titrasi asam basa yaaaa

download titrasi asam basa  yaaaa

of 39

description

hfg

Transcript of titrasi asam basa yaaaa

TITRASI ASAM BASA

MAKALAH KIMIA DASAR I

TITRASI ASAM - BASA

OLEH :

KELOMPOK 4

KELAS C

HENI SUGESTI

(1307113219)NURSYANIATI

(1307113072)FREDERIKA MAWARNI(1307123263)ZAMRATUL MAHDI

(1307113411)JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah Kimia Dasar I yang berjudul Titrasi Asam Basa

Dalam penulisan makalah ini kami telah banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak.

Akhir kata kami mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khusunya bagi kami dan juga untuk kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan kita semua. Kami mengetahui bahwa makalah kami ini mempunyai banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan sarannya yang sifatnya membangun. Semoga Allah selalu membimbing kita semua kejalan yang benar dan akan tercapainya kesuksesan. Amin.

Pekanbaru, 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Kata pengantar

i

Daftar isi

ii

TITRASI ASAM BASA

1 Pengenalan Titrasi

1

a. prinsip titrasi

1

b. prosedur titrasi

2

c. larutan standar

2

2. Titrasi Asam Basa

3

3. Perhitungan Titrasi Asam Basa

4

4. Kurva Titrasi

7

a. asam kuat basa kuat

7

b. asam kuat basa lemah

8

c. asam lemah basa kuat

9

d. asam lemah basa lemah

10

soal objektif &essay

10

Daftar pustaka

25TITRASI ASAM BASA

1. PENGENALAN TITRASI

Analisa kuantitatif adalah suatu prosedur penentuan kadar unsure atau senyawa yang terkandung dalam suatu campuran. Salah satunya adalah analisa volumetric yaitu analisa kuantitatif dengan pengukuran volume larutan sebagai langkah utama dalam menganalisanya (Emi, 2012)Untuk menentukan konsentrasi larutan dapat dilakukan Titrasi. Titrasi merupakan cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan lain. Jika salah satu larutan diketahui konsentrasinya, maka konsentrasi larutan lain dapat dihitung. Larutan yang diketahui konsentrasinya disebut Larutan Standar. Saat larutan standar tepat bereaksi dengan larutan yang dititrasi dinamakan titik ekuivalen. Titik ekuivalen dapat diketahui dengan perubahan warna larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi saat proses titrasi berlangsung. Saat larutan indikator tersebut mengalami perubahan warna dinamakan titik akhir titrasi. Larutan indikator adalah zat yang memberikan tanda pada saat titrasi berakhir.

Larutan standar yang terdapat dalam buret merupakan larutan yang diketahui konsentrasinya. Larutan itu disebut titran. Sedangkan larutan yang sedang dititrasi disebut titrat. Berdasarkan pengertian titrasi, titrasi asam-basa merupakan metode penentuan kadar larutan asam dengan suatu larutan basa sebagai titran atau penentuan larutan basa dengan suatu larutan asam sebagai titran. Ada sejumlah asam dan basa yang dapat ditentukan dengan analisa ini. Jika HA mewakili asam, maka B mewakili basa. Reaksinya adalah sebagai berikut.

HA + OH- ( A- + H2O

B + H3O+ ( BH+ + H2Oa. Prinsip titrasi

Titrasi asam basa akan menjadi setimbang (pH=7) apabila jumlah asam setara dengan jumlah basa. Kesetimbangan asam basa adalah salah satu dari ketentuan yang terjadi pada hukum alam yang mendasari penciptaan dan keteratuan makromos (Dani, 2009).

b. Prosedur Pelaksanaan Titrasi

Prosedur prosedur dalam melakukan titrasi:

a) Sejumlah tertentu larutan standar dimasukkan ke dalam buret dan dicatat titik awal larutan.

b) Sejumlah tertentu larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan dicatat volumenya.

c) Beberapa tetes larutan indikator ditambahkan kedalam Erlenmeyer dan dikocok.

d) Erlenmeyer tersebut diletakkan di bawah buret. Ujung buret dipastikan ada di dalam mulut erlenmeyer.

e) Kertas putih diselipkan diantara erlenmeyer dan dasar standar untuk memudahkan melihat perubahan warna larutan indikator.

f) Keran buret dibuka secara perlahan dan hati hati untuk mengalirkan larutan standar ke dalam larutan yang akan dititrasi (sebaiknya jangan membuka keran terlalu lebar agar larutan standar tidak tumpah).

