TOKSIKOLOGI

24
TOKSIKOLOGI TOKSIKOLOGI Oleh: Oleh: Suharyana, SKM, M.Kes Suharyana, SKM, M.Kes

description

TOKSIKOLOGI. Oleh : Suharyana , SKM, M.Kes. PENGERTIAN Toksikologi : Ilmu yang mempelajari sumber , sifat , khasiat , gejala-gejala keracunan , dosis terapi dan lethal serta temuan pada otopsi kasus yang meninggal dari suatu zat atau racun. PENGERTIAN. BAHAN KIMIA - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TOKSIKOLOGI

Page 1: TOKSIKOLOGI

TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI

Oleh:Oleh:

Suharyana, SKM, M.KesSuharyana, SKM, M.Kes

Page 2: TOKSIKOLOGI

04/20/2304/20/23 22

PENGERTIANPENGERTIANToksikologiToksikologi::Ilmu yang mempelajari Ilmu yang mempelajari sumber, sifat, khasiat, gejala-sumber, sifat, khasiat, gejala-gejala keracunan, dosis terapi gejala keracunan, dosis terapi dan lethal serta temuan pada dan lethal serta temuan pada otopsi kasus yang meninggal otopsi kasus yang meninggal dari suatu zat atau racun.dari suatu zat atau racun.

Page 3: TOKSIKOLOGI

33

PENGERTIAN PENGERTIAN BAHAN KIMIA BAHAN KIMIA Unsur kimia dan senyawanya serta Unsur kimia dan senyawanya serta

campurannya, baik yang bersifat campurannya, baik yang bersifat alami maupun sintetisalami maupun sintetis

RACUN (TOKSIN)RACUN (TOKSIN)Bahan/senyawa yang dalam jumlah Bahan/senyawa yang dalam jumlah relatif sedikit dapat membahayakan relatif sedikit dapat membahayakan kesehatan manusia.kesehatan manusia.

TOKSISITASTOKSISITASKemampuan suatu zat untuk Kemampuan suatu zat untuk menimbulkan keracunan pada makhluk menimbulkan keracunan pada makhluk hidup.hidup.

Page 4: TOKSIKOLOGI

44

PENGERTIAN PENGERTIAN Chemical Hazard:Chemical Hazard:

Bk yg digolongkan ke dalam bahan-Bk yg digolongkan ke dalam bahan-

bahan berbahaya atau memiliki info yg bahan berbahaya atau memiliki info yg

menyatakan bahan tsb berbahayamenyatakan bahan tsb berbahaya

LD-50 (LETHAL DOSE 50)LD-50 (LETHAL DOSE 50)Dosis (mg/kg) berat zat yang dapat menyebabkan Dosis (mg/kg) berat zat yang dapat menyebabkan

kematian pada 50% binatang percobaankematian pada 50% binatang percobaan

LC-50 (LETHAL KONCENTRATION 50)LC-50 (LETHAL KONCENTRATION 50)

Kadar/konsentrasi bahan kimia (ppm) yang dapat Kadar/konsentrasi bahan kimia (ppm) yang dapat

menyebabkan kematian pada 50% binatang percobaanmenyebabkan kematian pada 50% binatang percobaan

Page 5: TOKSIKOLOGI

Risiko : kemungkinan yg dpt diukur dari Risiko : kemungkinan yg dpt diukur dari suatu kejadian yg menimbulkan bhy bagi suatu kejadian yg menimbulkan bhy bagi kehidupan , kesehatan, harta benda dan kehidupan , kesehatan, harta benda dan lingkunganlingkungan

Debu : Suspensi partikel benda padat di Debu : Suspensi partikel benda padat di udara udara

Uap air (Vapour): bentuk gas dari cairan Uap air (Vapour): bentuk gas dari cairan pd suhu dan tek. Ruangan cairan pd suhu dan tek. Ruangan cairan mengeluarkan uapmengeluarkan uap

55

Page 6: TOKSIKOLOGI

Kabut (Mist) Sebaran butir-butir cairan di Kabut (Mist) Sebaran butir-butir cairan di udaraudara

Pengaruh akut : Pengaruh yg disebabkan Pengaruh akut : Pengaruh yg disebabkan oleh paparan jangka pendek, biasanya oleh paparan jangka pendek, biasanya tidak lebih dari 1 shift kerja dengan tidak lebih dari 1 shift kerja dengan jumlah konsentrasi tinggijumlah konsentrasi tinggi

Pengaruh Menahun: Pengaruh yg Pengaruh Menahun: Pengaruh yg disebabkan oleh paparan berulang thd disebabkan oleh paparan berulang thd BK dalam jangka waktu yg lama.BK dalam jangka waktu yg lama.

