Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

25
 BAB I PENDAHULUAN Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang ke ras, mi sk in un su r ha ra mi kr o serta ho rmon, pe mu puka n tidak berimba ng , ser ang an hama dan pen yak it, pen gar uh cua ca dan ikl im, ser ta tek nis bud iday a  petani. Kata tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu suku Indian yaitu xitomate atau xitotomate. Tanaman tomat berasal dari negara Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke seluruh Amerika, terutama ke wilayah yang beriklim tropik, sebagai gulma. Tomat ditanam di Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda. Dengan demikian, tanaman tomat sudah tersebar ke seluruh dunia, baik di daerah tropik maupun subtropik. Se nt ra pe nanaman tomat di du nia ada la h di Je pan g, China, Ta iwan, sedangkan di Indonesia adalah daerah Malang. Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan. Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Lycopersicon (Lycopersicum) Species: Lycopersicon esculentum Mill . Dari sekian banyak varietas tomat yang ada, yang banyak ditanam petani adalah tomat varietas ratna, berlian, precious 206, kingkong dan intan. Sedangkan dari hasil survei yang telah dilakukan di lapangan varietas yang digunakan adalah varietas Artaloka .

Transcript of Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

Page 1: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 1/25

 

BAB I

PENDAHULUAN

Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik 

kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang

keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang,

serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya

 petani.

Kata tomat berasal dari bahasa Aztek, salah satu suku Indian yaitu xitomate

atau xitotomate. Tanaman tomat berasal dari negara Peru dan Ekuador, kemudian

menyebar ke seluruh Amerika, terutama ke wilayah yang beriklim tropik, sebagai

gulma. Tomat ditanam di Indonesia sesudah kedatangan orang Belanda. Dengan

demikian, tanaman tomat sudah tersebar ke seluruh dunia, baik di daerah tropik 

maupun subtropik.

Sentra penanaman tomat di dunia adalah di Jepang, China, Taiwan,

sedangkan di Indonesia adalah daerah Malang. Tanaman tomat termasuk tanaman

semusim yang berumur sekitar 4 bulan.

Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut:

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Lycopersicon (Lycopersicum)

Species: Lycopersicon esculentum Mill .

Dari sekian banyak varietas tomat yang ada, yang banyak ditanam petani

adalah tomat varietas ratna, berlian, precious 206, kingkong dan intan. Sedangkan

dari hasil survei yang telah dilakukan di lapangan varietas yang digunakan adalah

varietas Artaloka.

Page 2: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 2/25

 

BAB II

PEMBAHASAN

Ada beberapa faktor pembatas yang dapat mempengaruhi hasil produksi

(limiting factors) di Indonesia. Faktor pembatas itu meliputi faktor air, temperature

dan cahaya matahari. Faktor-faktor yang perlu dimaksimalkan untuk mendapatkan

hasil yang optimal yaitu :

1. Faktor Air

a. Kelebihan air 

Pada saat kelebihan air, keadaan tanaman tomat akan menjadi kurang baik 

karena air dapat memadatkan tanah yang akan berdampak pada kemampuan

akar untuk menyerap unsur hara yang terdapat didalam tanah. Untuk itu, ada

 beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya yaitu :

• Drainase diperbaiki

• Tanam dengan gulud tunggal

• Dilakukan pendangiran setelah hujan berlebihan

• Memakai mulsa plastik hitam perak bila hujan berlebihan

 b. Kekurangan air 

Saat tanaman berada dalam kondisi tercekam dimana kadar airsampai pada

titik minimum maka tanaman tidak akan dapat berfotosintesis dengan baik.

Cara yang dapat digunakan untuk menanggulangi hal tersebut yaitu :

• Pompanisasi

• Penyiraman atau kocor 

• Penggunaan mulsa plastik hitam perak, mulsa jerami atau mulsa

sekam padi.

Page 3: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 3/25

 

• Tanam Tanpa Olah Tanah (TOT), terutama ditanah gambut dan tanah

irigasi saat MT III (Musim kemarau).

Hujan buatan

• Pemupukan

• Dengan pemupukan starter awal tanam, terutama pupuk 

organik/kompos dengan alkalitas tinggi ditambah pupuk yang

mengandung amino acid dan Zn, akan menjamin terbentuknya Phyto

hormon terutama Auxin yang akan menstimulir ter-bentuknya akar yang

luas di top soil, sehingga akibat kelebihan air dampaknya dapat

dikurangi terutama timbulnya damping off dan kekurangan Oxygen

dalam tanah.

2. Faktor Temperatur

Temperatur harian termasuk temperatur siang dan malam selama 24 jam.

Temperatur siang lebih tinggi dari temperatur malam. Aktivitas temperatur 

siang/sinar matahari untuk pembentukan makanan dalam jumlah yang besar,

temperatur malam mempengaruhi peningkatan turgor sel untuk elongation dan

 pembentukan sel-sel baru yang didukung dengan absorbsi air tinggi dan transpirasi

rendah. Faktor temperatur siang dan malam yang optimal untuk tanaman tergantung

varietas tanaman yang ditanam.

a. Temperatur siang yang favorable (Optimum Temperatur Range).

Optimum Temperatur Range yaitu temperatur antara yang mampu meningkatkan

Photosintesa secara maximal dan respirasi yang normal sepanjang siklus hidup

tanaman. Tanaman pertanian dan hortikultura di klasifikasi sbb:

-Tanaman yang membutuhkan rentangan temperatur rendah untuk meningkatkan

hasil secara optimal umpama tanaman Strawberry, Asparagus, lecthuce, kubis,

wortel, green pea, kentang dll.