g) Saat membuka keran buret, erlenmeyer juga digoyangkan supaya larutan standar yang menetes dari buret ke erlenmeyer dapat bercampur rata . Jadi, perubahan warna dapat segera diketehui.h) Saat terjadi perubahan warna pertama kali pada larutan yang dititrasi, proses titrasi segera dihentikan dengan menutup keran buret.

i) Banyaknya volume larutan standar yang digunakan untuk titrasi dihitung dengan melihat skala pada buret.

c. Larutan Standar

Sebelum digunakan untuk analisis titrimetri, larutan standar harus distandarisasi terlebih dahulu. Cara untuk membuat larutan standar sebagai berikut:

1) Pembuatan larutan standar primer dilakukan dengan melarutkan zat murni yang memiliki berat tertentu dan diencerkan hingga volume tertentu..

2) Pembuatan larutan standar yang belum murni dan konsentrasinya tidak diketahui dengan standarisasi larutan primer. Larutan tersebut dinamakan larutan sekunder.Zat yang digunakan sebagai larutan standar primer harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Mudah diperoleh dalam bentuk murninya, mudah dipertahankan dalam keadaan murni, dan mudah dikeringkan pada suhu 110 120oC.2) Tidak berubah selama penimbangan dengan ketentuan tidak higroskopis, tidak mudah dioksidasi oleh udara, tidak menyerap karbondioksida, dan komposisinya tidak berubah selama penyimpanan.3) Masa ekuivalen besar sehingga kesalahan penimbangan dapat diabaikan.

4) Kandungan zat pengotor tidak melebihi 0,01 0,02% yang diketahui dari uji kualitatif.

5) Mudah larut saat digunakan.

6) Harus stabil.2. TITRASI ASAM BASATitrasi asam basa dilakukan dengan menambahakan larutan basa secara perlahan - lahan ke dalam larutan asam sampai titik ekuivalen tercapai atau sebaliknya. Apabila konsentrasi salah satu larutan diketahui, konsentrasi larutan lainnya dapat diketahui pula. Untuk menentukan titik ekuivalen dapat menggunakan larutan indikator asam basa.

Larutan indikator asam basa adalah larutan asam atau basa lemah yang akan berubah warna karena perubahan pH. Larutan indikator bersifat asam (disimbolkan dengan Hln) mempunyai perbedaan warna dengan basa konjugasinya (disimbolkan dengan ln). Reaksi kesetimbangannya sebagai berikut :

H2O + Hln H3O+ + ln Tak berwarna Merah

Untuk memperoleh perkiraan tentang ketergantungan warna indikator terhadap nilai perbandingan antara [Hln] dan [ln-] maka diasumsikan bahwa [Hln] >10

[ln-]

memiliki warna Hln dan [Hln] < 1 memiliki warna ln- . [ln-] 10 Contoh : Larutan fenolftalein dituliskan sebagai Hln (bersifat asam). Larutan Hln merupakan larutan yang tak berwarna, sedangkan larutan ln- merupakan larutan yang berwarna merah. Tetapan kesetimbangannya sebagai berikut:

Kln = [H3O+] [ln-]

[Hln]

[Hln] = [H3O+]

[ln-] Kln Jika larutan indikator memperlihatkan warna Hln, persamaannya sebagai berikut:

[H3O+] = Kln [Hln] ~ 10 Kln

[ln-]

-log[H3O+] = -log(10 Kln)

= -log 10 log Kln

pH = -1 + pKlnJika larutan indikator memperlihatkan warna ln-, persamaannya sebagai berikut:

[H3O+] = Kln [Hln] ~ 0,1 Kln [ln-]

pH = 1 + pKln

Rentang PH yang memperlihatkan warna campuran antara warna Hln dan ln- diperoleh dengan persamaan berikut:

pH = pKln + 1.

Tabel 1.1 Trayek perubahan Warna dari Beberapa Indikator

Indikator Trayek Perubahan WarnaPerubahan Warna

Lakmus5,5 - 8,0Merah biru

Metil jingga2,9 - 4,0Merah kunig

Metil merah4,2 - 6,3Merah kuning

Bromtimol biru6,0 - 7,6Kuning biru

fenolftalein8,3 - 10,0Tdak berwarna - merah

3. PERHITUNGAN TITRASI ASAM BASA

Untuk mengetahui konsentrasi larutan yang dititrasi, terlebih dahulu harus ditentukan titik ekuivalen. Satu ekuivalen asam didefinisikan sebagai banyaknya asam yang bereaksi dengan 1 mol OH-. Adapun satu ekuivalen basa didefinisikan sebagai banyaknya basa yang bereaksi dengan 1 mol H+.

