Orasi Ilmiah GB Abduh
-
Upload
syamsir-abduh -
Category
Documents
-
view
267 -
download
2
Transcript of Orasi Ilmiah GB Abduh
DISENTRALISASI PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN
Syamsir Abduh
PIDATO PENGUKUHAN SEBAGAI GURU BESAR TETAP
DALAM BIDANG ILMU TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS TRISAKTIJakarta, 21 Oktober 2009
Yang terhormat,
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas,
Koordinator Kopertis Wilayah III,
Ketua dan para Anggota Majelis Wali Amanat Badan Hukum Pendidikan Universitas Trisakti,
Ketua dan Anggota Senat Universitas Trisakti,
Pimpinan Universitas Trisakti, Pimpinan Fakultas, dan Program Studi di Lingkup Universitas Trisakti,
Rekan-rekan Dosen, Karyawan, dan mahasiswa Universitas Trisakti,
Para undangan serta hadirin yang saya muliakan.
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama dan paling utama marilah kita panjatkan puji
syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta’ala atas
limpahan karunia dan rahmatNya, sehingga hari ini kita
dapat berkumpul bersama dalam Sidang Senat Terbuka
Universitas Trisakti ini. Salawat dan salam kita haturkan
2
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya
dan pengikut setia beliau.
Sidang Terbuka Universitas Trisakti yang terhormat serta hadirin yang saya muliakan
Kebijakan di sektor ketenagalistrikan yang ada saat ini
menyebabkan jurang ekonomi yang lebar antar daerah.
Oleh karena itu perlu dipikirkan kebijakan di sektor listrik
yang dapat memberi jaminan pasokan listrik jangka
panjang untuk kepentingan generasi mendatang dan
meningkatkan akses masyarakat di berbagai daerah
terhadap bentuk-bentuk listrik modern.
Disentralisasi ketenagalistrikan merupakan kebijakan yang
mnencakup empat hal: Pertama, system penyediaan
ketenagalistrikan (power plant dan jaringan distribusi
dimiliki oleh Daerah). Kedua, Tarif Dasar Listrik (TDL)
merupakan tarif lokal yang didasarkan pada biaya untuk
memproduksi daya (cost recovery bases). Ketiga,
pemakaian bahan bakar lokal (misalnya : biomas dan
3
energi terbarukan lainnya). Keempat, ketenagalistrikan
merupakan bagian dari sistem ekonomi daerah.
Kebijakan disentralisasi ketenagalistrikan dipandang perlu
dilakukan untuk mewujudkan kemandirian energi daerah,
disamping itu dapat memenuhi keadilan masyarakat untuk
memperoleh akses listrik (elektifikasi baru mencapai
56%). Perencanaan penyediaan listrik dengan perioritas
sumber energi lokal akan lebih ekonomis karena tidak
membutuhkan biaya transportasi/distribusi, serta menjaga
ketahanan energi daerah sehingga lebih menjamin
keberlanjutan pembangunan ekonomi di daerah tersebut.
Dari segi teknis, disentralisasi ketenagalistrikan
meminimalisasi rugi-rugi distribusi (rata-rata 38%) karena
perbedaan jarak yang jauh antara lokasi pembangkit dan
pusat beban. Selain itu, diharapkan akan terjadi
peningkatan kemampuan daerah dalam perencanaan
ketengalistrikan daerah, termasuk melihat potensi
sumberdaya alam yang dapat dijadikan sumberdaya
energi untuk penyediaan listrik.
4
Dari segi ekonomi, disentralisasi ketegalistrikan akan
memudahkan sinergi antara kebutuhan persediaan dan
permintaan di daerah tersebut. Disentralisasi
ketenagalistrikan juga dapat ditujukan untuk meningkatkan
perekonomian daerah serta mendorong timbulnya sentra-
sentra perekonomian baru di pedesaan, baik karena
tersedianya akses listrik juga pengusahaan
ketenagalistrikan yang berbasis masyarakat (community
based small scale electricity generation).
Prinsip-prinsip Penentuan harga listrik
Penentuan harga listrik merupakan hal yang sangat
penting, karena harus mencakup aspek-aspek (Berrie,
1992): Pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional secara efisien untuk terciptanya penggunaan
listrik secara optimal. Kedua, menjamin agar konsumen
dilayani secara sama dan seimbang. Ketiga, menjamin
bahwa pengelola jasa ketenagalistrikan dapat terjamin
kelangsungan hidupnya secara finansial. Keempat,
pencapaian stabilitas dan kemudahan dalam pembacaan
meter dan penagihan kepada konsumen secara tepat dan
benar.
5
Aspek penting lainnya, yang perlu mendapatkan perhatian
adalah aspek pendanaan. Sumber dana bagi penyediaan
tenaga listrik dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik
yang berasal dari penjualan kepada pelanggan atau pun
sumber dana pemerintah yang kemudiannya harus
diseimbangkan dengan tingkat pendapatan perusahaan
listrik agar kelangsungan pembangkitan dapat
berkelanjutan. Selain dari kedua sumber dana tersebut,
perusahaan listrik dapat memperoleh dana yang berasal
dari investasi. Namun terdapat kelemahan dari alternatif
ini karena rate of return yang diinginkan oleh investor
umumnya lebih tinggi dari rate of return yang ditetapkan
oleh perusahaan listrik. Ketiga sumber pendanaan di atas
akan mewujudkan perbedaan kepentingan. Pertama,
perusahaan listrik akan berusaha bekerja efisien dalam
pengoperasian dan penggunaan modal. Kedua, pemilik
akan mengutamakan peningkatan keuntungan dari waktu
ke waktu. Ketiga investor akan mementingkan return dari
hasil investasi mereka.
Skenario diatas menggambarkan bahwa penyediaan dan
pengelolaan tenaga lsitrik bukanlah persoalan sederhana,
6
apatah lagi dalam keadaan perekonomian yang tidak
stabil (baca : krisis ekonomi). Dalam kondisi seperti ini:
Pertama, pemerintah kesulitan finansial dalam memenuhi
penyediaan tenaga listrik yang terus meningkat. Kedua,
menurunnya investasi baru di bidang ketenagalistrikan
yang disebabkan oleh selain rate of return yang rendah
(under price) juga country risk yang tinggi, sehingga
perusahaan listrik akan berusaha menaikkan harga,
padahal harga mempunyai pengaruh (price do matter).
