TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN...

55
TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN LINGKUNGAN: MITOS ATAU REALITAS? Orasi Ilmiah Berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam bidang Ekonomi Lingkungan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran Bandung, 8 Februari 2018 Oleh Arief Anshory Yusuf KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2018

Transcript of TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN...

Page 1: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

0

TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN

DAN LINGKUNGAN: MITOS ATAU REALITAS?

Orasi Ilmiah Berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru

Besar dalam bidang Ekonomi Lingkungan pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran

Bandung, 8 Februari 2018

Oleh

Arief Anshory Yusuf

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2018

Page 2: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

1

Bismillaahirrohmanirrahiim

Assalamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barokaatuh,

Kepada yang terhormat,

Rektor Universitas Padjadjaran,

Ketua beserta seluruh Anggota Majelis Wali Amanah,

Ketua beserta seluruh Anggota Senat Akademik Universitas

Padjadjaran,

Ketua beserta Seluruh Anggota Dewan Profesor,

Para Guru Besar Tamu,

Para Wakil Rektor, Para Dekan, Para Direktur/ Ketua Lembaga,

serta Para Wakil Dekan di lingkungan Universitas Padjadjaran,

Direktur SDGs Center, UNPAD

Direktur CEDS, UNPAD

Kepala Badan Pusat Statistik,

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan,

Para Deputi dan Direktur, Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional/Bappenas

Kepala Bappeda Jawa Barat,

President Regional Science Association International (RSAI),

Direktur SMERU Research Institute,

Direktur SurveyMeter,

Page 3: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

2

Seluruh Sivitas Akademika dan Karyawan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Padjadjaran,

Para sahabat, teman sejawat, dan seluruh anggota keluarga,

Para mahasiswa dan alumni yang saya cintai dan banggakan,

serta para undangan dan hadirin yang saya muliakan.

Pada kesempatan yang baik ini perkenankanlah saya dengan

segala kerendahan hati, untuk memanjatkan puji dan syukur ke

hadirat Allah Subhaanahu wa ta’ala, yang tiada hentinya

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Hanya dengan kehendak-Nya-lah kita dapat berkumpul pada

hari yang penuh kebahagiaan ini dan semoga juga dipenuhi oleh

berkah-Nya.

Para hadirin yang saya muliakan,

Merupakan kebahagiaan dan kebanggaan bagi saya

mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan Orasi Ilmiah

Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam bidang Ekonomi

Lingkungan, yang topiknya cukup relevan dengan pola ilmiah

pokok Universitas Padjadjaran yang saya cintai, yaitu “Bina

Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan

Nasional”. Oleh karena itu izinkan saya menyampaikan ucapan

terimakasih kepada Bapak Rektor Universitas Padjadjaran yang

telah memberikan kesempatan kepada saya untuk

menyampaikan orasi ilmiah ini, yang saya beri judul:

Page 4: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

3

TRADE-OFF1 ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN

LINGKUNGAN: MITOS ATAU REALITAS?

Para Guru Besar dan Hadirin yang saya hormati,

Mungkin tidak semua menyadari, bahwa keseimbangan antara

ekonomi, sosial dan lingkungan – tiga pilar dari pembangunan

berkelanjutan – sudah merupakan amanat konstitusi kita.2

Sayangnya keseimbangan tersebut nampaknya belum dapat

sepenuhnya terwujudkan setelah lebih dari 70 tahun kita

merdeka.

Kita memang berhasil meningkatkan status negara dari negara

berpendapatan rendah ke pendapatan menengah, salah satunya

karena keberhasilan mencapai pertumbuhan ekonomi yang

cukup tinggi di tahun 1980an dan 1990an. Demikian juga,

kemiskinan ekstrim (versi Bank Dunia) juga berhasil kita

turunkan dari sekitar 70% di tahun 1984 menjadi tinggal 7% di

tahun 2016.3

Akan tetapi, kondisi keseharian di sekitar kita, sering membuat

kita mempertanyakan betul-tidaknya kita sudah cukup

1 Dalam ekonomi, trade-off adalah suatu kondisi dimana kalau kita ingin meningkatkan satu hal, ternyata itu harus diikuti dengan

mengurangi hal lain. Dengan kata lain harus ada kompromi antara satu agenda dengan agenda lain. Tidak bisa semuanya.

2 Dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat 4 disebutkan: “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan

prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

3 Sumber: World Development Indicators (WDI) Database, Bank Dunia.

Page 5: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

4

makmur. Kantong-kantong kemiskinan, misalnya, bahkan

masih banyak berlokasi tidak jauh dari kota-kota dengan

pertumbuhan ekonomi tinggi.4

Oleh karena itu, saya tidak begitu terkejut, ketika baru-baru ini

Bank Dunia (2018) melaporkan bahwa hanya 32% rakyat

Indonesia yang kategorinya sejahtera. Selebihnya, 68% ternyata

masih masuk kedalam kategori miskin atau rentan.

Dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya kita jauh

tertinggal (Lihat Tabel 1).

Tabel 1. Persentase kelompok ekonomi di negara-negara Asia

Tenggara tahun 2015

Miskin ekstrim

(%)

Miskin moderat

(%)

Rentan

(%)

Secure

(%)

Kelas mene-

ngah (%)

Kamboja 0.7 14 49.6 34.9 0.7

Indonesia 7.5 24.6 35.9 27.7 4.3

Laos 13.8 27.9 36 20.1 2.2

Malaysia 0 0.03 2.6 31.3 65.7

Filipina 6.6 18.7 30.8 34.7 9.2

Thailand 0 0.8 10.1 53.6 35.4

Vietnam 2.7 7.1 23.7 57 9.5

Sumber: Bank Dunia (2018)

4 Lihat data dari Smeru Poverty Map di

http://povertymap.smeru.or.id/

Page 6: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

5

Gambar 1. Tingkat kemiskinan nasional dan ketimpangan

1970-2017

Sumber: BPS

Selain itu, selama satu setengah dasarwarsa terakhir, kita juga

mengalami peningkatan ketimpangan yang relatif tinggi.

Selama periode 2000-an, tepatnya antara 2000-2010, ketika

sebagian besar negara di dunia (63%) mengalami penurunan

ketimpangan atau stabil, Indonesia mengalami kenaikan

ketimpangan lebih dari 30%. Kenaikan ini tercatat paling tinggi

dibandingkan dengan semua negara-negara berkembang di

seluruh dunia (Lihat Gambar 1).

Selain peningkatan-nya yang cepat, angka rasio Gini yang

mengukur tingkat ketimpangan kita, juga cenderung meng-

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

197

6

197

8

198

0

198

2

198

4

198

6

198

8

199

0

199

2

199

4

199

6

199

8

200

0

200

2

200

4

200

6

200

8

201

0

201

2

201

4

201

6

Per

sen

Indeks Gini Kemiskinan '76-'96 Kemiskinan '96-'17

Page 7: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

6

underestimasi ketimpangan yang sesungguhnya. Angka-angka

rasio Gini yang dikoreksi, misalnya oleh Bank Dunia (2018) atau

Solt (2009), menunjukkan angka yang jauh lebih tinggi. Angka

rasio Gini kita bukan dikisaran 0.4 tetapi 0.46-0.48. Ternyata,

Indonesia masuk kedalam kelompok negara-negara 25%

tertinggi ketimpangannya di dunia (Yusuf, 2006).

Gambar 2. Peta kerentanan perubahan iklim Asia Tenggara

Sumber: Yusuf & Francisco (2010)

0 400 800200 Kilometers

Legend

Climate change vulnerability

0.00 - 0.08

0.09 - 0.13

0.14 - 0.18

0.19 - 0.23

0.24 - 0.30

0.31 - 0.37

0.38 - 0.45

0.46 - 0.54

0.55 - 0.66

0.67 - 1.00

Page 8: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

7

Hadirin yang saya muliakan,

Selain isu sosial, seperti ketimpangan dan kemiskinan, Indonesia

juga menghadapi tantangan besar dalam isu pengelolaan

sumber daya alam (SDA) dan lingkungan. Indonesia, misalnya,

adalah negara yang sangat rentan dengan bencana terkait

perubahan iklim. Tahun 2010, studi Economy and Environment

Program for Southeast Asia (Yusuf & Francisco, 2010) menghitung

indeks kerentanan perubahan iklim se-Asia Tenggara (Lihat

Gambar 2). Studi tersebut menemukan bahwa kota-kota di

Indonesia merupakan daerah-daerah yang paling rentan.

Jakarta, misalnya, menjadi daerah paling rentan se Asia

Tenggara.

Walaupun sejak era 1990an, ketergantungan perekonomian

Indonesia terhadap minyak dan gas bumi berkurang, tetapi

peningkatan deplesi hutan dan degradasi lingkungan masih

menjadi tantangan berat untuk mencapai pembangunan

berkelanjutan (Alisjahbana & Yusuf, 2004, 2005). Perhitungan

PDRB hijau5, misalnya, menunjukkan bahwa keberlanjutan

pembangunan provinsi-provinsi seperti Papua, Riau dan

Kalimantan Timur sangat rendah (Yusuf, 2010). Ini terjadi

karena pertumbuhan di provinsi-provinsi tersebut banyak

disumbang oleh likuidasi aset-aset alam. Perhitungan genuine-

saving6 (Lihat Gambar 3), bahkan menunjukkan bahwa 1/3

5 PDRB hijau adalah PDRB yang sudah mengurangkan nilai dari

likuidasi (hilangnya) aset alam dan aset lingkungan.

