Topikal Aplikasi Fluor

10
1. Pengertian Topikal Application Fluor (TAF) Topikal Application Fluor (TAF) merupakan perawatan gigi pada anak dengan pengulasan zat yang mengandung fluor pada seluruh permukaan enamel gigi anak untuk mencegah terjadinya lubang gigi. Setelah gigi dioleskan fluor lalu dibiarkan kering selama 5 m3nit, dan selama 1 jam tidak boleh makan, minum atau berkumur. Tujuan TAF adalah untuk melindungi gigi dari karies, fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit pada enamel menjadi fluor apatit yang lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelaruutan asam. 2. Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Fluor Indikasi dan kontraindikasi penggunaan fluor menurut Donley (2003) meliputi: a. Indikasi `1

description

Aplikasi TAF

Transcript of Topikal Aplikasi Fluor

Page 1: Topikal Aplikasi Fluor

1. Pengertian Topikal Application Fluor (TAF)

Topikal Application Fluor (TAF) merupakan perawatan gigi pada anak

dengan pengulasan zat yang mengandung fluor pada seluruh permukaan enamel gigi

anak untuk mencegah terjadinya lubang gigi. Setelah gigi dioleskan fluor lalu

dibiarkan kering selama 5 m3nit, dan selama 1 jam tidak boleh makan, minum atau

berkumur. Tujuan TAF adalah untuk melindungi gigi dari karies, fluor bekerja

dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat memfermentasi

karbohidrat melalui perubahan hidroksi apatit pada enamel menjadi fluor apatit yang

lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelaruutan asam.

2. Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Fluor

Indikasi dan kontraindikasi penggunaan fluor menurut Donley (2003)

meliputi:

a. Indikasi

1. Pasien anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies sedang sampai

tinggi

2. Gigi dengan permukaan akar yang terbuka

3. Gigi yang sensitive

4. Anak-anak dengan kelainan motorik, sehingga sulit untuk membersihkan

gigi, contohnya down syndrome

5. Pasien yang sedang dalam perawatan orthodontic

`1

Page 2: Topikal Aplikasi Fluor

2

b. Kontraindikasi

1. Pasien anak dengan resiko karies rendah

2. Pasien yang tinggal di kawasan dengan air minum berfluor

3. Ada kavitas besar yang terbuka

3. Peranan Fluor terhadap Email

Fluor berperan dalam pembentukan email gigi dan membuat struktur gigi

lebih kuat sehingga gigi lebih tahan terhadap pengikisan oleh asam. Asam dibentuk

ketika bakteri di dalam plak memecah gula dan karbohidrat yang berasal dari

makanan. Serangan asam yang berulang akan merusak gigi sehingga menyebabkan

terjadinya karies. Di sini fluor berperan mengurangi kemampuan bakteri untuk

membentuk asam. Fluor juga berfungsi merangsang pembentukkan mineral kembali

yang akan menghentikan proses terjadinya karies.

Gigi terdiri dari email dan dentin. Dentin merupakan lapisan bawah email,

sehingga struktur email sangat menentukan terhadap proses terjadinya karies.

Struktur email gigi terdiri dari susunan kimia kompleks dengan gugus kristal penting

yaitu hidroksi apatit, dengan rumus kimia Ca10(PO4)6.(OH)2. Permukaan email ini

lebih banyak mengandung mineral dan bahan-bahan organik dengan air yang relatif

lebih sedikit. Mineralisasi email tidak hanya melalui pulpa dan dentin saja, tetapi ion-

ion dari saliva secara tetap melalui penyerapan mineral langsung ke permukaan gigi.

Ion kimia penting yang diharapkan banyak diikat oleh hidroksi apatit pada email gigi

adalah ion fluor, dengan adanya penambahan fluor, hidroksi apatit akan berubah

Page 3: Topikal Aplikasi Fluor

3

menjadi fluoroapatit. Fluoroapatit ini lebih tahan terhadap asam sehingga gigi akan

lebih tahan terhadap proses demineralisasi.

4. Manfaat Fluor

Penggunaan fluor mempunyai beberapa manfaat, yaitu:

a. Praerupsi

1) Selama pembentukan gigi, fluoride melindungi enamel dari pengurangan

sejumlah matriks yang dibentuk.

2) Pembentukan enamel yang lebih baik dengan kristal apatit yang lebih

resisten terhadap asam

3) Pemberian yang optimal, kristal apatit lebih tahan terhadap kelarutan yang

disebabkan oleh asam.

b. Pascaerupsi

1) Fluoroapatit menurunkan kelarutan enamel dalam asam.