Penentuan harga jual listrik merupakan hal yang sangat
penting, oleh karena itu, secara teoritis perlu diperhatikan
aspek-aspek : Pertama, tidak memberatkan konsumen
dalam artian harga jual energi listrik harus memperhatikan
keadaan ekonomi masyarakat. Kedua, tidak merugikan
unit pembangkit dalam artian harga jual energi listrik harus
dapat memenuhi kelangsungan hidup pembangkit. Ketiga,
harga jual yang ditetapkan harus stabil, sebisa mungkin
menghindari perubahan harga yang terlalu sering.
Sementara itu, penentuan tarif regional menimbulkan
konsekuensi dimana pemerintah tidak akan mensubsidi
daerah yang memberlakukan tarif regional. Di sisi lain,
7
harga jual listrik yang mahal belum tentu mampu dibayar
masyarakat karena dengan pengelolaan ketegalistrikan
daerah maka secara otomatis Pemda setempat
bertanggungjawab penuh dalam menanggung beban
pemeliharaan, pengoperasian. Untuk mereduksi
konsekuensi yang muncul dari pemberlakuan tarif listrik
regional ini, maka perlu upaya-upaya seperti : Pertama,
mengembangkan potensi daerah yang berbasis
sumberdaya lokal dengan memanfaatkan sumber energi
alternatif. Kedua, penentuan harga listrik dengan
mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat
daerah. Hal ini sangat dimungkinkan karena dalam
struktur biaya listrik selain terdapat biaya tetap sebagai
representasi dari biaya investasi (biaya beban/VA), juga
terdapat biaya variabel sebagai representasi dari biaya
operasional (biaya pemakaian/kWh) dimana pada
komponen biaya ini dimungkinkan diakomodir kepentingan
kemampuan daya beli masyarakat.
8
Sidang Terbuka Universitas Trisakti yang terhormat serta hadirin yang saya muliakan
Misalokasi penggunaan sumber daya dalam penentuan
harga listrik yang tidak tepat dapat menyebabkan
timbulnya welfare loss. Welfare-loss bagi ekonom adalah
sumber daya yang tidak bermanfaat, atau bagi seorang
insinyur adalah seakan-akan disipasi panas yang
berlebihan (baca:entropi dan entalpi), kedua-duanya
merupakan tantangan yang memerlukan jawaban praktis
(Amarullah, 1993). Namun, kurangnya perlengkapan
maupun adanya kendala menyebabkan halangan
mencapai solusi optimal. Seorang ekonom tentu
menyadari situasi klasik terdapatnya konflik antara
”efisiensi” dan ”ekuiti”. Agar konflik ini tidak terjadi, perlu
pemisahan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Jan
Timbergen mengingatkan bahwa ”number of instrument
for policies more than number of policies”. Sehingga
bilamana sektor listrik terdapat dua kebijakan, yaitu
efisiensi dan ekuiti, maka instrumen pelaksana kebijakan
itu harus paling kurang dua buah. Dalam kerangka berfikir
alan Timbergen ini, maka penyelesaian konflik efisiensi
9
dan ekuiti pada TDL, dapat ditetapkan dengan dua cara.
Pertama, penyelesaian di luar tarif. Teknik ini khas
Timbergen, penyelesaian efisiensi dan ekuiti secara
terpisah. Contoh yang pernah ada, adalah food stamp dan
energy stamp. Keduanya pernah diberlakukan di Amerika
Serikat. Sebagai ilustrasi, misalnya penerima food stamp
tetap berbelanja di supermarket, pasar yang dianggap
kompetitif, jadi efisien. Pada waktu selesai berbelanja,
food stamp kemudian diserahkan dan merupakan
potongan dari belanjaan, pemilik supermarket kemudian
menukarkan semua food stamp yang diterimanya pada
kas Negara menjadi uang tunai. Unsur ekuiti dipenuhi
karena adanya food stamp. Skema ini dapat dijalankan
Pemerintah pada TDL. Siapa yang berhak menerima
subsidi maupun berapa jumlahnya, sepenuhnya di tangan
pemerintah dan/atau DPR, katakanlah dalam bentuk
electricity stamp. Harga lsitrik ditetapkan pada tingkat
Long Run Marginal Cost (LRMC). Pelanggan tetap
membayar tarif menurut LRMC, tetapi langsung mendapat
potongan sebesr stamp yang dimilikinya. Tentu potongan
tidak boleh lebih besar dari tagihan listrik yang ditagihkan
perusahaan listrik waktu itu. Perusahaan listrik kemudian
10
mengumpulkan semua stamp lalu menukarkannya
menjadi uang tunai pada Kas Negara. Kedua,
penyelesaian di dalam tarif. Dalam rangka memperbaiki
alokasi sumber daya nasional, maka harga ditetapkan
pada tingkat LRMC (Abduh, 2000, Munasinghe, 1990).
Kemudian pada tingkat selanjutnya dilakukan koreksi
untuk menampung tujuan ekuiti. Hasil akhirnya
merupakan struktur tarif yang bebas welfare loss.
Welfare loss lainnya yang terkait dengan manajemen
beban listrik dan hubungannya dengan kebijakan
penentuan harga lsitrik. Secara teoritis suatu tarif listrik
yang ditetapkan atas prinsip marginal costing akan
memberikan price signal ke pelanggan untuk
menggunakan listrik secara efisien dan dengan pemikiran
akan mempengaruhi pola pemakaian listrik pelanggan itu.
Sebagai contoh, pemakai industri yang biaya listriknya
merupakan komponen besar dari total biaya produksi,
mereka akan akan bekerja dalam multi shift, akan sangat
sensitif kepada insentif tarif.
Di Eropa (Perancis, Norwegia, Belgia, Swedia dan Inggris)
merupakan suatu kebiasaan bagi suatu perusahaan listrik
11
untuk mempengaruhi pola harian pemakaian listrik
pelanggan melalui tarif waktu beban puncak (WBP) dan di
luar beban puncak (LWBP), perusahaan listrik di negara-
negara tersebut mempromosikan penggunaan peralatan
listrik spesifik yang dapat memperbaiki kurva beban
sistem, dengan menawarkan time of day metering bagi
pelanggan yang menggunakan peralatan tersebut. Hal ini
akan menaikkan angka faktor beban sistem dan dengan
sendirinya mengurangi keperluan peaking power plant.