Page 4: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 4/25

 

-Tanaman yang membutuhkan rentangan temperatur medium untuk meningkatkan

hasil secara optimal contoh: Tomat, paprika, cabe dataran tinggi, terong dataran

tinggi, timun dataran tinggi, kacang merah (Bruine bonen) dll.

-Tanaman yang membutuhkan rentangan temperatur tinggi untuk meningkatkan

hasil secara optimal misalnya: pisang , cacao, mente, kopi, kurma, pepaya, ketela

manis, cassava, okra, cucurbitase dataran rendah (Semangka, Melon, ketimun, labu

Jepang, waluh, oyong dll), kapas, jagung dataran rendah dll.

b. Temperatur malam yang favorable (Optimum Night Temperature range)

dibagi 2 bagian yaitu: Awal malam Akhir malam. Proses biokimia yang biasa terjadi

adalah:

- Pembelahan sel moderat cepat

- Pembelahan sel cepat

- Pertumbuhan vegetatif moderat

- Pertumbuhan vegetatif cepat

- Perombakan karbohidrat dan depotisasi moderat

- Perombakan karbohidrat cepat dan depotisasi rendah

Dampak positif akan tampak pada pertumbuhan vegetatif dan reproduksi yang

terjadi secara optimal dan depotisasi juga akan optimal. Demikian juga hasil

 produksi akan meningkat secara maximal.

c. Temperatur malam yang tidak favorable

- Temperatur malam diatas temperatur malam yang optimal

Tanaman akan rendah produksinya terutama menjelang pertumbuhan akhir 

(phase generatif). Hal ini disebabkan temperatur malam yang berada diatas

temperatur malam yang optimal dapat menyebabkan peningkatan perombakan

karbohidrat untuk respirasi menjadi tinggi, sehingga sisa karbohidrat hasil

 photosintesa yang untuk pertumbuhan dan reproduksi menjadi rendah. Misalnya

akan terjadi penurunan produksi kentang pada saat udara panas.

Page 5: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 5/25

 

- Temperatur malam dibawah temperatur malam yang optimal.

Produksi rendah disebabkan photosintesa dan respirasi menurun, derajat

 penurunan photosintesa lebih besar, sehingga yang berfungsi sisa karbohidrat

untuk pertumbuhan dan pembentukan/perkembangan tanaman terhambat,

sehingga produksi rendah. Tidak tersisanya karbohidrat untuk pertumbuhan lebih

diperburuk dengan rendahnya pembentukan protein untuk sel-sel baru

mengakibatkan rendahnya tingkat pertumbuhan dan produksi. Memacu

timbulnya kelainan pertumbuhan yang disebut bolting, untuk beberapa jenis

sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi, akan membentuk bunga dan biji

tidak membentuk depotisasi misalnya tidak terbentuknya crop pada tanaman

kubis.

3. Faktor Cahaya Matahari

Kinetic energi matahari yang optimal untuk kebutuhan tanaman baik 

 pertumbuhan dan produksi berkisar 350 cal/cm2 - 400 cal/cm2 tiap hari (day light).

Di daerah sub tropis pencahayaan matahari lebih panjang daripada daerah tropis,

dengan perbedaan 100 - 200 cal/cm2 tiaphari. Didaerah dataran tinggi lebih besar dibandingkan dataran rendah, juga tergantung pada musim. Hari berawan juga lebih

rendah dibandingkan hari cerah.

Faktor cahaya matahari yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi

suatu tanaman adalah:

a. Faktor intensitas cahaya.

Intensitas cahaya ialah jumlah cahaya yang diterima tanaman yang berfungsi

untuk pertumbuhan dan pembentukan organ-organ tanaman. Intensitas cahaya

makin tinggi saat matahari siang dan mengakibatkan kenaikan kegiatan

  photosintesa, hingga pada suatu kenaikan tertentu photosintesa akan terhenti.

Peristiwa ini disebut Light Saturation Point, dimana kelebihan Intensitas cahaya

tidak dimanfaatkan untuk photosintesa ( luxurius light intensity ). Light Saturation

didaerah beriklim tropis mencapai 40-50% intensitas cahaya. Umumnya transpirasi

melebihi Carbon assimilasi dalam kebutuhan air, akibatnya turgor stomata rendah,

stomata akan tertutup dan CO2 tidak bisa masuk dalam daun, photosintesa terhanti,

Page 6: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 6/25

 

Bahkan dapat juga timbul kelayuan daun, dimana daun yang layu akan menutup

daun dibawahnya, sehingga photosintesa terhambat bagi daun yang belum

mencapai titik light saturation. Untuk mencegah dampak negatif light saturated

yaitu terjadinya kelayuan varietas tanaman yang tidak tahan intensitas cahaya

secara langsung, diusahakan agar penanaman dilakukan dibawah pelindung

misalnya tumpangsari dengan tanaman yang lebih tahan.

Kebutuhan intensitas cahaya yang berbeda untuk tiap tanaman dibagi menjadi

empat klasifikasi yaitu:

*Tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya rendah ( tanaman dibawah

  pelindung ). Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi denga baik apabila

ditanam dibawah pelindung tanaman lain atau ditutup dengan jaring plastik.

Varietas tanaman dibawah pelindung (shade plants) misalnya: Beberapa varietas

tembakau, ornamental, African violet, begonia, philodendron dll.

*Tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya moderat tinggi yang disebut Partial

shade and Sun plants. Tanaman yang termasuk dalam klasifikasi ini : Cacao, kopi,

 panili, merica, anggrek dll.

*Tanaman yang membutuhkan intensitas cahaya tinggi, disebut Sun plants.

