut, militer membacakan pernyataan yang berbunyi "prinsip Pihak

militer menyatakan bila konstitusi baru akan dipersiapkan sesegera mungkin.

Ledakan di markas TRT dan baku tembak telah terjadi di Ankara. Tank telah

menembakkan senjatanya di dekat Gedung Parlemen Turki. Sebuah laporan

89Ibid, hlm. 14.

Page 85: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

68

menyatakan bahwa Parlemen Turki telah dibom. Korban luka-luka dari

demonstran telah dilaporkan di Jembatan Bosporus setelah baku tembak di

jembatan. Sebuah helikopter milik pihak militer yang melakukan kudeta telah

ditembak jatuh oleh jet tempur F-16 milik militer Turki yang masih loyal

terhadap pemerintah. Terdapat laporan lain yang menyatakan bahwa

sepasukan jet tempur telah dikerahkan di Ankara untuk menetralkan

helikopter yang digunakan oleh pendukung kudeta.90

Kantor kepresidenan mengeluarkan pernyataan yang mengklaim jika

pasukan yang setia kepada Fethullah Gulen dan Gerakan Hizmet adalah tokoh

di balik upaya kudeta. Namun, organisasi cabang dari Gerakan Hizmet

merilis pernyataan yang mengecam kudeta dan menyatakan bahwa tuduhan

Erdogan sangat tidak bertanggung jawab. Kudeta gagal ini sendiri

menyebabkan jatuh korban tewas sebanyak 161 orang. Kebanyakan adalah

polisi yang berhadapan dengan tentara yang memberontak. Sebanyak 1.140

orang lainnya terluka. CNN menyebutkan setidaknya 2.839 perwira militer

ditangkap. Kantor berita Anatolian menyatakan 200 pejabat pengadilan Turki

juga dijebloskan ke penjara, termasuk 140 anggota Mahkamah Agung dan 48

anggota Council of State, satu dari tiga pengadilan tinggi di Turki. Sebanyak

2.745 hakim pun dinonaktifkan. Salah satu pemimpin militer Turki, Jenderal

Adem Huduti juga ikut ditangkap. Begitu juga anggota Mahkamah Konstitusi

Alparslan Altan. Otoritas militer Turki juga menutup jalur penerbangan di

Pangkalan Udara Incirlik.

90Ibid, hlm. 15.

Page 86: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

69

Amerika Serikat memakai pangkalan ini untuk menjalankan operasi

udara melawan ISIS di Suriah dan Irak. Alhasil, operasi serangan udara itu

pun dihentikan sementara. Tak lama setelah kudeta gagal ini, Erdogan

kemudian melakukan keadaan darurat di seluruh Turki, dan kemudian disusul

dengan menutup lebih dari 2.000 lembaga terkait Gulen di seluruh negeri.

Sebanyak 35 lembaga kesehatan dan organisasi serta 1.043 lembaga

pendidikan swasta, organisasi, asrama, dan hostel ditutup karena memiliki

hubungan dengan Feto. Terdapat 1.229 yayasan dan asosiasi, 19 serikat,

federasi dan konfederasi dan 15 sekolah dasar juga ditutup, kemudian

pemecatan 15.200 orang pegawai departemen pendidikan, 9.000 orang

petugas polisi, departemen kehakiman dan pegawai negeri lainnya. 7.500

orang militer dan orang-orang yang terlibat kudeta kemudian ditahan karena

terlibat dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO) pimpinan Fethullah

Gulen.

Sehingga, kebijakan yang dikeluarkan oleh Erdogan dan gagalnya

upaya kudeta yang telah dilakukan oleh angkatan bersenjata militer Turki

memberikan dampak besar terhadap peran militer Turki. Yaitu, seperti

melemahnya nilai-nilai sekularisme yang sebelumnya sangat dilindungi oleh

Militer Turki. Terbatasnya peran militer di pemerintahan dimana sebelumnya

terdapat banyaknya pendukung Gulen yang ditangkap juga berakibat terhadap

melemahnya pengaruh Gulen di dalam militer. Dan kini Erdogan berkuasa

penuh atas pemerintahan ditambah lagi adanya perubahan sistem

pemerintahan Turki dari yang sebelumnya parlementer menjadi presidensial.

