TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gas bumi sebagai salah satu sumber energi memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan pembangunan nasional. Selama dekade terakhir, peranan gas bumi mulai menggeser peranan BBM sebagai sumber energi karena selain lebih murah juga ramah lingkungan. Pemanfaatan gas bumi di Indonesia meliputi sektor pembangkit listrik 52%, sektor industri pupuk 12% serta sektor industri dan sektro lainnya 36%. Hingga saat ini, konsumen gas bumi di Indonesia mulai menyebar secara merata di seluruh wilayah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan pemnbangunan nasional. Wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau, saat ini sudah mulai diupayakan untuk bisa disuplai gas bumi seperti Makassar, Lampung, Jawa Tengah dan sebagainya. Berdasarkan analisis pasokan dan kebutuhan gas bumi di wilayah baik wilayah yang belum terjangkau maupun yang sudah terjangkau oleh gas bumi, terjadi kebutuhan gas dalam jumlah yang cukup signifikan. Wilayah-wilayah yang selama ini sudah terjangkau oleh gas bumi seperti Wilayah Jawa dan Sumatera khususnya Sumatera Utara dan NAD mengalami shortage pasokan yang cukup signifikan. Lokasi konsumen dan lokasi sumber gas yang menyebar

description

kjkjkkjk

Transcript of TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

Page 1: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gas bumi sebagai salah satu sumber energi memiliki peranan yang

sangat penting bagi pertumbuhan pembangunan nasional. Selama dekade

terakhir, peranan gas bumi mulai menggeser peranan BBM sebagai

sumber energi karena selain lebih murah juga ramah lingkungan.

Pemanfaatan gas bumi di Indonesia meliputi sektor pembangkit listrik

52%, sektor industri pupuk 12% serta sektor industri dan sektro lainnya

36%.

Hingga saat ini, konsumen gas bumi di Indonesia mulai menyebar secara

merata di seluruh wilayah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

perkembangan pemnbangunan nasional. Wilayah-wilayah yang

sebelumnya tidak terjangkau, saat ini sudah mulai diupayakan untuk bisa

disuplai gas bumi seperti Makassar, Lampung, Jawa Tengah dan

sebagainya.

Berdasarkan analisis pasokan dan kebutuhan gas bumi di wilayah baik

wilayah yang belum terjangkau maupun yang sudah terjangkau oleh gas

bumi, terjadi kebutuhan gas dalam jumlah yang cukup signifikan. Wilayah-

wilayah yang selama ini sudah terjangkau oleh gas bumi seperti Wilayah

Jawa dan Sumatera khususnya Sumatera Utara dan NAD mengalami

shortage pasokan yang cukup signifikan. Lokasi konsumen dan lokasi

sumber gas yang menyebar dan dpisahkan oleh lautan serta bervariasi

jumlah volumenya menjadi salah satu kendala dalam pemenuhan

kebutuhan gas bumi di beberpa wilayah di Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun

2004 tentang Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi, telah terbuka seluas-

luasnya bagi Badan Usaha untuk melakukan kegiatan usaha

penyimpanan yang meliputi kegiatan penerimaan, pengumpulan,

penampungan dan pengeluaran Minyak Bumi, Bahan Bakar Minyak,

Bahan Bakar Gas, dan/atau Hasil Olahan di atas dan/atau di bawah

Page 2: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

permukaan tanah dan/atau permukaan air untuk tujuan komersial. Pada

Pasal 13 dalam Peraturan Pemerintah tersebut, Badan Usaha dapat

melakukan kegiatan Usaha Hilir setelah mendapatkan Izin Usaha dari

Menteri.

Seiring dengan akan dikuranginya subsidi BBM terutama subsidi Minyak

Tanah, diperkirakan dimasa mendatang kegiatan usaha penyimpanan gas

yang terdiri atas kegiatan usaha penyimpanan gas bumi dan kegiatan

usaha penyimpanan bahan baker gas akan meningkat secara tajam.

Sebagai contoh, pada saat ini, Pemerintah telah mencanangkan substitusi

Minyak Tanah dengan Compressed Natural Gas (CNG) atau Liquified

Petroleum Gas (LPG), sebagai usaha Pemerintah untuk mengurangi

subsidi BBM. Substitusi Minyak Tanah tersebut tentunya harus didukung

oleh infrastruktur yang memadai terutama untuk menangani dan

menyimpan (storage and handling) Bahan Bakar Gas tersebut.

Pembangunan fasilitas penyimpanan gas bumi dan bahan bakar gas,

harus melihat supply-demand gas bumi atau bahan bakar gas tersebut.

Supply gas dapat berasal dari fasilitas produksi yang ditransportasikan

melalui pipa, atau menggunakan truck atau dari regasifikasi LNG.

