Tn Yuda Saputra

23

Click here to load reader

description

kepaniteraan jiwa

Transcript of Tn Yuda Saputra

Page 1: Tn Yuda Saputra

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. U

Usia : 33 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Status : Menikah

Pekerjaan : Ahli pengobatan alternatif/Dukun

Alamat : Jakarta

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 29 oktober 2015,

pukul 10.00 WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan.

A. Keluhan Utama

Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan untuk control tiap

bulan karena obat habis. Pasien mengatakan setiap jam tidurnya kurang, pasien

merasa ketika bangun pasien menjadi emosional.

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan untuk kontrol tiap

bulan karena obat habis. Pasien mengatakan setiap jam tidurnya kurang, pasien

merasa ketika bangun pasien menjadi emosional. Pasien juga mengatakan setiap

jam tidurnya berlebihan pasien merasa terlalu aktif. Saat ini pasien merasa jam

tidurnya kurang, jadi pasien emosional, sering marah-marah dengan pasien yang

ingin berobat ke dirinya. Selain merasa emosional, pasien juga sering gelisah, wa-

was, dan berdebar-debar jika kurang tidur. Pasien mulai merasakan keluhan

seperti ini kurang lebih 11 tahun yang lalu. Pasien merasa setiap malam sulit tidur,

setiap kali pasien mencoba tidur terasa tidak enak. Pasien mulai bisa tertidur

biasanya dini hari atau subuh.

Pasien merupakan seorang ahli pengobatan alternative, yang menggunakan

media doa sebagai pengobatan. Pasien mengaku dapat membantu memecahkan

masalah dan membantu permasalahan seseorang dengan media doa yang dia

pelajari dari guru spiritualnya. Sehari-hari pasien melayani pasien-pasiennya dari

1

Page 2: Tn Yuda Saputra

berbagai kalangan. Jenis bantuan yang dapat dilakukan oleh pasien berupa santet,

membuat hubungan suami-istri rujuk kembali, guna-guna, dan dapat membantu

dalam hal perjodohan.

Pasien mengatakan uang dari hasil pengobatan alterbatif tersebut cukup untuk

keperluan pasien dan istri sehari-hari. Pasien juga mengaku telah membeli rumah

sebanyak 4 buah dari hasil pengobatannya tersebut. Biaya pengobatan yang di

patok pasien biasanya sekitar lima ratus ribu, tergantuk keadaan orang yang

meminta tolongnya.

Pasien mengaku memilihi kemamuan spiritualnya kurang lebih dari 11 tahun

yang lalu. Sebelumnya pasien merupakan TNI, namun pasien di pecat oleh

komandannya karena memalsukan identitas. Semenjak pasien di pecat dari TNI,

dan putus cinta akibat di putuskan oleh pacarnya, pasien mulai tertarik dengan

dunia magis.

Pasien mengaku memiliki dua orang istri. Namun belum memiliki anak. Istri

pertama pasien adalah baby sitter yang merupakan pasien dari pengobatan

alternativenya. Pasien mengaku hanya menikah secara sirih dengan istri

pertamanya. Istri kedua pasien merupaka sarjana, pasien mengaku istri keduanya

kini sedang hamil 2 bulan, pasien menikah secara resmi dengan istri yang kedua

karena merasa istri kedua lebih mapan dan lebih berpendidikan. Kedua istri pasien

tidak saling megetakui jika pasien berpoligami.

Dari anamnesis pasien menyangkal mendengar bisikan bisikan. Pasien

mengaku tidak pernah melihat bayangan yang orang lain tidak lihat. Pasien tidak

pernah merasa seperti ada sesuatu yang menggerayangi tubuhnya. Pasien tidak

pernah mencium bau-bauan yang tidak ada sumber baunya. Pasien tidak pernah

merasakan rasa makanan padahal saat itu ia tidak makan. Ketika pasien

bercermin, pasien tidak pernah merasakan ada hal aneh atau merasa dirinya aneh.