Total kurva beban sistem dapat dipengaruhi dengan dua
cara yang saling berkaitan: pertama, dengan perlakuan
insentif harga melalui tarif yang berbeda menurut periode
waktu dalam sehari, misalnya selain WBP, LWBP, juga
midninght dan early morning. Atau yang berbeda dalam
setahun, seperti season dan off season. Skema harga
yang berbeda diharapkan dapat mempengaruhi pola
pemakain listrik pelanggan. Kedua, perusahaan listrik
dapat mempengaruhi pola pemakain listrik pelanggan
secara langsung dengan merubah waktu penggunaan
beberapa macam peralatan listrik pelanggan, misalnya
dengan mengendalikan waktu penggunaan peralatan
tersebut, atau pun dengan mempromosikan penggunaan
12
peralatan listrik yang dapat merubah waktu penggunaan
dari WBP ke LWBP.
Masalah manajemen beban dan hubungannya dengan
kebijakan harga pada WBP adalah penting bagi
perusahaan listrik di masa mendatang, mengingat bahwa
faktor beban sistem keseluruhan masih relatif rendah dan
perlu diperbaiki. Contoh, pelanggan rumah tangga pada
kWh 50%, mereka menggunakan listrik terutama pada
WBP, yaitu dari pukul 17.30 hingga 21.30. Manajemen
beban sektor rumah tangga memerlukan analisis
mendalam mengenai pola beban sistem. Agar dapat
ditentukan perubahan mendasar apa yang diperlukan agar
tercapai penghematan optimum dari biaya sistem, maka
dapat ditentukan dengan menggunakan cara yang saling
berkaitan (Abduh, 2001). Pertama, mengusahakan
menggeser beban ke periode LWBP, sedang cara kedua
adalah mengusahaklan beban sektor rumah tangga yang
datar selama 24 jam.
Welfare loss karena manajemen beban di sektor rumah
tangga tidak begitu serius dibanding welfare loss karena
penetapan tarif tidak di tingkat LRMC. Karena
penggunaan listrik di sektor rumah tangga di Indonesia,
13
umumnya digunakan untuk penernagan, maka secara
intuitif sangat sukar untuk mengubah pola pemakaian ke
periode LWBP. Meskipun demikian di masa mendatang
masalah manajemen beban merupakan aspek yang harus
diperhitungkan dalam penentuan harga listrik di Indonesia,
terutama bila tegangan menengah dijadikan andalan oleh
perusahaan listrik, serta pemakain sektor rumah tangga
menggunakan listrik tidak hanya untuk sekedar
penerangan.
Sidang Terbuka Universitas Trisakti yang terhormat serta hadirin yang saya hormati
Disentralisasi pengelolaan ketegalistrikan sangat
diperlukan dalam menunjang kemandirian energi daerah
dengan tetap mempertimbangkan aspek pengelolaan
energi listrik secara profesional, dalam artian harus
memenuhi empat prinsip dasar, yaitu: well defined, well
financed, well managed, dan well priced. Well defined
memastikan bahwa semua kerugian, baik dari sisi teknis
maupun non-teknis, bisa diminimalkan. Kerugian teknis,
misalnya soal susut tegangan, sedangkan non-teknis
14
seperti pencurian listrik dan sejenisnya. Setelah itu,
dilakukan well financed dalam arti struktur permodalan
harus mengacu pada aset dan pendanaan internal. Tahap
berikutnya, dilakukan well managed dalam arti pengelola
jasa ketagalistrikan daerah harus membuktikan kepada
publik bahwa perusahaan dikelola menurut bisnis yang
sehat, transparan, dan akuntabel. Setelah itu, barulah
weel priced dalam arti harga ditetapkan secara wajar.
Penentuan harga variatif dapat dipertimbangkan sebagai
salah satu instrumen penentuan harga regional karena
akan memberi implikasi kepada respon kenaikan faktor-
faktor yang mempengaruhi harga listrik. Abduh (2002)
menemukan bahwa sistem penentuan harga yang
berbeda kepada tiap-tiap kelompok pelanggan akan
memberikan respon harga yang berbeda. Misalnya, jika
penentuan harga ditetapkan berdasarkan marginal cost,
dicontohkan dengan kenaikan harga bahan bakar sebesar
41,26% maka akan menaikkan harga sebesar 55,6% pada
kelompok pelanggan rumah tangga.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, Syamsir (2002), Electricity Tariff Pricing : National
Electric Company of Indonesia, Unpublished
Dissertation, Northern University of Malaysia.
Abduh, Syamsir (2000), Electricity Tariff Pricing in
Indonesia: An Econometric Analysis using
Electricity Demand in the Residential Sector.
International Paper Symposium on Graduate
Management Research. Northern University of
Malaysia, November, 15-16.
Alan, I (2006) Service jjkkkkkkk, available at
www.destination marketing/org/future, accessed 1
December 2008
16
UCAPAN
TERIMAKASIH
Prof. Ir. Syamsir Abduh, PhD
17
UCAPAN TERIMAKASIH
Hadirin yang saya muliakan,
Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan
penghargaan serta ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah berperan dan membantu saya dalam
mencapai jenjang karir akademik tertinggi ini. Puji syukur
saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya yang tak terhingga.
Secara khusus saya mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Trisakti,
Prof.Dr.Thoby Mutis, atas segala bantuan dan
dukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan
program doktor dan meniti karir di Universitas Trisakti.
Demikian juga kepada Prof.Dr.Yuzwar Zainul Basri,
AK,MBA,PhD, Wakil Rektor I, Dekan Fakultas Teknologi
Industri Universitas Trisakti, Ir. Docki Saraswati, M.Eng.
Dr.Ir. Asri Nugrahanti, MS, Wakil Rektor IV serta Prof.Dr.
Wahyudi Wisaksono, saya sampaikan terima kasih atas
segala bantuan dan dukungannya.
18
Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof.Dr.Ir.Che
Sobry Abdullah dan Prof. Dr. Juhary Haji Ali atas
bimbingannya selama menempuh program Doktor di
Universiti Utara Malaysia. Prof.Dr.Hamdy Hady atas
bimbingannya dalam menempuh studi Magister.
Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Prof. Dr.Ir.
Muhammad Tola,M.Eng dan Prof. Dr.Ir. Muhammad Arief,
Dipl.Ing dan Prof.Dr.Ir. Najamudin Harun Guru Besar
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
atas bimbingan dan bantuan selama saya kuliah di Teknik
Elektro Universitas Hasanuddin.