Pemerintah harus mempunyai perencanaan yang matang terhadap

pembangunan fasilitas penyimpanan gas agar kegiatan tersebut dapat

berjalan secara efisien dan efektif. Demikian pula dengan Izin Usaha

Penyimpanan yang dikeluarkan oleh Pemerintah harus benar-benar

sesuai dengan kondisi yang ada dan perkiraan dimasa mendatang.

Pada umumnya, kegiatan penyimpanan gas bumi atau bahan bakar gas

dapat dilakukan dengan membangun fasilitas baru atau dengan

mengalihfungsikan fasilitas yang sudah ada. Dalam hal membangun

fasilitas baru, Badan Usaha perlu menetapkan lokasi, kapasitas

penyimpnan, sarana dan prasarana. Sedangkan dari pengalihfungsian

fasilitas penyimpanan jenis lain menjadi fasilitas penyimpanan gas,

diperlukan audit dari fasilitas yang sudah ada sehingga nantinya sesuai

dengan fasilitas penyimpanan gas.

Page 3: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

Berdasarkan hal tersebut di atas, Pemerintah memerlukan strategi yang

baik dalam rangka mengoptimasi pola pengangkutan gas bumi agar biaya

yang sampai ke konsumen lebih efisien, disamping itu, diperlukan pula

pemilihan alternative penanganan dan penyimpanan gas yang dapat

dijadikan acuan bagi Pemerintah untuk memberikan Izin Usaha

Sementara dan Izin Usaha Tetap kepada Badan Usaha.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan optimasi pola

pengangkutan gas bumi agar menjadi lebih efektif dan efisien dan

melakukan pemilihan alternative penanganan dan penyimpanan gas yang

dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah dalam memberikan Izin Usaha

Penyimpanan Gas dan Penyimpanan Bahan Bakar Gas baik Izin Usaha

Sementara maupun Izin Usaha Tetap kepada Badan Usaha.

1.3. Sasaran

Didapat pola pengankutan yang optimal , efektif dan efisien untuk bahan

baker gas, serta didapat alternative baru dalam penanganan dan

penyimpanan gas yang dijadikan acuan bagi pemerintah dalam

memberikan Izin Usaha Penyimpanan Gas dan Penyimpanan Bahan

Bakar Gas baik Izin Usaha Sementara maupun Izin Usaha Tetap kepada

Badan Usaha.

1.4. Lingkup Kegiatan

Agar maksud dan tujuan dapat tercapai, maka lingkup kegiatan dibagi

menjadi tiga kelompok, yaitu:

Page 4: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

1. Kegiatan Survey

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mencari data primer serta untuk

mengetahui kondisi fasilitas transportasi dan penyimpanan gas bumi dan

bahan baker gas yang ada;

2. Kegiatan Optimasi Pola Transportasi Gas Bumi Kegiatan ini meliputi:

a. Analisis kebutuhan gas bumi setiap wilayah, baik sebagai bahan baku

maupun sebagai bahan bakar, dan membuat prediksi kebutuhan gas

bumi per wilayah;

b. Analisis transportasi gas bumi menggunakan LNG, CNG dan hidrat;

c. Membuat komparasi tekno ekonomi;

d. Melakukan optimasi pola pengangkutan gas bumi dari titik sumber ke

tujuan yang didasarkan pada pola dan moda pengangkutan yang ada.

e. Membuat rekomendasi pola pengangkutan gas bumi yang didasarkan

pada butir (d).

3. Kegiatan Alternatif Penanganan dan Penyimpanan Gas Bumi dan

Bahan Bakar Gas meliputi:

a. Melakukan analisis desain fasilitas penyimpanan gas bumi, CNG dan

LPG;

b. Melakukan analisis kapasitas penyimpanan sesuai dengan kebutuhan

gas untuk suatu wilayah;

c. Melakukan analisis tekno ekonomi pembangunan fasilitas

penyimpanan gas;

d. Memberikan rekomendasi bagi Pemerintah untuk memberikan Izin

Usaha Sementara dan Izin Usaha Tetap mengenai supply-demand,

kapasitas, desain dan keekonomian.

1.5. Manfaat

Manfaat dari adanya kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1. Mendukung program Pemerintah dalam rangka mengurangi subsidi

BBM dengan mengalihkan konsumsi Minyak Tanah dengan Bahan

Bakar Gas;

Page 5: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

2. Memberikan acuan bagi Pemerintah dan Badan Usaha mengenai

lokasi, kapasitas, desain dan investasi fasilitas penyimpanan gas dan

bahan bakar gas;

3. Memberikan informasi kepada Pemerintah mengenai pola

pengangkutan gas bumi yang optimal;

4. Memberikan acuan bagi Pemerintah dalam mengeluarkan

rekomendasi pengeluaran Izin Usaha Sementara dan Izin Usaha Tetap

kepada Badan Usaha.

