Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

27
KEMUNCULAN GERAKAN TURKI MUDA DAN PENGARUHNYA DALAM MENOPANG PEMERINTAHAN SEKULER TURKI PENDAHULUAN Kemunculan Gerakan Turki Muda merupakan ekspestasi dari sikap kritis di kalangan intelektual turki yang mengenyam pendidikan barat ketika meliha kondisi negaranya yang carut marut. Pemikiran-pemikairan barat yang mereka dapatkan selama belajar di Eropa dicoba mereka aplikasikan dalam kehidupan masyarakat turki. Para tokoh dalam gerakan Turki Muda ini seperti Gokalp maupun Kemal Attaturk berusaha untuk membuat dan mengkokohkan kosepsi pan turkisme sebagai landasan ideal untuk kehidupan masyarakat turki. Prinsip dasar dari keduanya adalah sekularisasi artinya memisahkan kehidupan keagamaan dengan kehidupan Negara sehingga diantara keduanya tidak ada lagi saling bertrok kepentingan. Makalah ini mencoba mengurai permasalahan Gerakan Turki muda dalam kacamata ilmiah. Selain itu diuraikan pula sedikit mengenai kehancuran turki usmani dan embrio-embrio gerakan di tuki sebelum kemunculan turki muda dan ditutup dengan ulasan mengenai pemerintahan turki di masa msutafa kemal Attaturk. 1

Transcript of Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

Page 1: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

KEMUNCULAN GERAKAN TURKI MUDA DAN PENGARUHNYA

DALAM MENOPANG PEMERINTAHAN SEKULER TURKI

PENDAHULUAN

Kemunculan Gerakan Turki Muda merupakan ekspestasi dari sikap kritis

di kalangan intelektual turki yang mengenyam pendidikan barat ketika meliha

kondisi negaranya yang carut marut.

Pemikiran-pemikairan barat yang mereka dapatkan selama belajar di

Eropa dicoba mereka aplikasikan dalam kehidupan masyarakat turki. Para tokoh

dalam gerakan Turki Muda ini seperti Gokalp maupun Kemal Attaturk berusaha

untuk membuat dan mengkokohkan kosepsi pan turkisme sebagai landasan ideal

untuk kehidupan masyarakat turki. Prinsip dasar dari keduanya adalah sekularisasi

artinya memisahkan kehidupan keagamaan dengan kehidupan Negara sehingga

diantara keduanya tidak ada lagi saling bertrok kepentingan.

Makalah ini mencoba mengurai permasalahan Gerakan Turki muda dalam

kacamata ilmiah. Selain itu diuraikan pula sedikit mengenai kehancuran turki

usmani dan embrio-embrio gerakan di tuki sebelum kemunculan turki muda dan

ditutup dengan ulasan mengenai pemerintahan turki di masa msutafa kemal

Attaturk.

1

Page 2: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

BAB I

KEHANCURAN KERAJAAN TURKI USMANI

DAN PEMBAHARUAN PEMIKIRAN DI KALANGAN MASYARAKAT

TURKI

A. Kehancuran Kerajaan Turki Usmani

Sebelum pada akhirnya kerajaan Turki Usmani mengalami fase

kehancuran, telah terlebih dahulu terjadi periode kemunduran. Kemunduran ini

dimulai sejak abad ke XVII, ditandai dengan tidak adanya pengganti yang

sepadan sejak Sulaiman Al Qanuni meninggal dunia. Ketiadaan pemimpin yang

memiliki pengaruh kuat ini menyebabkan banyak terjadinya pemberontakan-

pemberontakan, seperti misalnya di Siria dibawah pimpinan Kurdi Jumbulat, di

Lebanon di bawah pimpinan Druze Amir Fakhruddin. Selain itu konflik dengan

Negara-negara tetangga seperti pasca penyerangan ke wilayah Wina dan Venezia

serta konflik dengan Syah Abbas dari Persia turut memperkeruh keadaan kerajaan.

Moh. Nurhakim dalam bukunya1, mengutip pernyataan dari Prof. K. Ali

(1997: 373-374) menyatakan beberapa faktor kemunduran Kerajaan Turki Usmani

adalah sebagai berikut:

Pertama, luasnya wilayah kekuasaan usmani yang akhirnya tidak mampu

dikendalikan dari pusat.

Kedua, pemberontakan yang dilakukan berkali-kali oleh Jennisary yang

bekerja dengan dinasti Mamluk di Mesir.

Ketiga, penguasa yang tidak cakap setelah Sulaiman Al Qanuni.

Kelemahan ini lebih disebabkan masuknya sikap hedonism di kalangan istana.

