Tp Premedikasi Dede Fridayantara Rima Mahadewi

34
PREMEDIKASI Pembimbing : dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR Oleh : I Wayan Dede Fridayantara (1002005024) Kadek Ayu Rima Mahadewi (1002005028) Tinjauan Pustaka

description

Tinjauan Pustaka perihal premedikasi sebelum anastesi

Transcript of Tp Premedikasi Dede Fridayantara Rima Mahadewi

  • PREMEDIKASIPembimbing : dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAROleh : I Wayan Dede Fridayantara (1002005024)Kadek Ayu Rima Mahadewi (1002005028)Tinjauan Pustaka

  • OUTLINE

  • PendahuluanBAB I

  • Anestesi dan ReanimasiObat Anestesi Trias AnestesiPemilihan Tepat60-90 menit ORAL30-60 menit IM1-5 menit IV

  • ISIBAB II

  • 2.1 Golongan Analgesik Narkotika (Opioid) 1. Agonis penuh 2. Agonis parsial 3. Antagonis parsial

  • 2.1 Golongan Analgesik Narkotika (Opioid)

  • 2.1 Golongan Analgesik Narkotika (Opioid)

  • 2.1 Golongan Analgesik Narkotika (Opioid)

    RESEPTORFUNGSIMu ()Analgesia supraspinal dan spinal; sedasi; inhibisi respirasi; memperlambat transit di saluran cerna; modulasi pembebasan hormon dan neurotransmiterDelta ()Analgesia supraspinal dan spinal; modulasi pembebasan hormon dan neurotransmiterappa ()Analgesia supraspinal dan spinal; efek psikotomimetik; memperlambat transit di saluran cerna

  • 2.1 Golongan Analgesik Narkotika (Opioid) SSPAnalgesia, euforia, sedasi, depresi pernapasan, enekan batuk, miosis, menurunkan rasangan mual dan muntah, perubahan temperature

    KardiovaskularBradikardi Meperidin takikardia

    GinjalMenurunkan aliran darahKandung KemihSpasme kolik

    UterusMenurunkan tonus uterus persalinan panjang KulitFlushing dan rasa panas

  • 2.1 Golongan Analgesik Narkotika (Opioid) Perhatian Khusus

    Orang tua Bayi Preparat monoamine oksidasePenyakit asma Penyakit hatiPenyakit korpulmonaler

    MorfinIM 0,1 mg/kgIV 0,05-0,1 mg/kgOral 10-30 mgPetidin IM 1-1.5 mg/kgIV 0,25-0,1 mg/kg

  • 2.1 Golongan Analgesik Narkotika (Opioid)

    ObatDosisEfek onsetEliminasiMetabolismeCatatanMorfin IV/SQ 0,05-0,1 mg/kg IM 0,1 mg/kgPO10-30 mgIV : 5 menit (20 menit untuk efek puncak)IM : 30-50 menit PO : 1 jam1,7-3,3 jamHatiMemiliki metabolit aktif dan hati-hati pada gangguan ginjalMeperidineIV 0,25-1 mg/kgIM 1-1,5 mg/kgIV : 5 menitIM : 10-15 menit3-5 jamHatiMemiliki metabolit aktif, memiliki efek vagolitikFentanylIV0,5-1 g/kg1-2 jam3,1-6,6 jamHati

  • 2.2 Golongan Hipnotik Sedatif

  • 2.2 Golongan Hipnotik SedatifLaju ke SSP lipofilisitasMelewati sawar darah otakBiotransformasi larut air clearance

    MetabolismeFase I (okidasi mikrosomalFase II (konjugasi)Desmetildiazepam : >40 jam Alprazolam & Trizolam : 2-3 jamDipengaruhi o/ penghambat dan penginduksi isozim P450 hati

  • 2.2 Golongan Hipnotik SedatifMetabolisme Oksidatif o/ enzim hatiHasil : alkohol, asam, dan keton konjugat glukuronidaSekobarbital & pentobarbital : 18-48 jamFenobarbital : 4-5 hariEfek klinis Ikatan reseptor spesifik pada SSP : GABATempat berikat berbedaBenzodiazepin : mengaktifkan reseptor GABA & membuka kanal klorida Barbiturat : meningkatkan durasi kanal klorida terbuka, menekan kerja neurotransmiter eksitasi, neurotransmisi GABA

