TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090
Transcript of TNN 20 NL N - app.bpkp.go.id:9090
LAMANKINEMATANN 2017
NOMOR : LKIN-1004/PW10/6/2017TANGGAL : 28 DESEMBER 2017
•
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI JAWA BARAT
Laporan K
m
de
Ke
Ta
di
1.
2.
3.
20
BP
de
Bi
Pe
m
da
da
di
ta
KATA PENGANTAR
inerja 2017 i
alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good
governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas
pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan
komitmen organisasi penyelenggara negara dalam
empertanggung-jawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya sesuai
ngan tugas dan kewenangannya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
uangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29
hun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) maka
susun Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.
Tujuan disusunnya laporan kinerja adalah:
Media pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
Sarana untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kinerja; dan
Informasi bagi kepentingan pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu kepada Perjanjian Kinerja Tahun
17 sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan
KP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019. Laporan Kinerja ini disusun sesuai
ngan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
rokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
laporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Berkat kebersamaan, kedisiplinan serta kerja keras dari seluruh jajaran dengan
emperhatikan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada, program dan kegiatan
pat dilaksanakan dengan capaian kinerja yang memuaskan. Hal ini menjadi modal
sar peningkatan pelaksanaan tugas dan fungsi sehingga sumber daya yang
miliki dapat dimanfaatkan secara lebih optimal dan berkelanjutan untuk mengatasi
ntangan di masa yang akan datang.
D
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 iii
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR GRAFIK v
DAFTAR TABEL vi
IKHTISAR EKSEKUTIF vii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi 1
B. Aspek Strategis Organisasi 4
C. Kegiatan Layanan Produk Organisasi 6
D. Struktur Organisasi 8
E. Sistematika Penyajian 11
BAB II PERENCANAAN KINERJA 12
A. Rencana Strategis 2015-2019 12
1. Pernyataan Visi 12
2. Pernyataan Misi 13
3. Tujuan Strategis 13
4. Sasaran Strategis 14
5. Indikator Kinerja Utama 15
6. Kebijakan 17
7. Program dan Kegiatan 18
B. Perjanjian Kinerja 2017 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27
A. Ringkasan Capaian Kinerja 26
B. Rincian dan Analisis Capaian Kinerja 28
C. Akuntabilitas Keuangan 69
BAB IV PENUTUP 76
LAMPIRAN : 1. Penjabaran Indikator Kinerja Utama
DAFTAR ISI
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 iv
Halaman
Gambar 1.1 Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat 3
Gambar 1.2 Struktur Organisasi 8
DAFTAR GAMBAR
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 v
Halaman
Grafik 1 Capaian Indikator Kinerja Outcome vii
DAFTAR GRAFIK
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 vi
Halaman
Tebel 2.1 Misi dan Tujuan 14
Tabel 2.2 Tujuan dan Sasaran Strategis 15
Tabel 2.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP
Jawa Barat 16
Tebel 2.4 Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Program 20
Tabel 2.5 Sasaran dan Indikator Kinerja Program dan Kegiatan
serta Target Tahun 2017 23
Tabel 2.6 DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 26
Tebel 3.1 Ringkasan Capaian Kinerja 29
Tabel 3.2 Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1 Perbaikan
Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara 33
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Kegiatan (Output) Sasaran Strategis 1 41
Tabel 3.4 Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 Meningkatnya
Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi 48
Tabel 3.5 Level Maturitas SPIP Kabupaten/Kota Tahun 2017 54
Tabel 3.6 Capaian Kinerja Kegiatan (Output) Sasaran Strategis 2 61
Tabel 3.7 Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3 Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah 63
Tabel 3.8 Level Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota Tahun 2017 68
Tabel 3.9 Capaian Kinerja Kegiatan (Output) Sasaran Strategis 3 69
Tabel 3.10 Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 Meningkatnya
Kualitas Pelayaan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP 71
Tabel 3.11 Capaian Kinerja Kegiatan 72
Tabel 3.12 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2017
(sebelum rekonsiliasi dengan KPPN) 74
Tabel 3.13 Rincian Pengembalian Belanja per Program
(sebelum rekonsiliasi dengan KPPN) 74
Tabel 3.14 Realisasi Kegiatan yang Bersumber Dana dari Kemitraan 75
Tabel 3.15 Anggaran dan Realisasi per Sasaran Strategis 75
DAFTAR TABEL
BPKP Jabar
Laporan K
s
s
c
d
(
in
b
d
ta
8
IKHTISAR EKSEKUTIF
inerja 2017 vii
aporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
merupakan dokumen untuk mempertanggung-jawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan
elama Tahun 2017 dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
ecara sistematis dan melembaga.
Pertanggungjawaban kinerja tersebut dilakukan dengan membandingkan
apaian kinerja Tahun 2017 dengan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 yang
isusun pada awal tahun sebagai bagian dari penjabaran Rencana Strategis
Renstra) periode Tahun 2015-2019.
Pengukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dilakukan terhadap
dikator kinerja (outcome) yang ditetapkan dalam dokumen PK Tahun 2017
erdasarkan 8 (delapan) sasaran program. Dari 27 (dua puluh tujuh) indikator yang
iukur 29,63% telah sesuai target, 55,56% di atas target dan 14,81% di bawah
rget. Dengan demikian, secara umum capaian kinerja Tahun 2017 sebesar
5,18% dapat tercapai.
Grafik.1Capaian Indikator Kinerja Outcome
Sesuai Target[VALUE]%
Diatas Target[VALUE]%
Dibawah Target[VALUE]%
INDIKATOR KINERJA OUTCOME
L
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 viii
Sedangkan capaian indikator kinerja output untuk 4 kegiatan secara umum
tercapai mengingat dari 6 (enam) indikator output yang ada, hampir seluruh
indikator tersebut mencapai target atau 100% dari total indikator. Pencapaian target
output tersebut telah sesuai dengan kebijakan penetapan target yang ditetapkan
BPKP Pusat .
Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan proses berakuntabilitas adalah:
1. Keselarasan antar dokumen perencanaan yaitu Renstra, Perkin dan PKP2T
belum sepenuhnya terbangun. Masih dijumpai perbedaan target antara Perkin
dengan PKP2T maupun Renstra.
2. Kelemahan dalam penyajian capaian kinerja saat ini dan/atau sampai dengan
saat ini dibandingkan dengan target kinerja akhir periode Renstra. Kondisi ini
disebabkan masih adanya kelemahan dalam perumusan Indikator Kinerja
Utama khususnya yang terkait dengan tipe/jenis penghitungan IKU yang terbagi
atas tipe penghitungan yang kumulatif dan non-kumulatif sebagaimana yang
dimaksud Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyusunan IKU dan Permen PAN dan RB Nomor 47 Tahun 2011 sebagai
referensi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, perlu dilaksanakan hal-hal
sebagai berikut:
1. Perbaikan sistem perencanaan dengan menjaga keselarasan antar dokumen
perencanaan dengan komitmen semua pihak penanggung jawab kegiatan.
2. Perbaikan definisi dan rumusan indikator kinerja outcome, sistem pengumpulan
data kinerjanya serta cara mengukur indikator hasil (outcome) yang disepakati
oleh semua pihak yang terlibat pada awal tahun agar terdapat kesamaan
pandang terhadap capaian outcome tersebut pada saat penyusunan Laporan
Kinerja akhir tahun.
Laporan Kinerja 2017 1
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi
rganisasi BPKP ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP). BPKP merupakan aparat
pengawasan intern pemerintah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BPKP mempunyai tugas
dan fungsi yang terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang
pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.
Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi BPKP di Daerah maka
dibentuk Kantor Perwakilan BPKP di setiap Provinsi. Atas dasar pertimbangan
tersebut Kepala BPKP menetapkan organisasi dan tata kerja Perwakilan BPKP
sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Mengacu pada regulasi di atas, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
serta Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Jawa Barat sebagai berikut:
1. Kedudukan
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat merupakan instansi vertikal BPKP di
Provinsi Jawa Barat yang berada dan bertanggungjawab kepada Kepala
BPKP.
2. Tugas Pokok
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas:
a. melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
BAB I
PENDAHULUAN
O
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 2
b. melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
c. melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan
atau atas permintaan Kepala Daerah;
d. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
e. melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan rencana dan program;
b. pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;
c. pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas
permintaan daerah;
d. pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat
strategis dan/atau lintas kementerian/lembaga/wilayah;
e. pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di
wilayah kerjanya;
f. pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah;
g. pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;
h. pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah,
BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah
Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
i. pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain
yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan
usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 3
kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan
luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dari laporan
akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain
yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha
milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-perundangan;
k. audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan
keuangan negara, badan usaha milik negara,
dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan
pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran
pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka
penghitungan kerugian keuangan negara serta pemberian
keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan;
l. pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta
pengendalian mutu pengawasan; dan
m. pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
Gambar 1.1
Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 4
B. Aspek Strategis Organisasi
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
(tupoksi), Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat tidak lepas dari pengaruh
lingkungan strategis.
Lingkungan strategis yang berpengaruh adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian Intern pada Instansi Pemerintah
Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel, Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan Walikota/
Bupati wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan. Atas dasar tersebut diperlukan sistem pengendalian intern
yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Hal ini bertujuan untuk
memberikan keyakinan memadai (reasonable assurance) bagi tercapainya
efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan
negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sistem ini
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
Mandat baru yang diemban BPKP adalah sebagai Auditor Presiden
yang memiliki tugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara dan sebagai pembina SPIP untuk seluruh instansi
pemerintah.
BPKP sebagai Auditor Presiden mengemban mandat untuk melakukan
pengawasan terhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai pembina
SPIP untuk menjamin berlangsungnya penerapan SPIP di seluruh instansi
pemerintah khususnya di Provinsi Jawa Barat.
2. Tuntutan Terselenggaranya Kepemerintahan yang Baik (Good
Governance)
Perkembangan paradigma kepemerintahan menuju ke arah ”Good
Governance” dan penciptaan administrasi yang berdaya guna, berhasil guna,
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 5
dan berkeadilan telah membuka kesadaran bagi setiap orang, terutama
aparat pemerintah, untuk senantiasa tanggap akan tuntutan lingkungannya
dengan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik secara transparan dan
berakuntabilitas. Terhadap tuntutan ini, BPKP telah berusaha keras
memenuhinya dengan memberikan bukti antara lain dengan ditetapkannya
salah satu tupoksi berupa evaluasi terhadap pelaksanaan ”good corporate
governance” dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusat
dan Daerah.
3. Tuntutan Masyarakat untuk Terbentuknya Aparatur yang Bersih dan
Bebas dari Praktek-Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
Perkembangan yang terjadi di masyarakat pada saat ini adalah makin
tumbuhnya kesadaran bahwa praktek-praktek KKN harus diberantas.
Tuntutan masyarakat tersebut mempengaruhi tugas dan fungsi Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Barat sebagai lembaga pengawasan dalam memerangi
KKN dengan cara edukatif, preventif, dan represif.
Hal ini ditandai dengan adanya salah satu tugas pokok dan fungsi
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yaitu melakukan investigasi terhadap
indikasi penyimpangan yang merugikan negara, BUMN, dan badan lain yang
di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, audit terhadap hambatan
kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit pada instansi
penyidik serta instansi pemerintah lainnya. Juga dilakukan sosialisasi anti
korupsi sebagai langkah edukatif mencegah korupsi.
4. Tuntutan Stakeholders akan Audit Independen
Kepercayaan stakeholders akan audit independen dari BPKP semakin
hari semakin meningkat baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas.
Hal ini mengharuskan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat untuk menjaga
kepercayaan tersebut dengan meningkatkan kualitas hasil audit. Hal tersebut
terus diupayakan secara berkesinambungan dengan meningkatkan kualitas
SDM dan sarana prasarana pendukungnya.
Diantara kebutuhan stakeholders tersebut, yaitu kebutuhan Menteri
Keuangan dan pemberi pinjaman luar negeri akan audit independen yang
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 6
obyektif yang kemudian ditindaklanjuti dengan permintaan audit umum/
operasional kepada BPKP Pusat untuk melakukan audit atas kegiatan
Instansi Pemerintah Pusat/Daerah yang menggunakan dana APBN dan/atau
pinjaman luar negeri, telah disikapi oleh Perwakilan dengan pelaksanaan
penugasan audit berdasarkan permintaan tersebut di atas.
C. Kegiatan Layanan Produk Organisasi
Sesuai dengan dokumen Rencana Strategis, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Barat melaksanakan jenis kegiatan pengawasan sebagai berikut:
1. Pre-emptif
Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur
yang diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik,
dan pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya
penyakit birokrasi yang bersifat laten.
2. Preventif
Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk
memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan
peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen
risiko, dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-
unsur manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang
berlangsungnya moral hazard di birokrasi.
3. Represif
Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi
perhitungan kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak
diketemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya
adalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan
perbuatan melawan hukum.
Untuk menjaga konsistensi nomenklatur perencanaan dan penganggaran,
kegiatan pengawasan BPKP disesuaikan dengan nomenklatur yang rumusannya
mencerminkan tugas dan fungsi eselon II/satker yang berisi komponen kegiatan
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 7
untuk mencapai keluaran dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan dari
masing-masing eselon II teknis akan menghasilkan rekomendasi sebagai indikator
kinerja pengawasannya. Rekomendasi dihasilkan melalui pelaksanaan komponen
kegiatan, baik komponen teknis pengawasan dengan menggunakan berbagai alat
(tools) pengawasan seperti audit, reviu, evaluasi, pemantauan maupun komponen
yang mendukung langsung kegiatan seperti penyusunan dan diseminasi pedoman,
pemantauan pelaksanaan pengawasan, tabulasi dan lain-lain. Selain itu, terdapat
pelaksanaan dukungan pengawasan meliputi penyiapan kultur organisasi, penyiapan
profesionalisme SDM, penyiapan SOP pelaksanaan kegiatan, penyiapan sarana dan
prasarana dan lain-lain yang mendukung secara tidak langsung kegiatan teknis
pengawasan.
Sesuai dengan kebijakan pengawasan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Barat melaksanakan kegiatan yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen
pemerintahan. Beberapa kegiatan unggulan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Barat antara lain mencakup:
1. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008;
2. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Keuangan;
3. Sistem Keuangan Desa (Siskeudes);
4. Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Perencanaan;
5. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
6. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance
Enhancement Program);
7. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;
8. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor
Publik;
9. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD;
10.Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO;
11. Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan;
12.Audit Investigatif;
13.Audit Dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara;
14.Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan;
15.Program Anti Korupsi (PAK);
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 8
Gambar 1.3
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Jabar
16.Fraud Control Plan (FCP);
17. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur;
18. Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor.
D. Struktur Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Perwakilan
BPKP yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat, secara yuridis formal
dibentuk berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 17 Tahun 2016 tanggal 17 November 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, Provinsi
Sumatera Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Provinsi Jawa
Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sulawesi
Selatan. Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat mengalami perubahan struktur
organisasi yang disesuaikan dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Perka BPKP Nomor 16 Tahun 2014 tentang
Koordinator Pengawasan di Lingkungan BPKP. Dengan diberlakukannya
regulasi tersebut maka kedudukan masing-masing Bidang Pengawasan yang
semula dipimpin oleh seorang Kepala Bidang diubah menjadi dibawah kendali
Koordinator Pengawasan (Korwas) dan setiap Bidang Pengawasan memiliki 2
(dua) Korwas. Adapun Sub Bagian Program dan Pelaporan yang semula berada
di bawah rumpun Bagian Tata Usaha berubah menjadi Bidang Program dan
Pelaporan serta Pembinaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (P3A) yang
dipimpin oleh seorang Korwas. Bagan struktur organisasi Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 9
Penjelasan:
a. Bagian Tata Usaha
Bagian ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program
pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam,
perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan dan pelaporan hasil
pengawasan.
Bagian Tata Usaha terdiri dari 3 (tiga ) Sub Bagian yaitu:
1) Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian dan pengembangan pegawai.
2) Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan.
3) Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan persuratan,
perlengkapan, urusan dalam dan rumah tangga serta pengelolaan
perpustakaan.
b. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program,
pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan
luar negeri yang diterima pemerintah pusat, serta pengawasan
penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi hasil
pengawasan.
c. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program,
pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah daerah atas permintaan daerah
serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas dan evaluasi
hasil pengawasan.
d. Bidang Akuntan Negara
Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program,
dan pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan Good Corporate
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 10
Governance dan laporan akuntabilitas kinerja Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) maupun Badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan
Pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atas permintaan Daerah,
serta evaluasi hasil pengawasan.
e. Bidang Investigasi
Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program,
pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan
negara, BUMN/D dan badan-badan lain yang didalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran
pembangunan, pemeriksaan klaim dan eskalasi dan pemberian bantuan
pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya maupun
kegiatan pengawasan yang bersifat pre-emptif dan preventif dalam rangka
mewujudkan aparatur yang bersih dan bebas dari praktek-praktek Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN).
f. Bidang Program, Pelaporan dan Pembinaan Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (P3A)
Bidang ini mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
program serta penyusunan laporan berkala hasil pengawasan, dan
melakukan pembinaan untuk peningkatan kapabilitas APIP di wilayah Jawa
Barat.
