Pengendalian Mutu Di PKS

174
Analisis mutu dan Pengendalian mutu di PKS 2014

description

semoga bermanfaat

Transcript of Pengendalian Mutu Di PKS

Page 1: Pengendalian Mutu Di PKS

Analisis mutu dan Pengendalian mutu di PKS

2014

Page 2: Pengendalian Mutu Di PKS

Tenera Hybrid obtained from Dura and Pisifera Parents

Seed(Kernel)

Testa

Endosperm(oil bearing tissue)

Embryo

Pericarp(Fruit-Wall)

Exocarp (skin)

Mesocarp(oil bearing tissue)

Fibre

Endocarp (shell)

Page 3: Pengendalian Mutu Di PKS

Buah Mentah

Buah Busuk

Buah Matang

Tandan Kosong

Hubungan Antara Fraksi TBS dengan ALB Minyak Sawit

Buah : Rendemen : % ALB :

1. Mentah 14 - 18 1,6 – 2,8

2. Matang 24 - 30 1,8 - 4,9

3. Busuk < 20 > 5,0%

KRITERIA BUAH SAWIT INTI (KEBUN SENDIRI)

Kriteria Fraksi TBS Kebun Inti & Kebun sendiri :

Buah Mentah : TBS membrondol < 10 brondolan.

Buah Matang : TBS membrondol > 10 brondolan.

Buah Busuk : TBS yang buah dalam ikut membrondol.

Tandan Kosong : TBS tanpa brondolan.

Tangkai Panjang : TBS dengan panjang tangkai > 5 Cm dari pangkal tandan.

Buah Tangkai Panjang > 5 Cm

By Adi Ruswanto

Page 4: Pengendalian Mutu Di PKS

Kehilangan Minyak

Point SamplingStandar

(Maks. diijinkan)Losses minyak terhadap TBS

Berondolan terikut di Janjangan Kosong

0.60% Sampel 0.05%O/TBS

Minyak terserap di Janjang Kosong

4.00%O/DM 0.30%O/TBS

Minyak di Fiber 8.00%O/DM 0.58%O/TBSMinyak di Nut 1.00%O/DM 0.05%O/TBSMinyak Final Effluent 17.00%O/DM 0.42%O/TBS

Penjumlahan 5 point titik sampling (TOTAL LOSSES) dengan target 1.40%O/TBS

Page 5: Pengendalian Mutu Di PKS

Kualitas Produksi CPO

Parameter Standard

%FFA (Free Fatty Acid) < 3.00

%Dirt atau Kadar Kotoran < 0.015

%Moisture atau Kadar Air < 0.150

%DOBI (Deterioration of Bleachability Index) > 3.00

Page 6: Pengendalian Mutu Di PKS

Parameter lain dianalisa secara berkala

Parameter Standar (referensi)

IV = Iodine Value (mg/gr) > 55.00

PV = Angka Peroksida (PV) (meq/kg) < 2.00

Kandungan Fe (ppm) < 3.00

Kandungan Cu(ppm) < 0.50

Page 7: Pengendalian Mutu Di PKS

Kehilangan Kernel

Point Sampling

Standar(Maksimum

diijinkan)

Kehilangan Kernel

terhadap TBS

Berondolan terikut di Janjangan Kosong 0.60% Sampel 0.02%K/TBS

Kernel terikut di Fiber 1.00% Sampel 0.11%K/TBS

Kernel terikut di Cangkang LTDS 1,20% Sampel 0.04%K/TBS

Kernel terikut di cangkang Claybath 1.50% Sampel 0.03%K/TBS

Penjumlahan 4 point titik sampling dinyatakan dengan TOTAL KEHILANGAN KERNEL dengan target 0.20%K/TBS.

Page 8: Pengendalian Mutu Di PKS

Kualitas Produksi Palm Kernel

Parameter Standar

%FFA (Free Fatty Acid) < 3.00

%Dirt atau Kadar Kotoran < 6.00

%Moisture atau Kadar Air 7.00

%Broken Kernel atau Kernel Pecah < 15.00

Page 9: Pengendalian Mutu Di PKS

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN MUTU DI PKS

• Kehilangan produksi (losses) :

%O/WM %O/TBS.• Kualitas produksi :

– CPO (%FFA, %Moisture, DOBI dan %Dirt) – PK (%Dirt, %Moisture dan %Broken Kernel).

• Data-data pendukung untuk penyelesaian masalah losses dan kualitas produksi.

Page 10: Pengendalian Mutu Di PKS

Tolok Ukur Hasil & Standar• Tolok ukur hasil Process Control di PKS sering

dinyatakan seperti berikut::– Kehilangan Produksi CPO & PK.– Kualitas Produksi CPO & PK.

• Tolok ukur hasil dibandingkan dengan standar yang berlaku.

• Secara berkala standar ini ditinjau kembali sesuai dengan kemampuan pengolahan dan teknologi yang telah dicapai.

Page 11: Pengendalian Mutu Di PKS

Pabrik menggunakan

Sludge Centrifuge

untuk mengolah sludge ex

Underflow CST

Page 12: Pengendalian Mutu Di PKS

Pabrik menggunakan

Decanter untuk

mengolah sludge ex

Underflow CST

Page 13: Pengendalian Mutu Di PKS

– Stasiun Sterilizer dan Threshing– Stasiun Pressing– Stasiun Kernel Recovery– Stasiun Klarifikasi

Titik pengambilan sampel :

Page 14: Pengendalian Mutu Di PKS

Stasiun Sterilizer dan Threshing

Page 15: Pengendalian Mutu Di PKS

1.Janjang kosong

a. Melihat kehilangan Minyak dan Kernel pada brondolan terikut di Janjang Kosong – Untuk memperkirakan kehilangan minyak

dan kernel terikut di janjang kosong– Tempat pengambilan sampel : Inclined

empty bunch conveyor yang diberi sliding door

Page 16: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengambilan Sampel :

1. Sekitar 50 sampel jankos diambil secara acak 2 X per shift timbang gram (W1). Jam pengambilan sampel (diacak & dicatat setiap harinya)

2. Brondolan harus dikeluarkan dan dibedakan kedalam dua kategori :

Brondolan mudah dikeluarkan (W2) Brondolan dikeluarkan dengan bantuan alat

(pisau, kampak) (W3) seperti: pisau, kampak atau sejenisnya

Page 17: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi

1. % Kehilangan brondolan terhadap sampel = 100 x [(W2+W3)/W1]2. % Kehilangan Minyak di Brondolan di Jankos

terhadap TBS = 100 x 21% x %Brondolan x 33%3. % Kehilangan Kernel di Brondolan di Jankos

terhadap TBS = 100 x 21% x %Brondolan x 15%

Catatan : 21% : persentase janjang kosong terhadap TBS 33% : kandungan minyak yang terdapat di brondolan 15% : kandungan kernel (moisture 7%) yang terdapat di brondolan

Page 18: Pengendalian Mutu Di PKS

b. Melihat kehilangan Minyak di Janjang Kosong

• Untuk memperkirakan kehilangan minyak terserap di janjang kosong

• Lokasi pengambilan sampel : Inclined empty bunch conveyor yang diberi sliding door

Page 19: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengujian Losses di JankosSampel :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Sampel 19 & 45 diambil dan di quartering sehingga diperoleh sampel dg panjang 1 cm untuk di analisis

Analisis meliputi :• %Moisture (air)• %O/WM (minyak berat

basah) • %O/DM (minyak berat

kering) • %NOS (komponen selain

air dan minyak)

Page 20: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi :

• % losses minyak di jankos terhadap TBS

= 100 x 21% x %DM/WM x %O/DM

Catatan• 21% : persentase jankos terhadap TBS

Page 21: Pengendalian Mutu Di PKS

2. USB (Unstripped Bunches) & kadar minyak di jankos sebelum Self Separation Bunch

Crusher (SSBC)

a. Pengujian Unstripped Bunches (USB)Sasaran :

• Memeriksa efisiensi sterilisasi, threshing dan SSBC.

Lokasi Pengambilan Sampel : Pabrik menggunakan SSBC, sampel diambil 2 titik dari : (i) sebelum SSBC (ii) sesudah SSBC dan sebelum pengutipan USB, pada empty bunch conveyor. Pabrik tidak menggunakan SSBC, sampel diambil dari

empty bunch conveyor sebelum pengutipan USB.

Page 22: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengujian :• Sekitar 100 jankos diamati secara visual

tiap 1,5 jam sekali dan masing-masing janjang dibedakan atas USB dan jankos.

• Dikatakan USB bila janjang tersebut masih memiliki ≥ 30 brondolan yang tertinggal.

Kalkulasi :

Banyaknya USB

% USB = ----------------------------------- x 100

Jumlah janjang teramati

Page 23: Pengendalian Mutu Di PKS

b. Kadar minyak di jankos sebelum SSBC Sasaran :

– Memperkirakan kandungan minyak di janjang kosong sebelum SSBC.

Lokasi Pengambilan Sample :– Empty Bunch conveyor sebelum Bunch Elevator ke

SSBC.

Metode pengujian : o Sda uji kadar minyak di jankos sebelumnya

Page 24: Pengendalian Mutu Di PKS

3. Pengamatan Visual terhadap Minyak pada Kondensat

Pengamatan visual dilakukan setiap hari :– Mengamati kondensat dari blowdown vessel dan

membedakannya sebagai normal (tidak berminyak) dan berminyak.

– Pengamatan harian pada kolam limbah adanya minyak kondensat yang terlalu banyak (berwarna kekuningan).

Page 25: Pengendalian Mutu Di PKS

Stasiun Sterilizer dan Threshing terkontrol bila :

%USB < 5%

Kondensat normal (tidak berminyak)

% losses minyak di jankos < 0,30% terhadap TBS

% losses minyak di brondolan terikut di jankos < 0,05% thd.TBS

% losses kernel di brondolan terikut di jankos < 0,03% thd. TBS

Page 26: Pengendalian Mutu Di PKS

Berondolan Terikut di Janjangan Kosong (Target < 0.60 sampel atau 0.05 % O/TBSSumber Permasalahan Fokus

Permasa-lahan

Pengamatan/Pengujian

Periksa Data Baku Laboratorium :

a) Berondolan Kategori A : sulit dilepaskan

b) Berondolan Kategori B : mudah dilepaskan

Rebusan

Threshing

Periksa kematangan TBS dan sesuai dengan waktu perebusan.