Saya menyampaikan terimakasih kepada Senat
Universitas Trisakti yang telah memberikan dukungan
kepada saya untuk meraih jabatan fungsional saya
sebagai Guru Besar. Terima kasih sedalam-dalamnya
saya sampaikan kepada Tim Penilai Jabatan Fungsional
Fakultas Teknologi Industri Universitas Triskati dan
External Reviewer; Prof.Ir. Abdul Kadir, Prof.Dr.Ir. Rinaldy
Dalimi, M.Eng, Universitas Indonesia, Prof.Dr.Ir.
Yanuarsyah Haroen, Dipl.Ing, ITB, Prof.Dr.Farida Jasfar,
ME,PhD, Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
19
Terimakasih juga saya sampaikan kepada Ketua Senat
Universitas Trisakti, Prof.Dr.H.A.Prayitno,dr,Sp.Kj(K) atas
koreksinya sehingga pidato ini layak dipresentasikan.
Kepada seluruh staf dosen dan karyawan, sejawat, Ketua
serta seluruh anggota panitia pengukuhan, saya
sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Terimakasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang
setinggi-tingginya saya sampaikan kepada para guru dan
dosen saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
sejak saya sekolah di SDN 2 Soni, Toli-toli, SMPN 5
Makassar, SMAN 1 Makassar, Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Hasanuddin, UPI-YAI, Universiti Utara
Malaysia.
Selanjutnya dengan penuh rasa hormat saya ingin
menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada
ibunda saya tercinta, Hj. Nurhayati Sahrir dan Ayahanda
tercinta H.Abusahman Abduh, yang telah membimbing
saya, memberi semangat dan selalu mendoakan hingga
saya seperti ini. Ungkapan rasa terimakasih saya
sampaikan kepada Almarhum Bapak Mertua saya, Kol
Andjar Rahman serta Ibu mertua saya Hj. Emma
20
Mutmainnah Dachlan, yang selalu memberikan dukungan
dan doa kepada saya dan keluarga.
Kepada istri saya tercinta Hj. Filma Festivalia, SE.,MM
atas doa, semangat serta dukungan yang tiada henti di
saat suka dan duka, juga kepada anak-anak tersayang
saya, Lazuardi Imami Abduh, Dhilan Amani Abduh,
Azeddin Laraki Abduh.
Akhir kata, dengan rasa hormat, untuk hadirin saya
mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan
perhatiannya mendengarkan orasi ini.
Wabillahi Taufik wal Hidayah, Wassalaamualaikum
Wr.Wb.
21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Prof.Ir. Syamsir Abduh, PhD
SEBAGAI GURU BESAR TETAP
DALAM BIDANG ILMU TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
22
I. Data Pribadi
Nama : Syamsir Abduh
NIK : 1974/Usakti
Jabatan Akademik : Guru Besar
Tempat/Tgl lahir : Soni,16 Desember 1968
Agama : Islam
Alamat : Villa Bintaro Indah Blok
A1/19 Ciputat
Istri : Hj.FilmaFestivalia,SE.,MM
Anak : 1. Lazuardi Imami Abduh
2. Dhilan Amani Abduh
3. Azeddin Laraki Abduh
Ayah : H.Abusahman Abduh
Ibu : Hj. Nurhayati Sahrir
II. JABATAN
1. Dosen Tetap Teknik Elektro FTI USAKTI sejak
Tahun 1992.
2. Kepala Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi sejak
Tahun 2002.
23
III. RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan Formal
1. Doctor of Philosophy (PhD) in Power System
Economics, Universiti Utara Malaysia, Kedah Darul
Aman, Malaysia (2002).
2. Magister Manajemen (MM) Universitas Persada
Indonesia-YAI, Konsentrasi Manajemen Keuangan,
Jakarta (1998).
3. Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, Konsentrasi Teknik Tenaga Listrik,
Makassar (1991).
Pendidikan Non-formal
1. Course on Renewable Energy, CIEMAT-Madrid, Spain, 2004.
2. Pelatihan Laboratorium Penguji Dalam Rangka Program Insentif untuk Pengembangan Sertifikasi Produk, diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional, Jakarta. 2004.
3. Pelatihan Asesor Laboratorium, Badan Standardisasi Nasional, Serpong, 29 Nopember – 3 Desember 2004.
24
IV. PENELITIAN
Nasional
1. Pengukuran Partial Discharge pada Bahan Isolasi. Jurnal Ilmiah Trisakti (ISSN 0852 – 9450), No. 14/Th.IV/4/1994, Jakarta 1994.
2. Pengaruh Medan Elektromagnetik Extreamly Low Frequency (ELF) Terhadap Manusia. Jurnal Ilmiah FTUP Universitas Pancasila (ISSN 0852 – 0038), Edisi April Th. X/1997.
3. Pengaruh Medan Elektromagnet Saluran Udara Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Terhadap Lingkungan. Jurnal Ilmiah FTUP Universitas Pancasila (ISSN 0852 – 0038), Edisi Juni Th. X/1997.
4. Penggunaan Rangkaian Resonansi Seri pada Pembangkitan Tegangan tinggi Sebagai Solusi dalam Mengatasi Timbulnya Bahaya Resonansi. Jurnal Ilmiah Teknologi dan Desain Usakti (1998)
5. Keefektifan Penerapan Standar IEC-721 Tentang Pengaruh Lingkungan Bagi Peralatan Listrik di Daerah Tropis. Jurnal Teknik Fakultas Teknik Universitas Pancasila (ISSN 1410 – 8216), Volume 11 Nomor 6, Desember 1998.
25
6. Partial Discharge Test pada Terminasi Kabel XLPE 3 Inti Tipe Slip-on Tegangan Menengah 12/24 kV. Proceedings Seminar Nasional dan Workshop Teknik Tegangan Tinggi, ITB, Bandung, 7-8 Desember 1998.
7. A New Concept for the Electrical Power Industry in the New Millennium. Proceedings The 1999 FTUI Seminar Quality in Research, UI, Depok, 3-6 Agustus 1999.
8. Aplikasi Teknik Long Run Marginal Cost pada Penetapan Tarif Listrik di Indonesia. Proceedings Seminar Nasional Sistem Tenaga Elektrik I-2000, Insitut Teknologi Bandung, ISBN : 979-95204-8-7, Agustus 2000.
