TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

94
LA MAN KINEMA TANN 2017 NOMOR : LKIN-1004/PW10/6/2017 TANGGAL : 28 DESEMBER 2017 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA BARAT

Transcript of TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Page 1: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

LAMANKINEMATANN 2017

NOMOR : LKIN-1004/PW10/6/2017TANGGAL : 28 DESEMBER 2017

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI JAWA BARAT

Page 2: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Laporan K

m

de

Ke

Ta

di

1.

2.

3.

20

BP

de

Bi

Pe

m

da

da

di

ta

KATA PENGANTAR

inerja 2017 i

alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good

governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas

pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan

komitmen organisasi penyelenggara negara dalam

empertanggung-jawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya sesuai

ngan tugas dan kewenangannya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

uangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29

hun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) maka

susun Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.

Tujuan disusunnya laporan kinerja adalah:

Media pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;

Sarana untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kinerja; dan

Informasi bagi kepentingan pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu kepada Perjanjian Kinerja Tahun

17 sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan

KP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019. Laporan Kinerja ini disusun sesuai

ngan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

rokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

laporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Berkat kebersamaan, kedisiplinan serta kerja keras dari seluruh jajaran dengan

emperhatikan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan

pat dilaksanakan dengan capaian kinerja yang memuaskan. Hal ini menjadi modal

sar peningkatan pelaksanaan tugas dan fungsi sehingga sumber daya yang

miliki dapat dimanfaatkan secara lebih optimal dan berkelanjutan untuk mengatasi

ntangan di masa yang akan datang.

D

Page 3: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090
Page 4: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 iii

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR GRAFIK v

DAFTAR TABEL vi

IKHTISAR EKSEKUTIF vii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi 1

B. Aspek Strategis Organisasi 4

C. Kegiatan Layanan Produk Organisasi 6

D. Struktur Organisasi 8

E. Sistematika Penyajian 11

BAB II PERENCANAAN KINERJA 12

A. Rencana Strategis 2015-2019 12

1. Pernyataan Visi 12

2. Pernyataan Misi 13

3. Tujuan Strategis 13

4. Sasaran Strategis 14

5. Indikator Kinerja Utama 15

6. Kebijakan 17

7. Program dan Kegiatan 18

B. Perjanjian Kinerja 2017 22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27

A. Ringkasan Capaian Kinerja 26

B. Rincian dan Analisis Capaian Kinerja 28

C. Akuntabilitas Keuangan 69

BAB IV PENUTUP 76

LAMPIRAN : 1. Penjabaran Indikator Kinerja Utama

DAFTAR ISI

Page 5: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 iv

Halaman

Gambar 1.1 Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat 3

Gambar 1.2 Struktur Organisasi 8

DAFTAR GAMBAR

Page 6: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 v

Halaman

Grafik 1 Capaian Indikator Kinerja Outcome vii

DAFTAR GRAFIK

Page 7: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 vi

Halaman

Tebel 2.1 Misi dan Tujuan 14

Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis 15

Tabel 2.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP

Jawa Barat 16

Tebel 2.4 Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Program 20

Tabel 2.5 Sasaran dan Indikator Kinerja Program dan Kegiatan

serta Target Tahun 2017 23

Tabel 2.6 DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 26

Tebel 3.1 Ringkasan Capaian Kinerja 29

Tabel 3.2 Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 Perbaikan

Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan

Keuangan Negara 33

Tabel 3.3 Capaian Kinerja Kegiatan (Output) Sasaran Strategis 1 41

Tabel 3.4 Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Meningkatnya

Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi 48

Tabel 3.5 Level Maturitas SPIP Kabupaten/Kota Tahun 2017 54

Tabel 3.6 Capaian Kinerja Kegiatan (Output) Sasaran Strategis 2 61

Tabel 3.7 Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Meningkatnya

Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah 63

Tabel 3.8 Level Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota Tahun 2017 68

Tabel 3.9 Capaian Kinerja Kegiatan (Output) Sasaran Strategis 3 69

Tabel 3.10 Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Meningkatnya

Kualitas Pelayaan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP 71

Tabel 3.11 Capaian Kinerja Kegiatan 72

Tabel 3.12 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2017

(sebelum rekonsiliasi dengan KPPN) 74

Tabel 3.13 Rincian Pengembalian Belanja per Program

(sebelum rekonsiliasi dengan KPPN) 74

Tabel 3.14 Realisasi Kegiatan yang Bersumber Dana dari Kemitraan 75

Tabel 3.15 Anggaran dan Realisasi per Sasaran Strategis 75

DAFTAR TABEL

Page 8: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan K

s

s

c

d

(

in

b

d

ta

8

IKHTISAR EKSEKUTIF

inerja 2017 vii

aporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

merupakan dokumen untuk mempertanggung-jawabkan

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan

elama Tahun 2017 dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

ecara sistematis dan melembaga.

Pertanggungjawaban kinerja tersebut dilakukan dengan membandingkan

apaian kinerja Tahun 2017 dengan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 yang

isusun pada awal tahun sebagai bagian dari penjabaran Rencana Strategis

Renstra) periode Tahun 2015-2019.

Pengukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dilakukan terhadap

dikator kinerja (outcome) yang ditetapkan dalam dokumen PK Tahun 2017

erdasarkan 8 (delapan) sasaran program. Dari 27 (dua puluh tujuh) indikator yang

iukur 29,63% telah sesuai target, 55,56% di atas target dan 14,81% di bawah

rget. Dengan demikian, secara umum capaian kinerja Tahun 2017 sebesar

5,18% dapat tercapai.

Grafik.1Capaian Indikator Kinerja Outcome

Sesuai Target[VALUE]%

Diatas Target[VALUE]%

Dibawah Target[VALUE]%

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

L

Page 9: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 viii

Sedangkan capaian indikator kinerja output untuk 4 kegiatan secara umum

tercapai mengingat dari 6 (enam) indikator output yang ada, hampir seluruh

indikator tersebut mencapai target atau 100% dari total indikator. Pencapaian target

output tersebut telah sesuai dengan kebijakan penetapan target yang ditetapkan

BPKP Pusat .

Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan proses berakuntabilitas adalah:

1. Keselarasan antar dokumen perencanaan yaitu Renstra, Perkin dan PKP2T

belum sepenuhnya terbangun. Masih dijumpai perbedaan target antara Perkin

dengan PKP2T maupun Renstra.

2. Kelemahan dalam penyajian capaian kinerja saat ini dan/atau sampai dengan

saat ini dibandingkan dengan target kinerja akhir periode Renstra. Kondisi ini

disebabkan masih adanya kelemahan dalam perumusan Indikator Kinerja

Utama khususnya yang terkait dengan tipe/jenis penghitungan IKU yang terbagi

atas tipe penghitungan yang kumulatif dan non-kumulatif sebagaimana yang

dimaksud Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman

Penyusunan IKU dan Permen PAN dan RB Nomor 47 Tahun 2011 sebagai

referensi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, perlu dilaksanakan hal-hal

sebagai berikut:

1. Perbaikan sistem perencanaan dengan menjaga keselarasan antar dokumen

perencanaan dengan komitmen semua pihak penanggung jawab kegiatan.

2. Perbaikan definisi dan rumusan indikator kinerja outcome, sistem pengumpulan

data kinerjanya serta cara mengukur indikator hasil (outcome) yang disepakati

oleh semua pihak yang terlibat pada awal tahun agar terdapat kesamaan

pandang terhadap capaian outcome tersebut pada saat penyusunan Laporan

Kinerja akhir tahun.

Page 10: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Laporan Kinerja 2017 1

A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi

rganisasi BPKP ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden

Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan (BPKP). BPKP merupakan aparat

pengawasan intern pemerintah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BPKP mempunyai tugas

dan fungsi yang terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang

pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.

Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi BPKP di Daerah maka

dibentuk Kantor Perwakilan BPKP di setiap Provinsi. Atas dasar pertimbangan

tersebut Kepala BPKP menetapkan organisasi dan tata kerja Perwakilan BPKP

sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Mengacu pada regulasi di atas, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

serta Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Jawa Barat sebagai berikut:

1. Kedudukan

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat merupakan instansi vertikal BPKP di

Provinsi Jawa Barat yang berada dan bertanggungjawab kepada Kepala

BPKP.

2. Tugas Pokok

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas:

a. melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan

negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

BAB I

PENDAHULUAN

O

Page 11: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 2

b. melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;

c. melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan

atau atas permintaan Kepala Daerah;

d. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan

e. melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang

pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan rencana dan program;

b. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;

c. pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas

permintaan daerah;

d. pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat

strategis dan/atau lintas kementerian/lembaga/wilayah;

e. pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di

wilayah kerjanya;

f. pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah;

g. pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;

h. pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah,

BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah

Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;

i. pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain

yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan

usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta

Page 12: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 3

kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan

luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dari laporan

akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain

yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha

milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-perundangan;

k. audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan

keuangan negara, badan usaha milik negara,

dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan

pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran

pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka

penghitungan kerugian keuangan negara serta pemberian

keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah

lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan;

l. pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta

pengendalian mutu pengawasan; dan

m. pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

Gambar 1.1

Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

Page 13: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 4

B. Aspek Strategis Organisasi

Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

(tupoksi), Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat tidak lepas dari pengaruh

lingkungan strategis.

Lingkungan strategis yang berpengaruh adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian Intern pada Instansi Pemerintah

Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel, Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan Walikota/

Bupati wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan

pemerintahan. Atas dasar tersebut diperlukan sistem pengendalian intern

yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Hal ini bertujuan untuk

memberikan keyakinan memadai (reasonable assurance) bagi tercapainya

efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan

negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sistem ini

diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah.

Mandat baru yang diemban BPKP adalah sebagai Auditor Presiden

yang memiliki tugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara dan sebagai pembina SPIP untuk seluruh instansi

pemerintah.

BPKP sebagai Auditor Presiden mengemban mandat untuk melakukan

pengawasan terhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai pembina

SPIP untuk menjamin berlangsungnya penerapan SPIP di seluruh instansi

pemerintah khususnya di Provinsi Jawa Barat.

2. Tuntutan Terselenggaranya Kepemerintahan yang Baik (Good

Governance)

Perkembangan paradigma kepemerintahan menuju ke arah ”Good

Governance” dan penciptaan administrasi yang berdaya guna, berhasil guna,

Page 14: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 5

dan berkeadilan telah membuka kesadaran bagi setiap orang, terutama

aparat pemerintah, untuk senantiasa tanggap akan tuntutan lingkungannya

dengan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik secara transparan dan

berakuntabilitas. Terhadap tuntutan ini, BPKP telah berusaha keras

memenuhinya dengan memberikan bukti antara lain dengan ditetapkannya

salah satu tupoksi berupa evaluasi terhadap pelaksanaan ”good corporate

governance” dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat

dan Daerah.

3. Tuntutan Masyarakat untuk Terbentuknya Aparatur yang Bersih dan

Bebas dari Praktek-Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)

Perkembangan yang terjadi di masyarakat pada saat ini adalah makin

tumbuhnya kesadaran bahwa praktek-praktek KKN harus diberantas.

Tuntutan masyarakat tersebut mempengaruhi tugas dan fungsi Perwakilan

BPKP Provinsi Jawa Barat sebagai lembaga pengawasan dalam memerangi

KKN dengan cara edukatif, preventif, dan represif.

Hal ini ditandai dengan adanya salah satu tugas pokok dan fungsi

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yaitu melakukan investigasi terhadap

indikasi penyimpangan yang merugikan negara, BUMN, dan badan lain yang

di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, audit terhadap hambatan

kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit pada instansi

penyidik serta instansi pemerintah lainnya. Juga dilakukan sosialisasi anti

korupsi sebagai langkah edukatif mencegah korupsi.

4. Tuntutan Stakeholders akan Audit Independen

Kepercayaan stakeholders akan audit independen dari BPKP semakin

hari semakin meningkat baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas.

Hal ini mengharuskan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat untuk menjaga

kepercayaan tersebut dengan meningkatkan kualitas hasil audit. Hal tersebut

terus diupayakan secara berkesinambungan dengan meningkatkan kualitas

SDM dan sarana prasarana pendukungnya.

Diantara kebutuhan stakeholders tersebut, yaitu kebutuhan Menteri

Keuangan dan pemberi pinjaman luar negeri akan audit independen yang

Page 15: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 6

obyektif yang kemudian ditindaklanjuti dengan permintaan audit umum/

operasional kepada BPKP Pusat untuk melakukan audit atas kegiatan

Instansi Pemerintah Pusat/Daerah yang menggunakan dana APBN dan/atau

pinjaman luar negeri, telah disikapi oleh Perwakilan dengan pelaksanaan

penugasan audit berdasarkan permintaan tersebut di atas.

C. Kegiatan Layanan Produk Organisasi

Sesuai dengan dokumen Rencana Strategis, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa

Barat melaksanakan jenis kegiatan pengawasan sebagai berikut:

1. Pre-emptif

Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur

yang diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik,

dan pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya

penyakit birokrasi yang bersifat laten.

2. Preventif

Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk

memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan

peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen

risiko, dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-

unsur manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang

berlangsungnya moral hazard di birokrasi.

3. Represif

Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi

perhitungan kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak

diketemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya

adalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan

perbuatan melawan hukum.

Untuk menjaga konsistensi nomenklatur perencanaan dan penganggaran,

kegiatan pengawasan BPKP disesuaikan dengan nomenklatur yang rumusannya

mencerminkan tugas dan fungsi eselon II/satker yang berisi komponen kegiatan

Page 16: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 7

untuk mencapai keluaran dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan dari

masing-masing eselon II teknis akan menghasilkan rekomendasi sebagai indikator

kinerja pengawasannya. Rekomendasi dihasilkan melalui pelaksanaan komponen

kegiatan, baik komponen teknis pengawasan dengan menggunakan berbagai alat

(tools) pengawasan seperti audit, reviu, evaluasi, pemantauan maupun komponen

yang mendukung langsung kegiatan seperti penyusunan dan diseminasi pedoman,

pemantauan pelaksanaan pengawasan, tabulasi dan lain-lain. Selain itu, terdapat

pelaksanaan dukungan pengawasan meliputi penyiapan kultur organisasi, penyiapan

profesionalisme SDM, penyiapan SOP pelaksanaan kegiatan, penyiapan sarana dan

prasarana dan lain-lain yang mendukung secara tidak langsung kegiatan teknis

pengawasan.

Sesuai dengan kebijakan pengawasan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa

Barat melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen

pemerintahan. Beberapa kegiatan unggulan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Barat antara lain mencakup:

1. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008;

2. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan;

3. Sistem Keuangan Desa (Siskeudes);

4. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Perencanaan;

5. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

6. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance

Enhancement Program);

7. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;

8. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor

Publik;

9. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD;

10.Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO;

11. Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan;

12.Audit Investigatif;

13.Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara;

14.Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan;

15.Program Anti Korupsi (PAK);

Page 17: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 8

Gambar 1.3

Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Jabar

16.Fraud Control Plan (FCP);

17. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur;

18. Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor.

D. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Perwakilan

BPKP yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat, secara yuridis formal

dibentuk berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan Nomor 17 Tahun 2016 tanggal 17 November 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, Provinsi

Sumatera Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Jawa

Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sulawesi

Selatan. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat mengalami perubahan struktur

organisasi yang disesuaikan dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun

2016 tentang Perubahan atas Perka BPKP Nomor 16 Tahun 2014 tentang

Koordinator Pengawasan di Lingkungan BPKP. Dengan diberlakukannya

regulasi tersebut maka kedudukan masing-masing Bidang Pengawasan yang

semula dipimpin oleh seorang Kepala Bidang diubah menjadi dibawah kendali

Koordinator Pengawasan (Korwas) dan setiap Bidang Pengawasan memiliki 2

(dua) Korwas. Adapun Sub Bagian Program dan Pelaporan yang semula berada

di bawah rumpun Bagian Tata Usaha berubah menjadi Bidang Program dan

Pelaporan serta Pembinaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (P3A) yang

dipimpin oleh seorang Korwas. Bagan struktur organisasi Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

Page 18: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 9

Penjelasan:

a. Bagian Tata Usaha

Bagian ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program

pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam,

perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan dan pelaporan hasil

pengawasan.

Bagian Tata Usaha terdiri dari 3 (tiga ) Sub Bagian yaitu:

1) Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian dan pengembangan pegawai.

2) Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.

3) Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan persuratan,

perlengkapan, urusan dalam dan rumah tangga serta pengelolaan

perpustakaan.

b. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat

Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program,

pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan

luar negeri yang diterima pemerintah pusat, serta pengawasan

penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi hasil

pengawasan.

c. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah

Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program,

pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah daerah atas permintaan daerah

serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas dan evaluasi

hasil pengawasan.

d. Bidang Akuntan Negara

Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program,

dan pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan Good Corporate

Page 19: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 10

Governance dan laporan akuntabilitas kinerja Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) maupun Badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan

Pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atas permintaan Daerah,

serta evaluasi hasil pengawasan.

e. Bidang Investigasi

Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program,

pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan

negara, BUMN/D dan badan-badan lain yang didalamnya terdapat

kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran

pembangunan, pemeriksaan klaim dan eskalasi dan pemberian bantuan

pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya maupun

kegiatan pengawasan yang bersifat pre-emptif dan preventif dalam rangka

mewujudkan aparatur yang bersih dan bebas dari praktek-praktek Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme (KKN).

f. Bidang Program, Pelaporan dan Pembinaan Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (P3A)

Bidang ini mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan

program serta penyusunan laporan berkala hasil pengawasan, dan

melakukan pembinaan untuk peningkatan kapabilitas APIP di wilayah Jawa

Barat.

