Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat
Transcript of Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 1/25
BAB I
PENDAHULUAN
Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik
kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang
keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang,
serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya
petani.
Kata tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu suku Indian yaitu xitomate
atau xitotomate. Tanaman tomat berasal dari negara Peru dan Ekuador, kemudian
menyebar ke seluruh Amerika, terutama ke wilayah yang beriklim tropik, sebagai
gulma. Tomat ditanam di Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda. Dengan
demikian, tanaman tomat sudah tersebar ke seluruh dunia, baik di daerah tropik
maupun subtropik.
Sentra penanaman tomat di dunia adalah di Jepang, China, Taiwan,
sedangkan di Indonesia adalah daerah Malang. Tanaman tomat termasuk tanaman
semusim yang berumur sekitar 4 bulan.
Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut:
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicon (Lycopersicum)
Species: Lycopersicon esculentum Mill .
Dari sekian banyak varietas tomat yang ada, yang banyak ditanam petani
adalah tomat varietas ratna, berlian, precious 206, kingkong dan intan. Sedangkan
dari hasil survei yang telah dilakukan di lapangan varietas yang digunakan adalah
varietas Artaloka.
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 2/25
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa faktor pembatas yang dapat mempengaruhi hasil produksi
(limiting factors) di Indonesia. Faktor pembatas itu meliputi faktor air, temperature
dan cahaya matahari. Faktor-faktor yang perlu dimaksimalkan untuk mendapatkan
hasil yang optimal yaitu :
1. Faktor Air
a. Kelebihan air
Pada saat kelebihan air, keadaan tanaman tomat akan menjadi kurang baik
karena air dapat memadatkan tanah yang akan berdampak pada kemampuan
akar untuk menyerap unsur hara yang terdapat didalam tanah. Untuk itu, ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya yaitu :
• Drainase diperbaiki
• Tanam dengan gulud tunggal
• Dilakukan pendangiran setelah hujan berlebihan
• Memakai mulsa plastik hitam perak bila hujan berlebihan
b. Kekurangan air
Saat tanaman berada dalam kondisi tercekam dimana kadar airsampai pada
titik minimum maka tanaman tidak akan dapat berfotosintesis dengan baik.
Cara yang dapat digunakan untuk menanggulangi hal tersebut yaitu :
• Pompanisasi
• Penyiraman atau kocor
• Penggunaan mulsa plastik hitam perak, mulsa jerami atau mulsa
sekam padi.
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 3/25
• Tanam Tanpa Olah Tanah (TOT), terutama ditanah gambut dan tanah
irigasi saat MT III (Musim kemarau).
•
Hujan buatan
• Pemupukan
• Dengan pemupukan starter awal tanam, terutama pupuk
organik/kompos dengan alkalitas tinggi ditambah pupuk yang
mengandung amino acid dan Zn, akan menjamin terbentuknya Phyto
hormon terutama Auxin yang akan menstimulir ter-bentuknya akar yang
luas di top soil, sehingga akibat kelebihan air dampaknya dapat
dikurangi terutama timbulnya damping off dan kekurangan Oxygen
dalam tanah.
2. Faktor Temperatur
Temperatur harian termasuk temperatur siang dan malam selama 24 jam.
Temperatur siang lebih tinggi dari temperatur malam. Aktivitas temperatur
siang/sinar matahari untuk pembentukan makanan dalam jumlah yang besar,
temperatur malam mempengaruhi peningkatan turgor sel untuk elongation dan
pembentukan sel-sel baru yang didukung dengan absorbsi air tinggi dan transpirasi
rendah. Faktor temperatur siang dan malam yang optimal untuk tanaman tergantung
varietas tanaman yang ditanam.
a. Temperatur siang yang favorable (Optimum Temperatur Range).
Optimum Temperatur Range yaitu temperatur antara yang mampu meningkatkan
Photosintesa secara maximal dan respirasi yang normal sepanjang siklus hidup
tanaman. Tanaman pertanian dan hortikultura di klasifikasi sbb:
-Tanaman yang membutuhkan rentangan temperatur rendah untuk meningkatkan
hasil secara optimal umpama tanaman Strawberry, Asparagus, lecthuce, kubis,
wortel, green pea, kentang dll.
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 4/25
-Tanaman yang membutuhkan rentangan temperatur medium untuk meningkatkan
hasil secara optimal contoh: Tomat, paprika, cabe dataran tinggi, terong dataran
tinggi, timun dataran tinggi, kacang merah (Bruine bonen) dll.
-Tanaman yang membutuhkan rentangan temperatur tinggi untuk meningkatkan
hasil secara optimal misalnya: pisang , cacao, mente, kopi, kurma, pepaya, ketela
manis, cassava, okra, cucurbitase dataran rendah (Semangka, Melon, ketimun, labu
Jepang, waluh, oyong dll), kapas, jagung dataran rendah dll.
b. Temperatur malam yang favorable (Optimum Night Temperature range)
dibagi 2 bagian yaitu: Awal malam Akhir malam. Proses biokimia yang biasa terjadi
adalah:
- Pembelahan sel moderat cepat
- Pembelahan sel cepat
- Pertumbuhan vegetatif moderat
- Pertumbuhan vegetatif cepat
- Perombakan karbohidrat dan depotisasi moderat
- Perombakan karbohidrat cepat dan depotisasi rendah
Dampak positif akan tampak pada pertumbuhan vegetatif dan reproduksi yang
terjadi secara optimal dan depotisasi juga akan optimal. Demikian juga hasil
produksi akan meningkat secara maximal.