Page 6: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

BAB II

TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap ketentuan-ketentuan yang

dipaparkan dalam Kerangka Acuan Kerja, Konsultan menyimpulkan

bahwa semuanya sudah cukup jelas. Berikut ini akan diuraikan tanggapan

konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja yang telah diterima:

2.1. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari Kegiatan “Strategi dan Optimasi Pola

Pengangkutan dan Penyimpanan Gas Bumi dan Bahan Bakar” adalah

melakukan optimasi pola pengangkutan gas bumi agar menjadi lebih

efektif dan efisien dan melakukan pemilihan alternatip penanganan dan

penyimpanan gas.

Dari hasil kegiatan tersebut diharapkan akan tercipta suatu data dan

Informasi mengenai sistem pengangkutan dan penyimpanan gas bumi dan

BBG yang optimal dan efisien yang dapat dijadikan acuan bagi

Pemerintah dalam memberikan Izin Usaha Penyimpanan Gas dan

Penyimpanan Bahan Bakar Gas baik Izin Usaha Sementara maupun Izin

Usaha Tetap kepada Badan Usaha. Data dan Informasi mengenai sistem

pengangkutan dan penyimpanan gas bumi dan BBG tersebut juga sangat

diperlukan oleh Badan Usaha dalam usahannya untuk melakukan startegi

kegiatan pengangkutan dan penympanan gas bumi yang efisien dan

optimal yang pada akhirnya akan memberikan benefit tersendiri bagi

Badan Usaha tersebut.

2.2. Tanggapan Terhadap Sasaran

Konsultan melihat bahwa sasaran dari kegiatan ini menjadi sangat penting

dan strategis. Tanggapan konsultan terhadap Sasaran dalam Kerangka

Acuan adalah sebagai berikut.

Page 7: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

Meskipun Indonesia memiliki cadangan gas bumi yang tersebar hampir

di seluruh wilayah Indonesia, akan tetapi pemanfaatannya masih

belum optimal akibat terkendala oleh sistem pengangkutan dan

penyimpanannya.

Wilayah Indonesia sangat luas dan tersebar dalam ribuan pulau

sehingga diperlukan strategi pengangkutan dan penyimpanan gas

bumi dan BBG yang tepat.

Kegiatan pengangkutan gas bumi dan BBG merupakan salah satu

mata rantai dari kegiatan penyediaan gas bumi sehingga kegiatan ini

dianggap sangat penting bagi Pemerintah dalam menjamin kelancaran

penyediaan gas bumi tersebut ke konsumen karena terganggunya

kegiatan tersebut akan berdampak pada terganggunya penyediaan

energi yang dibutuhkan dalam proses pembangunan nasional.

Kegiatan pengangkutan dan penyimpanan gas bumi dan BBG

merupakan kegiatan yang berisiko tinggi karena sifat-sifat gas bumi

dan BBG yang mudah terbakar dan tidak dapat disimpan dalam sistem

terbuka sehingga kegiatan pengangkutan dan penyimpanan gas bumi

dan BBG memerlukan fasilitas dan infrastruktur yang dapat menjamin

keselamatan dan keamanan di lingkungan sekitarnya.

Kegiatan pengangkutan dan penyimpanan gas bumi dan BBG

merupakan kegiatan yang membutuhkan pembiayaan yang cukup

tinggi sehingga kegiatan tersebut harus dilakukan seefisien dan

seoptimal.

Pembuatan pedoman pengangkutan dan penyimpanan gas bumi dan

BBG dapat dijadikan bagi Pemerintah dalam memberikan Izin Usaha

Penyimpanan Gas dan Penyimpanan Bahan Bakar Gas baik Izin

Usaha Sementara maupun Izin Usaha Tetap kepada Badan Usaha.

Informasi mengenai sistem pengangkutan dan penyimpanan gas bumi

dan BBG yang tepat dan akurat akan sangat diperlukan oleh Badan

Usaha dalam untuk meminimalisir biaya kegiatan proses

pengangkutan dan penyimpanan gas bumi dan BBG baik yang telah

dilakukan maupun yang akan dilakukan,

Penyediaan pemetaan digital sistem pengangkutan dan penyimpanan

gas bumi dan BBG akan dapat memberikan gambaran visual

Page 8: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

mengenai jalur distribusi yang ada sehingga dapat mempermudah

melakukan alternatif pengembangannya.

