5.Imunisasi Rusdi Aziz

28
IMUNISASI IMUNISASI Adalah prosedur untuk meningkatkan Adalah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan imunitas protektif dengan menginduksikan respons memori menginduksikan respons memori terhadap patogen/toksin. terhadap patogen/toksin. Imunisai dapat terjadi secara : Imunisai dapat terjadi secara : 1. 1. Alamiah Alamiah 2. 2. Buatan Buatan

Transcript of 5.Imunisasi Rusdi Aziz

Page 1: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

IMUNISASIIMUNISASI

Adalah prosedur untuk meningkatkan Adalah prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksikan respons protektif dengan menginduksikan respons memori terhadap patogen/toksin.memori terhadap patogen/toksin.

Imunisai dapat terjadi secara :Imunisai dapat terjadi secara :

1.1. AlamiahAlamiah

2.2. BuatanBuatan

Page 2: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

Terjadinya Imunitas SpesifikTerjadinya Imunitas Spesifik

Imunisasi

BuatanAlamiah

Aktif :-Toksoid-vaksinasi

Pasif :-Antitoksin-antibodi

Aktif :Infeksikuman

Pasif :Antibodi via plasenta dan kolostrum

Page 3: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

I. ANTIGEN DAN IMUNOGENISITASI. ANTIGEN DAN IMUNOGENISITAS

A. Imunogenisitas dan antigenisitas.A. Imunogenisitas dan antigenisitas.

1. Imunogenisitas 1. Imunogenisitas Merupakan sifat dasar bahan tertentu Merupakan sifat dasar bahan tertentu (imunogen).(imunogen).Imunogen adalah bahan yang menginduksikan Imunogen adalah bahan yang menginduksikan respons imun ditandai dengan induksi sel B untuk respons imun ditandai dengan induksi sel B untuk memproduksi Ig dan aktivasi sel T.memproduksi Ig dan aktivasi sel T.

2. Antigenisitas2. Antigenisitasadalah kemampuan suatu bahan menginduksi adalah kemampuan suatu bahan menginduksi respons imun yang dapat bereaksi dengan respons imun yang dapat bereaksi dengan reseptor antigen yang diproduksi sel B.reseptor antigen yang diproduksi sel B.

3. Epitop protektif3. Epitop protektifVaksin antigen multipel yang memiliki Vaksin antigen multipel yang memiliki antigenisitas spesifik atau epitop.antigenisitas spesifik atau epitop.

Page 4: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

B. Derajat imunogenisitasB. Derajat imunogenisitasAntigenisitasnya tergantung jarak filogenetikAntigenisitasnya tergantung jarak filogenetikEpitop yang lebih bervariasi lebih besar Epitop yang lebih bervariasi lebih besar kemungkinannya seseorang akan memberikan kemungkinannya seseorang akan memberikan reaksi terhadap satu atau lebih epitop.reaksi terhadap satu atau lebih epitop.

C. Antigen yang berubahC. Antigen yang berubahAntigen ditubah secara artifisial dan antibodi Antigen ditubah secara artifisial dan antibodi yang diproduksinya.yang diproduksinya.Epitop dapat dihilangkan, ditambahkan atau Epitop dapat dihilangkan, ditambahkan atau dirubah.dirubah.

D. HaptenD. HaptenCara meningkatkan jumlah epitop dengan Cara meningkatkan jumlah epitop dengan menambahkan bahan yang disebut hapten.menambahkan bahan yang disebut hapten.Hapten adalah molekul kecil nonimunogenik yang Hapten adalah molekul kecil nonimunogenik yang dapat menambahkan epitop barudapat menambahkan epitop baru

Page 5: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

E. AjuvanE. Ajuvan

adalah bahan yang berbeda dari antigen yang adalah bahan yang berbeda dari antigen yang memacu aktivasi sel T melalui peningkatan memacu aktivasi sel T melalui peningkatan akumulasi APC di tempat pajanan antigen.akumulasi APC di tempat pajanan antigen.