66

Page 7: TOKSIKOLOGI

77

PENGERTIANPENGERTIAN NILAI AMBANG BATAS (NAB)NILAI AMBANG BATAS (NAB) Threshold Limit Values Time Weigthed Threshold Limit Values Time Weigthed

Ewerage (TLV TWA)Ewerage (TLV TWA)

Kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang merupakan Kadar bahan kimia di udara tempat kerja yang merupakan

pedoman pengendalian agar pekerja masih dapat pedoman pengendalian agar pekerja masih dapat

menghadapinya, menghadapinya, diharapkan tidak mengakibatkan diharapkan tidak mengakibatkan

penyakitpenyakit atau gangguan kesehatan atau kenikmatan kerja atau gangguan kesehatan atau kenikmatan kerja

dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak boleh lebih dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak boleh lebih

dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggudari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu

STEL (Short term exposure limit)STEL (Short term exposure limit)– maks 15 menit, 4 kali seharimaks 15 menit, 4 kali sehari

Ceilling Limit (KTD)Ceilling Limit (KTD)– kadar tertinggi tidak diperkenankankadar tertinggi tidak diperkenankan

Page 8: TOKSIKOLOGI

04/20/2304/20/23 88

Penggologan RacunPenggologan Racun

MenurutMenurut : :**SumberSumber [[ Tumbuh2an /Tumbuh2an /

Hewan/mineral/sintetikHewan/mineral/sintetik]]

** TempatTempat [Alam/rumah[Alam/rumah

tangga/pertanian/industri/Lab]tangga/pertanian/industri/Lab]

** Organ Tubuh Organ Tubuh * * Mekanisme dan cara kerjaMekanisme dan cara kerja..

ContohContoh : opium, cocain, ganja, CO, CN, : opium, cocain, ganja, CO, CN, As, Pb, Alkohol, Barbiturat, As, Pb, Alkohol, Barbiturat, Morfin,Insektida, Morfin,Insektida,

Page 9: TOKSIKOLOGI

Perkembangan ToksikologiPerkembangan Toksikologi• Cabang Ilmu toksikologi antara lain :Cabang Ilmu toksikologi antara lain :

1. 1. Farmako ToksikologiFarmako ToksikologiFarmako toksikologi diperlukan unutk penelitian Farmako toksikologi diperlukan unutk penelitian terhadap daya racun obat-obatan, merupakan terhadap daya racun obat-obatan, merupakan

ilmu ilmu toksikologi tertua toksikologi tertua 2. 2. Toksikologi makanan dan kosmetikaToksikologi makanan dan kosmetika

Untuk ememnuhi kebutuhan pengawetan dan Untuk ememnuhi kebutuhan pengawetan dan penyimpaan, agar produksi pangan dan kosmetika penyimpaan, agar produksi pangan dan kosmetika terus ditingkatkanterus ditingkatkan3. 3. Toksikologi Pestisida.Toksikologi Pestisida.

Pestisida adalah racun yang sengaja dibuat Pestisida adalah racun yang sengaja dibuat oleh oleh manusia untuk membunuh oerganisme manusia untuk membunuh oerganisme pengganggu pengganggu dan insekta penyebar penyakit. dan insekta penyebar penyakit. Perlu dilakukan Perlu dilakukan penelitian agar pestisida spesifik penelitian agar pestisida spesifik membunuh membunuh organisme target dan tidak organisme target dan tidak menggaggu lingkungan menggaggu lingkungan termasuk manusia.termasuk manusia.

Page 10: TOKSIKOLOGI

Perkembangan ToksikologiPerkembangan Toksikologi4. 4. Toksikologi IndustriToksikologi Industri

Industri menggunakan bahan berbahaya dan beracun, Industri menggunakan bahan berbahaya dan beracun, maka perlu dilakukan penentuan NAB, TLV, MAC, maka perlu dilakukan penentuan NAB, TLV, MAC, berdasarkan jenis bahan yang digunakan.berdasarkan jenis bahan yang digunakan.

5. Toksikologi Militer5. Toksikologi MiliterDalam berperang selain menggunakan senjata taham juga Dalam berperang selain menggunakan senjata taham juga menggunakan senjata kimia, biologis, dan fisis. menggunakan senjata kimia, biologis, dan fisis.

6. Toksikologi Forensik6. Toksikologi Forensikbidang ini adalah untuk mempelajari penyebab kematian bidang ini adalah untuk mempelajari penyebab kematian seseorang Contoh Munirseseorang Contoh Munir

7. 7. Toksikologi MedisToksikologi MedisBidang yang mengembangkan uji coba obat baru terhadap Bidang yang mengembangkan uji coba obat baru terhadap organ manusiaorgan manusia

8. Toksikologi Lingkungan8. Toksikologi LingkunganSemua zat buangan sisa metabolisme dan kehidupan Semua zat buangan sisa metabolisme dan kehidupan manusia akan masuk ke lingkungan, maka perlu di kaji manusia akan masuk ke lingkungan, maka perlu di kaji toksikologi di dalam lingkungan.toksikologi di dalam lingkungan.

