titrasi asam basa (ppt)

24
Powerpoint Templates Page 1 Powerpoint Templates Titrasi Asam Basa Oleh: Deismayanti Lia Agustina Purwanti

description

berisi tentang materi presentasi titrasi asam basa, menjabarkan apa itu titrasi asam basa, indikator apa saja yang biasa dipakai, dan sampel apa saja yang bisa dianalisis dengan metode ini.

Transcript of titrasi asam basa (ppt)

Multi CubesPage *
Pendahuluan
Titrasi adalah suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya.
Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi.
Powerpoint Templates
Teori Arrhenius;
Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air berdisosiasi menghasilkan ion hidrogen (H+) sebagai satu-satunya ion positif.
HCl H+ + Cl-
asam
Basa adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air berdisosiasi menghasilkan ion hidroksida (OH-) sebagai satu-satunya ion negatif
NaOH Na+ + OH-
Asam adalah suatu zat yang cenderung melepaskan proton (donor proton)
Basa adalah suatu zat yang cenderung mengikat proton (akseptor proton)
Powerpoint Templates
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”. Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut
Powerpoint Templates
Larutan Baku
Baku Primer
Larutan baku primer adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam satuan N (normalitas) atau M (molaritas).
contoh: larutan H2C2O3 , Larutan Na2CO3
Baku sekunder
contoh: Larutan NaOH, larutan H2SO4
*
Powerpoint Templates
Titrasi Asam kuat - Basa kuat
Menggunakan asam kuat dengan basa kuat, sehingga pH pada berbagai titik selama titrasi dapat dihitung langsung dari jumlah stoikiometri asam dan basa yang dibiarkan bereaksi. Pada titik ekivalen pH ditentukan oleh tingkat terurainya air pada suhu 25º C pH air murni adalah 7.
Suasana titik ekivalen netral (pH= 7)
Powerpoint Templates
2. Titrasi Asam kuat – Basa lemah
Menggunakan asam kuat dengan basa lemah, sehingga suasana titik ekivalen adalah asam (pH dibawah 7)
Powerpoint Templates
3. Titrasi Asam lemah - basa kuat
Menggunakan asam lemah dengan basa kuat, sehingga suasana titik ekivalen adalah basa (pH diatas 7)
Powerpoint Templates
4. Titrasi Asam lemah - basa lemah
Menggunakan asam lemah dengan basa lemah, sehingga suasana titik ekivalen adalah netral (pH = 7)
Powerpoint Templates
Page *
Indikator
Indikator asam basa merupakan asam organik lemah dan basa organik lemah yang mempunyai dua warna dalam pH larutan yang berbeda. Pada titrasi asam dengan basa, maka indikator yang digunakan adalah asam kedua yang merupakan asam yang lebih lemah dan konsentrasi indikator berada pada tingkat kecil.
Pada titrasi asam dengan basa, indikator (asam lemah) akan bereaksi dengan basa sebagai penitrasi setelah semua asam dititrasi (bereaksi) dengan basa sebagai penitrasi.
Indikator asam basa sebagai H-Ind mempunyai warna tertentu dan akan berubah bentuk menjadi Ind- setelah bereaksi dengan basa sebagai penitrasi yang juga akan berubah warna.
Jadi indikator yang dipilih untuk titrasi asam basa, adalah indikator yang mempunyai kisaran harga pH yang berada pada sekitar harga pH titik ekivalen.
Powerpoint Templates
Yaitu, keadaan dimana titran dan pentiter telah tepat habis bereaksi
TAT (Titik Akhir Titrasi)
Yaitu, keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan warna indikator
Powerpoint Templates
Dari kemungkinan kesalan tersebut yang terpenting adalah pada pemilihan indikator, dan penetapan perubahan warna pada titik akhir titrasi.
Powerpoint Templates
Thiamini HCl
Asam Asetat
Asam Benzoat
Asam Borat
STANDARDISASI LARUTAN HCl DENGAN LARUTAN STANDARD Natrium tetraborat atau Boraks (Na2B4O7.10H2O) 0,1000 N.
Tujuan :
Prinsip :
Larutan HCl sebagai larutan asam dapat distandardisasi dengan larutan Boraks yang merupakan garam berbasa dua (BE = ½Mr).