c. Temperatur malam yang tidak favorable
- Temperatur malam diatas temperatur malam yang optimal
Tanaman akan rendah produksinya terutama menjelang pertumbuhan akhir
(phase generatif). Hal ini disebabkan temperatur malam yang berada diatas
temperatur malam yang optimal dapat menyebabkan peningkatan perombakan
karbohidrat untuk respirasi menjadi tinggi, sehingga sisa karbohidrat hasil
photosintesa yang untuk pertumbuhan dan reproduksi menjadi rendah. Misalnya
akan terjadi penurunan produksi kentang pada saat udara panas.
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 5/25
- Temperatur malam dibawah temperatur malam yang optimal.
Produksi rendah disebabkan photosintesa dan respirasi menurun, derajat
penurunan photosintesa lebih besar, sehingga yang berfungsi sisa karbohidrat
untuk pertumbuhan dan pembentukan/perkembangan tanaman terhambat,
sehingga produksi rendah. Tidak tersisanya karbohidrat untuk pertumbuhan lebih
diperburuk dengan rendahnya pembentukan protein untuk sel-sel baru
mengakibatkan rendahnya tingkat pertumbuhan dan produksi. Memacu
timbulnya kelainan pertumbuhan yang disebut bolting, untuk beberapa jenis
sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi, akan membentuk bunga dan biji
tidak membentuk depotisasi misalnya tidak terbentuknya crop pada tanaman
kubis.
3. Faktor Cahaya Matahari
Kinetic energi matahari yang optimal untuk kebutuhan tanaman baik
pertumbuhan dan produksi berkisar 350 cal/cm2 - 400 cal/cm2 tiap hari (day light).
Di daerah sub tropis pencahayaan matahari lebih panjang daripada daerah tropis,
dengan perbedaan 100 - 200 cal/cm2 tiaphari. Didaerah dataran tinggi lebih besar dibandingkan dataran rendah, juga tergantung pada musim. Hari berawan juga lebih
rendah dibandingkan hari cerah.
Faktor cahaya matahari yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi
suatu tanaman adalah:
a. Faktor intensitas cahaya.
Intensitas cahaya ialah jumlah cahaya yang diterima tanaman yang berfungsi
untuk pertumbuhan dan pembentukan organ-organ tanaman. Intensitas cahaya
makin tinggi saat matahari siang dan mengakibatkan kenaikan kegiatan
photosintesa, hingga pada suatu kenaikan tertentu photosintesa akan terhenti.
Peristiwa ini disebut Light Saturation Point, dimana kelebihan Intensitas cahaya
tidak dimanfaatkan untuk photosintesa ( luxurius light intensity ). Light Saturation
didaerah beriklim tropis mencapai 40-50% intensitas cahaya. Umumnya transpirasi
melebihi Carbon assimilasi dalam kebutuhan air, akibatnya turgor stomata rendah,
stomata akan tertutup dan CO2 tidak bisa masuk dalam daun, photosintesa terhanti,
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 6/25
Bahkan dapat juga timbul kelayuan daun, dimana daun yang layu akan menutup
daun dibawahnya, sehingga photosintesa terhambat bagi daun yang belum
mencapai titik light saturation. Untuk mencegah dampak negatif light saturated
yaitu terjadinya kelayuan varietas tanaman yang tidak tahan intensitas cahaya
secara langsung, diusahakan agar penanaman dilakukan dibawah pelindung
misalnya tumpangsari dengan tanaman yang lebih tahan.
Kebutuhan intensitas cahaya yang berbeda untuk tiap tanaman dibagi menjadi
empat klasifikasi yaitu:
*Tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya rendah ( tanaman dibawah
pelindung ). Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi denga baik apabila
ditanam dibawah pelindung tanaman lain atau ditutup dengan jaring plastik.
Varietas tanaman dibawah pelindung (shade plants) misalnya: Beberapa varietas
tembakau, ornamental, African violet, begonia, philodendron dll.
*Tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya moderat tinggi yang disebut Partial
shade and Sun plants. Tanaman yang termasuk dalam klasifikasi ini : Cacao, kopi,
panili, merica, anggrek dll.
*Tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya tinggi, disebut Sun plants.
Tanaman yang termasuk dalam klasifikasi ini: Pisang, jeruk, kelapa, kurma,
pepaya, mangga, jambu, paprika, cabe, kapas, jagung, kedelai, kacang hijau,
timun, terung, padi, nenas, ketela pohon/manis, beberapa varietas tembakau,
carnation, chrysanthenum, gladiola, lily, rose dll.