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok ini mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan

fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Page 20: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 11

E. Sistematika Penyajian

BAB I Pendahuluan

Menjelaskan tentang Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi,

Aspek Strategis Organisasi, Struktur Organisasi dan Sistematika

Penyajian

BAB II Perencanaan Kinerja

Menjelaskan tentang Rencana Strategis Tahun 2015-2019 dan

Perjanjian Kerja Tahun 2017

BAB III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan Capaian Kinerja dan Analisis Capaian Kinerja

BAB IV Penutup

Page 21: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Laporan Kinerja 2017 12

A. Rencana Strategis 2015 - 2019

encana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan

yang memuat visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan serta

program dan kegiatan dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi

(tupoksi) organisasi.

Visi, Misi dan Tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

BPKP Tahun 2015-2019 sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala

BPKP Nomor 2 Tahun 2015, menjadi acuan bagi Perwakilan BPKP Provinsi

Jawa Barat dalam mewujudkan tupoksinya dalam bentuk Renstra Perwakilan.

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019 ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Perwakilan Nomor KEP-189/PW/10/1/2015 tanggal

27 April 2015 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Perwakilan

Nomor KEP-170/PW/10/1/2016 tanggal 27 Juni 2016, selain itu sehubungan

dengan adanya penajaman indikator kinerja program, maka dibuat Suplemen

Renstra Nomor S-1594 tanggal 15 Mei 2017. Penjabaran Renstra Perwakilan

diuraikan sebagai berikut:

1. Pernyataan Visi

Gambaran masa depan yang diharapkan dan menjadi komitmen bagi

segenap anggota organisasi serta memberikan motivasi dalam pelaksanakan

kegiatan. Sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsinya sebagai instansi

vertikal BPKP di Daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat tidak

menyusun Visi dan Misi sendiri, tetapi melaksanakan Visi dan Misi yang

ditetapkan BPKP. Berdasarkan hal tersebut di atas, Visi Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

R

Page 22: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 13

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk

Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

dan Pembangunan Nasional”

1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan nasional guna mendukung tata

kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih

dan efektif

2. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah yang efektif

3. Mengembangkan kapabilitas pengawasan intern

pemerintah yang profesional dan kompeten

4. Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan

Keputusan yang Andal

2. Pernyataan Misi

Misi BPKP merupakan implementasi dari visi yang memuat pernyataan

tentang tujuan organisasi dalam bentuk produk dan pelayanan, nilai-nilai yang

dianut serta cita-cita di masa mendatang.

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat melaksanakan misi dari BPKP yaitu:

3. Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan penjabaran dari pernyataan Misi yang akan

dicapai dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun.

Dengan mengacu sepenuhnya pada tujuan yang telah ditetapkan oleh

BPKP Pusat, 4 (empat) Tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang

telah disepakati terkait dengan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai

berikut:

Page 23: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 14

Tabel 2.1

Misi dan Tujuan

MISI TUJUAN

1. Menyelenggarakan pengawasan

intern terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan

pembangunan nasional guna

mendukung tata kelola

pemerintahan dan korporasi yang

bersih dan efektif

1.1 Peningkatan Kualitas Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional yang

Bersih dan Efektif.

2. Membina penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang efektif.

2.1 Peningkatan Efektivitas

Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah.

3. Mengembangkan kapabilitas

pengawasan intern pemerintah

yang profesional dan kompeten.

3.1 Peningkatan Kapabilitas

Pengawasan Intern Pemerintah

yang Profesional dan Kompeten.

4. Menyelenggarakan Sistem

Dukungan Pengambilan

Keputusan yang Andal.

4.1 Terselenggaranya Sistem

Dukungan Pengambilan Keputusan

yang Andal.

4. Sasaran Strategis

Sasaran Strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari Tujuan, yang

dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun

waktu lebih pendek dari Tujuan. Sebagaimana Tujuan, Sasaran Strategis

merupakan kondisi yang diharapkan dapat diciptakan dalam kurun waktu

tertentu yang lebih pendek dari Tujuan.

Dengan memperhatikan Sasaran Strategis yang telah ditetapkan BPKP Pusat

dan sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor 2

Tahun 2015 tanggal 2 April 2015 tentang Rencana Strategis BPKP Tahun

2015-2019, Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 Tahun 2016 tanggal 21 April

Page 24: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 15

2016 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan BPKP Tahun 2015-2019

serta tugas pokok dan fungsi serta kewenangan yang dapat dilaksanakan

oleh Perwakilan BPKP di daerah, 4 (empat) Sasaran Strategis Perwakilan

BPKP Provinsi Jawa Barat untuk Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Tujuan dan Sasaran Strategis

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

1.1 Peningkatan Kualitas

Akuntabilitas

Pengelolaan

Keuangan dan

Pembangunan

1.1.1 Perbaikan Pengelolaan Program PrioritasNasional dan Pengelolaan Keuangan

Negara

2.1 Peningkatan EfektivitasPenyelenggaraan SistemPengendalian Intern

Pemerintah.

2.1.1 Meningkatnya Kualitas Penerapan

SPIP Pemda / Korporasi

3.1 Peningkatan KapabilitasPengawasan InternPemerintah yangProfesional dan

Kompeten.

3.1.1 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan

Intern Pemerintah Daerah

4.1 Terselenggaranya SistemDukungan Pengambilan

Keputusan yang Andal.

4.1.1 Meningkatnya Kualitas PelayananDukungan Teknis dalam Pengawasan

BPKP

5. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 Tahun

2016 tanggal 21 April 2016 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan

BPKP Tahun 2015-2019 pada bagian mengenai IKU Perwakilan.

Page 25: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 16

Tabel 2.3

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama

Perwakilan BPKP

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATOR KINERJAUTAMA

SUMBER DATA

1. PerbaikanPengelolaan ProgramPrioritas Nasional danPengelolaan

Keuangan Negara

1. Perbaikan Tata Kelola,Manajemen Risiko, danPengendalian InternPengelolaan Keuangan

Negara

Tindak lanjut rekomendasiperbaikan tata kelola,manajemen risiko, danpengendalian intern

pengelolaan keuangan negara

2. Persentase Tindak LanjutRekomendasi Perbaikan TataKelola, Manajemen Risiko, danPengendalian InternPengelolaan Korporasi

Tindak Lanjut Rekomendasi

3. Penyerahan HasilPengawasan Keinvestigasiankepada Aparat PenegakHukum/K/ L/P/K

Tindak Lanjut RekomendasiHasil Pengawasan Bidang

Keinvestigasian

2. MeningkatnyaKualitas PenerapanSPIP Pemda /Korporasi

1. Maturitas SPIP PemerintahProvinsi (Level 3)

Hasil evaluasi maturitas SPIP

2. Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3)

Hasil rating Kemenneg BUMN

3. Persentase BUMN/AnakPerusahaan dengan SkorGCG Baik

Hasil rating oleh KemennegBUMN

4. Persentase BUMN/AnakPerusahaan yang Kinerjanya

Berpredikat Minimal A (Baik)

Hasil evaluasi BPKP

5. Persentase BUMD yangKinerjanya MinimalBerpredikat Baik dari BUMDyang Dibina

Hasil evaluasi BPKP

6. Persentase BLUD yangKinerjanya Minimal Baik dari

BLUD yang Dibina

Hasil evaluasi BPKP

3. MeningkatnyaKapabilitasPengawasan InternPemerintah Daerah

1. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 3)

Hasil evaluasi kapabilitas APIP

2. Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten / Kota (Level 3)

Hasil evaluasi kapabilitas APIP

Page 26: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 17

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATOR KINERJAUTAMA

SUMBER DATA

3. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 2)

Hasil evaluasi kapabilitas APIP

4. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten / Kota (Level 2)

Hasil evaluasi kapabilitas APIP

5. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 1)

Hasil evaluasi kapabilitas APIP

6. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)

Hasil evaluasi kapabilitas APIP

Dengan memperhatikan Permenpan Nomor 9 Tahun 2007 tentang

Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi

Pemerintah dan Permenpan Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman

Penyusunan Indikator Kinerja Utama dan beberapa referensi terkait maupun

berdasarkan pada best practice, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

menyusun penjabaran lebih lanjut atas IKU tersebut untuk dapat

dipergunakan dalam penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP), termasuk untuk kepentingan dalam penyusunan

Renstra dan Laporan Kinerja.

Beberapa penyesuaian dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

dalam menyusun penjabaran IKU dengan memperhatikan tugas pokok dan

fungsi serta kewenangan yang dimiliki namun tetap menjaga keselarasan

dengan Renstra BPKP Tahun 2015-2019.

Terkait hal tersebut, penjabaran lebih lanjut IKU Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Barat yang dipergunakan dalam penerapan SAKIP

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran I.

6. Kebijakan

Dalam rangka pencapaian visi dan misi, BPKP menyusun strategi yang

menyeimbangkan pemenuhan kepentingan pihak luar dan pembenahan ke

dalam dengan mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) yang

Page 27: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 18

dimodifikasi sesuai dengan karakteristik organisasi publik. Dengan

menggunakan pendekatan strategi berimbang (balanced scorecard), maka

tujuan-tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders dan

perspektif manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan

tujuan-tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses internal dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam.

Peta strategi tersebut merupakan penjabaran hal-hal yang sifatnya

strategis dan menjadi roadmap bagi organisasi dalam mencapai Visi, Misi dan

Tujuan melalui penggunaan 4 (empat) perspektif berikut:

Manfaat bagi Stakeholder,

Manfaat bagi Auditan/Pengguna Jasa,

Proses Internal, dan

Pertumbuhan dan Pembelajaran.

Dengan menggunakan keempat perspektif tersebut, BPKP menetapkan

arah kebijakan dan strategi tahun 2015-2019 dalam wujud program dan

kegiatan. Arah kebijakan dan strategi tersebut ditetapkan untuk menjawab

tantangan dan permasalahan yang dihadapi BPKP dalam lima tahun

mendatang.

7. Program dan Kegiatan

Program BPKP merupakan penjabaran dari Kebijakan sesuai dengan

Visi dan Misi BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi BPKP

yang berisikan program dan kegiatan untuk mencapai hasil pengawasan

dengan indikator kinerja yang terukur. Program dan kegiatan tersebut

sekaligus penjabaran tugas pokok dan fungsi BPKP untuk mewujudkan

sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat melaksanakan program yang

telah ditetapkan dalam Renstra BPKP 2015-2019, dimana program tersebut

mengacu pada kebijakan restrukturisasi program yang tercantum dalam

Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019. Pada

Page 28: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 19

dasarnya terdapat 2 (dua) jenis Program yang dilaksanakan yaitu Program

Teknis dan Program Generik.

Program Teknis merupakan program-program yang menghasilkan

pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal) ;

sedangkan Program Generik merupakan program-program yang bersifat

pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau

administrasi pemerintahan.

Berdasarkan Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh BPKP

(Pusat), dalam praktiknya Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat mencakup beberapa hal sebagai

berikut:

a. Program Teknis

Program Teknis BPKP berupa program pengawasan intern akuntabilitas

keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan

penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (Program 06),

yang mencakup beberapa kegiatan antara lain:

1) Pengendalian/Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas

Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan

Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga/Instansi Pemerintah

Daerah

2) Pengendalian/Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas

Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPI Korporasi

(Badan Usaha Milik Negara/Daerah)

3) Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas

Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan

Penyelenggaraan SPIP Terkait Investigasi dan Hambatan Kelancaran

Pembangunan;

4) Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur;

5) Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor; dan

6) Penyelenggaraan, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi

Pengawasan;

Page 29: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 20

b. Program Generik

Program Generik berupa program dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya (Program 01) yang mencakup beberapa

kegiatan antara lain:

1) Penyusunan Perencanaan, Koordinasi, Pemantauan dan Evaluasi;

2) Pengelolaan dan Pengembangan SDM dan Organisasi Tata Laksana;

3) Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan;

4) Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP,

5) Fasilitasi Dukungan Manajemen BPKP; dan

6) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP.

Dalam menetapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan

untuk mencapai sasaran strategis, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

mengikuti Kebijakan Pengawasan yang ditetapkan BPKP dan dituangkan

dalam Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK) serta

Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T).

Tabel 2.4

Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Program

No Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Program

Program 06 : Program Pengawasan Intern Akuntabilitas KeuanganNegara dan Pembangunan Nasional Serta PembinaanPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan

Keuangan Negara/Korporasi

1. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan

Program Nasional

2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan

Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi

3. Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/K/

L/P/K

2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi

1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

2. Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

Page 30: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 21

No Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Program

3. Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik

4. Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik)

5. Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina

6. Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina

3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah

1. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota (Level 3)

3. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota (Level 2)

5. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)

6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

Program 01 : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya BPKP

4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam PengawasanBPKP

1. Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1-10)

Page 31: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 22

B. Perjanjian Kinerja 2017

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi serta Tujuan yang

ditetapkan, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat telah menyusun dan

menetapkan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 yang merupakan rencana

tahunan mengenai Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan berikut

penetapan Sasaran dan indikator kinerja Program dan Kegiatan serta target-

target yang ingin dicapai pada Tahun 2017.

Dengan memperhatikan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017, Renstra

Perwakilan Tahun 2015-2019, penetapan IKU Perwakilan, Laporan Kinerja

Perwakilan tahun sebelumnya dan dokumen perencanaan terkait lainnya,

penyajian Bab III Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

Tahun 2017 mencakup 27 indikator kinerja Program dan 6 indikator kinerja

Kegiatan untuk mencapai 8 sasaran Program. Keterkaitan antara jumlah

indikator kinerja Program (outcome) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang

memberikan kontribusi terhadap pencapaian outcome Unit Kerja Eselon I dan

BPKP Pusat dengan capaian kinerja kegiatan (output) Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Page 32: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 23

Tabel 2.5Sasaran dan Indikator Kinerja Program dan Kegiatan serta Target

Tahun 2017

SASARANPROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJAPROGRAM/KEGIATAN

satuan Target

(1) (2) (3) (4)

A. PROGRAM TEKNIS

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM

1.

Perbaikan PengelolaanProgram PrioritasNasional dan PengelolaanKeuangan

Negara/Korporasi

1.01

Perbaikan Tata Kelola, ManajemenRisiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Program Nasional

% 55,00

1.02

Persentase Tindak Lanjut RekomendasiPerbaikan Tata Kelola, ManajemenRisiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Korporasi

% 55,00

2.

Meningkatnya efektivitashasil pengawasan

keinvestigasian2.01

Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan di

persidangan

% 40,00

2.02

Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan oleh

APH

% 70,00

2.03

Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K

% 60,00

2.04Persentase hasil audit penyesuaian

harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K% 70,00

2.05Persentase hasil audit klaim yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K% 0,00

3.

Meningkatnyapenyelesaian hambatanpelaksanaan

pembangunan nasional

3.01

Persentase penyelesaian hambatan

kelancaran pembangunan% 70,00

4.

Meningkatnya kualitastata kelola pemerintahandan korporasi dalam

pencegahan korupsi

4.01

Persentasi K/L/P/K yangmengimplementasikan FCP (termasuk

FRA)

% 50,00

Page 33: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 24

5.Meningkatnya kepedulianK/L/P/K dan masyarakat

terhadap korupsi5.01

Persesentase K/L/P/K anggotaKomunitas Pembelajar Anti Korupsi

(KPAK)

% 60,00

6.

Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP Pemda /

Korporasi6.01

Maturitas SPIP Pem. Provinsi (Level 3) % 0,00

6.02Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/

Kota (Level 3)% 22,22

6.03 Maturitas SPIP Pem. Provinsi (Level 2) % 0,00

6.04Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/

Kota (Level 2)% 22,22

6.05 Maturitas SPIP Pem. Provinsi (Level 1) % 100,00

6.06Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

% 55,56

6.07Persentase BUMN/Anak Perusahaan

dengan Skor GCG Baik% 70,00

6.08Persentase BUMN/Anak Perusahaan

dengan Skor GCG Baik% 0,00

6.09

Persentase BUMD yang KinerjanyaMinimal Berpredikat Baik dari BUMD

yang Dibina

% 60,00

6.10Persentase BLUD yang Kinerjanya

Minimal Baik dari BLUD yang Dibina% 60,00

7.

Meningkatnya KapabilitasPengawasan Intern

Pemerintah Daerah7.01

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 3)% 100,00

7.02Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten

/ Kota (Level 3)% 25,93

7.03Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 2)% 0,00

7.04Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten

/ Kota (Level 2)% 40,74

7.05Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 1)% 0,00

7.06Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 1)% 33,33

Page 34: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 25

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

1.

Terlaksananya monitoringevaluasi atas programprioritas yang

dilaksanakan di daerah

1.01

Laporan Hasil Pengawasan BPKP

PerwakilanLaporan 181

2.

Terlaksananya asistensidan penilaian untukmeningkatkan levelmaturitaspenyelenggaraan SPIP di

Provinsi/Kota/ Kab

2.01

LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 36

2.02

Surat Kepala Perwakilan BPKP kepadaPemda perihal rekomendasi hasilasistensi dan penilaian maturitaspenyelenggaraan SPIP di

Provinsi/Kota/Kab

Surat 17

3

Terlaksananya bimtek danpenilaian kapabilitas APIP

di Provinsi/Kota/Kab3.01

LHP Peningkatan Kapabilitas APIP

BPKP Perwakilan

Laporan 19

3.02

Surat Kepala Perwakilan BPKP kepadaPemda perihal rekomendasi hasil bimtekdan penilaian kapabilitas APIP di

Provinsi/Kota/Kab

Surat 19

B. PROGRAM GENERIK

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM

1.