Tanaman yang termasuk dalam klasifikasi ini: Pisang, jeruk, kelapa, kurma,

  pepaya, mangga, jambu, paprika, cabe, kapas, jagung, kedelai, kacang hijau,

timun, terung, padi, nenas, ketela pohon/manis, beberapa varietas tembakau,

carnation, chrysanthenum, gladiola, lily, rose dll.

*Tanaman membutuhkan intensitas cahaya yang berentang lebar, disebut shade or 

sun plants (Slight shade and direct sun tolerant). Termasuk dalam klasifikasi ini:

Apel, pear, peach, plum, karet, kobis, kentang, kacang tanah, gardenia dll.

b. Intensitas cahaya dibawah rentang optimal

Produksi akan turun akibat photosintesa tidak optimal. Teknologi dalam

membentuk tanaman ideal diharapkan mampu meningkatkan photosintesa yaitu

dengan membentuk daun yang tebal, lebar tidak melengkung (wavy) dan tidak drop

Page 7: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 7/25

 

leaf. Pembentukan tanaman ideal ini dapat dilakukan dengan methoda pemupukan

  berimbang tiap phase pertumbuhan tanaman, sehingga derajat photosintesa bisa

ditingkatkan.

c. Intensitas cahaya diatas rentang optimal

Produksi tanaman akan rendah, disebabkan akibat Solarization, yaitu akibat

kelebihan intensitas cahaya, kandungan chlorophyl di daun menurun, daunnya

  berwarna hijau kekuningan, akibatnya penyerapan cahaya rendah dan derajat

 photosintesa rendah. Intensitas cahaya yang tinggi mengakibatkan temperatur pada

daun naik, sehingga dapat meningkatkan transpirasi dan stomata tertutup yang

  berakibat photosintesa terhambat. Sedang respirasi berjalan terus, sehingga

  produksi karbohidrat tidak mampu memenuhi kebutuhan pertumbuhan secara

cukup, demikian juga aktivitas enzim yang merubah gula menjadi pati terhenti,

akibatnya timbul akumulasi gula yang akan berdampak penurunan photosintesa.

Tanaman ideal mampu mengurangi dampak negatif tersebut yaitu dengan

  pembentukan daun erect dengan internote relatif pendek dan meningkatkan

ketebalan daun dengan konsentrasi cholorophyl lebih tinggi. Penambahan

kandungan silica di cortex daun, mampu mengurangi transpirasi yang berlebihan,

sehingga photosintesa masih aktif, enzym perombak gula jadi pati juga aktif.

Dampak negatif akibat intensitas cahaya diatas optimal dapat dibatasi dengan

 pembentukan tanaman yang ideal.

4. Faktor daya dukung tanah dan hara yang esensial untuk tanaman.

a. Daya dukung tanah

Tanah merupakan mantel alam hasil dekomposisi mineral dan bahan organik 

yang menutup permukaan bumi. Kandungan yang penting dari tanah ialah

tanah mineral dan tanah organik, bila mineralnya dominan disebut tanah

mineral, bila organiknya dominan disebut musck soil atau pit soil. Daya

dukung tanah sangat dipengaruhi oleh phisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk 

organik/kompos yang baik adalah yang memiliki alkalinitas tinggi, organik 

Page 8: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 8/25

 

yang sempurna dekomposisisnya sehingga kandungan humic acid lebih

dominan dibandingkan asam-asam organik yang phyto toxin (acetat, butirat).

Kompos yang baik mengandung biomas tinggi yang akan menghasilkan

 phosphate organik (nucleid acid), asam amino, vitamin yang penting dalam

 pembentukan enzym, coenzym dan phytohormon dengan bantuan unsur-unsur 

hara tertentu baik berupa pupuk dan hara tanah. Kompos/pupuk organik 

disamping meningkatkan aktivitas microbiologis tanah juga sebagai Growth

Promoting Factor bagi tanaman dan meningkatkan daya serap air,

meningkatkan nilai tukar kation disebabkan kandungan humoidnya tinggi.

 b. Hara yang esensial untuk tanah

Bisa merupakan pupuk atau hara yang terikat ditanah dan hara terlarut di tanah

diantaranya:

- Hara makro : N, P, K, Ca, Mg, S dan dalam keadaan khusus hara Si (Untuk 

meningkatkan pengambilan P dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap

disaster dan hama), oxygen, carbon, hidrogen.

- Hara meso : Zn (Hara Zn saat kini bukan dalam kategori unsur mikro lagi).

- Hara mikro : Mn, Fe, B, Cu, Mo, Co, Cl.

Kekahatan hara akan menimbulkan penurunan produksi.

Kekahatan hara yang perlu dicermati sebagai penyebab levelling down produksi

 pertanian yaitu:

- Hara N, umumnya pemberiannya berkelebihan menyebabkan tanaman steril.

- Hara P, sangat rendah kelarutan dalam tanah, banyak yang terikat dibandingkan

yang tersedia.

- Hara K, umumnya kurang, terutama tanaman penghasil karbohidrat dan penghasil

 protein.

- Hara Ca, umumnya tidak diberikan kecuali bila timbul penurunan pH tanah. Ca

sangat penting dalam mempertebal sel, dan sangat dibutuhkan bagi tanaman

Page 9: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 9/25

 

 penghasil biji dengan kandungan protein tinggi misalnya: kedelai, kacang tanah,

cabe, tomat dll.

- Hara Mg, penting dalam pembentukan chlorophyl a dan b serta membentuk Mg-

  pectate bersama Ca-pectate akan mengikat rantai cellulosa dalam membentuk 

dinding sel yang kuat sehingga daun menjadi tebal tidak wavy/curva dan mencegah

drop leaf, sehingga mampu meningkatkan pemanfaatan solar intensitas untuk 

 photosintesa terutama saat light saturated.