Page 87: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

70

Selain itu, perubahan pola di dalam militer dan kehakiman Turki berimplikasi

terhadap situasi keamanan dan penegakan hukum Turki. Dan tentunya

keadaan ini hanya akan memancing usaha-usaha kudeta yang lebih sistematis

dan rapi dari kekuatan militer.91

b) Berkurangnya Kekuasaan Kehakiman

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan 113.600

orang telah ditangkap dan 47.155 dikembalikan ke penjara sehubungan

dengan dugaan keterkaitan mereka dengan gerakan Gulen sejak upaya kudeta

Juli 2016. Di antara orang yang dikembalikan ke penjara ada 10.732 perwira

polisi, 7.643 tentara, 168 jenderal, 2.575 hakim dan pengacara, 26.177 warga

sipil dan 208 administratur lokal, kata Soylu dalam satu wawancara dengan

stasiun televisi setempat. Menurut Kementerian Dalam Negeri Turki

sebanyak 23.861 tersangka perkara itu dibebaskan dan 863 lainnya masih

buron. Fethullah Gulen, tokoh agama yang tinggal di Amerika Serikat,

dituduh Pemerintah Turki mendalangi upaya kudeta yang gagal pada 15 Juli

2016. Pemerintah Turki mengumumkan keadaan darurat dan melancarkan

operasi besar-besaran terhadap pendukung Gulen setelah upaya kudeta yang

gagal tersebut.92

Kepolisian Turki menggeledah tiga gedung pengadilan di kota

Istanbul. Penggeledahan ini dilakukan setelah surat perintah penahanan

dikeluarkan untuk 173 staf pengadilan, yang masih bagian dari penyelidikan

percobaan kudeta pada 2016. Dilaporkan kantor berita Turki, Dogan, seperti

91Ibid, hlm. 15. 92Ibid, hlm. 16.

Page 88: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

71

dilansir Reuters, penggeledahan dilakukan di Pengadilan Istanbul yang ada di

distrik Caglayan dan dua pengadilan lainnya di sisi Eropa kota Istanbul.

Kepolisian mendatangi dan menggeledah kantor sejumlah staf yang terancam

ditahan. Polisi membawa beberapa staf yang ditahan dari Caglayan untuk

diinterogasi. Banyaknya pihak di tubuh kehakiman Turki karena dianggap

memiliki hubungan dengan Gulen, tentu akan memberikan implikasi terhadap

penegakan hukum di Turki. Independensi hakim akan terlihat subyektif

karena peran pemerintah eksekutif terlalu tinggi. Poros yudikatif yang

seharusnya bebas dari interpensi eksekutif, akan hilang ketika pemerintahan

Erdogan mengatur kekuasaan kehakiman. Hakim yang bekerja harus

merupakan hakim yang berlatar belakang pendukung Erdogan, sehingga

pemerintah Eksekutif dapat dengan mudah mengintervensi proses hukum di

pengadilan.