Periksa system perebusan seperti:

I) Tekanan setiap peak sesuai SOP (Peak I antara 1.3-1.5 bar, Peak II antara 2.2-2.5 bar, Peak III antara 2.7-3.0 bar).

II) Program Full Automatis /Semi Automatis.

III) Periksa interval pembukaan valve mengakomodir deaerasi.

Periksa kebocoran steam di bodi rebusan.

Periksa tekanan steam di main pipe ke rbusan > 2.75 bar sepanjang pengolahan.

Periksa kondensate keluar sempurna saat proses perebusan.

Periksa USB Operator bekerja dengan baik.

Bunch Crusher beroperasi normal memisahkan buah mogul (Bila fasilitas tersedia).

Periksa rpm, sudut-sudut pelempar threshing sesuai dengan aplikasi berat rata-rata janjangan.

Periksa auto feeder di hopper tidak terjadi overfeeding ke Threshing.

Bila ada fasilitas rethreshing, periksa rethreshing dioperasikan maksimal.

Page 27: Pengendalian Mutu Di PKS

Minyak terserap di janjang kosong (target 4.00%O/DM atau 0.30%O/TBSPeriksa data aboratorium

a) Minyak terserap tinggi diikuti % USB yang tinggi

Rebusan/Test Laboratorium

Periksa prosedur pengambilan sample, pengujian sample sesuai dengan Buku Manual.

Periksa tekanan steam di main pipe ke rebusan > 2.75 bar sepanjang waktu pengolahan.

Periksa system perebusan seperti:

1) Tekanan setiap peak sesuai SOP (Peak I antara 1.3-1.5 bar, Peak II antara 2.2.-2.5 bar, Peak III antara 2.1-3.0 bar).

2) Program Full Automatis /Semi Automatis. Periksa interval pembukaan valve mengakomodir

deaerasi. Periksa program perebusan full/semi auotomatis

terutama tahapan pembuangan udara dengan system deaerasi.

Periksa kondesate keluar sempurna dari saringan saat proses perebusan.

Periksa steam trap di pipa steam ke rebusan beroperasi normal (bila tersedia).

Periksa kondisi TNS dan sesuai dengan waktu perebusan.

Page 28: Pengendalian Mutu Di PKS

STASIUN PRESSING

DigesterPress

Page 29: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengambilan Sampel di stasiun pressing :

1• Diambil 1,5 jam setelah proses dimulai dan terakhir 2 jam

sebelum proses berhenti

2

• 1 kg sampel press cake diambil 1,5 jam sekali dari tiap screw press yang beroperasi menggunakan scoop dan masukkan ke dalam kantong plastik berlabel

3

• Pada akhir pengambilan sampel, lakukan quartering sampel sampai mendekati 1 kg dan masukkan ke dalam kantong plastik berlabel

Page 30: Pengendalian Mutu Di PKS

4. Komposisi Press Cake

Sasaran• Memperkirakan komposisi press cake sebagai mutu hasil

press-an.Frekuensi Pengujian• Per shift per screw press yang beroperasi.Lokasi Pengambilan Sampel• Sampel diambil dari 3 titik dekat cone screw press seperti

terlihat pada diagram berikut ini :

x

x

x

X : titik pengambilan sampel

Page 31: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengujian komposisi press cake:

Sampel press cake ditimbang dalam gram (W1)

Sortir sampel ke dalam kategori berikut dan timbang (gram): Fibre W2 Nut bulat W3 Nut setengah pecah W4 Kernel bulat W5 Kernel pecah W6 Cangkang lepas W7

Page 32: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi :

1) %fibre terhadap press cake = 100 x (W2/W1)2) %nut bulat terhadap press cake = 100 x (W3/W1)3) %nut setengah pecah terhadap press cake = 100 x (W4/W1)4) %kernel bulat terhadap press cake = 100 x (W5/W1)5) %kernel pecah terhadap press cake = 100 x (W6/W1)6) %cangkang terhadap press cake = 100 x

(W7/W1) 7) Total nut = W3+W4+W5+W6+W7 = W88) %nut pecah terhadap total nut = 100 x [(W4+W5+W6+W7)/W8]9) %total nut terhadap press cake = 100 x (W8/W1)

Page 33: Pengendalian Mutu Di PKS

Kehilangan Minyak di Fibre dan nut

Sasaran• Memperkirakan kehilangan minyak dari tiap

screw press dan di nut hasil pressanLokasi Pengambilan Sampel• Lihat point Komposisi Press CakeFrekuensi Pengujian• Satu kali pengujian per shift untuk tiap screw

press yang beroperasi.

Page 34: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengujian Kehilangan Minyak di Fibre

• Sampel fibre yang telah dicacah, diuji %Moisture, %O/WM, %O/DM dan %NOS menggunakan metode standard Analisa Minyak Sawit.

Kalkulasi• %kehilangan minyak di fibre terhadap TBS = 100 x

12,50% x %DM/WM x %O/DMCatatan• 12,50% adalah persentase fibre terhadap TBS.• Nilai %DM/WM dan %O/DM diambil rata-ratanya

berdasarkan kalkulasi jam operasi dari screw press.

Page 35: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengujian Kehilangan Minyak di nut

Ambil sekitar 100 gr nut bulat secara acak dan bersihkan serabut yang masih tersisa.

Pecahkan nut secara manual dan cangkang yang didapat masukkan ke dalam kantong plastik berlabel.

Sampel cangkang diuji %Moisture, %O/WM, %O/DM dan %NOS menggunakan metode standard Analisa Minyak Sawit.

Page 36: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi• %Kehilangan minyak di nut terhadap TBS =

100x 5,75% x %DM/WM x %O/DM

Catatan• 5,75% adalah persentase cangkang

terhadap TBS• Nilai %DM/WM dan %O/DM diambil rata-

ratanya berdasarkan hasil penganalisaan.

Page 37: Pengendalian Mutu Di PKS

Stasiun Pressing terkontrol bila:

• %kehilangan minyak di fibre maksimal 0,58% terhadap TBS.

• %kehilangan minyak di nut maksimal 0,05% terhadap TBS.

• %Nut pecah terhadap total nut maksimal 10%.

Page 38: Pengendalian Mutu Di PKS

5. Mass Passing to Digester (MPD)

Sasaran :• Mengobservasi komposisi brondolan eks rebusan

seperti %pericarp/brondolan, %oil/pericarp, %kernel/Nut, dan nilai akhir diperoleh brondolan/TBS dan memprediksi %Kernel/TBS

Lokasi Pengambilan sampel :• Dari distribusi fruit conveyor sebelum digester

No.1 untuk setiap line beroperasi Frekuensi Pengujian :• Dua kali setiap minggu

Page 39: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode pengujian dibagi 3 : 1). Brondolan normal eks rebusan

i). Timbang sampel brondolan eks rebusan dlm gram (W1)ii). Sortasi sampel ke dalam kategori berikut :

• Brondolan bagian luar (W2)• Brondolan bagian dalam (W3)• Pericarp yang lepas (W4)• “Nuts” kehilangan pericarp (W5)• Calyx leaves dan Dirt (W6)• Parthenocarpic (tidak berminyak & hitam) (W7)

iii). Timbang masing-masing kategori (gram)iv). Pilih sampel proporsional dengan mengkalkulasi

masing-masing kategori (tidak termasuk calyx leaves dan dirt dan parthenocarpic) ke dalam rata-rata terbaik untuk memperoleh berat 100 gr sampel

Page 40: Pengendalian Mutu Di PKS

Jika ditemukan contoh hasil komposisi berikut: Brondolan bagian luar 53% thd. brondolan normal. Brondolan bagian dalam 39% thd. brondolan normal. Pericarp terlepas 5% thd. brondolan normal. “Nuts” 3% thd. brondolan normal.

Shg. berat akhir sampel proposional sbb: Brondolan bagian luar 53 gr Brondolan bagian dalam 39 gr Pericarp terlepas 5 gr “Nuts” 3 grTotal 100 gr

Tempatkan sampel proporsional ini ke cawan untuk analisa pericarp dan nut.

Page 41: Pengendalian Mutu Di PKS

2. Analisa Pericarp

i. Timbang sampel proporsional sampai gr terdekat (W8)ii. Letakkan sampel di lembaran kaca.iii. Pisahkan dan kikis pericarp dari nut dan pastikan nut telah

bebas dari minyak dengan menggunakan cutteriv. Timbang pericarp sampai gr terdekat (W9) v. Timbang nut sampai gr terdekat dan kehilangan berat nut

plus pericarp harus dalam limit 1 gr, lebih dari itu analisa dianggap batal dan ulangi prosedur dari awal 1) sampai iv)

vi. Sampel pericarp diuji %Moisture, %O/WM dan %O/DM menggunakan metode standard Analisa Minyak Sawit.

vii. Tempatkan sampel nut di cawan untuk analisa nut.

Page 42: Pengendalian Mutu Di PKS

3. Analisa Nut

i. Pecahkan keseluruhan nut secara manual ke dalam kernel bulat dan cangkang

ii. Timbang keseluruhan kernel sampai gr terdekat (W11)

iii. Sampel kernel dianalisa terhadap %Moisture menggunakan metode standard Analisa Mutu Inti Sawit.