- Hara S, umumnya tersedia cukup akibat penggunaan pupuk ZA.

Hara S merupakan unsur pembentuk asam amino dalam pembentukan sel baru.

- Hara Zn, merupakan penghambat produksi yang perlu dicermati bila tanamanmengalami kekahatan. Zn penting dalam bio sintesa tryptophan sebagai bahan

 pembentuk phytohormon Indole Acetic Acid (IAA=Auxin), dan sebagai pembentuk 

enzym dalam bio sintesa protein, hidrolisis glucosa untuk energi respirasi. Jadi

fungsi Zn tidak lepas dari fungsi Auxin yaitu untuk pengembangan sel,

 phototropisme, geotropisme, apical dominansi, pertumbuhan akar, parthenocarpy,

 pembentukan callus bila ada luka dan respirasi. Insekta pengisap maupun perusak 

daun dan jamur parusak akar, juga insektisida, fungisida, herbisida bila

diaplikasikan pada tanaman walau tidak menimbulkan phytotoxic, tetapi tetap

menimbulkan luka, baik lukan mikroskopis maupun makroskopis. Luka ini akan

memacu timbulnya callus yang membutuhkan auxin, sehingga kandungan auxin

 berkurang, tanaman akan mensintesa lagi, membutuhkan unsur hara Zn dan asam-

asam amino. Akibatnya Zn akan mengalami kekahatan yang diperparah dengan

mudah-nya unsur Zn ini tercuci ditanah. Tanda-tanda kekahatan Zn, terutama

tampak diujung pertumbuhan mengalami klorosis, rozete, pertumbuhan pucuk dan

akar sangat terhambat. Di Indonesia Zn merupakan faktor penghambat produksi

yang paling tinggi.

- Unsur hara mikro yang mulai kahat ialah Mo, kekahatan Mo terutama terjadi pada

tanaman leguminose (kacang-kacangan). Bersama Co, Mo berfungsi dalam

  Nitrogen Fixasi mikroba. Pemupukan dengan pupuk nitrate juga dapat

menimbulkan kekahatan Mo, akibat Mo banyak digunakan dalam sintesa

Page 10: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 10/25

 

 perombakan NO3 menjadi NH4. Akibat kekahatan Mo, tanaman akan terhenti

 pertumbuhannya, daun mengecil dan relatif panjang (whip tail syndrome).

Untuk menutup kekahatan yang timbul dalam menyediakan hara bagi tanaman,

dibutuhkan pemupukan berimbang baik makro, meso dan mikro secara dressing.

Tetapi pemupukan melalui daun sangat ekonomis dan effisisen terutama hara Mg,

Ca, Zn, Mo dll. Prediksi kekahatan Zn tampak ditanah yang diusahakan secara

intensif, tanah berpasir dan saat curah hujan diatas normal.

Ada beberapa syarat pertumbuhan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan

tanamana tomat dengan hasil yang optimal. Syarat pertumbuhan tersebut yaitu :• Iklim

1. Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750 mm-

1.250 mm/tahun. Keadaan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air tanah bagi

tanaman, terutama di daerah yang tidak terdapat irigasi teknis. Curah hujan yang

tinggi (banyak hujan) juga dapat

menghambat persarian.

2. Kekurangan sinar matahari

menyebabkan tanaman tomat

mudah terserang penyakit, baik 

 parasit maupun non parasit. Sinar 

matahari berintensitas tinggi akan

menghasilkan vitamin C dan

karoten (provitamin A) yang lebih

tinggi. Penyerapan unsur hara

yang maksimal oleh tanaman

tomat akan dicapai apabila

  pencahayaan selama 12-14

  jam/hari, sedangkan intensitas

cahaya yang dikehendaki adalah

0,25 mj/m2 per jam.

3. Suhu udara rata-rata harian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat

adalah suhu siang hari 18-29 derajat C dan pada malam hari 10-20 derajat C. Untuk 

Page 11: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 11/25

 

negara yang mempunyai empat musim digunakan heater (pemanas) untuk mengatur 

udara ketika musim dingin, udara panas dari heater  disalurkan ke dalam  green

house melalui saluran fleksibel warna putih.

4. Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan untuk 

tanaman tomat yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui

stomata yang membuka lebih banyak. Tetapi, kelembaban relatif yang tinggi juga

merangsang mikro organisme pengganggu tanaman.

• Media Tanam

1. Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir sampai

tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik 

serta unsur hara dan mudah merembeskan air. Selain itu akar tanaman tomat rentan

terhadap kekurangan oksigen, oleh karena itu air tidak boleh tergenang.

2. Tanah dengan derajat keasaman (pH) berkisar 5,5-7,0 sangat cocok untuk 

 budidaya tomat.

3. Dalam pembudidayaan tanaman tomat, sebaiknya dipilih lokasi yang topografi

tanahnya datar, sehingga tidak perlu dibuat teras-teras dan tanggul.

• Ketinggian Tempat

Tanaman tomat dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, baik di dataran tinggi

maupun di dataran rendah, tergantung varietasnya. Tanaman tomat yang sesuai

untuk ditanam di dataran tinggi misalnya varietas berlian, varietas mutiara, varietas

kada. Sedangkan varietas yang sesuai ditanam di dataran rendah misalnya varietas

intan, varietas ratna, varietas berlian, varietas LV, varietas CLN. Selain itu, ada

varietas tanaman tomat yang cocok ditanam di dataran rendah maupun di dataran

tinggi antara lain varietas tomat GH 2, varietas tomat GH 4, varietas berlian,

varietas mutiara.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

Page 12: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 12/25

 

• Pembibitan

Persyaratan Benih

Kriteria-kriteria teknis untuk seleksi biji/benih tanaman tomat adalah:

a) Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat biasanya

sulit tumbuh.

 b) Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak menunjukkan adanya serangan

hama atau penyakit.

c) Benih atau biji bersih dari kotoran.

d) Pilih benih atau biji yang tidak keriput.