Tersedianya dukunganteknis kepuasan ataspelayanan Sekretariat

Utama

1.01Persepsi kepuasan layanan Sekretariat

Utama (skala likert 1-10)skala 7

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

1.

Tersedianya dukunganmanajemen danpelaksanaan tugas teknislainnya dalam mencapai

kepuasan layanan

1.01Jumlah Layanan Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKPlaporan 12

Page 35: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 26

Anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut berasal dari

dana yang dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 yaitu sebesar

Rp41.986.347.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.6

DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

No ProgramPagu Anggaran

(Rp)

1 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danPembinaan Penyelenggaraan SPIP 2.443.010.000,00

2 Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknislainnya BPKP 39.543.337.000,00

Jumlah 41.986.347.000,00

Page 36: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Laporan Kinerja 2016 27

kuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun

kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi dalam mencapai

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem

pertanggungjawaban secara periodik.

Dalam kerangka pengukuran kinerja terdapat tahapan penetapan,

pengumpulan data kinerja dan cara pengukuran kinerja.

Pengukuran dilakukan terhadap capaian kinerja dari masing-masing indikator

kinerja sasaran dengan cara membandingkan realisasi kinerja yang telah dicapai

dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Hal ini

sejalan dengan petunjuk teknis yang diatur dalam Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penghitungan prosentase pencapaian rencana tingkat capaian tersebut perlu

memperhatikan karakteristik komponen realisasi. Dalam kondisi:

(1) semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik,

maka digunakan rumus:

Persentasecapaian kinerja

Realisasi= X 100%

Rencana

(2) semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka

digunakan rumus:

Persentasecapaian kinerja

Rencana – (Realisasi – Rencana)= X 100%

Rencana

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A

Page 37: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 28

Pengukuran kinerja ini merupakan langkah penting yang harus dilakukan untuk

dapat mengetahui sejauh mana rencana dalam Renstra berhasil dicapai. Faktor-faktor

mana yang berkontribusi dalam menghambat capaian kinerja, sekaligus dapat

ditemukan akar permasalahan tidak tercapainya suatu rencana. Lingkup pengukuran

kinerja meliputi pengukuran kinerja sasaran strategis, kinerja program dan kinerja

kegiatan. Pengukuran ketiga kinerja tersebut disamping harus saling terkait juga harus

menunjukkan alur logikanya sehingga pencapaian sasaran kegiatan adalah untuk

mencapai sasaran program, sedangkan pencapaian sasaran program adalah dalam

rangka mencapai sasaran strategis.

Untuk dapat mengukur sasaran strategis, sasaran program dan sasaran

kegiatan, ditentukan indikator pencapaian dan target capaian atau yang dikenal

dengan target kinerja. Spesifiknya, target Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

merupakan hasil dan satuan hasil yang direncanakan akan dicapai dari setiap

indikator kinerjanya. Target-target kinerja ditentukan di awal tahun perencanaan.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target dengan

realisasinya. Agar memudahkan dalam pengukuran kinerja baik pada level sasaran

strategis, program, maupun kegiatan maka satuan hasil indikator yang dibangun telah

memenuhi kaidah-kaidah Spesific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time bound

atau disingkat SMART. Tatacara pengukuran target kinerja untuk ketiga kinerja di atas

dituangkan dalam Profil Pengukuran Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat.

Sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran I. Berdasarkan kerangka logis sistem

akuntabilitas, target dan capaian pada level sasaran strategis merupakan tanggung

jawab dari kinerja BPKP secara nasional, sedangkan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa

Barat yang merupakan kepanjangan tangan dari BPKP yang ada di Daerah

bertanggung jawab terhadap target dan capaian pada level kinerja program dan level

kinerja kegiatan. Dengan demikian bagi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat,

capaian kinerja level program sama dengan capaian pada level sasaran strategis

sebagaimana kebijakan yang ditetapkan oleh BPKP.

Pengukuran dalam Laporan Kinerja ini mengacu pada dokumen Perjanjian

Kinerja yang telah ditetapkan dan disetujui Kepala BPKP untuk capaian kinerja tingkat

Program maupun Kegiatan.

Page 38: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 29

A. Ringkasan Capaian Kinerja

Untuk Tahun 2017, realisasi capaian inidkator kinerja dari masing-

masing sasaran strategis baik tingkat Program (outcome) maupun Kegiatan

(output) disajikan pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Ringkasan Capaian Kinerja Tahun 2017

SASARANPROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJAPROGRAM/KEGIATAN

Satuan Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sasaran Program Indiaktor Kinerja Program

1.

Perbaikan PengelolaanProgram Prioritas Nasionaldan Pengelolaan KeuanganNegara/Korporasi

1.01

Perbaikan Tata Kelola, ManajemenRisiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Program Nasional

% 55,00 71,69 130,35

1.02

Persentase Tindak Lanjut RekomendasiPerbaikan Tata Kelola, ManajemenRisiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Korporasi

% 55,00 70,58 128,32

2.Meningkatnya efektivitashasil pengawasankeinvestigasian

2.01Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan dipersidangan

% 40,00 236,00 200,00

2.02Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan olehAPH

% 70,00 100,00 142,86

2.03Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan olehK/L/P/K

% 60,00 100,00 166,67

2.04Persentase hasil audit penyesuaianharga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 70,00 100,00 142,86

2.05Persentase hasil audit klaim yangdimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 0,00 0,00 100,00

3.Meningkatnya penyelesaianhambatan pelaksanaanpembangunan nasional

3.01Persentase penyelesaian hambatankelancaran pembangunan

% 70,00 100,00 142,86

4.

Meningkatnya kualitas tatakelola pemerintahan dankorporasi dalampencegahan korupsi

4.01

Persentasi K/L/P/K yangmengimplementasikan FCP (termasukFRA)

% 50,00 80,00 160,00

5.Meningkatnya kepedulianK/L/P/K dan masyarakatterhadap korupsi

5.01Persesentase K/L/P/K anggotaKomunitas Pembelajar Anti Korupsi(KPAK)

% 60,00 100,00 166,67

6.Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP Pemda /Korporasi

6.01Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi(Level 3)

% 0,00 0,00 100,00

6.02Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

% 22,22 18,52 83,34

6.03Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi(Level 2)

% 0,00 0,00 100,00

6.04Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 2)

% 22,22 11,11 50,00

Page 39: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 30

SASARANPROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJAPROGRAM/KEGIATAN

Satuan Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)Sasaran Program Indiaktor Kinerja Program

6.05Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi(Level 1)

% 100,00 100,00 100,00

6.06Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)

% 55,56 70,37 73,34

6.07Persentase BUMN/Anak Perusahaandengan Skor GCG Baik

% 70,00 87,50 125,00

6.08Persentase BUMN/Anak Perusahaanyang Kinerjanya Berpredikat Minimal A(Baik)

% 0,00 0,00 100,00

6.09Persentase BUMD yang KinerjanyaMinimal Berpredikat Baik dari BUMDyang Dibina

% 60,00 58,33 97,22

6.10Persentase BLUD yang KinerjanyaMinimal Baik dari BLUD yang Dibina

% 60,00 100,00 166,67

7.Meningkatnya KapabilitasPengawasan InternPemerintah Daerah

7.01Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 3)

% 100,00 100,00 100,00

7.02Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (Level 3)

% 25,93 44,44 171,38

7.03Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 2)

% 0,00 0,00 100,00

7.04Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (Level 2)

% 40,74 48,15 118,19

7.05Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 1)

% 0,00 0,00 100,00

7.06Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)

% 33,33 7,41 177,77

Sasaran Kegiatan

1.

Terlaksananya monitoringevaluasi atas programprioritas yang dilaksanakandi daerah

1.01

Laporan Hasil Pengawasan BPKPPerwakilan

Laporan 181 180 99,45

2.

Terlaksananya asistensi danpenilaian untukmeningkatkan levelmaturitas penyelenggaraanSPIP di Provinsi/Kota/ Kab

2.01

LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 36 36 100,00

2.02

Surat Kepala Perwakilan BPKP kepadaPemda, Menyampaikan rekomendasihasil asistensi dan penilaian maturitaspenyelenggaraan SPIP diProvinsi/Kota/Kab

Surat 17 17 100,00

3.Terlaksananya bimtek danpenilaian kapabilitas APIPdi Provinsi/Kota/Kab

3.01LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKPPerwakilan

Laporan 19 19 100,00

3.02 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepadaPemda, Menyampaikan rekomendasihasil bimtek dan penilaian kapabilitasAPIP di Provinsi/Kota/Kab

Surat 19 19 100,00

Page 40: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 31

Pada Tahun 2017, pengukuran kinerja tingkat program (outcome) dilakukan

terhadap 8 sasaran p r o g r a m dengan menggunakan 2 7 Indikator kinerja

(outcome) yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 maupun

Rencana Strategis Tahun 2015-2019 untuk Tahun 2017. Dari 27 (dua puluh tujuh)

indikator yang diukur 29,63% telah sesuai target, 55,56% di atas target dan 14,81%

di bawah target. Dengan demikian, secara umum capaian kinerja Tahun 2017

sebesar 81,48% dapat tercapai.

Sedangkan pengukuran kinerja tingkat Kegiatan (output) dilakukan terhadap 4

sasaran kegiatan dengan menggunakan 6 indikator kinerja Kegiatan (output) yang

ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan/atau Rencana

Strategis Tahun 2015-2019 untuk Tahun Anggaran 2017, dengan hasil dimana hampir

seluruh indikator tersebut mencapai target atau 100% dari total indikator. Pencapaian

target output tersebut telah sesuai dengan kebijakan penetapan target yang

ditetapkan BPKP Pusat.

PROGRAM/KEGIATANDUKUNGAN

Indiaktor Kinerja Program/Kegiatan

Sasaran Program

1.

Tersedianya dukunganteknis kepuasan ataspelayanan SekretariatUtama

1.01Persepsi kepuasan layanan SekretariatUtama (skala likert 1-10)

Skala 7,00 7,98 114,00

Sasaran Kegiatan

1.

Tersedianya dukunganmanajemen danpelaksanaan tugas teknislainnya dalam mencapaikepuasan layanan

1.01Jumlah Layanan Dukungan ManajemenPerwakilan BPKP

Laporan 12 12 100,00

Page 41: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 32

B. Rincian dan Analisis Capaian Kinerja

Analisis dilakukan dengan penekanan terhadap capaian kinerja Program

dan Kegiatan dari masing- masing sasaran strategis. Analisis lebih mendalam

dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali

faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun-

tahun selanjutnya.

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja outcome

sampai dengan Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam target PK Tahun

2017 maupun Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019.

Selain itu diuraikan juga mengenai capaian kinerja output yang mendukung

terhadap pencapaian kinerja outcome pada Tahun 2017.

Uraian pencapaian kinerja masing-masing sasaran strategis beserta

indikator kinerjanya adalah sebagai berikut.

I. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan

Keuangan Negara

1. Capaian Kinerja Program (outcome)

Sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden,

BPKP melaksanakan fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan pembangunan. Fokus pengawasannya diarahkan

pada aspek pengelolaan keuangan antara lain meliputi: pelaporan keuangan,

kebijakan fiskal, kebijakan alokasi atau transfer daerah termasuk mengawal

dan mendorong bagaimana program pembangunan nasional dapat mencapai

tujuannya dengan efektif dan efisien.

Untuk kesiapan ini, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun

2014 serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi

pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala

Lembaga/Pemda/Korporasi melalui jasa assurance dan consultancy. Jasa

assurance mencakup pemberian informasi tentang capaian pelaksanaan tugas

dari para mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud

rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi (KLPK) sebagai mitra

kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut sekurang-

Page 42: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 33

kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi

assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian

tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran

pembangunan nasional. BPKP harus berperan aktif dalam memberikan

peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau

kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas

proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya

Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015 - 2019.

Untuk mengukur pencapaian sasaran ini dilakukan melalui

pengukuran 2 (dua) indikator kinerja outcome.

Rincian kinerja selengkapnya perkembangan capaian kinerja untuk

sasaran strategis “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/korporasi” pada Tahun 2017 ini

dibandingkan dengan realisasi sampai dengan Tahun 2017 dan target pada

akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat (Tahun 2019) adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2

Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1

Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara

Uraian lebih lanjut capaian dari masing-masing indikator kinerja untuk

sasaran “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/korporasi” beserta capaiannya adalah

sebagai berikut:

No. INDIKATOR KINERJA SASARAN satuan TA 2017 Realisasi sd2017

Target AkhirRenstra(2019)

Ket.

Target Realisasi % CK

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen

Risiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Program Nasional

% 55,00 71,69 130,35 71,69 70,00

2. Persentase Tindak LanjutRekomendasi Perbaikan Tata Kelola,Manajemen Risiko, danPengendalian Intern PengelolaanKorporasi

% 55,00 70,58 128,32 71,57 100,00

Page 43: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 34

1) Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern

Pengelolaan Program Nasional

Indikator Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan

Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional dipergunakan

untuk menilai perubahan cara mengelola program/kegiatan, cara

mengelola dan menangani risiko serta pengendalian intern pada

program strategis dan pengelolaan keuangan negara menjadi lebih baik

dengan memanfaatkan rekomendasi hasil pengawasan BPKP.

Indikator ini diukur dari hasil perhitungan rata-rata jumlah

perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan program prioritas

nasional dan pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan oleh

mitra kerja unit BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun

berjalan dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran/rencana

tindak berdasarkan hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh unit kerja

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun berjalan.

Capaian kinerja tersebut dihitung dari kinerja rata-rata yang dicapai

berdasarkan Laporan Hasil Pengawasan Bidang Pengawasan Instansi

Pemerintah Pusat dan Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.

Untuk Tahun 2017, realisasi jumlah tindak lanjut atas rekomendasi

sebanyak 195 dari 272 rekomendasi berdasarkan hasil pengawasan

yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat

selama Tahun 2017. Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017

dalam Perjanjian Kinerja (PK) sebesar 55,00% maka capaian kinerja

indikator ini adalah 130,35% dengan perhitungan:

(71,69% : 55,00%) x 100,00% = 130,35%

.Capaian kinerja di atas diperoleh berdasarkan hasil pengawasan

yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah berupa

Audit atas Laporan Keuangan Proyek PHLN dukungan opini atas 25

proyek PHLN, sebanyak 25 laporan dengan rincian:

- Second Water and Sanitation for Low Income Communities (1

Laporan);

- PNPM Mandiri Perkotaan (1 Laporan);

- Generasi Sehat Cerdas (4 Laporan);

Page 44: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 35

- Dam Operational Improvement and Safety Project (1 Laporan);

- PNPM Perdesaan (1 Laporan);

- Integrated Citarum Water Resources Management Program

(2 Laporan);

- Water Resources and Irrigation Sector Management Program

(15 Laporan).

Berdasarkan hasil audit umum atas laporan keuangan tersebut,

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat telah menerbitkan rekomendasi

guna meningkatkan kualitas proses penyusunan laporan keuangan (LK)

kepada masing-masing Kepala Satuan Kerja sebanyak 272 rekomendasi

dimana 195 rekomendasi (71,69%) diantaranya telah ditindaklanjuti.

Sebagai informasi tambahan Audit atas Laporan Keuangan

Proyek PHLN dilakukan dengan tujuan memberikan keyakinan terbatas

atas akurasi, keandalan dan keabsahan informasi Laporan Keuangan

Proyek PHLN, serta pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi

yang sesuai dengan Standar Auditing yang diterapkan Institut Akuntan

Publik Indonesia (IAPI) yang mengacu pada Standar Auditing

International (ISA). Hasil audit atas 25 Laporan Keuangan proyek PHLN

tersebut seluruhnya (100%) memperoleh opini WTP.

Hasil capaian kinerja di atas juga didukung oleh kinerja dari Bidang

Akuntabilitas Daerah berupa kegiatan assurance yang berasal dari hasil

pengawasan atas pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada

Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi Jawa

Barat, mencakup:

a. Kegiatan Verfikasi Output DAK Reimbursement Bidang Infrastruktur

Tahun Anggaran 2016 sebanyak 16 penugasan;

b. Kegiatan Evaluasi DAK Tambahan Usulan Daerah Bidang

Infrastrukur Jalan Tahun Anggaran 2015 dan Tambahan DAK Bidang

Kesehatan Tahun Anggaran 2016.

Selain dari kegiatan assurance, kontribusi capaian kinerja dari

Bidang Akuntabilitas Daerah berupa kegiatan konsultantif yang berasal

antara lain dari hasil pengawasan atas pengelolaan keuangan desa,

yaitu dengan melakukan sosialisasi, asistensi/bimtek aplikasi

Page 45: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 36

Siskeudes. Capaian penerapan aplikasi Siskeudes di Desa-Desa di

wilayah Provinsi Jawa Barat, dari 19 (belas) Kabupaten/Kota penerima

dana desa atau 5.312 Desa, yang sudah mengimplementasikan 100%

sebanyak 17 (tujuh belas) Kabupaten/Kota, sedangkan 2 (dua) Pemda

atau 684 Desa, yaitu di Kabupaten Cianjur sebanyak 354 Desa dan di

Kabupaten Majalengka sebanyak 330 Desa masih memakai aplikasi

lain. Dengan demikian 4.628 Desa atau 87,12% sudah

mengimplementasikan aplikasi Siskeudes yang dikembangkan BPKP,

sedangkan 684 Desa atau 12,88% tidak memakai aplikasi Siskeudes

yang dikembangkan BPKP.

2) Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola,

Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan

Korporasi

Indikator Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan

Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern

Pengelolaan Korporasi dipergunakan untuk menilai perubahan cara

mengelola aktivitas, cara mengelola dan menangani risiko serta

pengendalian intern terkait pengelolaan korporasi menjadi lebih baik

dengan memanfaatkan hasil pengawasan BPKP.

Perhitungan capaian kinerja atas indikator ini dihitung

berdasarkan Laporan Hasil Pengawasan yang dilaksanakan oleh

Bidang Akuntan Negara,

Indikator ini diukur dari hasil perhitungan rata-rata atas 3 (tiga)

perhitungan capaian kinerja sebegai berikut:

a. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan Korporasi

yang telah disepakati oleh mitra kerja unit BPKP Perwakilan

Provinsi Jawa Barat untuk dilaksanakan pada tahun berjalan

dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran/rencana tindak

berdasarkan hasil evaluasi/audit kinerja yang dilaksanakan oleh

unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun

berjalan.

Realisasi kinerja atas indikator ini pada Tahun 2017 adalah: (18

tindak lanjut : 34 rekomendasi) x 100% = 52,94%.

Page 46: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 37

Realisasi tersebut berasal dari rekomendasi atas hasil Assessment

Penerapan GCG pada 7 BUMN/Anak Perusahaan BUMN, serta

Evaluasi Kinerja pada 23 PDAM, 1 PD Lainnya dan 3 RSUD,

dengan rincian sebanyak 18 rekomendasi yang telah seluruhnya

ditindak lanjuti, 12 rekomendasi masih dalam proses tindak lanjut,

dan 4 rekomendasi belum ditindak lanjuti.

b. Jumlah Laporan yang diserahkan ke Korporasi dari mitra unit kerja

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun berjalan

dibandingkan dengan jumlah permintaan dari mitra unit kerja

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang ditindaklanjuti dengan

penerbitan Surat Tugas pada tahun berjalan (penugasan atas

permintaan)

Realisasi kinerja atas indikator ini pada Tahun 2017 adalah: (153

laporan : 153 penugasan) x 100% = 100,00%

Dimana realisasi kinerja tersebut berasal dari hasil penugasan

sebagai berikut:

No UraianJumlah

Perminta-an

STTerbit

LaporanTerbit

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Assessment Penerapan GCG pada BUMN 8 8 8

2 Workshop Persiapan Assessment Penerapan GCGpada BUMN

3 3 3

3 FGD/Sosialisasi penerapan GCG pada BUMN 3 3 3

4 Reviu Pedoman terkait tata kelola perusahaanpada BUMN

2 3 3

5 Reviu atas penyehatan anak perusahaan BUMN 2 2 2

6 Reviu atas Kerjasama Pemanfaatan Lahan BUMN 1 1 1

7 Reviu atas Proses Pengadaan Proyek pada BUMN 1 1 1

8 Reviu Proses Pelaksanaan Transaksi Debt to AssetSwap

1 1 1

9 Pemberian saran dan pendapat terkait pedomandi BUMN

2 2 2

10 Pemberian saran dan pendapat terkait PBJ diBUMN

2 2 2

11 Pemberian saran dan pendapat terkait kegiatan diBUMN

3 3 3

12 Workshop Audit Internal SPI BUMN 2 2 2

Page 47: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 38

(1) (2) (3) (4) (5)

13 Evaluasi Kinerja PDAM 23 23 23

14 Evaluasi Kinerja PD Lainnya 1 1 1

15 Bimbingan Teknis SIA PDAM 1 1 1

16 Reviu Pedoman PBJ pada BUMD 2 2 2

17 Pemberian saran dan pendapat atas pelaksanaanPBJ pada BUMD

9 9 9

18 Reviu atas Perhitungan Penyesuaian/penyusunanTarif Air Minum PDAM

5 5 5

19 Sosialisasi/FGD terkait penyesuaian tarif airminum PDAM

3 3 3

20 Clearance Asset Air Limbah pada PDAM 1 1 1

21 Penelaahan Terhadap Proses Pengadaan Lahanpada PDAM

1 1 1

22 Reviu Laporan Verifikasi Pelaksanaan ProgramHibah Air Minum APBN Tahun 2017

17 17 17

23 DA atas Infrastruktur GCG pada BUMD 1 1 1

24 Pemberian saran dan pendapat terkaitoptimalisasi aset BUMD

6 6 6

25 Verifikasi Aset dan Penilaian Kompensasi NilaiAset atas BUMD terkait pemekaran

1 1 1

26 Pemberian saran dan pendapat terkait KSO BUMD 2 2 2

27 FGD atas Lelang Design and Build PekerjaanPembangunan Hotel

1 1 1

28 Bimtek Penerapan Sistem Pengendalian InternPDAM

1 1 1

29 Narasumber pembinaan BUMD di Kab/Kota 12 12 12

30 Reviu Laporan Keuangan berdasarkan SAK padaRSUD

3 3 3

31 Bimtek Penatausahaan Keuangan Berbasis Aplikasipada RSUD/Dinkes

4 6 6

32 Audit Piutang yang kemungkinan tidak dapattertagih pada RSUD

1 1 1

33 Narasumber/FGD Penyusunan Pedoman PBJ padaRSUD

2 2 2

34 Narasumber/Bimtek Pengelolaan PPK-BLUD 14 14 14

35 Workshop/Bimtek Kompetensi SPI RSUD 2 2 2

36 Narasumber Filosofi Remunerasi di Unit PelaksanaTeknis di lingkungan Dinas Kesehatan

1 1 1

37 Evaluasi Tatakelola RSUD 3 3 3

38 Pemberian Saran dan Pendapat atas KerjasamaHD Center pada RSUD

1 1 1

39 FGD atas Revisi RSB RSUD 1 1 1

40 FGD Kebijakan Akuntansi dan Pemanfaatan DanaKapitalis JKN BLUD UPT Puskesmas

1 1 1

JUMLAH 150 153 153

Page 48: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 39

c. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan Korporasi

yang telah disepakati oleh mitra kerja unit BPKP Perwakilan

Provinsi Jawa Barat untuk dilaksanakan pada tahun berjalan

dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran/rencana tindak

berdasarkan hasil evaluasi/audit kinerja yang dilaksanakan oleh

unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun

berjalan (penugasan non permintaan)

Realisasi kinerja atas indikator ini pada Tahun 2017 adalah: (10

tindak lanjut: 17 rekomendasi) x 100% = 58,82%

Dimana realiasi kinerja tersebut berasal dari hasil penugasan

sebagai berikut:

(1) Kegiatan Monitoring Penyertaan Modal Negara (PMN) sampai

dengan Triwulan II pada PT Pindad (Persero); PT Kereta Api

Indonesia (Persero); dan PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Hasil monitoring pada PT Pindad (Persero) dan PT KAI

(Persero) belum memanfaatkan dana tersebut karena masih

proses pelelangan pengadaan. PT Dirgantara Indonesia telah

menggunakan dana PMN dan dalam pelaksanaan telah sesuai

ketentuan yang berlaku. Hasil Kegiatan Monitoring dana PMN

tidak memberikan rekomendasi/saran karena ketiga BUMN

tersebut telah melaksanakan sesuai target dan ketentuan.

(2) Kegiatan Reviu Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2017

atas:

No. UraianRekomendasi

Selesai

ditindakanjuti

1 SPAM Jatiluhur 3 3

2 SPAM Jatigede 3 2

3 Jalan Tol Bogor Ring Road 3 1

4 PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 2 1

5 SUTET 500 KV Bandung Selatan Incommer 2 2

6 Bandarudara International Jawa Barat 3 1

7 Program Industri Pesawat Jarak Menengah N-245 1 -

JUMLAH 17 10

Page 49: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 40

Terkait rekomendasi di atas, pihak pengelola PSN telah sepakat

dan bersedia untuk menindaklanjuti rekomendasi/saran

dimaksud.

Namun demikian, hingga akhir Tahun 2017 rekomendasi/saran

di atas baru 10 rekomendasi yang telah selesai ditindak lanjuti,

sisanya masih dalam proses tindak lanjut mengingat kegiatan

PSN masih berjalan sehingga realisasi tindak lanjut akan

dilakukan pada periode selanjutnya dan reviu PSN dilakukan

monitoring triwulanan sampai proyek tersebut selesai. .

Berdasarkan uraian di atas, maka rata-rata realisasi kinerja atas

ketiga indikator di atas adalah sebesar 70,58% dengan

perhitungan:

No. Uraian %

Realisasi

Kinerja

1. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan Korporasi 52,94

2. Jumlah Laporan yang diserahkan ke Korporasi (penugsan atas permintaan) 100,00

3. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan Korporasi

(penugasan non permintaan)

58,82

Rata-rata 70,58

Dengan demikian, jika dibandingkan dengan target kinerja 2017

dalam Perjanjian Kinerja (PK) sebesar 55,00%, maka capaian kinerja

atas Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola,

Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi

adalah sebesar 130,13% yang dihitung berdasarkan rata-rata atas

realisasi kinerja 3 indikator di atas sebesar 71,57% dengan

perhitungan:

(70,58% : 55,00%) x 100,00% = 128,32%

Page 50: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 41

II. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian indikator kinerjanya

adalah:

1. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan di

Persidangan

Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatan di

Persidangan adalah perbandingan antara Jumlah PKA Tahun Berjalan

dengan Jumlah LHPKKN + LPEBDE Tiga Tahun Terakhir x 100% .

Jumlah PKA Tahun Berjalan sebanyak 26, dan Jumlah LHPKKN

sebanyak 11, serta LPEBDE 3 tahun terakhir adalah 0 (nol).

Pemberian Keterangan Ahli (PKA) tahun berjalan, rinciannya adalah:

1) PKA di Kejari Karawang a.n terangka Nandang Ruhyatna dan

Abdullah;

2) PKA di Kejari Sukabumi a.n tersangka Dadan Hermawan;

3) PKA di Kejari Kabupaten Sukabumi a.n tersangka Azis Kuswara bin

Adah;

4) PKA di PKA di Kejari Garut;

5) PKA di Kejari Kabupaten Tasikmalaya a.n tersangka Drs. Anwar

Sidik Hidayat bin H. Dudu;

6) PKA di Kejari Subang a.n tersangka Ade Suhaya, SE;

7) PKA di Kejari Depok;

8) PKA di Kejari Kabupaten Bekasi;

9) PKA di Polres Kuningan;

10) PKA di Bareskrim RI;

11) PKA di Polres Majalengka;

12) PKA di Polres Cirebon Kota;

13) PKA di Pengadilan Tipikor Bandung sebanyak 14 kasus.

Rincian Laporan Hasil Perhitungan Kerugian Keuangan Negara

(LHPKKN):

1) LHPKKN atas kasus dugaan TPK pengelolaan dana desa di Desa

Cimara Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan;

2) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Pembangunan Talud Kampung

Muara Kelurahan Pasir Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor;

Page 51: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 42

3) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Alokasi Dana Desa (ADD) dan

Dana Desa (DD) Desa Kahiyangan Kecamatan Pancalang

Kabupaten Kuningan;

4) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Rehabilitasi Rumah Tidak Layak

Huni (RTLH) di Desa Batutulis Kecamatan Nanggung Kabupaten

Bogor;

5) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Penjualan Tanah Kas Desa (Carik)

Desa Margahayu Selatan dan Desa Margahayu Tengah Kecamatan

Margahayu Kabupaten Bandung;

6) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Penyalahgunaan APBD dan

Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program JKN di Dinas Kesehatan

Kabupaten Subang;

7) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Dana Bantuan Keuangan dari

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) RI

oleh Koperasi Mekar Jaya Kabupaten Majalengka;

8) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Program Inovasi Pembangunan

dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) Pemerintah Kota Bandung

di Kelurahan Warung Muncang Bandung Kulon;

9) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Anggaran Pogram Peningkatan

Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal di Dinas Kesehatan

Kabupaten Subang;

10) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Penyalahgunaan Dana Fasilitas

Kredit Multiguna dari PT Bank Mandiri kepada Anggota Koperasi

Pegawai Departemen Agama Kabupaten Sukabumi;

11) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Penyalahgunaan Dana Fasilitas

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak (subsidi) PT BTN

Cabang Pembantu Sukabumi oleh PT Mardi Internasional.

Jumlah PKA th berjalan x 100%Jumlah LHPKKN + LPEBDE tiga Tahun terakhir

Untuk Tahun 2017, jumlah PKA tahun berjalan 26 PKA sedangkan

jumlah LHPKKN dan LPEDBE tiga tahun terakhir berjumlah 11 sehingga

realisasi kinerja adalah 236,00% (26 PKA / 11 LHPKKN dan LPEDBE) x

100%) sehingga capaian kinerjanya 590,00% dengan perhitungan:

(236,00% : 40,00%) x 100,00% = 590,00%

Page 52: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 43

Sesuai kebijakan BPKP capaian kinerja diatas dihitung maksimal

sebesar 200%.

2. Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh

APH

Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh

APH adalah perbandingan antara Jumlah LHAI yang

Ditindaklanjuti/Dimanfaatkan APH tahun berjalan dengan Jumlah LHAI

yang terbit tahun berjalan x 100%.

Jumlah LHAI yang ditindaklanjuti/Dimanfaatkan APH th berjalan x 100%

Jumlah LHAI yang terbit pada tahun berjalan

Jumlah LHAI yang Ditindaklanjuti/Dimanfaatkan APH Tahun berjalan

sebanyak 1, dan dengan Jumlah LHAI yang terbit tahun berjalan

sebanyak 1 sehingga realisasi kinerjanya 100%.

Untuk Tahun 2017 capaian kinerja adalah 142,86% dengan

perhitungan:

(100,00% : 70,00%) x 100,00% = 142,86%

3. Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K

Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K adalah perbandingan antara Jumlah LHP Keinvestigasi yang di

TL/Dimanfaatkan K/L/P/K tahun berjalan dengan Jumlah LHP

Keinvestigasian yang terbit tahun berjalan x100%.

Jml LHP keinvestigasian yang di TL/dimanfaatkan oleh K/L/P/K tahunberjalan x 100%

Jml LHP keinvestigasian yang terbit tahun berjalan

Jumlah LHP Keinvestigasi yang di TL/Dimanfaatkan K/L/P/K tahun

berjalan sebanyak 13, dan LHP Keinvestigasian yang terbit tahun

berjalan sebanyak 13 sehingga realisasi kinerjanya adalah 100%.

Untuk Tahun 2017 capaian kinerja adalah 166,67% dengan perhitungan:

(100,00% : 60,00%) x 100,00% = 166,67%

Page 53: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 44

4. Persentase Hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K

Persentase Hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K adalah perbandingan antara Jumlah LHA Eskalasi Harga yang

ditindaklanjuti tahun berjalan dengan Jumlah LHA Eskalasi harga pada

tahun berjalan x 100%.

Jml LHA eskalasi harga yang ditindaklanjuti tahun berjalan x 100%Jml LHA eskalasi harga pada tahun berjalan

Jumlah LHA Eskalasi Harga yang ditindaklanjuti tahun berjalan

sebanyak 1, dan Jumlah LHA Eskalasi harga pada tahun berjalan

sebanyak 1 yaitu LHA Penyesuaian Harga atas Pekerjaan Development

of Cileunyi –Sumedang –Dawuan Toll Road (Pembangunan Jalan Tol

Cisumdawu Phase I) periode Januari 2015 sd Februari 2017, sehingga

realisasi kinerjanya adalah 100%.

Untuk Tahun 2017 capaian kinerja adalah 142,86% dengan perhitungan:

(100,00% : 70,00%) x 100,00% = 142,86%

III. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan

nasional

Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional

indikatornya adalah Persentase Penyelesaian kasus hambatan kelancaran

pembangunan.

Persentase Penyelesaian kasus hambatan kelancaran pembangunan adalah

perbandingan Jumlah Laporan Evaluasi HKP yang Ditindaklanjuti tahun berjalan

dengan Jml Laporan Evaluasi HKP pada tahun berjalan x 100%.

Jml Laporan Evaluasi HKP yang Ditindaklanjuti tahun berjalan x 100%Jml Laporan Evaluasi HKP pada tahun berjalan

Sehubungan dengan permintaan HKP untuk tahun 2017 tidak ada, sehingga

digantikan dengan kegiatan Audit Penyesuaian Harga (Non-PKPT), dan

realisasinya sebanyak 1 laporan. Sedangkan target tahun 2017sebanyak

1 laporan, sehingga realisasi kinerjanya adalah 100%.

Page 54: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 45

Untuk Tahun 2017 dari target kinerja sebesar 70%, realisasi kinerjanya

sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya 142,86% dengan perhitungan:

(100,00% : 70,00%) x 100,00% = 142,86%

Tercapainya target tersebut berupa kegiatan Audit Penyesuaian Harga (yang

menggantikan kegiatan HKP) atas Pekerjaan Development of Cileunyi -

Sumedang-Dawuan Toll Road periode Maret 2017 sd Agustus 2017.

IV. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam

pencegahan korupsi

Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan

korupsi, indikatornya adalah Persentase K/L/P/K yang mengimplentasikan

Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk Assessment (FRA).