Page 43: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi

• Brondolan Normal (W12) = (W2 + W3 + W4 + W5)• %Brondolan Normal /sampel = W12/W1 x 100• %Calyx dan Dirt/sampel = (W6/W1) x 100• %Parthenocarpic/sampel = (W7/W1) x 100• %Pericarp/ Brondolan Normal = W9/W8 x 100• %Nut/ Brondolan Normal = (100 - %pericarp/ Brondolan Normal) • %Kernel basah/Nut = W11/W10 x 100

Page 44: Pengendalian Mutu Di PKS

Perhitungan terhadap TBS:

• Aktual %OER (Oil Extraction Rate atau Nisbah Ekstraksi Minyak) = %OER

• Jumlah kehilangan minyak (L=Loses) fibre cake, Nut, Sludge Centrigufe /Solid Decanter terhadap TBS = % L OER

• %Kandungan minyak pada Brondolan Normal terhadap TBS = %OER + %L OER

Page 45: Pengendalian Mutu Di PKS

(%OER + %L OER)%Brondolan Normal terhadap TBS= -------------------------------------------- x 100 %O/WM di pericarp x %pericarp/ Brondolan Normal

%Nut terhadap TBS = %normal fruit /TBS x % Nut/Brondolan Normal x 100

%Kernel basah terhadap TBS = %Nut/TBS x %Kernel basah/Nut x 100

(100% - %Moisture Kernel basah) x %Kernel basah/TBS%Kernel pada M&I 13% = ----------------------------------------------------------- x 100 – 0,24% 0,87

Catatan:• 0,24% merupakan target kehilangan kernel terhadap TBS di PKS.• 0,87 adalah kermel tanpa M (moisture) dan I (impurities)

Page 46: Pengendalian Mutu Di PKS

Kehilangan Minyak Fiber (target 8.00% O/DM atau 0.58% O/TBS)Periksa data Laboratorium

a) Kehilangan minyak tinggi, diikuti % Moisture rendah

b) Kehilangan minyak tinggi, diikuti % Moisture tinggi

Rebusan

Digester

Screw Press

Laboratorium

Periksa system perebusan seperti:

I) Tekanan setiap peak sesuai SOP (Peak I antara 1.3-1.5 bar, Peak II antara 2.2-2.5 bar, Peak III antara 2.1-3.0 bar).

II) Program Full Automatis /Semi Automatis.

Periksa interval pembukaan valve mengakomodir deaerasi.

Periksa program perebusan full/semi automatis terutama tahapan pembuangan udara dengan system deaerasi.

Periksa kondensate keluar sempurna dari saringan saat proses perebusan.

Periksa drainase Digester lancar dengan memperhatikan ampere antara 28-30 Amp.

Periksa umur pakai stirrer dan beater arm (< 2500 jam).

Periksa level Digister minimal ¾ dari total selama proses pengolahan.

Periksa temperature antara 90-95 ºC.

Periksa umur pakai screw press (<1000 jam).

Periksa Cone bar antara 30-50 bar secara auotmatis.

Periksa prosedur analisa sesuai dengan buku manual.

Periksa kondisi TBS sesuai dengan waktu perebusan.

Page 47: Pengendalian Mutu Di PKS

Kehilangan minyak di Nut (target 1.00%O/DM atau 0.05%O/TBS)

Biasanya kenaikan kehilangan minyak di fiber diikuti oleh kenaikan di Nut

- Tahapan penyelesaian sama dengan kehilangan minyak di fiber.

Page 48: Pengendalian Mutu Di PKS

STASIUN KERNEL RECOVERY

Nut polishing Drum

Ripple mill

Page 49: Pengendalian Mutu Di PKS

Depericarper

Nut polishing drum

Boiler

Destoner

Kernel

LTDS 2

Press

LTDS 1

Ripple mill

Hydrocyclone

WWT (contac pond)

Shell hopper

Kernel banker

Shell/Cangkang

Kernel produksi

Kernel dryer

Diagram Proses Pengolahan Kernel

FibreNut

Shell/Cangkang

Shell/Cangkang

Wet kernel

Cracked mixture

Air hydrocyclone

Cracked mixture

By Adi Ruswanto

Page 50: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengambilan Sampel di stasiun kernel pada tiap titik :

1• Diambil 1,5 jam setelah proses dimulai dan terakhir 2 jam

sebelum proses berhenti

2

• 1 kg sampel press cake diambil 1,5 jam sekali dari tiap screw press yang beroperasi menggunakan scoop dan masukkan ke dalam kantong plastik berlabel

3

• Pada akhir pengambilan sampel, lakukan quartering sampel sampai mendekati 1 kg dan masukkan ke dalam kantong plastik berlabel

Page 51: Pengendalian Mutu Di PKS

6. FIBRE CYCLONE

Sasaran :• Memperkirakan kehilangan kernel di fibre

cycloneLokasi Pengambilan Sampel :• Di bawah sistem pengeluaran rotari dari fibre

cycloneFrekuensi Pengujian :• Satu kali pengujian per shift untuk tiap line

Page 52: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengujian Sampel fibre ditimbang (W1) gram Semua kernel dan nut dipisahkan dengan teliti dari

kumpulan fibre Kernel pecah ditimbang (W2) gram Nut bulat dan setengah pecah dipecahkan secara

manual dan timbang kernel yang didapat berturut-turut sebagai W3 dan W4 (gram)

Kernel bulat ditimbang (W5) gram

Page 53: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi :

%kernel pecah terhadap sampel fibre cyclone = 100 x (W2/W1)

%kernel dari nut bulat terhadap sampel fibre cyclone = 100 x (W3/W1)

%kernel dari nut setengah pecah terhadap sampel fibre cyclone = 100 x (W4/W1)

%kernel bulat terhadap sampel fibre cyclone = 100 x (W5/W1)

%Total kehilangan kernel terhadap sampel fibre cyclone= 100 x ((W2+W3+W4+W5)/W1

%Kehilangan kernel di fibre cyclone terhadap TBS = 100 x 12,50% x %kehilangan kernel x 0,9

Catatan

12,50% : persentase fibre terhadap TBS 0,9 : faktor koreksi terhadap moisture yang ada di kernel. % kehilangan kernel = rata-rata %kehilangan kernel dari tiap line fibre cyclone

Page 54: Pengendalian Mutu Di PKS

7. Campuran Pecahan Nut

Sasaran• Memperkirakan efisiensi ripple mill atau nut

crackerLokasi Pengambilan Sampel• Tempat pengeluaran dari ripple mill atau nut

crackerFrekuensi Pengujian• Satu kali pengujian per shift untuk tiap ripple mill

atau nut cracker yang beroperasi

Page 55: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengujian

• Sampel campuran pecahan nut ditimbang (W1) gram• Campuran pecahan nut disortir dan ditimbang (gram) ke

dalam kategori sebagai berikut :– Nut bulat W2– Nut setengah pecah W3– Kernel bulat W4– Kernel pecah W5

Page 56: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi

• % nut bulat terhadap sampel pecahan nut = 100 x (W2/W1)• % nut setengah pecah terhadap sampel pecahan nut = 100 x (W3/W1)• % kernel bulat terhadap sampel pecahan nut = 100 x (W4/W1)• % kernel pecah terhadap sampel pecahan nut = 100 x (W5/W1)• % efisiensi ripple mill atau nut cracker = 100 – [100 x [(W2+W3)/W1]]

Page 57: Pengendalian Mutu Di PKS

8. Kernel Dry Separation (KDS)

Sasaran• Memperkirakan kualitas sebaran kernel di

separating columnLokasi Pengambilan Sampel• Di bawah sistem pengeluaran rotari dari

separating columnFrekuensi Pengujian• Satu kali pengujian per shift untuk tiap

stage/tingkatan per lineMetode Pengujian• Sampel KDS disortir menggunakan metode

standard Analisa Mutu Inti Sawit

Page 58: Pengendalian Mutu Di PKS

9 & 10. Kehilangan Kernel di LTDS(LTDS 1 dan LTDS 2)

Sasaran• Memperkirakan kehilangan kernel di LTDSLokasi Pengambilan Sampel• Di bawah sistem pengeluaran rotari dari LTDS

cycloneFrekuensi Pengujian• Satu kali pengujian per shift untuk tiap

stage/tingkatan per lineMetode Pengujian• Sampel LTDS disortir menggunakan metode

standard Analisa Inti Sawit

Page 59: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi :

% kehilangan kernel di LTDS terhadap TBS = 100 x 5,75% x 60% x % kehilangan kernel x 0,9

Catatan• 5,75% merupakan persentase cangkang terhadap TBS• 60% merupakan proporsi total cangkang di aliran LTDS• 0,9 merupakan faktor koreksi terhadap moisture yang ada

di kernel.• % Kehilangan kernel diambil dari nilai rata-rata tiap

stage/tingkatan

Page 60: Pengendalian Mutu Di PKS

11. Kehilangan kernel di Claybath

Sasaran• Memperkirakan kehilangan kernel di claybathLokasi Pengambilan Sampel• Tempat pengeluaran cangkang claybathFrekuensi Pengujian• Satu kali pengujian per shift untuk tiap lineMetode Pengujian• Sampel cangkang claybath disortir

menggunakan metode standard Analisa Inti Sawit

Page 61: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi• %kehilangan kernel di claybath terhadap TBS • = 100 x 5,75% x 40% x %kehilangan kernel x 0,9

Catatan• 5,75% merupakan persentase cangkang terhadap TBS• 40% merupakan proporsi cangkang di aliran keluar

claybath.• 0,9 merupakan faktor koreksi terhadap moisture yang

ada di kernel• %Kehilangan kernel diambil dari nilai rata-rata tiap line

Page 62: Pengendalian Mutu Di PKS

Kernel ClaybathSasaran Memperkirakan kualitas sebaran kernel di

claybathLokasi Pengambilan Sampel Di bawah sistem pengeluaran kernel claybathFrekuensi Pengujian Satu kali pengujian per shift untuk tiap lineMetode Pengujian Sampel kernel claybath disortir menggunakan

metode standard Analisa Mutu Inti Sawit

Page 63: Pengendalian Mutu Di PKS

13. Kernel Silo

Sasaran• Memperkirakan mutu kernel dari tiap siloLokasi Pengambilan Sampel• Di bawah kernel siloFrekuensi Pengujian• Satu kali pengujian per shiftMetode Pengujian• Sampel kernel silo disortir menggunakan

metode standard Analisa Mutu Inti Sawit

Page 64: Pengendalian Mutu Di PKS

14. Kernel Produksi

Sasaran• Memperkirakan mutu kernel produksiLokasi Pengambilan Sampel• Dari ujung konveyor di bawah kernel silo

sebelum dikirim ke bulk siloFrekuensi Pengujian• Satu kali pengujian per shiftMetode Pengujian• Sampel kernel produksi disortir menggunakan

metode standard Analisa Mutu Inti Sawit

Page 65: Pengendalian Mutu Di PKS

15. Pengiriman kernel

A. Kernel dari Truk PengirimanSasaran• Memperkirakan mutu kernel pengirimanLokasi Pengambilan Sampel• Dari truk pengiriman

Page 66: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengambilan Sampel :1). Kernel dalam truk• Setelah truk terisi kernel, gali sekitar 50 cm pada tempat seperti

gambar berikut ini :

x x x x = titik pengambilan sampel x x • Ambil sekitar 200 gr sampel kernel menggunakan scoop dari tiap

titik pengambilan sampel.• Beri label pada kantong plastik sample :

– Nomor Bisleys yang dibongkar untuk pengiriman.– Tanggal dan jam pengiriman.– Nomor kendaraan.