Penyiapan Benih

Pengadaan benih tomat dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan cara

membeli benih yang telah siap tanam atau dengan membuat benih sendiri.

Apabila pengadaan benih dilakukan dengan membeli, hendaknya membeli

  pada toko pertanian yang terpercaya menyediakan benih-benih yang

 bermutu baik dan telah bersertifikat.

Teknik Penyemaian Benih

Benih atau biji-biji tomat yang telah terpilih sebelum disemaikan

didesinfektan. Caranya, dengan merendam benih kedalan larutan fungisida

agar mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit mati. Ada beberapa

cara menyemai pada bedeng persemaian. Cara pertama, benih tomat

ditaburkan merata pada permukaan bedeng, kemudian ditutup tanah tipis-

tipis. Bedeng dibuat guritan sedalam 1 cm dengan jarak antar guritan 5 cm,

lalu biji ditaburkan kedalan guritan secara merata dan tidak saling tumpuk,kemudian ditutup kembali dengan tanah tipis-tipis. Cara kedua, dengan

menanamkan benih pada lubang-lubang tanam yang dibuat dengan jarak 5

cm dan kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang tanam

dapat diisikan 1 atau 2 benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Cara

ketiga, penyemaian dapat langsung dilakukan pada kantong-kantong

 polybag yang telah diisi media tanam berupa tanah dan pupuk kandang

dengan perbandingan 1:1. Setiap kantong polybag diisi satu benih saja dan

Page 13: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 13/25

 

tanamkan benih dengan kedalaman sekitar 1 cm. Setelah biji ditanam, media

semai sebaiknya dibasahi dengan air.

Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Selama awal pertumbuhan, pemeliharaan bibit tanaman di persemaian harus

dilakukan secara intensif dengan pengawasan kontinyu. Pemeliharaan bibit

meliputi kegiatan-kegiatan:

1. Penyiraman

Penyiraman dilakukan sejak benih ditaburkan ke bedeng pesemaian

sampai tanaman siap dipindah ke kebun. Penyiraman dilakukan 2 kali

sehari, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan

menggunakan alat/gembor yang memiliki lubang halus, agar tidak 

merusak bibit tanaman yang sudah atau baru tumbuh.

2. Penyiangan

Penyiangan dapat dilakukan dengan cara langsung mencabuti tanaman

  pengganggu tanpa peralatan. Penyiangan sebaiknya dilakukan

seperlunya saja dengan melihat keadaan tanaman.

3. Pemupukan

Pada media persemaian selain diberikan pupuk kandang, sebaiknya juga

diberikan pupuk kimia NPK secukupnya sebagai pupuk tambahan yang

diberikan setelah benih tumbuh menjadi bibit.

4. Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit

Hama yang umumnya menyerang benih atau bibit di pesemaian berasal

dari golongan serangga, seperti semut dan golongan nematoda, seperti

cacing tanah. Penyakit yang sering menyerang dari golongan cendawan.Untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit dapat dilakukan

sterilisasi tanah. Untuk memberantas hama dan penyakit yang

menyerang dapat disemprotkan obat-obatan. Insektisida untuk 

memberantas hama dari golongan serangga dan fungisida untuk 

memberantas penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur. Nama-

nama formulasi yang dapat digunakan antara lain Furadan 3 g, Dithane

Hostathion dan Antracol.

Page 14: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 14/25

 

Pemindahan Bibit

Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-45 hari di

  persemaian. Pada saat dilakukan penanaman ke kebun, sebaiknya

dilakukan lagi terhadap bibit-bibit yang telah berumur 30-45 hari agar 

diperoleh tanaman yang baik pertumbuhannya dan memiliki daya

 produktivitas tinggi dalam menghasilkan buah. Untuk itu, bibit yang

dipilih sebaiknya yang berpenampilan menarik dan baik., yaitu

 penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit

yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya dan pilihlah bibit yang sehat,

artinya bibit tidak terserang hama dan penyakit. Waktu yang baik untuk 

menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari. Pada saat itu

keadaan cuaca belum panas sehingga mencegah kelayuan pada

tanaman. Ketika memindah bibit di kebun, hendaknya memperhatikan

cara-cara yang baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat

merusak perakaran tanaman, sehingga pada saat bibit telah ditanam

maka akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan bahkan mati.

Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu :

1. Sistem cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup

umur dicabut dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan

  bedeng persemaian harus dibasahi dengan air untuk memudahkan

 pencabutan dan tidak merusak akar.

2. Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun,

sebelum bibit diambil tanah dibasahi dengan air telebih dahulu. Kedua

cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secaralangsung dilakukan pada bedeng tanah persemaian sedangkan untuk 

  bibit yang disemaikan dalam bumbung atau polybag cara

  pemindahannya adalah basahi bumbung terlebih dahulu, kemudian

keluarkan bibit dari bumbung beserta tanahnya dengan menyobek 

kantong polybag.

• Pengolahan Media Tanam

Persiapan

Page 15: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 15/25

 

Pengolahan tanah untuk penanaman bibit di kebun produksi harus

memperhitungkan waktu, antara lain lamanya bibit di persemaian hingga dapat

dipindah ditanam ke kebun dengan lamanya proses pengolahan tanah sampai siap

tanam. Lamanya waktu pembibitan sekitar 30-45 hari, sedangkan lamanya

 pengolahan tanah yang intensif sampai siap tanam adalah 21 hari. Oleh karena itu,

agar tepat waktu penanamannya di kebun, jadwal pengolahan tanahnya sebaiknya

dilakukan 1-2 minggu setelah benih disemaikan.