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok ini mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 11
E. Sistematika Penyajian
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan tentang Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi,
Aspek Strategis Organisasi, Struktur Organisasi dan Sistematika
Penyajian
BAB II Perencanaan Kinerja
Menjelaskan tentang Rencana Strategis Tahun 2015-2019 dan
Perjanjian Kerja Tahun 2017
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan Capaian Kinerja dan Analisis Capaian Kinerja
BAB IV Penutup
Laporan Kinerja 2017 12
A. Rencana Strategis 2015 - 2019
encana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan
yang memuat visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan serta
program dan kegiatan dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi
(tupoksi) organisasi.
Visi, Misi dan Tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
BPKP Tahun 2015-2019 sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala
BPKP Nomor 2 Tahun 2015, menjadi acuan bagi Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Barat dalam mewujudkan tupoksinya dalam bentuk Renstra Perwakilan.
Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019 ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Perwakilan Nomor KEP-189/PW/10/1/2015 tanggal
27 April 2015 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Perwakilan
Nomor KEP-170/PW/10/1/2016 tanggal 27 Juni 2016, selain itu sehubungan
dengan adanya penajaman indikator kinerja program, maka dibuat Suplemen
Renstra Nomor S-1594 tanggal 15 Mei 2017. Penjabaran Renstra Perwakilan
diuraikan sebagai berikut:
1. Pernyataan Visi
Gambaran masa depan yang diharapkan dan menjadi komitmen bagi
segenap anggota organisasi serta memberikan motivasi dalam pelaksanakan
kegiatan. Sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsinya sebagai instansi
vertikal BPKP di Daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat tidak
menyusun Visi dan Misi sendiri, tetapi melaksanakan Visi dan Misi yang
ditetapkan BPKP. Berdasarkan hal tersebut di atas, Visi Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
R
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 13
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional”
1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan nasional guna mendukung tata
kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih
dan efektif
2. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah yang efektif
3. Mengembangkan kapabilitas pengawasan intern
pemerintah yang profesional dan kompeten
4. Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan
Keputusan yang Andal
2. Pernyataan Misi
Misi BPKP merupakan implementasi dari visi yang memuat pernyataan
tentang tujuan organisasi dalam bentuk produk dan pelayanan, nilai-nilai yang
dianut serta cita-cita di masa mendatang.
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat melaksanakan misi dari BPKP yaitu:
3. Tujuan Strategis
Tujuan strategis merupakan penjabaran dari pernyataan Misi yang akan
dicapai dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun.
Dengan mengacu sepenuhnya pada tujuan yang telah ditetapkan oleh
BPKP Pusat, 4 (empat) Tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang
telah disepakati terkait dengan Misi yang telah ditetapkan adalah sebagai
berikut:
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 14
Tabel 2.1
Misi dan Tujuan
MISI TUJUAN
1. Menyelenggarakan pengawasan
intern terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan
pembangunan nasional guna
mendukung tata kelola
pemerintahan dan korporasi yang
bersih dan efektif
1.1 Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang
Bersih dan Efektif.
2. Membina penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah yang efektif.
2.1 Peningkatan Efektivitas
Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
3. Mengembangkan kapabilitas
pengawasan intern pemerintah
yang profesional dan kompeten.
3.1 Peningkatan Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten.
4. Menyelenggarakan Sistem
Dukungan Pengambilan
Keputusan yang Andal.
4.1 Terselenggaranya Sistem
Dukungan Pengambilan Keputusan
yang Andal.
4. Sasaran Strategis
Sasaran Strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari Tujuan, yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun
waktu lebih pendek dari Tujuan. Sebagaimana Tujuan, Sasaran Strategis
merupakan kondisi yang diharapkan dapat diciptakan dalam kurun waktu
tertentu yang lebih pendek dari Tujuan.
Dengan memperhatikan Sasaran Strategis yang telah ditetapkan BPKP Pusat
dan sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPKP Nomor 2
Tahun 2015 tanggal 2 April 2015 tentang Rencana Strategis BPKP Tahun
2015-2019, Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 Tahun 2016 tanggal 21 April
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 15
2016 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan BPKP Tahun 2015-2019
serta tugas pokok dan fungsi serta kewenangan yang dapat dilaksanakan
oleh Perwakilan BPKP di daerah, 4 (empat) Sasaran Strategis Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Barat untuk Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Tujuan dan Sasaran Strategis
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
1.1 Peningkatan Kualitas
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan dan
Pembangunan
1.1.1 Perbaikan Pengelolaan Program PrioritasNasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara
2.1 Peningkatan EfektivitasPenyelenggaraan SistemPengendalian Intern
Pemerintah.
2.1.1 Meningkatnya Kualitas Penerapan
SPIP Pemda / Korporasi
3.1 Peningkatan KapabilitasPengawasan InternPemerintah yangProfesional dan
Kompeten.
3.1.1 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah Daerah
4.1 Terselenggaranya SistemDukungan Pengambilan
Keputusan yang Andal.
4.1.1 Meningkatnya Kualitas PelayananDukungan Teknis dalam Pengawasan
BPKP
5. Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 Tahun
2016 tanggal 21 April 2016 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
BPKP Tahun 2015-2019 pada bagian mengenai IKU Perwakilan.
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 16
Tabel 2.3
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Perwakilan BPKP
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATOR KINERJAUTAMA
SUMBER DATA
1. PerbaikanPengelolaan ProgramPrioritas Nasional danPengelolaan
Keuangan Negara
1. Perbaikan Tata Kelola,Manajemen Risiko, danPengendalian InternPengelolaan Keuangan
Negara
Tindak lanjut rekomendasiperbaikan tata kelola,manajemen risiko, danpengendalian intern
pengelolaan keuangan negara
2. Persentase Tindak LanjutRekomendasi Perbaikan TataKelola, Manajemen Risiko, danPengendalian InternPengelolaan Korporasi
Tindak Lanjut Rekomendasi
3. Penyerahan HasilPengawasan Keinvestigasiankepada Aparat PenegakHukum/K/ L/P/K
Tindak Lanjut RekomendasiHasil Pengawasan Bidang
Keinvestigasian
2. MeningkatnyaKualitas PenerapanSPIP Pemda /Korporasi
1. Maturitas SPIP PemerintahProvinsi (Level 3)
Hasil evaluasi maturitas SPIP
2. Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3)
Hasil rating Kemenneg BUMN
3. Persentase BUMN/AnakPerusahaan dengan SkorGCG Baik
Hasil rating oleh KemennegBUMN
4. Persentase BUMN/AnakPerusahaan yang Kinerjanya
Berpredikat Minimal A (Baik)
Hasil evaluasi BPKP
5. Persentase BUMD yangKinerjanya MinimalBerpredikat Baik dari BUMDyang Dibina
Hasil evaluasi BPKP
6. Persentase BLUD yangKinerjanya Minimal Baik dari
BLUD yang Dibina
Hasil evaluasi BPKP
3. MeningkatnyaKapabilitasPengawasan InternPemerintah Daerah
1. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 3)
Hasil evaluasi kapabilitas APIP
2. Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten / Kota (Level 3)
Hasil evaluasi kapabilitas APIP
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 17
NO SASARANSTRATEGIS
INDIKATOR KINERJAUTAMA
SUMBER DATA
3. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 2)
Hasil evaluasi kapabilitas APIP
4. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten / Kota (Level 2)
Hasil evaluasi kapabilitas APIP
5. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 1)
Hasil evaluasi kapabilitas APIP
6. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
Hasil evaluasi kapabilitas APIP
Dengan memperhatikan Permenpan Nomor 9 Tahun 2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah dan Permenpan Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyusunan Indikator Kinerja Utama dan beberapa referensi terkait maupun
berdasarkan pada best practice, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
menyusun penjabaran lebih lanjut atas IKU tersebut untuk dapat
dipergunakan dalam penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP), termasuk untuk kepentingan dalam penyusunan
Renstra dan Laporan Kinerja.
Beberapa penyesuaian dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
dalam menyusun penjabaran IKU dengan memperhatikan tugas pokok dan
fungsi serta kewenangan yang dimiliki namun tetap menjaga keselarasan
dengan Renstra BPKP Tahun 2015-2019.
Terkait hal tersebut, penjabaran lebih lanjut IKU Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Barat yang dipergunakan dalam penerapan SAKIP
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran I.
6. Kebijakan
Dalam rangka pencapaian visi dan misi, BPKP menyusun strategi yang
menyeimbangkan pemenuhan kepentingan pihak luar dan pembenahan ke
dalam dengan mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) yang
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 18
dimodifikasi sesuai dengan karakteristik organisasi publik. Dengan
menggunakan pendekatan strategi berimbang (balanced scorecard), maka
tujuan-tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders dan
perspektif manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan
tujuan-tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses internal dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam.
Peta strategi tersebut merupakan penjabaran hal-hal yang sifatnya
strategis dan menjadi roadmap bagi organisasi dalam mencapai Visi, Misi dan
Tujuan melalui penggunaan 4 (empat) perspektif berikut:
Manfaat bagi Stakeholder,
Manfaat bagi Auditan/Pengguna Jasa,
Proses Internal, dan
Pertumbuhan dan Pembelajaran.
Dengan menggunakan keempat perspektif tersebut, BPKP menetapkan
arah kebijakan dan strategi tahun 2015-2019 dalam wujud program dan
kegiatan. Arah kebijakan dan strategi tersebut ditetapkan untuk menjawab
tantangan dan permasalahan yang dihadapi BPKP dalam lima tahun
mendatang.
7. Program dan Kegiatan
Program BPKP merupakan penjabaran dari Kebijakan sesuai dengan
Visi dan Misi BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi BPKP
yang berisikan program dan kegiatan untuk mencapai hasil pengawasan
dengan indikator kinerja yang terukur. Program dan kegiatan tersebut
sekaligus penjabaran tugas pokok dan fungsi BPKP untuk mewujudkan
sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya.
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat melaksanakan program yang
telah ditetapkan dalam Renstra BPKP 2015-2019, dimana program tersebut
mengacu pada kebijakan restrukturisasi program yang tercantum dalam
Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019. Pada
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 19
dasarnya terdapat 2 (dua) jenis Program yang dilaksanakan yaitu Program
Teknis dan Program Generik.
Program Teknis merupakan program-program yang menghasilkan
pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal) ;
sedangkan Program Generik merupakan program-program yang bersifat
pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau
administrasi pemerintahan.
Berdasarkan Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh BPKP
(Pusat), dalam praktiknya Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat mencakup beberapa hal sebagai
berikut:
a. Program Teknis
Program Teknis BPKP berupa program pengawasan intern akuntabilitas
keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan
penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (Program 06),
yang mencakup beberapa kegiatan antara lain:
1) Pengendalian/Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP Kementerian/Lembaga/Instansi Pemerintah
Daerah
2) Pengendalian/Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPI Korporasi
(Badan Usaha Milik Negara/Daerah)
3) Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP Terkait Investigasi dan Hambatan Kelancaran
Pembangunan;
4) Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur;
5) Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor; dan
6) Penyelenggaraan, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi
Pengawasan;
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 20
b. Program Generik
Program Generik berupa program dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya (Program 01) yang mencakup beberapa
kegiatan antara lain:
1) Penyusunan Perencanaan, Koordinasi, Pemantauan dan Evaluasi;
2) Pengelolaan dan Pengembangan SDM dan Organisasi Tata Laksana;
3) Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan;
4) Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP,
5) Fasilitasi Dukungan Manajemen BPKP; dan
6) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP.
Dalam menetapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai sasaran strategis, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
mengikuti Kebijakan Pengawasan yang ditetapkan BPKP dan dituangkan
dalam Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK) serta
Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T).
Tabel 2.4
Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Program
No Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Program
Program 06 : Program Pengawasan Intern Akuntabilitas KeuanganNegara dan Pembangunan Nasional Serta PembinaanPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi
1. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan
Program Nasional
2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi
3. Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/K/
L/P/K
2. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi
1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
2. Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 21
No Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Program
3. Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik
4. Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik)
5. Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina
6. Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina
3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
1. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota (Level 3)
3. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota (Level 2)
5. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Program 01 : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya BPKP
4. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam PengawasanBPKP
1. Persepsi kepuasan layanan kesesmaan (skala likert 1-10)
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 22
B. Perjanjian Kinerja 2017
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi serta Tujuan yang
ditetapkan, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat telah menyusun dan
menetapkan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 yang merupakan rencana
tahunan mengenai Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan berikut
penetapan Sasaran dan indikator kinerja Program dan Kegiatan serta target-
target yang ingin dicapai pada Tahun 2017.
Dengan memperhatikan dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017, Renstra
Perwakilan Tahun 2015-2019, penetapan IKU Perwakilan, Laporan Kinerja
Perwakilan tahun sebelumnya dan dokumen perencanaan terkait lainnya,
penyajian Bab III Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
Tahun 2017 mencakup 27 indikator kinerja Program dan 6 indikator kinerja
Kegiatan untuk mencapai 8 sasaran Program. Keterkaitan antara jumlah
indikator kinerja Program (outcome) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang
memberikan kontribusi terhadap pencapaian outcome Unit Kerja Eselon I dan
BPKP Pusat dengan capaian kinerja kegiatan (output) Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 23
Tabel 2.5Sasaran dan Indikator Kinerja Program dan Kegiatan serta Target
Tahun 2017
SASARANPROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJAPROGRAM/KEGIATAN
satuan Target
(1) (2) (3) (4)
A. PROGRAM TEKNIS
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM
1.
Perbaikan PengelolaanProgram PrioritasNasional dan PengelolaanKeuangan
Negara/Korporasi
1.01
Perbaikan Tata Kelola, ManajemenRisiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Program Nasional
% 55,00
1.02
Persentase Tindak Lanjut RekomendasiPerbaikan Tata Kelola, ManajemenRisiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Korporasi
% 55,00
2.
Meningkatnya efektivitashasil pengawasan
keinvestigasian2.01
Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan
% 40,00
2.02
Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH
% 70,00
2.03
Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 60,00
2.04Persentase hasil audit penyesuaian
harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K% 70,00
2.05Persentase hasil audit klaim yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K% 0,00
3.
Meningkatnyapenyelesaian hambatanpelaksanaan
pembangunan nasional
3.01
Persentase penyelesaian hambatan
kelancaran pembangunan% 70,00
4.
Meningkatnya kualitastata kelola pemerintahandan korporasi dalam
pencegahan korupsi
4.01
Persentasi K/L/P/K yangmengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)
% 50,00
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 24
5.Meningkatnya kepedulianK/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi5.01
Persesentase K/L/P/K anggotaKomunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK)
% 60,00
6.
Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP Pemda /
Korporasi6.01
Maturitas SPIP Pem. Provinsi (Level 3) % 0,00
6.02Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/
Kota (Level 3)% 22,22
6.03 Maturitas SPIP Pem. Provinsi (Level 2) % 0,00
6.04Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/
Kota (Level 2)% 22,22
6.05 Maturitas SPIP Pem. Provinsi (Level 1) % 100,00
6.06Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
% 55,56
6.07Persentase BUMN/Anak Perusahaan
dengan Skor GCG Baik% 70,00
6.08Persentase BUMN/Anak Perusahaan
dengan Skor GCG Baik% 0,00
6.09
Persentase BUMD yang KinerjanyaMinimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dibina
% 60,00
6.10Persentase BLUD yang Kinerjanya
Minimal Baik dari BLUD yang Dibina% 60,00
7.
Meningkatnya KapabilitasPengawasan Intern
Pemerintah Daerah7.01
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 3)% 100,00
7.02Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten
/ Kota (Level 3)% 25,93
7.03Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 2)% 0,00
7.04Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten
/ Kota (Level 2)% 40,74
7.05Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 1)% 0,00
7.06Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)% 33,33
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 25
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
1.
Terlaksananya monitoringevaluasi atas programprioritas yang
dilaksanakan di daerah
1.01
Laporan Hasil Pengawasan BPKP
PerwakilanLaporan 181
2.
Terlaksananya asistensidan penilaian untukmeningkatkan levelmaturitaspenyelenggaraan SPIP di
Provinsi/Kota/ Kab
2.01
LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 36
2.02
Surat Kepala Perwakilan BPKP kepadaPemda perihal rekomendasi hasilasistensi dan penilaian maturitaspenyelenggaraan SPIP di
Provinsi/Kota/Kab
Surat 17
3
Terlaksananya bimtek danpenilaian kapabilitas APIP
di Provinsi/Kota/Kab3.01
LHP Peningkatan Kapabilitas APIP
BPKP Perwakilan
Laporan 19
3.02
Surat Kepala Perwakilan BPKP kepadaPemda perihal rekomendasi hasil bimtekdan penilaian kapabilitas APIP di
Provinsi/Kota/Kab
Surat 19
B. PROGRAM GENERIK
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA PROGRAM
1.
Tersedianya dukunganteknis kepuasan ataspelayanan Sekretariat
Utama
1.01Persepsi kepuasan layanan Sekretariat
Utama (skala likert 1-10)skala 7
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
1.
Tersedianya dukunganmanajemen danpelaksanaan tugas teknislainnya dalam mencapai
kepuasan layanan
1.01Jumlah Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKPlaporan 12
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 26
Anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut berasal dari
dana yang dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 yaitu sebesar
Rp41.986.347.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.6
DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017
No ProgramPagu Anggaran
(Rp)
1 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danPembinaan Penyelenggaraan SPIP 2.443.010.000,00
2 Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknislainnya BPKP 39.543.337.000,00
Jumlah 41.986.347.000,00
Laporan Kinerja 2016 27
kuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem
pertanggungjawaban secara periodik.