9. Aplikasi Peaker Defferal Method pada Perhitungan Biaya Pembangkitan Sebagai Salah Satu Komponen Penetapan Tarif Listrik di Indonesia. Proceedings The 2000 FTUI Seminar Quality in Research, Universitas Indonesia, ISSN : 1411-1286, Agustus 2000.
10. Impuls Test pada Jointing Kabel Bawah Tanah XLPE Tipe Ciut Panas Tegangan Menengah 12/24 kV. Proceedings Seminar Nasional dan Workshop Teknik Tegangan Tinggi III, Universitas Indonesia, ISBN : 979-96249-0-8, November 2000.
26
11.A New Concept for Electrical Power Industry in The New Millenneum. Jurnal Ilmiah Teknik Universitas Pancasila, ISSN : 1410-8216, Volume 13, Nomor 6, Desember 2000.
12.Electricity Tariff Pricing: An Econometric Analysis using Electricity Demand in the Residential Sector. Majalah Ilmiah Sistem Kendali. Terakreditasi No. 395/DIKTI/Kep/2000, Volume 4, Nomor 2, Januari 2001.
13.Pricing on Electricity Tariff : An analysis using Electricity Consumption in the Industrial Sector. Proceedings Seminar Nasional Sistem Tenaga Elektrik-II, Universitas Diponegoro, ISBN : 979-3113-00-6, November 2001.
14.Penggunaan Metode Pemantulan Pulsa pada Penentuan Lokasi Gangguan Kabel Tanah XLPE Tegangan Menengah 12/20 kV. Proceedings Seminar Nasional dan Workshop Teknik Tegangan Tinggi-IV, Universitas Tanjung Pura, November 2001.
15.Studi Perbandingan Teknologi Pemanfaatan Energi Ombak Laut untuk Pembangkitan Tenaga Listrik di Indonesia. Jurnal Ilmiah dan Teknologi dan Disain Trisakti, ISSN : 0852-9450 No. 11/Th.V/IX/2001, Volume 4, September 2001.
27
16.Railway Tariff Pricing : Long Run Marginal Cost. Disampaikan pada Seminar Nasional Transportasi Umum Darat, Trem, dan Kereta Api Listrik, ITB, 1 Desember 2001.
17.Pengaruh Arus Sambaran Petir dan Tinggi Tiang pada Tegangan Puncak Tiang Transmisi. Proceedings Seminar Nasional dan Workshop Teknik Tegangan Tinggi V-2002, UGM, Yogyakarta, 4-5 Juli 2002 (ISBN : 979-97018-0-5).
18.Model Penentuan Harga Tarif Listrik Berdasarkan Pendekatan Waktu Penggunaan : Permintaan Listrik di sektor Perumahan. Proceedings Seminar Nasional Power Quality, Sekolah Tinggi Teknik YPLN, 28-29 Agustus 2002. (ISBN : 979-97127-0-X).
19.Parameter Sambaran Petir dan Efeknya Terhadap Sistem Tenaga Listrik. Jurnal Ilmiah Teknik Universitas Pancasila, Vol.15.No.4, Agustus 2002. (ISSN: 1410-8216).
20. Bola Petir Sebagai Bentuk Pelepasan Muatan Listrik : Suatu Kajian Teoritikal. Jurnal Teknik Elektro JETri Trisakti, Tahun Ke 2 Nomor 3, Agustus 2002. (ISSN: 1412-0372).
21.Efektifitas Penentuan Harga Listrik Dalam Menghadapi Krisis Energi Listrik. Seminar Nasional “Kiat Menghadapi Krisis Energi Listrik, Jurusan
28
Teknik Elektro FTI Universitas Trisakti, Jakarta, 30 Oktober 2002.
22.Pengaruh Bentuk dan Struktur Bangunan Terhadap Distribusi Medan Listrik Petir. Jurnal Teknologi, Vol. 5 No. 5, Oktober 2002. (ISSN : 1410 – 8577). Terakreditasi Dikti : No. 134/Dikti/Kep/2001., pp. 7 – 12.
23.Penerapan Just-in-Time pada Pendidikan Pariwisata di Masa Depan. Jurnal Ilmiah Pariwisata, STP Trisakti, Vo.7, No.3, Nopember 2002, ISSN 1411-1527, Akreditasi No. 52/Dikti/Kep/2002.
24.Perkembangan Sistem Anti Korona Tegangan Tinggi pada Mesin-mesin Listrik. Jurnal Ilmiah Teknik Universitas Pancaila, Vol. 16, No.1, Februari 2003. (ISSN: 1410-8216).
25.Proteksi Petir pada Transisi Saluran Udara dan Bawah Tanah Tegangan Menengah 20 kV . Jurnal Teknik Elektro JETri Trisakti, Tahun Ke 2 Nomor 3, Agustus 2002. (ISSN: 1412-0372).
26.Kegagalan Cairan Nitrogen sebagai Bahan Dielektrik pada Durasi Waktu yang Sangat Singkat. Jurnal Penelitian Enjiniring, Vol. 9, No. 1, April 2003. (ISSN : 1411 – 6243). Terakreditasi Dikti : No. 134/Dikti/Kep/2001,
29
27.Proteksi Petir Terhadap Peralatan Listrik. Jurnal Teknik, Vol. 16, No. 2, April 2003. (ISSN : 1410 – 8216), pp. 1 – 6.
28.Model Permintaan Energi Dinamik dengan Menggunakan Pendekatan Translog dan General Leontif untuk Menentukan Harga Jual. Jurnal Widya Ekonomika, No. 1 Tahun V, Juni 2003. (ISSN : 1410 – 8577). Akreditasi No. 22/Dikti/Kep/2002, pp. 44 – 52.
29.Strategi Teknologi yang Berorientasi pada Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat : Suatu Konsep. Seminar Nasional Kebudayaan dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Mataram, 19 Agustus 2003.
30.Efek Sambaran Petir Terhadap Kesehatan Manusia : Suatu Kajian Teoritikal. Jurnal Ilmiah Teknik Universitas Pancasila, Vol. 16, No.4, Agustus 2003. (ISSN: 1410-8216).
31.Pembangkitan Energi Listrik dengan Mempertimbangkan Aspek Lingkungan. Jurnal Widya, No. 1 Tahun V, Juni 2003. (ISSN : 1410 – 8577).
