Peranan Fluor Dalam Mencegah Karies Gigi

21
PERANAN FLOUR DALAM MENCEGAH KARIES NAMA : LONGUINOS DA CUNHA NIM : 10612106

description

Topikal aplikasi fluor

Transcript of Peranan Fluor Dalam Mencegah Karies Gigi

PERANAN FLOUR DALAM MENCEGAH KARIES

NAMA : LONGUINOS DA CUNHANIM : 10612106

Flour Dalam Pencegahan Karies

Fluor sebenarnya adalah bahan yang terdapat dalam

beberapa makanan atau air minum, sebab flour

termasuk dalam bahan mineral yakni bahan yang

terdapat dalam tanah. Fluor bermanfaat bermanfaat

bagi orang dewasa meskipun lebih berguna bagi anak-

anak. Fluor berguna untuk membuat gigi lebih

keras dan lebih tahan terhadap karies (Lubis, 2001).

Gambar 11. Mekanisme Kerja Fluor pada Gigi(www.weiselfamilydentistry.com)

MANFAAT FLUORIDA

• PRA ERUPSI

- Selama pembentukan gigi, fluorida melindungi enamel dari pengurangan

sejumlah matriks yang dibentuk.

- Pembentukan enamel yang lebih baik dg kristal yang lebih resisten thd asam.

- Pemberian yang optimal, kristal lebih besar, kandunga karbonat lebih rendah

kelarutan thd asam berkurang.

- Pengurangan jumlah & ukuran daerah yang menyebabkan akumulasi

makanan & plak.

PASCA ERUPSI

- Fluoroapatit Menurunkan Kelarutan Enamel Dalam Asam

- Fluoroapatit lebih padat & membtk kristal sedangdaerah permukaan yg bereaksi dg asam lebih sedikit

- Pembentukan kalsium fluorida pada permukaan kristal (lapisan pelindung karena sedikit larutdalam asam)

- Fluoride menggantikan ion karbonat dalam struktur apatit. Kristal apatit dg karbonat rendahlebih stabil & kurang larut dibanding karbonat tinggi

- Adanya fluoride dlm saliva meningkatkan remineralisasi, shg merangsang perbaikan / penghentian lesi karies awal.

- Fluoride menghambat banyak sistem enzim. Hambatan terhadap enzim yg terlibat dalam pembentukan asam serta pengangkutan & penyimpanan glukosa dalam streptokokus oral dan juga membatasi penyediaan bahan cadangan utk pembuatan asam dlm sintesa polisakarida.

CARA PEMBERIAN FLUOR

1. Pemberian Fluor Secara SistemikFluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikutmembentuk struktur. (Ars creation, 2010).a. Fluoridasi air minum

Pemberian fluor dalam air minum ini jumlahnya bervariasi antara 1-1,2 ppm(part per million).

Selain dapat mencegah karies, fluor juga mempunyai efek sampingyang tidak baik yaitu dengan adanya apa yang disebut ‘mottled enamel’ pada mottledenamel gigi-gigi kelihatan kecoklat-coklatan, berbintik-bintik permukaannya dan bilafluor yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, dapat menyebabkan gigi jadi rusak sekali(Zelvya P.R.D, 2003).

Gambar 1. Fluoridasi pada air minum publik (Charleshamel, 2008)

Gambar 2. Fluorosis (Charleshamel, 2008)

b. Pemberian fluor melalui makanan

Makanan tambahan fluoride hanyadianjurkan untuk mereka (terutama anak-anak) yang tinggal di daerah yang sumber airnya rendah fluor atau tidak difluoridasi. Fluoride dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Apabila pemakaian fluoride tidak terkontrol dan tidak disiplin, maka tidak akan mencapai sasaran dan dapat menyebabkan kerusakan gigi. Contohnya adalahfluorosis. (Ars creation, 2010).