Pembukaan Lahan 

Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap, yaitu :

a. Tahap pertama adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada

 pada lapisan dalam dapat terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini

sebaiknya dilakukan dengan bajak yang ditarik oleh tenaga hewan atau dengan

menggunakan traktor. Tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah

dibajak, tanah dibiarkan selama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah

hasil pembajakan cukup terkena angin, terkena cahaya matahari, dan supaya

terjadi proses oksidasi (pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah seperti

asam sulfida yang sangat membahayakan kehidupan tanaman.

 b. Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga

diperoleh struktur tanah yang gembur atau remah, sekaligus untuk 

meratakannya. Selanjutnya, tanah hasil pengolahan tahap ini dibiarkan selama

1 minggu.

c. Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang

masak sebanyak 15-20 ton/ha. Pemberian pupuk kandang yang belum masak 

dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bahkan dapat mematikan tanamankarena akar tanaman tidak kuat menahan panas. Pada tahap ini, tanah yang

telah ditaburi pupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.

Pembentukan Bedengan

Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, selanjutnya dibuat bedeng-

 bedeng membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat

Page 16: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 16/25

 

merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit

atau selokan untuk irigasi. Bedengan dapat dibuat lebar dengan ukuran lebar 1-1,2

m, panjang disesuaikan dengan keadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika

 penanaman tomat dilakukan pada musim penghujan, bedengan dapat dibuat lebih

tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit dibuat lebar 20-30 cm dan

kedalamannya 30 cm. Dengan demikian jarak antar bedeng adalah 20-30 cm.

Kemudian pada sekeliling petak-petak bedengan dibuat saluran pembuangan air 

dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50 cm.

Pengapuran 

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan atau penyiapan

lahan adalah pengapuran pada tanah-tanah yang terlalu asam dan tidak sesuai

dengan persyaratan tumbuh tanaman. Pengapuran ini diberikan bersamaan dengan

saat pengolahan tanah, sebab pada umumnya akar tanaman tidak kuat terhadap

 pengapuran secara langsung, tanaman dapat menderita gangguan pertumbuhan

  bahkan dapat mati. Kapur yang dapat digunakan adalah kapur tohor, kapur 

karbonat, atau kapur tembok. Pengapuran, selain menaikkan nilai pH tanah juga

dapat memperbaiki struktur tanah, mendorong aktivitas mikroorganisme tanah

dalam membantu proses penguraian bahan organik tanah dan menurunkan zat yang

 bersifat racun tanpa menghilangkan zat-zat penting yang lain. Dosis pengapuran

harus memperhatikan nilai pH tanah setempat.

Pemupukan 

Sebelum tanaman tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar.

Pemupukan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:1. Kompos atau pupuk kandang yang telah jadi tanah dan TSP ditabur secara

merata ke seluruh bedengan. Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen

agar kompos atau pupuk kandang dan TSP tercampur merata dengan tanah.

2. Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam + 15 cm dan

  bergaris tengah + 20 cm. Lubang-lubang tersebut kemudian diberi pupuk 

kandang atau kompos sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar) dan diberi TSP

Page 17: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 17/25

 

sebanyak + 5 gram. Lubang ditimbun tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga

kompos atau pupuk kandang, TSP dan tanah tercampur rata.

Pemberian Mulsa

Dewasa ini penggunaan

 plastik hitam-perak sebagai mulsa

(penutup tanah) telah banyak 

dipergunakan oleh para petani.

Penggunaan plastik hitam-perak 

sebagai mulsa lebih praktis

dibandingkan dengan penggunaan

sisa-sisa tanaman yang telah mati,

misalnya jerami padi.

• Teknik Penanaman

Penentuan Pola Tanam

Tomat dapat ditanam dengan 2

macam jarak tanam yaitu dengan sistem dirempel dan sistem bebas.

1. Sistem dirempel

Jarak tanam sistem ini adalah 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm, bujur 

sangkar atau segitiga sama sisi. Cara menanam dengan sistem ini maksudnya

yaitu tunas-tunas yang tumbuh diambil (dipotong) sedini mungkin, sehingga

tanaman hanya memiliki satu batang tanpa cabang.

2. Sistem bebas

Ukuran jarak tanam sistem bebas adalah 80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80

cm x 100 cm; 100 cm x 100 cm. Bentuk yang digunakan dapat berupa bujur 

sangkar, segipanjang atau segitiga sama sisi. Selain itu dapat juga dibuat antar 

 barisan berjarak 100 cm, dan dalam barisan berjarak 50-60 cm. Cara menanam

dengan sistem ini bertujuan membiarkan tunas-tunas yang tumbuh menjadi

cabang-cabang besar dan dapat berubah.

Pembuatan Lubang Tanam

Page 18: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 18/25

 

Bedengan yang telah dipersiapkan untuk penanaman bibit, sehari sebelumnya

hendaknya diairi terlebih dahulu supaya basah. Kemudian pada bedeng yang telah

tertutup mulsa plastik dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm.

Lubang-lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.

Cara Penanaman

Penanaman dapat dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Apabila

 penanaman dilakukan pada musim kemarau pakailah mulsa plastik hitam perak atau

kertas alumunium.Mulsa tersebut harus sudah dipasang di bedengan sebelum bibit

ditanam. Apabila tomat ditanam pada musim hujan pasanglah lebih dahulu atap

 plastik transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.