Pasien juga tidak merasa lingkungan sekitar pasien aneh.

Pasien mengaku tidak ada seseorang yang mengikutinya dan menakut-

nakutinya. Pasien juga menyangkal ada orang yang mengkontrolnya. Pasien tidak

pernah merasa pikiran pasien seperti tersedot dan hilang. Pasien juga menyangkal

ada orang yang mengendalikan isi pikirannya. Pasien suka menonton TV, ketika

pasien menonton berita, pasien tidak pernah merasa bahwa kedua pembawa berita

seolah-olah sedang mengejeknya dan menyinggung perasaan pasien.

2

Page 3: Tn Yuda Saputra

Pasien merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pasien mengatakan

hubungan pasien dengan kakak dan adik pasien berjalan harmonis. Hubungan

psien terhadap kedua orang tua juga baik, walaupun pasien mengaku sejak kecil

pasien sering mendengan kedua orang tua pasien sering bertengkar di depan

pasien, dan membuat pasien menjadi orang yang pendiam dan pemurung.

Pasien mengaku di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan seperti pasien.

Sebelumnya pasien tidak pernah memiliki riwayat seperti ini. Pasien mengaku jika

dulu sewaktu sulit tidur, pasien hanya diberi susu oleh ibunya lalu pasien dapat

tidur. namun semenjak pasien dewasa pasien merasa sudah tidak berpengaruh jika

pasien sulit tiodur dan meminum susu.

Pasien juga tidak mempunyai riwayat penyakit medis. Pasien tidak pernah

menggunakan zat psikoaktif dan tidak mengkonsumsi alkohol. Riwayat ekonomi

pasien baik, pasien dapat membeli keperluan rumah tangga dan membeli rumah

dari hasil praktek pengobatan alternativenya. Biaya berobat pasien menggunakan

asuransi BPJS.

Pada anamnesis, terlihat bahwa pengetahuan umum pasien baik. Pasien dapat

menjawab dengan tepat ketika di tanya siapa presiden Indonesia saat ini, pasien

menjawab Jokowi.

Penilaian daya konsentrasi pasien baik. Pasien dapat mengikuti wawancara

dengan baik dari awal sampai dengan selesai. Pasien dapat menjawab pertanyaan

tentang perhitungan dan pengurangan 100 – 7 dengan tepat.

Orientasi waktu pasienbaik, dimana pasien mengetahui waktu ketika

wawancara berlangsung, yaitu pagi hari. Orientasi tempat pasien baik, dimana

pasien mengetahui bahwa ia sedang berada di Poliklinik Psikiatri RSUP

Persahabatan. Orientasi orang baik, terbukti dengan pasien mengetahui bahwa

pemeriksa adalah dokter. Orientasi situasi baik, dimana pasien mengetahui bahwa

ia sedang diwawancarai dan berkomunikasi dengan dokter.

Daya ingat pasien baik, terbukti ketika pemeriksa memberikan tantangan

kepada pasien untuk mengulang kembali lima nama kota, secara berurutan, pasien

dapat mengulangnya dengan urut.

Daya abstrak pasien baik, pasien dapat menjawab pertanyaan mengenai

pribahasa air susu di balas air tuba. Uji daya nilai pasien baik, karena ketika

diberikan suatu permasalahan apabila pasien bertemu dengan seorang anak yang

terpisah dengan orang tuanya di suatu keramaian, maka pasien akan mendekati

3

Page 4: Tn Yuda Saputra

anak tersebut dan mengembalikan kepada orang tuanya langsung atau

menyerahkan ke satpam.

Pasien dilahirkan dalam proses persalinan normal dan tidak ditemukan adanya

penyulit selama masa kehamilan maupun saat proses persalinan. Pasien dilahirkan

dalam keadaan normal tanpa cacat bawaan. Pasien tumbuh dan berkembang sesuai

usia sebagaimana anak seusianya sehingga pada pasien tidak terdapat gangguan

dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.