Keempat, akibat sejumlah peperangan yang membawa Turki Usmani

pada kekalahan, menyebabkan perekonomian Usmani semakin terpuruk dari

waktu ke waktu. Banyaknya wilayah yang melepaskan diri berarti mengurangi

1 Moh. Nurhakim, Sejarah dan Peradaban Islam, (Malang: UMM Press, 2004), hlm. 138-139.

2

Page 3: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

pemasukan untuk Negara. Sementara biaya militer, karena sering mengerahkan

pasukan, menguras persediaan uang Negara yang semakin menipis.

Kelima, ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang berkaitan

dengan kebutuhan militer akan keduanya, tidak terlalu berkembang. Hal ini

menyebabkan teknik dan peralatan perang sangat terbatas. Maka tak heran jika

Usmani banyak menerima kekalahan dalam perang melawan Negara-negara

eropa.

Keenam, tumbuhnya gerakan nasionalisme di wilayah-wilayah yang

selama ini dikuasai oleh Turki Usmani.

Seperti dijelaskan di atas, bahwa kekuatan kerajaan Turki Usmani mulai

goyah sejak abad XVII, kekalahan perang melawan Negara-negara Eropa

menghasilkan konklusi wilayah-wilayah yang selama ini dikuasai oleh turki

usmani harus diserahkan kepada Negara eropa atau dibiarkan memerdekakan diri.

Harun Nasution menjelaskan2, pada saat itu di Eropa mulai pula timbul

Negara-negara yang kuat, termasuk di Rusia dibawah kepemimpinan Peter yang

Agung telah berubah menjadi Negara yang maju. Kekalahan peperangan Turki

usmani menghadapi Negara-negara ini mengakibatkan daerahnya di eropa mulai

mengecil sedikit demi sedikit. Diantaranya Yunani yang memperoleh

kemerdekaannya pada 1829 M dan Rumania lepas pada 1856. Selanjutnya

Negara-negara lain mengikuti sehingga pada akhir perang dunia I daerah Turki

Usmani hanya mencangkup Asia kecil dan sebagian kecil dari daratan eropa

timur.

Yang menjadi titik mula kehancuran Kerajaan Turki Usmani adalah

campur tangan dari pihak eropa terutama Inggris dan Prancis. Sebagaimana

diketahui pada akhir abad ke delapanbelas imperium Turki tidak mampu lagi

menghadang kemajuan militer Eropa. Rusia mampu menguasai Crimea dan

memperkokoh diri di Laut Hitam, sementar pihak inggris seletah membantu

manggagalkan invasi Napoleon di Mesir 1798 menjadi kekuatan militer dan

perdagangan terkuat di Laut tengah. Ternyata rusia bermaksud merampas wilayah

2 Harun Nasution, Islam ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jilid I, (Jakarta: UI-Press, 1985), hlm. 84.

3

Page 4: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

Turki yang ada di Balkan di lain pihak Inggris ingin menjadikan imperium

Usmani sebagai benteng untuk menghadang ekspansi Rusia dan melindungi

kepentingan politik dan komersialnya di laut tengah. Dengan demikian imperium

Turki sedang dalam situasi krisis melindungi diri dari keseimbangan kekuatan

eropa3.

Pada tahun 1831, Muhammad Ali yang merupakan seroang gubernur

Usmani di Mesir yang independen (1805-1848) melakukan invasi ke Syiria.

Sebagai jawabannya Usmani mengadakan perjanjian Unkiar Skelessi (juli, 1833)

dimana mereka melepaskan Dardanelles dan Boshporus kepada armada perang

asing sebagai imbalan atas bantuan Rusia. Pada 1840, Rusia, Inggris dan Austria

mencapai kesepakatan bahwa Muhammad Ali harus menarik diri dari Syiria, lalu

beberapa kekuatan Eropa sepakat bahwasanya tidak boleh ada kapal perang

melintasi Boshporus dan Dardanelles selama masa gencatan senjata. Melalui

persetujuan lanjutan pada 1841, kekuatan Rusia dan Inggris mengijinkan

Muhammad Ali malakukan rezimnnya secara turun-temurun di Mesir. Semua ini

meunjukkan adanya campur tangan Eropa untuk ikut menangani urusan Usmani.

Imperium Usmani menjadi pemerintahan protektorat di Eropa dan menjadi

imperium gadaian sejumlah kekuatan adikuasa4.