6 Genuine saving mengurangkan dari tabungan konvensional, nilai dari

hilangnya semua jenis aset (baik aset manusia maupun alam). Jika

nilainya positif maka bisa dikatakan daerah tersebut pembangunannya

Page 9: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

8

provinsi-provinsi di Indonesia mempunyai genunie-saving yang

negatif yang mengindikasikan pembangunannya tidak

berkelanjutan dan membahayakan generasi yang akan datang

(Yusuf & Firmana, 2013).

Gambar 3. Genuine saving provinsi-provinsi di Indonesia 2005

Sumber: Yusuf & Firmana (2013)

Tantangan ekonomi Indonesia kedepan juga menjadi semakin

besar dengan perubahan iklim. Indonesia adalah penghasil

emisi CO2 terbesar se-Asia Tenggara dengan kontributor

terbesar dari deforestasi. Bahkan jika kita mengabaikan emisi

yang bersumber dari deforestasi, dengan tren yang ada saat ini,

diproyeksikan di tahun 2030, Indonesia akan menempati posisi

relatif berkelanjutan. Sebaliknya jika negatif berarti cenderung tidak

berkelanjutan. Lihat Alisjahbana & Yusuf (2005) atau Yusuf & Firmana

(2013) untuk penjelasan lebih detail.

30 PAPUA

19 KALTIM

16 KALBAR

17 KALTENG

4 RIAU

1 NAD

6 SUMSEL

5 JAMBI

15 JATIM

11 JABAR13 JATENG

2 SUMUT

23 SULSEL

22 SULTENG

3 SUMBAR

18 KALSEL

9 LAMPUNG

24 SULTRA

26 NTB 27 NTT

29 MALUT

8 BENGKULU

28 MALUKU

7 BABEL

20 SULUT

12 BANTEN

21 GORONTALO

25 BALI14 DIY

10 DKI

0 340 680170 Kilometers

Legend

Genuine Saving Rate

-26.18 - 0.00 (Unsustainable)

0.01 - 13.03 (Marginally Sustainable)

13.04 - 40.29 (Sustainable)

Page 10: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

9

ke-6 tertinggi di dunia dalam emisi CO2 (Yusuf dan Patunru,

2016).

Hadirin yang saya hormati,

Adanya konflik antara agenda pertumbuhan ekonomi, keadilan

ekonomi, dan lingkungan seperti yang digambarkan diatas,

sering diartikan sebagai sesuatu yang alamiah. Sehingga, trade-

off antara ketiganya sering dianggap sebagai sesuatu yang tidak

bisa dihindari.

Ide bahwa terdapat trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan

pemerataan bukan hal baru. Ide tersebut “diperkenalkan” oleh

Simon Kuznet dan Nicholas Kaldor di era 1950-an. Menurut

Kuznet (1955), karena pertumbuhan ekonomi memerlukan

transformasi dari aktivitas berbasis pedesaan (ketimpangan

rendah) ke aktivitas berbasis perkotaan (ketimpangan tinggi),

maka ketimpangan tidak bisa dihindari di awal-awal

pembangunan.7

Implikasi dari hipotesa Kuznet tersebut adalah bahwa

hubungan antara PDB per kapita dan pemerataan akan

berbentuk seperti huruf U (Lihat Gambar 4, panel kanan atas).

7 Seiring dengan ide tersebut, Kaldor (1955) malahan menyebutkan

bahwa ketimpangan mempunyai sifat growth-enhancing atau faktor pendorong pertumbuhan. Ini terjadi karena orang kaya mempunyai

kecenderungan menabung (marginal propensity to save) lebih tinggi. Dan tabungan diperlukan untuk investasi dan mengakumulasi barang

modal. Barang modal diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi. Jika distribusi pendapatan terlalu merata di awal-awal pembangunan,

sehingga cenderung merata miskinnya, tidak akan ada orang yang

menabung, tidak ada investasi, tidak ada pertumbuhan.

Page 11: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

10

Dengan demikian di awal-awal pembangunan, trade-off antara

pertumbuhan ekonomi dan pemerataan tidak dapat dihindari.

Hubungan ini dikenal dalam ekonomi pembangunan sebagai

Kurva Kuznet.

Terkait dengan aspek lingkungan, di tahun 1990an8, istilah

Kurva Kuznet seolah dilahirkan kembali dengan menjamurnya

publikasi-publikasi empiris yang juga menyimpulkan bahwa

hubungan antara kualitas lingkungan, seperti polusi, dan PDB

per kapita juga berbentuk huruf U (Lihat Gambar 4 Panel kiri

bawah). Kurva ini kemudian dikenal dengan istilah

Environmental Kuznet Curve (EKC). Kualitas lingkungan hanya

akan menurun jika tingkat kesejahteraan tertentu sudah

tercapai. Hasil-hasil analisis empiris menunjukkan bahwa titik-

belok EKC dari berbagai jenis polusi, relatif tinggi sehingga

membutuhkan waktu lama untuk negara berkembang

memasuki tahap tersebut (Lihat Tabel 2).

8 Salah satu yang mempeloporinya diantaranya adalah Grossman dan

Krueger (1991)

Page 12: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

11

Tabel 2. Titik belok EKC untuk beberapa jenis polusi

Jenis polusi Titik belok

SO2 dan particulate $4000 - $5000

Konsentrasi polusi lokal $3000 - $4000

SO2 $10,391

NOX $13,383

SPM $12,275

CO $7,114

Sumber: Grossman and Krueger (1994); Shafik and Bandyopadhyay

(1992); Selden and Song (1994)

Seperti yang diilustrasikan di Gambar 4 (Pada panel kiri atas),

jika Kurva Kuznet berlaku baik untuk pemerataan maupun

kualitas lingkungan, maka tak bisa dihindari, pertumbuhan

ekonomi (panel kanan bawah Gambar 4) diawal-awal

pembangunan akan diikuti dengan peningkatan ketimpangan

dan penurunan kualitas lingkungan (panel kiri atas Gambar 4).

Hadirin yang saya muliakan,

Tentunya, apakah trade-off tersebut sesuai dengan realita atau

tidak, sangat tergantung dari keabsahan teori yang mendasari

serta bukti-bukti empirisnya. Untuk itu izinkan saya mengulas

sedikit tentang validitas dari teori-teori tersebut.

Page 13: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

12

Gambar 4. Trade-off antara pertumbuhan, keadilan dan

lingkungan

Sumber: Adaptasi penulis

Terkait dengan trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan

ketimpangan9 (Kuznet curve), pertama, pandangan Kuznet

9 Untuk pembahasan teoritis dan bukti-bukti empiris yang lebih

panjang lebar terntang trade-off antara pertumbuhan dan ketimpangan,

silahkan dilihat di Yusuf (2018), Bab 15.

Garis 45o

Keadilan/Pemerataan (E)

Lingkungan (N) PDB Per Kapita (Y)

PDB Per Kapita (Y)

Pemerataan (E)

Lingkungan (N)

Page 14: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

13

bahwa perubahan struktur ekonomi dari agraris-pedesaan ke

modern-perkotaan akan diikuti dengan peningkatan

ketimpangan bukanlah satu-satunya jalur pertumbuhan

ekonomi. Transformasi struktural10 tidak harus selalu diikuti

dengan peningkatan ketimpangan. Proses industrialisasi

berorientasi ekspor seperti yang terjadi di Asia Timur di tahun

1980an (yang dikenal dengan istilah the East Asian Miracle),

adalah contoh pertumbuhan ekonomi yang mampu mengurangi

kemiskinan tanpa meningkatkan ketimpangan secara berarti

(Bank Dunia, 2018).

Kedua, pandangan bahwa tabungan dan modal adalah sumber

utama pertumbuhan (Kaldor, 1955) dimutakhirkan oleh teori-

teori baru tentang pertumbuhan ekonomi. Teori-teori baru

menunjukkan bahwa satu-satunya sumber pertumbuhan

ekonomi jangka panjang adalah perubahan teknologi, bukan

modal11. Dalam apa yang disebut dengan new growth theory,

perubahan teknologi terjadi melalui akumulasi dari ide atau

pengetahuan yang mampu menciptakan teknik-teknik baru

dalam proses produksi (Romer, 1986; Lucas 1988). Disini peran

pemerataan menjadi sentral karena di dalam perekonomian

dengan ketimpangan tinggi, credit-constraint cenderung lebih

tinggi. Ini berdampak pada terkendalanya proses investasi

10 Proses dimana komposisi sektoral dalam perekonomian berubah (misalnya dari dominan sektor pertanian menjadi dominan sektor

industri) seiring dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi.

11 Menurut new growth theory dalam jangka panjang, atau steady state

modal akan terhambat oleh law of diminishing returns sementara

teknologi tidak.

Page 15: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

14

pendidikan dan keahlian sehingga pembentukan human capital

menjadi terhambat (Todaro and Smith, 2011).

Ketiga, secara alamiah manusia memang tidak begitu menyukai

ketimpangan. Secara kolektif, ketimpangan yang tinggi akan

meningkatkan tekanan untuk melakukan redistribusi. Studi-

studi tentang kebahagian banyak menemukan bukti empiris

bahwa ketimpangan mengurangi kebahagiaan individual

(Ferrer-i-Carbonell dan Ramos, 2014). Hasil analisis untuk

Indonesia12 (Izzati dan Yusuf, 2017) juga menunjukkan hal

serupa (Lihat Table 3).