Ajuvan harus memiliki sifat sebagai berikut :Ajuvan harus memiliki sifat sebagai berikut :

1. Membuat depot antigen1. Membuat depot antigen

2. Mempertahankan integritas antigen2. Mempertahankan integritas antigen

3. Mempunyai sasaran APC3. Mempunyai sasaran APC

4. Menginduksi CTL/Tc4. Menginduksi CTL/Tc

5. Memacu respons imun5. Memacu respons imun

6. Mempunyai kapasitas6. Mempunyai kapasitas

F. Besar MolekulF. Besar Molekul

Besar molekul menentukan kemampuan Besar molekul menentukan kemampuan menginduksi respons imun.menginduksi respons imun.

Page 6: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

G. Rute ImunisasiG. Rute ImunisasiSubkutan (SK) atau intramuskular (IM) Subkutan (SK) atau intramuskular (IM) merupakan rute tersering dan terbaik dalam merupakan rute tersering dan terbaik dalam vaksinasi aktif atau pasif untuk menginduksi vaksinasi aktif atau pasif untuk menginduksi respons antibodi.respons antibodi.Suntikan IV dapat mengurangi respons imun. Suntikan IV dapat mengurangi respons imun. Imunoglobulin disuntikkan IV kepada pasien Imunoglobulin disuntikkan IV kepada pasien dengan defisiensi imun humoral seperti dengan defisiensi imun humoral seperti hipogamaglobulinemia Bruton.hipogamaglobulinemia Bruton.Pemberian oral untuk imunisasi polio galur virus Pemberian oral untuk imunisasi polio galur virus yang dilemahkan yang dapat berkembang dalam yang dilemahkan yang dapat berkembang dalam mukosa usus kecil.mukosa usus kecil.Pemberian intranasal menginduksi sistem imun Pemberian intranasal menginduksi sistem imun yang menyerupai pajanan alamiah terhadap yang menyerupai pajanan alamiah terhadap patogen yang disebarkan melalui udara.patogen yang disebarkan melalui udara.

Page 7: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

H. Sifat PejamuH. Sifat PejamuRespons imunisasi seperti faktor endogen berupa Respons imunisasi seperti faktor endogen berupa usia, genetik, kesehatan umum dan faktor usia, genetik, kesehatan umum dan faktor eksogen berupa infeksi intermiten, status gizi dan eksogen berupa infeksi intermiten, status gizi dan medikasi.medikasi.Untuk keberhasilan imunisasi resipien harus ada Untuk keberhasilan imunisasi resipien harus ada keadaan imunokompeten . Imunokompeten keadaan imunokompeten . Imunokompeten seperti karena infeksi, defek herediter atau seperti karena infeksi, defek herediter atau mendapat pengobatan dengan imunosupresif mendapat pengobatan dengan imunosupresif menunjukkan risiko dari bahan vaksin.menunjukkan risiko dari bahan vaksin.

I. DosisI. DosisDosisi antigen tidak mengganggu respons imun.Dosisi antigen tidak mengganggu respons imun.

J. Nomenklatur AntigenJ. Nomenklatur AntigenNama diberikan sesuai asalnya seperti antigen Nama diberikan sesuai asalnya seperti antigen kapsul, komposisi kimia.kapsul, komposisi kimia.Nama fungsional antigen seperti sel T dependen Nama fungsional antigen seperti sel T dependen atau sel T independen dan deskripsi.atau sel T independen dan deskripsi.

Page 8: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

K. Antigen Sel T Dependen dan Sel T IndependenK. Antigen Sel T Dependen dan Sel T IndependenAntigen memerlukan bantuan sel T untuk mendapat Antigen memerlukan bantuan sel T untuk mendapat respons imun.respons imun.Sel B yang sebenarnya memproduksi Ig tidak akan Sel B yang sebenarnya memproduksi Ig tidak akan mempu berfungsi tanpa bantuan sel T, dalam bentuk mempu berfungsi tanpa bantuan sel T, dalam bentuk sitokin yang dilepas sel T.sitokin yang dilepas sel T.Antigen TI ditemukan dalam 2 bentuk : TI 1 dan TI 2.Antigen TI ditemukan dalam 2 bentuk : TI 1 dan TI 2.TI 1 seperti LPS bakteri berfungsi seperti mitogen TI 1 seperti LPS bakteri berfungsi seperti mitogen dan mengaktifkan banyak sel B.dan mengaktifkan banyak sel B.TI 2 mempunyai banyak ulangan epitop dan berekasi TI 2 mempunyai banyak ulangan epitop dan berekasi silang dengan banyak reseptor antigen pada sel B. silang dengan banyak reseptor antigen pada sel B. Sinyal proliferasi terhadap sel B spesifik.Antigen TI Sinyal proliferasi terhadap sel B spesifik.Antigen TI dijadikan sel T dependen.dijadikan sel T dependen.Keuntungan proses ini suntikan booster antigen TD Keuntungan proses ini suntikan booster antigen TD merangsang produksi imunoglobulin (respons merangsang produksi imunoglobulin (respons anamnestik) yang tidak terjadi pada suntikan anamnestik) yang tidak terjadi pada suntikan booster antigen TIbooster antigen TI