Page 11: TOKSIKOLOGI

PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI PERKEMBANGAN TOKSIKOLOGI

3. Cabang Toksikologi ? 3. Cabang Toksikologi ?

ToksikologiToksikologiLingkungaLingkungann

ToksikologToksikologii

ToksikologiToksikologiEkonomiEkonomi

ToksikologToksikologiiKehakimaKehakiman/ n/ KedokteraKedokteran n KehakimaKehakimann

ToksikolToksikologiogiLingkungLingkungananToksikologToksikologiiIndustriIndustri

ToksikologiToksikologiPertanian/Pertanian/Hama & Hama & PestisidaPestisida

FarmakoloFarmakologigi

Page 12: TOKSIKOLOGI

1212

FAKTOR YG MEMPENGARUHI FAKTOR YG MEMPENGARUHI TOKSISITASTOKSISITAS

Sifat Fisik :Sifat Fisik : - Gas - Uap- Gas - Uap - Debu - Kabut- Debu - Kabut - Fume - Awan- Fume - Awan - Asap- Asap

Sifat KimiawiSifat Kimiawi Jenis PersenjawaanJenis Persenjawaan Besar molekulBesar molekul KonsentrasiKonsentrasi Derajat kelarutanDerajat kelarutan

Page 13: TOKSIKOLOGI

1313

CARA MASUK BAHAN KIMIA CARA MASUK BAHAN KIMIA KE DALAM TUBUH/PORT D’ KE DALAM TUBUH/PORT D’ ENTREEENTREE• Zat kimia masuk ke dalam tubuh dapat melalui Zat kimia masuk ke dalam tubuh dapat melalui

saluran pernafasan, saluran pencernaan dan saluran pernafasan, saluran pencernaan dan

kulit/mukosa.kulit/mukosa.

• Dalam toksikologi industri, Dalam toksikologi industri, inhalasi inhalasi merupakan cara merupakan cara

masuknya zat-zat kimia ke dalam tubuh yang paling masuknya zat-zat kimia ke dalam tubuh yang paling

penting. Berikutnya adalah melalui penting. Berikutnya adalah melalui kontak dengan kontak dengan

kulit.kulit.

• Absorbsi zat-zat kimia melalui saluran pencernaan Absorbsi zat-zat kimia melalui saluran pencernaan

berhubungan dengan kebiasaan menelan dahak, berhubungan dengan kebiasaan menelan dahak,

makan tanpa sendok atau merokok di tempat kerja.makan tanpa sendok atau merokok di tempat kerja.

Page 14: TOKSIKOLOGI

1414

FAKTOR INDIVIDUFAKTOR INDIVIDU

UsiaUsiaJenis kelaminJenis kelaminStatus GiziStatus GiziGenetikGenetikKesehatanKesehatanKebiasaanKebiasaan

Page 15: TOKSIKOLOGI

1515

Lama pemajananLama pemajananLama pemajanan terhadap tubuh Lama pemajanan terhadap tubuh

manusia sangat mempengaruhi manusia sangat mempengaruhi

jumlah bahan kimia beracun masuk jumlah bahan kimia beracun masuk

ke dalam tubuh.ke dalam tubuh.

Page 16: TOKSIKOLOGI

1616

CARA PEMAJANANCARA PEMAJANAN

• Kulit : Kulit : pelarut organic, arsenic, achrilics, pelarut organic, arsenic, achrilics,

epoxy resin, nickel, nitrogliserinepoxy resin, nickel, nitrogliserin

• Paru2Paru2 : : asbestos, silika, debu kapas, asbestos, silika, debu kapas,

cadmium, emisi disel, khlorin, amoniacadmium, emisi disel, khlorin, amonia

• Saluran Pencernaan : Saluran Pencernaan : Pb, welding fume, Pb, welding fume,

nitrosamin, asbestos.nitrosamin, asbestos.

• Dalam sirkulasi darahDalam sirkulasi darah : karbon : karbon

monoksida, vinil chloride, triklor etilen, phospormonoksida, vinil chloride, triklor etilen, phospor

Page 17: TOKSIKOLOGI

1717

Pengeluaran Bahan KimiaPengeluaran Bahan Kimia

• Paru-paru Paru-paru

• KulitKulit

• Liver/feces : Liver/feces : karbon tetra khlorida, karbon tetra khlorida,

phosphor, vinil khloride, triklor etilenphosphor, vinil khloride, triklor etilen

• Ginjal/saluran kemih : Ginjal/saluran kemih : benzidine, benzidine,

beta naphtilamin, merkuribeta naphtilamin, merkuri

Page 18: TOKSIKOLOGI

1818

Daya larut (dalam air atau Daya larut (dalam air atau lemak)lemak)• Gas yang sangat mudah larut dalam air Gas yang sangat mudah larut dalam air

(amonia dan sulfur dioksida) menyebabkan (amonia dan sulfur dioksida) menyebabkan iritasi pada mukosa saluran pernafasan atas.iritasi pada mukosa saluran pernafasan atas.