2.3. Tanggapan Terhadap Lingkup Pekerjaan

Konsultan melihat bahwa ketentuan mengenai lingkup pekerjaan

yang tertuang dalam Kerangka Acuan telah cukup jelas yaitu

melakukan survey, analisis, serta evaluasi data untuk menyusun

pedoman mengenai kegiatan pengangkutan dan penyimpanan gas

bumi dan BBG di seluruh wilayah Indonesia yang dapat digunakan

sebagai acuan baik bagi Pemeritah maupun Badan Usaha dalam

usaha untuk mengembangkan dan melakukan kegiatan

pengangkutan dan penyimpanan gas bumi dan BBG yang efektif

dan efisien.

(a) Melakukan kegiatan survey dalam rangka untuk mendapatkan

berbagai data dan informasi yang terkait dengan kegiatan

pengangkutan dan penyimpanan gas bumi dan BBG di seluruh

wilayah Indonesia. Kegiatan survey sangat diperlukan guna

mendapatkan data dan informasi yang akurat dan up to date.

(b) Kegiatan Optimasi Pola Transportasi Gas Bumi yang meliputi:

Analisis kebutuhan gas bumi di setiap wilayah baik sebagai

bahan baku maupun sebagai bahan bakar dan membuat

prediksi kebutuhan gas bumi per wilayah untuk beberapa

tahun kedepan. Analisis ini sangat diperlukan untuk

memprediksi kapasitas dari sistem pengangkutan dan

penyimpanan gas bumi dan bagaimana pengembangannya

kedepan.

Analisis transportasi gas bumi menggunakan LNG, CNG dan

hidrat. Analisis ini sangat diperlukan guna mencari solusi yang

tepat bagi alteratip sistem transportasi gas bumi pengganti

pipa yang selama ini mengalami banyak kendala.

Page 9: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

Membuat komparasi tekno ekonomi. Kegiatan ini sangat

diperlukan untuk mendapatkan informasi jenis atau moda

transportasi apa saja yang sesuai untuk diterapkan.

Melakukan optimasi pola pengangkutan gas bumi dari titik

sumber ke tujuan yang didasarkan pada pola dan moda

pengangkutan yang ada. Kegiatan ini sangat diperlukan guna

mendapatkan informasi jalur distribusi yang optimal yang

dapat mengakomodasi berbagai konstrain dan objective

function dari kegiatan pengangkutan dan penyimpanan gas

bumi dan BBG seperti minimalisasi biaya, kapasitas dan lokasi

sumber gas, volume kebutuhan dan lokasi konsumen, prioritas

pemanfaatan gas bumi, dan sebagainya.

Membuat rekomendasi pola pengangkutan gas bumi yang

efektip dan efisien berdasarkan data dan informasi yang telah

diolah.

Page 10: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

BAB III

METODOLOGI

3.1 RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Berdasarkan pada tujuan dan lingkup pekerjaan yang ada, Konsultan telah

menyusun suatu rencana pelaksanan pekerjaan yang terdiri dari tiga kegiatan

besar yaitu: Lingkup Pendataan, Lingkup Analisis dan Evaluasi Data, serta

Lingkup Pegkajian dan Pengolahan Data

3.1.1 Lingkup Pendataan

Lingkup pendataan yang akan dilakukan dalam kegiatan ini terdiri atas jenis

data, sumber data serta metoda pendataan.

1) Jenis Data

Jenis data yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan “Strategi Optimasi

Gas Bumi dan BBG Nasional’ ini terdiri atas;

● Data cadangan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia;

● Data kebutuhan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia;

- Sektor Industri

- Sektor Usaha Kecil dan Menengah

- Sektor Rumah Tangga

- Sektor Pembangkit

- Sektor Transportasi

● Data pertumbuhan penduduk, PDB dan GDP, serta data Rencana

Pengembangan Wilayah untuk setiap wilayah di Indonesia.

● Data kendaraan bermotor serta pertumbuhannya di setiap wilayah;

● Data infrastruktur jaringan pipa dan distribusi gas bumi baik yang existing

maupun rencana pengembangannya;

● Data infrastruktur sistem penyediaan dan distribusi LPG baik yang existing

maupun rencana pengembangannya;

Page 11: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

● Data harga gas bumi baik dikonsumen maupun di wellhead;

● Data pendukung lainnya seperti moda transportasi gas bumi selain pipa

dan LPG seperti CNG, LNG, dan hidrat.

2) Sumber Data

Untuk mendapatkan berbagai jenis data diatas, diperlukan kunjungan

terhadap berbagai instansi terkait seperti:

- Ditjen Migas;

- PT. Pertamina (Persero);

- PT. Perusahaan Gas Negara Tbk.;

- KPS;

- Badan Pusat Statistik;

- Badan Usaha yang memperoleh Izin Transportasi dan Niaga dengan

Fasilitas

- Badan Pelaksana Bidang Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS);

- Badan Pengatur Bidang Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS);

- Departemen Perindustrian dan Perdagangan (DEPERINDAG);

- Departemen Perhubungan (DEPHUB).