Pasien menyelesaikan pendidikannya sampai STM. Prestasi pasien selama

menjalani pendidikan biasa saja dan tidak ada yang menonjol. Pasien dapat

bergaul dengan lingkungan sekitarnya dan mempunyai banyak teman. Pasien

sering berkumpul bersama teman-temannya. Namun, sekarang sudah jarang

karena pasien merasa menjaga image.

Saat ditanya mengenai perasaannya saat ini, pasien menjawab karena pasien

kurang tidur maka pasien merasa emosional. Saat ini pasien memiliki tiga

keinginan. Pertama, pasien ingin menjadi bos kontrakan. Kedua, pasien ingin

anaknya menjadi dokter. Ketiga, pasien ingin anaknya menjadi tentara.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat Gangguan Psikiatri

Tidak ada riwayat gangguan psikiatri sebelumnya

2. Riwayat Gangguan Medik

Tidak ada riwayat gangguan medik sebelumnya

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif / Alkohol

Pasien tidak pernah menggunakan zat psikoaktif dan tidak mengkonsumsi

alkohol.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Pranatal

Pasien dilahirkan dalam proses persalinan normal dan tidak ditemukan adanya

penyulit selama masa kehamilan maupun saat proses persalinan. Pasien

dilahirkan dalam keadaan normal tanpa cacat bawaan.

4

Page 5: Tn Yuda Saputra

2. Riwayat Masa Kanak – Kanak dan Remaja

Pasien tumbuh dan berkembang sesuai usia sebagaimana anak seusianya

sehingga pada pasien tidak terdapat gangguan dalam masa pertumbuhan dan

perkembangan. Pasien menyelesaikan pendidikannya sampai STM. Prestasi

pasien selama menjalani pendidikan biasa saja dan tidak ada yang menonjol..

Selama menempuh pendidikan, pasien dapat bergaul dengan lingkungan

sekitarnya dan mempunyai banyak teman.

3. Riwayat Masa Akhir Anak – Anak

Pasien tumbuh di keluarga yang kurang harmonis, orang tua pasien sering

bertengkar di depan pasien, sejak saat itu pasien menjadi pribadi yang

pendiam dan pemurung.

4. Riwayat Pendidikan

Pasien menyelesaikan pendidikannya sampai STM. Prestasi pasien selama

menjalani pendidikan biasa saja dan tidak ada yang menonjol.

5. Riwayat Pekerjaan

Pasien bekerja membuka praktek pengobatan alternative spiritual.

6. Riwayat Pernikahan

Pasien telah menikah 2 kali, namun istri-istri pasien tidak mengetahui jika

pasien berpoligami.

7. Riwayat Agama

Pasien beragama Islam. Pasien rajin menjalankan ibadah.

8. Aktivitas Sosial

Aktivitas sehari-hari pasien membuka klinik dan menerima pasien yang ingin

meminta bantuan spiritual dengan dirinya. Pasien jarang bergaul karena

menjaga image di lingkungan sekitarnya.

E. Hubungan dengan Keluarga

Hubungan psien dengan orang tuanya baik, walaupun pasien semenjak kecil

sering melihat kedua orang tuanya bertengkar. Hubungan pasien terhadap kakak

dan adiknya juga terjalin baik.

5

Page 6: Tn Yuda Saputra

F. Riwayat Keluarga

Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki penyakit kejiwaan yang

serupa dengan pasien.

G. Riwayat Situasi Sosial Sekarang

Pasien merupakan laki-laki berusia 33 tahun. Pasien sudah menikah dua kali.