Erdogan mungkin melakukan kekeliruan langkah saat situasi menjadi

sangat kompleks dan mengancam demokrasi Turki. Namun yang tidak dapat

diabaikan bahwa kekuasaannya berdiri di atas legitimasi pemilu dan suara

rakyat. Yang jelas, sebagaimana Barat dan medianya tidak mendukung

langkah pembersihan unsur kudeta di Turki, seperti itu pula mereka tidak

akan pernah membela saat Erdogan jatuh dikudeta, lalu partainya melawan

dan dicap organisasi teroris di kemudian hari. Erdogan nampaknya banyak

belajar dari pengalaman pahit Mesir dan presiden Mursi. Sikap lemah

terhadap lawan politik hanya akan berujung kejatuhan dan terbunuhnya

ribuan pendukungnya serta cap organisasi teroris bagi partainya yang telah

Page 89: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

72

susah payah memenangkan pemilu secara demokratis, sebagaimana Barat

syaratkan jika ingin didukung. 93

Kebijakan Erdogan yang sewenang-wenang ini didukung para

warganya yang menilai bahwa pelaku kudeta telah melakukan hal yang salah

terhadap pemerintahan yang sah. Erdogan, meskipun belakang ini bertindak

semakin otoriter, terpilih menjadi presiden lewat pemilu 2015 lalu. Ini

merupakan kemenangannya yang ketiga kali sejak berkuasa di Turki 2003

lalu. AFP menyebutkan bahwa kebijakan Erdogan yang melakukan

pembersihan massal Gulenis merupakan salah satu perubahan signifikan di

Turki sejak negara berpenduduk 79 juta jiwa itu didirikan Mustafa Kemal

pada 1923 setelah Dinasti Ottoman hancur. Dalam operasi pembersihan,

merangsek tiga pengadilan di Istanbul dan menangkap 136 staf dari ketiga

institusi tersebut. Mereka dituding ikut berkontibusi dalam kudeta gagal 15

Juli 2016 lalu.

Terjadinya goncangan politik di lingkungan eksekutif dan legislatif

setelah banyak pejabat pemerintah di tangkap karena memiliki hubungan

dengan Gulen, perubahan politik ini memunculkan suatu kubu yang kuat bagi

politik Erdogan di Turki. Selain dampak politik, Turki mengalami goncangan

di bidang militer dan kekuasaan kehakiman, dimana banyak tentara dan

hakim ditangkap kerena diyakini berafiliasi terhadap jaringan Gulen.

93Ibid, hlm. 16.

Page 90: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

73

Melemahnya kanal politik demokrasi akan mengalihkan proses dan konflik

politik pada politik kekerasan yang mungkin sulit dihentikan.94

94Ibid, hlm. 17.

Page 91: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

74

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari beberapa permasalahan yang kemukakan di atas, maka pada bab akhir

ini dapat penulis tarik beberapa kesimpulan antara lain :

1. Sistem hukum turki pada masa kerajaan Utsmani masih berdasarkan pada

sistem kekhalifahan, seiring berjalannya waktu terjadi pembaharuan-

pembaharuan tehadap undang-undang yang di pengaruhi oleh gerakan

Tanzimat, Utsmani Muda, dan Turki Muda. Pada masa pemerintahan

Mustafa Kemal Attaturk negara Turki yang awalnya berdasarkan

kekhalifahan berubah menjadi republik. Kekuasaan tertinggi terletak

ditangan rakyat Turki, terbentuknya Majlis Nasional Agung merupakan

perwakilan rakyat tertinggi, Majlis Nasional Agung bertugas sebagai

Badan Legislatif dan Badan Eksekutif, Majlis Negara yang anggotanya

dipilih dari Majlis Nasional Agung akan menjalankan tugas pemerintahan,

Ketua Majlis Nasional Agung merangkap jabatan sebagai Ketua Majlis

Negara.

2. Adapun sistem hukum Turki pada masa Recep Tayyib Erdogan dalam

mengubah sekularisme menjadi Islamisme Turki Kontemporer adalah

Erdogan mengamandemen undang-undang dengan membuat undang-

undang baru, salah satunya dalam dunia pendidikan Erdogan membuat

kebijakan dengan menggratiskan biaya kuliah untuk rakyat Turki,

Page 92: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

75

mewajibkan pendidikan agama Islam dari tingkat sekolah dasar sampai

menengah atas, mengembalikan pengaaran Al-Qur’an dan hadist di

sekolah-sekolah negeri di Turki yang sudah lama dihilangkan,

memberikan pengajaran bahasa Arab sebagai bahasa kedua Turki. Selain

dari itu Erdogan juga mencabut UU larangan memakai hijab.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum cukup mampu

mengungkapkan secara detail terhadap sistem hukum Turki dari masa ke msa

serta sistem hukum Recep Tayyib erdogan dalam mengislamisasikan Turki. Untuk

itu kiranya perlu dilanjutkan dan dikembangkan lebih jauh lagi secara utuh dan

memadai.