*Tanaman membutuhkan intensitas cahaya yang berentang lebar, disebut shade or
sun plants (Slight shade and direct sun tolerant). Termasuk dalam klasifikasi ini:
Apel, pear, peach, plum, karet, kobis, kentang, kacang tanah, gardenia dll.
b. Intensitas cahaya dibawah rentang optimal
Produksi akan turun akibat photosintesa tidak optimal. Teknologi dalam
membentuk tanaman ideal diharapkan mampu meningkatkan photosintesa yaitu
dengan membentuk daun yang tebal, lebar tidak melengkung (wavy) dan tidak drop
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 7/25
leaf. Pembentukan tanaman ideal ini dapat dilakukan dengan methoda pemupukan
berimbang tiap phase pertumbuhan tanaman, sehingga derajat photosintesa bisa
ditingkatkan.
c. Intensitas cahaya diatas rentang optimal
Produksi tanaman akan rendah, disebabkan akibat Solarization, yaitu akibat
kelebihan intensitas cahaya, kandungan chlorophyl di daun menurun, daunnya
berwarna hijau kekuningan, akibatnya penyerapan cahaya rendah dan derajat
photosintesa rendah. Intensitas cahaya yang tinggi mengakibatkan temperatur pada
daun naik, sehingga dapat meningkatkan transpirasi dan stomata tertutup yang
berakibat photosintesa terhambat. Sedang respirasi berjalan terus, sehingga
produksi karbohidrat tidak mampu memenuhi kebutuhan pertumbuhan secara
cukup, demikian juga aktivitas enzim yang merubah gula menjadi pati terhenti,
akibatnya timbul akumulasi gula yang akan berdampak penurunan photosintesa.
Tanaman ideal mampu mengurangi dampak negatif tersebut yaitu dengan
pembentukan daun erect dengan internote relatif pendek dan meningkatkan
ketebalan daun dengan konsentrasi cholorophyl lebih tinggi. Penambahan
kandungan silica di cortex daun, mampu mengurangi transpirasi yang berlebihan,
sehingga photosintesa masih aktif, enzym perombak gula jadi pati juga aktif.
Dampak negatif akibat intensitas cahaya diatas optimal dapat dibatasi dengan
pembentukan tanaman yang ideal.
4. Faktor daya dukung tanah dan hara yang esensial untuk tanaman.
a. Daya dukung tanah
Tanah merupakan mantel alam hasil dekomposisi mineral dan bahan organik
yang menutup permukaan bumi. Kandungan yang penting dari tanah ialah
tanah mineral dan tanah organik, bila mineralnya dominan disebut tanah
mineral, bila organiknya dominan disebut musck soil atau pit soil. Daya
dukung tanah sangat dipengaruhi oleh phisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk
organik/kompos yang baik adalah yang memiliki alkalinitas tinggi, organik
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 8/25
yang sempurna dekomposisisnya sehingga kandungan humic acid lebih
dominan dibandingkan asam-asam organik yang phyto toxin (acetat, butirat).
Kompos yang baik mengandung biomas tinggi yang akan menghasilkan
phosphate organik (nucleid acid), asam amino, vitamin yang penting dalam
pembentukan enzym, coenzym dan phytohormon dengan bantuan unsur-unsur
hara tertentu baik berupa pupuk dan hara tanah. Kompos/pupuk organik
disamping meningkatkan aktivitas microbiologis tanah juga sebagai Growth
Promoting Factor bagi tanaman dan meningkatkan daya serap air,
meningkatkan nilai tukar kation disebabkan kandungan humoidnya tinggi.
b. Hara yang esensial untuk tanah
Bisa merupakan pupuk atau hara yang terikat ditanah dan hara terlarut di tanah
diantaranya:
- Hara makro : N, P, K, Ca, Mg, S dan dalam keadaan khusus hara Si (Untuk
meningkatkan pengambilan P dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap
disaster dan hama), oxygen, carbon, hidrogen.
- Hara meso : Zn (Hara Zn saat kini bukan dalam kategori unsur mikro lagi).
- Hara mikro : Mn, Fe, B, Cu, Mo, Co, Cl.
Kekahatan hara akan menimbulkan penurunan produksi.
Kekahatan hara yang perlu dicermati sebagai penyebab levelling down produksi
pertanian yaitu:
- Hara N, umumnya pemberiannya berkelebihan menyebabkan tanaman steril.
- Hara P, sangat rendah kelarutan dalam tanah, banyak yang terikat dibandingkan
yang tersedia.
- Hara K, umumnya kurang, terutama tanaman penghasil karbohidrat dan penghasil
protein.
- Hara Ca, umumnya tidak diberikan kecuali bila timbul penurunan pH tanah. Ca
sangat penting dalam mempertebal sel, dan sangat dibutuhkan bagi tanaman
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 9/25
penghasil biji dengan kandungan protein tinggi misalnya: kedelai, kacang tanah,
cabe, tomat dll.
- Hara Mg, penting dalam pembentukan chlorophyl a dan b serta membentuk Mg-
pectate bersama Ca-pectate akan mengikat rantai cellulosa dalam membentuk
dinding sel yang kuat sehingga daun menjadi tebal tidak wavy/curva dan mencegah
drop leaf, sehingga mampu meningkatkan pemanfaatan solar intensitas untuk
photosintesa terutama saat light saturated.
- Hara S, umumnya tersedia cukup akibat penggunaan pupuk ZA.
Hara S merupakan unsur pembentuk asam amino dalam pembentukan sel baru.