Saat ini pasien tinggaldi rumah sendiri dengan istri keduanya. Hubungan pasien

dengan istri pertamanya kurang baik, karena istri pertama pasien curiga bahwa

pasien memiliki selingkuhan. Istri kedua pasien sedang hamil 2 bulan. Pasien

belum memiliki anak sebelumnya. Istri-istri pasien tidak mengetahui bahwa

pasien poligami. dengan istri perta,a Hubungan pasien dengan keluarganya terjalin

cukup baik. Dukungan untuk penyembuhan pasien dirasa cukup dari keluarga

pasien. Pasien bekerja membuka tempat praktek pengobatan alternative . Biaya

hidup pasien sehari-hari didapat dari pengobatan alternative tersebut. Biaya hidup

sehari-hari pasien dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan. Biaya berobat pasien

menggunakan asuransi.

H. Persepsi Pasien Terhadap dirinya

Saat ini ada tiga keinginan yang ingin pasien capai, yaitu

1. Pasien ingin menjadi bos kontrakan

2. Pasien ingin anaknya menjadi dokter

3. Pasien ingin anaknya menjadi Tentara

III. STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan

Pasien merupakan seorang laki-laki berusia 33 tahun, penampilan tampak

sesuai dengan usianya, berpakaian rapi, perawatan diri baik.

Kesadaran : compos mentis

Kontak psikis : dapat dilakukan pasien dan cukup wajar tetapi pasien

memiliki waham

2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

6

Page 7: Tn Yuda Saputra

Cara berjalan : baik

Aktivitas psikomotor : sikap pasien kooperatif, kontak mata dengan

pemeriksa baik, tidak terdapat gerakan involunter, pasien tidak terlihat

gelisah, dan pasien dapat fokus serta menjawab pertanyaan dengan baik.

3. Pembicaraan

Kuantitas :baik, pasien dapat menjawab pertanyaan dokter dengan baik

Kualitas : bicara spontan, volume normal, artikulasi jelas, pembicaraan

dapat dimengerti

4. Sikap terhadap pemeriksa : pasien kooperatif

B. Keadaan Afektif

1. Mood : biasa saja

2. Afek : luas

3. Keserasian : mood dan afek serasi

4. Empati : pemeriksa tidak dapat meraba rasakan perasaan pasien saat ini

C. Fungsi Intelektual / Kognitif

1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan

Taraf pendidikan : baik, pasien mengaku sekolah hingga tamat STM

Pengetahuan umum : baik, pasien dapat menjawab dengan tepat ketika di

tanya siapa presiden Indonesia saat ini, pasien menjawab Jokowi.

2. Daya konsentrasi

terganggu, pasien dapat mengikuti wawancara dengan baik dari awal sampai

dengan selesai. Pasien dapat menjawab pertanyaan tentang perhitungan dan

pengurangan 100 – 7 dengan tepat.

3. Orientasi

Waktu :baik, pasien mengetahui waktu ketika wawancara berlangsung

yaitu pagi hari

Tempat: baik, pasien mengetahui bahwa ia sedang berada di Poliklinik

Psikiatri RSUP Persahabatan

Orang :baik , pasien mengetahui bahwa pemeriksa adalah dokter

7

Page 8: Tn Yuda Saputra

Situasi :baik, pasien mengetahui bahwa ia sedang diwawancarai dan

berkomunikasi dengan dokter.

4. Daya Ingat

Daya ingat jangka panjang : baik, pasien dapat mengingat bahwa ketika

kecil ia sering melihat orang tuanya bertengkar

Daya ingat jangka pendek : baik, pasien dapat mengingat bahwa ia

mengguakan motor untuk pergi berobat

Daya ingat segera :baik, ketika pemeriksa memberikan tantangan kepada

pasien untuk mengulang kembali lima nama kota, secara berurutan, pasien

dapat mengulangnya dengan urut.

Akibat hendaya daya ingat: tidak terdapat hendaya daya ingat pada pasien

ini

5. Pikiran Abstrak

baik, pasien tidak dapat menjawab pertanyaan mengenai pribahasa air susu di

balas dengan air tuba.

6. Bakat Kreatif

Pasien mampu memikirkan cara mempromosikan diri sebagai jasa pengobatan

alternative dengan memasang iklan di Koran.