Persentase K/L/P/K yang mengimplentasikan Fraud Control Plan (FCP)

termasuk Fraud Risk Assessment adalah perbandingan antara Jumlah

K/L/P/K yang IMPL Fraud Control Plan/Fraud Risk Assessment tahun

berjalan dengan jumlah penugasan yang telah dilakukan tahun berjalan x

100%.

Jml K/L/P/K yang IMPL FCP/FRA tahun berjalan x 100%Jml penugasan yang telah dilakukan tahun berjalan

Jumlah K/L/P/K yang IMPL Fraud Control Plan/Fraud Risk Assessment tahun

berjalan sebanyak 5, dan Jumlah penugasan yang telah dilakukan tahun

berjalan sebanyak 4. Sehingga realisasi kinerjanya adalah sebesar 80%.

Untuk Tahun 2017 capaian kinerja adalah 160,00% dengan perhitungan:

(80,00% : 50,00%) x 100,00% = 160,00%

V. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi indikator

kinerjanya adalah Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti

Korupsi (KPAK)

Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)

adalah perbandingan antara Jml K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3

Page 55: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 46

unsur kriteria x 100% dengan Jml K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi

anggota dari Komunitas Pembelajaran Anti Korupsi

Jml K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur kriteria x 100%

Jml K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi anggota dari KomunitasPembelajaran Anti Korupsi

Jml K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur kriteria sebanyak 1, dan

Jml K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi anggota dari Komunitas

Pembelajaran Anti Korupsi sebanyak 1 sehingga realisasi kinerjanya adalah

100%.

Untuk Tahun 2017 capaian kinerja adalah 166,67% dengan perhitungan:

(100,00% : 60,00%) x 100,00% = 166,67%

Capaian Kinerja Kegiatan (output)

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis Program Nomor I sd V di atas

didukung oleh keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan (output) sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 yakni mencakup 1 sasaran

kegiatan yaitu Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas

yang dilaksanakan di daerah dengan 1 indikator kinerja kegiatan yaitu

Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan.

Target Laporan Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP tahun 2017 adalah

sebanyak 181 Laporan, sedangkan realisasinya adalah sebesar 180 Laporan

sehingga capaian kinerjanya adalah 99,45% dengan perhitungan:

(180 laporan : 181 laporan) x 100,00% = 99,45%

Adapun satu kegiatan yang tidak dapat direalisasikan, yaitu kegiatan

Implementasi FCP sebanyak 1 laporan sehubungan dengan tidak adanya

permintaan untuk melakukan Implementasi FCP di BUMD.

VI. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi

1. Capaian Kinerja Program (outcome)

Misi kedua BPKP yaitu "Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah yang Efektif" Misi dua ini terkait erat dengan Misi Satu. Untuk

menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka

mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan

Page 56: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 47

pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi

keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan

pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap

peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008, sistem

yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat

untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Pada periode 2015 -2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk

meningkatkan maturitas SPIP di tingkat KLPK bahkan hingga tingkat program

(prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan

tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP

sebagai pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP

diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas

penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh

elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen KLPK. Hal

tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko

oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang

dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP).

Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan dan

pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan personel dan

pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang pada

akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan

di KLPK.

Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung

dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan

keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan

korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik

antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk

penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan

fungsional}, sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan

untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem

Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya adalah bentuk

lanjutan dari pengawasan melekat.

Untuk mengukur pencapaian sasaran ini dilakukan melalui pengukuran 10

(sepuluh) indikator kinerja outcome.

Page 57: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 48

Rincian kinerja selengkapnya perkembangan capaian kinerja untuk sasaran

strategis “ Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi” pada tahun

2017 ini dibandingkan dengan realisasi sampai dengan Tahun 2017 dan target

pada akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat (Tahun 2019) adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.4

Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi

Uraian lebih lanjut capaian dari masing-masing indikator untuk sasaran

“Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi” beserta

capaiannya adalah sebagai berikut:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

Tingkat maturitas atau kematangan SPIP menunjukkan kualitas proses

pengendalian yang terintegrasi dalam pelaksanaan sehari-hari tindakan manajerial

dan kegiatan teknis program/kegiatan/organisasi instansi pemerintah. Kualitas

No. INDIKATOR KINERJA SASARAN satuan TA 2017 Realisasisd 2017

TargetAkhir

Renstra(2019)

Ket.

Target Realisasi % CK

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi

(Level 3)% 0,00 0,00 100,00 0,00 100,00

2. Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3)

% 22,22 18,52 83,34 18,52 70,00

3. Maturitas SPIP PemerintahProvinsi (Level 2)

% 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00

4. Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 2)

% 22,22 11,11 50,00 11,11 20,00

5. Maturitas SPIP PemerintahProvinsi (Level 1)

% 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00

6. Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)

% 55,56 70,37 73,34 70,37 10,00

7. Persentase BUMN/Anak Perusahaandengan Skor GCG Baik

% 70,00 87,50 125,00 83,34 75

8. Persentase BUMN/Anak Perusahaanyang Kinerjanya Berpredikat MinimalA (Baik)

% 0 0 0,00 0,00 60

9. Persentase BUMD yang KinerjanyaMinimal Berpredikat Baik dari BUMDyang Dibina

% 60,00 58,33 97,22 58,33 56

10. Persentase BLUD yang KinerjanyaMinimal Baik dari BLUD yang Dibina

% 60,00 100,00 166,67 100 62

Page 58: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 49

proses pengendalian dimaksud terselenggara dalam suatu kerangka kerja yang

menunjukkan kehadiran prinsip dan konsep kelima unsur secara seimbang,

komprehensif dan integratif logis.

Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) dipergunakan

untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini Pemerintah

Provinsi) dimaksud telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian

untuk semua kegiatan pokoknya sebagai media pengendalian (control design).

Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa

kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara

konsisten.

Indikator ini di BPKP Pusat diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah

Provinsi mitra Perwakilan BPKP Provinsi seluruh Indonesia yang mencapai level 3

SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat penyelenggaraan sistem

pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP dibandingkan dengan jumlah

populasi Pemerintah Provinsi yang ada di wilayah Republik Indonesia.

Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator

Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) tampak telah sesuai dengan

target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Jawa Barat Tahun 2017.

Hal ini telah sesuai dengan target yang tercantum dalam Renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019. Sesuai Renstra

tersebut, Provinsi Jawa Barat belum ditargetkan untuk mencapai level 3

maturitas SPIP pada Tahun 2017. Memperhatikan Tabel 3.4, di atas,

Pemerintah Provinsi Jawa Barat ditargetkan mencapai level 3 pada akhir Tahun

2019.

Dalam rangka mendukung pencapaian target Level 3 di atas, pada Tahun

2017 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq Bidang Akuntabilitas Pemerintah

Daerah telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat konsultansi guna

meningkatkan penyelenggaraan sistem pengendalian intern di lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Untuk periode berikutnya, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat akan lebih

meningkatkan upaya pembinaan penyelenggaraan SPIP di lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui pelaksanaan sosialisi, pembimbingan

dan konsultansi sehingga pencapaian level 3 maturitas SPIP dapat dicapai lebih

Page 59: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 50

cepat dari Tahun 2019.

2) Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

dipergunakan untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini

Pemerintah Kabupaten/Kota) dimaksud telah mencapai kematangan penerapan

SPIP pada level 3.

Indikator ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah

Kabupaten/Kota di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang

mencapai level 3 SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat

penyelenggaraan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP

dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang

menjadi mitra Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator

Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 18,52%

belum sepenuhnya sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Suplemen

Renstra dan Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun

2017, yaitu sebesar 22,22% sehingga capaian kinerja adalah 83,34% dengan

perhitungan:

(18,52% : 22,22%) x 100,00% = 83,34%

Hasil realisasi kinerja tersebut masih dibawah capaian target yang

tercantum dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-

2019. Sesuai Renstra tersebut, Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi

Jawa Barat ditargetkan mencapai maturitas SPIP level 3 pada akhir Tahun 2019

sebesar 70,00%.

3) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) dipergunakan

untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini Pemerintah

Provinsi) dimaksud telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian

untuk semua kegiatan pokoknya sebagai media pengendalian (control design).

Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa

kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara

Page 60: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 51

konsisten.

Indikator ini di BPKP Pusat diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah

Provinsi mitra Perwakilan BPKP Provinsi seluruh Indonesia yang mencapai level 2

SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat penyelenggaraan sistem

pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP dibandingkan dengan jumlah

populasi Pemerintah Provinsi yang ada di wilayah Republik Indonesia.

Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator

Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) tampak telah sesuai dengan

target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Jawa Barat Tahun 2017.

Hal ini telah sesuai dengan target yang tercantum dalam Renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019.

4) Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)

Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)

dipergunakan untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini

Pemerintah Kabupaten/Kota) dimaksud telah mencapai kematangan penerapan

SPIP pada level 2.

Indikator ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah

Kabupaten/Kota di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang

mencapai level 2 SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat

penyelenggaraan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP

dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang

menjadi mitra Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator

Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) sebesar 11,11%

belum sepenuhnya sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Suplemen

Renstra dan Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun

2017, yaitu sebesar 22,22% sehingga capaian kinerja adalah 50,00% dengan

perhitungan:

(11,11% : 22,22%) x 100,00% = 50,00%

Hasil capaian kinerja tersebut lebih tinggi bila dibandingkan capaian target

yang tercantum dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun

Page 61: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 52

2015-2019, yaitu Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat ditargetkan

mencapai level 2 pada akhir Tahun 2019 adalah sebanyak 20%.

5) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)

Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1) dipergunakan

untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini Pemerintah

Provinsi) dimaksud telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian

untuk semua kegiatan pokoknya sebagai media pengendalian (control design).

Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa

kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara

konsisten.

Indikator ini di BPKP Pusat diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah

Provinsi mitra Perwakilan BPKP Provinsi seluruh Indonesia yang mencapai level 1

SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat penyelenggaraan sistem

pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP dibandingkan dengan jumlah

populasi Pemerintah Provinsi yang ada di wilayah Republik Indonesia.

Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator

Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1) tampak telah sesuai dengan

target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Jawa Barat Tahun 2017.

Hal ini telah sesuai dengan target yang tercantum dalam Renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019.

6) Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

dipergunakan untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini

Pemerintah Kabupaten/Kota) dimaksud telah mencapai kematangan penerapan

SPIP pada level 1.

Indikator ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah

Kabupaten/Kota di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang

mencapai level 1 SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat

penyelenggaraan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP

Page 62: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 53

dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang

menjadi mitra Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator

Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) sebesar 70,37%

belum sepenuhnya sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Suplemen

Renstra dan Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun

2017, yaitu sebesar 55,56% sehingga capaian kinerja adalah 50,00% dengan

perhitungan:

55,56 - (70,37% - 55,56%) / 55,56 x 100,00% = 73,34%

Hasil capaian tersebut di atas capaian target yang tercantum dalam

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019. Sesuai

Renstra tersebut, Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Jawa Barat

ditargetkan mencapai level 1 pada akhir Tahun 2019 adalah sebanyak 10%.

Sebagai informasi tambahan, sampai dengan akhir Tahun 2017, kondisi

maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat

berdasarkan hasil pengukuran rata-rata nilai tingkat penyelenggaraan sistem

pengendalian intern yang dilaksanakan oleh BPKP, baik oleh BPKP Pusat maupun

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah

sebagaimana disajikan pada Tabel berikut ini:

Page 63: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 54

Tabel 3.5Level Maturitas SPIP Kabupaten/Kota

Tahun 2017

No. Nama Kabupaten/Kota Level 3 Level 2 Level 11. Kota Bekasi √2. Kota Banjar √3. Kabupaten Karawang √4. Kabupaten Tasikmalaya √5. Kabupaten Garut √6. Kabupaten Sumedang √7. Kabupaten Bandung √8. Kota Bandung √9. Kota Cimahi √10. Kota Cirebon √11. Kota Tasikmalaya √12. Kota Sukabumi √13. Kota Bogor √14. Kota Depok √15. Kab. Bandung Barat √16. Kabupaten Kuningan √17. Kabupaten Majalengka √18. Kabupaten Indramayu √19. Kabupaten Cirebon √20. Kabupaten Ciamis √21. Kabupaten Cianjur √22. Kabupaten Sukabumi √23. Kabupaten Bogor √24. Kabupaten Bekasi √25. Kabupaten Purwakarta √26. Kabupaten subang √27. Kab.Pangandaran √

JUMLAH 5 3 19Persentase 18,52% 11,11% 70,37%

Dalam rangka mendukung pencapaian target level SPIP di atas, pada

tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq Bidang Akuntabilitas

Pemerintah Daerah telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat

konsultantif guna meningkatkan penyelenggaraan sistem pengendalian intern di

lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Untuk periode berikutnya, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat akan lebih

meningkatkan upaya pembinaan penyelenggaraan SPIP di wilayah Pemerintah

Provinsi Jawa Barat untuk memastikan tercapainya target didalam Perjanjian

Kinerja maupun didalam Renstra.

7) Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik

Kinerja BUMN menunjukkan tingkat efektivitas penyelenggaraan SPI dalam

Page 64: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 55

pengelolaan korporasi yang mencakup kesehatan BUMN dari penilaian atas aspek

keuangan, operasional dan administratif.

Indikator Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik ini

diukur dari hasil perhitungan Jumlah BUMN/anak perusahaan di wilayah mitra

unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mendapat skor minimal

baik atas penerapan GCG dibandingkan dengan jumlah BUMN/anak

perusahaan yang berada di wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi

Jawa Barat yang dievaluasi oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada

tahun berjalan

Capaian kinerja untuk indikator ini dihitung berdasarkan Laporan hasil

evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN/Anak Perusahaan yang

dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq. Bidang Akuntan

Negara.

Untuk Tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat melakukan

asesmen GCG pada 8 (delapan) BUMN dengan hasil sebagai berikut:

1) PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan skor GCG 89,011 (kategori

Sangat Baik)

2) PT Pos Indonesia (Persero) dengan skor GCG 85,360 (kategori Sangat

Baik)

3) PT Perkebunan Nusantara VIII dengan skor GCG 84,960 (kategori Baik)

4) PT Bio Farma (Persero) dengan skor GCG 90,494 (Kategori Sangat Baik)

5) PT INTI (Persero) dengan skor GCG 81,632 (Kategori Baik)

6) PT KAI Commuter Jabodetabek dengan skor GCG 75,056 (Kategori Baik)

7) PT Reska Multi Usaha dengan skor GCG 68,170 (Kategori Cukup)

8) PT Pupuk Kujang dengan skor GCG 88,922 (Kategori Sangat Baik)

Adapun BUMN yang diintervensi atau dibina oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Jawa Barat selama Tahun 2017 sebanyak 11 (sebelas) BUMN, namun yang

dilakukan asesmen GCG Tahun 2017 sebanyak delapan BUMN/Anak

Perusahaan karena tiga BUMN lain tidak dilakukan asesmen GCG. Hal ini

disebabkan dua BUMN tersebut akan di asesmen GCG pada Tahun 2018, dan

satu BUMN belum melakukan permintaan kepada BPKP. Berdasarkan

Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011

tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate

Page 65: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 56

Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dalam Pasal 44 ayat 1 bahwa

penilaian (asesmen) dilakukan secara berkala setiap 2 (dua) tahun.

Berdasarkan uraian di atas, realisasi kinerja untuk indikator ini pada Tahun

2017 adalah sebesar 87,50% yang dihitung dari jumlah BUMN/Anak perusahaan

yang mendapat skor minimal baik yakni 7 BUMN dibandingkan dengan jumlah

BUMN/anak perusahaan yang dievaluasi BPKP yakni 8 BUMN.

Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017 dalam Perjanjian Kinerja

(PK) sebesar 70,00% maka capaian kinerja indikator ini adalah 125,00% dengan

perhitungan:

(87,50% : 70,00%) x 100,00% = 125,00%

.

8) Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Berpredikat Minimal

A (Baik)

Indikator Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya

Berpredikat Minimal A (Baik) ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah

BUMN/Anak Perusahaan di wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi

Jawa Barat yang dibina dan dievaluasi serta kinerjanya mendapat skor minimal

A atau Baik dibandingkan dengan jumlah BUMN/Anak Perusahaan yang berada

di wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang yang

dibina dan dievaluasi oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun

berjalan.

Capaian kinerja untuk indikator ini dihitung berdasarkan Laporan hasil

evaluasi atas kinerja BUMN/Anak Perusahaan yang dilaksanakan oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq. Bidang Akuntan Negara.

Untuk tahun 2017, BUMN yang diintervensi atau dibina Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Barat sebanyak 11 (sebelas) BUMN dengan rincian kegiatan

sebagai berikut:

No BUMN Kegiatan

1 PT Pindad (Persero) Monitoring PMN, FGD Penerapan GCG

2 PT Pupuk Kujang Kajian, Permintaan Pendapat/ Saran, Reviu,

Assessment GCG

3 PT Bio Farma (Persero) Assessment GCG, FGD Pengadaan

4 PT Pos Indonesia (Persero) Reviu Pelaksanaan PBJ, Permintaan

Page 66: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 57

No BUMN Kegiatan

Pendapat/Saran, Workshop GCG, Assessment

GCG

5 PT Kereta Api Indonesia (Persero) Assessment GCG, Workshop GCG, Bimtek

SPI, Monitoring PMN

6 PT INTI (Persero) Assessment GCG

7 PT KAI Commuter Jabodetabek Assessment GCG, FGD Self Assessment GCG

8 PT Reksa Multi Usaha Assessment GCG

9 PT Len Industri (Persero) FGD Persiapan Assessment GCG, FGD Reviu

SOP PBJ, Workshop Audit Intern SPI

10 PT Perkebunan Nusantara VIII Assessment GCG, Workshop Penilaian Mandiri

GCG, Kajian

11 PT Dirgantara Indonesia (Persero) Monitoring PMN, Reviu Program PSN

Berdasarkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dalam

Pasal 3 bahwa audit jasa keuangan, jasa reviu dan jasa asurans lainnya hanya

diberikan oleh Akuntan publik. Terkait regulasi tersebut, BPKP tidak melakukan

audit atas jasa tersebut. Dengan demikian, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

tidak melakukan evaluasi kinerja atas BUMN tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, realisasi kinerja untuk indikator Persentase

BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik)

tampak telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.