32.Penerapan Six Sigma dalam Pengembangan Kurikulum Teknik Elektro : Suatu Upaya untuk Memenuhi Kebutuhan Industri Modern. Proceedings Seminar Nasional Teknik Elektro,
30
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 25 September 2003.
33.Penentuan Lokasi Sambaran Petir dengan Menggunakan Lightning Detection and Ranging. Jurnal Ilmiah Teknik Universitas Pancaila, Vol. 16, No.5, Oktober 2003. (ISSN: 1410-8216).
34.Pricing on Electricity Tariff : An Analysis using Electricity Consumption in Commercial Sector. Jurnal Business and Entrepneurial Review, Vol.4.No.2, October 2003. (ISSN: 0853-9198), pp.71-78.
35.Penentuan Harga Listrik pada Pasar Kompetisi. Proceedings Seminar Nasional Teknik Tenaga Elektrik, Politeknik Negeri Bandung, 1 Oktober 2003. (ISSN : 1693-4946).
36.Penentuan Harga Listrik: Kekeliruan Pandangan dalam Biaya Kapasitas dan Energi. Proceedings Seminar Nasional Teknik Tenaga Elektrik, Politeknik Negeri Bandung, 1 Oktober 2003. (ISSN : 1693-4946).
37.Power Market Design. Seminar Nasional Teknik Tenaga Elektrik, Politeknik Negeri Bandung, 1 Oktober 2003.
38.Pengujian Kabel Tegangan Tinggi XLPE Dengan Menggunakan Teknik After Laying. Jurnal Teknik
31
Elektro “JETri” Trisakti, Volume 4, Nomor 1, Agustus 2004. (ISSN: 1412-0372).
39.Penentuan Arus Hubung Singkat Akibat Ketidakstabilan Termal pada Kabel Bawah Tanah XLPE 12/24 kV. Proceedings Seminar Nasional Teknik Tenaga Listrik, ITB, Bandung, 7-8 Desember 2004. (ISBN: 979-99069-0-3).
40.Proteksi Kerusakan Konduktor pada Saluran Distribusi Listrik dengan Menggungakan Teknologi Carrier Communication. Proceedings Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri, UMS, Surakarta, 11 Desember 2004. (ISSN: 1492-9612).
41.Long Run Marginal Cost Dalam Penentuan Harga Listrik. Bunga Rampai Energi, Pusat Kajian Energi dan Sumber Daya Mineral Universitas Trisakti, Desember 2004. (ISBN: 979-99076-0-8).
42.Model Pentanahan Kabel Bawah Tanah Tegangan Menengah Pada Gardu Distribusi. Jurnal Teknologi, Vol. 5 No. 5, Oktober 2005. (ISSN : 1410 – 8577). Terakreditasi Dikti : No. 134/Dikti/Kep/2001., pp. 7 – 12.
43.Power Quality Contracts dalam Industri Listrik yang Diregulasi. Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan 2005, UNDIP, Semarang, 24-25 November 2005. (ISBN : 979-704-339-8).
32
44.Mencegah Terjadinya Monopoli dengan Menggunakan Price-Cost pada Pasar Listrik. Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan 2005, UNDIP, Semarang, 24-25 November 2005. (ISBN : 979-704-339-8).
45.Penentuan Capacity Credit pada Pembangkit Tenaga Angin Pada Pasar Listrik Teregulasi. Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan 2005, UNDIP, Semarang, 24-25 November 2005. (ISBN : 979-704-339-8).
46.Analisis Keandalan Inspeksi pada Penyulang Distribusi dengan Menggunakan Rantai Markov. Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan 2005, UNDIP, Semarang, 24-25 November 2005. (ISBN : 979-704-339-8).
47.Penerapan Model Wholesale Competition di Indonesia dan Permasalahannya. Proceedings Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan 2005, UNDIP, Semarang, 24-25 November 2005. (ISBN : 979-704-339-8).
48.Pemanfaatan Teknologi Tanpa Kabel Dalam Meningkatkan Keamanan Pengguna Tenaga Listrik di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi. Proceedings Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri (RAPI IV 2005), UMS, Surakarta, 3 Desember 2005. (ISSN: 1492-9612).
33
49.Analisis Ground Fault Path Clearance System (GFPC System) pada Suatu Saluran Sistem Tenaga Listrik. Proceeding Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007, UNHAS, Makassar, 17-18 Juli 2007 (ISBN : 978-979-16366-0-5).
50.Pengaruh Parameter Medan Elektromagentik di Sekitar Saluran Listrik Tegangan Tinggi. Proceeding Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007, UNHAS, Makassar, 17-18 Juli 2007 (ISBN : 978-979-16366-0-5).
51. Integrating Power Generation Technology into Demand Side Management Schemes. Seminar Nasional Ketegalistrikan, MKI, Jakarta, 2007.
Internasional
1. GTO-CSC as Component of Reactive Power Compensator in an EHV Transmission Lines Model. Internasional Seminar ACED, Songsil University Korea, November 2002.
2. Dynamic Models of The Industrial Demand for Energy. Proceedings 22nd Conference of ASEAN
34
Federation of Engineering Organizations, Yangon-Myanmar, 18-19 Desember 2004.
3. Short Circuit Currents Due to Thermal Instability on TR-XLPE 12/20 kV Ground Cable. Proceedings: The 8th International Conference on Properties and Applications of Dielectric Materials, Bali-Indonesia, 26-30 June 2006.
4. Ground Fault Path Clearance System Analysis on Oil Company's Power Distribution. Proceedings Second International Confrence on Monitoring and Diagnostics (CMD2008), Beijing, April 21-24, 2008.
5. Thermal Instability on TR-XLPE 12/20 kV Ground Cable: Non-Adiabatic and Adiabatic Comparison Method. Proceedings Second International Confrence on Monitoring and Diagnostics (CMD2008), Beijing, April 21-24, 2008
Pegabdian Kepada Mayarakat (PKM)
1. Penyuluh Pada Pelatihan Pemakaian Energi Listrik Secara Aman dan Hemat, Kelurahan Kamal, Cengkareng, Jakarta, 2004.
2. Penyuluh Pada Penyuluhan Tentang Pemakaian Energi Listrik Secara Aman dan Hemat, Kelurahan Tegal Alur, Kamal, Cengkareng, Jakarta, 2004.