7. Kemampuan menolong diri sendiri

Baik, pasien mampu mengurus dirinya, dan mengerjakan aktivitas sehari-hari

sendiri.

D. Gangguan Persepsi

1. Halusinasi dan Ilusi

Halusinasi : pada pasien ini tidak terdapat halusinasi

Ilusi : pada pasien ini tidak terdapat ilusi

2. Depersonalisasi dan Derealisasi

Depersonalisasi : tidak terdapat depersonalisasi pada pasien

Derealisasi : tidak terdapat derealisasi pada pasien

8

Page 9: Tn Yuda Saputra

E. Proses Pikir

1. Arus pikir

Produktivitas :baik , pasien dapat menjawab spontan bila diajukan

pertanyaan.

Kontinuitas : baik

Hendaya : tidak terdapat hendaya berbahasa pada pasien

2. Isi pikiran

Preokupasi : tidak terdapat preokupasi pada pasien ini

Gangguan pikiran : terdapat waham pada pasien ini, yaitu

Waham kebesaran dimana pasien merasa dapat mengobati orang-orang

yang diguna-guna, santet, pellet, melalui media doa.

F. Pengendalian Impuls

Baik, pasien dapat mengendalikan dirinya sendiri serta melakukan wawancara

dengan baik.

G. Daya Nilai

1. Norma Sosial

Baik, pasien dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik dengan

lingkungan sekitarnya.

2. Uji Daya Nilai

Baik, karena ketika diberikan suatu permasalahan apabila pasien bertemu

dengan anak- anak yang ada di keramaian dan sedang menangis, maka pasien

akan membantunya untuk menemukan orang tuanya.

3. Penilaian Realita

9

Page 10: Tn Yuda Saputra

terganggu, terdapat gangguan dalam menilai realita, karena pasien memiliki

waham kebesaran dimana pasien merasa bisa mengobati orang lain. Selain itu

pasien dapat mengobati orang yang berhubungan dengan mistis/ magis.

H. Persepsi Pasien Terhadap Diri dan Kehidupannya

pasien memiliki waham kebesaran dengan mengaku dapat menyembuhkan

orang yangsakit akibat magis melalui doanya. Pasien merasa yang terjadi di

dirinya itu adalah sesuatu yang wajar.

I. Tilikan / Insight

Tilikan derajat 2, pasien memiliki pemahaman terhadap penyakitnya tetapi

juga sekaligus menyangkal pada waktu besamaan

J. Taraf Dapat Dipercaya

Pemeriksa memperoleh kesan secara menyeluruh bahwa jawaban pasien dapat

dipercaya karena pasien konsisten dalam menjawab setiap pertanyaan yang

diberikan.

IV. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : compos mentis

3. Tanda vital

Tekanan darah : 110/70 nmmHg

Pernapasan : 18 x/menit

Nadi : 80 x/menit

Suhu : tidak dilakukan pemeriksaan

4. Bentuk badan : kesan dalam batas normal

5. Sistem kardiovaskuler : kesan dalam batas normal

6. Sistem muskuloskeletal : kesan dalam batas normal

7. Sistem gastrointestinal : kesan dalam batas normal

8. Sistem urogenital : kesan dalam batas normal

9. Gangguan khusus : tidak ada

B. Status Neurologis

10

Page 11: Tn Yuda Saputra

1. Saraf kranial : kesan dalam batas normal

2. Saraf motorik : kesan dalam batas normal

3. Sensibilitas : kesan dalam batas normal

4. Susunan saraf vegetatif : kesan dalam batas normal

5. Fungsi luhur : kesan dalam batas normal

6. Gangguan khusus : tidak ada

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien laki-laki berumur 33 tahun datang berobat.

Pasien tidak memiliki kelainan fisik yang menyebabkan disfungsi otak dan

kesadaran pasien baik.