Page 67: Pengendalian Mutu Di PKS

2). Pengiriman dalam bentuk karung– Tiap kelipatan 25 karung yang dinaikkan ke truk diambil sebagai

sampel.– 1 kg sampel kernel diambil dari tiap karung.– Lakukan quartering hingga didapat berat ± 1 kg.

Frekuensi Pengujian• Setiap truk pengiriman

Metode Pengujian– Sampel kernel yang akan dikirim diuji %Moisture, %Dirt dan

%kernel pecah menggunakan metode standard Analisa Mutu Inti Sawit

Page 68: Pengendalian Mutu Di PKS

B. Uji Proporsi Nut terhadap TBS

Sasaran• Memperkirakan proporsi nut terhadap TBSLokasi Pengambilan Sampel• Pengeluaran pada depericarper sebelum

masuk ke nut siloFrekuensi Pengujian• 2 minggu sekali

Page 69: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengujian

• Tampung sekitar 20 kg nut tiap 2,5 jam dimulai setelah 1,5 jam proses dan terakhir 2 jam sebelum proses stop.

• Timbang sampai kg terdekat (W).• Catat waktu untuk tiap pengambilan (T detik) serta

jumlah unit press yang beroperasi.• Lakukan 3 kali pengukuran dalam tiap pengambilan.• Ambil 1 kg sampel nut tiap line untuk keperluan

histogram.• Lakukan quartering sampel di akhir pengambilan

hingga didapat 1,5 kg sampel nut dan tempatkan pada kantong plastik berlabel

Page 70: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi :1. Setiap 2,5 jam Laju nut produksi : Unit press beroperasi

N1 = 3600 x (W/T) n1N2 = 3600 x (W/T) n2N3 = 3600 x (W/T) n3N4 = 3600 x (W/T) n4N total = ntotal

2. Akhir PengolahanKapasitas press (Kp) per unit = TBS olah/total jam kerja screw press (kg/jam)Total Pengujian

Total nut produksi saat pengujian = Ntotal kgTotal TBS saat pengujian = (ntotal x Kp) kgProporsi nut terhadap TBS = (Ntotal x 100)/(ntotal x Kp)

Catatan• Data pengujian bulanan diperoleh dengan mengakumulasikan data pengujian

2 mingguan

Page 71: Pengendalian Mutu Di PKS

Histogram Nut dan KernelSasaran• Memperkirakan pengelompokan nut dan kernel berdasarkan ukuran

dan berat.Metode Pengujian• Pisahkan sampel nut dari fibre, nut setengah pecah, kernel bulat,

cangkang dan kotoran yang terikut.• Lakukan pengelompokan nut berdasarkan ukuran diameter dengan

memakai plate histogram yang berbentuk elips (tidak bulat) seperti pada gambar berikut :

2 x

x

Page 72: Pengendalian Mutu Di PKS

• Kelompokkan nut berdasar diameter :

nut (A) kernel C nut (B) kernel D A,B, C,D ditimbang sampai 0,1 gr terdekat kernel C dan D diuji menggunakan kernel histogram

sehingga diperoleh kernel dengan diameter E dan F

timbang

• Lakukan tes kadar air (moisture) terhadap kernel hasil percobaan.

Page 73: Pengendalian Mutu Di PKS

C. Pengujian Sebaran CangkangSasaran• Memperkirakan proporsi cangkang pada tiap pengeluaran cangkang di

tiap lineLokasi Pengambilan Sampel• Setiap pengeluaran cangkang pada tiap line seperti : LTDS 1, LTDS 2

dan claybathFrekuensi Pengujian• Satu kali tiap bulanMetode Pengujian• Tampung sekitar 30 kg cangkang dari tiap pengeluaran cangkang per line.• Timbang sampai kg terdekat (W11 untuk LTDS 1 line A, W12 untuk

LTDS 1 line B, W21 untuk LTDS 2 line A, W22 untuk LTDS 2 line B, W31 untuk claybath line A dan W32 untuk claybath line B).

• Catat waktu untuk pengambilan 30 kg cangkang (T11, T12, T21, T22, T31, dan T32)

• Ulangi 3 kali hingga didapat rata-rata untuk W11, W12 dan seterusnya, demikian juga untuk T11, T12 dan seterusnya.

Page 74: Pengendalian Mutu Di PKS

KalkulasiBerat cangkang :• LTDS 1 Line A = 3600 x W11/T11 = S11• LTDS 1 Line B = 3600 x W12/T12 = S12• LTDS 2 Line A = 3600 x W21/T21 = S21• LTDS 2 Line B = 3600 x W22/T22 = S22• Claybath Line A = 3600 x W31/T31 = S31• Claybath Line B = 3600 x W32/T32 = S32

Sehingga:• %LTDS 1 = 100 x [(S11+S12)/(S11+S12+S21+S22+S31+S32)]• %LTDS 2 = 100 x [(S21+S22)/(S11+S12+S21+S22+S31+S32)]• %claybath = 100 x [(S31+S32)/(S11+S12+S21+S22+S31+S32)]

Page 75: Pengendalian Mutu Di PKS

Stasiun Kernel Recovery terkontrol bila :

• %kehilangan kernel di fibre cyclone maks. 0,14% thd. TBS.• %kehilangan kernel di LTDS maks. 0,04% thd. TBS.• %kehilangan kernel di claybath maks. 0,03% thd. TBS.

Mutu kernel produksi:• %Moisture dalam limit 6,0 – 7,0%.• %Dirt dalam limit 5,0 – 6,0%.• %Kernel pecah maksimal 15%.

Page 76: Pengendalian Mutu Di PKS

1. Berondolan Terikut di Janjangan Kosong (target 0,6 sampel atau 0.02%K/TBS)

Sumber Permasalahan

Fokus permasalahan

Pengamatan/Pengujian

Periksa Data Laboratorium:

a) Berondolan Ketegori A: sulit dilepaskan

b) Berondolan Kategori B: mudah dilepaskan

Rebusan Threshing

Periksa kematangan TBS, sesuai dengan waktu perebusan.

Periksa sistem perebusan seperti: I) Tekanan setiap peak sesuai SOP(Peak I

antara 1.3-1.5bar, Peak II antara 2.2-2.5bar, Peak II antara 2.7-3.0bar.)

II) Program Full Automatis/Semi automatis. III)Periksa interval pembukaan valve

mengakomodir deaerasi. Periksa kebocoran steam di bodi sterilizer. Periksa tekanan steam di main pipe >2.75 bar sepanjang

waktu pengolahan. Periksa kondensate keluar sempurna saat proses

perebusan. Periksa USB Operator bekerja dengan baik. Bunch Crusher dapat memisahkan buah mogol (bila

fasilitas tersedia). Periksa rpm, sudut-sudut pelempar Threshing sesuai

dengan aplikasi berat rata-rata janjangan. Periksa auto feeder di hopper tidak terjadi overfeeding ke

threshing. Bila ada fasilitas rethreshing, periksa re-threshing

dioperasikan maksimal.

Bagan Pemecahan Masalah Kehilangan Kernel di PKS.

Page 77: Pengendalian Mutu Di PKS

2. Kehilangan Kernel di Fiber Cyclone (target 1.00 sampel atau 0.11%K/TBS)Periksaan Data Laboratorium

a)Kehilangan Kernel dari Nut bulat dan nut pecah dan Kernel Bulat diatas 0.90%

b)Kehilangan kernel bera-sal Kernel Pecah diatas 1.00%

Tanaman muda

Rebusan

Digester

CBC

Press

Periksa Komposisi Tahun Tanam muda cukup tinggi disesuaikan dengan setting dumper Fan.

Periksa system perebusan beroperasi dalam keadaan automatis.

Periksa kondisi TBS sesuai dengan waktu perebusan.

Periksa system digester terkontrol (langkah pemeriksaan kehilangan minyak di fiber).

Periksa Screw/paddle tidak aus sepanjang conveyor.

Periksa lama pengadukan di CBC cukup untuk pemisahkan nut dan fiber dengan sempurna.

Periksa aplikasi tekanan Cone antara 30-50bar dengan indikasi Nut Pecah/Total Nut <10%.

Periksa dumper Fan yang disesuaikan dengan jumlah press beroperasi (sebaiknya dibuatkan system automatis).

Periksa kanpas airlock Cyclone tidak aus.

Page 78: Pengendalian Mutu Di PKS

3. Kehilangan Kernel di LTDS (target 1.20 sampel atau 0.04%K/TBS)

Periksa Data Laboratorium

a)Kehilangan Kernel dari Nut, Nut Pecah serta Kernel Bulat melebihi 0.75%.

b)Kehilangan Kernel dari Pecah tinggi(>1.00%).

Tahun Tanam Muda

LTDS

Press

Ripple Mill

LTDS

Periksa TBS tahun tanam muda dan sesuaikan gap ripple mill ataupun menginstall nut grading.Periksa jumlah umpan LTDS sesuai setting dumper yang direncanakan.Periksa tekanan bar sesuai dengan SOP antara 30-50 bar dengan indikasi Nut Pecah/Total Nut <10%.Periksa hasil %broken kernel <15% dengan mengatur gap, rpm dan feeding yang optimum.Periksa umpan ripple mill selalu konsisten sesuai setting dumper Fan LTDS yang direncanakan.Periksa komposisi cangkang keluaran masing-masing LTDS dengan melakukan apportionment test.Periksa dumper selalu dalam keadaan terkunci.