Ketika ketimpangan mengurangi kebahagiaan individual, akan

terdapat proses feedback yang pada akhirnya akan mengkoreksi

proses pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

Keempat, bukti-bukti empiris, terutama studi-studi baru, lebih

banyak yang mendukung tidak terjadi-nya trade-off antara

pertumbuhan dan ketimpangan.13 Hasil penelitian Berg dkk

(2012) misalnya, menunjukkan bahwa pemerataan berdampak

positif dan paling tinggi terhadap lamanya suatu negara

mengalami episode pertumbuhan tinggi (growth spell). Setiap

kenaikan 10% pemerataan, akan meningkatkan lamanya growth

spell sebesar 50% (Gambar 5).

12 Dengan menggunakan data panel tahun 2007 dan 2014 dari Indonesian Family Life Survey (IFLS).

13 Lihat misalnya Alesina dan Rodrik (1994), Person dan Tobellini

(1994), Perotti (1996), Berg dkk (2012) dan Pastor (2015).

Page 16: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

15

Tabel 3. Hasil regresi panel data fixed fffect dampak ketimpangan

terhadap kebahagiaan di Indonesia

Variabel Koef. s.e. Koef. s.e.

Ketimpangan (Share top 10%) -0.181** (0.088)

Ketimpangan (Gini) (0.000) -0.120* (0.068)

Jumlah orang miskin (log) -0.003 (0.008) -0.004 (0.008)

Jumlah anggota RT 0.022*** (0.006) 0.022*** (0.006)

Jml. anggota RT (kuadrat) -0.002*** (0.001) -0.002*** (0.001)

Pengeluaran per kapita (log) 0.040*** (0.007) 0.040*** (0.007)

Umur -0.001 (0.001) -0.001 (0.001)

Umur (kuadrat) 0.000** (0.000) 0.000** (0.000)

Perempuan 1=Ya 0=Lainnya 0.162 (0.513) 0.163 (0.512)

Menikah 1=Ya 0=Lainnya 0.135*** (0.011) 0.135*** (0.011)

Muslim, 1=Ya 0=Lainnya 0.066 (0.064) 0.066 (0.064)

Lama sekolah (tahun) 0.000 (0.003) 0.000 (0.003)

Sangat sehat, 1=Ya 0=Lainnya 0.097*** (0.012) 0.097*** (0.012)

Cukup sehat, 1=Ya 0=Lainnya 0.063*** (0.009) 0.063*** (0.009)

Religius 1=Ya 0=Lainnya 0.080*** (0.011) 0.080*** (0.011)

Bekerja 1=Ya 0=Lainnya 0.015* (0.008) 0.015* (0.008)

Perkotaan, 1=Ya 0=Lainnya 0.008 (0.012) 0.008 (0.012)

Bahasa, 1=Indo. 0=Lainnya Ya Ya Ya Ya

Month of interview, dummy Ya (2.134) Ya (2.124)

Constant 2.134*** 2.124***

Jumlah observasi 40,225 40,225

Sumber: Izzati & Yusuf (2018); Catatan: .01 - ***; .05 - **; .1 - *; Angka

dalam kurung adalah standar error

Page 17: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

16

Gambar 5. Dampak dari berbagai faktor terhadap durasi

episode pertumbuhan tinggi (%)14

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi, karakteristiknya bisa

dibuat sedemikan rupa agar beriringan dengan keadilan

ekonomi. Paradigma-paradigma baru seperti pro-poor growth

(Dollar & Kray, 2002) dan pertumbuhan inklusif (Ali and Zhang

2007; Klasen, 2010; McKinley 2010; Yusuf and Sumner, 2017)

adalah alternatif-alternatif konsep pertumbuhan yang dapat

berjalan beiringan dengan pengurangan ketimpangan.

Para hadirin yang saya Hormati,

Terkait dengan trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan

lingkungan (Environmental Kuznet Curve), pertama, perlu saya

ingatkan bahwa dalam EKC, hubungan hanya terjadi satu arah,

dimana pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan kerusakan

lingkungan. Padahal, kerusakan lingkungan juga akan

14 Sumber Berg dkk (2012)

5045

25

15

8

0

10

20

30

40

50

60

Pemerataan Keterbukaanperdagangan

Institusi Penanamanmodal asing

Perbaikan nilaitukar

Page 18: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

17

mempunyai dampak terhadap kapasitas perekonomian untuk

tumbuh. Bagaimanapun juga alam merupakan modal untuk

pertumbuhan ekonomi. Dalam literatur empiris tentang EKC ini

cenderung diabaikan (Stern, 2004).

Kedua, baik pendapatan, kualitas lingkungan, bahkan keadilan

ekonomi, sama-sama variabel-variabel penentu kebahagian

individual. Dengan demikian ketika pertumbuhan ekonomi

ternyata mengakibatkan kerusakan lingkungan, maka tingkat

kebahagian akan berkurang. Padahal, kualitas lingkungan jelas-

jelas merupakan bagian terpisahkan dari kebahagiaan

individual maupun masyarakat.15 Dengan demikian, kembali,

akan terjadi feedback berupa koreksi terhadap karakteristik dari

pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

Ketiga, pertumbuhan ekonomi berbasis eksploitasi alam

cenderung rentan oleh fluktuasi harga komoditas di pasar

internasional. Jika tidak dikelola dengan baik, misalnya dengan

mereinvestasikan royalti SDA ke aset dalam bentuk lain

(Hartwick Rule16), keberlanjutan pertumbuhan akan terancam. Di

tahun 2008-2011 misalnya, Indonesia mengalami pertumbuhan

cukup tinggi karena kenaikan harga komoditas SDA

internasional. Ketika era tersebut berakhir pertumbuhan

ekonomi kita menjadi lebih lambat.

15 Yusuf dan Resosudarmo (2008) misalnya menunjukkan bahwa di

Jakarta, pengurangan polusi mempunyai nilai antara from US$28 to US$85 per μg/m3 per keluarga.

16 Lihat Yusuf & Firmana (2013) untuk pembahasan terkait Hartwick

Rule dalam konteks Indonesia.

Page 19: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

18

Data pertumbuhan PDRB per kapita propinsi dari tahun 2010

sampai 2016 (Gambar 6), misalnya, dengan jelas menunjukkan

bahwa propinsi-propinsi berbasis SDA seperti Riau, Kaltim dan

Aceh, praktis tidak mengalami peningkatan kesejahteraan dari

tahun 2010 ke 2016. Ini terjadi karena pada periode tersebut,

terjadi penurunan harga-harga komoditas berbasis SDA di pasar

internasional.

Gambar 6. Indeks PDRB Per Kapita tahun 2016 (2010=100)

Sumber: BPS

Pertumbuhan ekonomi berbasis eksploitasi sumber daya alam

juga cenderung meningkatkan ketimpangan. Ini terjadi karena

sektor-sektor tersebut cenderung sangat padat modal.

Membandingkan pertumbuhan ekonomi pada era peningkatan

harga komoditas (2009-2011) dengan era penurunan harga

159

147

143

141

138

136

136

135

134

130

130

130

129

129

129

128

128

128

127

126

126

125

125

124

123

122

122

118

115

113

102

101

101

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

SULT

ENG

SULS

ELSU

LBA

RSU

LTR

AG

OR

ON

TALO

JATI

MB

ALI

SULU

TD

KI

SUM

BA

RJA

TEN

GLA

MP

UN

GSU

MU

TJA

MB

IK

ALT

ENG

JAB

AR

MA

LUK

UB

ENG

KU

LUM

ALU

TD

IYSU

MSE

LB

AN

TEN

KA

LBA

RN

TBN

TTK

EP. R

IAU

KA

LSEL

BA

BEL

PA

PU

AP

AP

BA

RA

CEH

RIA

UK

ALT

IM

Page 20: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

19

komoditas (2011-2014) dengan jelas mengilustrasikan hal

tersebut (Lihat Gambar 7 dan gambar 8).17

Gambar 7. Indeks harga komoditas (2001M1=100)

Sumber: IMF

17 Gambar-gambar tersebut menunjukkan korelasi yang kuat antara

kenaikan harga komoditas dengan peningkatan ketimpangan. Periode 2009-2011, yaitu periode kenaikan harga komoditas, diikuti dengan

pertumbuhan yang meningkatkan ketimpangan karena kelompok kaya meningkat jauh lebih pesat dari kelompok miskin. Pada periode

2011-2104, ketika harga-harga komoditas menurun, pertumbuhan ekonomi lebih bersifat netral (tidak mengurangi ketimpangan).

0

20

40

60

80

100

120

Jan

-09

May

-09

Sep

-09

Jan

-10

May

-10

Sep

-10

Jan

-11

May

-11

Sep

-11

Jan

-12

May

-12

Sep

-12

Jan

-13

May

-13

Sep

-13

Jan

-14

May

-14

Sep

-14

Jan

-15

May

-15

Coal Copper Palm Oil Rubber

Page 21: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

20

Gambar 8. Perubahan pengeluaran per kapita berdasarkan

persentil pengeluaran per kapita (%)18

Sumber: SUSENAS (BPS)

Para hadirin yang saya muliakan,

Kalau pro-poor growth dan pertumbuhan inklusif bisa berperan

sebagi anti-tesis dari trade-off antara pertumbuhan dan

pemerataan, maka paradima green growth atau green economy

dapat menjadi anti-tesis dari trade-off antara pertumbuhan dan

lingkungan. Green economy sering didefinisikan sebagai sistem

18 Gambar 8 mengilustrasikan apa yang disebut dengan growth

incidence curve atau GIC. Sumbu horisontal menunjukkan kelompok masyarakat dari 1% termiskin ke 1% terkaya. Sementara sumbu

vertikal mengukur pertumbuhan kesejahteraan dari masing-masing

kelompok tersebut.