Dalam kerangka pengukuran kinerja terdapat tahapan penetapan,
pengumpulan data kinerja dan cara pengukuran kinerja.
Pengukuran dilakukan terhadap capaian kinerja dari masing-masing indikator
kinerja sasaran dengan cara membandingkan realisasi kinerja yang telah dicapai
dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Hal ini
sejalan dengan petunjuk teknis yang diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penghitungan prosentase pencapaian rencana tingkat capaian tersebut perlu
memperhatikan karakteristik komponen realisasi. Dalam kondisi:
(1) semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik,
maka digunakan rumus:
Persentasecapaian kinerja
Realisasi= X 100%
Rencana
(2) semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka
digunakan rumus:
Persentasecapaian kinerja
Rencana – (Realisasi – Rencana)= X 100%
Rencana
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 28
Pengukuran kinerja ini merupakan langkah penting yang harus dilakukan untuk
dapat mengetahui sejauh mana rencana dalam Renstra berhasil dicapai. Faktor-faktor
mana yang berkontribusi dalam menghambat capaian kinerja, sekaligus dapat
ditemukan akar permasalahan tidak tercapainya suatu rencana. Lingkup pengukuran
kinerja meliputi pengukuran kinerja sasaran strategis, kinerja program dan kinerja
kegiatan. Pengukuran ketiga kinerja tersebut disamping harus saling terkait juga harus
menunjukkan alur logikanya sehingga pencapaian sasaran kegiatan adalah untuk
mencapai sasaran program, sedangkan pencapaian sasaran program adalah dalam
rangka mencapai sasaran strategis.
Untuk dapat mengukur sasaran strategis, sasaran program dan sasaran
kegiatan, ditentukan indikator pencapaian dan target capaian atau yang dikenal
dengan target kinerja. Spesifiknya, target Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
merupakan hasil dan satuan hasil yang direncanakan akan dicapai dari setiap
indikator kinerjanya. Target-target kinerja ditentukan di awal tahun perencanaan.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target dengan
realisasinya. Agar memudahkan dalam pengukuran kinerja baik pada level sasaran
strategis, program, maupun kegiatan maka satuan hasil indikator yang dibangun telah
memenuhi kaidah-kaidah Spesific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time bound
atau disingkat SMART. Tatacara pengukuran target kinerja untuk ketiga kinerja di atas
dituangkan dalam Profil Pengukuran Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat.
Sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran I. Berdasarkan kerangka logis sistem
akuntabilitas, target dan capaian pada level sasaran strategis merupakan tanggung
jawab dari kinerja BPKP secara nasional, sedangkan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Barat yang merupakan kepanjangan tangan dari BPKP yang ada di Daerah
bertanggung jawab terhadap target dan capaian pada level kinerja program dan level
kinerja kegiatan. Dengan demikian bagi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat,
capaian kinerja level program sama dengan capaian pada level sasaran strategis
sebagaimana kebijakan yang ditetapkan oleh BPKP.
Pengukuran dalam Laporan Kinerja ini mengacu pada dokumen Perjanjian
Kinerja yang telah ditetapkan dan disetujui Kepala BPKP untuk capaian kinerja tingkat
Program maupun Kegiatan.
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 29
A. Ringkasan Capaian Kinerja
Untuk Tahun 2017, realisasi capaian inidkator kinerja dari masing-
masing sasaran strategis baik tingkat Program (outcome) maupun Kegiatan
(output) disajikan pada Tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1
Ringkasan Capaian Kinerja Tahun 2017
SASARANPROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJAPROGRAM/KEGIATAN
Satuan Target Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Sasaran Program Indiaktor Kinerja Program
1.
Perbaikan PengelolaanProgram Prioritas Nasionaldan Pengelolaan KeuanganNegara/Korporasi
1.01
Perbaikan Tata Kelola, ManajemenRisiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Program Nasional
% 55,00 71,69 130,35
1.02
Persentase Tindak Lanjut RekomendasiPerbaikan Tata Kelola, ManajemenRisiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Korporasi
% 55,00 70,58 128,32
2.Meningkatnya efektivitashasil pengawasankeinvestigasian
2.01Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan dipersidangan
% 40,00 236,00 200,00
2.02Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan olehAPH
% 70,00 100,00 142,86
2.03Persentase hasil pengawasankeinvestigasian yang dimanfaatkan olehK/L/P/K
% 60,00 100,00 166,67
2.04Persentase hasil audit penyesuaianharga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 70,00 100,00 142,86
2.05Persentase hasil audit klaim yangdimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 0,00 0,00 100,00
3.Meningkatnya penyelesaianhambatan pelaksanaanpembangunan nasional
3.01Persentase penyelesaian hambatankelancaran pembangunan
% 70,00 100,00 142,86
4.
Meningkatnya kualitas tatakelola pemerintahan dankorporasi dalampencegahan korupsi
4.01
Persentasi K/L/P/K yangmengimplementasikan FCP (termasukFRA)
% 50,00 80,00 160,00
5.Meningkatnya kepedulianK/L/P/K dan masyarakatterhadap korupsi
5.01Persesentase K/L/P/K anggotaKomunitas Pembelajar Anti Korupsi(KPAK)
% 60,00 100,00 166,67
6.Meningkatnya KualitasPenerapan SPIP Pemda /Korporasi
6.01Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi(Level 3)
% 0,00 0,00 100,00
6.02Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 22,22 18,52 83,34
6.03Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi(Level 2)
% 0,00 0,00 100,00
6.04Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 2)
% 22,22 11,11 50,00
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 30
SASARANPROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJAPROGRAM/KEGIATAN
Satuan Target Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Sasaran Program Indiaktor Kinerja Program
6.05Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi(Level 1)
% 100,00 100,00 100,00
6.06Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
% 55,56 70,37 73,34
6.07Persentase BUMN/Anak Perusahaandengan Skor GCG Baik
% 70,00 87,50 125,00
6.08Persentase BUMN/Anak Perusahaanyang Kinerjanya Berpredikat Minimal A(Baik)
% 0,00 0,00 100,00
6.09Persentase BUMD yang KinerjanyaMinimal Berpredikat Baik dari BUMDyang Dibina
% 60,00 58,33 97,22
6.10Persentase BLUD yang KinerjanyaMinimal Baik dari BLUD yang Dibina
% 60,00 100,00 166,67
7.Meningkatnya KapabilitasPengawasan InternPemerintah Daerah
7.01Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 3)
% 100,00 100,00 100,00
7.02Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (Level 3)
% 25,93 44,44 171,38
7.03Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 2)
% 0,00 0,00 100,00
7.04Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (Level 2)
% 40,74 48,15 118,19
7.05Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi(Level 1)
% 0,00 0,00 100,00
7.06Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
% 33,33 7,41 177,77
Sasaran Kegiatan
1.
Terlaksananya monitoringevaluasi atas programprioritas yang dilaksanakandi daerah
1.01
Laporan Hasil Pengawasan BPKPPerwakilan
Laporan 181 180 99,45
2.
Terlaksananya asistensi danpenilaian untukmeningkatkan levelmaturitas penyelenggaraanSPIP di Provinsi/Kota/ Kab
2.01
LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 36 36 100,00
2.02
Surat Kepala Perwakilan BPKP kepadaPemda, Menyampaikan rekomendasihasil asistensi dan penilaian maturitaspenyelenggaraan SPIP diProvinsi/Kota/Kab
Surat 17 17 100,00
3.Terlaksananya bimtek danpenilaian kapabilitas APIPdi Provinsi/Kota/Kab
3.01LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKPPerwakilan
Laporan 19 19 100,00
3.02 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepadaPemda, Menyampaikan rekomendasihasil bimtek dan penilaian kapabilitasAPIP di Provinsi/Kota/Kab
Surat 19 19 100,00
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 31
Pada Tahun 2017, pengukuran kinerja tingkat program (outcome) dilakukan
terhadap 8 sasaran p r o g r a m dengan menggunakan 2 7 Indikator kinerja
(outcome) yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 maupun
Rencana Strategis Tahun 2015-2019 untuk Tahun 2017. Dari 27 (dua puluh tujuh)
indikator yang diukur 29,63% telah sesuai target, 55,56% di atas target dan 14,81%
di bawah target. Dengan demikian, secara umum capaian kinerja Tahun 2017
sebesar 81,48% dapat tercapai.
Sedangkan pengukuran kinerja tingkat Kegiatan (output) dilakukan terhadap 4
sasaran kegiatan dengan menggunakan 6 indikator kinerja Kegiatan (output) yang
ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan/atau Rencana
Strategis Tahun 2015-2019 untuk Tahun Anggaran 2017, dengan hasil dimana hampir
seluruh indikator tersebut mencapai target atau 100% dari total indikator. Pencapaian
target output tersebut telah sesuai dengan kebijakan penetapan target yang
ditetapkan BPKP Pusat.
PROGRAM/KEGIATANDUKUNGAN
Indiaktor Kinerja Program/Kegiatan
Sasaran Program
1.
Tersedianya dukunganteknis kepuasan ataspelayanan SekretariatUtama
1.01Persepsi kepuasan layanan SekretariatUtama (skala likert 1-10)
Skala 7,00 7,98 114,00
Sasaran Kegiatan
1.
Tersedianya dukunganmanajemen danpelaksanaan tugas teknislainnya dalam mencapaikepuasan layanan
1.01Jumlah Layanan Dukungan ManajemenPerwakilan BPKP
Laporan 12 12 100,00
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 32
B. Rincian dan Analisis Capaian Kinerja
Analisis dilakukan dengan penekanan terhadap capaian kinerja Program
dan Kegiatan dari masing- masing sasaran strategis. Analisis lebih mendalam
dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali
faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun-
tahun selanjutnya.
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja outcome
sampai dengan Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam target PK Tahun
2017 maupun Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019.
Selain itu diuraikan juga mengenai capaian kinerja output yang mendukung
terhadap pencapaian kinerja outcome pada Tahun 2017.
Uraian pencapaian kinerja masing-masing sasaran strategis beserta
indikator kinerjanya adalah sebagai berikut.
I. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara
1. Capaian Kinerja Program (outcome)
Sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden,
BPKP melaksanakan fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan. Fokus pengawasannya diarahkan
pada aspek pengelolaan keuangan antara lain meliputi: pelaporan keuangan,
kebijakan fiskal, kebijakan alokasi atau transfer daerah termasuk mengawal
dan mendorong bagaimana program pembangunan nasional dapat mencapai
tujuannya dengan efektif dan efisien.
Untuk kesiapan ini, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun
2014 serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi
pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala
Lembaga/Pemda/Korporasi melalui jasa assurance dan consultancy. Jasa
assurance mencakup pemberian informasi tentang capaian pelaksanaan tugas
dari para mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud
rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi (KLPK) sebagai mitra
kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut sekurang-
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 33
kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai melalui informasi
assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian
tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan sasaran
pembangunan nasional. BPKP harus berperan aktif dalam memberikan
peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan atau
kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang memadainya kualitas
proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan risiko tidak tercapainya
Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015 - 2019.
Untuk mengukur pencapaian sasaran ini dilakukan melalui
pengukuran 2 (dua) indikator kinerja outcome.
Rincian kinerja selengkapnya perkembangan capaian kinerja untuk
sasaran strategis “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan Negara/korporasi” pada Tahun 2017 ini
dibandingkan dengan realisasi sampai dengan Tahun 2017 dan target pada
akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat (Tahun 2019) adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
Uraian lebih lanjut capaian dari masing-masing indikator kinerja untuk
sasaran “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan Negara/korporasi” beserta capaiannya adalah
sebagai berikut:
No. INDIKATOR KINERJA SASARAN satuan TA 2017 Realisasi sd2017
Target AkhirRenstra(2019)
Ket.
Target Realisasi % CK
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen
Risiko, dan Pengendalian InternPengelolaan Program Nasional
% 55,00 71,69 130,35 71,69 70,00
2. Persentase Tindak LanjutRekomendasi Perbaikan Tata Kelola,Manajemen Risiko, danPengendalian Intern PengelolaanKorporasi
% 55,00 70,58 128,32 71,57 100,00
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 34
1) Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Program Nasional
Indikator Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional dipergunakan
untuk menilai perubahan cara mengelola program/kegiatan, cara
mengelola dan menangani risiko serta pengendalian intern pada
program strategis dan pengelolaan keuangan negara menjadi lebih baik
dengan memanfaatkan rekomendasi hasil pengawasan BPKP.
Indikator ini diukur dari hasil perhitungan rata-rata jumlah
perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan program prioritas
nasional dan pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan oleh
mitra kerja unit BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun
berjalan dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran/rencana
tindak berdasarkan hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh unit kerja
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun berjalan.
Capaian kinerja tersebut dihitung dari kinerja rata-rata yang dicapai
berdasarkan Laporan Hasil Pengawasan Bidang Pengawasan Instansi
Pemerintah Pusat dan Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.
Untuk Tahun 2017, realisasi jumlah tindak lanjut atas rekomendasi
sebanyak 195 dari 272 rekomendasi berdasarkan hasil pengawasan
yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
selama Tahun 2017. Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017
dalam Perjanjian Kinerja (PK) sebesar 55,00% maka capaian kinerja
indikator ini adalah 130,35% dengan perhitungan:
(71,69% : 55,00%) x 100,00% = 130,35%
.Capaian kinerja di atas diperoleh berdasarkan hasil pengawasan
yang dilakukan oleh Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah berupa
Audit atas Laporan Keuangan Proyek PHLN dukungan opini atas 25
proyek PHLN, sebanyak 25 laporan dengan rincian:
- Second Water and Sanitation for Low Income Communities (1
Laporan);
- PNPM Mandiri Perkotaan (1 Laporan);
- Generasi Sehat Cerdas (4 Laporan);
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 35
- Dam Operational Improvement and Safety Project (1 Laporan);
- PNPM Perdesaan (1 Laporan);
- Integrated Citarum Water Resources Management Program
(2 Laporan);
- Water Resources and Irrigation Sector Management Program
(15 Laporan).
Berdasarkan hasil audit umum atas laporan keuangan tersebut,
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat telah menerbitkan rekomendasi
guna meningkatkan kualitas proses penyusunan laporan keuangan (LK)
kepada masing-masing Kepala Satuan Kerja sebanyak 272 rekomendasi
dimana 195 rekomendasi (71,69%) diantaranya telah ditindaklanjuti.
Sebagai informasi tambahan Audit atas Laporan Keuangan
Proyek PHLN dilakukan dengan tujuan memberikan keyakinan terbatas
atas akurasi, keandalan dan keabsahan informasi Laporan Keuangan
Proyek PHLN, serta pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi
yang sesuai dengan Standar Auditing yang diterapkan Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI) yang mengacu pada Standar Auditing
International (ISA). Hasil audit atas 25 Laporan Keuangan proyek PHLN
tersebut seluruhnya (100%) memperoleh opini WTP.
Hasil capaian kinerja di atas juga didukung oleh kinerja dari Bidang
Akuntabilitas Daerah berupa kegiatan assurance yang berasal dari hasil
pengawasan atas pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada
Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada di wilayah Provinsi Jawa
Barat, mencakup:
a. Kegiatan Verfikasi Output DAK Reimbursement Bidang Infrastruktur
Tahun Anggaran 2016 sebanyak 16 penugasan;
b. Kegiatan Evaluasi DAK Tambahan Usulan Daerah Bidang
Infrastrukur Jalan Tahun Anggaran 2015 dan Tambahan DAK Bidang
Kesehatan Tahun Anggaran 2016.
Selain dari kegiatan assurance, kontribusi capaian kinerja dari
Bidang Akuntabilitas Daerah berupa kegiatan konsultantif yang berasal
antara lain dari hasil pengawasan atas pengelolaan keuangan desa,
yaitu dengan melakukan sosialisasi, asistensi/bimtek aplikasi
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 36
Siskeudes. Capaian penerapan aplikasi Siskeudes di Desa-Desa di
wilayah Provinsi Jawa Barat, dari 19 (belas) Kabupaten/Kota penerima
dana desa atau 5.312 Desa, yang sudah mengimplementasikan 100%
sebanyak 17 (tujuh belas) Kabupaten/Kota, sedangkan 2 (dua) Pemda
atau 684 Desa, yaitu di Kabupaten Cianjur sebanyak 354 Desa dan di
Kabupaten Majalengka sebanyak 330 Desa masih memakai aplikasi
lain. Dengan demikian 4.628 Desa atau 87,12% sudah
mengimplementasikan aplikasi Siskeudes yang dikembangkan BPKP,
sedangkan 684 Desa atau 12,88% tidak memakai aplikasi Siskeudes
yang dikembangkan BPKP.
2) Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola,
Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan
Korporasi
Indikator Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan
Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Korporasi dipergunakan untuk menilai perubahan cara
mengelola aktivitas, cara mengelola dan menangani risiko serta
pengendalian intern terkait pengelolaan korporasi menjadi lebih baik
dengan memanfaatkan hasil pengawasan BPKP.
