TOKSIKOLOGI

10
TOKSIKOLOGI Pendahuluan. Tubuh manusia dapat mengandung bahan berbahaya tanpa menderita gejala klinik. tolarable limits dan maximal allowable concentrations. Setiap zat kimia pada dasar bersifat racun. Terjadinya keracunan ditentukan oleh dosis dan cara pemberian. Dasar Pemeriksaan Toksisitas. Pemeriksaan toksisitas suatu obat atau zat kimia memerlukan : Data Farmakokinetik ( absorpsi ; distribusi, metabolisme = biotransformasi; dan ekskresi ). Data Farmakodinamik ( efek terhadap alat-alat tubuh yg sehat ) Data toksikologi ( percobaan-percobaan pada hewan )

Transcript of TOKSIKOLOGI

  • TOKSIKOLOGI Pendahuluan. Tubuh manusia dapat mengandung bahan berbahaya tanpa menderita gejala klinik. tolarable limits dan maximal allowable concentrations. Setiap zat kimia pada dasar bersifat racun. Terjadinya keracunan ditentukan oleh dosis dan cara pemberian.Dasar Pemeriksaan Toksisitas.Pemeriksaan toksisitas suatu obat atau zat kimia memerlukan : Data Farmakokinetik ( absorpsi ; distribusi, metabolisme = biotransformasi; dan ekskresi ). Data Farmakodinamik ( efek terhadap alat-alat tubuh yg sehat ) Data toksikologi ( percobaan-percobaan pada hewan )

  • TOKSIKOLOGI Pembagian Intoksikasi.Keracunan dapat terjadi karena beberapa hal : Self Poisoning. Penderita memakan suatu obat dalam dosis berlebihan ( dengan perkiraan dosis tidak membahayakan ; kadang-kadang coba-coba ) jadi bukan untuk bunuh diri.

    Attempted Suicide Penderita memang benar benar bermaksud bunuh diri kematian atau bisa sembuh apabila salah dalam perkiraan dosis.

    Accidental Poisoning. Suatu kecelakaan tanpa adanya faktor kesengajaan sama sekali.

    Homicidal Poisoning. Sengaja meracuni orang lain ( kriminal )

  • TOKSIKOLOGI

    Pembagian Intoksikasi berdasarkan waktu terjadinya.Keracunan Kronik. Sulit didiagnosis karena ( berhubungan dengan banyak obat ).

    Keracunan Akut. Lebih mudah dikenal : mendadak setelah memakan sesuatu dan sering mengenai banyak orang. Gejala dapat menyerupai setiap sindroma suatu penyakit : muntah, diare, konvulsi, koma, dsb.

    Pembagian menurut alat tubuh yang terkena.Saraf Pusat ; Jantung ; Hati ; Ginjal, dsb.Tetapi umumnya jarang mengenai satu alat tertentu.

  • TOKSIKOLOGI Penyebab IntoksikasiZat Kimia Obat ( Hipnotik Sedatif , Opium bunuh diri / penyalahgunaan ; Insektisida self poisoning atau kecelakaan ) Makanan ( singkong = sianida ; Enterotoksin stafilokokus ; Jamur )

    Mikro organisma MakananGejala IntoksikasiBanyaknya Obat Gejala menjadi aspesifikKeracunan Golongan obat tertentu dan diantaranya mempunyai gejala yg pasti.Obat Hipnotik : Koma dengan tonus dan refleks otot menurunObat Kolinergik : midriasis, takikardia, kulit merah dan panasPaling penting adalah Penilaian klinis ( meski penyebab belum diketahui ), misalnya derajat kesadaran dan respirasi pada permulaan keracunan.

  • TOKSIKOLOGI Gejala IntoksikasiKesadaran makin dalam koma, makin berat keracunanAda 4 tingkat :a. Tingkat I : Ngantuk,mudah diajak bicarab. Tingkat II : Sopor, dapat dibangunkan dengan rangsang minimal ( bicara keras atau goyang lengannya ).c. Tingkat III : Soporokomatus, hanya dapat bereaksi dengan rangsangan maksimal ( sternum dengan kepalan tangan ).d. Tingkat IV : Koma, tidak ada reaksi dengan rangsangan maksimal.

    Respirasi frekuensi dan volume semenit harus diperhatikan ( bisa penyebab kematian ).Tekanan Darah Syok ringan atau beratKejang Kejang harus dibedakan dengan epilepsi, kejang demamPupil dan Refleks EkstremitasBising Usus bergantung pada kesadaranJantung, dan lain lain.

  • TOKSIKOLOGI Peranan LaboratoriumPembuktian terakhir diagnosis keracunan : pemeriksaan analitik darah, air seni atau muntahan penderita ( kualitatif ; kuantitatif ).