Perang dunia I menyempurnakan proses kesendirian imperium Turki yang

pada Desember 1914 melibatkan diri dalam perang tersebut dengan bergabung

bersama kubu Jerman dan Austria. Pada 1918 sekutu Eropa berhasil mengalahkan

Jerman, Austria dan Usmani. Imbas dari kekalahan ini untuk Turki Usmani adalah

kenyataan bahwa sejak tahun 1912-1920 Usmani telah kehilangan seluruh wilayah

imperium mereka di Balkan. Kemudian di wilayah timur tengah beberapa Negara

baru terbentuk di Libanon, Syiria, Palestina, Transjordan, dan Irak. Puncak dari

kehancuran Turki Usmani adalah bahwa kerajaan ini lenyap dan sebagai gantinya

timbul republic Turki di tahun 1924 M5.

3 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam bagian ketiga, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2000), hlm. 66-67.

4 Ira M. Lapidus, ibid., hlm. 67

5 Harun Nasution, op.cit., hlm. 84.

4

Page 5: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

B. Pembaharuan Pemikiran di Kalangan Masyarakat Turki

Pasca kegagalan Turki Usmani menaklukan Wina dan Eropa mencaplok

beberapa wilayah Usmani, maka terjadilah pembaharuan di Turki. Pembaharuan

ini dalam perkembangannya mengerucut menjadi terdapat tiga aliran

pembaharuan, yaitu aliran barat, aliran Islam dan aliran nasionalis.

Menurut aliran barat Turki mundur karena bodoh yang disebabkan oleh

syariat yang menguasai seluruh segi kehidupan bangsa Turki. Oleh karena itu

Turki akan maju apabila meninggalkan syariat dan berorientasi kepada barat.

Pendapat aliran barat ini ditentang oelh aliran Islam yang menyatakan

kemunduran Turki ini disebabkan bahwa para pemimpinnya sudah menjauh dari

syariat Islam. Maka kemajuan Turki pada selanjutnya sangat bergantung kepada

bisa tidaknya para pemimpin Turki untuk memajukan Turki dengan berlandaskan

syariat Islam. Adapun aliran nasionalis berpendapat bahwa Turki mundur

disebabkan oleh keengganan umat Islam yang tidak mengakomodir perubahan-

perubahan6.

Reformasi yang digulirkan oleh kerajaan Usmani ini yang pertama adalah

Tanzimat yang berlangsung pada 1839 sampai 1876. Pada periode ini focus dari

reformasi adalah di bidang militer dan beberapa bidang lainnya. Dalam bidang

militer ini misalnya digunakan untuk memodernkan kekuatan militer Turki agar

setara dengan kekuatan militer Negara-negara Eropa. Maka didatangkanlah ke

Istambul ahli-ahli militer diantaranya De Rochefort dan Comte de Bonneval alias

Humbaraci Pasya dari Prancis, MacCarthy dari Irlandia, dan Ramsey dari Inggris.

Pembaharuan dalam bidang-bidang lain juga dilakukan. Untuk

membangkitkan pertanian, Negara menempuh kebijakan rekalamasi (pembagian

tanah) dan resettlement (transmigrasi). Modernisasi teknis meliputi pembaharuan

system pos (1834), telegraf (1855), perkeretaapian, dan perancangan bangunan

lintasan kereta api tahun 1866. Selain itu dilakukan reformasi dalam bidang

hukum, pendidikan dan sosial masyarakat.

6 Jaih Mubarok, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005), hlm. 184.

5

Page 6: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

Efek dari reformasi tanzimat ini adalah bahwa pembaharuan ini telah

memancing sebagian kalangan untuk berbuat revolusioner dikarenakan tanzimat

justru membentuk suatu kelas baru, yaitu kelompok birokrat yang lahir setelah

janissary hancur, melemahnya kekuatan politik ulama dan dengan penerapan

reformasi kekuatan politik Turki berpindah ke kalangan birokrat dan didominasi

unsur-unsur kebarat-baratan dan pembaratan sebagai buah dari pendidikan

sebagian pegawai militer dan biro penerjemah yang dididik di sekolah sekuler di

eropa. Kelompok birokrat ini dipimpin oleh Mustapha rasyid pasya (1800-1856)7.