Page 79: Pengendalian Mutu Di PKS

4. Kehilangan kernel di Claybath (target 1.50 sampel atau 0.03%K/TBS)

Periksa Data Laboratorium

a)Kehilangan Kernel dari Nut, Nut Pecah serta Kernel Bulat melebihi 0.75%

b)Kehilangan Kernel berasal kernel Pecah Tingg i(>0.75%)

Komposisi Tahun Tanam

Ripple Mill

LTDS

Claybath

Periksa Komposisi tahun tanam bervariasi muda dan sesuaikan gap ripple mill ataupun menginstall nut grading. Periksa efisiensi ripple mill minimum 96.00 %. Periksa umpan ripple mill konsisten sesuai dengan kapasitas LTDS dan posisi dumper Fan.Periksa belting dan blade Fan tidak aus.Periksa Kebocoran ducting di LTDS.Lakukan pemeriksaan komposisi umpan masuk ke Claybath minimum <20% total umpan ripple mill.Periksa Sg Claybath secara konsisten antara 1.13-1.16mg/liter dan clay digunakan berkualitas.Periksa umpan Claybath tidak melebihi <20% dengan melakukan apportionment test.

Page 80: Pengendalian Mutu Di PKS

Sand trap tank

Vibrating screen

Dilution (air kondensat)

Clarifier tank Sludge underflow

Vacuum dryer

Press

Purifier

Wet Oil tank

Storage tankSludge pit

Sludge tank

Sludge centrifugeHeavy phase

Wet oil

Ligh phase

Sand cyclone

Fibre halus

STASIUN KLARIFIKASI

Adi Ruswanto

Page 81: Pengendalian Mutu Di PKS

Pengendalian pengolahan

• Adalah pengendalian effisiensi• Efisiensi : perbandingan antara masukan

(input) yg diberikan dengan keluaran (output)• Pengendalian pengolahan juga merupakan

pengendalian produktivitas • Produktivitas = perbandingan antara keluaran

yg diperoleh terhadap masukan tertentu yg di berikan

Page 82: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Pengawasan dan pengendalian adalah pada alat (kehandalan) dan cara kerja (kondisi proses)

• Pedoman untuk ini adalah kapasitas olah yg tercapai dan kehilangan yg terjadi dalam pengolahan

• Pengolahan yg baik ialah yg menghasilkan pengutipan minyak dan inti sawit yg sebanyak mungkin

Page 83: Pengendalian Mutu Di PKS

Besarnya kehilangan yg dapat terjadi

% TBS % hilang

Minyak:Ampas (serabut)Air drabTandan buah kosongAir rebusanBijiJumlah Inti : Cangkang basahAmpasCangkang kering dan debujumlah

1,040,440,340,140,042,00

0,340,050,010,40

52221772100

85132100

Page 84: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Proses pengawasan dan pengendalian dimulai dari : 1. pengumpulan data 2. evaluasi dan analisisKesimpulan : pemecahan masalah diambil tindakan

koreksi yg diperlukanData harus teliti alat pengukur, pengambilan contoh,

analisis laboratorium harus telitiPengendalian operasi pengolahan adalah pengendalian

kondisi proses , keandalan mesin pengolahan

Page 85: Pengendalian Mutu Di PKS

1. Kondisi proses

• Suhu dan tekanan yg perlu mendapat perhatian : 1. suhu dan tekanan pada perebusan 2. suhu peremasan 3. tekanan pengempaan 4. suhu pd pemisahan (klarifikasi) minyak 5. suhu pd pengeringan minyak, inti sawit• Alat-alat ukur harus diletakkan pada ruang

pengendalian dalam keadaan dapat bekerja baik, mudah dilihat.

Page 86: Pengendalian Mutu Di PKS

a. Suhu

• Pada suhu ruang, minyak sawit mempunyai viskositas tinggi pemisahan minyak sawit dari air atau serabut dilakukan pada suhu tinggi dibawah titik didih air

• Mikroba dapat menghasilkan ensim lipase. Di inaktifkan pada suhu > 750C. pada pere masan, pengempaan dan klarifikasi dijaga pada suhu 95 – 1000C

Page 87: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Perebusan : terjadi hidrolisis polisakarida pada tangkai buah mudah lepas, perlu T 1200C T perebusan 1200C atau P 2,5 – 3 kg/cm2 .

• Pengeringan minyak dilakukan pada suhu titik didih air, tp oksidasi akan mudah terjadi pengeringan dilakukan pada suhu lebih ren dah dalam vakum

• Pengeringan biji sawit suhu rendah 60 – 800C

Page 88: Pengendalian Mutu Di PKS

Tekanan

• Pemanasan dipakai uap dengan P rendah 2,5-3 kg/cm2.

• Tekanan kempa, jika memakai screw press, sekitar 40kg/cm2. dapat disesuaikan dengan pertimbangan % biji pecah tidak terlalu tinggi (4%) dan kadar minyak dalam ampas 7 – 7,5%

Page 89: Pengendalian Mutu Di PKS

waktu

• Prinsip, waktu sesingkat mungkin• Terutama pada persinggungan minyak sawit

dengan air dan udara pada suhu tinggi.

Page 90: Pengendalian Mutu Di PKS

2. Keandalan

a. Kapasitas : ditentukan oleh kapasitas netto mesin olah , jumlah mesin dan effisiensi jalannya.

• Umumnya , kapasitas pabrik ditentukan oleh stasiun kempa (8 – 12 tonTBS/jam/mesin)

• Jumlah hasil panen, tidak sama per harinya, musim panen rendah dan tinggi , 1 : 4 atau 2 : 5 bila kapasitas mesin sama pengaturan jam kerja disesuaikan dgn jumlah mesin kempa

Page 91: Pengendalian Mutu Di PKS

b. Efisiensi

• Efisiensi jalan mesin kempa dan efisiensi jalan pabrik

• Pengendalian baik eff jln kempa min 90% eff jln pabrik min 95%• Rumus : eff jln kempa = (jam kempa jln) : (jam kempa

jalan) + (jam kempa berhenti) Ef jln pabrik = (j.k.j) : (j.k .j)+(j.k.henti krn

stagnasi st lain)

Page 92: Pengendalian Mutu Di PKS

Kehilangan dalam pengolahan

• Penyerbukan tak sempurna : tandan jarang buahnya berat tandan kecil

• Panen tak sempurna : tandan terlalu mentah atau lewat matang hasil rendah, alb tinggi

• Pengolahan tak sempurna : kondisi proses tak terpenuhi, keausan dan kerusakan mesin olah.hasilnya : rendemen atau kuosien pengutipan rendah dan kadar alb tinggi

Page 93: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Kehilangan hasil minyak dan inti dalam pengo lahan aadalah penting untuk dikendalikan

• Pabrik terkendali : QPM dan QPI = 95%• Diperoleh dari perbandingan jumlah yg

terkutip terhadap jumlah yg terkutip dengan jumlah yg hilang

Page 94: Pengendalian Mutu Di PKS

a. Minyak sawit

• Minyak mentah : cairan yg diperoleh pada pengempaan, ta : minyak, air, kotoran sbb :

• Dgn kempa hidrolik : minyak = 65 – 90%, air = 20% dan ZPBL = 5%

• Zat padat bukan lemak ta : serat halus, sel minyak yang masih utuh, sisa sel minyak, zat pati, pektin, pasir dan tanah.

• Zpbl sangat menetukan viskositas akan mempengaruhi daya pisah dengan air kehilangan minyak

Page 95: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Kehilangan minyak dalam ampas ditentukan oleh suhu dan tekanan. Kehilangan yg wajar 7 – 7,5%

• Kehilangan minyak dalam sludge (air drab) ditentukan oleh suhu dalam tangki pengendap dan kadar ZPBL

• Kehilangan pada tbk dapat berupa minyak yg terserap, atau buah tertinggal dalam tbk, terjadi pada penebahan. Dapat terjadi juga pada perebusan, berasal dari buah yg luka

Page 96: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Kehilangan minyak pada biji : minyak melekat pada biji yg keluar dari mesin kempa. Banyaknya tergantung pada kondisi pengempaan

Page 97: Pengendalian Mutu Di PKS

2. Inti sawit

• Kehilangan inti sawit terjadi : 1. pada pemisahan cangkang dari intisawit

dalam pemisah hidrosiklon atau dalam bak lumpur pemisah kondisi yg perlu dipeerhatikan T pengering dalam silo, putaran pemecah biji, penyetelan pada hidrosiklon serta putaran pompanya atau berat jenis lumpur.

2. kehilangan pada tbk: terikut pada buah

Page 98: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

3. kehilangan dalam ampas : inti yg terikut terhembus bersama ampas kempa dalam kolom pemisah serabut, dalam bentuk biji utuh atau pecah

Page 99: Pengendalian Mutu Di PKS

4. Butir periksa dan butir kendali

• Kegiatan pengolahan perlu enersi banyak kecukupan enersi

• Kelancaran penyediaan TBS: dari jumlah dan kelancaran dalam perebusan dan mesin kempa

Page 100: Pengendalian Mutu Di PKS

Pengertian Pengendalian Mutu

• Menjaga mutu pada tingkat dan toleransi yg dapat diterima oleh pembeli atau pemakai, sementara menekan biaya serendah rendah nya. Atau memenuhi persyaratan yg ditetapkan oleh instansi pemerintah.