Perhitungan capaian kinerja atas indikator ini dihitung
berdasarkan Laporan Hasil Pengawasan yang dilaksanakan oleh
Bidang Akuntan Negara,
Indikator ini diukur dari hasil perhitungan rata-rata atas 3 (tiga)
perhitungan capaian kinerja sebegai berikut:
a. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan Korporasi
yang telah disepakati oleh mitra kerja unit BPKP Perwakilan
Provinsi Jawa Barat untuk dilaksanakan pada tahun berjalan
dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran/rencana tindak
berdasarkan hasil evaluasi/audit kinerja yang dilaksanakan oleh
unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun
berjalan.
Realisasi kinerja atas indikator ini pada Tahun 2017 adalah: (18
tindak lanjut : 34 rekomendasi) x 100% = 52,94%.
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 37
Realisasi tersebut berasal dari rekomendasi atas hasil Assessment
Penerapan GCG pada 7 BUMN/Anak Perusahaan BUMN, serta
Evaluasi Kinerja pada 23 PDAM, 1 PD Lainnya dan 3 RSUD,
dengan rincian sebanyak 18 rekomendasi yang telah seluruhnya
ditindak lanjuti, 12 rekomendasi masih dalam proses tindak lanjut,
dan 4 rekomendasi belum ditindak lanjuti.
b. Jumlah Laporan yang diserahkan ke Korporasi dari mitra unit kerja
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun berjalan
dibandingkan dengan jumlah permintaan dari mitra unit kerja
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang ditindaklanjuti dengan
penerbitan Surat Tugas pada tahun berjalan (penugasan atas
permintaan)
Realisasi kinerja atas indikator ini pada Tahun 2017 adalah: (153
laporan : 153 penugasan) x 100% = 100,00%
Dimana realisasi kinerja tersebut berasal dari hasil penugasan
sebagai berikut:
No UraianJumlah
Perminta-an
STTerbit
LaporanTerbit
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Assessment Penerapan GCG pada BUMN 8 8 8
2 Workshop Persiapan Assessment Penerapan GCGpada BUMN
3 3 3
3 FGD/Sosialisasi penerapan GCG pada BUMN 3 3 3
4 Reviu Pedoman terkait tata kelola perusahaanpada BUMN
2 3 3
5 Reviu atas penyehatan anak perusahaan BUMN 2 2 2
6 Reviu atas Kerjasama Pemanfaatan Lahan BUMN 1 1 1
7 Reviu atas Proses Pengadaan Proyek pada BUMN 1 1 1
8 Reviu Proses Pelaksanaan Transaksi Debt to AssetSwap
1 1 1
9 Pemberian saran dan pendapat terkait pedomandi BUMN
2 2 2
10 Pemberian saran dan pendapat terkait PBJ diBUMN
2 2 2
11 Pemberian saran dan pendapat terkait kegiatan diBUMN
3 3 3
12 Workshop Audit Internal SPI BUMN 2 2 2
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 38
(1) (2) (3) (4) (5)
13 Evaluasi Kinerja PDAM 23 23 23
14 Evaluasi Kinerja PD Lainnya 1 1 1
15 Bimbingan Teknis SIA PDAM 1 1 1
16 Reviu Pedoman PBJ pada BUMD 2 2 2
17 Pemberian saran dan pendapat atas pelaksanaanPBJ pada BUMD
9 9 9
18 Reviu atas Perhitungan Penyesuaian/penyusunanTarif Air Minum PDAM
5 5 5
19 Sosialisasi/FGD terkait penyesuaian tarif airminum PDAM
3 3 3
20 Clearance Asset Air Limbah pada PDAM 1 1 1
21 Penelaahan Terhadap Proses Pengadaan Lahanpada PDAM
1 1 1
22 Reviu Laporan Verifikasi Pelaksanaan ProgramHibah Air Minum APBN Tahun 2017
17 17 17
23 DA atas Infrastruktur GCG pada BUMD 1 1 1
24 Pemberian saran dan pendapat terkaitoptimalisasi aset BUMD
6 6 6
25 Verifikasi Aset dan Penilaian Kompensasi NilaiAset atas BUMD terkait pemekaran
1 1 1
26 Pemberian saran dan pendapat terkait KSO BUMD 2 2 2
27 FGD atas Lelang Design and Build PekerjaanPembangunan Hotel
1 1 1
28 Bimtek Penerapan Sistem Pengendalian InternPDAM
1 1 1
29 Narasumber pembinaan BUMD di Kab/Kota 12 12 12
30 Reviu Laporan Keuangan berdasarkan SAK padaRSUD
3 3 3
31 Bimtek Penatausahaan Keuangan Berbasis Aplikasipada RSUD/Dinkes
4 6 6
32 Audit Piutang yang kemungkinan tidak dapattertagih pada RSUD
1 1 1
33 Narasumber/FGD Penyusunan Pedoman PBJ padaRSUD
2 2 2
34 Narasumber/Bimtek Pengelolaan PPK-BLUD 14 14 14
35 Workshop/Bimtek Kompetensi SPI RSUD 2 2 2
36 Narasumber Filosofi Remunerasi di Unit PelaksanaTeknis di lingkungan Dinas Kesehatan
1 1 1
37 Evaluasi Tatakelola RSUD 3 3 3
38 Pemberian Saran dan Pendapat atas KerjasamaHD Center pada RSUD
1 1 1
39 FGD atas Revisi RSB RSUD 1 1 1
40 FGD Kebijakan Akuntansi dan Pemanfaatan DanaKapitalis JKN BLUD UPT Puskesmas
1 1 1
JUMLAH 150 153 153
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 39
c. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan Korporasi
yang telah disepakati oleh mitra kerja unit BPKP Perwakilan
Provinsi Jawa Barat untuk dilaksanakan pada tahun berjalan
dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran/rencana tindak
berdasarkan hasil evaluasi/audit kinerja yang dilaksanakan oleh
unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun
berjalan (penugasan non permintaan)
Realisasi kinerja atas indikator ini pada Tahun 2017 adalah: (10
tindak lanjut: 17 rekomendasi) x 100% = 58,82%
Dimana realiasi kinerja tersebut berasal dari hasil penugasan
sebagai berikut:
(1) Kegiatan Monitoring Penyertaan Modal Negara (PMN) sampai
dengan Triwulan II pada PT Pindad (Persero); PT Kereta Api
Indonesia (Persero); dan PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Hasil monitoring pada PT Pindad (Persero) dan PT KAI
(Persero) belum memanfaatkan dana tersebut karena masih
proses pelelangan pengadaan. PT Dirgantara Indonesia telah
menggunakan dana PMN dan dalam pelaksanaan telah sesuai
ketentuan yang berlaku. Hasil Kegiatan Monitoring dana PMN
tidak memberikan rekomendasi/saran karena ketiga BUMN
tersebut telah melaksanakan sesuai target dan ketentuan.
(2) Kegiatan Reviu Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2017
atas:
No. UraianRekomendasi
Selesai
ditindakanjuti
1 SPAM Jatiluhur 3 3
2 SPAM Jatigede 3 2
3 Jalan Tol Bogor Ring Road 3 1
4 PLTA Upper Cisokan Pumped Storage 2 1
5 SUTET 500 KV Bandung Selatan Incommer 2 2
6 Bandarudara International Jawa Barat 3 1
7 Program Industri Pesawat Jarak Menengah N-245 1 -
JUMLAH 17 10
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 40
Terkait rekomendasi di atas, pihak pengelola PSN telah sepakat
dan bersedia untuk menindaklanjuti rekomendasi/saran
dimaksud.
Namun demikian, hingga akhir Tahun 2017 rekomendasi/saran
di atas baru 10 rekomendasi yang telah selesai ditindak lanjuti,
sisanya masih dalam proses tindak lanjut mengingat kegiatan
PSN masih berjalan sehingga realisasi tindak lanjut akan
dilakukan pada periode selanjutnya dan reviu PSN dilakukan
monitoring triwulanan sampai proyek tersebut selesai. .
Berdasarkan uraian di atas, maka rata-rata realisasi kinerja atas
ketiga indikator di atas adalah sebesar 70,58% dengan
perhitungan:
No. Uraian %
Realisasi
Kinerja
1. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan Korporasi 52,94
2. Jumlah Laporan yang diserahkan ke Korporasi (penugsan atas permintaan) 100,00
3. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan Korporasi
(penugasan non permintaan)
58,82
Rata-rata 70,58
Dengan demikian, jika dibandingkan dengan target kinerja 2017
dalam Perjanjian Kinerja (PK) sebesar 55,00%, maka capaian kinerja
atas Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola,
Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi
adalah sebesar 130,13% yang dihitung berdasarkan rata-rata atas
realisasi kinerja 3 indikator di atas sebesar 71,57% dengan
perhitungan:
(70,58% : 55,00%) x 100,00% = 128,32%
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 41
II. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian indikator kinerjanya
adalah:
1. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan di
Persidangan
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatan di
Persidangan adalah perbandingan antara Jumlah PKA Tahun Berjalan
dengan Jumlah LHPKKN + LPEBDE Tiga Tahun Terakhir x 100% .
Jumlah PKA Tahun Berjalan sebanyak 26, dan Jumlah LHPKKN
sebanyak 11, serta LPEBDE 3 tahun terakhir adalah 0 (nol).
Pemberian Keterangan Ahli (PKA) tahun berjalan, rinciannya adalah:
1) PKA di Kejari Karawang a.n terangka Nandang Ruhyatna dan
Abdullah;
2) PKA di Kejari Sukabumi a.n tersangka Dadan Hermawan;
3) PKA di Kejari Kabupaten Sukabumi a.n tersangka Azis Kuswara bin
Adah;
4) PKA di PKA di Kejari Garut;
5) PKA di Kejari Kabupaten Tasikmalaya a.n tersangka Drs. Anwar
Sidik Hidayat bin H. Dudu;
6) PKA di Kejari Subang a.n tersangka Ade Suhaya, SE;
7) PKA di Kejari Depok;
8) PKA di Kejari Kabupaten Bekasi;
9) PKA di Polres Kuningan;
10) PKA di Bareskrim RI;
11) PKA di Polres Majalengka;
12) PKA di Polres Cirebon Kota;
13) PKA di Pengadilan Tipikor Bandung sebanyak 14 kasus.
Rincian Laporan Hasil Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
(LHPKKN):
1) LHPKKN atas kasus dugaan TPK pengelolaan dana desa di Desa
Cimara Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan;
2) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Pembangunan Talud Kampung
Muara Kelurahan Pasir Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor;
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 42
3) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Alokasi Dana Desa (ADD) dan
Dana Desa (DD) Desa Kahiyangan Kecamatan Pancalang
Kabupaten Kuningan;
4) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Rehabilitasi Rumah Tidak Layak
Huni (RTLH) di Desa Batutulis Kecamatan Nanggung Kabupaten
Bogor;
5) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Penjualan Tanah Kas Desa (Carik)
Desa Margahayu Selatan dan Desa Margahayu Tengah Kecamatan
Margahayu Kabupaten Bandung;
6) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Penyalahgunaan APBD dan
Pengelolaan Dana Kapitasi pada Program JKN di Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang;
7) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Dana Bantuan Keuangan dari
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) RI
oleh Koperasi Mekar Jaya Kabupaten Majalengka;
8) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Program Inovasi Pembangunan
dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) Pemerintah Kota Bandung
di Kelurahan Warung Muncang Bandung Kulon;
9) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Anggaran Pogram Peningkatan
Pelayanan Jamkesmas dan Jampersal di Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang;
10) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Penyalahgunaan Dana Fasilitas
Kredit Multiguna dari PT Bank Mandiri kepada Anggota Koperasi
Pegawai Departemen Agama Kabupaten Sukabumi;
11) LHPKKN atas kasus dugaan TPK Penyalahgunaan Dana Fasilitas
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Tapak (subsidi) PT BTN
Cabang Pembantu Sukabumi oleh PT Mardi Internasional.
Jumlah PKA th berjalan x 100%Jumlah LHPKKN + LPEBDE tiga Tahun terakhir
Untuk Tahun 2017, jumlah PKA tahun berjalan 26 PKA sedangkan
jumlah LHPKKN dan LPEDBE tiga tahun terakhir berjumlah 11 sehingga
realisasi kinerja adalah 236,00% (26 PKA / 11 LHPKKN dan LPEDBE) x
100%) sehingga capaian kinerjanya 590,00% dengan perhitungan:
(236,00% : 40,00%) x 100,00% = 590,00%
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 43
Sesuai kebijakan BPKP capaian kinerja diatas dihitung maksimal
sebesar 200%.
2. Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH
Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH adalah perbandingan antara Jumlah LHAI yang
Ditindaklanjuti/Dimanfaatkan APH tahun berjalan dengan Jumlah LHAI
yang terbit tahun berjalan x 100%.
Jumlah LHAI yang ditindaklanjuti/Dimanfaatkan APH th berjalan x 100%
Jumlah LHAI yang terbit pada tahun berjalan
Jumlah LHAI yang Ditindaklanjuti/Dimanfaatkan APH Tahun berjalan
sebanyak 1, dan dengan Jumlah LHAI yang terbit tahun berjalan
sebanyak 1 sehingga realisasi kinerjanya 100%.
Untuk Tahun 2017 capaian kinerja adalah 142,86% dengan
perhitungan:
(100,00% : 70,00%) x 100,00% = 142,86%
3. Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K adalah perbandingan antara Jumlah LHP Keinvestigasi yang di
TL/Dimanfaatkan K/L/P/K tahun berjalan dengan Jumlah LHP
Keinvestigasian yang terbit tahun berjalan x100%.
Jml LHP keinvestigasian yang di TL/dimanfaatkan oleh K/L/P/K tahunberjalan x 100%
Jml LHP keinvestigasian yang terbit tahun berjalan
Jumlah LHP Keinvestigasi yang di TL/Dimanfaatkan K/L/P/K tahun
berjalan sebanyak 13, dan LHP Keinvestigasian yang terbit tahun
berjalan sebanyak 13 sehingga realisasi kinerjanya adalah 100%.
Untuk Tahun 2017 capaian kinerja adalah 166,67% dengan perhitungan:
(100,00% : 60,00%) x 100,00% = 166,67%
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 44
4. Persentase Hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
Persentase Hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K adalah perbandingan antara Jumlah LHA Eskalasi Harga yang
ditindaklanjuti tahun berjalan dengan Jumlah LHA Eskalasi harga pada
tahun berjalan x 100%.
Jml LHA eskalasi harga yang ditindaklanjuti tahun berjalan x 100%Jml LHA eskalasi harga pada tahun berjalan
Jumlah LHA Eskalasi Harga yang ditindaklanjuti tahun berjalan
sebanyak 1, dan Jumlah LHA Eskalasi harga pada tahun berjalan
sebanyak 1 yaitu LHA Penyesuaian Harga atas Pekerjaan Development
of Cileunyi –Sumedang –Dawuan Toll Road (Pembangunan Jalan Tol
Cisumdawu Phase I) periode Januari 2015 sd Februari 2017, sehingga
realisasi kinerjanya adalah 100%.
Untuk Tahun 2017 capaian kinerja adalah 142,86% dengan perhitungan:
(100,00% : 70,00%) x 100,00% = 142,86%
III. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan
nasional
Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
indikatornya adalah Persentase Penyelesaian kasus hambatan kelancaran
pembangunan.
Persentase Penyelesaian kasus hambatan kelancaran pembangunan adalah
perbandingan Jumlah Laporan Evaluasi HKP yang Ditindaklanjuti tahun berjalan
dengan Jml Laporan Evaluasi HKP pada tahun berjalan x 100%.
Jml Laporan Evaluasi HKP yang Ditindaklanjuti tahun berjalan x 100%Jml Laporan Evaluasi HKP pada tahun berjalan
Sehubungan dengan permintaan HKP untuk tahun 2017 tidak ada, sehingga
digantikan dengan kegiatan Audit Penyesuaian Harga (Non-PKPT), dan
realisasinya sebanyak 1 laporan. Sedangkan target tahun 2017sebanyak
1 laporan, sehingga realisasi kinerjanya adalah 100%.
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 45
Untuk Tahun 2017 dari target kinerja sebesar 70%, realisasi kinerjanya
sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya 142,86% dengan perhitungan:
(100,00% : 70,00%) x 100,00% = 142,86%
Tercapainya target tersebut berupa kegiatan Audit Penyesuaian Harga (yang
menggantikan kegiatan HKP) atas Pekerjaan Development of Cileunyi -
Sumedang-Dawuan Toll Road periode Maret 2017 sd Agustus 2017.
IV. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan
korupsi, indikatornya adalah Persentase K/L/P/K yang mengimplentasikan
Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk Assessment (FRA).
Persentase K/L/P/K yang mengimplentasikan Fraud Control Plan (FCP)
termasuk Fraud Risk Assessment adalah perbandingan antara Jumlah
K/L/P/K yang IMPL Fraud Control Plan/Fraud Risk Assessment tahun
berjalan dengan jumlah penugasan yang telah dilakukan tahun berjalan x
100%.
Jml K/L/P/K yang IMPL FCP/FRA tahun berjalan x 100%Jml penugasan yang telah dilakukan tahun berjalan
Jumlah K/L/P/K yang IMPL Fraud Control Plan/Fraud Risk Assessment tahun
berjalan sebanyak 5, dan Jumlah penugasan yang telah dilakukan tahun
berjalan sebanyak 4. Sehingga realisasi kinerjanya adalah sebesar 80%.