Page 93: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

76

DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATURE

Abu Ridha, Islam Dan Politik Mungkin kah Bersatu ?, Bandung: PT Syaamil

Cipta Media, 2004.

Budhy Munawar, Membaca Nurcholish Madjid, Jakarta: Democracy Project,

2011.

Eugene Rogan, The Fall Of The Khilafah, Jakarta : PT Ilmu Serambi

Semesta, 2015.

Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan

Gerakan, cet.14, Jakarta : PT.Bulan Bintang, 2003.

Ismawati, Sejarah Peradaban Islam, Semarang: CV. Karya Abdi Jaya, 2015.

Mahyudin Yahya dan Ahmad Jaelani Hakim, Sejarah Islam, Kuala Lumpur:

Fajar Bakti SDN BHD, 1994.

Munawwir Sadjali, Islam dan Tatanegara: Ajaran Sejarah dan Pemikiran,

cet ke-5, UI Press, 2008.

Machfud Syaefudin, dkk, Dinamika Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka

Ilmu,2013.

Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2004.

M. Dhiauddin Rais, Teori Politik Islam, Jakarta : Gema Insani Press : 2001.

M. Alfan Alfian, Militer dan Politik di Turki, Bekasi: PT.Penjuru Ilmu

Sejati, 2015.

Page 94: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

77

Nurcholis Madjid, Sekularisasi Dalam Polemik, Jakarta : PT.Temprin 1993.

Nader Hasemhi, Islam, Sekularisme dan Demokrasi Liberal, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2010.

Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta:Amzah, 2010.

Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, Medan: Perdana, 2016.

B. LAIN-LAIN

Ahmad Junaidi, Kebijakan Recep Tayyib Erdogan dalam Islamisme Turki

Kontemporer, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2016.

Ahmad Junaidi, “Kebijakan Politik Recep Tayyib Erdogan dan Islamisme

Turki Kontemporer”, Jurnal Agama dan Hak Asasi Manusia, Volume

6 No 1, 2016

A. Hornby, EV Gatenby, H Wakefield, The Advanced Learner’s Dictionary

of Curret English,

Bambang Setyo Suprianto, Dinamika Perumusan Dasar Falsafah Negara RI

dan Implementasinya, Jakarta : Forum Silaturrahim Masyarakat Peduli

Syari’ah.

Fitri Nayana, “Kebijakan Luar Negeri Turki Dengan Uni Eropa Pada Masa

Pemerintahan Recep Tayyib Erdogan”, 2010.

Grolier International, dalam The Encylopedia Americane Vol. 24, 1990.

H. Oemar Bakry dalam Islam Menantang Sekularisme, 1984.

Imron Mustafa, Turki antara Sekularisme dan Aroma Islam, studi atas

pemikiran Niyezi Berkes, Jurnal Elbanat Vol 6 No 1, Januari-juni

2016.

Page 95: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

78

Itsnaini Permata Hati, “Alasan Turki Sepakat di Bawah Pemerintahan

Erdogan Bekerja Sama Dengan Uni Eropa Dalam Penanganan

Imigran”, Jurnal HI, 2016.

Junita Siregar, “Implikasi Kebijakan Presiden Erdogan Terhadap Kelompok

Gulenisme Pasca Kudeta Militer Turki Tahun 2016”, Skripsi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2017.

Kuat Keyman dan Tuba Kanci, Biographies of Political Leaders of the

Turkish Repubic, CIDOB International YearBook, 2011.

Moh Dahlan, “Hubungan Agama dan Negara di Indonesia”, Jurnal Studi

Keislaman, Vol.14, No.1, Juni 2014

Mizuar mahdi Al-Asyi, “Kemenangan Erdogan Dan AK Partisi Dan

Pengaruhnya Bagi Dunia Islam, Skripsi Universitas Islam Negeri Ar-

Raniry, 2010.