• Bidang pengawasan meliputi bahan mentah, pengolahan dan pemeeriksaan hasil jadi. Pengendalian sejak panen s/d hasil mutu panen dan mutu hasil

Page 101: Pengendalian Mutu Di PKS

Mutu Panen

• Tingkat mutu minyak sawit yg dihasilkan seba gian besar ditentukan di lapangan oleh :

1. mutu TBS 2. panen • perlu diadakan pengawasan mutu tandan dan

mutu panen• Mutu tandan = derajad kesempurnaan pembu

ahan pada tandan, detentukan oleh kesempur naan penyerbukan

Page 102: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Mutu panen : 1. derajad kematangan panen 2. kegiatan pengumpulan brondolan, baik se belum maupun sesudah tandan dipotong 3. perlakuan terhadap tandan • Mutu TBS dan mutu panen mempengaruhi

mutu minyak, besarnya kehilangan dan rendemen minyak

Page 103: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Penyerbukan kurang sempurna banyak buah tidak jadi berat TBS berkurang hasil minyak dan inti berkurang

• Pemanenan yang tidak tepat waktu dan tidak teliti buah mentah, lewat matang, luka rendemen minyak rendah, alb tinggi

• Jadi pengawasan atas mutu panen dan TBS adalah pengawasan atas tingkat kesempurna an pembuahan, kematangan panen, kegiatan pengu mpulan brondolan, perlakuan thdp tandan dan kesegaran tandan sarana pengawasan :

Page 104: Pengendalian Mutu Di PKS

Sarana pengawasan

• Analisis MPD (material Passing Digester)• Sortasi panen • sistem target ALB• Kumpul dan angkut

Page 105: Pengendalian Mutu Di PKS

Analisis MPD

• MPD : bag dari TBS yg disalurkan atau dium pankan ke dalam bejana peremas, tidak terma suk sampah saringan getar minyak mentah yg didaur ulang ke dalam bejana peremas

• Analisis ini memberi petunjuk mengenai :a. Kesempurnaan pembuahan : yi hasil penyer

bukan atau pengaruh tanah dan iklim.b. Eff pengolahan, yi jumlah absolut minyak masuk

untuk diperbandingkan dengan angka QPM

Page 106: Pengendalian Mutu Di PKS

Komposisi tandan yg baik dan jelek (MPD)

Bahan Tandan baik (%) Tandan Jelek (%)

Daging buah BijiPartenokarpi abnormalPartenokarpi normalsampah

62,3425,561,135,025,95

34,5911,193,2737,0513,90

Page 107: Pengendalian Mutu Di PKS

Pengambilan contoh

• Diambil dari ularan (conveyor) dibawah pene bah, sebelum bercampur dengan sampah saringan getar.

• Setiap ½ jam diambil contoh sebanyak 1000 g, langsung diperiksa di tempat. Masing-masing komponen dipisah dan ditimbang, dihitung prosentasenya.

Page 108: Pengendalian Mutu Di PKS

Komponen-komponen yg ditentukan

• Buah normal : a. daging buah b. biji• Partenokarpi : a. P. abnormal (buah tanpa biji, tp mengand minyak b. P. normal (buah tak jadi)• Lain-lain : sampah (daun mahkota, tangkai,

kotoran dll)

Page 109: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Data yg dikumpulkan dalam sebulan dignk dalam analisis statistik, yi analysis of variance.

• Diperoleh angka rata-rata, standar deviasi da lam hari (dihitung dari semua data ½ jam, petunjuk untuk keseragaman atau kelainan an tar afdeling kebun). Standar deviasi antara ha ri (dihitung dari angka rerata harian, petunjuk untuk keseragaman atau kelainan antarhari da lam bulan, mis penga ruh iklim, cuaca dll) untuk masing-masing komp

Page 110: Pengendalian Mutu Di PKS

Data analisis dan petunjukData analisis petunjuk

Daging buah 60%p. Abnormal tinggip. Normal : - rerata < 5% - standar deviasi antara hari < 3% - standar deviasi dalam hari < 2%

-Pembuahan sempurna-Rendemen inti rendah

-Penyerbukan baik-Penyerbukan seragam-Penyerbukan seragam

Page 111: Pengendalian Mutu Di PKS

Mutu tandan dalam 3 tingkatanTingkat mutu tandan

IBaik (%)

IISedang (%)

IIIKurang (%)

Bahan mengandung minyak (daging buah + p abnormal)Bahan mengandung intiBahan tak mengandung minyak (p normal + sampah)

> 60

>30 <15

50 – 60

20 - 30 15 - 30

<50

<20 >30

Page 112: Pengendalian Mutu Di PKS

Perbaikan mutu tandan

• Untuk peningkatan kelas tsb : dengan perbaik an penyerbukan (penyerbukan terbantu seca ra manual atau dengan bantuan serangga)

Page 113: Pengendalian Mutu Di PKS

Sortasi panen

• Suatu cara pemeriksaan panen untuk menda patkan sejumlah data yg menggambarkan ke matangan panen

• Hasil panen ta berbagai tingkat kematangan,yi 1. tandan mentah : tand tak boleh dipanen 2. tandan matang : tandan yg harus dipanen 3. tandan lewat matang : tandan yg lalai dipa nen pada putaran sebelumnya

Page 114: Pengendalian Mutu Di PKS

Ciri-ciri fraksi sortasi panenfraksi Jumlah brondolan Derajat kematangan

1. Mentah : # 00 # 0

2. Matang : # 1 # 2 # 33. Lewat matang : # 4 # 5

Tidak ada brondolan buah; buah hitam1 – 12,5 % brondolan dari buah terluar

12,5 – 25% dari buah luar25 – 50% dari buah luar50 – 75% dari buah luar

75 – 100% dari buah luarBuah bag dalam jg membrondol. Tandan busuk

Sangat mentahMentah

Kurang matangMatang Matang

Lewat matangLewat matang Busuk

Page 115: Pengendalian Mutu Di PKS

Hubungan antara fraksi-rendemen dan ALB

fraksi Rendemen minyak Alb minyak

012345

16,021,422,122,222,221,9

1,61,71,82,12,63,8

Page 116: Pengendalian Mutu Di PKS

Sistem target alb

• Perkembangan pembentukan alb terbanyak di lapangan (sebelum diolah)

• Faktor yg paling menentukan adalah : 1. Derajad kematangan buah (lewat matang

mudah luka)2. Derajad perlakuan thdp tandan (saat panen

sampai pengolahan : pelukaan buah)3. Waktu antara manen dan mengolah

Page 117: Pengendalian Mutu Di PKS

lanjutan

• Di pabrik, kenaikan alb hanya sedikit• Pabrik yg baik, hanya 0,1%, paling tinggi 0,3 -

0,5%• Selama penimbunan, pengapalan dan

transportasi sampai di pemakai.• Kenaikan alb mulai saat mengolah sampai tiba

di pelabuhan tujuan , < 1%• Maka penentu saat di lapangan kadar alb dpt

dipakai sbg ukuran kualitas mutu panen

Page 118: Pengendalian Mutu Di PKS

Analisis alb

• Timbang 3-5 g sampel minyak dalam erlenme yer 250 ml

• Tambhkan 50 ml alkohol netral dan 4 tetes indikator phenolphtalein, kocok hingga homo gen

• Titrasi dengan larutan standard natrium hi droksida 0,1 N tetes demi tetes sampai timbul warna merah jambu yg dpt bertahan 30’

Page 119: Pengendalian Mutu Di PKS

Perhitungan :

• % ffa = BM (asam lemak dominan) x ml NaOH X N NaOH dibagi berat sampel 100%

• Atau = (256 x t x N) : W x (100%)• T = vol NaOH , N = normalitas NaOH• BM : CPO asam palmitat = 256• Olein asam oleat = 282 • Stearin asam stearat , BM = 284• Inti sawit asam laurat , BM = 200

Page 120: Pengendalian Mutu Di PKS

Tujuan dari sistem target ALB

• Menyediakan suatu cara penilaian yg obyektif mengenai mutu panen , yg diarahkan untuk mencapai kadar alb yg rendah

• Ditentukan batas atas dan batas bawah • yg dipantau dalam sistem ini adalah :1. Keberhasilan pencapaian target2. Apakah keberhasilan merata sepanjang waktu atau

hanya insidentil. Hasil pantauan me7 kan : derajad kematangan panen, perlakuan thdp tandan dan pengangkutan panen

Page 121: Pengendalian Mutu Di PKS

lanjutan

• Umpan balik data untuk sistem ini : tingkat alb minyak sawit diperiksa setiap ½ jam di pabrik

• Setiap hari hasil dilaporkan ke adminstratur bersama-sama dengan control chart target alb untuk hari yg sama

• Laporan harian ini berisi : waktu pengambilan contoh dan nilai alb yg berada dalam batas dan di luar batas, jumlah %ase dibawah batas bawah dan diatas batas atas dan di atas batas mak untu tgl yg bersangkutan

Page 122: Pengendalian Mutu Di PKS

Contoh batas batas alb

• Target alb = 2,60%• Batas bawah = 2,45%• Batas atas = 2,75%• Batas maksimum = 3,30%

Page 123: Pengendalian Mutu Di PKS

Kriteria pencapaian target :

• > 50% dari jumlah titik alb berada dalam batas bawah dan atas

• Standar deviasi antara hari < 0,20%, • Standar deviasi dalam hari < 0,15%

Page 124: Pengendalian Mutu Di PKS

Penilaiannya sbb:

1. Bila titik-titik alb > 50% dalam batas :a. Target alb tercapaib. Panen rata-rata tepat matang, perlakuan thd

tandan normalc. Sisa panen di TPH /menginap tidak ada /sdktd. Tandan sehat dan segar2. Bila titik titik alb > 50% di bawah batas bawah

panen adalah mentah (fraksi 00, 0 dan 1)

Page 125: Pengendalian Mutu Di PKS

lanjutan

3. Bila titik alb > 50% berada di atas batas atas : a. Panen adalah lewat matangb. Peerlakuan thdp tandan , kasar (buah luka)c. Sisa panen di TPH/ menginap/ditunda banyak4. Bila titik alb > 50% di atas batas maksimum :d. Beberapa atau semua penyebab pada butir 3

terjadi bersamaane. Salah satu penyebab butir 3 sangat menonjol

Page 126: Pengendalian Mutu Di PKS

Kumpul dan angkut

• Alb banyak dihasilkan di lapangan, ditentukan oleh : 1. pelukaan buah

2. buah membusuk 3. waktu penundaan

Page 127: Pengendalian Mutu Di PKS

Usaha untuk mendapatkan TBS baik

• Mengatur putaran panen dan kriteria mini mum matang panen, meningkatkan disiplin pe manen

• Mengambil brondolan secepatnya, yi pada saat potong buah, secepatnya diangkut ke pa brik

• Brondolan dikumpulkan dgn hati-hati, masuk kan goni, saat ngangkut diletakkan di atas

Page 128: Pengendalian Mutu Di PKS

lanjutan

• Buah dijaga jangan sampai luka karena mekanis, hama, penyakit

• Menempatkan TPH dan pelataran bongkar pindah di tempat teduh

• Mengangkut pada saat mendekati waktu olah • Memelihara jalan dan alat angkut• Memelihara sanitasi pokok dan merawat tana

man shg terhindar dari hama, penyakit dll

Page 129: Pengendalian Mutu Di PKS

Mutu Hasil

• Minyak sawit (CPO)• inti

Page 130: Pengendalian Mutu Di PKS

Minyak sawit

• Dapat digunakan dalam berbagai jenis makan an

• Misal : shortening mengandung 55% minyak sawit

• Minyak goreng digunakan 100% m sawit Untuk kepeerluan tsb konsumen menghen

daki m sawit dengan warna yg baik, rasa yg enak dan daya simpan lama, dan harga murah

Page 131: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Hasil PKS adalah CPO maka konsumen harus melakukan rafinasi.