Sebagai informasi tambahan, hasil skor atas BUMN terkait diperoleh dari informasi

melalui website atau konfirmasi pada BUMN yang bersangkutan dengan hasil

sebagai berikut:

No. Nama BUMN Kinerja Kategori

1 PT Pupuk Kujang 71,50 A Sehat

2 PT Bio Farma (Persero) 81,60 AA Sehat

3 PT Pos Indonesia (Persero) 80,55 AA Sehat

4 PT INTI (Persero) 54,50 BBB Kurang Sehat

5 PT Len Industri (Persero) 63,50 BBB Kurang Sehat

6 PT Perkebunan Nusantara VIII 81,92 AA Sehat

7 PT Pindad (Persero) 65,55 A Sehat

Page 67: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 58

9) Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD

yang Dibina

Indikator Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari

BUMD yang Dibina ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah BUMD di wilayah

mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang kinerjanya mendapat

skor penilaian baik berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh BPKP

atau pihak lainnya dibandingkan dengan jumlah BUMD yang berada di wilayah

mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang diintervensi atau

dibina oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan dievaluasi kinerjanya oleh

BPKP atau pihak lainnya pada tahun berjalan

Capaian kinerja untuk indikator ini dihitung berdasarkan Laporan hasil

evaluasi atas kinerja BUMD yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Jawa Barat cq. Bidang Akuntan Negara atau pihak lainnya.

Selama Tahun 2017, BUMD yang diintervensi atau dibina Perwakilan

BPKP Provinsi Jawa Barat sebanyak 29 BUMD dengan kegiatan antara lain

Evaluasi Kinerja, Reviu pelaksanaan PBJ, Reviu atas pedoman, dan Permintaan

pendapat/saran.

Adapun nilai Kinerja BUMD sebagai berikut:

No BUMD Kinerja Kesehatan

1 PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi 69,61 (Baik) 3,4 (Sehat)

2 PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi 57,16 (Cukup Baik) 3,38 (Sehat)

3 PDAM Kabupaten Purwakarta 61,51 (Baik) 3,285 (Sehat)

4 PDAM Tirta Gangga Kabupaten Subang 61,65 (Baik) 3,5 (Sehat)

5 PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor 71,73 (Baik) 3,965 (Sehat)

6 PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor 69,647 (Baik) 4,385 (Sehat)

7 PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten

Sukabumi

59,657 (Cukup Baik) 3,54 (Sehat)

8 PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi 50,74 (Cukup Baik) 2,985 (Sehat)

9 PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur 62,657 (Baik) 3,36 (sehat)

10 PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung 64,93 (Baik) 3,775 (Sehat)

11 PDAM Tirta Wening Kota Bandung 57,94 (Cukup Baik) 3,275 (Sehat)

12 PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang 59,205 (Cukup Baik) 3,16 (Sehat)

13 PDAM Tirta Sukapura Kabupaten

Tasikmalaya

64,87 (Baik) 3,165 (Sehat)

14 PDAM Tirta Galuh Kabupaten Ciamis 61,491 (Baik) 3,575 (Sehat)

Page 68: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 59

No BUMD Kinerja Kesehatan

15 PDAM Tirta Anom Kota Banjar 52,069 (Cukup Baik) 2,545 (Kurang Sehat)

16 PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut 56,30 (Cukup Baik) 2,805 (Sehat)

17 PDAM Tirta Kamuning Kabupaten

Kuningan

66,00 (Baik) 3,42 (Sehat)

18 PDAM Kabupaten Majalengka 57,55 (Cukup Baik) 3,245 (Sehat)

19 PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon 59,39 (Cukup Baik) 2,885 (Sehat)

20 PDAM Kota Cirebon 64,78 (Baik) 3,235 (Sehat)

21 PDAM Tirta Asasta Kota Depok 68,11 (Baik) 3,8 (Sehat)

22 PDAM Titra Darma Ayu Kabupaten

Indramayu

61,98 (Baik) 3,605 (Sehat)

23 PDAM Tirta Arum Kabupaten Karawang 61,14 (Baik) 3,37 (Sehat)

24 PD Pasar Bermartabat Kota Bandung 39,39 (Kurang Baik) Tidak dinilai

25 PT Jasa Sarana Provinsi Jawa Barat tidak dievaluasi kinerja oleh BPKP dan KAP

26 PT Tirta Gemah Ripah Provinsi Jawa Barat tidak dievaluasi kinerja oleh BPKP dan KAP

27 PT Agronesia Provinsi Jawa Barat tidak dievaluasi kinerja oleh BPKP dan KAP

28 PT Bandarudara Internasional Jawa Barat tidak dievaluasi kinerja oleh BPKP dan KAP

29 PD Jasa dan Kepariwisataan Provinsi JawaBarat

tidak dievaluasi kinerja oleh BPKP dan KAP

Realisasi kinerja atas indikator Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal

Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina sebesar 58,33% yang berasal dari

perhitungan 14 BUMD yang mendapat kinerja baik dibandingkan dengan 24 BUMD

yang dilakukan evaluasi kinerja oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat.

Adapun 5 BUMD lainnya tidak dilakukan evaluasi kinerja baik oleh BPKP maupun

KAP, sehingga tidak terdapat nilai kinerjanya.

Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017 dalam Perjanjian Kinerja

(PK) sebesar 60,00% maka capaian kinerja indikator ini adalah 97,22% dengan

perhitungan:

(58,33% : 60,00%) x 100,00% = 97,22%

Sebagai informasi tambahan, capaian indikator ini kurang dari target dikarenakan 9

PDAM belum meningkat nilai kinerjanya dan masih berupaya untuk memperbaiki

kondisi keuangan/finansial dari PDAM tersebut.

10) Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina

Indikator Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang

Dibina ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah BLUD di wilayah mitra unit kerja

Page 69: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 60

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang dibina dan kinerjanya mendapat

skor penilaian baik berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh BPKP

atau pihak lainnya dibandingkan dengan jumlah BLUD yang berada di wilayah

mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang diintervensi atau

dibina oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan dievaluasi Tata kelolanya

oleh BPKP atau pihak lainnya pada tahun berjalan

Capaian kinerja untuk indikator ini dihitung berdasarkan Laporan hasil

evaluasi Tata Kelola atas BLUD yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP

Provinsi Jawa Barat cq. Bidang Akuntan Negara atau pihak lainnya.

Selama tahun 2017, BLUD-RSUD yang dilakukan intervensi atau dibina

oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat sebanyak 14 BLUD-RSUD dengan

kegiatan evaluasi Tata Kelola, Asistensi/Bimtek Kebijakan Akuntansi, Asistensi/

Bimtek Penyusunan RBA, Narasumber SIA BLUD, Reviu/ Pendampingan dalam

pelaksanaan PBJ, serta permintaan pendapat/saran.

Adapun nilai Kinerja BLUD-RSUD sebagai berikut:

No BLUD-RSUD Skor Predikat Keterangan

1 RSUD Kelas B KabupatenBandung

82,25 Baik, A Evaluasi Tata Kelola RS olehBPKP

2 Rumah Sakit Jiwa Provinsi JawaBarat

77,25 Baik, A Evaluasi Tata Kelola RS olehBPKP

3 RSUD R Syamsudin SH Kota

Sukabumi

86,75 Baik, A Evaluasi Tata Kelola RS oleh

BPKP

4 RSUD Chasbullah Abdulmajid Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

5 RSUD Kelas B Non PendidikanKabupaten Karawang

Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

6 RSUD Waled Kabupaten Cirebon Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

7 RSUD Cililin Kabupaten BandungBarat

Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

8 RSUD Kabupaten Bekasi Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

9 RSUD Kota Depok Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

10 RSUD Bayu Asih Purwakarta Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

11 RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

12 RSUD Cideres Majalengka Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

13 RUSD Soreang Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

14 Rumah Sakit Tingkat III CiremaiCirebon

Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun

Page 70: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 61

Realisasi kinerja atas indikator BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD

yang Dibina sebesar 100,00% yang berasal dari perhitungan 3 BLUD-RSUD yang

mendapat kinerja baik dari 3 BLUD-RSUD yang dilakukan evaluasi kinerja. Adapun

11 BLUD-RSUD lainnya tidak dilakukan evaluasi kinerja baik oleh BPKP maupun

KAP atau pihak manapun, sehingga tidak terdapat nilai kinerjanya.

Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017 dalam Perjanjian Kinerja

(PK) sebesar 60,00% maka capaian kinerja indikator ini adalah 166,67% dengan

perhitungan:

(100,00% : 60,00%) x 100,00% = 166,67%.

2. Capaian Kinerja Kegiatan (output)

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis program nomor VI

“Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi” di atas didukung

oleh keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan (output) sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 yakni mencakup 1 sasaran kegiatan dan

2 indikator kinerja kegiatan berikut:

Tabel 3.6

Capaian Kinerja Kegiatan (output) Sasaran Strategis 2

Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatan level maturitas

penyelenggaraan maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kabupaten

dengan indikator kinerja 1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan dan 2)

Surat rekomendasi Kepala Perwakilan kepada Pemda adalah merupakan

Laporan hasil pembinaan sistem pengendalian intern dan surat yang memuat

saran untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu berdasarkan hasil

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Satuan Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)Sasaran Kegiatan Indiaktor Kinerja Kegiatan

1. Terlaksananya asistensi danpenilaian untukmeningkatkan levelmaturitas penyelenggaraanSPIP di Provinsi/Kota/ Kab

1. LHP Pembinaan SPIP BPKPPerwakilan

Laporan 36 36 100,00

2 Surat Kepala Perwakilan BPKPkepada Pemda, Menyampaikanrekomendasi hasil asistensi danpenilaian maturitaspenyelenggaraan SPIP diProvinsi/Kota/Kab

Surat 17 17 100

Page 71: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 62

pembinaan sistem pengendalian intern yang jika dilaksanakan akan

memberikan nilai tambah bagi penyelenggaraan sistem pengendalian intern.

Indikator ini diperoleh dari hasil pengumpulan jumlah Laporan Hasil Pembinaan

dan Surat Penyampaian Rekomendasi yang diterbitkan.

Adapun rumus perhitungan kinerja ini adalah jumlah output rekomendasi

pembinaan SPI yang disampaikan kepada Kepala Daerah.

Untuk Tahun 2017, dari target output yang ditetapkan sebanyak 36 Laporan dan

17 surat rekomendasi seluruhnya dapat dicapai sehingga capaian kinerja

indikator ini adalah 100,00%. Capaian kinerja tersebut diperoleh berdasarkan

hasil kinerja yang berasal dari kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh

Akuntabilitas Pemerintah Daerah.

VII. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah

1. Capaian Kinerja Program (outcome)

Misi ketiga BPKP yaitu 'Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten". Misi ini juga terkait, dengan Misi Dua

dan Misi Satu. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian,

mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan

memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan

kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya.

Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui

perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk

mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas

untuk menjalankan tugas dan fungsinya.

Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya,

tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai

dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP.

Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun

peningkatan kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada

peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran dan layanan APIP

dalam organisasi; (b) pengelolaan SDM/auditor APIP; (c) praktik profesionalisme

pengawasan intern; (d) akuntabilitas dan manajemen kinerja; (e) budaya dan

hubungan organisasi; dan (f)struktur tata kelola APIP. Bersama-sama dengan misi

Page 72: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 63

2, misi 3 ini juga mendukung pencapaian misi 1.

Untuk mengukur pencapaian sasaran ini dilakukan melalui pengukuran 6

(enam) indikator kinerja outcome, yang terbagi dalam 2 kategori yakni indikator

mengenai kapabilitas APIP pada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Rincian kinerja selengkapnya perkembangan capaian kinerja untuk sasaran

strategis “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah”

pada Tahun 2017 ini dibandingkan dengan realisasi sampai dengan Tahun 2017

dan target pada akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat (Tahun 2019)

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3

Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah

U

r

a

i

a

n

l

e

b

Uraian lebih lanjut capaian dari masing-masing indikator untuk sasaran

“Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah” beserta

capaiannya adalah sebagai berikut:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

Kapabilitas APIP merupakan kemampuan APIP untuk melaksanakan

perannya dalam menilai dan melaporkan tingkat efisiensi, efektivitas, dan

keekonomisan, serta memberikan saran kepada manajemen, yang mencakup area

tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian. Peningkatan kapabilitas diarahkan

No. INDIKATOR KINERJASASARAN

Satuan TA 2017 Realisasisd 2017

TargetAkhir

Renstra(2019)

Ket.

Target Realisasi % CK

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1. Kapabilitas APIP Pemerintah

Provinsi (Level 3)% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

2. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten / Kota (Level 3)

% 25,93 40,74 157,12 40,74 85%

3. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 2)

% 0,00 0,00 100,00 0 0%

4. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten / Kota (Level 2)

% 40,74 51,85 127,28 51,85 10%

5. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 1)

% 0,00 0,00 100,00 0,00 0%

6. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)

% 33,33 7,41 177,77 7,41 5%

Page 73: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 64

untuk memperkuat atau meningkatkan pengawasan intern melalui langkah-langkah

perbaikan dari tingkat pengawasan intern yang kurang kuat menuju kondisi yang

kuat dan efektif dengan organisasi yang lebih matang dan kompleks. Pembinaan

kapabilitas mengidentifikasi kebutuhan fundamental untuk pelaksanaan

pengawasan intern yang efektif, yang mengarah kepada pemenuhan tata kelola

organisasi dan praktek-praktek pengawasan yang profesional.

Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) ini diukur dari

hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit kerja

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai level 3 Kapabilitas APIP

berdasarkan hasil validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP

Pemerintah Provinsi yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah populasi

Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan

Provinsi Jawa Barat

Pada Tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah 100,00% yang

dihitung berdasarkan hasil Validasi atas Penilaian Mandiri APIP Pemerintah

Provinsi Jawa Barat dibawah koordinasi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

cq. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.

Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017 dalam Perjanjian Kinerja

(PK) sebesar 100,00% maka capaian kinerja indikator ini adalah 100,00% yang

dihitung berdasarkan kebijakan perhitungan angka maksimal yang ditetapkan

oleh BPKP Pusat atas realisasi capaian kinerja dibandingkan dengan targetnya.

2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota (Level 3)

Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) ini

diukur dari hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di

wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai

level 3 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil Validasi atas penilaian mandiri (self

assessment) APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan

dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang

menjadi mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan hasil validasi atas penilaian mandiri (self assesssment) APIP

sampai dengan akhir Tahun 2017 sebagaimana yang telah disajikan pada Tabel

3.8 di bawah menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah

Page 74: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 65

Provinsi Jawa Barat yang telah mencapai level 3 kapabilitas APIP adalah 12

Pemerintah Kota/Kabupaten atau sebesar 44,44% dari jumlah Pemerintah

Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yang berjumlah 27 Kabupaten/Kota.

Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017 dalam Perjanjian Kinerja

(PK) sebesar 25,93% maka capaian kinerja atas Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 3) adalah sebesar 100,00% dengan perhitungan:

(44,44% : 25,93%) x 100,00% = 171,38%

Dalam rangka meningkatkan kapabiltas APIP, pada periode berikutnya

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat akan lebih meningkatkan upaya

pembinaan peningkatan kapabilitas APIP di lingkungan Pemerintah

Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat melalui pelaksanaan sosialisi,

pembimbingan dan konsultansi termasuk melakukan validasi (quality assurance)

atas penilaian mandiri yang telah dilakukan APIP setempat.

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) ini diukur dari

hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit kerja

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai level 2 Kapabilitas APIP

berdasarkan hasil validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP

Pemerintah Provinsi yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah populasi

Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan

Provinsi Jawa Barat.

Pada Tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah sebesar

0,00% yang dihitung berdasarkan hasil validasi atas Penilaian Mandiri APIP

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dibawah koordinasi Perwakilan BPKP Provinsi

Jawa Barat cq. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah yang menyatakan

bahwa untuk levelling APIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah berada pada

level 3 sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%.

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota (Level 2)

Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) ini

diukur dari hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di

Page 75: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 66

wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai

level 2 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil validasi atas penilaian mandiri (self

assessment) APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan

dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang

menjadi mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

Pada Tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah sebesar

48,15% yang dihitung berdasarkan Validasi atas Penilaian Mandiri APIP pada 13

(tiga belas) Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan

hasil berada pada level 2 dibagi dengan jumlah 27 Kabupaten/Kota yang berada

di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Realisasi Pemerintah Kabupaten/Kota dengan level 2 yang lebih besar

dibandingkan target yang telah ditetapkan menunjukkan kinerja yang lebih baik

dikarenakan semakin banyaknya Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada pada

level lebih tinggi dibandingkan dengan level dibawahnya (yakni level 1)

Jika dibandingkan dengan target inerja menurut Perjanjian Kinerja Tahun

2017 sebesar 40,74% maka capaian kinerja Tahun 2017 adalah sebesar

118,19% dengan perhitungan:

(48,15% : 40,74%) x 100,00% = 118,19%

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)

Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) ini diukur dari

hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit kerja

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai level 1 Kapabilitas APIP

berdasarkan Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP Pemerintah

Provinsi yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah

Provinsi yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi

Jawa Barat

Pada Tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah sebesar

0,00% yang dihitung berdasarkan Validasi atas Penilaian Mandiri APIP

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dibawah koordinasi Perwakilan BPKP Provinsi

Jawa Barat cq. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.