Pasca Tanzimat maka lahir suatu kelompok intelegensia baru yang

menamakan diri sebagai Usmani muda, yang mengatasnamakan penyatuan tradisi

Usmani dan reformasi Usmani, para tokohnya diantaranya adalah Namik Kemal

(1840-1888) pada satu sisi komitmen terhadap kontinuitas rezim Usmani,

revitalisasi Islam dan modernisasi yang sejalan dengan pola-pola Eropa. Ini

dikarenakan menurut Laipus8, lantaran terpesona dengan keberhasilan Inggris

yaitu condong untuk membentuk suatu Negara konstitusional. Mereka

menyatakan bahwa nilai-nilai luhur Usmani harus sesuai dengan hak asasi

manusia dan tak membedakan antara muslim dan non muslim. Rezim ini tidak

akan bertahan kecuali adanya ikatan batin yang kuat antara kerajaan dengan

masyarakatnya. Rezim konstitusional merupakan ekspresi dari nilai-nilai moral

dan politik yang bersifat alamiah, yang segalanya terkandung dalam aspek syariat

Islam dan terdapat dalam kultur eropa.. Usmani muda lebih menekankan pada

aspek rasional daripada keimanan secara membabi buta. Dengan demikian mereka

berusaha memadukan identitas muslim Usmani dengan kebutuhan modernisasi

teknik, militer, politik dan moral meskipun mereka mengkritik program tanzimat

sebagai program yang tidak peka terhadap tuntutan-tuntutan sosial dan

keagamaan, namun mereka komitmen terhadap modernisasi masyarakat Islam.

Puncak dari pengaruh Usmani muda adalah ketika tahun 1876 melakukan coup

d’etat dan mengantarkan kekuasaan sultan yang mendesak dan membatasi

konstitusi kekuasaan sultan.

7 Ira M. Lapidus, loc.cit., hlm. 77.

8 Ira M. Lapidus. ibid, hlm. 78

6

Page 7: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

7

Page 8: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

BAB II

KEMUNCULAN GERAKAN TURKI MUDA

DAN PENGARUHNYA DALAM MENOPANG PEMERINTAHAN

SEKULER TURKI

A. Gerakan Pembaharuan Pasca Usmani Muda

Sebagaimana telah diketahui, periode Usmani muda decade 1860-1870

dibarengi dengan reaksi dan dominasi rezim otoriter dan dictator yang menentang

prinsip-prinsip konstitusional dan modernis Usmani muda. Rezim ini ditegakkan

di atas kekuasaan, birokrasi dan kebijakan sultan yang absolute. Sang sultan

dipandang sebagai pimpinan Islam, dan mengklaim sebagai otoritas global atas

seluruh muslim. Namun demikian rezim ini memadukan antara loyalitas Islam

yang konservatif dengan konstitusi reformasi teknik tanzimat. Dalam periode ini

diperkenalkan sekolah, kitab perundang-undangan, lintasan kereta api dan teknik

militer yang baru.

B. Kemunculan Gerakan Turki Muda

Setelah masa kekuasaan yang absolute dikendalikan oleh usmani muda

maka generasi intelektual Turki bangit pada sekitar tahun 1880-an dan 1890-an

dan melancarkan aksi terhadap rezim yang konservatif. Serangan-serangan ini

adalah sebagai akibat dari pesatnya perkembangan pendidikan dan perekonomian

meningkatkan posisi kalangan akademisi. Pers menyebarluaskan ide-ide Eropa

tentang ilmu pengetahuan dan politik serta mempopulerkan sikap-sikap Barat.

Meskipun masih ada control pemerintah yang berusaha menekan dan melakukan

penyensoran. Ide-ide tersebut menyebar dari ibu kota ke sejumlah wilayah

propinsi lantaran peran para pelajar.

8

Page 9: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

Para jurnalis, penulis, penerbit dan agiator yang mengasingkan diri di Paris

pada tahun 1889 membentuk sebuah kelompok yang dinamakan Turki Muda,

yang dalam kosepsi gerakannya mempertahankan persekutuan mereka terhadap

dinasti Usmani, namun mereka mengagitasi restorasi sebuah rezim parlementer

dan konstitusional9. Gerakan ini secara internal terbagi menjadi dua yaitu yang

pertama kelompok yang dipimpin oleh Ahmad Riza, kelompok ini menghendaki

seorang sultan yang kuat, pemusatan kekuasaan, dan pengutamaan unsure-unsur

muslim-turki dari warga usmani; dan sebuah kelompok lainnya yang dipimpin

oleh Sultan Sabbahedin, yang menekankan bentuk-bentuk desentralisasi

pemerintahan Usmani, dan menghendaki sebuah masyarakat federasi dengan

pemberian otonom bagi warga Kristen dan warga minoritas lainnya.

Gerakan ini, sekitar tahun 1905 didirikan Fatherland Society atau

Masyarakat tanah air oleh Mustafa Kemal, yang pada saat itu menjabat perwira

militer dan kelak akan menjadi presiden pertama Turki. Kemudian sebuah kongres

Turki Muda membentuk Committee for Union and Progress (CUP) pada tahun

1907. Tahun 1908 cabang CUP di Monastir memberontak dan menuntut sultan

untuk kembali menggunakan UUD 1876.