- Hara Zn, merupakan penghambat produksi yang perlu dicermati bila tanamanmengalami kekahatan. Zn penting dalam bio sintesa tryptophan sebagai bahan
pembentuk phytohormon Indole Acetic Acid (IAA=Auxin), dan sebagai pembentuk
enzym dalam bio sintesa protein, hidrolisis glucosa untuk energi respirasi. Jadi
fungsi Zn tidak lepas dari fungsi Auxin yaitu untuk pengembangan sel,
phototropisme, geotropisme, apical dominansi, pertumbuhan akar, parthenocarpy,
pembentukan callus bila ada luka dan respirasi. Insekta pengisap maupun perusak
daun dan jamur parusak akar, juga insektisida, fungisida, herbisida bila
diaplikasikan pada tanaman walau tidak menimbulkan phytotoxic, tetapi tetap
menimbulkan luka, baik lukan mikroskopis maupun makroskopis. Luka ini akan
memacu timbulnya callus yang membutuhkan auxin, sehingga kandungan auxin
berkurang, tanaman akan mensintesa lagi, membutuhkan unsur hara Zn dan asam-
asam amino. Akibatnya Zn akan mengalami kekahatan yang diperparah dengan
mudah-nya unsur Zn ini tercuci ditanah. Tanda-tanda kekahatan Zn, terutama
tampak diujung pertumbuhan mengalami klorosis, rozete, pertumbuhan pucuk dan
akar sangat terhambat. Di Indonesia Zn merupakan faktor penghambat produksi
yang paling tinggi.
- Unsur hara mikro yang mulai kahat ialah Mo, kekahatan Mo terutama terjadi pada
tanaman leguminose (kacang-kacangan). Bersama Co, Mo berfungsi dalam
Nitrogen Fixasi mikroba. Pemupukan dengan pupuk nitrate juga dapat
menimbulkan kekahatan Mo, akibat Mo banyak digunakan dalam sintesa
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 10/25
perombakan NO3 menjadi NH4. Akibat kekahatan Mo, tanaman akan terhenti
pertumbuhannya, daun mengecil dan relatif panjang (whip tail syndrome).
Untuk menutup kekahatan yang timbul dalam menyediakan hara bagi tanaman,
dibutuhkan pemupukan berimbang baik makro, meso dan mikro secara dressing.
Tetapi pemupukan melalui daun sangat ekonomis dan effisisen terutama hara Mg,
Ca, Zn, Mo dll. Prediksi kekahatan Zn tampak ditanah yang diusahakan secara
intensif, tanah berpasir dan saat curah hujan diatas normal.
Ada beberapa syarat pertumbuhan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
tanamana tomat dengan hasil yang optimal. Syarat pertumbuhan tersebut yaitu :• Iklim
1. Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750 mm-
1.250 mm/tahun. Keadaan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air tanah bagi
tanaman, terutama di daerah yang tidak terdapat irigasi teknis. Curah hujan yang
tinggi (banyak hujan) juga dapat
menghambat persarian.
2. Kekurangan sinar matahari
menyebabkan tanaman tomat
mudah terserang penyakit, baik
parasit maupun non parasit. Sinar
matahari berintensitas tinggi akan
menghasilkan vitamin C dan
karoten (provitamin A) yang lebih
tinggi. Penyerapan unsur hara
yang maksimal oleh tanaman
tomat akan dicapai apabila
pencahayaan selama 12-14
jam/hari, sedangkan intensitas
cahaya yang dikehendaki adalah
0,25 mj/m2 per jam.
3. Suhu udara rata-rata harian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat
adalah suhu siang hari 18-29 derajat C dan pada malam hari 10-20 derajat C. Untuk
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 11/25
negara yang mempunyai empat musim digunakan heater (pemanas) untuk mengatur
udara ketika musim dingin, udara panas dari heater disalurkan ke dalam green
house melalui saluran fleksibel warna putih.
4. Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan untuk
tanaman tomat yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui
stomata yang membuka lebih banyak. Tetapi, kelembaban relatif yang tinggi juga
merangsang mikro organisme pengganggu tanaman.
• Media Tanam
1. Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir sampai
tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik
serta unsur hara dan mudah merembeskan air. Selain itu akar tanaman tomat rentan
terhadap kekurangan oksigen, oleh karena itu air tidak boleh tergenang.
2. Tanah dengan derajat keasaman (pH) berkisar 5,5-7,0 sangat cocok untuk
budidaya tomat.
3. Dalam pembudidayaan tanaman tomat, sebaiknya dipilih lokasi yang topografi
tanahnya datar, sehingga tidak perlu dibuat teras-teras dan tanggul.
• Ketinggian Tempat
Tanaman tomat dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, baik di dataran tinggi
maupun di dataran rendah, tergantung varietasnya. Tanaman tomat yang sesuai
untuk ditanam di dataran tinggi misalnya varietas berlian, varietas mutiara, varietas
kada. Sedangkan varietas yang sesuai ditanam di dataran rendah misalnya varietas
intan, varietas ratna, varietas berlian, varietas LV, varietas CLN. Selain itu, ada
varietas tanaman tomat yang cocok ditanam di dataran rendah maupun di dataran
tinggi antara lain varietas tomat GH 2, varietas tomat GH 4, varietas berlian,
varietas mutiara.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 12/25
• Pembibitan
Persyaratan Benih
Kriteria-kriteria teknis untuk seleksi biji/benih tanaman tomat adalah:
a) Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat biasanya
sulit tumbuh.
b) Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak menunjukkan adanya serangan
hama atau penyakit.
c) Benih atau biji bersih dari kotoran.
d) Pilih benih atau biji yang tidak keriput.