    Terapi Intoksikasi.Terapi khusus : hemodialisis Pengobatan simtomatik Penggunaan antidotum

    Keadaan Darurat.Tindakan cepat harus tertuju pada : kegagalan pernafasan, syok, dan prevensi absorpsi obat lebih banyak.Kegagalan Pernafasan Penyebab : sekresi saliva dan bronkus menyumbat jalan pernafasan. Akibatnya : anoksia, gangguan keseimbangan asam-basa. Tindakan : Pengukuran pernafasan dengan Respirometer (volume 1 menit kurang dari 4 liter pemberian oksigen ), dan tindakan lain sesuai dengan keadaannya.

  • TOKSIKOLOGI Keadaan Darurat. Syok. Penyebab : depresi otot jantung dan berkurangnya curah jantung. Tindakan : Sikap Trendelenburg ; Pemberian metaraminol IM ; Pemberian infus dekstran ; Oksigen ; dan lain sesuai kondisi.

    Prevensi Absorpsi Obat. - Keracunan mengenai kulit : bersihkan dengan sabun dan air - Keracunan inhalasi : pindahkan keruang yang segar. - Keracunan tertelan : menimbulkan muntah, bilas lambung, pemberian pencahar.

    Tindakan simtomatik lain.Sama dengan pengobatan penyakit : pemberian barbiturat atau diazepam untuk kejang-kejang : cairan IV untuk keseimbangan air dan elektrolit ; mengatasi payah ginjal ; pemberian antibiotika pada komplikasi peradangan paru paru.

  • TOKSIKOLOGI Keadaan Darurat.Ada beberapa cara untuk mempercepat pengeluaran racun dari dalam tubuh : transfusi ; dialisis peritoneal ; diuresis paksa ; hemodialisis ; hemoperfusi.

    BEBERAPA KERACUNAN DENGAN TINDAKAN TERAPINYA

    NAMA ZATPERKIRAAN DOSIS LETALTANDA DAN GEJALATERAPIAlkohol ( etil )

    Aminopirin ( Antalgin )

    Sianida ( singkong )

    Muntah, delirium dan depresi SSP

    Angioneurotik edema dan kelainan kulit, eksaltasi, kadang kadang agranulositosis

    Mual, muntah, pernafasan cepat, delirium, sianosis, komaSimtomatik : Beri kopi tubruk, emetik dengan mustard satu sendok makan dalam air atau garam dapur.

    Simtomatik : Gejala-gejala kulit dan neurotik edema dapat diberikan antihistamin dan 0,3 ml efineprin 1 sub kutan.

    Beri segera 10 ml Na-nitrit 3% IV setelah beberapa menit disusul dengan 50 ml Na-tiosulfat 25 %

  • TOKSIKOLOGI KERACUNAN DENGAN TINDAKAN TERAPINYA

    NAMA ZATPERKIRAAN DOSIS LETALTANDA DAN GEJALATERAPIAnilin ( Asetanilid, Fenasetin, Asetominofen

    Antihistamin6 20 gAkut :Methemoglobinemia dengan sianosis. Darah berwarna coklat, kulit dingin, tekanan darah turun, nadi lemah, pernafasan cepat, dangkal. Delirium dan perangsangan SSP. KomaKonik :Nefritis menahun, anemia.

    Depresi SSP sampai koma. Kejang disusul dengan depresi pernafasan. Mulut kering. TakikardiaVitamin C 1 g IVBiru metilen 1%, 1 mg/kg BB, IV perlahan lahan.Simtomatik dengan perhatian terhadap sirkulasi dan pernafasan.

    Hentikan pemakaian obat dan selanjutnya simtomatik.

    Simtomatik : perhatikan pernafasan. Bila perlu diberi antikonvulsan ; tiopental 2-5% , 3 4 ml secara IV

  • TOKSIKOLOGI KERACUNAN DENGAN TINDAKAN TERAPINYA

    NAMA ZATPERKIRAAN DOSIS LETALTANDA DAN GEJALATERAPIAsam borat

    Atropin ( Alkaloid beladona dan antikolinergik lain )

    Barbiturat( fenobarbital )15 g

    500-1000 mg

    5 gMuntah, diare, suhu badan menurun, rasa lemah, sakit kepala, tidak tenang, rash erythemateus

    Mulut kering, kulit merah dan panas, penglihatan kabur dan midriasis, takikardia, retensi urine, delirium, halusinasi dan koma

    Refleks berkurang, depresi pernafasan, koma, syok. Pupil kecil, dilatasi pada akhirnyaSimtomatik ; Diuresis paksa

    Simtomatik. Beri susu. Bilas lambung dengan air. Kateter air seni. Perhatikan pernafasan dan sistem kardiovaskular.

    Bilas lambung walaupun sudah lebih dari 4 jam. Tinggalkan larutan MgSO 30 g dalam usus. Beri kopi tubruk