2009-2011

2011-2014

0

2

4

6

8

10

12

14

0 5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

Persentile pengeluaran per capita (miskin - kaya)

(Commodity boom)

(Falling Commodity prices)

Page 22: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

21

ekonomi yang selain mampu meningkatkan kesejahteraan dan

keadilan sosial juga bisa mengurangi kerusakan alam dan

lingkungan (UNEP, 2011).

Ijinkan saya mengilustrasikan konsep green economy ini dengan

beberapa studi kasus-studi kasus.

Selama puluhan tahun, pemerintah Indonesia mensubsidi bahan

bakar minyak (BBM) sampai ratusan trilyun rupiah. Subsidi

BBM menimbulkan konsumsi energi fosil yang berlebihan;

meningkatkan polusi lokal dan global; juga kemacetan di

perkotaan. Selain itu, subsidi BBM juga cenderung regresif

karena dinikmati lebih banyak oleh golongan kaya. Dengan

demikian kebijakan menghapuskan subsidi BBM adalah contoh

dari kebijakan yang mendukung green economy.

Tabel 4. Dampak penghapusan subsidi BBM November 2014

terhadap ketimpangan

Actual Dampak penghapusan

subsidi

Sep

2014

Sep

2015

Chg

(%) Gini

Chg

(%)

Kontri-

busi (%)

Total 0.414 0.402 -2.98 0.411 -0.52 17.52

Urban 0.433 0.419 -3.23 0.431 -0.44 13.16

Rural 0.336 0.329 -2.12 0.334 -0.57 27.02

Sumber: Yusuf dkk (2018)

Analisis dampak reformasi subsidi BBM yang dilakukan oleh

pemerintah di tahun 2005 (Yusuf dan Resosudarmo, 2008)

mengurangi CO2 sebesar 6.4-6.5% dan mengurangi kemiskinan

sampai 2.5% tanpa menurunkan pertumbuhan ekonomi secara

berarti. Yusuf dkk (2018) mengestimasi dampak penghapusan

Page 23: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

22

subsidi BBM yang dilakukan oleh pemerintah Jokowi di akhir

tahun 2014. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagai akibat dari

dampaknya terhadap inflasi berbagai jenis barang, kebijakan

tersebut mengurangi ketimpangan 2-3% (Tabel 4). Ini ekuivalen

dengan 17% penurunan ketimpangan yang terjadi setahun

kemudian.

Beberapa skenario green economy Indonesia, misalnya,

disimulasikan untuk melihat dampaknya terhadap

perekonomian Indonesia dan daerah dengan menggunakan

model ekonomi antar daerah (Yusuf dan Patunru, 2016).

Skenario peningkatan efisiensi sistem transportasi antar daerah

meningkatkan PDB sampai 1.7% di tahun 2030, juga mengurangi

intensitas karbon Indonesia sebesar 1.6%. Sementara itu,

skenario pengalihan 20% tranportasi pribadi ke publik

berpotensi mengurangi emisi CO2 sebesar 1.76% dan intensitas

CO2 sebesar 2.1% tanpa mengurangi pertumbuhan ekonomi.

Contoh lain adalah kasus moratorium konversi lahan hutan

alam menjadi perkebunan kelapa sawit yang dimulai oleh

pemerintah di tahun 2011. Studi (Yusuf dkk, 2018) menunjukkan

bahwa moratorium tersebut memang berdampak negatif

terhadap kesejahteraan Indonesia karena berkurangnya ekspor

kelapa sawit. Akan tetapi pengurangan kesejahteraan itu dapat

dikompensasi dengan mekanisme REDD (Reduction of Emissions

from Deforestation and Forest Degreadation) dengan pembayaran

transfers sebesar $10 per ton CO2 untuk setiap pengurangan

emisi CO2 yang terjadi karena kita menahan konversi hutan

alam.

Page 24: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

23

Gambar 9. Jalur pembangunan berkelanjutan

Sumber: Adaptasi penulis

Hadirin yang saya hormati dan muliakan,

Seperti diilustrasikan di Gambar 9, pertumbuhan inklusif bisa

menghilangkan trade-off antara pertumbuhan dan ketimpangan,

dan green economy bisa menghilangkan trade-off antara

pertumbuhan dan lingkungan.

Inclusive growth

Garis 45o

Keadilan/Pemerataan (E)

PDB Per Kapita (Y)

Green economy

Lingkungan (N) PDB Per Kapita (Y)

Sustainable development

Page 25: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

24

Saya ingin menyampaikan bahwa tentunya skenario

pertumbuhan inklusif dan green economy tidak bisa terjadi

dengan sendirinya karena sistem ekonomi pasar yang kita anut,

buta dengan keadilan dan eksternalitas lingkungan.

Ketimpangan dan kerusakan alam bukan bagian dari hitung-

hitungan untung rugi para pelaku ekonomi. Oleh karena itu

peran negara sangat diperlukan untuk melakukan koreksi-

koreksi. Dalam keadilan ekonomi, misalnya, melalui

pemerataan kesempatan dalam konteks pengembangan human

capital terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, serta

penguatan perlindungan sosial.

Dalam konteks pengelolaan SDA dan lingkungan, setidaknya

diperlukan dua hal dimana pemerintah berperan penting. Yang

pertama, adalah optimalisasi pengelolaan hasil-hasil SDA agar

manfaatnya masih dapat dirasakan oleh anak cucu kita. Kedua

adalah bagaimana jasa-jasa ekosistem bukan hanya dapat

dikenali oleh pelaku ekonomi, tetapi menjadi bagian terpisahkan

dari keputusan-keputusan ekonomi mereka. Pemerintah bisa

berperan untuk membantu internalisasi eksternalitas

lingkungan melalui berbagai instrumen kebijakan.

Sebagai penutup, saya ingin menyimpulkan bahwa, trade-off

antara pertumbuhan, keadilan dan lingkungan bukanlah

sesuatu yang alamiah dan tak bisa dihindari. Trade-off itu hanya

menjadi realitas kalau itu satu-satunya pilihan. Padahal, pilihan-

pilihan lain dalam mengelola pembangunan tersedia. Kita hanya

perlu membuka diri terhadap paradigma-paradigma baru,

berpikir dan bekerja sedikit lebih keras, dan bersinergi. Tuhan

tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang

mengubahnya. Kalau kita percaya itu, trade-off antara

Page 26: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

25

pertumbuhan, keadilan dan lingkungan hanyalah mitos.

Pembangunan berkelanjutan adalah realitas.

Bapak, ibu, dan hadirin yang saya hormati,

Sebelum mengakhiri orasi ilmiah ini, ijinkan saya sekali lagi

memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa

ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan anugrah kepada kita

semua, terutama kepada saya sehingga Insya Allah pada hari ini

saya dapat dikukuhkan dalam jabatan Guru Besar bidang

Ekonomi Lingkungan di Universitas Padjadjaran.

Sebelum saya melanjutkan, ijinkan saya menyampaikan bahwa

walaupun jabatan guru besar ini melekat kepada saya secara

pribadi, proses perjalanan menuju hari ini, adalah proses

panjang yang sifatnya kolektif. Begitu banyak peran berbagai

pihak yang sangat instrumental sehingga tanpa itu sungguh

tidak mungkin hari ini saya bisa berdiri di hadapan bapak ibu

sekalian. Untuk itu, ijinkan, saya juga menyampaikan selamat

untuk kita semua.

Oleh karena itu, maka penganugerahan jabatan Guru Besar ini

adalah amanat dan tanggung-jawab yang sangat besar. Dan

dengan ini saya berjanji akan berusaha sekeras mungkin untuk

dapat menjalankan tugas-tugas saya sebagai Guru Besar dan

juga menjaga prinsip-prinsip ilmiah dan integritas akademik

dalam aktivitas-aktivitas yang saya jalankan serta ikut menjaga

agar prinsip yang sama selalu dipegang oleh institusi yang saya

cintai, Universitas Padjadjaran. Saya memohon kekuatan kepada

Allah SWT agar saya mampu menanggung amanat tersebut.

Page 27: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

26

Hadirin yang saya muliakan,

Sekarang, perkenankan saya untuk mengucapkan terima kasih

dan penghargaan setinggi-tingginya kepada berbagai pihak

yang telah berperan menghantarkan saya meperoleh jabatan

akademik yang sangat terhormat ini. Saya mohon maaf, jika ada

pihak-pihak yang lupa untuk saya sebut.

Terimakasih kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi atas

kepercayaan dan kehormatan yang diberikan kepada saya untuk

mengemban jabatan Guru Besar ini. Terima kasih saya

sampaikan kepada Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Dr.

med. Tri Hanggono Achmad, Dr. Nury Effendi, SE, MA, Dr.

Mohamad Fahmi, SE, MT, Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE, M. T, Dr.

Kodrat Wibowo, SE, Dr. Wawan Hermawan, SE, M.T., Dr. Diana

Sari, M. Mgt, Prof. Ernie Tisnawati Sule, SE, M. Si, Prof. Dr. Sri

Mulyani, NS, SE, M.Si, Ak, Prof. Dr. Ir. Nurpilihan Bafdal, MSc,

Prof. Dr. Hj. Sutyastie Soemitro Remi, S.E., M. S, Prof. H. Oekan

Abdoellah, MA., Ph.D, dan Prof. dr. Ramdan Panigoro, M.Sc.

yang telah mendukung pengusulan Guru Besar saya.