Penyiapan Benih
Pengadaan benih tomat dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan cara
membeli benih yang telah siap tanam atau dengan membuat benih sendiri.
Apabila pengadaan benih dilakukan dengan membeli, hendaknya membeli
pada toko pertanian yang terpercaya menyediakan benih-benih yang
bermutu baik dan telah bersertifikat.
Teknik Penyemaian Benih
Benih atau biji-biji tomat yang telah terpilih sebelum disemaikan
didesinfektan. Caranya, dengan merendam benih kedalan larutan fungisida
agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati. Ada beberapa
cara menyemai pada bedeng persemaian. Cara pertama, benih tomat
ditaburkan merata pada permukaan bedeng, kemudian ditutup tanah tipis-
tipis. Bedeng dibuat guritan sedalam 1 cm dengan jarak antar guritan 5 cm,
lalu biji ditaburkan kedalan guritan secara merata dan tidak saling tumpuk,kemudian ditutup kembali dengan tanah tipis-tipis. Cara kedua, dengan
menanamkan benih pada lubang-lubang tanam yang dibuat dengan jarak 5
cm dan kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang tanam
dapat diisikan 1 atau 2 benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Cara
ketiga, penyemaian dapat langsung dilakukan pada kantong-kantong
polybag yang telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1. Setiap kantong polybag diisi satu benih saja dan
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 13/25
tanamkan benih dengan kedalaman sekitar 1 cm. Setelah biji ditanam, media
semai sebaiknya dibasahi dengan air.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Selama awal pertumbuhan, pemeliharaan bibit tanaman di persemaian harus
dilakukan secara intensif dengan pengawasan kontinyu. Pemeliharaan bibit
meliputi kegiatan-kegiatan:
1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan sejak benih ditaburkan ke bedeng pesemaian
sampai tanaman siap dipindah ke kebun. Penyiraman dilakukan 2 kali
sehari, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan
menggunakan alat/gembor yang memiliki lubang halus, agar tidak
merusak bibit tanaman yang sudah atau baru tumbuh.
2. Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan dengan cara langsung mencabuti tanaman
pengganggu tanpa peralatan. Penyiangan sebaiknya dilakukan
seperlunya saja dengan melihat keadaan tanaman.
3. Pemupukan
Pada media persemaian selain diberikan pupuk kandang, sebaiknya juga
diberikan pupuk kimia NPK secukupnya sebagai pupuk tambahan yang
diberikan setelah benih tumbuh menjadi bibit.
4. Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit
Hama yang umumnya menyerang benih atau bibit di pesemaian berasal
dari golongan serangga, seperti semut dan golongan nematoda, seperti
cacing tanah. Penyakit yang sering menyerang dari golongan cendawan.Untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit dapat dilakukan
sterilisasi tanah. Untuk memberantas hama dan penyakit yang
menyerang dapat disemprotkan obat-obatan. Insektisida untuk
memberantas hama dari golongan serangga dan fungisida untuk
memberantas penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur. Nama-
nama formulasi yang dapat digunakan antara lain Furadan 3 g, Dithane
Hostathion dan Antracol.
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 14/25
Pemindahan Bibit
Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-45 hari di
persemaian. Pada saat dilakukan penanaman ke kebun, sebaiknya
dilakukan lagi terhadap bibit-bibit yang telah berumur 30-45 hari agar
diperoleh tanaman yang baik pertumbuhannya dan memiliki daya
produktivitas tinggi dalam menghasilkan buah. Untuk itu, bibit yang
dipilih sebaiknya yang berpenampilan menarik dan baik., yaitu
penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit
yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya dan pilihlah bibit yang sehat,
artinya bibit tidak terserang hama dan penyakit. Waktu yang baik untuk
menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari. Pada saat itu
keadaan cuaca belum panas sehingga mencegah kelayuan pada
tanaman. Ketika memindah bibit di kebun, hendaknya memperhatikan
cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat
merusak perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam
maka akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan bahkan mati.
Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu :
1. Sistem cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup
umur dicabut dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan
bedeng persemaian harus dibasahi dengan air untuk memudahkan
pencabutan dan tidak merusak akar.
2. Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun,
sebelum bibit diambil tanah dibasahi dengan air telebih dahulu. Kedua
cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secaralangsung dilakukan pada bedeng tanah persemaian sedangkan untuk
bibit yang disemaikan dalam bumbung atau polybag cara
pemindahannya adalah basahi bumbung terlebih dahulu, kemudian
keluarkan bibit dari bumbung beserta tanahnya dengan menyobek
kantong polybag.
• Pengolahan Media Tanam
Persiapan
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 15/25
Pengolahan tanah untuk penanaman bibit di kebun produksi harus
memperhitungkan waktu, antara lain lamanya bibit di persemaian hingga dapat
dipindah ditanam ke kebun dengan lamanya proses pengolahan tanah sampai siap
tanam. Lamanya waktu pembibitan sekitar 30-45 hari, sedangkan lamanya
pengolahan tanah yang intensif sampai siap tanam adalah 21 hari. Oleh karena itu,
agar tepat waktu penanamannya di kebun, jadwal pengolahan tanahnya sebaiknya
dilakukan 1-2 minggu setelah benih disemaikan.