Fungsi kognitif pasien masih baik, orientasi dan daya ingat pasien juga masih

baik.

Pasien merokok, tidak memiliki riwayat penggunaan obat psikoaktif (NAPZA),

dan tidak memiliki riwayat mengkonsumsi alkohol.

Pasien mengaku sulit tidur. Pasien merasa jika waktu tidurnya kurang, pasien

merasa emosional, sering marah-marah dengan pasien yang ingin berobat ke

dirinya. Pasien juga merasa jika waktu tidurnya berlebihn, pasien merasa terlalu

aktif.

Pasien merasa mampu mengobati orang yang terkena magis, dengan perantara

doa. Pasien membuka praktek pengobatan alternative. Pasien merasa mampu

santet orang, guna-guna, membuat suami istri rujuk kembali.

Dari status mentalis di dapatkan riwayat waham kebesaran pada pasien.

Pasien merasa cocok dengan obat yang diberikan dimana pasien sudah mulai tidur

nyenyak.

Pasien dilahirkan normal dan tidak ada penyulit selama kehamilan dan proses

persalinan.

Pasien berhasi menamatkan pendidikan sampai STM. Selama menempuh bangku

pendidikan, pasien dapat berteman dan bergaul dengan teman sebayanya.

Keadaan umum pasien baik, kesadaran compos mentis.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, pernapasan 18

x/menit, dan nadi 80 x/menit.

Keadaan umum baik, tidak ditemukan gangguan medis pada pasien

Pasien memiliki 2 orang istri, istri-istri pasien tidak tahu jika pasien berpologami.

11

Page 12: Tn Yuda Saputra

Pasien tumbuh di keluarga yang tidak harmonis dimana orang tua pasien sering

bertengkar. Namun saat ini Hubungan pasien dengan orang tuanya berjalan baik.

Pasien saat ini memiliki pekerjaan sebagai jasa pengobatan alternative yang

memberi penghasilan lebih dari cukup. Dari penghasilan tersebut, pasien dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pasien mampu bersosialisasi dengan baik namun pasien jarang berkumpul dengan

tetangga dengan alasan menjaga image.

Pada pasien ini didapatkan gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam

fungsi, secara umum masih baik.

VI. FORMULASI DIAGNOSIS

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada pasien,

terdapat sekelompok gejala atau perilaku yang secara klinis ditemukan bermakna

sehingga menimbulkan penderitaan (distress) dan terganggunya fungsi (disfungsi).

Berdasarkan hal tersebut maka pasien dikatakan menderita gangguan jiwa.

A. Diagnosis Aksis I

Pada pasien tidak ditemukan riwayat trauma kepala atau penyakit yang dapat

mengakibatkan disfungsi otak. Penilaian tersebut berdasarkan tingkat

kesadaran, daya ingat, fungsi kognitif, dan orientasi pasien yang masih baik

sehingga pasien ini bukan penderita Gangguan Mental Organik (F.0).

Pada pasien tidak ditemukan riwayat penggunaan obat psikoaktif (NAPZA)

dan riwayat konsumsi alkohol sehingga pasien ini bukan penderita

Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Zat Psikoaktif dan Alkohol (F.1).

Berdasarkan autoanamnesa, pada pasien ini tidak ditemukan adanya gangguan

dalam menilai realita yang ditandai dengan adanya waham kebesaran, maka

pada pasien ini merupakan penderita Gangguan Psikotik (F.2).

Gangguan berupa waham ini sudah berlangsung selama kurang lebih 11

tahun. Sehingga pasien ini adalah penderita gangguan waham menetap

(F.22)

B. Diagnosis Aksis II

Tumbuh kembang pasien normal dan sesuai dengan usia sejak masa kanak –

kanak hingga dewasa. Pasien juga dapat berinteraksi dengan orang lain

sebagaimana orang normal lainnya sehingga pada pasien ini tidak ada gangguan

kepribadian. Pasien menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMA. Selama

12

Page 13: Tn Yuda Saputra

sekolah, pasien dapat mengikuti kegiatan dengan baik, prestasi pasien biasa saja,

pernah tinggal kelas satu kali, dan fungsi kognitif baik sehingga pasien tidak

memiliki gangguan retardasi mental. Oleh karena tidak ditemukan gangguan

kepribadian dan gangguan retardasi mental pada pasien ini, maka pada aksis II

tidak ada diagnosis.