Konsepsi dari Turki muda adalah pan Turkisme, yang mulanya dicetuskan

oleh Yusuf Akcura. Menurutnya10 bahwa penciptaan satu bangsa Turki dari

berbagai unsur yang ada di kerajaan adalah ilusi, bahwa Negara-negara colonial

akan menghadang upaya apa pun untuk menciptakan persatuan politis yang

dilakukan oleh umat muslim sedunia, tapi Pan-turkisme akan mendukung semua

bangsa Turki di Asia dan hanya akan menentang Rusia. Pemikiran Akcura ini

mendapatkan dukungan dari kalangan kaum intelektual Turki muda namun ia

tidak memperoleh pengakuan Negara sampai meletusnya perang Balkan tahun

1913.

Antara tahun 1913-1918 CUP menempuh program yang agresif dalam

mensekulerkan sekolah-sekolah, lembaga peradilan dan kitab perundang-

9 Ira M. Lapidus, ibid., hlm. 79-80.

10 Erik J. Zurcher, Sejarah Modern Turki, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 163-164.

9

Page 10: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

undangan dan menempuh langkah awal dalam memeperjuangkan emansipasi

wanita. Pada tahun 1916 pemerintahan CUP mereduksi peran sayikul Islam, dan

mengalihkan seluruh yurisdiksi peradilan muslim kepada kementrian kehakiman,

dan menyerahkan penanganan perguruan muslim kepada kementrian pendidikan.

Sekitar tahun 1917 diberlakukan UU Keluarga yang berorientasi kepada

kultur Eropa. Oposisi sebelumnya yang dikuasasi oleh gerakan Usmani muda

dengan cepat menjadi kekuasaan Turki muda yang berhaluan lebih sekuler.

Program CUP memihak kepentingan usmani dan sekularis, tetapi ia juga

meningkatkan orientasi Turki. Konsepsi Turki Muda yang mengangkat tema pan

Turkisme berhasil mengukuhkan imperium Usmani dalam term kebangsaan

Turki. Pola pemikiran ini memberikan peluang kepada Kristen untuk

mengusulkan bahwa masyarakat yang memiliki warisan etnik, linguistic dan

keagamaan seharusnya memiliki sebuah Negara territorial sendiri. Puncaknya

sekitar akhir abad kesembilanbelas telah lahir sejumlah kebangsaaan Kristen

diantaranya Yunani, Serbia, Rumania, Bulgaria dan Montenegro. Kesemuanya itu

semula adalah bagian dari imperium Usmani. Lalu Albania melancarkan

pemberontakan dan Armenia mengklaim sebagai wilayah otonom. Ziya Gokalp

(1875-1924) tampil sebagai sosok Turki Muda yang dominan dan pembawa

semangat nasionalisme yang fanatic.

Tanpa menyesali kemunduran imperium Usmani, ia meresmikan kultur

rakyat Turki dan meyerukan reformasi Islam untuk menjadikan Islam sebaga

ekspresi dari etos Turki. Gokalp mengelar kampanye kebangsaan untuk

menyederhanakan bahasa Turki, menjadikannya lebih mudah diterapkan di

kalangan masyarakat umum dan meyadarkan masyarakat umum atas nasionalisme

Turkinya sendiri. Ide pemikiran nasionalisme Turki dalam pandangan Gokalp

bersumber pada budaya atau menggunakan pendekatan sosiologis. Bagi Gokalp,

suatu perubahan politik tidak akan berarti apa-apa, kecuali jika diikuti revolusi

sosiokultural.

Tujuan akhir Turkisme gokalp adalah menumbuhkan suatu kebudayaan

nasional yang bukan pula kebudayaan barat. Tanpa menumbuhkan kebudayaan,

Turki sendiri tidak akan menjadi reformis dan modernis yang sejati. Dengan

10

Page 11: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

demikian, nasionalisme dalam pandangan Gokalp bisa disebut Turkisme Kultural,

yang bukan merupakan sebuah partai politik, melainkan gerakan ilmiyah,

filosofis, estetis, dan moral. Dalam pandangannya suatu bangsa merupakan

sebuah kelompok atau kolektivitas social yang terdiri atas para individu yang

menerima pendidikan yang sama, memiliki bahasa, emosi, idea-idea, agama,

moralitas, dan rasa estetika yang sama. Bagi Gokalp, factor religious tidak

menjadi hal mutlak dalam criteria nasionalisme turki, agama menjadi sebuah

moralitas dan solidaritas social.

Oleh karena itu, pikiran-pikiran teokrasi harus dibersihkan dari persoalan

politik. Sehingga pada akhirnya, ia merekomendasikan sayikul Islam dihapuskan.

Dengan demikian secara sederhana dapat dipahami bahwa pemikiran Gokalp

adalah pemisahan antara agama dengan politik.