- Lembaga Penelitian Minyak dan Gas Bumi Lemigas;

- Pemerintah Daerah (PEMDA);

- BKPM/D;

- Perguruan Tinggi;

- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI);

3) Metoda Pendataan

Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat dan up to date, diperlukan

metoda pendataan yang tepat. Dalam hal ini, konsultan telah menyusun

suatu metoda pengumpulan data dengan terlebih dahulu membagi jenis data

menjadi data primer dan data sekunder. Kedua jenis data tersebut diperoleh

dengan cara berbeda:

Page 12: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

● Data Primer

Data primer diperoleh melaui survey langsung ke lapangan dan

melakukan wawancara terhadap objek survey. Wawancara dilakukan

baik secara lisan meupun dengan menggunakan daftar isian /

kuesioner.

● Data Sekunder

Data sekunder berupa data laporan tahunan yang diperoleh dari

berbagai instansi terkait yang disebutkan diatas.

3.1.2 Lingkup Analisis dan Evaluasi Data

Data yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis dan dievaluasi baik

secara kuantitatif maupun kualitatif.

● Analisis kuantitatip;

Analisis kuantitatif dilakukan untuk memberikan gambaran secara angka

mengenai kondisi eksisting pola penyediaan gas bumi yang ada saat ini.

Analisis yang dilakukan meliputi analisis cadangan dan produksi gas

bumi, analsisi kebutuhan gas bumi saat ini, analisis harga gas bumi serta

analisis kapasitas jaringan transmisi dan distribusi gas bumi existing dan

pengembangannya.

● Analisis kualitatip;

Analisis kualitatip dilakukan untuk memberikan gambaran secara kualitatip

mengenai kondisi eksisting pola penyediaan gas bumi yang ada saat ini.

Analisis yang dilakukan meliputi analisis jalur transmisi dan distribusi gas

bumi eksisting serta analisisi lokasi sumber gas dan konsumen gas bumi.

Page 13: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

3.1.3 Lingkup Pengkajian dan Pengolahan Data

Data yang telah dianalisis dan dievaluasi selanjutnya dikaji dan diolah secara

mendalam dan terinci untuk mendapatkan gambaran Strategi Optimasi

Distribusi Gas Bumi dan BBG. Kegiatan pengkajian dan pengolahan data

antara lain meliputi:

● Pengjakian Dan Pengolahan Data Cadangan Dan Produksi Gas Bumi

Data cadangan dan produksi gas bumi yang diperoleh dari produsen gas

dianalisis untuk mendapatkan gambaran kemampuan pasok gas bumi

sampai tahun 2020.

● Pengkajian Dan Pengolahan Data Kebutuhan Gas Bumi

Data kebutuhan gas bumi yang ada saat ini baik yang commited maupun

yang uncommited dan ditunjang dengan data lainnya seperti data rencana

pengembangan wilayah, data pertumbuhan penduduk, data pertubuhan

ekonomi, dan data pertumbuhan konsumsi energi dikaji dan diolah untuk

mendapatkan proyeksi kebutuhan gas bumi sampai tahun 2020.

● Pengkajian dan Pengolahan Data Infrastruktur Jaringan Transmisi dan

Distribusi Gas Bumi

Data infrastruktur jaringan transmisi dan distribusi gas bumi eksiting dan

rencananya seperti tertuang dalam RIJTGBN dan ditunjang dengan data-

data lainnya seperti data neraca gas bumi di setiap wilayah, data

konsumen gas bumi, serta data teknologi pengangkutan gas bumi seperti

CNG, LNG, dan Hidrat dikaji dan dioleh untuk mendapatkan sistem

pendistribusian gas bumi yang efisien dan efektip melalui model

optimalisasi sistem pengangkutan dan penyimpanan gas bumi dan BBG.

`● Pengkajian dan Pengolahan Data untuk Pemetaan DIgital

Page 14: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

Berbagai data yang telah diperoleh baik data mentah maupun data yang

telah dianalisis dan dievaluasi dituangkan dalam peta digital berupa

sistem informasi geografis yang dapat menyajikan secara visual sistem

distribusi gas bumi serta berbagai data sumber pasok dan konsumen gas

bumi.

Secara umum, pola pikir metodologi kegiatan untuk mencapai sasaran studi

diperlihatkan dalam Gambar 3.1 berikut;

Page 15: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

Gambar 3.1. Metodologi Pengembangan Sistem Pendistribusian Gas Bumi

Nasional

3.2 PEMBUATAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil pengkajian dan pengolahan data yang telah dilakukan,

maka akan dirumuskan suatu rekomendasi Strategi Optimasi Distribusi Gas

Bumi dan BBG yang paling tepat untuk diterapkan sesuai dengan kondisi

geografis Indonesia, kemampuan pasok gas bumi serta volume kebutuhan

gas bumi.