Untuk Tahun 2017 capaian kinerja adalah 160,00% dengan perhitungan:
(80,00% : 50,00%) x 100,00% = 160,00%
V. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi indikator
kinerjanya adalah Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti
Korupsi (KPAK)
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
adalah perbandingan antara Jml K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 46
unsur kriteria x 100% dengan Jml K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi
anggota dari Komunitas Pembelajaran Anti Korupsi
Jml K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur kriteria x 100%
Jml K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi anggota dari KomunitasPembelajaran Anti Korupsi
Jml K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur kriteria sebanyak 1, dan
Jml K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi anggota dari Komunitas
Pembelajaran Anti Korupsi sebanyak 1 sehingga realisasi kinerjanya adalah
100%.
Untuk Tahun 2017 capaian kinerja adalah 166,67% dengan perhitungan:
(100,00% : 60,00%) x 100,00% = 166,67%
Capaian Kinerja Kegiatan (output)
Keberhasilan pencapaian sasaran strategis Program Nomor I sd V di atas
didukung oleh keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan (output) sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 yakni mencakup 1 sasaran
kegiatan yaitu Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas
yang dilaksanakan di daerah dengan 1 indikator kinerja kegiatan yaitu
Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan.
Target Laporan Hasil Pengawasan Perwakilan BPKP tahun 2017 adalah
sebanyak 181 Laporan, sedangkan realisasinya adalah sebesar 180 Laporan
sehingga capaian kinerjanya adalah 99,45% dengan perhitungan:
(180 laporan : 181 laporan) x 100,00% = 99,45%
Adapun satu kegiatan yang tidak dapat direalisasikan, yaitu kegiatan
Implementasi FCP sebanyak 1 laporan sehubungan dengan tidak adanya
permintaan untuk melakukan Implementasi FCP di BUMD.
VI. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi
1. Capaian Kinerja Program (outcome)
Misi kedua BPKP yaitu "Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah yang Efektif" Misi dua ini terkait erat dengan Misi Satu. Untuk
menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka
mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 47
pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi
keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan
pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap
peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008, sistem
yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat
untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Pada periode 2015 -2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk
meningkatkan maturitas SPIP di tingkat KLPK bahkan hingga tingkat program
(prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan
tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP
sebagai pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP
diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas
penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh
elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen KLPK. Hal
tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko
oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang
dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP).
Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan dan
pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan personel dan
pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang pada
akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan
di KLPK.
Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung
dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan
korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik
antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk
penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan
fungsional}, sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan
untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem
Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya adalah bentuk
lanjutan dari pengawasan melekat.
Untuk mengukur pencapaian sasaran ini dilakukan melalui pengukuran 10
(sepuluh) indikator kinerja outcome.
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 48
Rincian kinerja selengkapnya perkembangan capaian kinerja untuk sasaran
strategis “ Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi” pada tahun
2017 ini dibandingkan dengan realisasi sampai dengan Tahun 2017 dan target
pada akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat (Tahun 2019) adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi
Uraian lebih lanjut capaian dari masing-masing indikator untuk sasaran
“Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi” beserta
capaiannya adalah sebagai berikut:
1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
Tingkat maturitas atau kematangan SPIP menunjukkan kualitas proses
pengendalian yang terintegrasi dalam pelaksanaan sehari-hari tindakan manajerial
dan kegiatan teknis program/kegiatan/organisasi instansi pemerintah. Kualitas
No. INDIKATOR KINERJA SASARAN satuan TA 2017 Realisasisd 2017
TargetAkhir
Renstra(2019)
Ket.
Target Realisasi % CK
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi
(Level 3)% 0,00 0,00 100,00 0,00 100,00
2. Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 3)
% 22,22 18,52 83,34 18,52 70,00
3. Maturitas SPIP PemerintahProvinsi (Level 2)
% 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00
4. Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 2)
% 22,22 11,11 50,00 11,11 20,00
5. Maturitas SPIP PemerintahProvinsi (Level 1)
% 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00
6. Maturilas SPIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
% 55,56 70,37 73,34 70,37 10,00
7. Persentase BUMN/Anak Perusahaandengan Skor GCG Baik
% 70,00 87,50 125,00 83,34 75
8. Persentase BUMN/Anak Perusahaanyang Kinerjanya Berpredikat MinimalA (Baik)
% 0 0 0,00 0,00 60
9. Persentase BUMD yang KinerjanyaMinimal Berpredikat Baik dari BUMDyang Dibina
% 60,00 58,33 97,22 58,33 56
10. Persentase BLUD yang KinerjanyaMinimal Baik dari BLUD yang Dibina
% 60,00 100,00 166,67 100 62
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 49
proses pengendalian dimaksud terselenggara dalam suatu kerangka kerja yang
menunjukkan kehadiran prinsip dan konsep kelima unsur secara seimbang,
komprehensif dan integratif logis.
Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) dipergunakan
untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini Pemerintah
Provinsi) dimaksud telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian
untuk semua kegiatan pokoknya sebagai media pengendalian (control design).
Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa
kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara
konsisten.
Indikator ini di BPKP Pusat diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah
Provinsi mitra Perwakilan BPKP Provinsi seluruh Indonesia yang mencapai level 3
SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat penyelenggaraan sistem
pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP dibandingkan dengan jumlah
populasi Pemerintah Provinsi yang ada di wilayah Republik Indonesia.
Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) tampak telah sesuai dengan
target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Barat Tahun 2017.
Hal ini telah sesuai dengan target yang tercantum dalam Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019. Sesuai Renstra
tersebut, Provinsi Jawa Barat belum ditargetkan untuk mencapai level 3
maturitas SPIP pada Tahun 2017. Memperhatikan Tabel 3.4, di atas,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat ditargetkan mencapai level 3 pada akhir Tahun
2019.
Dalam rangka mendukung pencapaian target Level 3 di atas, pada Tahun
2017 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq Bidang Akuntabilitas Pemerintah
Daerah telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat konsultansi guna
meningkatkan penyelenggaraan sistem pengendalian intern di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Untuk periode berikutnya, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat akan lebih
meningkatkan upaya pembinaan penyelenggaraan SPIP di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui pelaksanaan sosialisi, pembimbingan
dan konsultansi sehingga pencapaian level 3 maturitas SPIP dapat dicapai lebih
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 50
cepat dari Tahun 2019.
2) Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
dipergunakan untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini
Pemerintah Kabupaten/Kota) dimaksud telah mencapai kematangan penerapan
SPIP pada level 3.
Indikator ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah
Kabupaten/Kota di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang
mencapai level 3 SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat
penyelenggaraan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP
dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang
menjadi mitra Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) sebesar 18,52%
belum sepenuhnya sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Suplemen
Renstra dan Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun
2017, yaitu sebesar 22,22% sehingga capaian kinerja adalah 83,34% dengan
perhitungan:
(18,52% : 22,22%) x 100,00% = 83,34%
Hasil realisasi kinerja tersebut masih dibawah capaian target yang
tercantum dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-
2019. Sesuai Renstra tersebut, Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi
Jawa Barat ditargetkan mencapai maturitas SPIP level 3 pada akhir Tahun 2019
sebesar 70,00%.
3) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) dipergunakan
untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini Pemerintah
Provinsi) dimaksud telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian
untuk semua kegiatan pokoknya sebagai media pengendalian (control design).
Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa
kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 51
konsisten.
Indikator ini di BPKP Pusat diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah
Provinsi mitra Perwakilan BPKP Provinsi seluruh Indonesia yang mencapai level 2
SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat penyelenggaraan sistem
pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP dibandingkan dengan jumlah
populasi Pemerintah Provinsi yang ada di wilayah Republik Indonesia.
Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2) tampak telah sesuai dengan
target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Barat Tahun 2017.
Hal ini telah sesuai dengan target yang tercantum dalam Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019.
4) Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
dipergunakan untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini
Pemerintah Kabupaten/Kota) dimaksud telah mencapai kematangan penerapan
SPIP pada level 2.
Indikator ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah
Kabupaten/Kota di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang
mencapai level 2 SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat
penyelenggaraan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP
dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang
menjadi mitra Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) sebesar 11,11%
belum sepenuhnya sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Suplemen
Renstra dan Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun
2017, yaitu sebesar 22,22% sehingga capaian kinerja adalah 50,00% dengan
perhitungan:
(11,11% : 22,22%) x 100,00% = 50,00%
Hasil capaian kinerja tersebut lebih tinggi bila dibandingkan capaian target
yang tercantum dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 52
2015-2019, yaitu Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat ditargetkan
mencapai level 2 pada akhir Tahun 2019 adalah sebanyak 20%.
5) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1) dipergunakan
untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini Pemerintah
Provinsi) dimaksud telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian
untuk semua kegiatan pokoknya sebagai media pengendalian (control design).
Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa
kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara
konsisten.
Indikator ini di BPKP Pusat diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah
Provinsi mitra Perwakilan BPKP Provinsi seluruh Indonesia yang mencapai level 1
SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat penyelenggaraan sistem
pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP dibandingkan dengan jumlah
populasi Pemerintah Provinsi yang ada di wilayah Republik Indonesia.
Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator
Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1) tampak telah sesuai dengan
target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Barat Tahun 2017.
Hal ini telah sesuai dengan target yang tercantum dalam Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019.
6) Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Indikator Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
dipergunakan untuk mencerminkan bahwa instansi pemerintah (dalam hal ini
Pemerintah Kabupaten/Kota) dimaksud telah mencapai kematangan penerapan
SPIP pada level 1.
Indikator ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah Pemerintah
Kabupaten/Kota di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang
mencapai level 1 SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat
penyelenggaraan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh BPKP
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 53
dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang
menjadi mitra Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
Memperhatikan Tabel 3.4 di atas, realisasi kinerja untuk indikator
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) sebesar 70,37%
belum sepenuhnya sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Suplemen
Renstra dan Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun
2017, yaitu sebesar 55,56% sehingga capaian kinerja adalah 50,00% dengan
perhitungan:
55,56 - (70,37% - 55,56%) / 55,56 x 100,00% = 73,34%
Hasil capaian tersebut di atas capaian target yang tercantum dalam
Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2015-2019. Sesuai
Renstra tersebut, Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Jawa Barat
ditargetkan mencapai level 1 pada akhir Tahun 2019 adalah sebanyak 10%.
Sebagai informasi tambahan, sampai dengan akhir Tahun 2017, kondisi
maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat
berdasarkan hasil pengukuran rata-rata nilai tingkat penyelenggaraan sistem
pengendalian intern yang dilaksanakan oleh BPKP, baik oleh BPKP Pusat maupun
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
sebagaimana disajikan pada Tabel berikut ini:
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 54
Tabel 3.5Level Maturitas SPIP Kabupaten/Kota
Tahun 2017
No. Nama Kabupaten/Kota Level 3 Level 2 Level 11. Kota Bekasi √2. Kota Banjar √3. Kabupaten Karawang √4. Kabupaten Tasikmalaya √5. Kabupaten Garut √6. Kabupaten Sumedang √7. Kabupaten Bandung √8. Kota Bandung √9. Kota Cimahi √10. Kota Cirebon √11. Kota Tasikmalaya √12. Kota Sukabumi √13. Kota Bogor √14. Kota Depok √15. Kab. Bandung Barat √16. Kabupaten Kuningan √17. Kabupaten Majalengka √18. Kabupaten Indramayu √19. Kabupaten Cirebon √20. Kabupaten Ciamis √21. Kabupaten Cianjur √22. Kabupaten Sukabumi √23. Kabupaten Bogor √24. Kabupaten Bekasi √25. Kabupaten Purwakarta √26. Kabupaten subang √27. Kab.Pangandaran √
JUMLAH 5 3 19Persentase 18,52% 11,11% 70,37%
Dalam rangka mendukung pencapaian target level SPIP di atas, pada
tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah telah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
konsultantif guna meningkatkan penyelenggaraan sistem pengendalian intern di
lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Untuk periode berikutnya, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat akan lebih
meningkatkan upaya pembinaan penyelenggaraan SPIP di wilayah Pemerintah
Provinsi Jawa Barat untuk memastikan tercapainya target didalam Perjanjian
Kinerja maupun didalam Renstra.
7) Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik
Kinerja BUMN menunjukkan tingkat efektivitas penyelenggaraan SPI dalam
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 55
pengelolaan korporasi yang mencakup kesehatan BUMN dari penilaian atas aspek
keuangan, operasional dan administratif.
Indikator Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik ini
diukur dari hasil perhitungan Jumlah BUMN/anak perusahaan di wilayah mitra
unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mendapat skor minimal
baik atas penerapan GCG dibandingkan dengan jumlah BUMN/anak
perusahaan yang berada di wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi
Jawa Barat yang dievaluasi oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada
tahun berjalan
Capaian kinerja untuk indikator ini dihitung berdasarkan Laporan hasil
evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN/Anak Perusahaan yang
dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq. Bidang Akuntan
Negara.
Untuk Tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat melakukan
asesmen GCG pada 8 (delapan) BUMN dengan hasil sebagai berikut:
1) PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan skor GCG 89,011 (kategori
Sangat Baik)
2) PT Pos Indonesia (Persero) dengan skor GCG 85,360 (kategori Sangat
Baik)
3) PT Perkebunan Nusantara VIII dengan skor GCG 84,960 (kategori Baik)
4) PT Bio Farma (Persero) dengan skor GCG 90,494 (Kategori Sangat Baik)
5) PT INTI (Persero) dengan skor GCG 81,632 (Kategori Baik)
6) PT KAI Commuter Jabodetabek dengan skor GCG 75,056 (Kategori Baik)
7) PT Reska Multi Usaha dengan skor GCG 68,170 (Kategori Cukup)
8) PT Pupuk Kujang dengan skor GCG 88,922 (Kategori Sangat Baik)
Adapun BUMN yang diintervensi atau dibina oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Barat selama Tahun 2017 sebanyak 11 (sebelas) BUMN, namun yang
dilakukan asesmen GCG Tahun 2017 sebanyak delapan BUMN/Anak
Perusahaan karena tiga BUMN lain tidak dilakukan asesmen GCG. Hal ini
disebabkan dua BUMN tersebut akan di asesmen GCG pada Tahun 2018, dan
satu BUMN belum melakukan permintaan kepada BPKP. Berdasarkan
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 56
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dalam Pasal 44 ayat 1 bahwa
penilaian (asesmen) dilakukan secara berkala setiap 2 (dua) tahun.
Berdasarkan uraian di atas, realisasi kinerja untuk indikator ini pada Tahun
2017 adalah sebesar 87,50% yang dihitung dari jumlah BUMN/Anak perusahaan
yang mendapat skor minimal baik yakni 7 BUMN dibandingkan dengan jumlah
BUMN/anak perusahaan yang dievaluasi BPKP yakni 8 BUMN.
Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017 dalam Perjanjian Kinerja
(PK) sebesar 70,00% maka capaian kinerja indikator ini adalah 125,00% dengan
perhitungan:
(87,50% : 70,00%) x 100,00% = 125,00%
.
8) Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Berpredikat Minimal
A (Baik)
Indikator Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya
Berpredikat Minimal A (Baik) ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah
BUMN/Anak Perusahaan di wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi
Jawa Barat yang dibina dan dievaluasi serta kinerjanya mendapat skor minimal
A atau Baik dibandingkan dengan jumlah BUMN/Anak Perusahaan yang berada
di wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang yang
dibina dan dievaluasi oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun
berjalan.
Capaian kinerja untuk indikator ini dihitung berdasarkan Laporan hasil
evaluasi atas kinerja BUMN/Anak Perusahaan yang dilaksanakan oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq. Bidang Akuntan Negara.
Untuk tahun 2017, BUMN yang diintervensi atau dibina Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Barat sebanyak 11 (sebelas) BUMN dengan rincian kegiatan
sebagai berikut:
No BUMN Kegiatan
1 PT Pindad (Persero) Monitoring PMN, FGD Penerapan GCG
2 PT Pupuk Kujang Kajian, Permintaan Pendapat/ Saran, Reviu,
Assessment GCG
3 PT Bio Farma (Persero) Assessment GCG, FGD Pengadaan
4 PT Pos Indonesia (Persero) Reviu Pelaksanaan PBJ, Permintaan
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 57
No BUMN Kegiatan
Pendapat/Saran, Workshop GCG, Assessment
GCG
5 PT Kereta Api Indonesia (Persero) Assessment GCG, Workshop GCG, Bimtek
SPI, Monitoring PMN
6 PT INTI (Persero) Assessment GCG
7 PT KAI Commuter Jabodetabek Assessment GCG, FGD Self Assessment GCG
8 PT Reksa Multi Usaha Assessment GCG
9 PT Len Industri (Persero) FGD Persiapan Assessment GCG, FGD Reviu
SOP PBJ, Workshop Audit Intern SPI
10 PT Perkebunan Nusantara VIII Assessment GCG, Workshop Penilaian Mandiri
GCG, Kajian
11 PT Dirgantara Indonesia (Persero) Monitoring PMN, Reviu Program PSN
Berdasarkan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik dalam
Pasal 3 bahwa audit jasa keuangan, jasa reviu dan jasa asurans lainnya hanya
diberikan oleh Akuntan publik. Terkait regulasi tersebut, BPKP tidak melakukan
audit atas jasa tersebut. Dengan demikian, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
tidak melakukan evaluasi kinerja atas BUMN tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, realisasi kinerja untuk indikator Persentase
BUMN/Anak Perusahaan yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik)
tampak telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017.