Gagasan kebangsaan Turki tersebut memperkuat kecenderungan terhadap

sekularisme dan moderitas, sebab gagasan tersebut membuka kesempatan bagi

bangsa Turki untuk melepaskan diri dari Islam tanpa harus bersikap kompromis

terhadap identitas Barat mereka. Konsep Kebangsaan Turki atau Pan Turkisme

memberi peluang gagasan tersebut menetapkan sebuah kewargaan yang baru yang

menumbuhkan identitas kesejarahan masyarakat Turki dan bukan identitas

kesejarahan masyarakat muslim dan dengan demikian ia merupakan identitas

modern dan bukan identitas barat11.

Ide terbentuknya sebuah pan Turkisme terjadi saat berbagai peristiwa

politik antara tahun 1908-1918 yang mengakhiri kelangsungan imperium Turki

yang multinasional, dan multireligius. Pada akhir perang dunia I apa yang tersisa

dalama imperium Turki Usmani adalah Anatolia dengan mayoritas warga Turki

dan sebagian kecil warga keturunan Yunani, Kurdi dan Armenia. Realitas

kehidupan politik Usmani sekarang ini sejalan dengan konsep nasionalis tentang

masyarakat Turki. Pada tahun 1918 imperium Turki Usmani telah hancur, namun

elit birokratik dan militer telah siap mengubah komitmen mereka dari sebuah

rezim multinasional dan multireligius menjadi sebuah Negara nasional Turki dan

sekuler.

11 Ira M. Lapidus, op.cit., Hlm. 83.

11

Page 12: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

BAB III

TURKI DI BAWAH KEPEMIMPINAN KEMAL ATTATURK

DAN KEBIJAKAN-KEBIJAKANNYA

A. Kemunculan Kemal Attaturk

Pasca perang dunia I, Kemal Attaturk (nama lengkapnya adalah Mustafa

Kemal Pasya, gelar Attaturk adalah gelarnya yang dibuat sendiri yang artinya

Bapak Bangsa Turki), berusaha mewujudkan prinsip-prinsip generasi Turki muda.

Dibawah kepemimpinannya, elit nasional berhasil memobilisasi masa Turki untuk

berjuang melawan kedudukan asing dan mendukung ide kebangsaan.

Ajid Thohir12 dalam bukunya mengenai Mustafa Kemal, menjelaskan bahwa ia

lahir pada 1881 di suatu daerah di Salonika. Masa kecil Mustafa Kemal tidaklah

istimewa. Ketika beranjak dewasa orang tuanya mengirim Mustafa ke sekolah

militer dan disinilah dia menemukan jati dirinya. Kariernya dengan cepat

menanjak. Di sinilah guru-gurnya memberi nama Kemal dibelakang Mustafa yang

berarti kesempurnaan. Berkat ketajaman otak dan kekuatan pribadinya, ia dengan

cepat mempunyai pengaruh politik yang kuat, sampai kemudian membawanya

menjadi orang nomor satu di Turki.

Sebagai seorang jenius militer ia memimpin bangsanya seperti memimpin

sebuah pasukan, emgeluarkan berbagai perintah untuk menciptakan sebuah

Negara barat yang modern. Impiannya adalah bagaimana Turki bisa menjadi

sebuah Negara yang kuat, modern dan dihormati. Menurut Mustafa kemal satu-

satunya jalan untuk mencapai semua itu adalah dengan dilakukan proses

westernisasi. Menurutnya kemajuan turki hanya akan bisa diraih dengan

penerimaan barat secara total. Prinsip dasar yang menjadi titik tolak Mustafa

Kemal sangat identik dengan pemikiran Turki Muda, ini tidak lepas dari

kedekatannya dengan Gokalp yang dikenal sebaga bapak nasionalisme Turki.

Prinsip-prinsip Mustafa Kemal adalah republikanisme, nasionalisme, populisme,

etatisme, sekularisme dan revolusionarisme. Seperti sudah dijelaskan di atas,

12 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), hlm. 222.

12

Page 13: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

pasca kekalahan turki dalam perang dunia I, Mustafa Kemal berusaha melepaskan

negaranya dari jeratan penjajahan barat melakukannya. Bersama dengan teman-

temannya di Turki Muda ia mulai menentang pemerintahan sultan di Istambul

karena menurutnya banyak kebijakan Negara yang tidak sesuai dengan

kepentingan nasional turki.

Oleh karena itu, Mustafa Kemal membentuk sebuah pemerintahan

tandingan di Anatolia dengan mendeklarasikan pernyataan-pernyataan berikut:

1. Kemerdekaan tanah air dalam bahaya.

2. Sultan tidak dapat menjalankan pemerintahan karena berada di bawah

kekuasaan sekutu.