Pembukaan Lahan
Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap, yaitu :
a. Tahap pertama adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada
pada lapisan dalam dapat terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini
sebaiknya dilakukan dengan bajak yang ditarik oleh tenaga hewan atau dengan
menggunakan traktor. Tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah
dibajak, tanah dibiarkan selama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah
hasil pembajakan cukup terkena angin, terkena cahaya matahari, dan supaya
terjadi proses oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah seperti
asam sulfida yang sangat membahayakan kehidupan tanaman.
b. Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga
diperoleh struktur tanah yang gembur atau remah, sekaligus untuk
meratakannya. Selanjutnya, tanah hasil pengolahan tahap ini dibiarkan selama
1 minggu.
c. Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang
masak sebanyak 15-20 ton/ha. Pemberian pupuk kandang yang belum masak
dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bahkan dapat mematikan tanamankarena akar tanaman tidak kuat menahan panas. Pada tahap ini, tanah yang
telah ditaburi pupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.
Pembentukan Bedengan
Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, selanjutnya dibuat bedeng-
bedeng membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 16/25
merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit
atau selokan untuk irigasi. Bedengan dapat dibuat lebar dengan ukuran lebar 1-1,2
m, panjang disesuaikan dengan keadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika
penanaman tomat dilakukan pada musim penghujan, bedengan dapat dibuat lebih
tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit dibuat lebar 20-30 cm dan
kedalamannya 30 cm. Dengan demikian jarak antar bedeng adalah 20-30 cm.
Kemudian pada sekeliling petak-petak bedengan dibuat saluran pembuangan air
dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50 cm.
Pengapuran
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan atau penyiapan
lahan adalah pengapuran pada tanah-tanah yang terlalu asam dan tidak sesuai
dengan persyaratan tumbuh tanaman. Pengapuran ini diberikan bersamaan dengan
saat pengolahan tanah, sebab pada umumnya akar tanaman tidak kuat terhadap
pengapuran secara langsung, tanaman dapat menderita gangguan pertumbuhan
bahkan dapat mati. Kapur yang dapat digunakan adalah kapur tohor, kapur
karbonat, atau kapur tembok. Pengapuran, selain menaikkan nilai pH tanah juga
dapat memperbaiki struktur tanah, mendorong aktivitas mikroorganisme tanah
dalam membantu proses penguraian bahan organik tanah dan menurunkan zat yang
bersifat racun tanpa menghilangkan zat-zat penting yang lain. Dosis pengapuran
harus memperhatikan nilai pH tanah setempat.
Pemupukan
Sebelum tanaman tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar.
Pemupukan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:1. Kompos atau pupuk kandang yang telah jadi tanah dan TSP ditabur secara
merata ke seluruh bedengan. Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen
agar kompos atau pupuk kandang dan TSP tercampur merata dengan tanah.
2. Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam + 15 cm dan
bergaris tengah + 20 cm. Lubang-lubang tersebut kemudian diberi pupuk
kandang atau kompos sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar) dan diberi TSP
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 17/25
sebanyak + 5 gram. Lubang ditimbun tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga
kompos atau pupuk kandang, TSP dan tanah tercampur rata.
Pemberian Mulsa
Dewasa ini penggunaan
plastik hitam-perak sebagai mulsa
(penutup tanah) telah banyak
dipergunakan oleh para petani.
Penggunaan plastik hitam-perak
sebagai mulsa lebih praktis
dibandingkan dengan penggunaan
sisa-sisa tanaman yang telah mati,
misalnya jerami padi.
• Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Tomat dapat ditanam dengan 2
macam jarak tanam yaitu dengan sistem dirempel dan sistem bebas.
1. Sistem dirempel
Jarak tanam sistem ini adalah 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm, bujur
sangkar atau segitiga sama sisi. Cara menanam dengan sistem ini maksudnya
yaitu tunas-tunas yang tumbuh diambil (dipotong) sedini mungkin, sehingga
tanaman hanya memiliki satu batang tanpa cabang.
2. Sistem bebas
Ukuran jarak tanam sistem bebas adalah 80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80
cm x 100 cm; 100 cm x 100 cm. Bentuk yang digunakan dapat berupa bujur
sangkar, segipanjang atau segitiga sama sisi. Selain itu dapat juga dibuat antar
barisan berjarak 100 cm, dan dalam barisan berjarak 50-60 cm. Cara menanam
dengan sistem ini bertujuan membiarkan tunas-tunas yang tumbuh menjadi
cabang-cabang besar dan dapat berubah.
Pembuatan Lubang Tanam
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 18/25
Bedengan yang telah dipersiapkan untuk penanaman bibit, sehari sebelumnya
hendaknya diairi terlebih dahulu supaya basah. Kemudian pada bedeng yang telah
tertutup mulsa plastik dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm.
Lubang-lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.
Cara Penanaman
Penanaman dapat dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Apabila
penanaman dilakukan pada musim kemarau pakailah mulsa plastik hitam perak atau
kertas alumunium.Mulsa tersebut harus sudah dipasang di bedengan sebelum bibit
ditanam. Apabila tomat ditanam pada musim hujan pasanglah lebih dahulu atap
plastik transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.
• Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang
pertumbuhannya tidak normal, misalnya tumbuh kerdil. Penyulaman sebaiknya
dilakukan seminggu setelah tanam. Namun jika satu minggu sudah terlihat adanya
tanaman yang mati, layu, rusak atau pertumbuhannya tidak normal, penyulaman
sebaiknya segera dilakukan. Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam
penyulaman adalah bibit yang digunakan. Bibit yang digunakan untuk menyulam
diambil dari bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya bersamaan dengan
bibit lain yang bukan bibit cadangan.
Cara penyulamannya adalah apabila tanaman yang telah mati, rusak, layu, atau
pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru
ditempat tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi Furadan 0,5 gram bila
dipandang perlu. Setelah itu, bibit yang baru ditanam pada tempat tanaman
terdahulu dengan cara penanaman bibit terdahulu.
Penyiangan
Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak
menjadi pesaing dalam mengisap unsur hara. Gulma yang terlalu banyak akan
mengurangi unsur hara sehingga tanaman tomat menjadi kerdil. Gulma juga dapat
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 19/25
menjadi sarang hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman tomat.
Pemberian mulsa plastik atau daun-daunan akan mengurangi gulma. Waktu
penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.
Pembubunan
Tujuan pembubunan adalah memperbaiki peredaran udara dalam tanah dan
mengurangi gas-gas atau zat-zat beracun yang ada di dalam tanah sehingga
perakaran tanaman akan menjadi lebih sehat dan tanaman akan menjadi cepat besar.
Tanah yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-
hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar
akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.
Perempalan
1. Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel/dipangkas agar tidak
menjadi cabang. Perempalan paling lambat dilakukan 1 minggu sekali. Pada
tanaman tomat yang tingginya terbatas, perempalannya harus dilakukan dengan
hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel supaya tanaman tidak terlalu
pendek.
2. Perempalan yang baik dilakukan pada pagi hari agar luka bekas rempalan cepat
kering dengan cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih, lalu
digerakkan ke kanan kiri sampai tunas tersebut lepas. Apabila terlambat
merempel, tunas akan cabang yang besar dan sukar putus.
3. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau
gunting tajam yang bersih.
4. Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanamanapabila jumlah dompolan buah sudah mencapai 5-7 buah.
Pemupukan
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 20/25
Pemupukan bertujuan merangsang pertumbuhan tanaman. Tata cara
pemupukan adalah:
1. Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu setelah ditanam, harus segera diberi
pupuk buatan. Dosis pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap
tanaman antara 1-2 gram. Pemupukan dilakukan di sekeliling tanaman pada jarak ±
3 cm dari batang tanaman tomat kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan
air. Pupuk Urea dan KCl tidak boleh mengenai tanaman karena dapat melukai
tanaman.
2. Pemupukan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu sesudah tanam
berupa campuran Urea dan KCl sebanyak ± 5 gr. Pemupukan dilakukan di
sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan dalamnya ± 1 cm kemudian pupuk
ditutup tanah dan disiram dengan air.
3. Bila pada umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk
lagi dengan Urea dan KCl sebanyak 7 gram. Jarak pemupukan dari batang dibuat
makin jauh yaitu ± 7 cm.
• Penyiraman dan
Pengairan
Kebutuhan air pada
budidaya tanaman tomat tidak
terlalu banyak, namun tidak boleh
kekurangan air. Pemberian air
yang berlebihan pada areal
tanaman tomat dapat menyebabkan tanaman tomat tumbuh memanjang, tidak
mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Kelembaban
tanah yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan patogen
sehingga tanaman tomat dapat mati keracunan karena kandungan oksigen dalam
tanah berkurang. Pori-pori yang terisi oleh air mendesak oksigen keluar dari dalam
tanah sehingga tanah menjadi anaerob yang menyebabkan proses oksidasi berubah
menjadi proses reduksi. Keadaan tanah yang demikian menyebabkan kerontokan
bunga dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebihan sehingga mengurangi
pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 21/25
Kekurangan air yang berkepanjangan pada pertanaman tomat dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman pada stadia awal, mengakibatkan pecah-pecah
pada buah apabila kekurangan air terjadi pada stadia pembentukan hasil dan dapat
menyebabkan kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi selama periode
pembungaan.
• Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal-
hal yang perlu diperhatikan:
1. Ajir (lanjaran) terbuat dari
bambu atau kayu dengan panjang
antara 100-175 cm, tergantung dari
varietasnya. Untuk penanaman
dalam green house yang modern
dapat menggunakan tali (warna
putih) seperti yang terlihat dalam
gambar sebelah.
2. Pemasangan ajir dilakukan
sedini mungkin, ketika tanaman
masih kecil akar masih pendek,
sehingga akar tidak putus tertusuk
ajir. Akar yang luka akan
memudahkan tanaman terserang
penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tomat ± 10-20 cm.
3. Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau
ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap,
ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah.
4. Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat
pada ajir. Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri.
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 22/25
Pengikatan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara
batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat, misalnya tali
plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah tinggi ± 20 cm, harus
dilakukan pengikatan lagi agar batang tomat selalu berdiri tegak.