35
3. Instruktur Pada Pelatihan Keamanan dan Pemanfaatan Energi Listrik, Kelurahan Semanan, Jakarta, 2004.
Riwayat Pekerjaan
1. (1992 – sekarang) : Dosen Tetap Teknik Elektro
FTI Usakti
2. (1992 – 2002) : Dosen Tamu pada Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti
3. (1996 – 2002) : Dosen Tamu pada Teknik
Elektro FT Universitas
Pancasila.
4. (1998 – 2002) : Dosen Tamu pada Sekolah
Tinggi Manajemen Transpor
Trisakti.
5. (1999 – sekarang) : Dosen Tamu pada Sekolah
Tinggi Pariwisata Trisakti.
6. (2002 – sekarang) : Dosen Pasca sarjana
Universitas Trisakti.
7. (2004 – sekarang) : Anggota Pusat Kajian
Energi dan Sumber Daya
Mineral Universitas Trisakti.
36
8. (2002 – sekarang) : Pengurus Pusat Persatuan
Insinyur Indonesia
9. (2004 – sekarang) : Wakil Ketua Dewan
Pengurus Masyarakat
Standardisasi Indonesia.
10. (2004 – sekarang) : Asesor Kepala Komite
Akreditasi Nasional
11. (2005 – sekarang) : Evaluator SNI Award
12. (2007 – sekarang) : Anggota Majelis Penilai
AMDAL DKI
13. (2007 –sekarang) : Anggota Dewan Pakar
Laboratorium Ketahanan
Nasional LEMHANAS RI.
Buku yang telah Dipublikasikan
1. Teknik Tegangan Tinggi : Dasar Pembangkitan dan Pengukuran, Penerbit Salemba Teknika, Edisi Pertama, Jakarta, 2001. (ISBN: 979-9549-01-9).
2. Teori Kegagalan Isolasi, Penerbit Universitas Trisakti, Edisi Pertama, Jakarta, 2003. (ISBN: 979-8398-63-7).
3. Fenomena Petir, Penerbit Universitas Trisakti, Edisi Pertama, Jakarta, 2004. (ISBN : 979-8398-73-4).
37
4. Bunga Rampai Energi 1. Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta, 2004. (ISBN : 979-99076-0-8).
5. Bunga Rampai Energi 2B. Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta, 2004. (ISBN : 979-99076-2-4).
6. Sistem Informasi Perhotelan, Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta, 2005. (ISBN: 979-8398-83-1).
7. Metodologi Penelitian : Cara Praktis Menulis Disertasi. Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta, 2006 (ISBN : 979-26-8901-X)
Publikasi Populer
1. Prinsip Menaikkan Tarif Listrik. Majalah GATRA, Kolom, hal 55, 11 Februari 2006.
2. Krisis Energi Listrik dan Solusinya. Investor DAILY, Kolom, 10 Maret 2006.
3. Peranan Standardisasi dalam Peningkatan Pelayanan Masyarakat, Cakrawala Indonesia, Kolom, 20 Februari 2008.
4. Alternatif Pendanaan Proyek Kelistrikan di Indonesia, Sulteng.com, Kolom, 1 Maret 2008.
38
5. Menyoal Kebijakan Insentif dan Disinsentif Listrik. Sulteng.com, Kolom, 6 Maret 2008.
6. Ancaman Krisis Energi dan Kedaulatan Bangsa. Sulteng.com, Kolom, 10 Juni 2008.
Partisipasi Dalam Kegiatan Ilmiah Nasional dan
Internasional
1. Seminar Sistem Tenaga Elektrik-1-2000, diselenggarakan oleh ITB di Bandung, 1-3 Agustus 2000. Sebagai Pembicara.
2. The 2000 FTUI Seminar “Quality in Research”, diselenggarakan oleh Fakultas Teknik, UI, di Jakarta, 30-31 Agustus 2000. Sebagai Pembicara.
3. Seminar Nasional dan Workshop Teknik Tegangan Tinggi III, diselenggarakan oleh UI bekerjasama dengan HEDS-JICA,dan FOSTU, di Depok, 20-21 November 2000. Sebagai Pembicara.
4. Seminar Sistem Tenaga Elektrik-2-2001, diselenggarakan oleh UNDIP di Semarang, 31 Oktober -1 November 2001. Sebagai Pembicara.
5. Seminar Nasional dan Workshop Teknik Tegangan Tinggi V, diselenggarakan oleh UGM bekerjasama dengan HEDS-JICA dan FOSTU, di Yogyakarta, 4-5 Juli 2002. Sebagai Pembicara.
39
6. Seminar Nasional “Electric Power Quality”, diselenggarakan oleh HME STT-YPLN di Jakarta, 28-29 Agustus 2002. Sebagai Pembicara.
7. Seminar “Improving the Efficiency in Production, Transmission, Distribution, and Use of electricity”, diselenggarakan oleh PT. Jalamas Berkatama, Jakarta, 3 Oktober 2002. Sebagai Peserta.
8. Seminar Sistem Tenaga Elektrik III, diselenggarakan oleh ITS, Surabaya, 8 Oktober 2002. Sebagai Pembicara.
9. Seminar Nasional ke-VIII Teknologi dan Keselamatan PLTN serta Fasilitas Nuklir, diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Sistem Reaktor Maju-BATAN bekerjasama dengan Jurusan Teknik Mesin USAKTI, Jakarta, 15 Oktober 2002. Sebagai Peserta.
10.Seminar Nasional “Kiat Menghadapi Krisis Energi Listrik”, diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Elektro FTI USAKTI, Jakarta, 30 Oktober 2002. Sebagai Pembicara.
11.Semiloka Nasional RUU Kepariwisataan, diselenggarakan oleh STP Trisakti bekerjasama dengan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jakarta, 31 Oktober 2002. Sebagai Moderator.
12. Internasional Seminar ACED, Songsil University Korea, 15 November 2002. Sebagai Pembicara.
40
13.Seminar “Peran Kecerdasan Spritual dalam Pendidikan Pariwisata” , diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta, 15 Februari 2003. Sebagai Peserta.
14.Seminar Nasional Kebudayaan dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Mataram, 19 Agustus 2003. Sebagai Pembicara.
15.One Day Seminar “Intelinkages Between Macroeconomic Policies, Private Agents’ Behavior and Social Development Challenges for Indonesia, Trisakti School of Management. Jakarta, September 3, 2003. Sebagai Peserta.
16.Seminar Nasional Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta, 25 September 2003. Sebagai Pembicara.