Tak lupa saya sampaikan terima kasih kepada Ketua beserta

seluruh Anggota Senat Akademik Universitas Padjadjaran yang

telah memberikan rekomendasi, dukungan dan bantuan dalam

proses pengusulan jabatan Guru Besar saya.

Saya sampaikan pula terima kasih kepada Acun Ependi, SE,

Enjang Setiawan, S.Sos, Setiadi, A.Md, Nia Rosdiani, A.Md, R.

Ella Irawati, S.A.B dan Harry Mulyana, S.Sos yang telah

memfasilitasi pengajuan Guru Besar saya secara administratif.

Page 28: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

27

Hadirin yang saya muliakan,

Sekarang Ijinkan saya menyampaikan terima kasih kepada

pembimbing-pembimbing saya dalam menyelesaikan studi

jenjang S1 sampai S3. Pertama, terima kasih kepada Prof. Dr.

Yuyun Wirasamita, SE, M.Sc, pembimbing skripsi saya di

jurusan Ekonomi Studi Pembangunan, Universitas Padjadjaran.

Terima kasih kepada Prof. Dr. Phoebe Koundouri, pembimbing

tesis S2 saya di University College London, Inggris. Kemudian

saya sampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada

pembimbing-pembimbing disertasi S3 saya di The Australian

National University, Australia: Prof. Dr. Budy Resosudarmo,

Prof. Dr. Peter Warr dan Prof. Dr. Raghbendra Jha.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Hj.

Tati Suhartati Joesron, SE., MS, dosen wali saya ketika menjalani

studi S1 dan Harlan Dimas, SE, M.A. senior saya yang tak pernah

berhenti bahkan sampai hari ini memberikan semangat kepada

saya untuk terus berkarya. Saya juga ingin mengucapkan terima

kasih kepada Firman Jatnika, SE yang sempat menjadi mentor

saya dalam bidang ilmu ekonomi diawal-awal masa kuliah S1

saya.

Jika ada istilah bahwa faktor penting dalam kesuksesan adalah

“the right time and the right place”, menurut saya perlu ditambah

dengan istilah “with the right person”. Untuk itu, secara khusus,

saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Armida

Salsiah Alisjahbana, SE, MA. Prof. Armida meyakinkan saya dan

juga merekrut saya menjadi dosen di FEB UNPAD pada tahun

1997. Sejak itu Prof. Armida tak pernah berhenti menjadi mentor

saya dan membuka banyak pintu sehingga perjalanan saya

sebagai dosen di UNPAD bisa sampai ke hari ini.

Page 29: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

28

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan

yang pernah berjuang mengembangkan Center for Economics and

Development Studies (CEDS) FEB UNPAD, sehingga dapat

menjadi institusi terkemuka di Indonesia serta berkontribusi

juga kepada pengembangan diri saya pribadi. Terima kasih

kepada Dr. Arief Ramayandi, SE, MA, Arief Bustaman, SE,

M.Bus, Suryaningsih A. Don, SE, M.Si, Heriyaldi, SE, ME dan

Raisa Tri Wulandari, yang pernah bersama mengelola CEDS

pada periode 2008 sampai dengan 2015.

Selama dua tahun terakhir, saya juga membantu mendirikan dan

mengembangkan Center for Sustainable Development Goals

Studies atau SDGs Center. Terima kasih secara khusus kepada

rekan-rekan di SDGs Center, Dr. Zuzy Anna, Ade Kadarisman,

S.Sos., M.T, dr. Panji Fortuna, Dr. Achmad Maulana, SE, MA,

Wandira Larasati, SE, MA, Nirwan Maulana, SE, MA, Yangki

Imade Suara, SE, MA, Ade Maulana Rahman Hidayat, SE,

Aisyah Amatul Ghina, SE, Rahma, SE dan Anissa Rahmawati,

SE.

Selama bekerja sebagai peneliti di UNPAD, saya selalu dibantu

oleh banyak asisten peneliti. Saya tidak bisa menyebutkan nama

mereka satu persatu. Akan tetapi secara khusus saya ingin

mengucapkan terima kasih kepada Megananda, SE (Oboy) yang

selain perannya sebagai asisten peneliti yang handal juga

merupakan sahabat secara pribadi dalam suka dan duka di

kantor CEDS di Jalan Cimandiri.

Saya juga ingin memberikan apresisasi ke beberapa lembaga

pemerintah yang pernah melibatkan saya untuk membantu

pengambilan kebijakan sehingga saya selalu mempunyai ruang

untuk mengaplikasikan ilmu yang saya punya. Terima kasih

Page 30: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

29

kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan

Nasional/Bappenas terutama Kedeputian Bidang Ekonomi,

Kedeputian Bidang Pengembangan Regional serta Kedeputian

Bidang Kemaritiman dan SDA; Badan Kebijakan Fiskal-

Kementrian Keuangan; Kementrian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan; Bank Indonesia; dan lembaga-lembaga lain yang

tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Aktivitas saya diberbagai organisasi juga berperan sangat

penting dalam perjalanan karir saya. Secara khusus saya ingin

mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan yang bersama

saya menjadi pengurus Indonesian Regional Science Association

(IRSA), rekan-rekan di Economy and Environment Program for

Southeast Asia (EEPSEA) dan Economy and Environment Institute

(EEI) Indonesia.

Hadirin yang saya hormati,

Terakhir, ijinkan saya mengucapkan terima kasih kepada

anggota-anggota keluarga yang saya cintai. Kepada adik-adik

saya Miftah Mazied, S.T, dan Laila Qodariah, S.Psi, M.Psi.,

terima kasih atas kehangatan, keceriaan dan kekompakan

selama kita dibesarkan sehingga membantu membentuk jati diri

kita seperti sekarang.

Kemudian, saya memberikan penghormatan dan terima kasih

sebesar-besarnya kepada Ibunda Sitti Mariam dan Ayahanda

yang membesarkan saya, Rohmat. Tak lupa saya ucapkan terima

kasih kepada ayah kandung saya Yusuf Hadim, SH. Secara

khusus, saya tidak akan melupakan perjuangan Ibunda sebagai

seorang guru, yang harus mengajar di dua sekolah dari pagi

sampai sore sepanjang hidupnya hanya untuk memastikan kami

semua untuk memperoleh kesempatan pendidikan setinggi-

Page 31: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

30

tingginya. Hanya Allah SWT yang bisa membalas pengorbanan,

perjuangan dan ketulusan orang tua saya.

Hadirin yang saya muliakan,

Saya percaya bahwa Tuhan selalu punya rencana untuk kita.

Ketika saya menempuh studi S3 di Australia, Tuhan

mempertemukan saya dengan istri saya, Arriya Mungsunti,

Ph.D. Pencapaian jabatan Guru Besar di Universitas Padjadjaran

ini sejatinya adalah perjuangan dan perjalanan kami bersama.

Ingin saya sampaikan, bahwa jalan tersebut panjang dan berliku

dan membutuhkan banyak pengorbanan terutama dari istri

saya. Sebagai warga negara Australia dan Thailand, pilihan-nya

terbuka untuk bisa juga berkarya dimana saja. Hanya cinta,

kesetiaan tak terhingga dan rencana Allah SWT yang akhirnya

menuntunnya untuk memutuskan bersama saya kembali ke

Indonesia. Dengan ini saya ingin mengucapkan terima kasih

kepada istri saya Arriya Mungsunti atas waktunya baik sebagai

istri, kawan diskusi, penyemangat serta dukungan penuh-nya

atas karir saya di UNPAD. This professorship is for you. We did it!

Terakhir, kepada para kawan, kolega dan rekan sejawat yang

telah berkenan hadir pada kesempatan ini, saya haturkan terima

kasih, semoga Allah Subhaanahu wa ta’ala senantiasa

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Aamiin.

Wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barokaatuh.

Page 32: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

31

Daftar Pustaka

Alesina, Alberto, and Dani Rodrik. "Distributive politics and

economic growth." The quarterly journal of economics 109.2

(1994): 465-490.

Ali, I. and Zhang, J. (2007). Inclusive Growth toward a

Prosperous Asia: Policy Implications. ADB Economics and

Research Department Working Paper. Manila: Asian

Development Bank.

Alisjahbana, Armida and Arief A. Yusuf, Green Accounting and

Sustainable Development in Indonesia, 2004, Ford

Foundation and Unpad Press, Bandung. Indonesia.

ISBN: 9799664780.

Alisjahbana, Armida Salsiah, and Arief Anshory Yusuf.

"Assessing Indonesia's sustainable development: long-

run trend, impact of the crisis, and adjustment during the

recovery period." ASEAN Economic Bulletin (2004): 290-

307.

Bank Dunia. 2018. Riding the Wave: An East Asian Miracle for

the 21st Century. World Bank East Asia and Pacific Regional

Report; Washington, DC: World Bank. © World Bank.

https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986

/28878 License: CC BY 3.0 IGO

Benner, Chris, and Manuel Pastor. "Brother, can you spare some

time? Sustaining prosperity and social inclusion in

America’s metropolitan regions." Urban Studies 52.7

(2015): 1339-1356.

Page 33: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

32

Berg, Andrew, Jonathan D. Ostry, and Jeromin Zettelmeyer.