• Gb.3 Fluoride Master Whole House Fluoride Water Filtration System, 2010

c. Pemberian fluor dalam bentuk obat-obatan

Pemberian fluor dapat juga dilakukan dengan tablet, baik itu dikombinasikan dengan vitamin-vitamin lain maupun dengan tablet tersendiri. Pemberian tablet fluor disarankan pada anak yang berisiko karies tinggi dengan air minum yang tidak mempunyai konsentrasi

fluor yang optimal (2,2 mg NaF, yang akan menghasilkan fluor sebesar 1 mg per hari) (Ami Angela, 2005).Tablet fluor dapat diberikan sejak bayi berumur 2 minggu hingga anak 16 tahun.Umur 2 minggu-2 tahun biasanya diberikan dosis 0,25 mg, 2-3 tahun diberikan 0,5 mg,dan 3-16 tahun sebanyak 1 mg (Nova, 2010).

2. Penggunaan Fluor Secara Topikal

• Menurut Angela (2005), tujuan penggunaan fluor adalah untuk melindungi gigi dari karies, fluor bekerja dengan cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat memfermentasi karbohidrat melalui perubahan hidroksil apatit pada enamel menjadi fluor apatit yang lebih stabil dan lebih tahan terhadap pelarutan asam. Reaksi kimia : Ca10(PO4)6(OH)2+F → Ca10(PO4)6(OHF) menghasilkan enamel yang lebih tahan asam sehingga dapat menghambat proses demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi.

Penggunaan fluor sebagai bahan topikal aplikasi telah dilakukan sejak lama dan telah terbukti menghambat pembentukan asam dan pertumbuhan mikroorganisme sehingga menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam mempertahankan permukaan gigi dari proses karies. Penggunaan fluor secara topikal untuk gigi yang sudah erupsi, dilakukan dengan beberapa cara (Yanti, 2002):

1. Topikal aplikasi yang mengandung fluor2. Kumur-kumur dengan larutan yang

mengandung fluor3. Menyikat gigi dengan pasta yang mengandung

fluor.1. Topikal Aplikasi

Yang dimaksud dengan topikal aplikasi fluor adalah pengolesan langsung fluor pada enamel. Setelah gigi dioleskan fluor lalu dibiarkan kering selama 5 menit, dan selama 1 jam tidak boleh makan, minum atau berkumur (Lubis, 2001).

Gb. 4 Topikal Aplikasi Fluor(2008) Gb. 5 Fluor Gel (2008)

Sediaan fluor dibuat dalam berbagai bentuk yaitu NaF, SnF, APF yang memakainya diulaskan pada permukaan gigi dan pemberian varnish fluor. NaF digunakan pertama kali sebagai bahan pencegah karies. NaF merupakan salah satu yg sering digunakan karena dapat disimpan untuk waktu yang agak lama, memiliki rasa yang cukup baik, tidak mewarnai gigi serta tidak mengiritasi gingiva. Senyawa ini dianjurkan penggunaannnya dengan konsentrasi 2%, dilarutkan dalam bentuk bubuk 0,2 gram dengan air destilasi 10 ml (Yanti, 2002).

Gb 6 dan 7. Fluor Topical Aplication Tray (2009)

Gb 8. Fluor Varnish Gb 9. Gambaran ikatan Fluor dan Email (www.scielo.br/scielo.php)

Gb 10. Obat Kumur dengan Fluor(www.dentist.net/colgate-phos-flur.asp)

Obat kumur yang mengandung fluor dapat menurunkan karies sebanyak 20-50%.Penggunaan obat kumur disarankan untuk anak yang berisiko karies tinggi atau selama terjadi kenaikan karies (Angela, 2005).

Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan FluorMenurut Donley (2003), meliputi :

A. Indikasi1. pasien anak di bawah 5 tahun yang memiliki resiko karies sedang sampai tinggi2. gigi dengan permukaan akar yang terbuka3. gigi yang sensitif4. anak-anak dengan kelainan motorik, sehingga sulit untuk membersihkan gigi(contoh:Down syndrome)5. pasien yang sedang dalam perawatan orthodontik

B. Kontraindikasi1. pasien anak dengan resiko karies rendah2. pasien yang tinggal di kawasan dengan air minum berfluor3. ada kavitas besar yang terbuka