Sebagai informasi tambahan, hasil skor atas BUMN terkait diperoleh dari informasi
melalui website atau konfirmasi pada BUMN yang bersangkutan dengan hasil
sebagai berikut:
No. Nama BUMN Kinerja Kategori
1 PT Pupuk Kujang 71,50 A Sehat
2 PT Bio Farma (Persero) 81,60 AA Sehat
3 PT Pos Indonesia (Persero) 80,55 AA Sehat
4 PT INTI (Persero) 54,50 BBB Kurang Sehat
5 PT Len Industri (Persero) 63,50 BBB Kurang Sehat
6 PT Perkebunan Nusantara VIII 81,92 AA Sehat
7 PT Pindad (Persero) 65,55 A Sehat
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 58
9) Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dibina
Indikator Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari
BUMD yang Dibina ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah BUMD di wilayah
mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang kinerjanya mendapat
skor penilaian baik berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh BPKP
atau pihak lainnya dibandingkan dengan jumlah BUMD yang berada di wilayah
mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang diintervensi atau
dibina oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan dievaluasi kinerjanya oleh
BPKP atau pihak lainnya pada tahun berjalan
Capaian kinerja untuk indikator ini dihitung berdasarkan Laporan hasil
evaluasi atas kinerja BUMD yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Barat cq. Bidang Akuntan Negara atau pihak lainnya.
Selama Tahun 2017, BUMD yang diintervensi atau dibina Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Barat sebanyak 29 BUMD dengan kegiatan antara lain
Evaluasi Kinerja, Reviu pelaksanaan PBJ, Reviu atas pedoman, dan Permintaan
pendapat/saran.
Adapun nilai Kinerja BUMD sebagai berikut:
No BUMD Kinerja Kesehatan
1 PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi 69,61 (Baik) 3,4 (Sehat)
2 PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi 57,16 (Cukup Baik) 3,38 (Sehat)
3 PDAM Kabupaten Purwakarta 61,51 (Baik) 3,285 (Sehat)
4 PDAM Tirta Gangga Kabupaten Subang 61,65 (Baik) 3,5 (Sehat)
5 PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor 71,73 (Baik) 3,965 (Sehat)
6 PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor 69,647 (Baik) 4,385 (Sehat)
7 PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten
Sukabumi
59,657 (Cukup Baik) 3,54 (Sehat)
8 PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi 50,74 (Cukup Baik) 2,985 (Sehat)
9 PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur 62,657 (Baik) 3,36 (sehat)
10 PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung 64,93 (Baik) 3,775 (Sehat)
11 PDAM Tirta Wening Kota Bandung 57,94 (Cukup Baik) 3,275 (Sehat)
12 PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang 59,205 (Cukup Baik) 3,16 (Sehat)
13 PDAM Tirta Sukapura Kabupaten
Tasikmalaya
64,87 (Baik) 3,165 (Sehat)
14 PDAM Tirta Galuh Kabupaten Ciamis 61,491 (Baik) 3,575 (Sehat)
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 59
No BUMD Kinerja Kesehatan
15 PDAM Tirta Anom Kota Banjar 52,069 (Cukup Baik) 2,545 (Kurang Sehat)
16 PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut 56,30 (Cukup Baik) 2,805 (Sehat)
17 PDAM Tirta Kamuning Kabupaten
Kuningan
66,00 (Baik) 3,42 (Sehat)
18 PDAM Kabupaten Majalengka 57,55 (Cukup Baik) 3,245 (Sehat)
19 PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon 59,39 (Cukup Baik) 2,885 (Sehat)
20 PDAM Kota Cirebon 64,78 (Baik) 3,235 (Sehat)
21 PDAM Tirta Asasta Kota Depok 68,11 (Baik) 3,8 (Sehat)
22 PDAM Titra Darma Ayu Kabupaten
Indramayu
61,98 (Baik) 3,605 (Sehat)
23 PDAM Tirta Arum Kabupaten Karawang 61,14 (Baik) 3,37 (Sehat)
24 PD Pasar Bermartabat Kota Bandung 39,39 (Kurang Baik) Tidak dinilai
25 PT Jasa Sarana Provinsi Jawa Barat tidak dievaluasi kinerja oleh BPKP dan KAP
26 PT Tirta Gemah Ripah Provinsi Jawa Barat tidak dievaluasi kinerja oleh BPKP dan KAP
27 PT Agronesia Provinsi Jawa Barat tidak dievaluasi kinerja oleh BPKP dan KAP
28 PT Bandarudara Internasional Jawa Barat tidak dievaluasi kinerja oleh BPKP dan KAP
29 PD Jasa dan Kepariwisataan Provinsi JawaBarat
tidak dievaluasi kinerja oleh BPKP dan KAP
Realisasi kinerja atas indikator Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal
Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina sebesar 58,33% yang berasal dari
perhitungan 14 BUMD yang mendapat kinerja baik dibandingkan dengan 24 BUMD
yang dilakukan evaluasi kinerja oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat.
Adapun 5 BUMD lainnya tidak dilakukan evaluasi kinerja baik oleh BPKP maupun
KAP, sehingga tidak terdapat nilai kinerjanya.
Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017 dalam Perjanjian Kinerja
(PK) sebesar 60,00% maka capaian kinerja indikator ini adalah 97,22% dengan
perhitungan:
(58,33% : 60,00%) x 100,00% = 97,22%
Sebagai informasi tambahan, capaian indikator ini kurang dari target dikarenakan 9
PDAM belum meningkat nilai kinerjanya dan masih berupaya untuk memperbaiki
kondisi keuangan/finansial dari PDAM tersebut.
10) Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina
Indikator Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang
Dibina ini diukur dari hasil perhitungan Jumlah BLUD di wilayah mitra unit kerja
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 60
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang dibina dan kinerjanya mendapat
skor penilaian baik berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh BPKP
atau pihak lainnya dibandingkan dengan jumlah BLUD yang berada di wilayah
mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang diintervensi atau
dibina oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan dievaluasi Tata kelolanya
oleh BPKP atau pihak lainnya pada tahun berjalan
Capaian kinerja untuk indikator ini dihitung berdasarkan Laporan hasil
evaluasi Tata Kelola atas BLUD yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Barat cq. Bidang Akuntan Negara atau pihak lainnya.
Selama tahun 2017, BLUD-RSUD yang dilakukan intervensi atau dibina
oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat sebanyak 14 BLUD-RSUD dengan
kegiatan evaluasi Tata Kelola, Asistensi/Bimtek Kebijakan Akuntansi, Asistensi/
Bimtek Penyusunan RBA, Narasumber SIA BLUD, Reviu/ Pendampingan dalam
pelaksanaan PBJ, serta permintaan pendapat/saran.
Adapun nilai Kinerja BLUD-RSUD sebagai berikut:
No BLUD-RSUD Skor Predikat Keterangan
1 RSUD Kelas B KabupatenBandung
82,25 Baik, A Evaluasi Tata Kelola RS olehBPKP
2 Rumah Sakit Jiwa Provinsi JawaBarat
77,25 Baik, A Evaluasi Tata Kelola RS olehBPKP
3 RSUD R Syamsudin SH Kota
Sukabumi
86,75 Baik, A Evaluasi Tata Kelola RS oleh
BPKP
4 RSUD Chasbullah Abdulmajid Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
5 RSUD Kelas B Non PendidikanKabupaten Karawang
Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
6 RSUD Waled Kabupaten Cirebon Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
7 RSUD Cililin Kabupaten BandungBarat
Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
8 RSUD Kabupaten Bekasi Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
9 RSUD Kota Depok Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
10 RSUD Bayu Asih Purwakarta Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
11 RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
12 RSUD Cideres Majalengka Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
13 RUSD Soreang Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
14 Rumah Sakit Tingkat III CiremaiCirebon
Tidak dilakukan evaluasi Tata Kelola RS oleh pihak manapun
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 61
Realisasi kinerja atas indikator BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD
yang Dibina sebesar 100,00% yang berasal dari perhitungan 3 BLUD-RSUD yang
mendapat kinerja baik dari 3 BLUD-RSUD yang dilakukan evaluasi kinerja. Adapun
11 BLUD-RSUD lainnya tidak dilakukan evaluasi kinerja baik oleh BPKP maupun
KAP atau pihak manapun, sehingga tidak terdapat nilai kinerjanya.
Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017 dalam Perjanjian Kinerja
(PK) sebesar 60,00% maka capaian kinerja indikator ini adalah 166,67% dengan
perhitungan:
(100,00% : 60,00%) x 100,00% = 166,67%.
2. Capaian Kinerja Kegiatan (output)
Keberhasilan pencapaian sasaran strategis program nomor VI
“Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi” di atas didukung
oleh keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan (output) sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 yakni mencakup 1 sasaran kegiatan dan
2 indikator kinerja kegiatan berikut:
Tabel 3.6
Capaian Kinerja Kegiatan (output) Sasaran Strategis 2
Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatan level maturitas
penyelenggaraan maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
dengan indikator kinerja 1) LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan dan 2)
Surat rekomendasi Kepala Perwakilan kepada Pemda adalah merupakan
Laporan hasil pembinaan sistem pengendalian intern dan surat yang memuat
saran untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu berdasarkan hasil
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Satuan Target Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Sasaran Kegiatan Indiaktor Kinerja Kegiatan
1. Terlaksananya asistensi danpenilaian untukmeningkatkan levelmaturitas penyelenggaraanSPIP di Provinsi/Kota/ Kab
1. LHP Pembinaan SPIP BPKPPerwakilan
Laporan 36 36 100,00
2 Surat Kepala Perwakilan BPKPkepada Pemda, Menyampaikanrekomendasi hasil asistensi danpenilaian maturitaspenyelenggaraan SPIP diProvinsi/Kota/Kab
Surat 17 17 100
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 62
pembinaan sistem pengendalian intern yang jika dilaksanakan akan
memberikan nilai tambah bagi penyelenggaraan sistem pengendalian intern.
Indikator ini diperoleh dari hasil pengumpulan jumlah Laporan Hasil Pembinaan
dan Surat Penyampaian Rekomendasi yang diterbitkan.
Adapun rumus perhitungan kinerja ini adalah jumlah output rekomendasi
pembinaan SPI yang disampaikan kepada Kepala Daerah.
Untuk Tahun 2017, dari target output yang ditetapkan sebanyak 36 Laporan dan
17 surat rekomendasi seluruhnya dapat dicapai sehingga capaian kinerja
indikator ini adalah 100,00%. Capaian kinerja tersebut diperoleh berdasarkan
hasil kinerja yang berasal dari kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh
Akuntabilitas Pemerintah Daerah.
VII. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
1. Capaian Kinerja Program (outcome)
Misi ketiga BPKP yaitu 'Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten". Misi ini juga terkait, dengan Misi Dua
dan Misi Satu. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian,
mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan
memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan
kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya.
Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui
perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk
mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas
untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya,
tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai
dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP.
Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun
peningkatan kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada
peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran dan layanan APIP
dalam organisasi; (b) pengelolaan SDM/auditor APIP; (c) praktik profesionalisme
pengawasan intern; (d) akuntabilitas dan manajemen kinerja; (e) budaya dan
hubungan organisasi; dan (f)struktur tata kelola APIP. Bersama-sama dengan misi
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 63
2, misi 3 ini juga mendukung pencapaian misi 1.
Untuk mengukur pencapaian sasaran ini dilakukan melalui pengukuran 6
(enam) indikator kinerja outcome, yang terbagi dalam 2 kategori yakni indikator
mengenai kapabilitas APIP pada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Rincian kinerja selengkapnya perkembangan capaian kinerja untuk sasaran
strategis “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah”
pada Tahun 2017 ini dibandingkan dengan realisasi sampai dengan Tahun 2017
dan target pada akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat (Tahun 2019)
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
U
r
a
i
a
n
l
e
b
Uraian lebih lanjut capaian dari masing-masing indikator untuk sasaran
“Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah” beserta
capaiannya adalah sebagai berikut:
1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
Kapabilitas APIP merupakan kemampuan APIP untuk melaksanakan
perannya dalam menilai dan melaporkan tingkat efisiensi, efektivitas, dan
keekonomisan, serta memberikan saran kepada manajemen, yang mencakup area
tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian. Peningkatan kapabilitas diarahkan
No. INDIKATOR KINERJASASARAN
Satuan TA 2017 Realisasisd 2017
TargetAkhir
Renstra(2019)
Ket.
Target Realisasi % CK
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1. Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 3)% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
2. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten / Kota (Level 3)
% 25,93 40,74 157,12 40,74 85%
3. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 2)
% 0,00 0,00 100,00 0 0%
4. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten / Kota (Level 2)
% 40,74 51,85 127,28 51,85 10%
5. Kapabilitas APIP PemerintahProvinsi (Level 1)
% 0,00 0,00 100,00 0,00 0%
6. Kapabilitas APIP PemerintahKabupaten/Kota (Level 1)
% 33,33 7,41 177,77 7,41 5%
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 64
untuk memperkuat atau meningkatkan pengawasan intern melalui langkah-langkah
perbaikan dari tingkat pengawasan intern yang kurang kuat menuju kondisi yang
kuat dan efektif dengan organisasi yang lebih matang dan kompleks. Pembinaan
kapabilitas mengidentifikasi kebutuhan fundamental untuk pelaksanaan
pengawasan intern yang efektif, yang mengarah kepada pemenuhan tata kelola
organisasi dan praktek-praktek pengawasan yang profesional.
Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) ini diukur dari
hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit kerja
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai level 3 Kapabilitas APIP
berdasarkan hasil validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP
Pemerintah Provinsi yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah populasi
Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan
Provinsi Jawa Barat
Pada Tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah 100,00% yang
dihitung berdasarkan hasil Validasi atas Penilaian Mandiri APIP Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dibawah koordinasi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
cq. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.
Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017 dalam Perjanjian Kinerja
(PK) sebesar 100,00% maka capaian kinerja indikator ini adalah 100,00% yang
dihitung berdasarkan kebijakan perhitungan angka maksimal yang ditetapkan
oleh BPKP Pusat atas realisasi capaian kinerja dibandingkan dengan targetnya.
2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota (Level 3)
Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) ini
diukur dari hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di
wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai
level 3 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil Validasi atas penilaian mandiri (self
assessment) APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan
dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang
menjadi mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan hasil validasi atas penilaian mandiri (self assesssment) APIP
sampai dengan akhir Tahun 2017 sebagaimana yang telah disajikan pada Tabel
3.8 di bawah menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 65
Provinsi Jawa Barat yang telah mencapai level 3 kapabilitas APIP adalah 12
Pemerintah Kota/Kabupaten atau sebesar 44,44% dari jumlah Pemerintah
Kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yang berjumlah 27 Kabupaten/Kota.
Jika dibandingkan dengan target kinerja 2017 dalam Perjanjian Kinerja
(PK) sebesar 25,93% maka capaian kinerja atas Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3) adalah sebesar 100,00% dengan perhitungan:
(44,44% : 25,93%) x 100,00% = 171,38%
Dalam rangka meningkatkan kapabiltas APIP, pada periode berikutnya
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat akan lebih meningkatkan upaya
pembinaan peningkatan kapabilitas APIP di lingkungan Pemerintah
Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat melalui pelaksanaan sosialisi,
pembimbingan dan konsultansi termasuk melakukan validasi (quality assurance)
atas penilaian mandiri yang telah dilakukan APIP setempat.
3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) ini diukur dari
hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit kerja
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai level 2 Kapabilitas APIP
berdasarkan hasil validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP
Pemerintah Provinsi yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah populasi
Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan
Provinsi Jawa Barat.
Pada Tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah sebesar
0,00% yang dihitung berdasarkan hasil validasi atas Penilaian Mandiri APIP
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dibawah koordinasi Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Barat cq. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah yang menyatakan
bahwa untuk levelling APIP Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah berada pada
level 3 sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%.
4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota (Level 2)
Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) ini
diukur dari hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 66
wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai
level 2 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil validasi atas penilaian mandiri (self
assessment) APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan
dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang
menjadi mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Pada Tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah sebesar
48,15% yang dihitung berdasarkan Validasi atas Penilaian Mandiri APIP pada 13
(tiga belas) Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan
hasil berada pada level 2 dibagi dengan jumlah 27 Kabupaten/Kota yang berada
di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Realisasi Pemerintah Kabupaten/Kota dengan level 2 yang lebih besar
dibandingkan target yang telah ditetapkan menunjukkan kinerja yang lebih baik
dikarenakan semakin banyaknya Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada pada
level lebih tinggi dibandingkan dengan level dibawahnya (yakni level 1)
Jika dibandingkan dengan target inerja menurut Perjanjian Kinerja Tahun
2017 sebesar 40,74% maka capaian kinerja Tahun 2017 adalah sebesar
118,19% dengan perhitungan:
(48,15% : 40,74%) x 100,00% = 118,19%
5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) ini diukur dari
hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit kerja
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai level 1 Kapabilitas APIP
berdasarkan Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP Pemerintah
Provinsi yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah
Provinsi yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi
Jawa Barat
Pada Tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah sebesar
0,00% yang dihitung berdasarkan Validasi atas Penilaian Mandiri APIP
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dibawah koordinasi Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Barat cq. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.