STUDY KASUS
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2003 sampai dengan Oktober 2003 di
Kebun Percobaan Politani Negeri Lampung dilanjutkan di Laboratorium Agronomi,
Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh aplikasi pupuk majemuk NPK dan kalsium terhadap mutu
fisik buah tomat. Perlakuan disusun secara faktorial dalam rancangan acak
kelompok lengkap dengan 3 ulangan. Sebagai faktor pertama adalah dosis pupuk
majemuk NPK (15 — 15 —15) dengan taraf 0, 150, 300, 450, dan 600 kg/ha,
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 23/25
sedangkan sebagai faktor kedua adalah dolomit (CaCO3 .MgCO3) dengan taraf 0,
1, 2, dan 3 ton/ha.
Dolomit (CaCO3 .MgCO3) dicampur dengan tanah sebagai media tumbuh 2
minggu sebelum tanam dengan dosis sesuai perlakuan. Pupuk kandang (kotoran
ayam) sebanyak 0,5 kg per pot dicampurkan dengan tanah sesaat setelah
pelaksanaan pencampuran dolomit merata.
Benih tomat (3 – 4 butir) varietas `Epoch’ ditanam langsung pada tiap-tiap pot yang
berukuran 10 kg dan berisi tanah PMK Lampung. Penjarangan tanaman menjadi 1
tanaman/pot dilakukan setelah munculnya daun ke dua. Jarak antarpot dalam
barisan 50 cm, sedangkan antarbarisan adalah 80 cm. Pertumbuhan
tanaman dibatasi sampai dengan cluster bunga ke 6 (Veliath dan Ferguson, 1972).
Semua tunas ketiak (sucker) dicabut atau tidak dibiarkan berkembang sedini
mungkin, sehingga hanya batang utama yang berkembang. Irigasi tanaman
dilakukan dengan pemberian air sebanyak sampai dengan 2 liter/potlhari
(tergantung umur tanaman). Separuh dari dosis pupuk majemuk diberikan pada saat
tanam, sedangkan sisanya diberikan pada saat tanaman menjelang berbunga.
Pemanenan buah tomat dilakukan 2 – 3 kali seminggu. Buah tomat dipanen pada
fase semburat (breaker).Pengamatan yang dilakukan adalah meliputi: 1) bobot
kering (BK) akar, batang, dan daun, 2) tingkat kehijauan daun (leaf greeness), 3)
jumlah buah pertanaman, 4) bobot per buah, 5) volume buah, 6) bobot buah per
tanaman, 7) ukuran buah: kecil (< 4,5 cm), sedang ( 4,5 – 5,5 cm), besar (5,5 – 6,5
cm), dan sangat besar (> 6,5 cm), bobot buah layak jual, 9) mutu fisik (meliputi
gangguan fisiologis maupun non-fisiologis) Data dianalisis dengan sidik ragam
yang dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada selang kepercayaan
5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi kalsium (dalam bentuk dolomit)
bersamaan dengan pupuk majemuk NPK mempengaruhi pertumbuhan
perakaran, seperti terlihat dari nilai distribusi bahan kering ke akar. Hasil buah
tertinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan 450 kg/ha pupuk majemuk NPK dan 3
ton dolomit/ha, hasil ini terlihat secara konsisten pada komponen-komponen basil
buah (jumlah buah, bobot buah, volume buah, dan bobot buah per tanaman).
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa meningkatnya tingkat kehijauan daun,
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 24/25
sebagai penduga kandungan klorofil, secara linier dapat meningkatkan basil bobot
buah per tanaman. Aplikasi dolomit (mulai 2 ton/ha) dan pupuk majemuk NPK
(mulai 150 kg/ha), masing-masing dapat menurunkan persentase buah berukuran
kecil dan sebaliknya meningkatkan persentase buah ukuran besar. Aplikasi dolomit
(mulai 1 ton/ha) dan pupuk majemuk (mulai 150 kg/ha), masing-masing dapat
menurunkan persentase kejadian busuk ujung buah dan retak buah, yang
berakibat pada meningkamya bobot buah layak jual (marketable fruit).
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Syamsoel. 2007. UPAYA PENINGKATAN MUTU FISIK BUAH
TOMAT(Lycopersicon Esculentum Mill.) MELALUI APLIKASI
KALSIUM DAN PUPUK MAJEMUK. Di download pada tanggal 12 april
2010 pada pukul 15.48 di http://pustakailmiah.unila.ac.id/2009/07/06/upaya-
peningkatan-mutu-fisik-buah-tomatlycopersicon-esculentum-mill-melalui-
aplikasi-kalsium-dan-pupuk-majemuk/
5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 25/25
Tjandramukti. OPTIMALISASI PERTANIAN DENGAN DUKUNGAN
TANAMAN IDEAL DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKSI
HASIL PERTANIAN DI DAERAH TROPIS/INDONESIA. Di download
pada tanggal 12 april 2010 pada pukul 14.55 di
http://www.tanindo.com/abdi4/hal0901.htm
Pudjiatmoko. 2008. Budi Daya Tomat ( Lycopersicon esculentum Mill .). available
at http://atanitokyo.blogspot.com/2008/12/budi-daya-tomat-lycopersicon-
esculentum.html diakses pada 12 April 2010 pukul 20.38.
Prabowo, abror yudi. 2007. BUDIDAYA TOMAT. Available at http://teknis-
budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-tomat.html. di akses pada 12
April 2010 pukul 20.31