Materi Bahasan 2. TPT – 4

35
Materi Bahasan 2. TPT – 4 Tema : Teknik Budidaya untuk Kualitas, Kuantitas dan kontinuitas produksi Subtema: Mekanisasi pada pemetikan Teh

description

Materi Bahasan 2. TPT – 4. Tema : Teknik Budidaya untuk Kualitas , Kuantitas dan kontinuitas produksi Subtema: Mekanisasi pada pemetikan Teh Budidaya sayuran dalam rumah screen (Metode budidaya protektif). P engelompokan, pemanfaatan, dan tujuan pengelolaan tanaman. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Materi Bahasan 2. TPT – 4

Page 1: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Materi Bahasan 2. TPT – 4

Tema :

Teknik Budidaya untuk

Kualitas, Kuantitas dan kontinuitas produksi

Subtema:

Mekanisasi pada pemetikan Teh

Budidaya sayuran dalam rumah screen (Metode budidaya protektif)

Page 2: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Pengelompokan, pemanfaatan, dan tujuan pengelolaan tanaman

• Teh (Camellia sinensis) : Tanaman Perkebunan, yang dikonsumsi sebagai bahan minuman penyegar

• Bagian tanaman yang dimanfaatkan : pucuk• Umur tanaman : tahunan (perennial)• Pemanfaatan produk : Bahan baku pengolahan teh (teh

hitam, teh hijau, teh Oolong)• Pucuk harus bermutu tinggi supaya teh yang dihasilkan

bermutu tinggi.• Semua kegiatan pengelolaan/ pemeliharaan tanaman

ditujukan untuk membentuk zat penentu kualitas (catechin, caffein, enzym) yg tinggi dlm pucuk. rasa, warna, dan aroma teh jadi

Page 3: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Status dan Kondisi

• Tanaman teh berasal dari daerah subtropis di Indonesia lbh cocok di pegunungan.

• Lingkungan fisik yg paling berpengaruh : iklim dan tanah. Teh tdk tahan terhadap kekeringan (curah hujan yg dikehendaki : 2000-2500 mm)

• Di Indonesia, berdasarkan elevasi : (1) Perke-bunan daerah rendah ( < 800 m dpl; 23ºC - 24ºC); (2) Perkebunan daerah sedang (800 – 1200 m dpl; 21ºC - 22ºC); (3) Perkebunan daerah tinggi (> 1200 m dpl; 18º - 19ºC)

• Perbedaan elevasi perb. suhu udara perb. sifat pertumbuhan perdu teh perb. mutu

Page 4: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Bibit Tanaman

• Perbanyakan tanaman teh : generatif & vegetatif

• Bibit tanaman : (a) asal biji; (b) asal setek (paling banyak digunakan); ( c) asal okulasi (sdh jarang digunakan)

Page 5: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Pengelolaan TBM

• Tujuan pemeliharaan TBM membentuk tanaman berpotensi tinggi dg masa nonproduksi pendek, secara efisien.

• Pemeliharaan TBM tanaman teh : a.l penyiangan, pembuatan & pemeliharaan rorak, penyulaman, pemupukan, pengelolaan tanaman Pelindung, pembentukan bidang petik

Page 6: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Pembentukan Bidang Petik dan Pemangkasan

• Kuantitas dan kualitas hasil pucuk teh sangat ditentukan oleh kondisi perdu induk

• Untuk mendapatkan perdu produktif :

(1) harus dibentuk (TBM) percabangan ideal & bidang petik luas;

(2) harus dipangkas (TM)

• Pemb. Bidang petik : (1) pemangkasan (centering); (2) perundukan (bending); (3) kombinasi centering-bending

Page 7: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Pembentukan Bidang Petik

pemangkasan

perundukan

centering-bending

Page 8: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Pemangkasan

• Tanaman teh yg tidak dipangkas akan : tumbuh tinggi, pemetikan sulit, produksi pucuk sedikit.

• Tujuan pemangkasan : (1) supaya fase pertumbuhan/ perkembangan tetap vegetatif; (2) spy bidang petik luas; (3) bid, petik tetap rendah; (4) merangsang pertumb. Tunas2 baru; (5) memperbaharui & memperbaiki bid. petik

Page 9: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Beberapa istilah dlm pemangkasan

• sistem pangkasan

• daur pangkasan

• waktu pangkasan

• tinggi pangkasan

• jenis pangkasan

Page 10: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Beberapa Tipe Pangkasan Produksi

Page 11: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Pemetikan

• Pemetikan : pemungutan hasil pucuk tanaman teh yang memenuhi syarat-syarat pengolahan.

• Peran lain pemetikan pengelolaan tanaman. Apabila dilakukan baik akan diperoleh hasil yang tinggi dg kualitas baik.

• Kecepatan pertumbuhan tunas baru a.l dipengaruhi oleh daun-daun yg tertinggal pada perdu (daun pemeliharaan). Ketebalan optimal daun pemeliharaan 15 – 20 cm (4 – 5 lapis).