• Pemeliharaan Tanaman

Penjarangan dan Penyulaman

Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang

  pertumbuhannya tidak normal, misalnya tumbuh kerdil. Penyulaman sebaiknya

dilakukan seminggu setelah tanam. Namun jika satu minggu sudah terlihat adanya

tanaman yang mati, layu, rusak atau pertumbuhannya tidak normal, penyulaman

sebaiknya segera dilakukan. Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam

 penyulaman adalah bibit yang digunakan. Bibit yang digunakan untuk menyulam

diambil dari bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya bersamaan dengan

 bibit lain yang bukan bibit cadangan.

Cara penyulamannya adalah apabila tanaman yang telah mati, rusak, layu, atau

  pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru

ditempat tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi Furadan 0,5 gram bila

dipandang perlu. Setelah itu, bibit yang baru ditanam pada tempat tanaman

terdahulu dengan cara penanaman bibit terdahulu.

Penyiangan

Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak 

menjadi pesaing dalam mengisap unsur hara. Gulma yang terlalu banyak akan

mengurangi unsur hara sehingga tanaman tomat menjadi kerdil. Gulma juga dapat

Page 19: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 19/25

 

menjadi sarang hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman tomat.

Pemberian mulsa plastik atau daun-daunan akan mengurangi gulma. Waktu

 penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.

Pembubunan

Tujuan pembubunan adalah memperbaiki peredaran udara dalam tanah dan

mengurangi gas-gas atau zat-zat beracun yang ada di dalam tanah sehingga

 perakaran tanaman akan menjadi lebih sehat dan tanaman akan menjadi cepat besar.

Tanah yang padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-

hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar 

akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

Perempalan

1. Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel/dipangkas agar tidak 

menjadi cabang. Perempalan paling lambat dilakukan 1 minggu sekali. Pada

tanaman tomat yang tingginya terbatas, perempalannya harus dilakukan dengan

hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel supaya tanaman tidak terlalu

 pendek.

2. Perempalan yang baik dilakukan pada pagi hari agar luka bekas rempalan cepat

kering dengan cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih, lalu

digerakkan ke kanan kiri sampai tunas tersebut lepas. Apabila terlambat

merempel, tunas akan cabang yang besar dan sukar putus.

3. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau

gunting tajam yang bersih.

4. Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanamanapabila jumlah dompolan buah sudah mencapai 5-7 buah.

Pemupukan

Page 20: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 20/25

 

Pemupukan bertujuan merangsang pertumbuhan tanaman. Tata cara

 pemupukan adalah:

1. Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu setelah ditanam, harus segera diberi

 pupuk buatan. Dosis pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap

tanaman antara 1-2 gram. Pemupukan dilakukan di sekeliling tanaman pada jarak ±

3 cm dari batang tanaman tomat kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan

air. Pupuk Urea dan KCl tidak boleh mengenai tanaman karena dapat melukai

tanaman.

2. Pemupukan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu sesudah tanam

  berupa campuran Urea dan KCl sebanyak ± 5 gr. Pemupukan dilakukan di

sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan dalamnya ± 1 cm kemudian pupuk 

ditutup tanah dan disiram dengan air.

3. Bila pada umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk 

lagi dengan Urea dan KCl sebanyak 7 gram. Jarak pemupukan dari batang dibuat

makin jauh yaitu ± 7 cm.

• Penyiraman dan

Pengairan

Kebutuhan air pada

  budidaya tanaman tomat tidak 

terlalu banyak, namun tidak boleh

kekurangan air. Pemberian air 

yang berlebihan pada areal

tanaman tomat dapat menyebabkan tanaman tomat tumbuh memanjang, tidak 

mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Kelembaban

tanah yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan patogen

sehingga tanaman tomat dapat mati keracunan karena kandungan oksigen dalam

tanah berkurang. Pori-pori yang terisi oleh air mendesak oksigen keluar dari dalam

tanah sehingga tanah menjadi anaerob yang menyebabkan proses oksidasi berubah

menjadi proses reduksi. Keadaan tanah yang demikian menyebabkan kerontokan

 bunga dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebihan sehingga mengurangi

 pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).

Page 21: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 21/25

 

Kekurangan air yang berkepanjangan pada pertanaman tomat dapat

mengganggu pertumbuhan tanaman pada stadia awal, mengakibatkan pecah-pecah

 pada buah apabila kekurangan air terjadi pada stadia pembentukan hasil dan dapat

menyebabkan kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi selama periode

 pembungaan.

• Pemasangan Ajir 

Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal-

hal yang perlu diperhatikan:

1. Ajir (lanjaran) terbuat dari

  bambu atau kayu dengan panjang

antara 100-175 cm, tergantung dari

varietasnya. Untuk penanaman

dalam   green house yang modern

dapat menggunakan tali (warna

 putih) seperti yang terlihat dalam

gambar sebelah.

2. Pemasangan ajir dilakukan

sedini mungkin, ketika tanaman

masih kecil akar masih pendek,

sehingga akar tidak putus tertusuk 

ajir. Akar yang luka akan

memudahkan tanaman terserang

 penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tomat ± 10-20 cm.

3. Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau

ujung kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap,

ajir diolesi dengan ter atau minyak tanah.

4. Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat

 pada ajir. Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri.

Page 22: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 22/25

 

Pengikatan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara

 batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat, misalnya tali

  plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah tinggi ± 20 cm, harus

dilakukan pengikatan lagi agar batang tomat selalu berdiri tegak.