3. Rakyat Turki harus berusaha sendiri untuk membebaskan tanah air dari

kekuasaan asing.

4. Gerakan pembela tanah air harus dikoordinasi oleh panitia nasional.

5. Untuk merealisasikan hal-hal tersebut perlu diadakan konggres13

Pemecatan Mustafa Kemal paska pernyataan seperti yang telah disebutkan

sebelumnya dari jabatan militer, justru membuka jalan kepadanya untuk

melebarkan sayap politiknya. Ia akhirnya terpilih sebagai ketua Perkumpulan

Pembela Hak-hak Rakyat cabang Emirum. Kongres pertama diadakan di Emirum

dengan rekomendasi untuk membela, mempertahankan keutuhan tanah air, dan

perlu diadakan rapat Majelis Nasional (MN) dalam waktu yang secepatnya.

Kongres kedua diadakan di Sivas. Dalam konggres II diputuskan bahwa Turki

harus bebas dari pengaruh asing dan untuk itu dibentuk Komite Perwakilan

Rakyat dan Mustafa Kemal tepilih menjadi ketuanya. Akhirnya golongan nasoinal

menjadi pemenang dalam pemilu, dan Majelis Nasional Agung (MNA) berhasil

dibentuk pada 1920. Dalam sidang MNA di Ankara, Mustafa Kemal terpilih

menjadi ketua14.

Selain itu beberapa keputusan penting dalam kongres tersebut adalah:

13 Jaih Mubarok, loc.cit., hlm. 184.

14 Dedi Supriyadi, M. Ag, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm. 266

13

Page 14: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

1. Kekuasaan Kedaulatan) tertinggi berada di tangan rakyat turki.

2. MNA adalah perwakilan Rakyat Tertinggi.

3. MNA bertugas sebagai bdadan legislative dan eksekutif.

4. MNA bertugas memilih di antara sesame anggota untuk menjadi anggota

Majelis Negara (M) yang bertugas menjalankan pemerintahan.

5. Ketua MNA merangkap sebagai ketua MN15.

B. Kebijakan Mustafa Kemal Attaturk Selama Berkuasa

Semboyan Kemal Attaturk selama memerintah Turki adalah westernsasi,

sekulerisasi dan nasoinalisme. Dalam lapangan agama dan kebudayaan, Mustafa

kemal membuat sejumlah kebijakan yang sama sekali baru. Pada 28 Juni 1928

misalnya ia memperkenalkan bangku gereja serta jam kamar ke dalam masjid,

orang shalat dengan memakai sepatunya, menggunakan bahasa Turki dalam

shalat. Dan untuk membuat agar masjid tersebut indah serta memperoleh inspirasi

spiritual maka masjid perlu melatih para musikus dan alat-alat music. Jelas sekali

bahwa Mustafa Kemal membawa unsur-unsur Kristen dalam aspek keagamaan

Islam yang suci dengan alasan bahwa sebuah Negara modern yang barat harus

memasukan semua aspek tersebut ke dalam masjid. Di samping itu Mustafa

Kemal membuat kebijakan-kebijakan yang intinya adalah berupaya meningkatkan

masyarakat Turki kepada satu tingkat peradaban kontemporer dan untuk

memelihara karakter secular Republic Turki16. Di antara kebijakan itu adalah:

1. Undang-undang tentang unifikasi dan sekularisasi pendidikan

tanggal 3 maret 1924;

2. Undang-undang tentang kopiyah, tanggal 25 november 1925;

3. Undang-undang tentang pemberhentian petugas jamaah dan

makam, penghapusan lembaga pemakaman, tanggal 30 november

1925;

4. Peraturan sipil tentang perkawinan, tanggal 17 februari1926;

15 Jaih Mubarok, op. cit., hlm. 186

16 Ajid Thohir, op.cit., Hlm. 224

14

Page 15: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

5. Undang-undang pemakaian huruf latin untuk abjad turki dan

penghapusan tulisan arab, tanggal 1 november 1928;

6. Undang-undang tentang larangan menggunakan pakaian

tradisional, tanggal 13 desember 1934.

Mustafa Kemal dalam kebijakannya memang dikenal sangat radikal. Mulai

tahun 1920 ketika idenya untuk memisahkan antara agama dengan Negara

(sekularisasi) diterima oleh MNA, yang mengakibatkan kedaulatan sultan menjadi

terabatas sebab semuanya kini ada di tangan rakyat. Pada tahun 1922 Mustafa

Kemal menyatakan bahwa jabatan kekhalifahan masih ada namun sebatas sebagai

jabatan spiritual, sedangkan kewenangan dimuawinya ditiadakan. Sebelum pada

akhirnya jabatan khalifah dihapuskan, sekitar tahun 1923 Mustafa kemal merubah

bentuk Negara dari khilafah menjadi republic dan Islam menjadi agama Negara.