Page 12: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Pertanyaan/ Diskusi

• Ada persamaan fungsi antara pemangkasan & pemetikan; apa ?

• Pemetikan merupakan pembentukan kondisi mampu berproduksi tinggi & kontinyu; apa artinya ?

• Mengapa kalau daun pemeliharaan terlalu tipis atau terlalu tebal akan merugikan pada pertumbuhan tunas ?.

Page 13: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Beberapa istilah dalam Pemetikan

• Peko, burung, kepel, daun biasa/ normal, daun muda, daun tua, cakar ayam, manjing, gabar, inang, pucuk tanggung

• Macam petikan : penamaan petikan berdasarkan mutu pucuk yang dihasilkan.

• rumus petikan : petikan yang digambarkan dengan lambang huruf dan angka.

• Jenis pemetikan : (1) pemetikan jendangan; (2) pemetikan produksi; (3) pemetikan gendesan.

• Jenis petikan : macam pucuk yang dihasilkan dari pemetikan.

Page 14: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Beberapa Kaidah Pemetikan• Macam-macam pemetikan : petikan jendangan;

petikan produksi; petikan gendesan• Standar pemetikan : kriteria pucuk masak petik

kondisi/umur pucuk yg memenuhi syarat olah petikan halus, medium, kasar

• Daur petik : selang waktu antar petikan pada suatu blok kebun.

• Sistem pemetikan : berat ringanya pemetikan pada tanaman teh

• Rumus petikan : rasio antara bagian pucuk yg dipetik dg yg ditinggalkan

Page 15: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Sistem petikan di Indonesia

Page 16: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Pengawasan Pemetikan Metoda pengawasan : (1) Analisa pertumbuhan pucuk : untuk

mengetahui kondisi pertumbuhan pucuk sebelum dipetik

(2) analisa petik : untuk mengetahui apakah daur dan standar petik sesuai dg ketentuan

(3) analisa pucuk : untuk mengevaluasi jenis petikan dan mutu pucuk, untuk pendugaan mutu & penentuan upah

Pengawasan jejak petikan : di lapangan oleh mandor dan pembantunya

Page 17: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Tenaga Pemetik• Kebutuhan tenaga pemetik harus dimonitor/

dihitung secara berkala dg memperhitungkan cuaca dan kecepatan pertumbuhan pucuk, sehingga bisa diketahui dg cepat kekurangan atau kelebihan pemetik.

• Kekurangan : giliran petik kaboler (terlambat); pemetikan kurang intensif

• Kelebihan : pucuk belum manjing banyak terambil; pendapatan pemetik di bawah basic yield; waktu pemetikan relatif cepat

• Pemetikan merupakan pekerjaan yg berat

Page 18: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Penggunaan Mesin Petik• Di Jepang dan Selandia Baru penggunaan mesin petik

sudah lama (tenaga kerja mahal)• Di Indonesia : tenaga pemetik mulai sulit (bersaing dg

industri, pariwisata peminat berkurang) 70 % dari tenaga kerja di perkebunan teh adalah tenaga pemetik.

• Penggunaan gunting petik atau mesin petik diharapkan bisa menekan biaya produksi.

• Hasil penelitian tahun 1996 di Pasir Sarongge : penggunaan gunting dan mesin petik berguna untuk, (a) meningkatkan kapasitas pemetik 2 x lipat cara manual, (b) memacu pertumbuhan pucuk.

• Supaya mutu hasil terjaga, keterampilan penggunaan alat petik perlu ditingkatkan, diikuti pemberian pupuk dg dosis yang tepat.

Page 19: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Adopsi & Modifikasi

• Mesin petik teh tipe 120 dari jepang kurang sesuai digunakan di Indonesia kapasitas dan kualitas kerja mesin menjadi rendah karena : (1) jenis tanaman teh beda (sinensis – assamica), (2) pola tanam beda, hingga penggunaan mesin kurang lancar. (3) Suku cadang tdk tersedia mahal.

Page 20: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Modifikasi• BBP (Balai Besar Pengembangan) Mektan, Serpong

kerjasama dengan Puslitbun Teh/ PPTK Gambung, 2004-2005 merekayasa prototipe mesin petik teh : Locally made, relatif murah, suku cadang tersedia, 3 orang operator, satu hektar panen daun teh satu hari.

• Hasil uji coba pada klon TRI 2025, dengan daur petik rata-rata 20 hari : (a) kualitas petikan memenuhi syarat (MS) rata-rata  64,9%, manual 63,3% dg kadar pati di  atas  12%, (b)  bisa menggali potensi kebun sebesar 11%  di atas  pemetikan manual, (c) kapasitas kerja lapang aktual 0,14 - 0,3 ha/jam (24,3 kali manual).