Cara Kerja :
Siapkan larutan standar Boraks 0,1000 N dengan cara melarutkan 10,645 gram Boraks dengan aquades di dalam labu ukur 1000 mL.
Siapkan larutan HCl 0,1N dengan cara melarutkan 8-9 mL HCl pekat dengan aquades di dalam labu ukur 1000 mL.
Dipipet 25,00 mL larutan Boraks dengan pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 2 -3tetes indikator metil merah.
Titrasi dengan larutan HCl tersebut (yang sudah diisikan ke dalam buret) sampai titik akhir (terjadi perubahan warna).
Percobaan diulang 3 kali
Powerpoint Templates
Tujuan :
Prinsip :
HCl + NaOH → NaCl + H2O
Cara Kerja :
Siapkan larutan NaOH 0,1 N dengan cara 50 gram NaOH ditambah aquades 50 mL didalam beaker glass, biarkan beberapa lama sampai jernih. Setelah jernih ambil 6,5 mL dan encerkan dengan aquades sampai 1000 ml dalam labu ukur.
Ambil 25,00 mL larutan NaOH diatas dengan pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 2-3 tetes indikator metil orange.
Titrasi dengan larutan HCl yang telah distandarisasi dengan larutan Boraks, sampai titik akhir titrasi (terjadi perubahan warna).
Percobaan diulang 3 kali
Powerpoint Templates
Tujuan :
Prinsip :
Larutan NaOH dapat distandardisasi dengan larutan standar asam oksalat dengan BE = ½ Mr.
NaOH + H2C2O4 ? Na2C2O4 + 2 H2O
Cara kerja :
Siapkan larutan NaOH 0,1N dengan cara seperti pada standarisasi NaOH dengan HCl.
Siapkan larutan standar asam oksalat 0,1000 N dengan cara melarutkan sekitar 12-13 gram asam oksalat (H2C2O4.2H2O) dengan aquades sampai 1000 mL dalam labu ukur.
Diambil 25,00 mL larutan asam oksalat 0,1000 N dengan pipet volume, tuangkan kedalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalin (pp).
Titrasi dengan larutan NaOH yang sudah disiapkan sampai titik akhir titrasi (terjadi perubahan warna).
Percobaan dilakukan 3 kali
Powerpoint Templates
Tujuan :
Menentukan kadar asam asetat dalam cuka makan dengan cara menstandardisasi larutan cuka dengan larutan standar NaOH.
Prinsip :
Asam asetat sebagai larutan berasam satu dapat distandardisasi dengan larutan NaOH (BE asam asetat = Mr asam asetat)
NaOH + HOAc ? NaOAc + H2O
Cara Kerja :
Ambil 10,00 mL cuka makan dengan pipet volume, tuangkan ke dalam labu ukur 250 mL dan encerkan dengan aquades sampai tanda batas.
Ambil 25,00 mL dengan pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalin (pp).
Titrasi dengan larutan NaOH yang telah distandardisasi dengan HCl atau asam oksalat sampai titik akhir titrasi (terjadi perubahan warna).
Percobaan diulang 3 kali
Powerpoint Templates
Tujuan :
Menetukan kadar Na2CO3 dalam soda dengan cara menstandardisasi larutan soda dengan larutan standar HCl.
Prinsip :
Na2CO3 sebagai garam yang berbasa dua (dimana BE = ½ Mr) dapat distandarisasi dengan larutan standar HCl.
Karena pada titrasi ini terdapat dua titik ekivalen (TE) maka untuk TE I digunakan indikator fenolftalin (pp), sedangkan untuk TE II digunakan indikator methyl orange (MO).
Gambar 6.2. Kurva titrasi Na2CO3 dengan HCl
Powerpoint Templates
Cara Kerja :
Larutkan 10,00 gram sampel soda dengan akuades di dalam labu ukur 250 mL.
Diambil 25,00 mL larutan sampel tersebut dengan pipet volume, tuangkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 2-3 tetes indikator pp untuk TE I.
Titrasi dengan larutan standar HCl sampai terjadi perubahan warna.
Setelah terjadi perubahan warna tambahkan 2-3 tetes indikator MO sampai terjadi perubahan warna (untuk memperjelas TE II larutan didihkan pada saat mendekati atau sebelum TE II dicapai, dan setelah dididihkan, larutan didinginkan kembali kemudian titrasi dilanjutkan sampai terjadi perubahan warna).
Percobaan diulang 3 kali
Powerpoint Templates