"What makes growth sustained?” Journal of Development

Economics 98.2 (2012): 149-166.

Busch, Jonah, R. Lubowski, F. Godoy, M. Steininger, A. Yusuf, K.

Austin, J. Hewson, D. Juhn, M. Farid and F. Boltz,

structuring national and sub-national economic

incentives to reduce emissions from deforestation in

Indonesia, Proceeding of the National Academy of Science

(PNAS), January 24, 2012, vol. 109 no. 4 pp. 1062-1067.

Dollar, David, and Aart Kraay. "Growth is Good for the Poor."

Journal of economic growth 7.3 (2002): 195-225.

Ferrer-i-Carbonell, Ada, and Xavier Ramos. "Inequality and

happiness." Journal of Economic Surveys 28.5 (2014): 1016-

1027.

Grossman, G. M., and Krueger, A. B. (1994). Environmental

impacts of a North American Free Trade Agreement. In

‘‘The U.S.–Mexico Free Trade Agreement’’ (P. Garber, Ed.).

MIT Press, Cambridge, MA.

Izzati, Ridho & Arief Anshory Yusuf, Inequality and happiness:

A panel data analysis for Indonesia, Working papers in

economics and development studies (WOPEDS), No. 2018.

Kaldor, Nicholas. "Alternative theories of distribution." The

review of economic studies 23.2 (1955): 83-100.

Klasen, S. (2010). Measuring and Monitoring Inclusive Growth:

Multiple Definitions, Open Questions, and Some

Constructive Proposals. ADB Sustainable Development 12.

Working Paper Series. Manila: Asian Development Bank.

Page 34: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

33

Lucas, Robert E. "On the mechanics of economic development."

Journal of monetary economics 22.1 (1988): 3-42.

McKinley, T. (2010). Inclusive Growth Criteria and Indicators: An

Inclusive Growth Index for Diagnosis of Country Progress.

Manila: Asian Development Bank.

Patunru, Arianto A., and Arief Anshory Yusuf. "Toward a Low-

Carbon Economy for Indonesia: Aspirations, Actions and

Scenarios." Investing on Low-Carbon Energy Systems.

Springer Singapore, 2016. 79-109.

Perotti, Roberto. “Growth, income distribution, and democracy:

What the data say”, Journal of Economic growth 1.2 (1996):

149-187.

Persson, Torsten, and Guido Tabellini. "Is inequality harmful for

growth?” The American Economic Review (1994): 600-621.

Romer, Paul M. "Increasing returns and long-run growth."

Journal of political economy 94.5 (1986): 1002-1037.

Selden, T. M., and Song, D. (1994). Environmental quality and

development: Is there a Kuznets curve for air pollution?

J. Environ. Econ. Environ. Mgmt. 27, 147–162.

Shafik, N., and Bandyopadhyay, S. (1992). ‘‘Economic Growth

and Environmental Quality: Time Series and Cross-

Country Evidence,’’ background paper for World

Development Report 1992. The World Bank, Washington,

DC.

Stern, David I. "The rise and fall of the environmental Kuznets

curve." World development 32.8 (2004): 1419-1439.

Page 35: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

34

Todaro, Michael P., and Stephen C. Smith (2011). Economic

Development. Boston: Pearson Addison Wesley.

United Nations Environment Program (UNEP), 2011, Towards a

Green Economy: Pathways to Sustainable Development

and Poverty Eradication.

Yusuf, Arief A., Arianto A. Patunru, and Budy P. Resosudarmo.

"Reducing Petroleum Subsidy in Indonesia: An

Interregional General Equilibrium Analysis." Regional

Growth and Sustainable Development in Asia. Springer

International Publishing, 2017. 91-112.

Yusuf, Arief Anshory & Resosudarmo, B., On the distributional

impact of a carbon tax in developing countries: the case

of Indonesia, Environmental Economics and Policy

Studies, 2015, 17(1), pp. 131-156

Yusuf, Arief Anshory & Victor Pirmana, Testing Hartwick's rule

for Indonesian provinces, paper presented at the the the 3rd

East Asian Association of Environmental and Resource

Economics (EAARE), February 2013, Huangshan, China

Yusuf, Arief Anshory (2010), Estimates of the “Green” or “Eco”

Regional Domestic Product of Indonesian Provinces for

the year 2005, Economics and Finance Indonesia Vol. 58 No.

2.

Yusuf, Arief Anshory (2014)."International Commodity Prices

and Inequality in Indonesia," Working Papers in Economics

and Development Studies (WoPEDS) 201409, Department of

Economics, Padjadjaran University, revised Jun 2014.

Page 36: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

35

Yusuf, Arief Anshory, 2014. "International Commodity Prices

and Inequality in Indonesia," Working Papers in Economics

and Development Studies (WoPEDS) 201409, Department of

Economics, Padjadjaran University, revised Jun 2014.

Yusuf, Arief Anshory and Andy Sumner, “How inclussive

growth been in Indonesia?” Paper presented at 14 – 16 April

2016, Southeast Asian Studies Symposium 2016, the.

Mathematical Institute, University of Oxford.

Yusuf, Arief Anshory and Herminia Francisco, Hotspots!

Mapping Climate Change Vulnerability in Southeast Asia,

2010, Economy and Environment Program for Southeast

Asia, Singapore. ISBN: 978-981-08-6293-0.

Yusuf, Arief Anshory, Mark Horridge and Louise Roos,

Moratorium of palm oil expansion from natural forest

and the role of international transfers, forthcoming, Asian

Development Review, MIT Press.

Yusuf, Arief Anshory, Sumner, Andy and Rum, Irlan Adiyatma,

“Twenty Years of Expenditure Inequality in Indonesia,

1993-2013”, Bulletin of Indonesian Economic Studies, 2014,

50, issue 2, p. 243-254.

Yusuf, Arief Anshory, Niken Kusumawardhani, Asri Yusrina,

Ridho Al Izzati & Iqbal Wibisono, “Does Eliminating

Gasoline Subsidy Reduce Inequality? A Lesson from

Indonesian “Big-Bang” Fuel Subsidy Reform”, Paper

presented at Workshop on Economic approaches to

environmental management in Southeast Asia, Economy

and Environment Partnership for Southeast Asia

Page 37: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

36

(EEPSEA), University of Economics Ho Chi Minh city, 10

January 2018.

Yusuf, Arief Anshory, Keadilan untuk Pertumbuhan, UNPAD

Press, Bandung, ISBN: 978-602-439-278-9

Page 38: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

37

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap Prof. Arief Anshory Yusuf, SE, M.Sc, Ph.D

TTL Bandung, 19 Oktober 1972

Alamat Jl. Ligar Mayang no 32, Bandung

Pekerjaan Dosen/Peneliti di Universitas Padjadjaran

Jabatan Guru Besar Ekonomi Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNPAD

Jabatan lainnya Visiting Researcher, King’s College London, Inggris

Visiting Fellow, The Australian National University, Australia

Visiting Professor, Rikyo University, Tokyo, Japan

Anggota Editorial Board, Bulletin of Indonesian Economics Studies

Director, Economy & Environment Institute (EEI) Indonesia

President, Indonesian Regional Science Association (IRSA) 2017-2019

Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI)

Page 39: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

38

Jabatan sebelumnya

Direktur Eksekutif, Center for Sustainable Development Goals Studies (SDGs Center), UNPAD 2016-2017

Direktur Center for Economics and Development Studies (CEDS) FEB UNPAD 2010-2015

Wakil Direktur Center for Economics and Development Studies (CEDS) FEB UNPAD 2008-2010

Senior Economist, Economy and Environment Program for Southeast Asia (EEPSEA) 2008-2013

Pendidikan PhD in economics, The Australian National University, Australia (2009)

MSc in environmental and resource economics, University College London, Inggris (2002)

Sarjana Ekonomi, Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia (1997)

Penghargaan The AJARE (Australian Journal of Agricultural and Resource Economics) Best Paper Prize 2011 (2012)

Peter Neijkamp Research Encouragement Award 2011 from the Regional Science Association International (RSAI) (2011)

Page 40: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

39

East Asian Development Network (EADN) individual research grants (2011)

Padjadjaran University Best Academic Paper in Social Science (2008)

Unidea Bank Travel grant award to attend the 2nd Summer School on Development on Inequality, Growth and Human Development, Italy, July 2007

Economy and the Environment Program for South East Asia Ph.D Thesis Award (2006)

Best presentation for the year 2006 in the PhD Seminar Series, Division of Economics, RSPAS, Australian National University

International Post-graduate Research Scholarship (IPRS) (2004)

Graduated with ‘Distinction’, from the Department of Economics, University College London, the University of London, UK (2002)

East Asian Development Network (EADN) research grant (2001)

British Chevening Awards (2001)

Graduated ‘Cum Laude’ from Department of Economics, Padjadjaran University, Bandung, Indonesia (1997)

Page 41: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

40

PULIKASI ILMIAH

ARTIKEL JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL

Yusuf, Arief Anshory, and Andy Sumner. "Growth, Poverty, and Inequality under Jokowi." Bulletin of Indonesian Economic Studies 51.3 (2015): 323-348.

Yusuf, Arief Anshory & Resosudarmo, B., “On the distributional impact of a carbon tax in developing countries: the case of Indonesia”, Environmental Economics and Policy Studies, 2015, 17(1), pp. 131-156

Yusuf, Arief Anshory, Sumner, Andy and Rum, Irlan Adiyatma, “Twenty Years of Expenditure Inequality in Indonesia, 1993-2013”, Bulletin of Indonesian Economic Studies, 2014, 50, issue 2, p. 243-254.

