TOKSIKOLOGI EKSRESI

22

description

ppt toksikologi ekresi

Transcript of TOKSIKOLOGI EKSRESI

Page 1: TOKSIKOLOGI EKSRESI
Page 2: TOKSIKOLOGI EKSRESI
Page 3: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.

Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna bagi tubuh dan umumnya mengandun enzim.

Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus).

Page 4: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Ekskresi

Proses pengeluaran zat-zat sisa

metabolisme yang sudah tidak

berguna bagi tubuh.

Sisa metabolisme disebut dengan

EKSKRET.

Page 5: TOKSIKOLOGI EKSRESI
Page 6: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Ginjal (Ren)

Ginjal berbentuk kacang, berwarna merah yang mengendalikan banyaknya air dalam darah.

Letak ginjal pada rongga perut di sebelah kanan dan kiri ruas-ruas tulang belakang.

Panjang ginjal 6-7,5 cm, dan tebal 1,5-2,5 cm, pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram.

Ginjal mengeluarkan urea dan garam-garam mineral dari darah.

Page 7: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Fungsi GinjalGinjal memiliki fungsi:- Menyaring darah sehingga menghasilkan

urine- Membuang zat-zat yang membahayakan

tubuh (urea, asam urat)- Membuang zat-zat yang berlebihan dalam

tubuh (kadar gula)- Mempertahankan tekanan osmosis cairan

ekstraseluler- Mempertahankan keseimbangan asam dan

basa

Page 8: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Struktur Ginjal

korteks

Medula/Sumsum ginjal

glomerulus

Pembuluh kapiler

Arteri ginjal

Vena ginjal

ureter

Saluran pembawaHasil penyaringan

Page 9: TOKSIKOLOGI EKSRESI
Page 10: TOKSIKOLOGI EKSRESI

PROSES PEMBENTUKAN URINE

Page 11: TOKSIKOLOGI EKSRESI

1. Filtrasi

Merupakan proses penyaringan zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Filtrasi terjadi di dalam Glomerulus. Zat berukuran kecil seperti Glukosa, ion (Ca2+,PO4

3-) dan limbah nitrogen mengalami penyaringan dan masuk ke Kapsul Bowman. Sedangkan molekul besar seperti protein dan sel darah tertahan di dalam plasma darah dan mengalir meninggalkan glomerulus melalui Erteriol Eferen. Hasil Filtrasi disebut Filtrat Golmerulus atau Kapsul bowman.

2. Reabsorpsi

Merupakan proses penyerapan kembali filtrat Glomerulus yang masih mengandung zat – zat berguna bagi tubuh. Beberapa zat yang diserap kembali antara lain glukosa, garam – garam, ion anorganik, dan asam amino. Reabsorpsi terjadi dalam Tubulus Kontortus Proksimal. Hasil Reabsorpsi disebut Filtrat Tubulus atau Urine Sekunder.

3. Augmentasi

Merupakan proses pengeluaran zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Pada proses ini, pembuluh darah melepaskan zat – zat yang tak berguna sepeti ion hidrogen, kalium, dan amonium ke urine sekunder pada Tubulus kontortus Distal yang kemudian dialirkan ke Tubulus Kontortus kolektivus lalu menuju Saluran Pengumpul. Di saluran pengumpul berlangsung penyerapan air sehingga terbentuk urine sesungguhnya. Lalu urine dialirkan ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal urine mengalir melalui uretra menuju kantong kemih untuk disimpan sementara. Bila kantong kemih penuh, urine akan dikeluarkan melalui Uretra.

Page 12: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Hati (Hepar)Hati (hepar) adalah kelenjar terbesar

di dalam tubuh. Hati terletak di bagian teratas dalam

rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma.

• Pada orang dewasa, hati massanya mencapai 2.5 kg.• Sebagai alat ekskresi, hati berfungsi mengeluarkan zat-zat

sisa (ekskresi), mengeluarkan zat-zat yang tak bermanfaat maupun zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh (sekresi)

Page 13: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Struktur Hati

Page 14: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Fungsi HatiHati menghasilkan empedu (bilus) yang mengandung

zat sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa.Hati berfungsi:- Menyimpan gula dalam bentuk glikogen- Mengatur kadar gula darah- Tempat pembentukan urea dari amonia- Menawarkan racun- Membentuk vitamin A dari provitamin A- Tempat pembentukan fibrinogen protrombin

Page 15: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Proses di dalam HatiSel darah merah yang sudah tua (histiosita) dipecahdidalam hati.

Hb FeGlobin

Hemin

hati Sumsum tulang

Metabolisme protein

Pembentukan Hb baru

bilirubinurobilin

sterkobilin

urine

fesesUSUS

Page 16: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Kulit (integumen)Merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan merupakan

pelindung bagian dalam tubuh.Zat-zat yang dikeluarkan kulit adalah air, garam dan urea

dalam jumlah sedikit.Luas permukaan kulit pada orang dewasa sekitar 20.000 cm2

dengan ketebalan 0,01-0,5 cm.

Page 17: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Fungsi Kulit

Kulit berfungsi sebagai:- Mengeluarkan keringat- Melindungi bagian dalam tubuh dari gesekan,

kuman, penyinaran, panas dan zat kimia- Mengatur suhu tubuh- Menerima rangsangan dari luar- Mengurangi kehilangan air

Page 18: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Struktur Kulit

Page 19: TOKSIKOLOGI EKSRESI

PROSES PENGELUARAN KERINGAT

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.

Page 20: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Paru-paru (pulmo)Manusia memiliki

sepasang paru-paru yang terletak di rongga dada.

Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 + uap air.

Uap air dan CO2 berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan melalui lobang hidung.

Page 21: TOKSIKOLOGI EKSRESI

Struktur Paru-paru

Page 22: TOKSIKOLOGI EKSRESI

PROSES PENGELUARAN CO2 DAN H2O

Oksigen yang masuk ke paru – paru berikatan dengan hemoglobin membentuk oksihemoglobin dalam eritrosit yang mengalir menuju jaringan tubuh.

Setelah sampai di sel- sel tubuh, O2 dilepas dari ikatan oksihemoglobin dan keluar menuju jaringan lalu masuk ke sel – sel tubuh. Pada saat yang sama, CO2 dari sel – sel tubuh masuk ke dalam darah. Sebagian kecilnya bergabung dengan hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Kebanyakan CO2 membentuk HCO3

- dengan plasma darah.

Saat darah masuk ke dalam kapiler paru – paru, HCO3-

berubah di dalam eritrosit menjadi H2O dan CO2. CO2 meninggalkan sel eritrosit dan kapiler.