17.Seminar Nasional Teknik Tenaga Listrik, ITB. Bandung, 7-8 Desember 2004. Sebagai Pembicara.
18.Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri, UMS. Surakarta, 11 Desember 2004. Sebagai Pembicara.
19.22nd Conference of ASEAN Federation of Engineering Organizations. Yangon-Myanmar, 18-19 Desember 2004. Sebagai Pembicara.
41
20.Seminar Nasional Teknik Tenaga Elektrik, Politeknik Negeri Bandung. Bandung, 1 Oktober 2004. Sebagai Pembicara.
21.Sosialisasi Tipe-tipe Sertifikasi Produk (PSN 302-2004) dan Kebijakan Akreditasi Lembaga Sertifikasi Produk, BSN, Jakarta, 19 Mei 2005. Sebagai Peserta.
22.Seminar on The Role of Standardization in Penetrating The European Market: Focus on Human Resources Development, BSN, Jakarta, 9 Juni 2005. Sebagai Peserta.
23.Seminar Nasional Dampak dan Solusi Dibatalkannya Undang-Undang No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan, UI, Depok, 24 Maret 2005. Sebagai Peserta.
24.World Renewable Energy Regional Congress and Exhibition 2005, Jakarta, 17 April 2005. Sebagai Panitia.
25. Sidang Dewan Insinyur Indonesia, PII, Bukit Tinggi, 30 April 2005. Sebagai Pembicara.
26.Seminar Kerjasama Kemitraan Riset Pemerintah Daerah dengan Dunia Usaha Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Melalui Inovasim Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian Negara RISTEK, Jakarta, 6 Juli 2005. Sebagai Peserta.
42
27.Workshop “ Kajian Perbandingan Standar Bidang Kelistrikan” Badan Standardisasi Nasional, Jakarta, 13 Oktober 2005. Sebagai Pembicara.
28.Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan 2005, UNDIP, Semarang, 24-25 November 2005. Sebagai Pembicara.
29.Seminar Nasional “Potensi dan Pemanfaatan Gas di Indonesia, Pusat Kajian Energi dan Sumber Daya Mineral, Universitas Trisakti, Jakarta, 15 Desember 2005. Sebagai Pembicara.
30. Workshop “Peningkatan Kerjasama Teknologi dengan Perguruan Tinggi dalam Rangka Pengembangan Industri Elektronika Nasional” Departemen Perindustrian, Surabaya, 29 Juni 2006. Sebagai Pembicara.
31.The 8th International Conference on Properties and Applications of Dielectric Materials, Bali-Indonesia, 26-30 June 2006. Sebagai Pembicara.
32.Worksop “Peningkatan Partisipasi Masyarakat Standardisasi Dalam Pengembangan SNI Bidang Kelistrikan”, Badan Stadardisasi Nasional, Jakarta, 20 Juni 2006. Sebagai Pembicara.
33.Workshop ”SNI sebagai Faktor Pasar dalam Perdagangan Global”, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta, 13 Juli 2006. Sebagai Pembicara.
43
34.Forum Ketua Panitia Teknis Perumusan SNI, Badan Standardisasi Nasional, Bandung, 20 Juli 2006. Sebagai Peserta.
35.Seminar ”Peranan Quality Management dalam Perdagangan Global”, Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar,18 September 2006. Sebagai Pembicara.
36.Workshop ”Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan SNI”, Badan Stadardisasi Nasional. Makassar, 19 September 2006. Sebagai Pembicara.
37.Workshop ”How to Become a Professional Auditor”, Badan Stadardisasi Nasional, Jakarta, 11 Oktober 2006. Sebagai Peserta.
38.Workshop “Sosialisasi dan Promosi Penumbuhan Sentra Industri Elektronika di Sumatera Utara”, Ditektorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Elektronika Departemen Perindustrian RI. Medan, 11 April 2007. Sebagai Pembicara. (Topik : Infrastruktur Standardisasi dalam Menunjang EEE-ASEAN MRA).
39.Workshop “Fasilitasi Pengembangan Industri Elektronika Konsumsi Berbasis Digital dan Lampu Hemat Energi”, Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Elektronika Departemen Perindustrian RI. Bandung, 25 April 2007. Sebagai Pembicara (Topik : 1. Kajian Pengembangan Industri Lampu Hemat Energi. 2. Kajian Pengembangan Industri Elektronika Konsumsi Berbasis Digital).
44
40.Workshop “Fasilitasi Pengembangan Industri Elektronika Konsumsi Berbasis Digital dan Lampu Hemat Energi”, Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Elektronika Departemen Perindustrian RI. Surabaya, 30 April 2007. Sebagai Pembicara (Topik : 1. Kajian Pengembangan Industri Lampu Hemat Energi. 2. Kajian Pengembangan Industri Elektronika Konsumsi Berbasis Digital).
41.Lokakarya ”Sosialisasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Student Center Learning”. FTI-Universitas Trisakti. Jakarta, 1 Mei 2007. Sebagai Peserta.
42.Workshop “Harmonisasi Standard Nasional Indonesia Lingkup Industri Elektronika”, Ditektorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Elektronika Departemen Perindustrian RI. Jakarta, 14 Mei 2007. Sebagai Peserta.
43. Penataran Metodologi Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penulisan Laporan PKM sebagai Karya Tulis, USAKTI, Jakarta, 25 – 28 Juni 2007. Sebagai Peserta.
44.Seminar Nasional Teknik Ketenagalistrikan (SNTK) 2007, UNHAS, Makassar, 17-18 Juli 2007. Sebagai Pembicara.
45.Pertemuan Kelompok Minat, MASTAN-BSN, ”Program Kerja Gabungan Kelompok Minat Kelistrikan”, Jakarta, 2 April 2008. Sebagai Pembicara.
45
46.Seminar Instanet dan Outreach Services SNI, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta, 7 Mei 2008. Sebagai Pembicara.
47.Round Table Discussion, ”Ancaman Krisis Energi dan Kedaulatan Energi”, IPB, Bogor, 19 Mei 2008. Sebagai Nara Sumber.
48.Round Table Discussion, ”Konsep Regulasi Wajib Bagi Produk Berbasis Kelistrikan dan Elektronika”, LIPI, Jakarta, 12 Juni 2008. Sebagai Nara Sumber.
49. International Assessor/Auditor Conference: Business Continuity and Management System Auditing, KAN-BSN, Jakarta, 5-6 November 2008. Sebagai Peserta.
46