Page 16: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

BAB IV

RENCANA KERJA

Dengan mengacu pada ruang lingkup studi yang ada pada Kerangka

Acuan, maka disusunlah suatu rencana kerja untuk dalam rangka

penyelesaikan studi. Rencana kerja pada studi ini dibagi menjadi

beberapa tahapan kegiatan. Tahapan kegiatan tersebut adalah :

Tahap Persiapan

Tahap Penyusunan Laporan Pendahuluan

Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

Tahap Analisis dan Evaluasi Data

Tahap Penyusunan Laporan Pertengahan

Tahap Pengkajian dan Pengolahan Data

Tahap Penyusuan Kesimpulan dan Rekomendasi

Tahap Penyusuanan Laporan Akhir

4.1 TAHAP PERSIAPAN

Tahap ini dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang

diperlukan dalam pelaksanaan studi ini. Tahap persiapan ini meliputi dua

kegiatan yaitu kegiatan administrasi dan kegiatan teknis.

- Menyelesaikan persyaratan administrasi dengan user dan mengurus

surat izin ke instansi yang terkait dengan sumber data dan informasi

yang menjadi objek studi;

- Mobilisasi personil / tenaga ahli yang akan dilibatkan dalam studi ini;

- Mempersiapkan surat penugasan kepada tenaga ahli;

- Mempersiapkan ruang kerja (studio);

- Mempersiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan;

- Mengumpulkan bahan dan referensi;

- Menyusun rancangan studi dan rencana kerja.

4.2 TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN PENDAHULUAN

Page 17: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

Laporan Pendahuluan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai

kesiapan konsultan dalam melaksanakan studi ini. Tahap penyusunan

laporan pendahuluan ini mencakup beberapa aspek yaitu pemantapan

usulan teknis, hasil studi kepustakaan, metodologi yang lebih detil serta

rencana dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

4.3 TAHAP SURVEI LAPANGAN DAN PENGUMPULAN DATA

Tahap ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan data dan informasi

yang terkait dengan studi ini. Berdasarkan ruang lingkup dan sasaran

dari studi ini maka jenis-jenis data yang diperlukan dan harus

dikumpulkan antara lain:

1) Data cadangan dan produksi gas bumi per wilayah yang sudah

diupdate. Data ini akan dikumpulkan dari berbagai instansi terkait

seperti BPMIGAS, Ditjen Migas, PT Pertamina (Persero), dan KPS.

2) Data kebutuhan gas bumi per wilayah yang sudah diupdate. Data

ini meliputi data kebutuhan gas bumi untuk sektor industri, sektor

pembangkit, sektor usaha kecil dan menengah, sektor rumah

tangga dan sektor transportasi. Data ini akan dikumpulkan dari

berbagai instansi terkait seperti BPMIGAS, Ditjen Migas, PT PGN,

PT Pertamina (Persero), Perusahaan distribusi gas swasta,

Departemen Perhubungan dan Industri-industri.

3) Data wilayah dan kependudukan. Data ini akan dikumpulkan dari

instansi terkait seperti Pemda, Departemen Perindustrian dan BPS.

4) Data infrastruktur jaringan pipa transmisi dan distribusi gas bumi

existing. Data ini akan dikumpulkan dari berbagai instansi terkait

seperti BPMIGAS, BPH MIGAS, Ditjen Migas, PT PGN, PT

Pertamina (Persero), serta perusahaan-perusahaan distribusi gas

bumi swasta.

Page 18: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

5) Data teknologi transportasi gas bumi non pipa seperti data

teknologi CNG, LNG, dan Hidrat. Data ini selaan diperoleh dari

berbagai literatur dan searching melalui internet juga akan

dikumpulkan dari berbagai instansi seperti Lembaga Penelitian

Minyak dan Gas Bumi Lemigas , perguruan tinggi dan LIPI.

4.4 TAHAP ANALISIS DAN EVALUASI

Tahap analisis ini merupakan kegiatan menganalisis danmengevaluasi

data yang telah dikumpulkan. Hasil analsisis dan evaluasi selanjutnya

akan dijadikan bahan masukan bagi kegiatan berikutnya. Kegiatan

analsis dan evaluasi data ini meliputi;

1) Analisis dan evaluasi cadangan dan produksi gas bumi per wilayah

di Indonesia;

2) Analisis dan evaluasi kebutuhan gas bumi per wilayah di Indonesia;

3) Analisis dan evaluasi jaringan transmisi dan distribusi gas bumi

yang ada saat ini. Analsis ini selain mencakup jalur transmisi dan

distribusi dari sumber gas ke konsumen juga mencakup tol fee.