Page 9: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

L. SuperantigenL. SuperantigenMolekul superantigen merupakan mitogen sel T Molekul superantigen merupakan mitogen sel T yang sangat poten disebut juga supermitogen.yang sangat poten disebut juga supermitogen.Superantigen dapat memacu mitosis sel CD4 Superantigen dapat memacu mitosis sel CD4 tanpa bantuan dari APC dan diikat pada regio tanpa bantuan dari APC dan diikat pada regio yang bervariabel dari rantai b-reseptor T dan yang bervariabel dari rantai b-reseptor T dan sekaligus diikat molekul MHC-II. Cross-linking sekaligus diikat molekul MHC-II. Cross-linking merupakan sinyak kuat sekali untuk mitosis merupakan sinyak kuat sekali untuk mitosis karena molekul tersebut bereaksi dengan karena molekul tersebut bereaksi dengan berbagai rantai-b dari reseptor sel T. berbagai rantai-b dari reseptor sel T. Superantigen mengaktifkan sel T sampai 20% Superantigen mengaktifkan sel T sampai 20% dari superantigen. Contoh enterotoksin dan toksin dari superantigen. Contoh enterotoksin dan toksin sindrom syok yang diproduksi Stafiolokok aureus. sindrom syok yang diproduksi Stafiolokok aureus. Molekul tersebut dapat menginduksi sel T untuk Molekul tersebut dapat menginduksi sel T untuk memproduksi sejumlah besar sitokin seperti IL-1 memproduksi sejumlah besar sitokin seperti IL-1 dan TNF yang menimbulkan patologi jaringan dan TNF yang menimbulkan patologi jaringan lokal seperti terlihat pada infeksi stafilokok.lokal seperti terlihat pada infeksi stafilokok.

Page 10: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

M. EpitopM. EpitopImunogen memiliki cluster untuk merangsang sel Imunogen memiliki cluster untuk merangsang sel B atau T. Determinan antigenik tersebut disebut B atau T. Determinan antigenik tersebut disebut epitop. Epitop terdiri dari 4-5 asam amino protein epitop. Epitop terdiri dari 4-5 asam amino protein atau liposakarida dengan ukuran yang sama.atau liposakarida dengan ukuran yang sama.

N. Antigen HeterofilN. Antigen HeterofilAntigen heterofil diartikan sinonim antigen Antigen heterofil diartikan sinonim antigen heterogenetik yang ditemukan luas di banyak heterogenetik yang ditemukan luas di banyak philogenetic tree. Antigen tersebut berperan pada philogenetic tree. Antigen tersebut berperan pada reaksi silang. Antibodi terhadap suatu antigen reaksi silang. Antibodi terhadap suatu antigen dapat menunjukkan reaksi terhadap antigen lain dapat menunjukkan reaksi terhadap antigen lain yang tidak berhubungan, hal ini terjadi bila kedua yang tidak berhubungan, hal ini terjadi bila kedua antigen memiliki epitop sama.antigen memiliki epitop sama.

O. MultivalensiO. MultivalensiAntigen multivalen yaitu molekul antigen yang Antigen multivalen yaitu molekul antigen yang mengandung sejumlah epitop yang berbeda .mengandung sejumlah epitop yang berbeda .

