Tool Dan Teknik Dalam Pengendalian Mutu

7
Tool dan Teknik dalam Pengendalian Mutu Manajemen proyek Beberapa tool dan teknik dalam pengendalian mutu antara lain : 1. Analisa Pareto 2. Statistik Sampling 3. Diagram Kendali Mutu (diagram : p, c, R, s, x dll) 4. Pengujian 1. Analisa Pareto Diagram Pareto (Pareto Chart) adalah diagram yang dikembangkan oleh seorang ahli ekonomi Italia yang bernama Vilfredo Pareto pada abad XIX (Nasution, 2004: 114). Diagram Pareto digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar di sebelah kiri ke yang paling kecil di sebelah kanan. Susunan tersebut membantu menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian-kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji atau untuk mengetahui masalah utama proses. Kegunaan Diagram Pareto sebagai berikut : 2. Menunjukkan prioritas sebab-sebab kejadian atau persoalan yang perlu ditangani

description

ok

Transcript of Tool Dan Teknik Dalam Pengendalian Mutu

Tool dan Teknik dalam Pengendalian MutuManajemen proyek

Beberapa tool dan teknik dalam pengendalian mutu antara lain :1. Analisa Pareto1. Statistik Sampling1. Diagram Kendali Mutu (diagram : p, c, R, s, x dll) 1. Pengujian

1. Analisa ParetoDiagram Pareto (Pareto Chart) adalah diagram yang dikembangkan oleh seorang ahli ekonomi Italia yang bernama Vilfredo Pareto pada abad XIX (Nasution, 2004: 114). Diagram Pareto digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar di sebelah kiri ke yang paling kecil di sebelah kanan. Susunan tersebut membantu menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian-kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji atau untuk mengetahui masalah utama proses.Kegunaan Diagram Pareto sebagai berikut :1. Menunjukkan prioritas sebab-sebab kejadian atau persoalan yang perlu ditangani1. Membantu memusatkan perhatian pada persoalan utama yang harus ditangani dalam upaya perbaikan. 1. Menunjukkan hasil upaya perbaikan. Setelah dilakukan tindakan koreksi berdasar proritas, kita dapat mengadakan pengukuran ulang dan memuat diagram Pareto baru. Apabila terdapat perubahan dalam diagram Pareto baru, maka tindakan korektif ada efeknya. 1. Menyusun data menjadi informasi yang berguna, data yang besar dapat menjadi informasi yang signifikan.

Jadi dari uraian di atas dapat dimaknai betapa pentingnya analisis diagram pareto dalam menemukan permasalahan organisasi dan menyusun kembali rencana perbaikan sehingga dapat mencapai tujuan dari perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.Diagram Pareto juga dapat digunakan untuk membandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses sebelum dan sesudah diambil tindakan perbaikan terhadap proses. Penyusunan diagram Pareto sangat sederhana. Menurut Mitra (1993) dan Bestfield (1998), proses penyusunan Diagram Pareto meliputi enam langkah, yaitu :1. Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya berdasarkan masalah, penyebab, jenis ketidaksesuaian dan sebagainya. 1. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik-karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit dan sebagainya. 1. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan 1. Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yang terbesar hingga yang terkecil 1. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan. 1. Menggambar diagram batang menunjukkan tingkat kepentingan relative masing-masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapatkan perhatian.

Contoh: tabel 1. Data Ketidaksesuaian pada Kotak Pengeras Suara

Gambar 1. Diagram Pareto Ketidaksesuaian pada Kotak Pengeras Suara

2. Statistik Sampling pada pengendalian mutu harus memiliki pemahaman statistik yang kuat, tetapi beberapa anggota tim hanya membutuhkan konsep dasar. Konsep dasar tersebut mencakup Statistik sampling, faktor kepercayaan, Standard deviasi, dan Variasi. Ukuran-ukuran tersebut yang digunakan dalam pemahaman diagram pengendalian mutu.Statistical sampling membahas tentang bagaimana memilih bagian dari Populasi yang menjadi perhatian untuk diperikasa. Bagian dari populasi yang terpilih disebut Sampel. Ukuran Sampel tergantung pada bagaimana tingkat keterwakilan anggota populasi yang diinginkan di dalam sampel.Ukuran Sampel = 0.25 x (faktor kepercayaan/kesalahan yang dapat diterima)2Faktor kepercayaan merupakan besar kepastian yang diinginkan sehingga sampel tidak termasuk variasi yang secara alami bukan menjadi bagian populasi. Tingkat kepercayaan merupakan besar kepastian bahwa sampel mampu mewakili populasi. Keduanya saling berpasangan.Tingkat kesalahan merupakan besar kemungkinan sampel tidak mewakili populasi.Tabel 2. tingkat kepercayaan dan Faktor kepercayaan.Tingkat kepercayaanFaktor kepercayaan

95%1.960

90%1.645

80%1.281

Konsep lain dalam statistik yang digunakan dalam pengendalian mutu adalah Standard Deviasi(SD). Standard deviasi mengukur bagaimana variasi yang terjadi pada distribusi data. SD yang kecil berarti data berada dalam sebuah kelompok dan perbedaan dengan nilai tengah yang kecil. SD besar berarti data menyebar dari nilai tengah distribusi . Standar deviasi disimbulkan dengan (sigma). Gambaran tentang standard deviasi diperlihatkan oleh kurva distribusi normal. Berdasarkan gambar tersebur 68.3% populasi berada pada standard deviasi 1.