C. Diagnosis Aksis III

Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,

pernapasan 18 x/menit, dan nadi 80 x/menit. Maka aksis III pada pasien ini

tidak ada diagnosis.

D. Diagnosis Aksis IV

Pasien mengatakan sering sedih melihat orang tuanya sering bertengkar, sehingga

membuat pasien jadi pendiam dan pemurung. Selain itu pasien juga memiliki

masalah dalam rumah tangganya, yaitu istri-istri pasien tidak mengetahui kalau

pasien berpoligami. Saat ini pasien lebih sering pulang ke rumah istri kedua, dan

istri pertamanya sudah mulai curiga kalau pasien telah berseligkuh. Selain itu

pasien jarang berkomunikasi dengan lingkungan sekitar dengan alasan jaga image.

Maka pada aksis IV terdapat masalah keluarga (pologami namun istri

pertama maupun kedua tidak saling mengetahui dan masalah dengan orang

tua), dan masalah psikososial.

E. Diagnosis Aksis V

Pada pasien ini didapatkan gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam

fungsi, secara umum masih baik. Maka pada aksis V didapatkan GAF Scale

70–61

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : Gangguan Waham Menetap (F.22)

Aksis II : ciri kepribadian skizotipal

Aksis III : tidak ada diagnosis

Aksis IV : terdapat masalah keluarga dan psikososial

Aksis V : GAF Scale 70–61

VIII. DAFTAR PROBLEM

1. Organobiologik : tidak ada masalah organobiologik

13

Page 14: Tn Yuda Saputra

2. Psikologis : terdapat masalah psikologik yaitu waham kebesaran

3. Sosioekonomi : pasien mendapat uang untuk kebutuhan sehari-hari dari hasil

pengobatan alternativenya. Pasien memiliki kenangan masa kecil yang buruk yaitu

sering melihat orang tuanya bertengkar sehingga membuat pasien lebih pendiam.

IX. PROGNOSIS

A. Prognosis ke arah baik

Pasien bersedia berobat ke rumah sakit dan minum obat teratur

Respon terhadap obat baik

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama

B. Prognosis ke arah buruk

Perjalanan penyakit yang sudah berlangsug lama (kurang lebih 11 tahun)

Pasien sulit bersosialisasi dengan orang lain.

C. Kesimpulan

Berdasarkan data – data di atas, dapat disimpulkan prognosis pasien adalah :

Ad vitam : dubia ad bonam

Ad functionam : dubia

Ad sanationam : dubia ad malam

X. TERAPI

A. Psikofarmaka

Amitriptilin 3 x 25 mg

Diazepam 3 x 3mg

B. Psikoterapi

Pada pasien

o Edukasi agar pasien rutin kontrol dan minum obat secara teratur

14

Page 15: Tn Yuda Saputra

o Menyarankan pasien untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan

YME dengan tujuan pasien akan mendapatkan ketenangan

o Menyarankan pasien untuk memperbanyak aktivitas di luar rumah

Pada keluarga

o Mengingatkan pasien untuk rutin kontrol dan minum obat teratur

o Memberi dukungan dan semangat kepada pasien

DAFTAR PUSTAKA

Elvira, Sylvia C, dkk. 2013. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta : Badan Penerbit FKUI

Muslim, Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta : PT Nuh Jaya

15

Page 16: Tn Yuda Saputra

Muslim, Rusdi. 2007. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Edisi Ketiga. Jakarta : PT Nuh

Jaya

16