Memperhatikan uraian butir 1) mengenai Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 3), butir 2) mengenai Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 67
(Level 2) serta Tabel 3.8 di bawah, maka capaian kinerja atas indikator
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) telah sesuai dengan target yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
Tahun 2017.
6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Indikator Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) ini
diukur dari hasil perhitungan Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di
wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang mencapai
level 1 Kapabilitas APIP berdasarkan atas penilaian mandiri (self assessment)
APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan dibandingkan dengan
jumlah populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra unit kerja
Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Pada Tahun 2017, realisasi kinerja untuk indikator ini adalah sebesar
7,41% yang dihitung berdasarkan Penilaian Mandiri APIP pada 2 (dua)
Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan hasil berada
pada level 1 dibagi dengan jumlah 27 Kabupaten/Kota yang berada di wilayah
Provinsi Jawa Barat.
Realisasi Pemerintah Kabupaten/Kota dengan level 1 yang lebih kecil
dibandingkan target yang telah ditetapkan menunjukkan kinerja yang lebih baik
dikarenakan semakin sedikit Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada pada
level lebih rendah dibandingkan dengan level di atasnya (yakni level 2),
sebagaimana uraian mengenai rumus pengukuran kinerja pada bagian awal Bab
III.
Jika dibandingkan dengan target kinerja menurut Perjanjian Kinerja Tahun
2017 sebesar 33,33% maka capaian kinerja tahun 2017 adalah sebesar
177,77% dengan perhitungan:
33,33 - (7,41% - 33,33%) / 33,33 x 100,00% = 177,77%
Sampai dengan akhir Tahun 2017, kondisi kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa Barat berdasarkan Validasi atas
Penilaian Mandiri APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa
Barat dibawah koordinasi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat cq. Bidang
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 68
Akuntabilitas Pemerintah Daerah sebagaimana disajikan pada Tabel berikut ini:
Tabel 3.8Level Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota Tahun 2017
No. Nama Kabupaten/Kota Level 3 Level 2 Level 1 Ket.
1. Kota Bandung √
2. Kota Depok √
3. Kota Bekasi √
4. Kota Cirebon √
5. Kota Tasikmlaya √
6. Kota Banjar √
7. Kabupaten Bogor √
8. Kabupaten Sukabumi √
9. Kabupaten Cianjur √
10. Kabupaten Bekasi √
11. Kabupaten Karawang √
12. Kabupaten Subang √
13. Kabupaten Indramayu √
14. Kabupaten Kuningan √
15. Kabupaten Bandung √
16. Kabupaten Sumedang √
17. Kabupaten Garut √
18. Kabupaten Tasikmalaya √
19. Kabupaten Ciamis √
20. Kota Bogor √
21. Kota Sukabumi √
22. Kota Cimahi √
23. Kabupaten Bandung Barat √
24. Kabupaten Purwakarta √
25. Kabupaten Cirebon √
26. Kabupaten Majalengka V
27. Kabupaten Pangandaran V
JUMLAH 12 13 2
Persentase 44,44% 48,15% 7,41%
2. Capaian Kinerja Kegiatan (output)
Keberhasilan pencapaian sasaran strategis program nomor VII
“Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah” di atas
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 69
didukung oleh keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan (output) sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 yakni mencakup satu sasaran
kegiatan dengan dua indikator kinerja kegiatan berikut:
Tabel 3.9
Capaian Kinerja Kegiatan (output)Sasaran Strategis 3
Indikator Kinerja Kegiatan berupa LHP Peningkatan Kapabiltas APIP BPKP
Perwakilan
Indikator kinerja kegiatan ini adalah laporan hasil pembinaan dan penilaian
kapabiltas APIP yang telah dihasilkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Jabar.
Indikator ini diperoleh dari hasil pengumpulan jumlah Laporan Hasil Pembinaan
yang disampaikan kepada APIP terkait.
Adapun rumus perhitungan kinerja ini adalah jumlah laporan pembinaan dan
penilaian kapabalitas APIP dibandingkan dengan target kinerja dalam Perkin.
Untuk Tahun 2017, dari target sebanyak 19 LHP, seluruhnya dapat dicapai
sehingga capaian kinerja indikator ini adalah 100,00%. Capaian kinerja tersebut
diperoleh berdasarkan hasil kinerja yang berasal dari kegiatan pembinaan
kapabilitas APIP yang dilaksanakan oleh Bidang Program, Pelaporan dan
Pembinaan APIP.
Indikator Kinerja Kegiatan berupa Surat Kepala Perwakilan BPKP Provinsi
Jabar yang Menyampaikan Rekomendasi Pembinaan dan Penilaian
Kapabilitas APIP Provinsi/ Kota/Kabupaten.
Indikator kegiatan ini adalah surat kepada Kepala Daerah yang berisi
rekomendasi hasil pembinaan dan penilaian kapabilitas aparat pengawasan
intern yang menganjurkan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
berdasarkan hasil pembinaan kapabilitas aparat pengawasan intern yang jika
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN Satuan Target Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Sasaran Kegiatan Indiaktor Kinerja Kegiatan
1. Terlaksananya bimtek danpenilaian kapabilitas APIP diProvinsi/Kota/Kabupaten
1. LHP Peningkatan Kapabilitas APIPBPKP Perwakilan
LHP 19 19 100,00
2. Surat Kepala Perwakilan BPKP kepadaPemda, menyampaikan rekomendasihasil bimtek dan penilaian kapabilitasAPIP di Provinsi/Kota/Kabupaten
Surat 19 19 100,00
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 70
dilaksanakan akan memberikan nilai tambah berupa peningkatan kapabilitas
APIP di daerahnya.
Indikator ini diperoleh dari hasil pengumpulan jumlah Surat Penyampaian
Rekomendasi yang diterbitkan.
Adapun rumus perhitungan kinerja ini adalah jumlah realisasi surat rekomendasi
pembinaan APIP yang disampaikan kepada Kepala Daerah dibandingkan
dengan target Tahun 2017.
Untuk Tahun 2017, dari target sebanyak 19 surat rekomendasi, seluruhnya
dapat dicapai sehingga capaian kinerja indikator ini adalah 100,00%. Capaian
kinerja tersebut diperoleh berdasarkan hasil kinerja yang berasal dari kegiatan
pembinaan kapabilitas APIP yang dilaksanakan oleh Bidang Program,
Pelaporan dan Pembinaan APIP.
VIII. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan Sekretariat Utama
1. Capaian Kinerja Program (outcome)
Penyelenggaraan dukungan manajemen Perwakilan BPKP merupakan
salah satu unsur penting dalam menunjang keberhasilan Perwakilan BPKP dalam
melaksanakan kegiatan teknis Perwakilan BPKP. Perencanaan pengawasan
berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan
tujuan BPKP sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis
BPKP. Selain itu, pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan
penganggaran juga merupakan sub unsur yang turut mendukung keberhasilan
pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP. Seiring dengan gencarnya
penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan
pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-
benar menghasilkan kinerja yang terbaik.
Dalam kerangka keuangan negara, BPKP sebagai lembaga mempunyai
kewajiban menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar
yang diatur dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Keberhasilan fungsi dukungan dalam membina satuan
kerja terkait kualitas pengelolaan keuangan ditandai dengan tingkat opini WTP
terhadap laporan keuangan BPKP yang diperoleh dari BPK RI.
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 71
Untuk mengukur pencapaian sasaran ini dilakukan melalui pengukuran
satu indikator kinerja outcome.
Rincian kinerja selengkapnya perkembangan capaian kinerja untuk sasaran
strategis“Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam
Pengawasan BPKP”pada Tahun 2017 ini dibandingkan dengan realisasi sampai
dengan Tahun 2017 dan target pada akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Barat (Tahun 2019) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Rincian Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP
Dari hasil pengukuran terhadap satu indikator tersebut, sudah dicapai
sebanyak 1 indikator (100%) mencapai target.
Uraian lebih lanjut capaian dari indikator untuk sasaran “Meningkatnya
Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP” beserta
capaiannya yakni indikator Persepsi Kepuasan Layanan Kesekretariatan.
Capaian indikator kinerja ini diukur berdasarkan hasil survey kepuasan pegawai
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat terhadap layanan yang diberikan sub
Bagian Kepegawaian, Keuangan dan Umum yang termasuk dalam rumpun
Bagian Tata Usaha.
Capaian kinerja atas indikator outcome “Persepsi kepuasan layanan
kesekretariatan” sebesar 7,98 skala likert atau 114,00% dari target Tahun 2017
sebesar 7,00 skala likert. Dengan perhitungan:
(7,98 : 7,00) x 100,00% = 114.00%
Capaian tersebut berdasarkan survey dengan penyebaran kuesioner kepada
para responden pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan
No. INDIKATOR KINERJA SASARAN satuan TA 2016 Realisasisd 2017
TargetAkhir
Renstra(2019)
Ket.
Target Realisasi % CK
(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10)1. Persepsi kepuasan layanan
kesesmaan (skala likert 1-10)skala 7,00 7,98 114,00 7,98 8,00
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 72
hasil (jawaban) kuesioner yang diterima kembali menunjukkan tingkat kepuasan
rata-rata bervariasi sebagai berikut:
No. Uraian JumlahParameter
Nilai berdasarRange
Nilai Rata-rata
1. Subbag Kepegawaian 10 7,61 sd 8,19 8,25
2. Subbag Keuangan 13 7,5 sd 8,6 8,10
3. Subbag Umum 13 7,35 sd 7,98 7,58
Nilai rata-rata 7,98
2. Capaian Kinerja Kegiatan (output)
Keberhasilan pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya kualitas
pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP” di atas didukung oleh
keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan (output) sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja 2017 yakni mencakup 1 sasaran kegiatan dan
1 indikator kinerja kegiatan.
Adapun rincian selengkapanya atas capaian kinerja kegiatan (output) yang
mendukung terhadap pencapaian sasaran strategis di atas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11
Capaian Kinerja Kegiatan (output) Sasaran Strategis 4
Untuk Tahun 2017, dari target output yang ditetapkan telah tercapai, sehingga
capaian kinerja indikator ini adalah 100,00%. Capaian kinerja tersebut diperoleh
berdasarkan hasil kinerja yang berasal dari kegiatan dukungan teknis yang
dilaksanakan oleh para Sub Bagian yang tergabung dalam rumpun Bagian Tata
Usaha dan Bidang P3A berupa Penyediaan Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP dengan realisasi sebanyak 12 laporan atau 100,00% dari
target yang telah ditetapkan. Adapun jumlah layanan dukungan manajemen
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dalam bentuk laporan adalah sebagai
berikut:
SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN satuan Target Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Sasaran Kegiatan Indiaktor Kinerja Kegiatan1. Tersedianya dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknislainnya dalam mencapai kepuasanlayanan
1. Jumlah Layanan Dukungan ManajemenPerwakilan BPKP
laporan 12 12 100,00
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 73
Uraian Satuan Jumlah Keterangan
Jumlah Laporan Keuangan (10 LRA Bulanan, 1 LKSemesteran dan 1 LK Tahunan Unaudited, 1 LK Audited) Laporan 3 Keuangan
Jumlah Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Laporan 1 Prolap
Jumlah Dokumen Perjanjian Kinerja (PERKIN) Laporan 1 Prolap
Jumlah Dokumen LAPKIN (3 Lap Triwulanan, 1 LapTahunan)/ Realisasi RKT Bulanan Laporan 3 Prolap
Laporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan (Triwulanan) Laporan 1 Prolap
Laporan Penyelenggaraan SPIP (Triwulanan) Laporan 1 Satgas SPIP
Jumlah Laporan Kearsipan (Triwulanan) Laporan 1 Umum
Jumlah Laporan GDN (Bulanan) Laporan 1 UP
Jumlah 12
Hasil capaian kinerja di atas juga didukung oleh 13 laporan lainnya,
sebagai berikut:
Uraian Satuan Jumlah Keterangan
Jumlah Dokumen Rencana Anggaran (RKAKL) Unit Kerja
(Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran) Laporan 2 Keuangan
Jumlah Laporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan PP39 ( Triwulanan) Laporan 1 Prolap
Laporan Tindak Lanjut Hasil Raker Laporan 1 Prolap
Jumlah Laporan BMN (Semesteran dan Tahunan) Laporan 2 Umum
Laporan Konservasi Energi/Penghematan Energi(Semesteran) Laporan 1 Umum
Jumlah Laporan Budaya Kerja (Semester) Laporan 1 UP
Jumlah Laporan Mutasi, Promosi dan Kenaikan PangkatTerpadu Pegawai Laporan 2 UP
Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDM (Tahunan) Laporan 1 UP
Laporan Kehumasan (Triwulanan) Laporan 1 UP
Laporan Program Pelatihan Mandiri (PPM/IHT) Triwulanan Laporan 1 UP
Jumlah 13
C. Akuntabilitas Keuangan
Dalam Tahun 2017 realisasi keuangan DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Barat menurut realisasi SPM sampai dengan akhir Desember 2017 (sebelum
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 74
rekonsiliasi dengan KPPN) adalah sebesar Rp41.618.977.730,00 atau 99,13%
dari dana yang tersedia dalam DIPA sebesar Rp41.986.347.000,00 dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 3.12
Anggaran dan Realisasi KeuanganTahun 2017
(sebelum rekonsiliasi dengan KPPN)
URAIANANGGARAN REALISASI SISA DANA
(Rp) (Rp) % (Rp) %
Program Pengawasan Intern dan
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah2.443.010.000 2.383.874.088 97,58 59.135.912 2,42
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanakan TugasTeknis Lainnya BPKP 39.543.337.000 39.235.103.642 99,22 308.233.358 0,78
Jumlah Bruto 41.986.347.000 41.618.977.730 99,13 367.369.912 0,87
Pengembalian Belanja - 44.070.628 ~ 44.070.628 ~
Jumlah Netto 41.986.347.000 41.574.907.102 99,02 411.440.540 0,98
Penyerapan tidak mencapai 100% disebabkan adanya penghematan
dalam realisasi belanja pegawai karena pengurangan jumlah pegawai akibat
memasuki masa pensiun. Pengembalian belanja sebesar Rp44.070.628,00 terdiri
dari:
Tabel 3.13
Rincian Pengembalian Belanja per Program
(sebelum rekonsiliasi dengan KPPN)
URAIANJENIS BELANJA
Pegawai(Rp)
Barang(Rp)
Modal(Rp)
Jumlah(Rp)
Program Pengawasan Intern dan Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah- 4.065.000 - 4.065.000
Program Dukungan Manajemen dan
pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 39.410.628 595.000 - 40.005.628
Jumlah Bruto 39.410.628 4.660.000 - 44.070.628
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 75
Sedangkan dana dari pihak ketiga (BUMN/D, Pemerintah Provinsi/Kota/Kabupaten)
untuk membiayai kegiatan audit dan asistensi/bimtek sebesar Rp2.764.791.640,00
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel3.14
Realisasi Kegiatan yang Bersumber Dana dari Kemitraan
KegiatanJumlah
(Rp)
Bidang IPP
- Perekonomian 266.879.000
- Polsoskam 940.007.040
Bidang APD
- Bimtek/Asistensi/SosialisasiKeuangan Daerah 724.396.000
Bidang Investigasi 68.648.100
Bidang AN
- Bimtek/Asistensi /Reviu/FGD pada BUMN, BUMD dan BLUD 459.526.500
Bidang P3A
- Bimtek/Validasi SA PK APIP 305.335.000
Jumlah 2.764.791.640
Bila ditinjau dari pencapaian masing-masing sasaran dikaitkan dengan anggaran
yang tersedia dalam DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 dan
realisasi keuangannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.15
Anggaran dan Realisasi per Sasaran Strategis Tahun 2017
No Sasaran Strategis & Indikator Kinerja
Anggaran
Target(Rp000)
Realisasi(Rp000)
I.Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional danPengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
2.026.854 1.979.542,3
II. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi 276.776 263.599,1
III. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan InternPemerintahDaerah
139.380 136.667,7
IV. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalamPengawasan BPKP
39.543.337 39.195.098
Jumlah 41.986.347 41.574.907,1
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 76
aporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat Tahun
2017 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan
program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam bentuk
Perjanjian Kinerja (PK) dalam rangka mendukung pencapaian
sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Apabila dibandingkan dengan target outcome sampai dengan Tahun 2017
sebagaimana tercantum dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat 2015-
2019 maupun Perjanjian Kinerja Tahun 2017, jumlah indikator outcome Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Barat yang memberikan kontribusi terhadap pencapaian
outcome Unit Kerja Eselon I dan BPKP Pusat sebanyak 27 (dua puluh tujuh)
indikator kinerja utama. Dimana sebagian besar indikator tersebut telah mencapai
target yang telah ditetapkan.