STUDY KASUS

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2003 sampai dengan Oktober 2003 di

Kebun Percobaan Politani Negeri Lampung dilanjutkan di Laboratorium Agronomi,

Fakultas Pertanian Universitas  Lampung, Bandar Lampung yang bertujuan untuk 

mengetahui pengaruh aplikasi pupuk majemuk NPK dan kalsium terhadap mutu

fisik buah tomat. Perlakuan disusun secara faktorial dalam rancangan acak 

kelompok lengkap dengan 3 ulangan. Sebagai faktor pertama adalah dosis pupuk 

majemuk NPK (15 — 15 —15) dengan taraf 0, 150, 300, 450, dan 600 kg/ha,

Page 23: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 23/25

 

sedangkan sebagai faktor kedua adalah dolomit (CaCO3 .MgCO3) dengan taraf 0,

1, 2, dan 3 ton/ha.

Dolomit (CaCO3 .MgCO3) dicampur dengan tanah sebagai media tumbuh 2

minggu sebelum tanam dengan dosis sesuai perlakuan. Pupuk kandang (kotoran

ayam) sebanyak 0,5 kg per pot dicampurkan dengan tanah sesaat setelah

 pelaksanaan pencampuran dolomit merata.

Benih tomat (3 – 4 butir) varietas `Epoch’ ditanam langsung pada tiap-tiap pot yang

 berukuran 10 kg dan berisi tanah PMK Lampung. Penjarangan tanaman menjadi 1

tanaman/pot dilakukan setelah munculnya daun ke dua. Jarak antarpot dalam

  barisan 50 cm, sedangkan antarbarisan adalah 80 cm. Pertumbuhan

tanaman dibatasi sampai dengan cluster bunga ke 6 (Veliath dan Ferguson, 1972).

Semua tunas ketiak (sucker) dicabut atau tidak dibiarkan berkembang sedini

mungkin, sehingga hanya batang utama yang berkembang. Irigasi tanaman

dilakukan dengan pemberian air sebanyak sampai dengan 2 liter/potlhari

(tergantung umur tanaman). Separuh dari dosis pupuk majemuk diberikan pada saat

tanam, sedangkan sisanya diberikan pada saat tanaman menjelang berbunga.

Pemanenan buah tomat dilakukan 2 – 3 kali seminggu. Buah tomat dipanen pada

fase semburat (breaker).Pengamatan yang dilakukan adalah meliputi: 1) bobot

kering (BK) akar, batang, dan daun, 2) tingkat kehijauan daun (leaf greeness), 3)

 jumlah buah pertanaman, 4) bobot per buah, 5) volume buah, 6) bobot buah per 

tanaman, 7) ukuran buah: kecil (< 4,5 cm), sedang ( 4,5 – 5,5 cm), besar (5,5 – 6,5

cm), dan sangat besar (> 6,5 cm), bobot buah layak jual, 9) mutu fisik (meliputi

gangguan fisiologis maupun non-fisiologis) Data dianalisis dengan sidik ragam

yang dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada selang kepercayaan

5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi kalsium (dalam bentuk dolomit)

  bersamaan dengan pupuk majemuk NPK mempengaruhi pertumbuhan

 perakaran, seperti terlihat dari nilai distribusi bahan kering ke akar. Hasil buah

tertinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan 450 kg/ha pupuk majemuk NPK dan 3

ton dolomit/ha, hasil ini terlihat secara konsisten pada komponen-komponen basil

  buah (jumlah buah, bobot buah, volume buah, dan bobot buah per tanaman).

Hasil analisis juga menunjukkan bahwa meningkatnya tingkat kehijauan daun,

Page 24: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 24/25

 

sebagai penduga kandungan klorofil, secara linier dapat meningkatkan basil bobot

 buah per tanaman. Aplikasi dolomit (mulai 2 ton/ha) dan pupuk majemuk NPK 

(mulai 150 kg/ha), masing-masing dapat menurunkan persentase buah berukuran

kecil dan sebaliknya meningkatkan persentase buah ukuran besar. Aplikasi dolomit

(mulai 1 ton/ha) dan pupuk majemuk (mulai 150 kg/ha), masing-masing dapat

menurunkan persentase kejadian busuk ujung buah dan retak buah, yang

 berakibat pada meningkamya bobot buah layak jual (marketable fruit).

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Syamsoel. 2007. UPAYA PENINGKATAN MUTU FISIK BUAH

TOMAT(Lycopersicon Esculentum Mill.) MELALUI APLIKASI

KALSIUM DAN PUPUK MAJEMUK. Di download pada tanggal 12 april

2010 pada pukul 15.48 di http://pustakailmiah.unila.ac.id/2009/07/06/upaya-

 peningkatan-mutu-fisik-buah-tomatlycopersicon-esculentum-mill-melalui-

aplikasi-kalsium-dan-pupuk-majemuk/ 

Page 25: Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat

5/14/2018 Tugas Tpt OptimaLisasi Organ Target Tomat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tpt-optimalisasi-organ-target-tomat 25/25

 

Tjandramukti. OPTIMALISASI PERTANIAN DENGAN DUKUNGAN

TANAMAN IDEAL DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKSI

HASIL PERTANIAN DI DAERAH TROPIS/INDONESIA. Di download

 pada tanggal 12 april 2010 pada pukul 14.55 di

http://www.tanindo.com/abdi4/hal0901.htm

Pudjiatmoko. 2008. Budi Daya Tomat ( Lycopersicon esculentum Mill .). available

at http://atanitokyo.blogspot.com/2008/12/budi-daya-tomat-lycopersicon-

esculentum.html diakses pada 12 April 2010 pukul 20.38.

Prabowo, abror yudi. 2007. BUDIDAYA TOMAT. Available at http://teknis-

 budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-tomat.html. di akses pada 12

April 2010 pukul 20.31