TPT laporan

download TPT laporan

of 7

Transcript of TPT laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasilnya dan kualitas buahnya. Apabila dilihat dari rata- rata produksinya, ternyata tomat di Indonesia masih rendah, yaitu 6,3 ton/ha jika dibandingkan dengan ne gara-negara Taiwan, Saudi Arabia dan India yang berturut-turut 21 ton/ha, 13,4 ton/ha dan 9,5 ton/ha. Rendahnya produksi tomat di Indonesia kemungkinan disebabkan varietas yang ditanam tidak cocok, kultur teknis yang kurang baik atau pemberantasan hama atau penyakit yang kurang efisien. Maka dalam hal ini, pada mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman ini diadakan praktikum lapang yaitu menanam tanaman dengan komoditas tomat. Hal ini dilakukan agar kita dapat menerapkan langsung materi yang sudah di dapatkan dalam perkuliahan. Mulai dariPengolahan lahan seperti pembersihan lahan, pembajkan atau pencangkulan, dan pembuatan bedengan. Melakukan pembibitan tomat, penanaman tomat dan perawatan tomat seperti pemasangan ajir, pemupukan, pengairan, pemangkasan dan lain-lain. Sealain itu untuk mengetahui pengendalian apa ketika tanaman tomat tersebut terserang hama atau penyakit, sehingga diharapkan mendapatkan hasil produksi tinggi dan dapat diterapkan untuk masyarakat sekitar. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum Teknologi Produksi Tanaman dengan komoditas tomat yaitu, agar mahasiswa lebih mampu mengetahui dan memahami tentang: 1. Sejarah komoditas tanaman tomat. 2. Karakteristik dari tanaman tomat. 3. Syarat tumbuh yang baik bagi tanaman tomat. 4. Cara budidaya tanaman tomat dan menerapkan secara langsung. 1.3 Manfaat Adapun manfaat dilakukan praktikum Teknologi Produksi Tanaman dengan komoditas tomat yaitu : 1. Agar mengetahui sejarah dari tanaman tomat 2. Agar mengetahui karakteristik dari tanaman tomat

3. Agar mengetahui syarat tumbuh yang baik bagi tanaman tomat. 4. Agar megetahui cara budidaya tanaman tomat dan menerapkan secara langsung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Komoditas Sejarah pertomatan dimulai dari daratan Amerika Latin, lebih tepatnya di sekitar Peru, Equador. Dari daerah inilah tanaman tomat mulai menyebar keseluruh bagian daerah tropis Amerika. Tidak lama kemudian orang Meksiko mulai membudidayakan tanaman ini. Tanaman tomat mulai masuk ke Eropa pada awal abad ke-16, sedangkan penyebarannya ke benua Asia dimulai dari Filipina melewati jalur Amerika Selatan. Sekitar tahun 1650 tanaman ini sudah muncul di Malaysia. Di benua Afrika penyebaran buah tomat dilakukan oleh para pedagang Portugis yang medarat di Mesir atau Sudan kemudian dari sama menyebar ke Afrika Barat. Walaupun nenek moyang buah tomat berasala dari benua Amerika ternyata tanaman ini terlambat dikenal oleh orang Amerika Serikat. Mereka baru mengenal tanaman ini sekitar abad ke-18 seabab ketika tanaman ini mulai masuk Amerika Serikat mendapat sambutan yang kurang hangat. Konon kabarnya, orang Amerika Serikat menganggap tomat sebagi cendawan yang beracun sehingga mereka acuh tak acuh terhadap tanaman ini, bahkan takut untuk memakannya. Ketakutan itu berakhir ketika tahun 1820 Robert Gibon Johnson dari kota salem, New Hersey nekad mempertontonkan adegan bunuh diri dihadaisaksikan oleh dua orang Dokter spesialis perut, Robert melahap buah tomat satu persatu. Dengan rasa cemas orang Salem menyaksikan Robert masih segar budar setelah memakan beberapa buah tomat. Sejak itu orang Amerika mulai percaya bahwa tomat bukan tanaman beracun. Bahkan mulai menyebar secara luas san banyaj digemari oleh orang Amerika Serikat. Sekarang daerah penanaman tomat ini sudah cukup luas hamper meliputi seluruh daerah tropis. Mulai dari daerah tropis Asia seperti Indonesia, India, Malaysia; kemudian darah tengah, timur dan barat Afrika; daerah tropis Amerika; dan daerah Karibia (Trinidial, Haiti, dan Puerto Rico). Salah satu bukti bahwa penyebaran daerah tanam tomat ini cukup luas adalah dengan adanya nama untuk tomat yang berbeda ditiap Negara atau daerah. Misalnya, orang Inggris menyebut tanaman ini dengan nama tomato, dilidah orang Perancis, Spanyol dan Jerman nama