• Gas-gas yang tidak mudah larut dalam air Gas-gas yang tidak mudah larut dalam air (nitrogen dioksid, ozon dan foegen)dapat (nitrogen dioksid, ozon dan foegen)dapat dengan mudah mencapai saluran pernafasan dengan mudah mencapai saluran pernafasan bagian bawah/alveoli.bagian bawah/alveoli.

• Gas-gas yang daya larutnya dalam air tergolong Gas-gas yang daya larutnya dalam air tergolong sedang (klor, fluor) menyebabkan iritasi pada sedang (klor, fluor) menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan bagian atas dan bawah.saluran pernafasan bagian atas dan bawah.

Page 19: TOKSIKOLOGI

1919

Jenis persenyawaan,Jenis persenyawaan,

• Merkuri anorganik (elemental Merkuri anorganik (elemental

merkuri) menimbulkan perubahan merkuri) menimbulkan perubahan

perilaku perilaku

• Merkuri organik lebih sering Merkuri organik lebih sering

menimbulkan kelainan syaraf tepi menimbulkan kelainan syaraf tepi

(pheripheral neuropathy) (pheripheral neuropathy)

Page 20: TOKSIKOLOGI

2020

Konsentrasi bahan kimiaKonsentrasi bahan kimia

• Makin tinggi konsentrasinya Makin tinggi konsentrasinya

daya racun makin meningkatdaya racun makin meningkat

• konsentrasi rendah dalam jangka konsentrasi rendah dalam jangka

lama (terus menerus) berefek lama (terus menerus) berefek

kronikkronik

Page 21: TOKSIKOLOGI

2121

DAYA RACUN BAHAN KIMIA DAYA RACUN BAHAN KIMIA (TOKSISITAS)(TOKSISITAS)

• Suatu zat dikatakan sangat beracun bila zat Suatu zat dikatakan sangat beracun bila zat

tersebut dapat diserap oleh tubuh dengan tersebut dapat diserap oleh tubuh dengan

cepat tetapi metabolisme dan ekskresinya cepat tetapi metabolisme dan ekskresinya

terjadi secara lambat sehingga zat tersebut terjadi secara lambat sehingga zat tersebut

akan menyebabkan perubahan dalam tubuh. akan menyebabkan perubahan dalam tubuh.

• Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan

jaringan yang permanen atau kematian.jaringan yang permanen atau kematian.

Page 22: TOKSIKOLOGI

2222

TINGKAT TOKSISITASTINGKAT TOKSISITAS1. Toksisitas rendah1. Toksisitas rendah

menyebabkan perubahan biologis pada jaringan menyebabkan perubahan biologis pada jaringan

yang bersifat reversibleyang bersifat reversible

2. Toksisitasnya sedang2. Toksisitasnya sedang

menyebabkan perubahan biologis pada jaringan menyebabkan perubahan biologis pada jaringan

yang sifatnya reversible atau irreversible dengan yang sifatnya reversible atau irreversible dengan

perubahan jaringan yangtidak begitu seriusperubahan jaringan yangtidak begitu serius

3. Toksisitasnya tinggi3. Toksisitasnya tinggi

pada kadar yang rendah dapat menyebabkan pada kadar yang rendah dapat menyebabkan

kematian atau cacat fisik yang serius.kematian atau cacat fisik yang serius.

Page 23: TOKSIKOLOGI

2323

Toksisitas Berdasarkan LD50Toksisitas Berdasarkan LD50• Tingkat I (Super toxic)Tingkat I (Super toxic)

– dosis : Kurang dari 1 mg/kgdosis : Kurang dari 1 mg/kg

• Tingkat II (Extremely toxic)Tingkat II (Extremely toxic)– dosis : 1 – 5 mg/kgdosis : 1 – 5 mg/kg

• Tingkat III (Highly toxic)Tingkat III (Highly toxic)– dosis : 5 - 50 mg/kg dosis : 5 - 50 mg/kg

• Tingkat IV (Moderately toxic)Tingkat IV (Moderately toxic)– dosis : 50 - 500dosis : 50 - 500 mg/kg mg/kg

• Tingkat V (Sligtly toxic)Tingkat V (Sligtly toxic)– dosis : 500 - 5000 mg/kgdosis : 500 - 5000 mg/kg

• Tingkat VI (Practicaly non toxic)Tingkat VI (Practicaly non toxic)– dosis :5.000 - 15.000 mg/kg dosis :5.000 - 15.000 mg/kg

Page 24: TOKSIKOLOGI

2424