Page 11: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

II. IMUNISASI PASIF DAN AKTIFII. IMUNISASI PASIF DAN AKTIF

Imunisasi Pasif terjadi bila seseorang menerima antibodi Imunisasi Pasif terjadi bila seseorang menerima antibodi atau produk sel daro orang lain yang telah mendapat atau produk sel daro orang lain yang telah mendapat imunisasi aktif. Transfer sel yang kompeten imun imunisasi aktif. Transfer sel yang kompeten imun kepada penjamu yang sebelumnya inkompeten disebut kepada penjamu yang sebelumnya inkompeten disebut transfer adoptif. transfer adoptif.

Imunisasi aktif respons imun terjadi setelah seseorang Imunisasi aktif respons imun terjadi setelah seseorang terpajan dengan antigen.terpajan dengan antigen.

Pencegahan sebelum terjadi pajanan biasa dilakukan Pencegahan sebelum terjadi pajanan biasa dilakukan sebagai imunisasi aktif pada anak. Antiserum kuda sebagai imunisasi aktif pada anak. Antiserum kuda sekarang penggunaannya lebih terbatas karena bahaya sekarang penggunaannya lebih terbatas karena bahaya serum sickness. Imunitas pasif dapat diperoleh melalui serum sickness. Imunitas pasif dapat diperoleh melalui antibodi dari ibu atau dari globulin gama homolog. antibodi dari ibu atau dari globulin gama homolog. Beberapa Serum mengandung titer tinggi antibodi Beberapa Serum mengandung titer tinggi antibodi terhadap patogen spesifik digunakan pada terapi atau terhadap patogen spesifik digunakan pada terapi atau dalam usaha pencehahan terhadap penyakit.dalam usaha pencehahan terhadap penyakit.

Page 12: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

A. Imunisasi PasifA. Imunisasi Pasif

1. Imunisasi pasif alamiah1. Imunisasi pasif alamiah

a. Imunitas maternal melalui plasenta.a. Imunitas maternal melalui plasenta.

Ibu yang mendapat vaksinasi aktif akan Ibu yang mendapat vaksinasi aktif akan memberikan proteksi pasif kepada janin dan bayi.memberikan proteksi pasif kepada janin dan bayi.

b. Imunitas maternal melalaui kolostrum.b. Imunitas maternal melalaui kolostrum.

ASI mengandung berbagai sistem imun, ASI mengandung berbagai sistem imun, diantaranya Enhancement Growth Factor untuk diantaranya Enhancement Growth Factor untuk untuk bakteri yang diperlukan dalam usus.untuk bakteri yang diperlukan dalam usus.

Page 13: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

2. Imunisasi pasif buatan2. Imunisasi pasif buatan

a. Immune Serum Globulin (ISG)a. Immune Serum Globulin (ISG)

1. ISG digunakan untuk imunisasi pasif terhadapberbagai 1. ISG digunakan untuk imunisasi pasif terhadapberbagai penyakit atau perawatan pasien imunokompromatis dan penyakit atau perawatan pasien imunokompromatis dan pada keadaan tertentu.pada keadaan tertentu.

2. ISG diberikan kepada penderita purpura trombositopeni 2. ISG diberikan kepada penderita purpura trombositopeni idiopatik (ITP)idiopatik (ITP)

b. Immune Serum Globulin (ISG) spesifikb. Immune Serum Globulin (ISG) spesifik

1. Hepatitis B Immune Globulin1. Hepatitis B Immune Globulin

2. ISG Hepatitis A2. ISG Hepatitis A

3. ISG Campak3. ISG Campak

4. Human Rabies Immune Globulin4. Human Rabies Immune Globulin

5. Human Varicella-Zoster Imune Globulin5. Human Varicella-Zoster Imune Globulin

6. Antisera terhadap virus sitomegalo6. Antisera terhadap virus sitomegalo

7. Antibodi Rhogan7. Antibodi Rhogan

8. Tetanus Immune Globulin (TIG)8. Tetanus Immune Globulin (TIG)

9. Vaccinia Immune Globulin9. Vaccinia Immune Globulin

Page 14: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

Tabel : Preparat Vaksin dan Serum yang digunakan pada Tabel : Preparat Vaksin dan Serum yang digunakan pada manusiamanusia