  • 2.1 Golongan Analgesik Narkotika (Opioid)

  • 2.2 Golongan Hipnotik SedatifBenzodiazepin

    ObatDosisEfek onsetEliminasiMetabolismeCatatanMidazolamIM0,05-0,2mg/kgPO0,5-0,75 mg/kgIV 0-05-0,1 mg/kg IV : 1-3 menitIM : 5-10 menit (15-30 menit puncak efek)PO: 20 menit1-4 jamEnzim Mikrosom hepaticAmnesia sekitar 20-32 menit dan diperpanjang dengan administrasi IM scopolamineLorazepamIV1-4 mgPO25-50 g/kg ( 4mg)IV : 30-40 menitPO : 2-6 jam10-20 jamKonjugasi hepaticLebih poten dalam menimbulkan efek amnesia dibandingkan midazolamDiazepamIV 2,5-10 mgIM0,1-0,2 mgPO5-20 mgIV : 5 menit PO : dewasa 30-60 menitAnak-anak 15-30 menit21-37 jamEnzim microsomal hepaticTidak larut air, nyeri pada saat diinjeksi, phlebitis

  • 2.2 Golongan Hipnotik SedatifBarbiturat

    ObatDosisEfek onsetEliminasiMetabolismeCatatanPentobarbitalIM150-200mgPO50-200 mgIV 100 mgIM : 10-15 menit PO 5-60 menit IV 1-2 menit22-50 jamMikrosom hepaticHati-hati pada penyakit liver, kardiovaskular, pasien usia lanjut, hipovolemikSecobarbitalIM4-5 mg/kgPO100-200 mgIV50-100 mgIM : 15-30 menit PO 10-30 menit IV < 2 menit15-40 jamMikrosom hepaticBisa menimbulkn disorientasi, efek antianalgesik

  • 2.2 Golongan Hipnotik SedatifHipnotik sedatif Minuman alkohol Analgesik opioidAntikonvulsan Fenotiazin Antihistamin Antihipertensi Golongan trisiklikPerhatian KhususHipovolemik Gagal jantung atau penyakit jantung lainnya

    DOSIS Benzodiazepin IM 0,2 mg/kgBBOral 5-10 mgBarbituratIM/oral 2mg/kgBB

  • 2.3 Golongan AntikolinergikGolongan antikolinergik = menekan dan menghambat aktivitas kolinergik. Antikolinergik bersifat parasimpatolitik. () Sekresi kelenjar saliva, saluran cerna dan saluran nafas Mencegah spasme laring dan bronkus Mencegah terjadinya bradikardi () Motilitas usus Melawan efek depresi narkotik terhadap pusat pernafasan Sulfas Atropin dan Skopolamin paling sering

  • 2.3 Golongan AntikolinergikSA dan Skopolamin hambat kerja neurotransmiter asetilkolinberkompetisi blokadeMEKANISME KERJAEfektifitas berbeda pada tiap jaringan.

    SA Otot jantung, usus dan bronkus

    Skopolamin Iris, korpus siliaris dan kelenjar

  • 2.3 Golongan AntikolinergikA :

    D : Atropin distribusi luas kadar signifikan di ssp (30 menit - 1jam)Skopolamin distribusi cepat efek muskarinik tinggi di ssp

    M : Hati dan ginjal

    E: Melalui urin. SA cepat menghilang dari darah dengan waktu paruh 2 jam, skopolamin 72 jamSSP : SA depresi minimal, vagolitikSkopolamin depresi pd ssp ngantuk, euphoria, amnesia dan mudah lelah.Lewati BBB sindrom antikolinergik

    Kardiovaskular : dosis sedang-tinggi menghambat perlambatan vagus takikardi

    Vessel : Vasodilatasi otot rangka

  • 2.3 Golongan AntikolinergikRespirasi : Sekresi kelenjar bronkodilatasi,

    GI : Sekresi getah lambung pH , motilitas usus

    Thermoregulasi : Sekresi kelenjar keringatKontraindikasi: Pada pasien demam, takikardi, glaukoma dan tirotoksikosisDosis : SA IM 0.01 mg/kgBB 30-45 menit sebelum induksiIV 0.005 mg/kgBB 5-10 menit sebelum induksiSkopolamin : IM/IV 0.2-0.65 mg; PO 0.4-0.8 mg