Warr, Peter and Arief Anshory Yusuf, "Fertilizer subsidy and food self-sufficiency in Indonesia", Agricultural Economics, 2014, 45(5), 571-588

Warr, Peter, and Arief Anshory Yusuf. "World food prices and poverty in Indonesia." Australian Journal of Agricultural and Resource Economics, 2014, vol 58 no. 1 pp 1-21.

Sagala, Perdamen, Akita, Takahiro and Yusuf, Arief Anshory, (2014), Urbanization and expenditure inequality in Indonesia: testing the Kuznets hypothesis with provincial panel data, Letters in Spatial and Resource Sciences, 7, issue 3, p. 133-147.

Warr, Peter, Jay Menon, Arief A. Yusuf, Poverty Impacts of Natural Resource Revenues, Journal of Asian Economics, 2012, 23 (4), 442–453

Page 42: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

41

Busch, Jonah, R. Lubowski, F. Godoy, M. Steininger, A. Yusuf, K. Austin, J. Hewson, D. Juhn, M. Farid and F. Boltz, structuring national and sub-national economic incentives to reduce emissions from deforestation in Indonesia, Proceeding of the National Academy of Science (PNAS), January 24, 2012, vol. 109 no. 4 pp. 1062-1067.

Warr, Peter and Arief A. Yusuf, Reducing Indonesia’s deforestation-based greenhouse gas emissions, Australian Journal of Agriculture and Resource Economics, Vol. 55, no. 3, 2011, pp. 297-320.

Warr, Peter, Jay Menon and Arief A. Yusuf, Regional Economic Impact of Large Projects: A General Equilibrium Application to Cross-Border Infrastructur, Asian Development Review, 2010, vol. 27, no. 1, pp. 104-134.

Yusuf, Arief A. and Budy Resosudarmo, Does Clean Air Matter in Developing Countries Megacities? A Hedonic Price Analysis of the Jakarta Housing Market, Indonesia, Ecological Economics, 68(5), 2009, 1398-1407.

Resosudarmo, Budy and Arief A. Yusuf, Survey of recent development, Bulletin of Indonesian Economic Studies, 45(3), 2009, 287-315.

Yusuf, Arief A. and Budy Resosudarmo, Mitigating Distributional Impact of Fuel Pricing Reform: Indonesian Experience, Asean Economic Bulletin, 25(1), 2008, 32-47.

Budy Resosudarmo and Arief A. Yusuf, Is the Log Export Ban an Efficient Instrument for Economic Development and Environmental Protection? The Case of Indonesia, Asian Economic Papers, 5(2), 2006, 75-104.

Page 43: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

42

Yusuf, Arief A. and Phoebe Koundouri, Willingness to Pay for Water and Location Bias in Hedonic Price Analysis: Evidence from Indonesian Housing Market, Environment and Development Economics, 10(6), 2005, 1-17.

Armida Alisjahbana, and Arief A. Yusuf, Indonesia Sustainable Development: Genuine Saving and Change in Wealth per Capita, ASEAN Economic Bulletin, 21(3), 2004, 290-307.

ARTIKEL JURNAL ILMIAH NASIONAL

Arief Anshory Yusuf, Estimates of the “Green” or “Eco” Regional Domestic Product of Indonesian Provinces for the year 2005, Economics and Finance Indonesia Vol. 58 No. 2, 2010.

Arief Anshory Yusuf, Arief. (2015). External Shocks and Poverty: How recession in Europe, Japan, and China affects Indonesian poor. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. 18.. 10.21098/bemp.v18i2.523.

BUKU

Arief Anshory Yusuf, Keadilan Untuk Pertumbuhan, 2018, UNPAD Press, ISBN 978-602-439-278-9

Yusuf, Arief Anshory and Herminia Francisco, Hotspots! Mapping Climate Change Vulnerability in Southeast Asia, 2010, Economy and Environment Program for Southeast Asia, Singapore. ISBN: 978-981-08-6293-0.

Armida Alisjahbana and Arief A. Yusuf, Green Accounting and Sustainable Development in Indonesia, 2004, Ford

Page 44: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

43

Foundation and Unpad Press, Bandung. Indonesia. ISBN: 9799664780.

BUKU SUNTINGAN

I Komang Gde Bendesa, Luh Gede Meydianawathi, Hefrizal Handra, Djoni Hartono, D.S. Priyarsono, Budy P. Resosudarmo and Arief A. Yusuf, (2016) “Tourism and Sustainable Regional Development”, IRSA Book Series on Regional Development No. 14, UNPAD Press.

Hamid Paddu, D.S. Priyarsono, Arief A. Yusuf, Djoni Hartono, Budy P. Resosudarmo (2015), “Regional Development in Indonesia: Some Notes for the Jokowi Government”, IRSA Book Series on Regional Development No. 13, UNPAD Press.

Mohamad Fahmi, Arief A. Yusuf, Muhamad Purnagunawan, Budy P. Resosudarmo, D.S. Priyarsono (2014), “Government and Communities: Sharing Indonesia’s Common Goals”, IRSA Book Series on Regional Development No. 12, Unpad Press.

BAB DALAM BUKU SUNTINGAN INTERNASIONAL

Yusuf, Arief A., Arianto A. Patunru, and Budy P. Resosudarmo. "Reducing Petroleum Subsidy in Indonesia: An Interregional General Equilibrium Analysis." Regional Growth and Sustainable Development in Asia. Springer International Publishing, 2017. 91-112.

Patunru, Arianto A., and Arief Anshory Yusuf. "Toward a Low-Carbon Economy for Indonesia: Aspirations, Actions and Scenarios." Investing on Low-Carbon Energy Systems. Springer Singapore, 2016. 79-109.

Page 45: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

44

Coxhead, Ian, Thee Kian Wie, and Arief Anshory Yusuf. "Twenty-First Century Challenges." in Routledge Handbook of Southeast Asian Economics (2014), Ian Coxhead (ed), London

Yusuf, Arief. A and Budy Resosudarmo, 2011, Is Reducing Subsidy on Vehicle Fuel Equitable? A Lesson from Indonesian Reform Experience, in Thomas Sterner and Selma Oliveira (eds), Fuel Taxes and the Poor: The Distributional Effects of Gasoline Taxation and Their Implications for Climate Policy, Earthscan, London. ISBN 9781617260926

Arief A. Yusuf and Phoebe Koundouri, Household’s Value of Domestic Water as Reflected by House Rent in Indonesia: A Supply Driven Approach Revisited. in Econometrics Informing Natural Resource Management: Selected Empirical Analysis (ed. P. Koundouri), 2004, Edward Elgar, London. ISBN: 1 84376 922 0

BAB DALAM BUKU SUNTINGAN NASIONAL

Hartono, D., B. Resosudarmo, and A. Yusuf, 2010, "Konsep dasar eksternalitas", dalam Pembangunan Berkelanjutan: Peran dan Kontribusi Emil Salim (editor I. J. Azis, A. Patunru, B. Resosudarmo, dan L. Napitupulu), Kompas Pustaka Gramedia, Jakarta.

Arief A. Yusuf and Budy Resosudarmo, Assessing the Value of Clean Air in a Developing Country: A Hedonic Price Analysis of the Jakarta Housing Market, Indonesia. in Suahasil Nazara (ed), 2006, Natural Disasters' Impact and Challenges for Recovery: Economics on Aids, Governance, Infrastructure. Indonesian Regional Science Association.

Page 46: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

45

Armida Alisjahbana and Arief A. Yusuf, Poverty Dynamics in Indonesia: Evidence from Longitudinal Data, in Regional Development in Decentralized Era (eds. Alisjahbana A and B.P. Resosudarmo), 2004, Indonesian Regional Science Association and Unpad Press.

Armida Alisjahbana and Arief A. Yusuf, Green National Account Measurement for Indonesia: Trial Estimates of the 1990 and 1995 SEEA in Indonesia's Sustainable Development in a Decentralisation Era (eds. Budy P. Resosudarmo et al, 2002, Indonesian Regional Science Association (IRSA). ISBN: 9799698901.

Armida Alisjahbana and Arief A. Yusuf, Measuring Indonesia's Sustainable Development: Genuine Saving and Changes in Wealth per Capita: in Maria Ratnaningsih, Awal Subandar, and Azis Khan (eds), Natural Resources and Environmental Accounting Volume 1, BPFE, Yogyakarta, 2003

Arief A. Yusuf and Armida Alisjahbana, To What Extent Green Accounting Measure Sustainable Development, in Maria Ratnaningsih, Awal Subandar, and Azis Khan (eds), Natural Resources and Environmental Accounting Volume 2, BPFE, Yogyakarta, 2003

ARTIKEL OPINI DI MEDIA POPULER

From vicious poverty cycle to virtous social mobility, The Jakarta Post, 28 August, 2017.

Indonesia's Jarring Wealth Gap, Aljazeera.com, 29 July, 2014 (with Andy Sumner).

Page 47: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

46

Kartu Jakarta Pintar dan Ketimpangan (Jakarta Smart Card and Inequality), Koran Tempo, 18 July, 2014.

Kota Bandung (Sebenarnya) untuk Siapa? (City of Bandung: For whom?) Pikiran Rakyat, 8 January, 2014

Equality of opportunity: The currency of post-2015 development agenda, The Jakarta Post, 25 March 25, 2013.