Memperhatikan uraian butir 1) mengenai Kapabilitas APIP Pemerintah

Provinsi (Level 3), butir 2) mengenai Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

Page 76: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 67

(Level 2) serta Tabel 3.8 di bawah, maka capaian kinerja atas indikator

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) telah sesuai dengan target yang

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

Tahun 2017.

6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) ini

diukur dari hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di

wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai

level 1 Kapabilitas APIP berdasarkan atas penilaian mandiri (self assessment)

APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan dibandingkan dengan

jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra unit kerja

Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

Pada Tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah sebesar

7,41% yang dihitung berdasarkan Penilaian Mandiri APIP pada 2 (dua)

Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan hasil berada

pada level 1 dibagi dengan jumlah 27 Kabupaten/Kota yang berada di wilayah

Provinsi Jawa Barat.

Realisasi Pemerintah Kabupaten/Kota dengan level 1 yang lebih kecil

dibandingkan target yang telah ditetapkan menunjukkan kinerja yang lebih baik

dikarenakan semakin sedikit Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada pada

level lebih rendah dibandingkan dengan level di atasnya (yakni level 2),

sebagaimana uraian mengenai rumus pengukuran kinerja pada bagian awal Bab

III.

Jika dibandingkan dengan target kinerja menurut Perjanjian Kinerja Tahun

2017 sebesar 33,33% maka capaian kinerja tahun 2017 adalah sebesar

177,77% dengan perhitungan:

33,33 - (7,41% - 33,33%) / 33,33 x 100,00% = 177,77%

Sampai dengan akhir Tahun 2017, kondisi kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat berdasarkan Validasi atas

Penilaian Mandiri APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa

Barat dibawah koordinasi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq. Bidang

Page 77: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 68

Akuntabilitas Pemerintah Daerah sebagaimana disajikan pada Tabel berikut ini:

Tabel 3.8Level Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota Tahun 2017

No. Nama Kabupaten/Kota Level 3 Level 2 Level 1 Ket.

1. Kota Bandung √

2. Kota Depok √

3. Kota Bekasi √

4. Kota Cirebon √

5. Kota Tasikmlaya √

6. Kota Banjar √

7. Kabupaten Bogor √

8. Kabupaten Sukabumi √

9. Kabupaten Cianjur √

10. Kabupaten Bekasi √

11. Kabupaten Karawang √

12. Kabupaten Subang √

13. Kabupaten Indramayu √

14. Kabupaten Kuningan √

15. Kabupaten Bandung √

16. Kabupaten Sumedang √

17. Kabupaten Garut √

18. Kabupaten Tasikmalaya √

19. Kabupaten Ciamis √

20. Kota Bogor √

21. Kota Sukabumi √

22. Kota Cimahi √

23. Kabupaten Bandung Barat √

24. Kabupaten Purwakarta √

25. Kabupaten Cirebon √

26. Kabupaten Majalengka V

27. Kabupaten Pangandaran V

JUMLAH 12 13 2

Persentase 44,44% 48,15% 7,41%

2. Capaian Kinerja Kegiatan (output)

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis program nomor VII

“Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah” di atas

Page 78: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 69

didukung oleh keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan (output) sebagaimana

yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 yakni mencakup satu sasaran

kegiatan dengan dua indikator kinerja kegiatan berikut:

Tabel 3.9

Capaian Kinerja Kegiatan (output)Sasaran Strategis 3

Indikator Kinerja Kegiatan berupa LHP Peningkatan Kapabiltas APIP BPKP

Perwakilan

Indikator kinerja kegiatan ini adalah laporan hasil pembinaan dan penilaian

kapabiltas APIP yang telah dihasilkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jabar.

Indikator ini diperoleh dari hasil pengumpulan jumlah Laporan Hasil Pembinaan

yang disampaikan kepada APIP terkait.

Adapun rumus perhitungan kinerja ini adalah jumlah laporan pembinaan dan

penilaian kapabalitas APIP dibandingkan dengan target kinerja dalam Perkin.

Untuk Tahun 2017, dari target sebanyak 19 LHP, seluruhnya dapat dicapai

sehingga capaian kinerja indikator ini adalah 100,00%. Capaian kinerja tersebut

diperoleh berdasarkan hasil kinerja yang berasal dari kegiatan pembinaan

kapabilitas APIP yang dilaksanakan oleh Bidang Program, Pelaporan dan

Pembinaan APIP.

Indikator Kinerja Kegiatan berupa Surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi

Jabar yang Menyampaikan Rekomendasi Pembinaan dan Penilaian

Kapabilitas APIP Provinsi/ Kota/Kabupaten.

Indikator kegiatan ini adalah surat kepada Kepala Daerah yang berisi

rekomendasi hasil pembinaan dan penilaian kapabilitas aparat pengawasan

intern yang menganjurkan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu

berdasarkan hasil pembinaan kapabilitas aparat pengawasan intern yang jika

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Satuan Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)Sasaran Kegiatan Indiaktor Kinerja Kegiatan

1. Terlaksananya bimtek danpenilaian kapabilitas APIP diProvinsi/Kota/Kabupaten

1. LHP Peningkatan Kapabilitas APIPBPKP Perwakilan

LHP 19 19 100,00

2. Surat Kepala Perwakilan BPKP kepadaPemda, menyampaikan rekomendasihasil bimtek dan penilaian kapabilitasAPIP di Provinsi/Kota/Kabupaten

Surat 19 19 100,00

Page 79: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 70

dilaksanakan akan memberikan nilai tambah berupa peningkatan kapabilitas

APIP di daerahnya.

Indikator ini diperoleh dari hasil pengumpulan jumlah Surat Penyampaian

Rekomendasi yang diterbitkan.

Adapun rumus perhitungan kinerja ini adalah jumlah realisasi surat rekomendasi

pembinaan APIP yang disampaikan kepada Kepala Daerah dibandingkan

dengan target Tahun 2017.

Untuk Tahun 2017, dari target sebanyak 19 surat rekomendasi, seluruhnya

dapat dicapai sehingga capaian kinerja indikator ini adalah 100,00%. Capaian

kinerja tersebut diperoleh berdasarkan hasil kinerja yang berasal dari kegiatan

pembinaan kapabilitas APIP yang dilaksanakan oleh Bidang Program,

Pelaporan dan Pembinaan APIP.

VIII. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan Sekretariat Utama

1. Capaian Kinerja Program (outcome)

Penyelenggaraan dukungan manajemen Perwakilan BPKP merupakan

salah satu unsur penting dalam menunjang keberhasilan Perwakilan BPKP dalam

melaksanakan kegiatan teknis Perwakilan BPKP. Perencanaan pengawasan

berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan

tujuan BPKP sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis

BPKP. Selain itu, pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan

penganggaran juga merupakan sub unsur yang turut mendukung keberhasilan

pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP. Seiring dengan gencarnya

penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan

pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-

benar menghasilkan kinerja yang terbaik.

Dalam kerangka keuangan negara, BPKP sebagai lembaga mempunyai

kewajiban menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar

yang diatur dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP). Keberhasilan fungsi dukungan dalam membina satuan

kerja terkait kualitas pengelolaan keuangan ditandai dengan tingkat opini WTP

terhadap laporan keuangan BPKP yang diperoleh dari BPK RI.

Page 80: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 71

Untuk mengukur pencapaian sasaran ini dilakukan melalui pengukuran

satu indikator kinerja outcome.

Rincian kinerja selengkapnya perkembangan capaian kinerja untuk sasaran

strategis“Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam

Pengawasan BPKP”pada Tahun 2017 ini dibandingkan dengan realisasi sampai

dengan Tahun 2017 dan target pada akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa

Barat (Tahun 2019) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10

Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP

Dari hasil pengukuran terhadap satu indikator tersebut, sudah dicapai

sebanyak 1 indikator (100%) mencapai target.

Uraian lebih lanjut capaian dari indikator untuk sasaran “Meningkatnya

Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP” beserta

capaiannya yakni indikator Persepsi Kepuasan Layanan Kesekretariatan.

Capaian indikator kinerja ini diukur berdasarkan hasil survey kepuasan pegawai

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat terhadap layanan yang diberikan sub

Bagian Kepegawaian, Keuangan dan Umum yang termasuk dalam rumpun

Bagian Tata Usaha.

Capaian kinerja atas indikator outcome “Persepsi kepuasan layanan

kesekretariatan” sebesar 7,98 skala likert atau 114,00% dari target Tahun 2017

sebesar 7,00 skala likert. Dengan perhitungan:

(7,98 : 7,00) x 100,00% = 114.00%

Capaian tersebut berdasarkan survey dengan penyebaran kuesioner kepada

para responden pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan

No. INDIKATOR KINERJA SASARAN satuan TA 2016 Realisasisd 2017

TargetAkhir

Renstra(2019)

Ket.

Target Realisasi % CK

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1. Persepsi kepuasan layanan

kesesmaan (skala likert 1-10)skala 7,00 7,98 114,00 7,98 8,00

Page 81: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 72

hasil (jawaban) kuesioner yang diterima kembali menunjukkan tingkat kepuasan

rata-rata bervariasi sebagai berikut:

No. Uraian JumlahParameter

Nilai berdasarRange

Nilai Rata-rata

1. Subbag Kepegawaian 10 7,61 sd 8,19 8,25

2. Subbag Keuangan 13 7,5 sd 8,6 8,10

3. Subbag Umum 13 7,35 sd 7,98 7,58

Nilai rata-rata 7,98

2. Capaian Kinerja Kegiatan (output)

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya kualitas

pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP” di atas didukung oleh

keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan (output) sebagaimana yang telah

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 yakni mencakup 1 sasaran kegiatan dan

1 indikator kinerja kegiatan.

Adapun rincian selengkapanya atas capaian kinerja kegiatan (output) yang

mendukung terhadap pencapaian sasaran strategis di atas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11

Capaian Kinerja Kegiatan (output) Sasaran Strategis 4

Untuk Tahun 2017, dari target output yang ditetapkan telah tercapai, sehingga

capaian kinerja indikator ini adalah 100,00%. Capaian kinerja tersebut diperoleh

berdasarkan hasil kinerja yang berasal dari kegiatan dukungan teknis yang

dilaksanakan oleh para Sub Bagian yang tergabung dalam rumpun Bagian Tata

Usaha dan Bidang P3A berupa Penyediaan Layanan Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP dengan realisasi sebanyak 12 laporan atau 100,00% dari

target yang telah ditetapkan. Adapun jumlah layanan dukungan manajemen

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dalam bentuk laporan adalah sebagai

berikut:

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN satuan Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sasaran Kegiatan Indiaktor Kinerja Kegiatan1. Tersedianya dukungan manajemen

dan pelaksanaan tugas teknislainnya dalam mencapai kepuasanlayanan

1. Jumlah Layanan Dukungan ManajemenPerwakilan BPKP

laporan 12 12 100,00

Page 82: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 73

Uraian Satuan Jumlah Keterangan

Jumlah Laporan Keuangan (10 LRA Bulanan, 1 LKSemesteran dan 1 LK Tahunan Unaudited, 1 LK Audited) Laporan 3 Keuangan

Jumlah Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Laporan 1 Prolap

Jumlah Dokumen Perjanjian Kinerja (PERKIN) Laporan 1 Prolap

Jumlah Dokumen LAPKIN (3 Lap Triwulanan, 1 LapTahunan)/ Realisasi RKT Bulanan Laporan 3 Prolap

Laporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan (Triwulanan) Laporan 1 Prolap

Laporan Penyelenggaraan SPIP (Triwulanan) Laporan 1 Satgas SPIP

Jumlah Laporan Kearsipan (Triwulanan) Laporan 1 Umum

Jumlah Laporan GDN (Bulanan) Laporan 1 UP

Jumlah 12

Hasil capaian kinerja di atas juga didukung oleh 13 laporan lainnya,

sebagai berikut:

Uraian Satuan Jumlah Keterangan

Jumlah Dokumen Rencana Anggaran (RKAKL) Unit Kerja

(Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran) Laporan 2 Keuangan

Jumlah Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan PP39 ( Triwulanan) Laporan 1 Prolap

Laporan Tindak Lanjut Hasil Raker Laporan 1 Prolap

Jumlah Laporan BMN (Semesteran dan Tahunan) Laporan 2 Umum

Laporan Konservasi Energi/Penghematan Energi(Semesteran) Laporan 1 Umum

Jumlah Laporan Budaya Kerja (Semester) Laporan 1 UP

Jumlah Laporan Mutasi, Promosi dan Kenaikan PangkatTerpadu Pegawai Laporan 2 UP

Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDM (Tahunan) Laporan 1 UP

Laporan Kehumasan (Triwulanan) Laporan 1 UP

Laporan Program Pelatihan Mandiri (PPM/IHT) Triwulanan Laporan 1 UP

Jumlah 13

C. Akuntabilitas Keuangan

Dalam Tahun 2017 realisasi keuangan DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Jawa

Barat menurut realisasi SPM sampai dengan akhir Desember 2017 (sebelum

Page 83: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 74

rekonsiliasi dengan KPPN) adalah sebesar Rp41.618.977.730,00 atau 99,13%

dari dana yang tersedia dalam DIPA sebesar Rp41.986.347.000,00 dengan

rincian sebagai berikut:

Tabel 3.12

Anggaran dan Realisasi KeuanganTahun 2017

(sebelum rekonsiliasi dengan KPPN)

URAIANANGGARAN REALISASI SISA DANA

(Rp) (Rp) % (Rp) %

Program Pengawasan Intern dan

Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah2.443.010.000 2.383.874.088 97,58 59.135.912 2,42

Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanakan TugasTeknis Lainnya BPKP 39.543.337.000 39.235.103.642 99,22 308.233.358 0,78

Jumlah Bruto 41.986.347.000 41.618.977.730 99,13 367.369.912 0,87

Pengembalian Belanja - 44.070.628 ~ 44.070.628 ~

Jumlah Netto 41.986.347.000 41.574.907.102 99,02 411.440.540 0,98

Penyerapan tidak mencapai 100% disebabkan adanya penghematan

dalam realisasi belanja pegawai karena pengurangan jumlah pegawai akibat

memasuki masa pensiun. Pengembalian belanja sebesar Rp44.070.628,00 terdiri

dari:

Tabel 3.13

Rincian Pengembalian Belanja per Program

(sebelum rekonsiliasi dengan KPPN)

URAIANJENIS BELANJA

Pegawai(Rp)

Barang(Rp)

Modal(Rp)

Jumlah(Rp)

Program Pengawasan Intern dan Akuntabilitas

Keuangan Negara dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah- 4.065.000 - 4.065.000

Program Dukungan Manajemen dan

pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 39.410.628 595.000 - 40.005.628

Jumlah Bruto 39.410.628 4.660.000 - 44.070.628

Page 84: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 75

Sedangkan dana dari pihak ketiga (BUMN/D, Pemerintah Provinsi/Kota/Kabupaten)

untuk membiayai kegiatan audit dan asistensi/bimtek sebesar Rp2.764.791.640,00

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel3.14

Realisasi Kegiatan yang Bersumber Dana dari Kemitraan

KegiatanJumlah

(Rp)

Bidang IPP

- Perekonomian 266.879.000

- Polsoskam 940.007.040

Bidang APD

- Bimtek/Asistensi/SosialisasiKeuangan Daerah 724.396.000

Bidang Investigasi 68.648.100

Bidang AN

- Bimtek/Asistensi /Reviu/FGD pada BUMN, BUMD dan BLUD 459.526.500

Bidang P3A

- Bimtek/Validasi SA PK APIP 305.335.000

Jumlah 2.764.791.640

Bila ditinjau dari pencapaian masing-masing sasaran dikaitkan dengan anggaran

yang tersedia dalam DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 dan

realisasi keuangannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15

Anggaran dan Realisasi per Sasaran Strategis Tahun 2017

No Sasaran Strategis & Indikator Kinerja

Anggaran

Target(Rp000)

Realisasi(Rp000)

I.Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional danPengelolaan Keuangan Negara/Korporasi

2.026.854 1.979.542,3

II. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi 276.776 263.599,1

III. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan InternPemerintahDaerah

139.380 136.667,7

IV. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalamPengawasan BPKP

39.543.337 39.195.098

Jumlah 41.986.347 41.574.907,1

Page 85: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 76

aporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun

2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan

program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam bentuk

Perjanjian Kinerja (PK) dalam rangka mendukung pencapaian

sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Apabila dibandingkan dengan target outcome sampai dengan Tahun 2017

sebagaimana tercantum dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat 2015-

2019 maupun Perjanjian Kinerja Tahun 2017, jumlah indikator outcome Perwakilan

BPKP Provinsi Jawa Barat yang memberikan kontribusi terhadap pencapaian

outcome Unit Kerja Eselon I dan BPKP Pusat sebanyak 27 (dua puluh tujuh)

indikator kinerja utama. Dimana sebagian besar indikator tersebut telah mencapai

target yang telah ditetapkan.