  • 2.3 Golongan Anti EmetikMuntah = manifestasi penyakit, efek simpang pasca radiasi dan pasca operasiPusat muntah : Formatio retikularis medula oblongata5 Sumber input aferen :Zona pemicu kemoreseptor, zona ke-4 area postremaSistem vestibulerIritasi faringN. Vagus dan N. Aferen spinalisSSPFaktor insiden PONV:perbedaan gender, umur, obesitasJenis prosedur pembedahanKecemasanRiwayat PONV

  • 2.3 Golongan Anti EmetikOndasentron Antagonis selektif reseptor serotonin 5-HT3

    Efek antiemetiknya terbatas pada emesis yang disebabkan oleh stimulasi vagal : pasca bedah, pasca kemoterapi

    Waktu paruh serum 4-9 jam

    Dimetabolisme di hati Eliminasi: Ginjal dan hatiMekanisme kerja : memblok reseptor 5-HT3

    Dosis : IV 4 mg dengan efek yang muncul dalam 15-30 menitPO 8-16 mg dengan efek yang muncul dalam 30 menit

    Efek samping : Pusing dan takikardi

  • 2.3 Golongan Anti EmetikMetoklopramid Antagonis reseptor dopamin D2

    Banyak sebagai prokinetik sal. cerna, metabolisme di ginjal.

    Menghambat reseptor dopamin D2 di zona pemicu kemoreseptor di medula oblongata zona postrema

    Efeknya : amplitudo peristaltik esofagus, spinter esofagus bagian bawah, pengosongan lambung

    Penggunaan klinis selain antiemetik: GERD, gangguan pengosongan lambung, dispepsia non-ulkus, perangsangan laktasi pasca persalinan

    Efek simpang: lebih sering pada ssp kegelisahan, rasa kantuk, insomnia, kecemasan dan agitasi

    Kontraindikasi: pada pasien dengan MAOIs dan anak

    Dosis: IV / IM / PO 10 mg

  • 2.3 Golongan Anti AspirasiAspirasi isi lambung resiko utama anestesia pneumonitisMenghambat histamin secara kompetitif di reseptor H2 di sel parietal lambungInhibisi ini menyebabkan: () sekresi asam lambung() volume lambung() konsentrasi ion hidrogen

    Obat yang sering digunakan: Ranitidin dan Simetidin

  • 2.3 Golongan Anti AspirasiMengalami metabolisme di hati

    Waktu paruh obat 1-1,4 jam

    Eliminasi: metabolisme hati, filtrasi glomerulus, ekresi tubulus ginjal

    Penurunan dosis pada insufisiensi ginjal, insufisiensi hatiAntagonis H2 reseptor H2 di sel parietal lambung asam basal maupun makanan

    2 mekanisme:Gastrin & vagus histamin release blockedGastrin & asetilkolin sel parietal lambung

  • 2.3 Golongan Anti AspirasiEfek simpang: diare, sakit kepala, kelelahan, mialgia, konstipasi

    SSP: Perubahan status mental seperti kebingungan, halusinasi, agitasi (IV)

    Cardio: Hipotensi dan Bradikardi (fast IV)

    Inhibisi sitokrom p450 di hatiPeran lain: GERD, ulkus peptikum, dispepsia non ulkus

    Pemberian: pada malam hari sebelum operasi dan sesaat sebelum anastesi

    Dosis: IV ranitidin 50 mg hs, amIV simetidin 300 mg hs, amPO ranitidin 150 mg hs, amPO simetidin 450 mg hs, am

  • SimpulanBAB III

  • Analgesik narkotika atau opioid : Morfin PetidinHipnotik sedatif :Benzodiazepin BarbituratAntikolinergik : Sulfa atropinSkopolaminAnti emetikOndasentronMetoklopramidAnti aspirasiRanitidinSimetidin

  • Sekian dan Terimakasih

  • OM SANTIH, SANTIH SANTIH OM