• Ongkos rafinasi tergantung pada tingkat kadar ALB

• Kemampuan minyak untuk menghasilkan war na dan rasa yg baik serta daya tahan lama sete lah rafinasi tergant pd atkt oksidasi minyak sawit tsb

Page 132: Pengendalian Mutu Di PKS

Alb, sbg hsl hidrolisis TG

• Menimbulkan kerugian pd saat rafinasi• Menimbulkan korosi pada alat-alat, trtm yg

terbuat dari besi dan tembaga. Korosi sedikit jika alb < 3,5%

• Menimbulkan masalah pembuangan asam lemak, yi limbah hasil netralisasi alb scr kimiawi

• Menimbulkan masalah pencemaran air oleh limbah rafinasi

Page 133: Pengendalian Mutu Di PKS

Oksidasi:

• Menghasilkan peroksida terurai menjadi aldehida atau keton bau dan rasa

• Oksidasi karoten atau reaksi karoten dengan peroksida atau aldehid senyawa yg sulit dipisahkan pada proses pemucatan bahan pemucat >

Page 134: Pengendalian Mutu Di PKS

Persyaratan mutu minyak sawitstandar lotox

Alb maksAirKotoran maksBilangan peroksida (PV)Bilangan anisidinKaroteBesi maksTembaga maksTokoferolAbsorbansi UV, 233 nm 269 nmPemucatan Hobum, R Y

3,5%0,1%0,02%5 meq--5 ppm0,20 ppm---1,515

2,5%0,1%0,02%3 meq4650 ppm3 ppm0,20 ppm800 ppm1,50,30,99

Page 135: Pengendalian Mutu Di PKS

Pengertian karakteristik mutu

• Alb : asam lemak bebas ketidak beresan panen dan pengolahan

• Kadar air : menguap pada 105oC. Ka > 0,1% membantu hidrolisis

• Kadar kotoran : bahan-bahan tak larut lemak yg dapat disaring setelah minyak dilarutkan dalam suatu pelarut pada kepekatan 10%

• PV dan AV mengukur oksidasi tahap pertama dan kedua

Page 136: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Karotena, pada rafinasi z warna ini dihilangkan• Besi dan tembaga katalisator oksidasi lemak

dihindarkan dari keduanya• Tokoferol• UV 233 dan UV 269 : hasil pengukuran abs pada

gel tsb tahap 1 dan 2 oksidasi• Bleachability atau daya pucat : ukuran kemampuan

minyak dipucatkan warnanya. Lemak rendah tingkat oksidasinya lebih mudah dipucatkan

Page 137: Pengendalian Mutu Di PKS

Pengendalian mutu m sawit

• Tindakan pencegahan yg harus diambil di kebun dan pabrik adalah pengendalian atas hidrolisis dan oksidasi, sbb:

1. Perebusan : udara harus dikosongkan . Ini jg perlu untuk dapat mencapai suhu yg diperlu kan cara triple peak sterilization

2. Pengempaan . Peremas dan kempa merupa kan sumber besi karena keausan pisau aduk, lining dan screw sebaiknya bahan stainless steel.

Page 138: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan :

3. klarifikasi: persinggungan terlalu lama dgn udara pd T tinggi hars dicegah, akan me-I daya pemucatan. Alb jg meningkat bila terlalu lama. ka minyak <0,1% pengeringan dalam vakum. Sebelum penimbunan, minyak didinginkam sd T 50oC

4. kebersihan. Kotor alb naik dibersihkan dari sisa

Page 139: Pengendalian Mutu Di PKS

lanjutan

5. penimbunan. Kerusakan mutu terjadi selama penimbunan. Ka < 0,1 % dan kotoran 0,01%. Pemanasan ber ulang2 dihindarkan, panans dijaga < 55oC.pipa tangki agar terbenam ujungnya. Demikian pula pada saat memuat tengki transpor (agar udara tidak terisap ke dalam minyak)

6. Mutu khusus : panen perlu dibagi atas tandan baik : fraksi 1 sd 3, tandan jelek: fraksi 4 dan 5 serta brondolan . Dari tandan baik, minyak yg terpisah langs pd tangki pengendap: minyak khusus. Minyak yg dikutip dr air drab nya digabung dgn minyak dr tandan jelek : untuk industri saabun, asam lemak dll)

Page 140: Pengendalian Mutu Di PKS

Inti sawit

• Diekstraksi minyak inti dan bungkil inti sawit• Pemanfaatan : untuk makanan dan industri• Bungkilini: sbg campuran makanan ternak• Mutu minyak inti dan bungkil tergant pd mutu

inti sawitnya• Dikehendaki minyak inti yg : warna kuning muda

dan mudah dipucatkan, alb rendah• Bungkil inti : warna kuning muda dan nilai gizi

tidak rusak (asam amini dr protein)

Page 141: Pengendalian Mutu Di PKS

Mutu inti dinilai dari

• Kadar alb• Perubahan warna • Kadar air • kadar inti berjamur (memberi petunjuk ten

tang lama dan kondisi penimbunan sebelum nya), yg dapat mempengaruhi alb dan warna

Page 142: Pengendalian Mutu Di PKS

Perssyaratan mutu inti sawit

• Kadar alb < 2,5%• Kadar kotoran < 4% (nominal 2,5%)• Kadar air 7%• Inti berwarna <40%

Page 143: Pengendalian Mutu Di PKS

Penjelasan

• Kotoran mempercepat keausan mesin pemecah inti dn menyulitkan pembentukan pelet

• Kadar protein bungkil menjadi lebih kecil (bungkil is dipersyaratkan kadar profat > 15%

• Kadar air . Pada RH keseimbangan kadar air inti 7%pada ka lebih tinggi 7 % kelembaban sekitar akan menjadi lebih tinggi mo lipoli tik berkem bang disemprot dengan uap (sterilisisasi) sebelum pengeringan dalam silo (pencegahan)

Page 144: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Perubahan warna : dapat terjadi karena perebusan terlalu lama atau T terlalu tinggi. Dapat juga karena pemeraman slm penimbun an dlm keadaan lembab. Minyak yg dihasilkan sulit dipucatkan

• Kadar alb . Disebabkan proses hidrolisis 0leh ensim dan jamur. Jamur tumbuh pada T 42 - 54oC. Terjadi pada tumpukan biji yg lembab dgn sterilisasi dan pe-an inti pecah.

• Pabrik yg baik alb : 0,5 – 1,5%

Page 145: Pengendalian Mutu Di PKS

Pengujian laboratorium

• Dalam melakukan pengendalian pengolahan dan mutu diperlukan data dan informasi untuk penilaian unjuk kerja, penyesuaian atau penye telan alat ataupun cara kerja, pemecahan ma salah pengolahan dan pelaporan hasil.

• Diantara nya adalah data hasil pengujian di laboratorium

• Pengujian dilakukan thdp contoh limbah pa brik : untuk mengetahui kadar minyak atau inti yg terikut dalam limbah

Page 146: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Contoh produksi minyak dan inti sawit diuji untuk mengetahui karakteristik mutu masing-masing

• Contoh air umpan dan air ketel dan contoh-contoh lain yg diperlukan

Page 147: Pengendalian Mutu Di PKS

Kehilangan minyak dan inti sawit

• Limbah yg diperiksa adalah : TBK , ampas serabut, air rebusan, air drab,biji, cangkang

1. Minyak sawit : • Contoh TBK diambil dari conveyor di ujung

keluaran penebah, ampas kempa langs dari celah konus kempa, biji dari ampas kempa yg sama, air drab dari keluaranbuangan sentrifu se drab

Page 148: Pengendalian Mutu Di PKS

lanjutan

• Pengambilan contoh : tbk setiap jam, dikum pulkan menjadi 1 cont tiap dinas gilir.

• Ampas kempa, biji dan air drab setiap ½ jam.• Data yg diperlukan :- TBK : % minyak, % air dan % ZPBL. Tujuan :

menetapkan kehilangan minyak dalam TBK, memberi petunjuk mengenai siklus rebusan dan kematangan panen (mempengaruhi fluktuasi kehilangan minyak dalam TBK)

Page 149: Pengendalian Mutu Di PKS

lanjutan

- Ampas kempa : % minyak, % air dan % ZPBL, tujuan : mengetahui kehilangan minyak dlm ampas, bila tinggi, dicari penyebab, diperbaiki atau pindah alat pengempa

- Biji dalam ampas : serabut, biji utuh, biji pe cah, inti utuh, inti pecah dan cangkang dlm am pas. Diperlukan untuk mengetahui perband serabut thdp ampas untuk perhitungan juml minyak dalam ampas kempa thdp TBS. Pengujian biji pecah untuk mengetahui intensitas pengempaan

Page 150: Pengendalian Mutu Di PKS

lanjutan

• Dan data mengenai minyak yg melekat pada biji, bila terlalu tinggi, mesin peremas harus diperiksa.