VaksinVaksin JenisJenis

BakteriBakteri

AntraksAntraks

KoleraKolera

H. InfluenzaH. Influenza

M. MeningitisM. Meningitis

PertusisPertusis

PesPes

PneumokokPneumokok

TetanusTetanus

TuberkulosisTuberkulosis

TifoidTifoid

BotulismeBotulisme

BruselosissBruselosiss

Antigen dalam alum yang diperoleh dari infiltrat biakanAntigen dalam alum yang diperoleh dari infiltrat biakan

V.Kolera matiV.Kolera mati

Polisakarida tipe BPolisakarida tipe B

Polisakarida, gol A.C.V.WPolisakarida, gol A.C.V.W135 135 dari N.meningitisdari N.meningitis

B. Pertusis matiB. Pertusis mati

Yersinia pestis (dilemahkan,digunakan di beberapa Yersinia pestis (dilemahkan,digunakan di beberapa bgn duniabgn dunia

Polisakarida dari 23 serotipe S.pneumoniaePolisakarida dari 23 serotipe S.pneumoniae

ToksoidToksoid

Bacille Calmette-Guerin (BCG) dilemahkanBacille Calmette-Guerin (BCG) dilemahkan

S.Tifi matiS.Tifi mati

Toksoid (pemakaian terbatas pada peneliti Toksoid (pemakaian terbatas pada peneliti laboratorium)laboratorium)

B. Abortus (dilemahkan) strain 19B. Abortus (dilemahkan) strain 19

Page 15: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

VaksinVaksin JenisJenis

RiketsiaRiketsia

Typhus feverTyphus fever

Rocky Mt. Rocky Mt. Spooted feverSpooted fever

R. Prowazek (mati dan dilemahkan)R. Prowazek (mati dan dilemahkan)

R. Rickettsii (mati)R. Rickettsii (mati)

VirusVirus

Hepatitis BHepatitis B

InfluenzaInfluenza

CampakCampak

MumpsMumps

PolioPolio

RabiesRabies

RubelaRubela

VariselaVarisela

HBsAg matiHBsAg mati

Seluruh atau split virus (dilemahkan)Seluruh atau split virus (dilemahkan)

DilemahkanDilemahkan

DilemahkanDilemahkan

Dilemahkan atau matiDilemahkan atau mati

Dilemahkan atau matiDilemahkan atau mati

MatiMati

DilemahkanDilemahkan

Page 16: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

VaksinVaksin JenisJenis

AntiseraAntiseraBotulismeBotulisme

DiftteriDiftteri

Hepatitis AHepatitis A

Hepatitis BHepatitis B

HipogamaglobulinemiHipogamaglobulinemiaa

CampakCampak

RabiesRabies

Rho(D)Rho(D)

TetanusTetanus

VaksiniaVaksinia

Varisela-zosterVarisela-zoster

Serum antilimfositSerum antilimfosit

Black widow spiderBlack widow spider

Gigitan Goral spiderGigitan Goral spider

Gigitan Crotalid snakeGigitan Crotalid snake

MalariaMalaria

ISG asal manusia atau kudaISG asal manusia atau kuda

Serum asal kudaSerum asal kuda

ISGISG

HBIG atau ISGHBIG atau ISG

ISGISG

ISGISG

ISG, RIG, serum imun asal kudaISG, RIG, serum imun asal kuda

ISG vs Rho (D)ISG vs Rho (D)

TIGTIG

VIGVIG

VZIGVZIG

Asal kudaAsal kuda

Anti-bisa asal kudaAnti-bisa asal kuda

Anti-bisa asal kudaAnti-bisa asal kuda

Anti-serum polivalen asal kudaAnti-serum polivalen asal kuda

Sintetis (dalam percobaan)Sintetis (dalam percobaan)

Page 17: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

Tabel : Serum yang digunakan pada manusia untuk imunisasi Tabel : Serum yang digunakan pada manusia untuk imunisasi pasifpasif

Human Immunoglobulin yang menggunakan kumpulan Human Immunoglobulin yang menggunakan kumpulan gamma globulingamma globulin