4) Analisis harga gas bumi;

4.5 TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN PERTENGAHAN

Laporan pertengahan ini dibuat untuk memberikan memberikan

gambaran mengenai hasil-hasil identifikasi dan analisis dari berbagai

data yang telah dikumpulkan serta rekomendasi yang diperlukan untuk

pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

4.6 TAHAP PENGKAJIAN DAN PENGOLAHAN DATA

Tahap ini merupakan kegiatan untuk memproses data dan informasi

yang telah dikumpulkan. Kegiatan ini akan meliputi: proses kompilasi

data, tabulasi data, deskripsi data, serta kalkulasi data.

Page 19: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

4.6 TAHAP PENYUSUNAN REKOMENDASI

Kegiatan ini merupakan tahap akhir dalam mencapai sasaran studi yaitu

merumuskan saran-saran dan bahan masukan bagi Pemerintah dalam

menyusun kebijakan dan strategi optimasi distribusi gas bumi nasional.

4.7 PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

Penyusunan laporan akhir ini dilakukan melalui dua tahap yaitu, laporan

akhir sementara dan laporan akhir.

a. Laporan Sementara

Penyusunan laporan sementara merupakan hasil sementara studi yang

meliputi hasil evaluasi/pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi

sementara.

b. Laporan Akhir

Merupakan hasil akhir Studi. Laporan ini adalah sebagai hasil perbaikan

dari Laporan Sementara yang sebelumnya telah dipresentasikan di

hadapan Tim. Laporan ini akan disampaikan pada akhir bulan ke enam.

4.8 JADWAL PELAKSANAAN

Dari kerangka Acuan Kerja pelaksanaan pekerjaan Pengembangan

Sistem Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional, waktu

pelaksanaan pekerjaan adalah selama 6 (enam) bulan. Untuk memenuhi

waktu tersebut, konsultan telah merancang jadwal kegiatan seperti

terlihat dalam Tabel 4.1.

Page 20: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

Tabel 4.1 Jadwal pelaksanaan pekerjaan Strategi Optimasi Gas Bumi Nasional

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 TAHAP PERSIAPAN

1.1 Persiapan Administrasi

1.2 Persiapan Teknis

2 TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN PENDAHULUAN

3 TAHAP PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI / SURVEY

4 TAHAP ANALISIS DAN EVALUASI DATA

4.1 Analisis dan evaluasi cadangan dan produksi gas bumi

4.2 Analsiis dan evaluasi kebutuhan gas bumi

4.3 Analisis jaringan transmisi dan distribusi gas bumi existing

4.4 Analsis harga gas bumi

5 TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN PERTENGAHAN

6 TAHAP PENGKAJIAN DAN PENGOLAHAN DATA

6.1 Penyusunan neraca gas bumi

6.2 Penyusunan Strategi Optimasi Distribusi Gas Bumi

6.3 Penyusunan Model Optimasi Distribusi Gas Bumi

6.4 Penyusunan Peta Digital Distribusi Gas Bumi

7 TAHAP ANALISIS KEBIJAKAN DAN REKOMENDASI

8 TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

8.1 Laporan Sementara (Draft Report)

8.2 Laporan Akhir (Final Report)

No Nopember Desember

JADWAL

DESKRIPSI KEGIATAN Juli Agustus September Oktober

Page 21: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

Agar pelaksanaan pekerjaan dapat terkoordinir dengan baik, terarah dan

terkendali, Konsultan telah mempersiapkan organisasi kerja yang disiapkan

khusus untuk melaksanakan pekerjaan ini. Susunan organisasi ini terdiri atas

tiga komponen yaitu: Ketua Tim, Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang.

5.1 5.1 TENAGA AHLI TENAGA AHLI

Untuk melaksanakan kegiatan tersebut dan untuk mencapai tujuan dan

sasaran studi, konsultan telah mempersiapkan beberapa tenaga ahli yang

kompeten dibidangnya. Tenaga ahli tersebut dikelompokkan menjadi Ketua

Tim, Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang. Di bawah ini diuraikan klasifikasi dari

tenaga ahli yang dimaksud.

a) Ketua Tim, adalah pimpinan tim yang memiliki spesifikasi sebagai ahli

kepala dan telah berpengalaman dalam memimpin proyek.

b) Tenaga Ahli, adalah anggota tim ahli yang memenuhi syarat keahlian yang

dikehendaki dalam pekerjaan ini yang terdiri atas:

- Ahli Kepala Teknik Perminyakan;

- Ahli Kepala Teknik Kimia;

- Ahli Kepala Teknik Gas;

- Ahli Kepala Teknik Mesin;

- Ahli Utama Teknik Kimia

- Ahli Utama Teknik Sipil;

- Ahli Utama Teknik Statistik;

- Ahli Utama Ekonomi;

- Ahli utama Geologi;

- Ahli Utama Informatika.