• Air drab : % minyak, % air, dan % ZPBL, tujuan untuk menentukan kadar minyak terhadap ZPBL dalam air buangan, untuk memeriksa effisiensi sentrifuse drab dan untuk perhitung an kuosien pengutipan minyak

Page 151: Pengendalian Mutu Di PKS

Inti sawit

• Kehilangan inti sawit diperiksa pada contoh cangkang basah, cangkang kering dan serabut

• Diambil dari keluaran hidrosiklon atau bak lumpur pemisah cangkang. Cangkang kering dari keluaran siklon pada penghembus campu ran pecahan biji dan contoh serabut diambil dari siklon serabut.

• Pengambilan contoh dilakukan setiap 1 jam

Page 152: Pengendalian Mutu Di PKS

Cangkang basah

• Data yg diperlukan % inti lepas, % inti lekat cangkang, % biji utuh dan pecah sebagian. Untuk memeriksa operasi hdrosiklon atau bak lumpur pemisah dan pemeraman biji dalam silo. Jika kadar inti lepas tinggi, kemungkinan disebabkan keausan konus siklon cangkang atau penyetelan tidak tepat. Pada lumpur pemisah, kemungkinan bj lumpur terlalu tinggi

• Jika kadar inti lekat cangkang tinggi, kemungkinan disebabkankesalahan pada pemecah (putaran, keausan) atau pemeraman kurang

• Cangkang kering : data % inti lepas, untuk mencegah kolom penghembus tidak menyedot terlalu banyak inti ke ketel uap.

Page 153: Pengendalian Mutu Di PKS

Lanjutan

• Serabut : data % inti lepas dan % ZPBL dalam serabut dari siklon. Untuk dapat mencegah kolom pemisah serabut tidak terlalu banyak menyedot inti dan biji bersama serabut ke ketel uap.

Page 154: Pengendalian Mutu Di PKS

Mutu minyak dan inti sawit

• Merupakan hasil jadi• Contoh yg diambil : minyak produksi dan yg dikirim• M produksi : cont diambil dari pipa sewaktu

pemompaan ke tangki timbun, setiap ½ jam. Data yg dikumpulkan % alb, % air, % kotoran

• M yg dikirim : diambil dari setiap tangki ang kut unt setiap pengiriman. Y diuji sama. Hasil pengujian di : kan dgn pengujian yg dilakukan oleh Instalasi Timbun di pelabuhan. Hasilnya menjadi petunjuk tentang kerusakan yg terjadi antara produksi dan pengiriman.

Page 155: Pengendalian Mutu Di PKS

Inti sawit

• Contoh : inti produksi pada waktu penggoniann. Diambil dari setiap goni pada waktu sedang mengisi goni , kumpulkan menjadi contoh harian setiap dinas gilir. Data : % air, % kotoran, % inti pecah, % kadar minyak dan % alb

• Kadar kotoran ada hub nya dgn kehilangan inti dalam cangkang. Kehilangan inti yg tinggi diser tai dgn kotoran inti yg rendah, tp bisa juga keduanya sama tinggi. Perlu memeriksa pemeraman biji, putaran pemecah dll

• Pengujian alb pada waktu pengiriman jg perlu untuk memeriksa apakah sterilisasi inti berlangsung baik apa tidak

Page 156: Pengendalian Mutu Di PKS

Buah Mentah

Buah Busuk

Buah Matang

Tandan Kosong

Hubungan Antara Fraksi TBS dengan ALB Minyak Sawit

Buah : Rendemen : % ALB :

1. Mentah 14 - 18 1,6 – 2,8

2. Matang 24 - 30 1,8 - 4,9

3. Busuk < 20 > 5,0%

KRITERIA BUAH SAWIT INTI (KEBUN SENDIRI)

Kriteria Fraksi TBS Kebun Inti & Kebun sendiri :

Buah Mentah : TBS membrondol < 10 brondolan.

Buah Matang : TBS membrondol > 10 brondolan.

Buah Busuk : TBS yang buah dalam ikut membrondol.

Tandan Kosong : TBS tanpa brondolan.

Tangkai Panjang : TBS dengan panjang tangkai > 5 Cm dari pangkal tandan.

Buah Tangkai Panjang > 5 Cm

By Adi Ruswanto

Page 157: Pengendalian Mutu Di PKS

Kehilangan Minyak

Point SamplingStandar

(Maks. diijinkan)Losses minyak terhadap TBS

Berondolan terikut di Janjangan Kosong

0.60% Sampel 0.05%O/TBS

Minyak terserap di Janjang Kosong

4.00%O/DM 0.30%O/TBS

Minyak di Fiber 8.00%O/DM 0.58%O/TBSMinyak di Nut 1.00%O/DM 0.05%O/TBSMinyak Final Effluent 17.00%O/DM 0.42%O/TBS

Penjumlahan 5 point titik sampling (TOTAL LOSSES) dengan target 1.40%O/TBS

Page 158: Pengendalian Mutu Di PKS

Kualitas Produksi CPO

Parameter Standard

%FFA (Free Fatty Acid) < 3.00

%Dirt atau Kadar Kotoran < 0.015

%Moisture atau Kadar Air < 0.150

%DOBI (Deterioration of Bleachability Index) > 3.00

Page 159: Pengendalian Mutu Di PKS

Parameter lain dianalisa secara berkala

Parameter Standar (referensi)

IV = Iodine Value (mg/gr) > 55.00

PV = Angka Peroksida (PV) (meq/kg) < 2.00

Kandungan Fe (ppm) < 3.00

Kandungan Cu(ppm) < 0.50

Page 160: Pengendalian Mutu Di PKS

Kehilangan Kernel

Point Sampling

Standar(Maksimum

diijinkan)

Kehilangan Kernel

terhadap TBS

Berondolan terikut di Janjangan Kosong 0.60% Sampel 0.02%K/TBS

Kernel terikut di Fiber 1.00% Sampel 0.11%K/TBS

Kernel terikut di Cangkang LTDS 1,20% Sampel 0.04%K/TBS

Kernel terikut di cangkang Claybath 1.50% Sampel 0.03%K/TBS

Penjumlahan 4 point titik sampling dinyatakan dengan TOTAL KEHILANGAN KERNEL dengan target 0.20%K/TBS.

Page 161: Pengendalian Mutu Di PKS

Kualitas Produksi Palm Kernel

Parameter Standar

%FFA (Free Fatty Acid) < 3.00

%Dirt atau Kadar Kotoran < 6.00

%Moisture atau Kadar Air 7.00

%Broken Kernel atau Kernel Pecah < 15.00

Page 162: Pengendalian Mutu Di PKS

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN MUTU DI PKS

• Kehilangan produksi (losses) :

%O/WM %O/TBS.• Kualitas produksi :

– CPO (%FFA, %Moisture, DOBI dan %Dirt) – PK (%Dirt, %Moisture dan %Broken Kernel).

• Data-data pendukung untuk penyelesaian masalah losses dan kualitas produksi.

Page 163: Pengendalian Mutu Di PKS

Tolok Ukur Hasil & Standar• Tolok ukur hasil Process Control di PKS sering

dinyatakan seperti berikut::– Kehilangan Produksi CPO & PK.– Kualitas Produksi CPO & PK.

• Tolok ukur hasil dibandingkan dengan standar yang berlaku.

• Secara berkala standar ini ditinjau kembali sesuai dengan kemampuan pengolahan dan teknologi yang telah dicapai.

Page 164: Pengendalian Mutu Di PKS

Pabrik menggunakan

Sludge Centrifuge

untuk mengolah sludge ex

Underflow CST

Page 165: Pengendalian Mutu Di PKS

Pabrik menggunakan

Decanter untuk

mengolah sludge ex

Underflow CST

Page 166: Pengendalian Mutu Di PKS

– Stasiun Sterilizer dan Threshing– Stasiun Pressing– Stasiun Kernel Recovery– Stasiun Klarifikasi

Titik pengambilan sampel :

Page 167: Pengendalian Mutu Di PKS

Stasiun Sterilizer dan Threshing

Page 168: Pengendalian Mutu Di PKS

1.Janjang kosong

a. Melihat kehilangan Minyak dan Kernel pada brondolan terikut di Janjang Kosong – Untuk memperkirakan kehilangan minyak

dan kernel terikut di janjang kosong– Tempat pengambilan sampel : Inclined

empty bunch conveyor yang diberi sliding door

Page 169: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengambilan Sampel :

1. Sekitar 50 sampel jankos diambil secara acak 2 X per shift timbang gram (W1). Jam pengambilan sampel (diacak & dicatat setiap harinya)

2. Brondolan harus dikeluarkan dan dibedakan kedalam dua kategori :

Brondolan mudah dikeluarkan (W2) Brondolan dikeluarkan dengan bantuan alat

(pisau, kampak) (W3) seperti: pisau, kampak atau sejenisnya

Page 170: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi

1. % Kehilangan brondolan terhadap sampel = 100 x [(W2+W3)/W1]2. % Kehilangan Minyak di Brondolan di Jankos

terhadap TBS = 100 x 21% x %Brondolan x 33%3. % Kehilangan Kernel di Brondolan di Jankos

terhadap TBS = 100 x 21% x %Brondolan x 15%

Catatan : 21% : persentase janjang kosong terhadap TBS 33% : kandungan minyak yang terdapat di brondolan 15% : kandungan kernel (moisture 7%) yang terdapat di brondolan

Page 171: Pengendalian Mutu Di PKS

b. Melihat kehilangan Minyak di Janjang Kosong

• Untuk memperkirakan kehilangan minyak terserap di janjang kosong

• Lokasi pengambilan sampel : Inclined empty bunch conveyor yang diberi sliding door

Page 172: Pengendalian Mutu Di PKS

Metode Pengujian Losses di JankosSampel :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Sampel 19 & 45 diambil dan di quartering sehingga diperoleh sampel dg panjang 1 cm untuk di analisis

Analisis meliputi :• %Moisture (air)• %O/WM (minyak berat

basah) • %O/DM (minyak berat

kering) • %NOS (komponen selain

air dan minyak)

Page 173: Pengendalian Mutu Di PKS

Kalkulasi :

• % losses minyak di jankos terhadap TBS

= 100 x 21% x %DM/WM x %O/DM

Catatan• 21% : persentase jankos terhadap TBS

Page 174: Pengendalian Mutu Di PKS