Mundzier Suparta, “Laporan Penelitian Pembaharuan Pemikiran Keagamaan

Masa Dan Pasca Mustafa Kemal Di Negara Turki”, Penelitian Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1996.

M. Sya’roni Rofii, “Partai AKP dan Ideologi Islam DI Turki Modern (2001-

2007)”, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,

2009.

Nasaruddin, “Pemikiran Islam tentang Hubungan Negara dengan Agama”,

Jurnal Hanifa, Vol.6 No.2, Agustus 2009 : 205-218.

Niyazi Berkes. The Development Of Secularism in Turkey. Mc Gill Universiy

press, 1964, hlm. 205.

Page 96: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

79

Nur Aliyah Zainal, “Analisis tentang Dekemalisasi Di Turki Pasca Attaturk”,

Jurnal Politik Profetik, Volume 14 No 1, 2016.

Plattner (ed.), Hubungan Sipil-Militer & Konsolidasi Demokrasi (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2001.

Rizal Mumazziq, “Relasi Agama dan Negara persfektif KH. A Wahid

Hasyim dan Relevansinya Dengan Kondisi Sekarang”, Jurnal Hukum

dan Perundangan Islam Vol 55 No 2, 2005.

Restu Mardianti Ningsih, “Dinamika Identitas Nasional dan Kebiakan Luar

Negeri Turki Dibawah Kepemimpinan AKP”, Skripsi Universitas

Budi Luhur, Jakarta, 2011.

Solikhun, “Negara Turki Pada Masa Kepemimpinan Mustafa Kemal Attaturk

Pada Tahun (1923-1950)”, Jurnal Ilmiah Universitas Indonesia, 2013.

Syarifuddin, “Sekularisme Dan Dampaknya Terhadap kehidupan Sosial Di

Turki”, Jurnal Himmah Vol. IV No. 10, Mei-Agustus 2003.

Syarifuddin, “Sekularisme dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Di

Turki”, jurnal Himmah, 2003.

Yussa Azmi Naufal, Revolusi Sistem Pemerintahan Turki dari Khalifah

Islamiyah Menuju Negara Sekuler, Skripsi Universitas Muhammaiyah

Yogyakarta, 2016.

Page 97: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 98: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang
Page 99: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Abdul Kholik

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tgl.Lahir : Rantau Panjang, 30 Maret 1996

NIM : SPI 141806

Alamat

1. Alamat Asal : Desa Rantau Panjang, Kecamatan Muara Siau,

Kabupaten Merangin, Propinsi Jambi.

2. Alamat Sekarang : Perumahan Mutiara Mayang, Kecamatan

Mayang Mangurai kota Jambi, Propinsi Jambi

No.Hp : 0822 8179 4491

E-mail : [email protected]

Nama Ayah : Wahidin

Nama Ibu : Koimah

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD/MI, Tahun Lulus : SD Negeri 140 Desa Rt.Panjang, 2008

b. MTS, Tahun Lulus : Ponpes Syekh Maulana Qori, Merangin,

2011

Page 100: TRANSFORMASI SISTEM HUKUM TURKI PADA MASA PEMERINTAHAN …repository.uinjambi.ac.id/92/1/Abdul Kholik - SPI141806.pdf · 2019. 7. 24. · Paham sekularisme dalam dunia politik yang

c. SMA, Tahun Lulus : Ponpes Syekh Maulana Qori, Merangin,,

2014

2. Pendidikan Non-Formal

a. Latihan Kader (LK) 1 Komisariat Pertanian, Himpunan Mahasiswa

Islam (HMI), 2014

b. Latihan Kader (LK) 2 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang

Bogor, 2016

C. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Aktif Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jambi,

KORKOM UIN STS Jambi, Komisariat Syariah

2. Kabid Politik dan Hukum HMJ Politik Islam, 2015

3. Kabid Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi (KPP) Komisariat

Syari’ah KORKOM UIN STS Jambi Periode 2015-2016

4. Kabid Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi (KPP) Komisariat

Syari’ah KORKOM UIN STS Jambi Periode 2016-2017

5. Angota Aktif Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam (LDMI) Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jambi