• Dengan kapasitas ini mesin bisa mensubstitusi kekurangan tenaga pemetik sekitar 360 hok /ha/ th

• Modifikasi juga bisa pada kebun/ pola tanam

Page 21: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Spesifikasi

Di Indonesia ada 2 type : tipe GT 120 dan tipe 60.Spesifikasi mesin petik GT 120•Motor penggerak : motor bensin 2 langkah, 2,5 HP, 7.200 rpm•Dimensi : panjang mesin 165 cm, lebar 45 cm, tinggi 27,5 cm, panjang pisau 120 cm, dan panjang handle 100-140 cm.•Berat mesin 18 kg; lebar kerja efektif 110 cm, kapasitas petik 0,25 ha/jam (400 - 750 kg/jam)•Bahan bakar 1,1 - 1,2 liter/jam•Operator : 3 - 5 orang (2 operator, 1 memegang kantong pucuk, 2 sebagai penganalisa dan pengangkut pucuk )

Page 22: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

• Spesifikasi mesin petik GT 60• Motor penggerak : motor bensin 2 langkah, 2,5

HP, 7.200 rpm• Dimensi : panjang mesin 80 cm, panjang pisau

60 cm, panjang fleksibel 100 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 20 cm.

• Berat mesin 9 kg (6 kg motor penggerak, dan 3 kg mesin),

• lebar kerja efektif 50 cm, kapasitas petik 0,50 ha/4 jam (500 kg/jam)

• Bahan bakar 1,1-1,2 liter/jam.

Page 23: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Keuntungan penggunaan mesin petik dan modifikasinya

• Dari hasil penelitian : (1) tidak menyebabkan penurunan kualitas pucuk dan kesehatan tanaman. (2) Kapasitas kerja bisa 5 kali petikan tangan. (3) bisa menekan biaya pemetikan.

• Kapasitas kerja mesin petik hasil rancangan TA 2000 seluas 0,25 ha /jam (400 – 750 kg/jam) dengan harga pokok pemetikan Rp. 96,-/kg (biaya petik manual Rp. 175,- Rp. 200,-/kg.

• harga mesin 55 - 70% dari mesin impor sejenis. • motor penggerak pisau dan blower menggunakan mist

blower yang banyak digunakan pekebun teh.• dll.

Page 24: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Beberapa tipe mesin petik

Page 25: Materi Bahasan 2.  TPT – 4
Page 26: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Combine Tea Plucking & Pruning machine

Page 27: Materi Bahasan 2.  TPT – 4
Page 28: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

SV100 two men tea-picker [Two-men picker]

Page 29: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

• Characteristics of SV type tea-picker :• Two men tea-picker• * High quality SKS material reamer used,• * Super light, welcome by female;• * The guide vane is designed by rippled plate, to

increase the efficiency of tea leaves' collection volume.

• Specification 100 – 110 – 115 - 120• Gas engine : Mitsubishi T320, 46.Occ

Page 30: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

TEA PICKER KAWASAKI

• Two man Tea Plucker using MITSUBISHI MEIKI ENGINE T320 MVD.

- SV 100 ( Lenght 100 cm, 2 person) - SV 120 ( Lengh 120 cm, 2 person) - NV60H ( Lengh 60 cm, 1 person)

•  

Page 31: Materi Bahasan 2.  TPT – 4
Page 32: Materi Bahasan 2.  TPT – 4
Page 33: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Diskusi:

• Apa akibat kekurangan tenaga petik terhadap tanaman dan produk pucuk teh ?

• Modifikasi-modifikasi apa saja yang mungkin bisa diterapkan pada mesin petik teh ?

• Apakah cocok penerapan mesin petik teh pada areal perkebunan teh rakyat ?, alasannya !.

• Selain mesin petik, apakah modifikasi bisa juga diterapkan pada kebunnya ?

Page 34: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

Di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII :

• Penggunaan mesin petik sudah dimulai sejak tahun 2009 untuk mengisi kekosongan rasio pemetikan yang baru sekitar 0,6 orang per ha dari idealnya 1,2 orang per ha.

• Pengg. mesin petik bisa meningkatkan produktivitas dari 40 kg menjadi 200 kg pucuk basah per orang per hari.

• Satu mesin dioperasikan oleh 5 orang dengan produktivitas petik mencapai 1.000 kg.

• Pada akhir tahun 2010 diharapkan kebun yang dipetik menggunakan mesin mencapai 20% dari total luas lahan.

Page 35: Materi Bahasan 2.  TPT – 4

• Karya Inovasi Terbaik Pada Innovation Award 2010 (Juara 1) :

• Judul Karya Inovasi      : Prototipe Mesin Petik Tenaga Surya Sebagai Alternatif Pengembangan Mekanisasi Bidang Pemetikan

• gagasan untuk mengubah pemetikan manual menjadi mekanisasi dan bisa diterapkan di areal-areal yang miring yang tidak bisa dijangkau oleh mesin petik konvensional.

Nilai tambahnya : peningkatan kapasitas kerja pemetikan hingga dua kali lipat dari sebelumnya. efisiensi biaya panen sekitar Rp 40 M per tahun.