Apabila dibandingkan dengan target outcome Tahun 2017, Dari 27 (dua puluh
tujuh) indikator yang diukur 8 indikator (29,63%) telah sesuai target, 15 indikator
(55,56%) di atas target dan 4 indikator lainnya (14,81%) di bawah target. Dengan
demikian, secara umum capaian kinerja Tahun 2017 sebesar 85,19% dapat
tercapai.
Sedangkan capaian indikator kinerja output untuk 4 kegiatan secara umum
tercapai mengingat dari 6 (enam) indikator output yang ada, 5 indikator diantaranya
telah mencapai target sehingga dapat dikatakan hampir seluruh indikator tersebut
mencapai target.
Pencapaian target outcome dan output Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat
tersebut dalam rangka mendukung pencapaian target BPKP Pusat.
Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan proses berakuntabilitas adalah:
BAB IV
PENUTUP
L
BPKP Jabar
Laporan Kinerja 2017 77
1. Keselarasan antar dokumen perencanaan yaitu Renstra, Perkin dan PKP2T
belum sepenuhnya terbangun. Masih dijumpai perbedaan target antara Perkin
dengan PKP2T maupun Renstra.
2. Kelemahan dalam penyajian capaian kinerja saat ini dan/atau sampai dengan
saat ini dibandingkan dengan target kinerja akhir periode Renstra. Kondisi ini
disebabkan masih adanya kelemahan dalam perumusan Indikator Kinerja
Utama khususnya yang terkait dengan tipe/jenis penghitungan IKU yang terbagi
atas tipe penghitungan yang kumulatif dan non-kumulatif sebagaimana yang
dimaksud Permen PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyusunan IKU dan Permen PAN dan RB Nomor 47 Tahun 2011 sebagai
referensi.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, perlu dilaksanakan hal-hal
sebagai berikut:
1. Perbaikan sistem perencanaan dengan menjaga keselarasan antar dokumen
perencanaan dengan komitmen semua pihak penanggung jawab kegiatan.
2. Perbaikan definisi dan rumusan indikator kinerja outcome, sistem pengumpulan
data kinerjanya serta cara mengukur indikator hasil (outcome) yang disepakati
oleh semua pihak yang terlibat pada awal tahun agar terdapat kesamaan
pandang terhadap capaian outcome tersebut pada saat penyusunan Laporan
Kinerja akhir tahun.
Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dalam Tahun 2017
yang dituangkan dalam laporan ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap kinerja BPKP Pusat serta memberikan umpan balik bagi kepentingan
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat pada tahun berikutnya.
Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe
Penghitungan
Sumber Data & Bidang Penanggung
Jawab
1. Perbaikan Pengelolaan
Program Prioritas Nasional
dan Pengelolaan Keuangan
Negara
1. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan
Negara
Hasil perhitungan rata-rata jumlah perbaikan hasil tindak
lanjut atas pengelolaan program prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan oleh
mitra kerja unit BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
pada tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah
rekomendasi/saran/rencana tindak berdasarkan hasil
pengawasan yang dilaksanakan oleh unit kerja BPKP
Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun berjalan
Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan
yang dilaksanakan oleh
Bidang Pengawasan
Instansi Pemerintah Pusat
dan Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah
2. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi
Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi
Hasil perhitungan rata-rata atas 3 (tiga) perhitungan
capaian kinerja sebagai berikut:Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan
yang dilaksanakan oleh
Bidang Akuntan Negara
a. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan
Korporasi yang telah disepakati oleh mitra kerja unit BPKP
Perwakilan Provinsi Jawa Barat untuk dilaksanakan pada
tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah
rekomendasi/saran/rencana tindak berdasarkan hasil
evaluasi/audit kinerja yang dilaksanakan oleh unit kerja
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun berjalan
Keterangan
Penjelasan atas Indikator Kinerja Program
LAMPIRAN
PENJABARAN ATAS INDIKATOR KINERJA UTAMAYANG DIPERGUNAKAN DALAM PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP)
PADA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA BARAT
Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program
halaman 1 dari 6
Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe
Penghitungan
Sumber Data & Bidang Penanggung
Jawab
Keterangan
Penjelasan atas Indikator Kinerja Program
Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program
b. Jumlah Laporan yang diserahkan ke Korporasi dari
mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
pada tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah
permintaan dari mitra unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi
Jawa Barat yang ditindaklanjuti dengan penerbitan Surat
Tugas pada tahun berjalan (penugasan atas
permintaan)c. Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut atas pengelolaan
Korporasi yang telah disepakati oleh mitra kerja unit BPKP
Perwakilan Provinsi Jawa Barat untuk dilaksanakan pada
tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah
rekomendasi/saran/rencana tindak berdasarkan hasil
evaluasi/audit kinerja yang dilaksanakan oleh unit kerja
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun berjalan
(penugasan non permintaan)
2. Meningkatnya efektivitas
hasil pengawasan
keinvestigasian
1. Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang dimanfaatan di Persidangan
Jumlah PKA Tahun Berjalan dibandingkan dengan
Jumlah LHPKKN dan LPEBDE Tiga Tahun Terakhir
Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan
yang dilaksanakan oleh
Bidang Investigasi
PKA (Pemberian
Keterangan Ahli); LHPKKN
(Laporan Hasil Perhitungan
Kerugian Keuangan
Negara); .....(LPEBDE)
2. Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh Aparat Penegak Hukum
(APH)
Jumlah LHAI yang Ditindaklanjuti/Dimanfaatkan APH pada
tahun berjalan dibandingkan dengan Jumlah LHAI yang
terbit pada tahun berjalan
sda sda Laporan Hasil Audit
Investigasi (LHAI)
3. Persentase Hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Jumlah LHP Keinvestigasi yang di Tindak Lanjuti atau
Dimanfaatkan K/L/P/K pada tahun berjalan dibandingkan
dengan Jumlah LHP Keinvestigasian yang terbit tahun
berjalan
sda sda LHP Keinvestigasian
mencakup: Laporan Hasil
Audit Investigasi (LHAI),
Laporan Hasil Pengawasan
atas Current Issues, dan
Laporan Hasil Pengawasan
dalam rangka pemberian
Rekomendasi Strategis
halaman 2 dari 6
Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe
Penghitungan
Sumber Data & Bidang Penanggung
Jawab
Keterangan
Penjelasan atas Indikator Kinerja Program
Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program
4. Persentase Hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Jumlah LHA Eskalasi Harga yang ditindaklanjuti pada
tahun berjalan dibandingkan dengan Jumlah LHA
Eskalasi harga yang terbit pada tahun berjalan
sda sda
5. Persentase Hasil audit klaim yang dimanfaatkan
K/L/P/K
Jumlah LHA Klaim yang ditindaklanjuti pada tahun
berjalan dibandingkan dengan Jumlah LHA Klaim yang
terbit pada tahun berjalan
sda sda
3. Meningkatnya
penyelesaian hambatan
pelaksanaan pembangunan
nasional
1. Persentase Penyelesaian kasus hambatan
kelancaran pembangunan.
Jumlah Laporan Evaluasi HKP yang Ditindaklanjuti pada
tahun berjalan dibandingkan dengan Jumlah Laporan
Evaluasi HKP yang terbit pada tahun berjalan
Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan
yang dilaksanakan oleh
Bidang Investigasi
4. Meningkatnya kualitas tata
kelola pemerintah dan
korporasi dalam
pencegahan korupsi
1. Persentase K/L/P/K yang mengimplentasikan
Fraud Control Plan (FCP) termasuk Fraud Risk
Assessment (FRA)
Jumlah K/L/P/K yang mengimplementasikan Fraud Control
Plan atau Fraud Risk Assissment pada tahun berjalan
dibandingkan dengan Jumlah penugasan yang telah
dilakukan pada tahun berjalan
Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan
yang dilaksanakan oleh
Bidang Investigasi
Penugasan yang dimaksud
mencakup: Sosialisi,
Diagnostic Assessment,
Bimbingan Teknis
Implementasi, Evaluasi dan
Monitoring termasuk FRA
5. Meningkatnya kepedulian
K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi
1. Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
Jumlah K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur
kriteria dibandingkan dengan Jml K/L/P/K atau unit kerja
yang telah menjadi anggota dari Komunitas Pembelajaran
Anti Korupsi
Non Kumulatif Laporan Hasil Pengawasan
yang dilaksanakan oleh
Bidang Investigasi
6. Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemda /
Korporasi
1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Jumlah Pemerintah Provinsi mitra Perwakilan BPKP
Provinsi seluruh Indonesia yang mencapai level 3 SPIP
berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat
penyelenggaraan sistem pengendalian intern yang
dilakukan oleh BPKP dibandingkan dengan jumlah
populasi Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra
Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Kumulatif Hasil pengukuran
berdasarkan rata-rata nilai
tingkat penyelenggaraan
sistem pengendalian intern
yang dilaksanakan oleh
BPKP (Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah)
halaman 3 dari 6
Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe
Penghitungan
Sumber Data & Bidang Penanggung
Jawab
Keterangan
Penjelasan atas Indikator Kinerja Program
Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program
2. Maturilas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 3)
Jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat yang mencapai
level 3 SPIP berdasarkan hasil pengukuran atas tingkat
penyelenggaraan sistem pengendalian intern yang
dilakukan oleh BPKP dibandingkan dengan jumlah
populasi Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra
Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Kumulatif sda
3. Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan
Skor GCG Baik
Jumlah BUMN/anak perusahaan di wilayah mitra unit kerja
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang dibina dan
dievaluasi oleh BPKP serta mendapat skor minimal baik
atas penerapan GCG dibandingkan dengan jumlah
BUMN/anak perusahaan yang berada di wilayah mitra unit
kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang dibina
dan dievaluasi oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
pada tahun berjalan
Non Kumulatif Laporan hasil evaluasi atas
Penerapan GCG yang
dilaksanakan oleh BPKP
(Bidang Akuntan Negara)
4. Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang
Kinerjanya Berpredikat Minimal A (Baik)
Jumlah BUMN/Anak Perusahaan di wilayah mitra unit
kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang dibina
dan dievaluasi serta kinerjanya mendapat skor minimal A
atau Baik dibandingkan dengan jumlah BUMN/Anak
Perusahaan yang berada di wilayah mitra unit kerja BPKP
Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang dibina dan dievaluasi
oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun
berjalan
Non Kumulatif Laporan hasil evaluasi atas
kinerja BUMD yang
dilaksanakan oleh BPKP
(Bidang Akuntan Negara)
5. Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal
Berpredikat Baik dari BUMD yang Dibina
Jumlah BUMD di wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan
Provinsi Jawa Barat yang dibina dan kinerjanya mendapat
skor penilaian baik berdasarkan hasil evaluasi yang
dilaksanakan oleh BPKP atau pihak lainnya dibandingkan
dengan jumlah BUMD yang berada di wilayah mitra unit
kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang
diintervensi atau dibina oleh BPKP Perwakilan Provinsi
Jawa Barat dan dievaluasi kinerjanya oleh BPKP atau
pihak lainnya pada tahun berjalan
Non Kumulatif Laporan hasil evaluasi atas
kinerja BUMD yang
dilaksanakan oleh BPKP
(Bidang Akuntan Negara(
atau pihak lainnya
halaman 4 dari 6
Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe
Penghitungan
Sumber Data & Bidang Penanggung
Jawab
Keterangan
Penjelasan atas Indikator Kinerja Program
Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program
6. Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik
dari BLUD yang Dibina
Jumlah BLUD di wilayah mitra unit kerja BPKP Perwakilan
Provinsi Jawa Barat yang dibina dan kinerjanya mendapat
skor penilaian baik berdasarkan hasil evaluasi yang
dilaksanakan oleh BPKP atau pihak lainnya dibandingkan
dengan jumlah BLUD yang berada di wilayah mitra unit
kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang
diintervensi atau dibina oleh BPKP Perwakilan Provinsi
Jawa Barat dan dievaluasi Tata kelolanya oleh BPKP atau
pihak lainnya pada tahun berjalan
Non Kumulatif Laporan hasil evaluasi
kinerja atas BLUD yang
dilaksanakan oleh BPKP
(Bidang Akuntan Negara)
atau pihak lainnya
7. Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah
1. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit
kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang
mencapai level 3 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil
Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP
Pemerintah Provinsi yang bersangkutan dibandingkan
dengan jumlah populasi Pemerintah Provinsi yang menjadi
mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi
Jawa Barat
Kumulatif Hasil validasi atas Penilaian
Mandiri APIP Pemerintah
Provinsi yang bersangkutan
(Bidang P3A)
2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota
(Level 3)
Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah mitra
unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang
mencapai level 3 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil
Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan
dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah
Kabupaten/Kota yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Kumulatif Hasil validasi atas Penilaian
Mandiri APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota yang
bersangkutan (Bidang P3A)
3. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit
kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang
mencapai level 2 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil
Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP
Pemerintah Provinsi yang bersangkutan dibandingkan
dengan jumlah populasi Pemerintah Provinsi yang menjadi
mitra unit kerja Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi
Jawa Barat.
Kumulatif Hasil validasi atas Penilaian
Mandiri APIP Pemerintah
Provinsi yang bersangkutan
(Bidang P3A)
halaman 5 dari 6
Rumusan/Formulasi PerhitunganTipe
Penghitungan
Sumber Data & Bidang Penanggung
Jawab
Keterangan
Penjelasan atas Indikator Kinerja Program
Sasaran Program Uraian Indikator Kinerja Program
4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten / Kota
(Level 2)
Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah mitra
unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang
mencapai level 2 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil
Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan
dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah
Kabupaten/Kota yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Kumulatif Hsil validasi atas Penilaian
Mandiri APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota yang
bersangkutan (Bidang P3A)
5. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Jumlah APIP Pemerintah Provinsi di wilayah mitra unit
kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang
mencapai level 1 Kapabilitas APIP berdasarkan Validasi
atas penilaian mandiri (self assessment) APIP Pemerintah
Provinsi yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah
populasi Pemerintah Provinsi yang menjadi mitra unit kerja
Perwakilan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Kumulatif Hasil validasi atas Penilaian
Mandiri APIP Pemerintah
Provinsi yang bersangkutan
(Bidang P3A)
6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota
(Level 1)
Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah mitra
unit kerja BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat yang
mencapai level 1 Kapabilitas APIP berdasarkan hasil
Validasi atas penilaian mandiri (self assessment) APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan
dibandingkan dengan jumlah populasi Pemerintah
Kabupaten/Kota yang menjadi mitra unit kerja Perwakilan
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Kumulatif Hasil Validasi atas Penilaian
Mandiri APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota yang
bersangkutan (Bidang P3A)
8. Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Dukungan
Teknis dalam Pengawasan
BPKP
1. Persepsi Kepuasan Layanan Bagian Tata
Usaha
Hasil survey kepuasan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Barat terhadap layanan yang diberikan sub Bagian
Kepegawaian, Keuangan, dan Umum yang termasuk
dalam rumpun Bagian Tata Usaha.
Non Kumulatif Laporan Hasil Survey
Subbagian: Kepegawaian,
Keuangan, dan Umum
(Bidang Tata Usaha)
halaman 6 dari 6
Target Realisasi % CK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen
Risiko, dan Pengendalian Intern
Pengelolaan Program Nasional
% 55,00 71,69 130,35 71,69 70,00
2 Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola,
Manajemen Risiko, dan
Pengendalian Intern Pengelolaan
Korporasi
% 55,00 71,57 130,13 71,57 100,00
1 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 3)
% 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00
2 Maturilas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 3)
% 22,22 18,52 83,34 18,52 sama dengan
atau di bawah
22,22%
70,00
3 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 2)
% 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00
4 Maturilas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 2)
% 22,22 11,11 50,00 11,11 sama dengan
atau di bawah
22,22%
20,00
5 Maturitas SPIP Pemerintah
Provinsi (Level 1)
% 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00
6 Maturilas SPIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)
% 55,56 70,37 73,34 70,37 10,00
7 Persentase BUMN/Anak Perusahaan
dengan Skor GCG Baik
% 70,00 87,50 125,00 83,34 75
8 Persentase BUMN/Anak Perusahaan
yang Kinerjanya Berpredikat Minimal
A (Baik)
% 0 0 0,00 0,00 60
9 Persentase BUMD yang Kinerjanya
Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dibina
% 60,00 58,33 97,22 58,33 56
10 Persentase BLUD yang Kinerjanya
Minimal Baik dari BLUD yang Dibina
% 60,00 100,00 166,67 100 62
1 Kapabilitas APIP Pemerintah
Provinsi (Level 3)
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
2 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten / Kota (Level 3)
% 25,93 40,74 157,12 40,74 85%
3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 2)
% 0,00 0,00 100,00 0 0%
4 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten / Kota (Level 2)
% 40,74 51,85 127,28 51,85 10%
5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi
(Level 1)
% 0,00 0,00 100,00 0,00 0%
6 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota (Level 1)
% 33,33 7,41 177,77 7,41 5%
1 Persepsi kepuasan layanan
kesesmaan (skala likert 1-10)
skala 7,00 7,98 114,00 7,98 8,00
Sasaran Strategis 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP
SUPLEMEN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017 - 2019
Ket.Target Renstra
(2017)
Target
Renstra
(2018)
Sasaran Strategis 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda / Korporasi
No. INDIKATOR KINERJA SASARAN satuan TA 2017 Realisasi sd
2017
Target Akhir
Renstra
(2019)