tersebut berubah menjadi tomate. Bagi nenek moyangnya orang Inggris dan Perancis buah tomat tidak hanya sekedar buah biasa, tapi memilki khasiat yang khusus sebagai penguat syahwat. Karena itu orang Perancis juga menyebutnya pomme damour dan orang Ingris kadang-kadang menyebut love apple yang artinya apel cinta. Di India disebut dengan nama tamatar, vilayti dan baingan.Di Malaysia disebut rangan, sedangkan orang Cina menyebut dengan nama faan kee. (Tim Penulis PS, 2004) 2.2 Karakteristik Komoditas A. Taksonomi Menurut ilmu tumbuh-tumbuhan (botani), tomat diklasifikasikan kedalam golongan sebagai berikut : Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuh-tumbuhan). : Spermatophyta (tumbuhan berbiji). : Angiospermae (berbiji tertutup). : Dicotylodenae (biji berkeping satu). : Tubiflorae. : Solanaceae. : Lycopersicum. : Lycopersicum esculentum Mill./Syn; Licopersicon licopersicum Mill. (Wiryanta, 2002) B. Morfologi Tanaman tomat terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan biji. Tinggi tanaman tomat mecapai 2-3 meter.

Batang Sewaktu masih muda tanaman tomat batangnya berbentuk bulat dan teksturnya lunak, tetapi setelah tua batangnya berubah menjadi bersudut dan bertekstur keras berkayu. Ciri khas batang tomat adalah tumbuhnya bulu-bulu halus diseluruh permukaannya. Akar Akar tanaman tomat berbentuk serabut yang mennyebar kesegala arah. Kemampuannya menembus lapisan tanahnya terbatas, yakni pada kedalaman 30-70cm. Daun Daun tanaman tomat berwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30cm dan lebar 15-20cm. Daun tomat ini tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Sementara itu tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10cm dan ketebalan 0,3-0,5cm. Bunga Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah 510 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunganya terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Pda serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang. Buah Buah tomat berbentuk bulat, bulat lonjong, bilat pipih, atau oval. Buah yang masih muda berwarna hijau muda sampai hijau tua. Sementara itu, buah yang sudah tua berwarna merah cerah atau gelap., merah kekunung-kuningan, atau merah kehitaman. Selain warna-warna diatas ada juga buah tomat yang berwarna kuning. Biji Biji tomat berbentuk pipih, berbulu dan diselimuti daging buah. Warna bijinya ada yang putih, putih kekuningan, ada juga yang kecoklatan. Biji inilah yang umumnya dipergunakan untuk perbanyakan tanaman. (Wiryanta, 2002)

2.3 Syarat Tumbuh Ketinggian Tempat Jika diamati sebagian besar sentra penanaman tomat berada didaerah dengan kisaran ketinggian 1.000-1.250 m dpl.Namun, dewas ini para produsen benih sudah bisa mengembangkan jenis tanaman tomat yang cocok untuk ditanam di daerah dataran rendah (100-600 m dpl) dan datarn tinggi yang agak ekstrem (1000-2500 m dpl). Intensitas Cahaya Matahari Tanaman tomat memerlukan intensitas cahaya matahari sekurang-kurangnya 1012 jam setiap hari. Cahaya matahari tersebut dipergunakan untuk proses fotosintesis., pembentukan bunga, pembentukan buah, dan pemasakan buah. Jika tanaman ternaungi alias kekurangan cahaya matahari akan berdampak negative, misalnya umur panen lebih lama, batang menjadi lemas, tanaman tumbuh meninggi, dan tanaman lebih gampang terkena cendawa. Suhu Suhu yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah 25-30C. Sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24-28C. Jika suhu terlalu rendah pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buahnya juga kurang sempurna. Kelembapan Kelembapan relatif yang diperluakan untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 80%. Sewaktu musim hujan, kelembapan akan meningkat sehinggga resiko terserang baketri dan cendawan cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanamannya perlu diperlebar da areal pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis gulma. Tanah Tanaman semusim ini bisa tumbuh di tanah andosol, regosol, latosol, ultisol, dan grumosol. Jika tanah kurang su bur atau sifatnya kurang cocok untuk pertumbuhan tanaman tomat bisa dimanipulasi lewat pemupukan, baik pupuk oraganik maupun pupuk anorganik. Kondisi tanah yang paling cocok untuk bertanam tomat adalah lempung b erpasir yang gembur dan banyak mengandung unsur hara. Sebaliknya tanah yang liat atau sukar menyerap air cenderung mudah diserang cendawan Fusarium sp. Atau bakteri Pseudomonas solanacearum. Jika tanah terlalu liat, strykturnya perlu diperbaiki lewat pemberian pupuk kandang atau pupuk kompos dengan takaran 20-30 ton per hektar. pH Tanah Sementara itu, derajat kemasaman tanah atau pH tanah ideal untuk tanaman tomat berkisar 6-7. Lakukan pengapuran (kapur dolomit (CaCO3MgCO3)) jika pH terlalu asam (kurang dari 6). Pasalnya, tanah yang terlalu asam akan menghambat penyerapan unsur hara oleh tanaman( terutama unsur P,K,S,Mg dan Mo yang diikat oelh unsur Al, Mn, atau

Fe) dan bisa menguntungkan pertumbuhan cendawan Rhizoctonia sp atau Phytium sp. Sebaliknya jika pH bersifat basa tebarkan belerang (S) untuk menurunkannya. (Wiryanta, 2002)