Hepatitis AHepatitis A

Hepatitis BHepatitis B

CampakCampak

VaricelaVaricela

Human Immunoglobulin yang menggunakan donor yang Human Immunoglobulin yang menggunakan donor yang diimunisasidiimunisasi

Rabies (HRIG)Rabies (HRIG)

Tetanus (HTIG)Tetanus (HTIG)

Varisela-zoster (HVIG)Varisela-zoster (HVIG)

BotulismBotulism

Yang menggunakan Imunoglobulin asal hewan yang Yang menggunakan Imunoglobulin asal hewan yang diimunisasidiimunisasi

TetanusTetanus

RabiesRabies

BotulismBotulism

DifteriDifteri

Anti-bisa ular, laba-laba dan kalajengkingAnti-bisa ular, laba-laba dan kalajengking

Page 18: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

Antisera lain-lainAntisera lain-lain

BotulismeBotulisme

DifteriDifteri

Hepatitis AHepatitis A

Hepatitis BHepatitis B

HipogamaglobulinemiaHipogamaglobulinemia

CampakCampak

RabiesRabies

Rho(D)Rho(D)

TetanusTetanus

VaksiniaVaksinia

Varisela-zosterVarisela-zoster

Serum antilimfositSerum antilimfosit

Black widow spiderBlack widow spider

Gigitan Goral snakeGigitan Goral snake

Gigitan Crotalid snakeGigitan Crotalid snake

MalariaMalaria

ISG asal manusia atau kudaISG asal manusia atau kuda

ISG asal kudaISG asal kuda

ISGISG

HBIG atau ISGHBIG atau ISG

ISGISG

ISGISG

ISG, RIG, serum imun asal kudaISG, RIG, serum imun asal kuda

ISG vs Rho (D)ISG vs Rho (D)

TIGTIG

VIGVIG

VZIGVZIG

Serum asal kudaSerum asal kuda

Anti bisa asal kudaAnti bisa asal kuda

Anti bisa asal kudaAnti bisa asal kuda

Sintesis (dalam percobaan)Sintesis (dalam percobaan)

Sintesis (dalam percobaan)Sintesis (dalam percobaan)

Page 19: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

3. Serum asal hewan3. Serum asal hewan

4. Antibodi heterolog versus antibodi homolog4. Antibodi heterolog versus antibodi homolog

5. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian 5. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian globulin serumglobulin serum

Biasanya preparat globulin diberikan IM Biasanya preparat globulin diberikan IM mengingat pemberian IV dapat menimbulkan mengingat pemberian IV dapat menimbulkan reaksi anafilaksis. Ig (IgG1, IgG2, IgG3 dan IgM) reaksi anafilaksis. Ig (IgG1, IgG2, IgG3 dan IgM) dapat mengaktifkan komplemen dan melepas dapat mengaktifkan komplemen dan melepas anafilatoksin melalui jalur klasik, sedang IgG4 dan anafilatoksin melalui jalur klasik, sedang IgG4 dan IgA menimbulkan hal yang sama melalui jalur IgA menimbulkan hal yang sama melalui jalur alternatif. Preparat baru adalah aman untuk alternatif. Preparat baru adalah aman untuk pemberian IVpemberian IV

Page 20: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

B. Imunisasi AktifB. Imunisasi Aktif

Dalam imunisasi aktif untuk mendapatkan Dalam imunisasi aktif untuk mendapatkan proteksi dapat diberikan vaksin hidup/dilemahkan proteksi dapat diberikan vaksin hidup/dilemahkan atau dimatikan. Vaksin yang baik harus mudah atau dimatikan. Vaksin yang baik harus mudah diperoleh, murah, stabil dalam cuaca ekstrim dan diperoleh, murah, stabil dalam cuaca ekstrim dan non-patogenik.non-patogenik.

1. Virus1. Virus

Respons antibodi ditemukan in vitro :Respons antibodi ditemukan in vitro :– Menetralisasi infektivitas virus dan melindungi Menetralisasi infektivitas virus dan melindungi

penjamu yang rentanpenjamu yang rentan– Mengikat komplemenMengikat komplemen– Mencegah adherens dan aglutinasi eritrosit Mencegah adherens dan aglutinasi eritrosit

oleh beberapa jenis virus.oleh beberapa jenis virus.