- Ahli GIS

Page 22: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

c) Tenaga Penunjang, adalah tenaga pelaksana yang diperlukan untuk

membantu kelancaran pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga

ahli baik yang bersifat teknis maupun administratif dan finansial. Tenaga-

tenaga pendukung ini terdiri dari :

Sekretaris/Administrasi

Operator Komputer

Sopir

Pesuruh

Surveyor

5.2 URAIAN TUGAS

Tenaga ahli yang disebutkan di atas mempunyai tugas yang spesifik

sesuai dengan bidang keahliannya. Di bawah ini diuraikan secara

singkat tugas dari masing-masing tenaga ahli.

a. Ketua Tim (Ahli Kepala Teknik Kimia)

Ketua tim merupakan Ahli Kepala yang bertugas mengkoordinasi

pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga ahli kepala,

tenaga ahli utama, tenaga ahli dan tenaga penunjang serta

sekaligus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan keahliannya.

b. Ahli Kepala Teknik Perminyakan

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu teknis pelaksanaan studi sesuai dengan bidang

keahliannya, khususnya yang berkaitan dengan inventarisasi

cadangan gas bumi dan melakukan analisis produksi gas bumi

per wilayah.

c. Ahli Kepala Teknik Kimia

Page 23: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu teknis pelaksanaan studi sesuai dengan bidang

keahliannya, khususnya yang berkaitan dengan melakukan

analisis kebutuhan gas bumi dan prospek pengembangan

lapangan gas bumi.

d. Ahli Kepala Teknik Gas

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu teknis pelaksanaan studi terutama yang berkaitan

dengan analisis jaringan transmisi dan distribusi gas bumi di

Indonesia dan melakukan perhitungan pemipaan menggunakan

simulasi pipa.

e. Ahli Kepala Teknik Mesin

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu teknis pelaksanaan studi terutama yang berkaitan

dalam melakukan perhitungan kompresor dalam stasium gas

bumi.

f. Ahli Utama Teknik Kimia

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu teknis pelaksanaan studi terutama yang berkaitan

dengan kemungkinan pemanfaatan gas bumi baik sebagai bahan

baku maupun sebagai sumber energi yang digunakan untuk

industri, transportasi, listrrik dan rumah tangga.

g. Ahli Utama Teknik Sipil

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu teknis pelaksanaan studi terutama yang berkaitan

dengan perhitungan teknis desain jaringan transmisi dan

Page 24: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

distribusi gas bumi.

h. Ahli Utama Statistik

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu teknis pelaksanaan studi khususnya dalam

menganalisis pasokan dan kebutuhan gas bumi per wilayah dan

juga melakukan pengembangan model untuk memperkirakan

kebutuhan gas bumi dimasa mendatang.

i. Ahli Utama Ekonomi

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu teknis pelaksanaan studi terutama dalam melakukan

perhitungan keekonomian pembangunan jaringan transmisi dan

distribusi gas bumi yang diperlukan oleh investor.

j. Ahli Utama Geologi

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu teknis pelaksanaan studi terutama dalam melakukan

klasifikasi cadangan gas bumi di Indonesia.

k. Ahli Utama Informatika

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu teknis pelaksanaan studi sesuai khususnya dalam

membuat program jaringan transmisi dan distribusi gas bumi

nasional dalam peta digital Indonesia.

l. Ahli Utama GIS

Tenaga ahli ini merupakan anggota tim ahli yang bertugas

membantu pekerjaan pemetaan secara digital distribusi gas

bumi.

Page 25: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

m. Operator komputer

Komponen ini merupakan anggota tim penunjang yang bertugas

membantu pengetikan dalam rangka proses pengolahan data,

analisis dan evaluasi dan pembuatan laporan selama pekerjaan

berlangsung.

n. Sekretaris/Administrasi

Komponen ini merupakan anggota tim penunjang yang bertugas

dalam urusan-urusan administrasi dan keuangan selama

kegiatan pekerjaan berlangsung.

o. Sekretaris/Administrasi

Komponen ini merupakan anggota tim penunjang yang bertugas

untuk membantu melaksanakan kegiatan pengumpulan data.

Page 26: TOR Optimasi Gas Bumi (Aziz).doc

5.3 JADWAL PENUGASAN PERSONIL

Berdasarkan jadwal kerja tersebut dirancanglah jadwal penugasan personil

seperti yang terlihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2 Jadwal Penugasan Personil