2) Fluoroapatit lebih padat sehingga gigi lebih tahan oleh proses

demineralisasi

3) Fluoride menggantikan ion karbonat dalam struktur apatit.

4) Adanya fluoride dalam saliva meningkatkan remineralisasi, sehingga

merangsang perbaikan atau penghentian lesi karies awal.

5) Fluoride menghambat banyak sistem enzim. Hambatan terhadap enzim

yang terlibat dalam pembentukan asam serta pengangkutan dan

penyimpanan glukosa dalam streptococcus oral dan juga membatasi

Page 4: Topikal Aplikasi Fluor

4

penyediaan bahan cadangan untuk pembuatan asam dalam sintesa

polisakarida.

6) Mencegah demineralisasi

Gigi yang diberi fluor memiliki penurunan daya larut enamel dalam asam

rongga mulut. Dengan cara mengurangi permeabilitas enamel maka

mineral yang terkandung dalam gigi tidak cepat terlarut dalam saliva,

melainkan digantikan oleh ion-ion fluor pada permukaan enamel.

7) Memiliki sifat antibakteri

Pada keadaan ph rendah, fluoride akan berdifusi ke dalam Hydrofluoric

Acid. Hal ini menyebabkan fluoride menghambat metabolisme karbohidrat

oleh bakteri kariogenik sehingga menghalangi pembentukan asam.

8) Mempercepat remineralisasi

Dengan cara mengubah lingkungan permukaan dari enamel, sehingga

transfer ion antara saliva dan enamel dapat berlangsung efektif. Keadaan

ini mengakibatkan proses ionisasi pada permukaan yang terdemineralisasi

menjadi lebih cepat.

5. Penggunaan Fluor Secara Topikal

Fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat

memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi

fluor apatit yang lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam. Reaksi

Page 5: Topikal Aplikasi Fluor

5

Ca10(PO4)6(OH)2+F → Ca10(PO4)6(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan asam

sehingga dapat menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi.

Remineralisasi merupakan proses perbaikan kristal hidroksiapatit dengan cara

penempatan mineral anorganik pada permukaan gigi yang telah kehilangan mineral

tersebut. Demineralisasi adalah proses pelarutan kristal hidroksiapatit email gigi, yang

terutama disusun oleh mineral anorganik yaitu kalsium dan fosfat, karena penurunan pH

plak sampai mencapai pH kritis (pH 5) oleh bakteri yang menghasilkan asam.

Penggunaan fluor sebagai bahan topikal aplikasi telah dilakukan sejak lama dan

telah terbukti menghambat pembentukan asam dan pertumbuhan mikroorganisme

sehingga menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam mempertahankan permukaan

gigi dari proses karies.

6. Penatalaksanaan Topikal Aplikasi Fluor, Instruksi, dan Kontrol

Aplikasi fluor secara topical dilakukan dengan cara:

1. Buat plak skor menjadi 0

2. Lakukan proses brushing pada gigi

3. Siapkan APF gel

4. Keringkan gigi pasien dengan menggunakan cotton roll atau dengan

semprotan angin

5. Masukkan APF gel setinggi 1/3 sendok cetak

6. Masukkan sendok cetak rahang atas dan rahang bawah secara bersamaan

7. Diamkan selama 1-4 menit

Page 6: Topikal Aplikasi Fluor

6

8. Lepaskan sendok cetak dan bersihkan sisa fluor yang berlebih dengan

menggunakan kapas atau tampon

9. Instruksikan pasien untuk tidak berkumur dan tidak makan serta minum

selama ± 30 menit

10. Pasien diinstruksikan untuk datang kontrol 1 minggu kemudian. Aplikasi fluor

topical diuangi setiap 1 minggu hingga 4 kali pemberian sebagai tahap

permulaan. Setelah 4 kali perawatan maka efek pencegahan karies gigi

diharapkan dapat bertahan sampai 3 tahun.

DAFTAR PUSTAKA

1. Welbury RR, Duggal MS, Hosey MT. Pediatric Dentistry. 3rd ed. New York:

Oxford University Press Inc.; 2005. p.133-42.

2. McDonald RE, Avery DR, Dean JA. Dentistry for The Child and Adolescent.

8th ed. St. Louis, Missouri: Mosby; 2004. p.227.

3. Sriyono, Niken W. Pengantar Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta:

Medika-FK UGM Yogyakarta. 2005

4. Angela A. Pencegahan Primer pada Anak yang Beresiko Karies Tinggi. Maj.

Ked. Gigi (Dent J). 2005; 38(3).

5. Marya C, Dahiya V. Fluoride Varnish: A Useful Dental Public Health Tool.

The Internet Journal of Dental Science. 2007; 4(2).