Apabila dibandingkan dengan target outcome Tahun 2017, Dari 27 (dua puluh

tujuh) indikator yang diukur 8 indikator (29,63%) telah sesuai target, 15 indikator

(55,56%) di atas target dan 4 indikator lainnya (14,81%) di bawah target. Dengan

demikian, secara umum capaian kinerja Tahun 2017 sebesar 85,19% dapat

tercapai.

Sedangkan capaian indikator kinerja output untuk 4 kegiatan secara umum

tercapai mengingat dari 6 (enam) indikator output yang ada, 5 indikator diantaranya

telah mencapai target sehingga dapat dikatakan hampir seluruh indikator tersebut

mencapai target.

Pencapaian target outcome dan output Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat

tersebut dalam rangka mendukung pencapaian target BPKP Pusat.

Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan proses berakuntabilitas adalah:

BAB IV

PENUTUP

L

Page 86: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

BPKP Jabar

Laporan Kinerja 2017 77

1. Keselarasan antar dokumen perencanaan yaitu Renstra, Perkin dan PKP2T

belum sepenuhnya terbangun. Masih dijumpai perbedaan target antara Perkin

dengan PKP2T maupun Renstra.

2. Kelemahan dalam penyajian capaian kinerja saat ini dan/atau sampai dengan

saat ini dibandingkan dengan target kinerja akhir periode Renstra. Kondisi ini

disebabkan masih adanya kelemahan dalam perumusan Indikator Kinerja

Utama khususnya yang terkait dengan tipe/jenis penghitungan IKU yang terbagi

atas tipe penghitungan yang kumulatif dan non-kumulatif sebagaimana yang

dimaksud Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman

Penyusunan IKU dan Permen PAN dan RB Nomor 47 Tahun 2011 sebagai

referensi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, perlu dilaksanakan hal-hal

sebagai berikut:

1. Perbaikan sistem perencanaan dengan menjaga keselarasan antar dokumen

perencanaan dengan komitmen semua pihak penanggung jawab kegiatan.

2. Perbaikan definisi dan rumusan indikator kinerja outcome, sistem pengumpulan

data kinerjanya serta cara mengukur indikator hasil (outcome) yang disepakati

oleh semua pihak yang terlibat pada awal tahun agar terdapat kesamaan

pandang terhadap capaian outcome tersebut pada saat penyusunan Laporan

Kinerja akhir tahun.

Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dalam Tahun 2017

yang dituangkan dalam laporan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap kinerja BPKP Pusat serta memberikan umpan balik bagi kepentingan

kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat pada tahun berikutnya.

Page 87: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe

Penghitungan

Sumber Data & Bidang Penanggung

Jawab

1. Perbaikan Pengelolaan

Program Prioritas Nasional

dan Pengelolaan Keuangan

Negara

1. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan

Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan

Negara

Hasil perhitungan rata-rata jumlah perbaikan hasil tindak

lanjut atas pengelolaan program prioritas nasional dan

pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan oleh

mitra kerja unit BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

pada tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah

rekomendasi/saran/rencana tindak berdasarkan hasil

pengawasan yang dilaksanakan oleh unit kerja BPKP

Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun berjalan

Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan

yang dilaksanakan oleh

Bidang Pengawasan

Instansi Pemerintah Pusat

dan Bidang Akuntabilitas

Pemerintah Daerah

2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi

Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan

Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi

Hasil perhitungan rata-rata atas 3 (tiga) perhitungan

capaian kinerja sebagai berikut:Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan

yang dilaksanakan oleh

Bidang Akuntan Negara

a. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan

Korporasi yang telah disepakati oleh mitra kerja unit BPKP

Perwakilan Provinsi Jawa Barat untuk dilaksanakan pada

tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah

rekomendasi/saran/rencana tindak berdasarkan hasil

evaluasi/audit kinerja yang dilaksanakan oleh unit kerja

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun berjalan

Keterangan

Penjelasan atas Indikator Kinerja Program

LAMPIRAN

PENJABARAN ATAS INDIKATOR KINERJA UTAMAYANG DIPERGUNAKAN DALAM PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)

PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA BARAT

Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program

halaman 1 dari 6

Page 88: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe

Penghitungan

Sumber Data & Bidang Penanggung

Jawab

Keterangan

Penjelasan atas Indikator Kinerja Program

Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program

b. Jumlah Laporan yang diserahkan ke Korporasi dari

mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

pada tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah

permintaan dari mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi

Jawa Barat yang ditindaklanjuti dengan penerbitan Surat

Tugas pada tahun berjalan (penugasan atas

permintaan)c. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan

Korporasi yang telah disepakati oleh mitra kerja unit BPKP

Perwakilan Provinsi Jawa Barat untuk dilaksanakan pada

tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah

rekomendasi/saran/rencana tindak berdasarkan hasil

evaluasi/audit kinerja yang dilaksanakan oleh unit kerja

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun berjalan

(penugasan non permintaan)

2. Meningkatnya efektivitas

hasil pengawasan

keinvestigasian

1. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian

yang dimanfaatan di Persidangan

Jumlah PKA Tahun Berjalan dibandingkan dengan

Jumlah LHPKKN dan LPEBDE Tiga Tahun Terakhir

Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan

yang dilaksanakan oleh

Bidang Investigasi

PKA (Pemberian

Keterangan Ahli); LHPKKN

(Laporan Hasil Perhitungan

Kerugian Keuangan

Negara); .....(LPEBDE)

2. Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian

yang dimanfaatkan oleh Aparat Penegak Hukum

(APH)

Jumlah LHAI yang Ditindaklanjuti/Dimanfaatkan APH pada

tahun berjalan dibandingkan dengan Jumlah LHAI yang

terbit pada tahun berjalan

sda sda Laporan Hasil Audit

Investigasi (LHAI)

3. Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian

yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

Jumlah LHP Keinvestigasi yang di Tindak Lanjuti atau

Dimanfaatkan K/L/P/K pada tahun berjalan dibandingkan

dengan Jumlah LHP Keinvestigasian yang terbit tahun

berjalan

sda sda LHP Keinvestigasian

mencakup: Laporan Hasil

Audit Investigasi (LHAI),

Laporan Hasil Pengawasan

atas Current Issues, dan

Laporan Hasil Pengawasan

dalam rangka pemberian

Rekomendasi Strategis

halaman 2 dari 6

Page 89: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe

Penghitungan

Sumber Data & Bidang Penanggung

Jawab

Keterangan

Penjelasan atas Indikator Kinerja Program

Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program

4. Persentase Hasil audit penyesuaian harga yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K

Jumlah LHA Eskalasi Harga yang ditindaklanjuti pada

tahun berjalan dibandingkan dengan Jumlah LHA

Eskalasi harga yang terbit pada tahun berjalan

sda sda

5. Persentase Hasil audit klaim yang dimanfaatkan

K/L/P/K

Jumlah LHA Klaim yang ditindaklanjuti pada tahun

berjalan dibandingkan dengan Jumlah LHA Klaim yang

terbit pada tahun berjalan

sda sda

3. Meningkatnya

penyelesaian hambatan

pelaksanaan pembangunan

nasional

1. Persentase Penyelesaian kasus hambatan

kelancaran pembangunan.

Jumlah Laporan Evaluasi HKP yang Ditindaklanjuti pada

tahun berjalan dibandingkan dengan Jumlah Laporan

Evaluasi HKP yang terbit pada tahun berjalan

Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan

yang dilaksanakan oleh

Bidang Investigasi

4. Meningkatnya kualitas tata

kelola pemerintah dan

korporasi dalam

pencegahan korupsi

1. Persentase K/L/P/K yang mengimplentasikan

Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk

Assessment (FRA)

Jumlah K/L/P/K yang mengimplementasikan Fraud Control

Plan atau Fraud Risk Assissment pada tahun berjalan

dibandingkan dengan Jumlah penugasan yang telah

dilakukan pada tahun berjalan

Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan

yang dilaksanakan oleh

Bidang Investigasi

Penugasan yang dimaksud

mencakup: Sosialisi,

Diagnostic Assessment,

Bimbingan Teknis

Implementasi, Evaluasi dan

Monitoring termasuk FRA

5. Meningkatnya kepedulian

K/L/P/K dan masyarakat

terhadap korupsi

1. Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas

Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)

Jumlah K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur

kriteria dibandingkan dengan Jml K/L/P/K atau unit kerja

yang telah menjadi anggota dari Komunitas Pembelajaran

Anti Korupsi

Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan

yang dilaksanakan oleh

Bidang Investigasi

6. Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP Pemda /

Korporasi

1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Jumlah Pemerintah Provinsi mitra Perwakilan BPKP

Provinsi seluruh Indonesia yang mencapai level 3 SPIP

berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat

penyelenggaraan sistem pengendalian intern yang

dilakukan oleh BPKP dibandingkan dengan jumlah

populasi Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra

Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

Kumulatif Hasil pengukuran

berdasarkan rata-rata nilai

tingkat penyelenggaraan

sistem pengendalian intern

yang dilaksanakan oleh

BPKP (Bidang Akuntabilitas

Pemerintah Daerah)

halaman 3 dari 6

Page 90: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe

Penghitungan

Sumber Data & Bidang Penanggung

Jawab

Keterangan

Penjelasan atas Indikator Kinerja Program

Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program

2. Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 3)

Jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah kerja

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang mencapai

level 3 SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat

penyelenggaraan sistem pengendalian intern yang

dilakukan oleh BPKP dibandingkan dengan jumlah

populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra

Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

Kumulatif sda

3. Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan

Skor GCG Baik

Jumlah BUMN/anak perusahaan di wilayah mitra unit kerja

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang dibina dan

dievaluasi oleh BPKP serta mendapat skor minimal baik

atas penerapan GCG dibandingkan dengan jumlah

BUMN/anak perusahaan yang berada di wilayah mitra unit

kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang dibina

dan dievaluasi oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

pada tahun berjalan

Non Kumulatif Laporan hasil evaluasi atas

Penerapan GCG yang

dilaksanakan oleh BPKP

(Bidang Akuntan Negara)

4. Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang

Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik)

Jumlah BUMN/Anak Perusahaan di wilayah mitra unit

kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang dibina

dan dievaluasi serta kinerjanya mendapat skor minimal A

atau Baik dibandingkan dengan jumlah BUMN/Anak

Perusahaan yang berada di wilayah mitra unit kerja BPKP

Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang dibina dan dievaluasi

oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun

berjalan

Non Kumulatif Laporan hasil evaluasi atas

kinerja BUMD yang

dilaksanakan oleh BPKP

(Bidang Akuntan Negara)

5. Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal

Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina

Jumlah BUMD di wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan

Provinsi Jawa Barat yang dibina dan kinerjanya mendapat

skor penilaian baik berdasarkan hasil evaluasi yang

dilaksanakan oleh BPKP atau pihak lainnya dibandingkan

dengan jumlah BUMD yang berada di wilayah mitra unit

kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang

diintervensi atau dibina oleh BPKP Perwakilan Provinsi

Jawa Barat dan dievaluasi kinerjanya oleh BPKP atau

pihak lainnya pada tahun berjalan

Non Kumulatif Laporan hasil evaluasi atas

kinerja BUMD yang

dilaksanakan oleh BPKP

(Bidang Akuntan Negara(

atau pihak lainnya

halaman 4 dari 6

Page 91: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe

Penghitungan

Sumber Data & Bidang Penanggung

Jawab

Keterangan

Penjelasan atas Indikator Kinerja Program

Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program

6. Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik

dari BLUD yang Dibina

Jumlah BLUD di wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan

Provinsi Jawa Barat yang dibina dan kinerjanya mendapat

skor penilaian baik berdasarkan hasil evaluasi yang

dilaksanakan oleh BPKP atau pihak lainnya dibandingkan

dengan jumlah BLUD yang berada di wilayah mitra unit

kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang

diintervensi atau dibina oleh BPKP Perwakilan Provinsi

Jawa Barat dan dievaluasi Tata kelolanya oleh BPKP atau

pihak lainnya pada tahun berjalan

Non Kumulatif Laporan hasil evaluasi

kinerja atas BLUD yang

dilaksanakan oleh BPKP

(Bidang Akuntan Negara)

atau pihak lainnya

7. Meningkatnya Kapabilitas

Pengawasan Intern

Pemerintah Daerah

1. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit

kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang

mencapai level 3 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil

Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP

Pemerintah Provinsi yang bersangkutan dibandingkan

dengan jumlah populasi Pemerintah Provinsi yang menjadi

mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi

Jawa Barat

Kumulatif Hasil validasi atas Penilaian

Mandiri APIP Pemerintah

Provinsi yang bersangkutan

(Bidang P3A)

2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota

(Level 3)

Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah mitra

unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang

mencapai level 3 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil

Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP

Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan

dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah

Kabupaten/Kota yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

Kumulatif Hasil validasi atas Penilaian

Mandiri APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota yang

bersangkutan (Bidang P3A)

3. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit

kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang

mencapai level 2 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil

Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP

Pemerintah Provinsi yang bersangkutan dibandingkan

dengan jumlah populasi Pemerintah Provinsi yang menjadi

mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi

Jawa Barat.

Kumulatif Hasil validasi atas Penilaian

Mandiri APIP Pemerintah

Provinsi yang bersangkutan

(Bidang P3A)

halaman 5 dari 6

Page 92: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe

Penghitungan

Sumber Data & Bidang Penanggung

Jawab

Keterangan

Penjelasan atas Indikator Kinerja Program

Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program

4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota

(Level 2)

Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah mitra

unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang

mencapai level 2 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil

Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP

Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan

dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah

Kabupaten/Kota yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

Kumulatif Hsil validasi atas Penilaian

Mandiri APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota yang

bersangkutan (Bidang P3A)

5. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit

kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang

mencapai level 1 Kapabilitas APIP berdasarkan Validasi

atas penilaian mandiri (self assessment) APIP Pemerintah

Provinsi yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah

populasi Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra unit kerja

Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

Kumulatif Hasil validasi atas Penilaian

Mandiri APIP Pemerintah

Provinsi yang bersangkutan

(Bidang P3A)

6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 1)

Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah mitra

unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang

mencapai level 1 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil

Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP

Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan

dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah

Kabupaten/Kota yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan

BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat

Kumulatif Hasil Validasi atas Penilaian

Mandiri APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota yang

bersangkutan (Bidang P3A)

8. Meningkatnya Kualitas

Pelayanan Dukungan

Teknis dalam Pengawasan

BPKP

1. Persepsi Kepuasan Layanan Bagian Tata

Usaha

Hasil survey kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi

Jawa Barat terhadap layanan yang diberikan sub Bagian

Kepegawaian, Keuangan, dan Umum yang termasuk

dalam rumpun Bagian Tata Usaha.

Non Kumulatif Laporan Hasil Survey

Subbagian: Kepegawaian,

Keuangan, dan Umum

(Bidang Tata Usaha)

halaman 6 dari 6

Page 93: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090

Target Realisasi % CK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen

Risiko, dan Pengendalian Intern

Pengelolaan Program Nasional

% 55,00 71,69 130,35 71,69 70,00

2 Persentase Tindak Lanjut

Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola,

Manajemen Risiko, dan

Pengendalian Intern Pengelolaan

Korporasi

% 55,00 71,57 130,13 71,57 100,00

1 Maturitas SPIP Pemerintah

Provinsi (Level 3)

% 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

2 Maturilas SPIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 3)

% 22,22 18,52 83,34 18,52 sama dengan

atau di bawah

22,22%

70,00

3 Maturitas SPIP Pemerintah

Provinsi (Level 2)

% 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00

4 Maturilas SPIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 2)

% 22,22 11,11 50,00 11,11 sama dengan

atau di bawah

22,22%

20,00

5 Maturitas SPIP Pemerintah

Provinsi (Level 1)

% 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00

6 Maturilas SPIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 1)

% 55,56 70,37 73,34 70,37 10,00

7 Persentase BUMN/Anak Perusahaan

dengan Skor GCG Baik

% 70,00 87,50 125,00 83,34 75

8 Persentase BUMN/Anak Perusahaan

yang Kinerjanya Berpredikat Minimal

A (Baik)

% 0 0 0,00 0,00 60

9 Persentase BUMD yang Kinerjanya

Minimal Berpredikat Baik dari BUMD

yang Dibina

% 60,00 58,33 97,22 58,33 56

10 Persentase BLUD yang Kinerjanya

Minimal Baik dari BLUD yang Dibina

% 60,00 100,00 166,67 100 62

1 Kapabilitas APIP Pemerintah

Provinsi (Level 3)

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

2 Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten / Kota (Level 3)

% 25,93 40,74 157,12 40,74 85%

3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 2)

% 0,00 0,00 100,00 0 0%

4 Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten / Kota (Level 2)

% 40,74 51,85 127,28 51,85 10%

5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 1)

% 0,00 0,00 100,00 0,00 0%

6 Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 1)

% 33,33 7,41 177,77 7,41 5%

1 Persepsi kepuasan layanan

kesesmaan (skala likert 1-10)

skala 7,00 7,98 114,00 7,98 8,00

Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah

Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP

SUPLEMEN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017 - 2019

Ket.Target Renstra

(2017)

Target

Renstra

(2018)

Sasaran Strategis 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara

Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi

No. INDIKATOR KINERJA SASARAN satuan TA 2017 Realisasi sd

2017

Target Akhir

Renstra

(2019)

Page 94: TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090