Mitigasi Perubahan Iklim dan Potret Ekonomi Indonesia (Mitigating Climate Change and The Portrait of Indonesian Economy), Kompas, 29 November, 2007.

Kesempatan Curi Adegan di KTT Bali (Momentum of Bali Summit), Pikiran Rakyat, 16 November, 2007.

Nobel Ekonomi dan Kita (Economics Nobel Prize and Us), Pikiran Rakyat, 31 October, 2007.

Mengkaji Lagi Ketimpangan di Indonesia (Re-assessing Inequality in Indonesia) Kompas, 14 September, 2006.

Kemiskinan dan Efektivitas BLT (Poverty and Effectiveness of Compensation Scheme), Pikiran Rakyat, 5 September, 2006.

Investasi Exxon dan Kutukan SDA (Exxon Investment and the Resource Curse), Pikiran Rakyat, 7 April 2006.

Simulasi Kemiskinan di Jabar (Poverty Simulation in West Java), Pikiran Rakyat, 17 october, 2005.

Inflasi dan Kenaikan Harga BBM (Inflation and Fuel Price Increase), Pikiran Rakyat, 8 November, 2005 (with A. Ramayandi).

PEMBICARA DI KONFERENSI INTERNASIONAL

Page 48: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

47

The European Association of Development Research and Training Institutes (EADI) – Nordic Conference, 20-23 August, 2017, Bergen, Norway. Presentation title: “Can Indonesian economic growth be inclusive and immiserising?”

The Immiserizing growth workshop, May 26-27, 2017, University of Toronto, Toronto, Canada. Presentation title: “Can Indonesian economic growth be inclusive and immiserising?”

Oxford Southeast Asia Studies Symposium, 14-16 April 2016, Oxford University. Presentation title: “Has Indonesian Economic Growth been Inclusive?”, Oxford, UK.

International Development Institute Workshop on “Between Precarity and Vulnerability” 10-11 March 2016, King’s College London on Presentation title: “Poverty prospect as measure of vulnerability: the case of Indonesia”, London UK.

Indonesia Update Conference 2015, The Australian National University, 18-19 September 2015, on Presentation title: “Economic update: growth, poverty and inequality under Jokowi”, Canberra, Australia.

RITE Waseda Workshop on Energy Efficiency, Renewable Energy and Climate Change Modeling 2015, 10 July 2015, Waseda University. Presentation title: “Energy efficiency priority for Indonesia: A General Equilibrium investigation”, Tokyo, Japan.

Planet Under Pressure Conference, 26-29 March, 2011, London, UK. Presentation title: “On the distributional effect of carbon tax in Indonesia”

Page 49: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

48

The 18th Annual Conference of the European Association of Environmental and Resource Economists, Rome, Italy, 29 June – 2 July 2011. Presentation title: “Reducing Indonesia’s deforestation-based greenhouse gas emissions”.

A Global Greenhouse Gas Tax Draft Treaty Workshop, 21-22 January, 2011, University of Helsinki, Helsinki, Finland. Presentation title: “The distributional effect of carbon tax in Indonesia”

Asia Climate Change Policy Forum, Crawford School of Economics and Government, The Australian National University, 27-28 October, 2010, Canberra, Australia. Presentation title: “Climate change mitigation and actions in Indonesia”

Ardnt-Cordent Department of Economic's Trade and Development Seminar, The Australian National University, 14 October, 2010, Canberra, Australia. Presentation title: “Reducing deforestation-based greenhouse gas emissions for Indonesia”.

ASEAN Conference on Biodiversity, Singapore, October 2009. Presentation title: “Climate change vulnerability mapping for Southeast Asia”.

The 27th Indonesia Update Conference, The Australian National University, Canberra, Australia, October 2009. Presentation title: “Survey of Indonesian recent economic development”.

Climate Insecurities, Human Security and Social Resilience Conference, Nanyang Technological University, Singapore. August, 2009. Presentation title: “Climate change vulnerability mapping for Southeast Asia”.

Page 50: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

49

Map Asia Conference, 26-28 July, 2010, Kuala Lumpur, Malaysia. Presentation title: “Climate change vulnerability mapping for Southeast Asia”.

EEPSEA 31st Biannual Research Workshop, Dalat, Vietnam, May 2009. Presentation title: “The distributional effect of environmental policies”.

Climate Change Workshop for Asian Journalists IDRC-ASRO-EEPSEA, Manila, the Philippines. August, 2008. Presentation title: “Climate change vulnerability mapping for Southeast Asia”.

The 16th European Association of Environmental and Resource Economist (EAERE) Conference, Gotheborg, Sweden. June, 2008. Presentation title: “On the distributional effect of carbon tax in Indonesia”.

EEPSEA Climate Change Adaptation International Conference, Bali, Indonesia, February, 2008. Presentation title “Climate change vulnerability mapping for Southeast Asia”.

Indonesia Council Open Conference 2007 Monash University, Melbourne, VIC, Australia. September 2007.

EEPSEA Biannual Research Workshop, Beijing, China, May, 2007. Presentation title: “Modeling distributional effect of environmental policies: a progresss report”.

Indonesian Studies Postgraduate Workshop, The Australian National University, Canberra, Australia, April 2007.

Asian Development Bank lnstitute (ADBI) workshop, Vientiene, Lao PDR, April, 2007. Presentation title “The poverty impact of natural resource revenue”.

Page 51: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

50

E-Crew (Early Career Resource and Environmental Economics Workshop), October, 2005, Charles Sturt University, Australia. Presentation title: “Modeling the distributional effect of carbon tax and fuel subsidy reform: a research proposal”.

EEPSEA Biannual Research Workshop, Siem Reap, Cambodja, November, 2005. Presentation title: “Modeling distributional effect of environmental policies: a research proposal”.

The 2nd Summer School on Development on Inequality, Growth and Human Development, Civita Castellana (Viterbo) Italy, July 2007. Presentation:

The Asian Economic Panel Meeting, Sydney, Australia, October 2005. Presentation title: “Is export-log ban efficient instrument for environmental protection?”

The 6th Convention of East Asian Economist Association (EAEA), Singapore, November 2001. Presentation title: “Assessing Indonesia’s sustainabel development”.

PEMBICARA DI KONFERENSI NASIONAL

The 10th Indonesian Regional Science Association (IRSA) International Conference, 28-29 July, 2010, Surabaya, Indonesia.

The 3rd IRSA International Institute, 19-21 July, 2011, Padang, Indonesia.

Keynote Address on “Trend of Inequality in Indonesia” on the Workshop on “mapping the impact of inequality in Indonesia”, SMERU Research Institute, 17 June, 2014, Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta

Page 52: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

51

The 23rd Pacific Conference of Regional Science Association International, 2-4 July, 2013, Bandung, Indonesia.

Expert Group Meeting (EGM) on “Green Economy, Sustainable Innovation, and Structural Change: Challenge and Opportunities”, IDE-JETRO-ERIA, 7-8 March 2011, Jakarta Indonesia

International Conference on Business and Economics, Bukit Tinggi, Indonesia (Keynote Speaker), April 2010.

The 3rd National Seminar and the 1st Congress of Indonesian Natural Resource and Environmental Account Professions and Practicioners, Purwokerto, Indonesia, December, 2003.

The 8th IRSA International Conference, Malang, Indonesia, August, 2006.

The 7th IRSA International Conference, Jakarta, Indonesia, August, 2005.

The 5th IRSA International Conference, Bandung, July, 2003.

The 7th PRSCO Summer Institute/ The 4th IRSA International Conference, Bali, Indonesia, June, 2002

The 3rd IRSA International Conference, Jakarta, Indonesia, 2001.

PENGABDIAN MASYARAKAT DAN AKTIVITAS LAINNYA

Anggota dewan editor Journal Ilmiah

Bulletin of Indonesian Economic Studies (BIES), The Australian National University, Australia

SUSTINERE, Journal of Environment and Sustainability, IAIN Surakarta

Page 53: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

52

The Indonesian Journal of Planning and Development (IJPD), Universitas Diponegoro

Jurnal Ekonomi Pembangunan Indonesia (JEPI), Universitas Indonesia

Referee artikel jurnal ilmiah

Energy Policy

Environment and Economic Development

Asia Pacific Economic Literature

Journal of Policy Modeling

Environmental Research Letters

Iranian Earth Science

Organisasi President Indonesian Regional Science Association (IRSA) 2017-2019

Vice President Indonesian Regional Science Association (IRSA) 2015-2017

Secretary General Indonesian Regional Science Association (IRSA) 2013-2015

Board member Indonesian Regional Science Association (IRSA) 2003-2015

Member Indonesian Regional Science Association (IRSA) 1997-2003

Board of director East Asian Association of Environment and Resource Economics (EAAERE) 2015-2017

Page 54: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

53

Member East Asian Association of Environment and Resource Economics (EAAERE) 2012-2015

Konsultan Asian Development Bank (ADB)

The World Bank

United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP)

United Nations Development Program (UNDP)

Food and Agriculture Organization (FAO)

The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)

International Fund for Agriculture Development (IFAD)

International Development Research Center (IDRC)

Kementerian Negara Perencanaan Nasional/BAPPENAS

Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan

Kementrian Pertanian

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kementerian Transportasi

Page 55: TRADE-OFF ANTARA PERTUMBUHAN, KEADILAN DAN …sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Orasi-Arief-Yusuf... · 1976 1978 1980 1982 1984 1986 1988 1990 1992 1994 1996 1998

54

Badan Perencanaan Pembanguna Daerah (BAPPEDA) Jawa Barat