IgG adalah antibodi yang terpenting diantara IgG adalah antibodi yang terpenting diantara antibodi antivirus.antibodi antivirus.

Page 21: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

Efek antivirus IgG in vivo meliputi :Efek antivirus IgG in vivo meliputi :- NetralisasiNetralisasi- Lisis sel pejamu yang diinfeksi virus melalui Lisis sel pejamu yang diinfeksi virus melalui

komplemenkomplemen- Mencegah enzim virus (seperti neuramidase dari Mencegah enzim virus (seperti neuramidase dari

virus influenza)virus influenza)- Efek opsoninEfek opsonin

a. a. Vaksin rubela (German measles) Vaksin rubela (German measles) b. b. Vaksin virus influenzaVaksin virus influenza

Disebabkan virus famili orthomyxoviridae yang Disebabkan virus famili orthomyxoviridae yang terdir atas Tipe A, B, dan C berdasarkan terdir atas Tipe A, B, dan C berdasarkan hemaglutinin permukaan (H) dan antigen hemaglutinin permukaan (H) dan antigen neuraminidase (N).neuraminidase (N).

c. c. Vaksin CampakVaksin Campakadalah Vaksin hidup yang dilemahkan dari galur adalah Vaksin hidup yang dilemahkan dari galur virus dengan natigen tunggal yang dibiakkan dalam virus dengan natigen tunggal yang dibiakkan dalam embrio ayamembrio ayam

Page 22: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

d.d. Vaksin Poliomielitis Vaksin Poliomielitis Vaksin Poliomielitis diperoleh dalam 2 bentuk :Vaksin Poliomielitis diperoleh dalam 2 bentuk :

- Vaksin virus dimatikan (Inactivated Polio Vaksin virus dimatikan (Inactivated Polio Vaccin/IPV, Salk)Vaccin/IPV, Salk)Vaksin salk diproduksi dari virus yang Vaksin salk diproduksi dari virus yang ditumbuhkan dalam biakan (ginjal kera), ditumbuhkan dalam biakan (ginjal kera), diinaktifkan dengan formalin atau sinar diinaktifkan dengan formalin atau sinar ultraviolet.ultraviolet.

- Vaksin oral (Oral Polio Vaccin/OPV, Sabin)Vaksin oral (Oral Polio Vaccin/OPV, Sabin)Virus yang juga ditumbuhkan dalam biakan Virus yang juga ditumbuhkan dalam biakan (ginjal kera, Human Diploid Cells) yang (ginjal kera, Human Diploid Cells) yang dilemahkan dan memberikan proteksi terhadap dilemahkan dan memberikan proteksi terhadap infeksi intestinal dan penyakit paralise.infeksi intestinal dan penyakit paralise.

e. e. Vaksin Hepatistis BVaksin Hepatistis Bf. f. Vaksin Hepatitis AVaksin Hepatitis Ag.g. Vaksin VariselaVaksin Variselah.h. Vaksin virus RetroVaksin virus Retroi.i. Vaksin RabiesVaksin Rabies

Page 23: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

2. Bakteri2. Bakteri

a. Vaksin polisakaridaa. Vaksin polisakarida

Dibuat dari polisakarida kapsul bakteri, terdiri Dibuat dari polisakarida kapsul bakteri, terdiri dari dinding polisakarida bakteri yang merupakan dari dinding polisakarida bakteri yang merupakan vaksin sub-unit.vaksin sub-unit.

Contoh-contohnya :Contoh-contohnya :– Vaksin pneumokokVaksin pneumokok– Vaksin hemofilus influenzaVaksin hemofilus influenza– Vaksin neseria meningitis (NM)Vaksin neseria meningitis (NM)– Aksin S.tifi (Typhim Vi)Aksin S.tifi (Typhim Vi)

b. Lyme diseaseb. Lyme disease

c. Vaksin Bacille Calmette-Guerinc. Vaksin Bacille Calmette-Guerin

d. Streptokok pnemonid. Streptokok pnemoni

Page 24: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

3. Antitoksin (ekso-dan endotoksin)3. Antitoksin (ekso-dan endotoksin)

Proteksi terhadap difteri dan hubungannya Proteksi terhadap difteri dan hubungannya dengan waktu pemberian :dengan waktu pemberian :