Maka pada tahun 1924, tepatnya tanggal 3 maret 1924, Mustafa Kemal melalui

MNA menyatakan bahwa jabatan Khilafah dihapuskan. Penghapusan ini disusul

selanjutnya dengan mendeklarasikan Turki sebagai Negara sekuler dan

menghapus Islam sebagai agama Negara tahun 1937. Sebelum menjadi Negara

sekuler Mustafa Kemal telah meniadakan institusi-intsitusi keagamaan dalam

pemerintahan yaitu:

1. Penghapusan Biro Syaikul Islam (1924)

2. Penghapusan kementrian syariat;

3. Penghapusan mahkamah syariat.

Pengaruh sekularisai yang dijalankan oleh Mustafa Kemal diakui sebagai

kemenangan gerakan Turki Muda dalam menggulingkankekuasaan khilafah

dengan basis westernisasi yang dijiplaknya habis-habisan maka tidaklah

mengherankan bila kebijakan Mustafa Kemala banyak yang bertentangan dengan

kebijakan islam seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

15

Page 16: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

BAB IV

KESIMPULAN

Para jurnalis, penulis, penerbit dan agiator yang mengasingkan diri di paris

pada tahun 1889 membentuk sebuah kelompok yang dinamakan Turki Muda,

yang dalam kosepsi gerakannya mempertahankan persekutuan mereka terhadap

dinasti usmani, namun mereka mengagitasi restorasi sebuah rezim parlementer

dan konstitusional. Gerakan ini secara internal terbagi menjadi dua yaitu yang

pertama kelompok yang dipimpin oleh Ahmad Riza, kelompok ini menghendaki

seorang sultan yang kuat, pemusatan kekuasaan, dan pengutamaan unsure-unsur

muslim-turki dari wwarga usmani; dan sebuah kelompok lainnya yang

dipimpinoleh Sultan Sabbahedin, yang menekankan bentuk-bentuk desentralisasi

pemerintahan usmani, dan menghendaki sebuah masyarakat federasi dengan

pemberian otonom bagi warga Kristen dan warga minoritas lainnya.

Konsepsi dari Turki muda adalah pan Turkisme, yang mulanya dicetuskan

oleh Yusuf Akcura. Menurutnya bahwa penciptaan satu bangsa turki dari berbagai

usnsur yang ada di kerajaan adalah ilusi, bahwa Negara-negara colonial akan

menghadang upaya apa pun untuk menciptakan persatuan politis yang dilakukan

oleh umat muslim sedunia, tapi Pan-turkisme akan mendukung semua bangsa

turki di asia dan hanya akan menentang rusia.

Ide pemikiran nasionalisme Turki dalam pandangan Gokalp bersumber

pada budaya atau menggunakanpendekatan sosiologis. Bagi Gokalp, suatu

perubahan politik tidak akan berarti apa-apa, kecuali jika diikuti revolusi

sosiokultural. Tujuan akhir Turkisme gokalp adalah menumbuhkan suatu

kebudayaan nasional yang bukan pula kebudayaan barat. Tanpa menumbuhkan

kebudayaan, Turki sendiri tidak akan menjadi reformis dan modernis yang sejati.

Dengan demikian, nasionalisme dalam pandangan Gokalp bisa disebut Turkisme

Kultural, yang bukan merupakan sebuah partai politik, melainkan gerakan

ilmiyah, filosofis, estetis, dan moral.

Semboyan Kemal Attaturk selama memerintah Turki adalah westernsasi,

sekulerisasi dan nasoinalisme. Pengaruh sekularisai yang dijalankan oleh Mustafa

16

Page 17: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

Kemal diakui sebagai kemenangan gerakan Turki Muda dalam

menggulingkankekuasaan khilafah dengan basis westernisasi yang dijiplaknya

habis-habisan maka tidaklah mengherankan bila kebijakan Mustafa Kemala

banyak yang bertentangan dengan kebijakan islam seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya.

17

Page 18: Kemunculan Gerakan Turki Muda Dan Pengaruhnya Dalam Menopang Pemerintahan Sekuler Turki

DAFTAR PUSTAKA

Lapidus, Ira M.. 2000. Sejarah Sosial Umat Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Mubarok, Jaih. 2005. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jilid I. Jakarta:

UI Press.

______________. 1985. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya Jilid II. Jakarta:

UI Press.

Supriyadi, Dedi, M. Ag. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Thohir, Ajid. 2004. Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam. Jakarta:

RajaGrafindo Persada.

Zurcher, J Erik. 2003. Sejarah Modern Turki. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

18