HariHari Jumlah KasusJumlah Kasus % Mortalitas% Mortalitas

11

22

33

44

5 (atau lebih)5 (atau lebih)

225225

1.4411.441

1.6001.600

1.2761.276

1.6451.645

00

4,24,2

11,211,2

17,317,3

18,718,7

Page 25: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

Endotoksin adalah komponen dinding sel dari Endotoksin adalah komponen dinding sel dari beberapa bakteri negatif-Gram (Bordetela beberapa bakteri negatif-Gram (Bordetela pertusis, Streptokok piogenes dan spesies pertusis, Streptokok piogenes dan spesies salmonela) yang dapat memodulasi repons salmonela) yang dapat memodulasi repons imun. Toksoid adalahtoksin yang dibuat untuk imun. Toksoid adalahtoksin yang dibuat untuk mempertahankan antigenitasnya tetapi hilang mempertahankan antigenitasnya tetapi hilang toksisitasnya.toksisitasnya.

Contoh toksoid :Contoh toksoid :

a.a. Antitoksin botulismeAntitoksin botulisme

b.b. Antitoksin difteriaAntitoksin difteria

c.c. Antitoksin tetanusAntitoksin tetanus

d.d. Difteria, pertusis dan tetanusDifteria, pertusis dan tetanus

e.e. DOMI VaccineDOMI Vaccine

f.f. Vaksin subunitVaksin subunit

Page 26: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

Vaksin-vaksin dan toksoidVaksin-vaksin dan toksoid

Tipe antigenTipe antigen VirusVirus BakteriBakteri RickettsiaRickettsia

Organisme Organisme normalnormal

HeterologHeterolog

Organisme Organisme dilemahkandilemahkan

RubelaRubela

Polio (Sabin)Polio (Sabin)

Yelow feverYelow fever

Varisela-zosterVarisela-zoster

InfluenzaInfluenza

RabiesRabies

AdenoAdeno

Vaksinia Vaksinia (cowpox)(cowpox)

CampakCampak

CampakCampak

Y.PestisY.Pestis

BruselosisBruselosis

CacarCacar

BCGBCG

Tifoid (baru)Tifoid (baru)RickettsiaRickettsia

(R.prowazek)(R.prowazek)

Page 27: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

Tipe antigenTipe antigen VirusVirus BakteriBakteri RickettsiaRickettsia

OrganismeOrganisme

DimatikanDimatikan

InfluenzaInfluenza

Hepatitis AHepatitis A

Hepatitis BHepatitis B

HBsAgHBsAg

RubelaRubela

Fragmen Fragmen SubselularSubselular

Toksoid (toksin Toksoid (toksin dilemahkan)dilemahkan)

RabiesRabies

Polio (Salk)Polio (Salk)

KoleraKolera

Ensefalitis(JapaEnsefalitis(Japan)n)

TetanusTetanus

PertusisPertusis

TifoidTifoid

(R.tickettsii)(R.tickettsii)

DifteriDifteri

RickettsiaRickettsia

(R.prowazek(R.prowazek))

Page 28: 5.Imunisasi Rusdi Aziz

Tipe antigenTipe antigen VirusVirus BakteriBakteri RickettsiaRickettsia

Kapsul Kapsul polisakaridapolisakarida

Antigen Antigen permukaanpermukaan

InfluenzaInfluenza

Hepatitis BHepatitis B

RekombinanRekombinan

KombinasiKombinasi

KonjugatKonjugat

ToksoidToksoid

MeningokokMeningokok

Hempfilus Hempfilus influenzainfluenza

PneumokokPneumokok

HemofilusHemofilus

TifoidTifoid

Hepatitis BHepatitis B

InfluenzaInfluenza

N.MeningitidisN.Meningitidis

Hepatitis BHepatitis B

MMRMMR

DifteriDifteri

BotulismeBotulisme

Kolera Kolera (baru)(baru)

B.PertusisB.Pertusis

S.PneumoniS.Pneumoni

DPT atau DPT atau DTDT

H.InfluenzaH.Influenza

TetanusTetanus