Contoh : reaksi antara H2SO4 dengan NaOH

H2SO4(aq) + 2NaOH (aq) Na2SO4 (aq) + 2H2O(l) Dalam reaksi tersebut, 1 mol H2SO4 menghasilkan 2 mol H+. Jadi, 1 mol H2SO4 = 2 ekuivalen H2SO4. Untuk basa, 1 mol NaOH menghasilkan 1 mol OH-. Jadi, 1 mol NaOH = 1 ekuivalen NaOH.

Untuk asam dan basa, jumlah ekuivalen per mol sama dengan jumlah H+ yang terdapat per molekul asam atau banyaknya OH- yang terdapat per molekul basa. Titik ekuivalen terjadi pada saat asam tepat bereaksi dengan basa atau sebaliknya. Dengan demikian, pada keadaan netral akan berlaku hubungan

Jumlah gram ekuivalen asam = Jumlah gram ekuivalen basaUntuk larutan asam:

Jumlah grek = Jumlah mol x a

Untuk larutan basa:

Jumlah grek = Jumlah mol x bKeterangan :a = jumlah ion H+ dari asam

b = Jumlah ion OH- dari basa.

Konsentrasi larutan yang berkaitan dengan jumlah grek disebut Kenormalan (N). Kenormalan (N) menyatakan jumlah gram ekuivalen (grek) zat terlarut dalam setiap liter larutan.

N=Jumlah grek

V

Ket : V = Volume (L)

Dengan demikian, pada keadaan netral berkau hubungan :

Jumlah grek asam = Jumlah grek basa

Va x Na = Vb x Nb

Hubungan antar kenormalan (N) dan kemolaran (M) untuk larutan asam :N=Jumlah grek=Jumlah mol x a=M.a

VV

Untuk larutan basa :N=Jumlah grek=Jumlah mol x b=M.b

VV

Contoh Soal

1. Tentukan jumlah mol, jumlah grek, kemolaran, dan kenormalan dari 8 gram NaOh (Mr=40) yang dilarutkan dalam air hinggan volume 400 ml.Jawab :

Jumlah mol NaOH =m=8gr=0,2 mol

Mr40 gr mol -

Jumlah grek NaOH = Jumlah mol NaOH x b

= 0,2 mol x 1 = 0,2 grek

Molaritas=n=0,2 mol=0,5 M

V0,4 L

Normalitas = M x b = 0,5 M x 1 = 0,5 N

2. Sebanyak 0,5 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam air hingga memiliki volume 100 ml. Kemudian 25 ml larutan tersbut dititrasi dengan larutan H2SO4 0,1 N dan ternyata diperlukan 20ml H2SO4 untuk mencapai titik ekuivalen. TEntukan kadar NaOH (Mr = 40) dalam cuplikan tersebut.

Jawab :

2NaOH(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2H2O(l)Jumlah mgrek H2SO4 = VH2SO4 x NH2SO4 = 20 ml x 0,1 N = 2 mgrek

Jumlah mgrek NaOH = Jumlah mgrek H2SO4 = 2 mgrek

Jumlah mmol NaOH = Jumlah mgrek NaOH = 2 mmol

Massa NaOH dalam 25 ml larutan = Jumlah mmol NaOH x Mr NaOH

= 2 mmol x 40 mg mmol -1 = 80mg

= 0,08 gr

Massa NaOH dalam 100 ml larutan=100 mlx0,08 gr=0,32 gr

25 ml

Kadar NaOH dalam cuplikan=0,32 grx100%=64%

0,5 gr

4. KURVA TITRASIKurva titrasi adalah grafik yang diperoleh dengan mengalurkan perubahan PH terhadap volume reaktan yang ditambahkan. Ada empat macam perhitungan jika asam dititrasi dengan basa. Perhitungannya sebagai berikut:

a. Titik awal merupakan keadaan sebelum penambahan titran.

b. Daerah antara (sebelum titik ekuivalen) merupakan keadaan yang menunjukkan larutan mengandung garam dan titrat.

c. Titik ekuivalen merupakan keadaan yang menunjukkan larutan yang hanya mengandung garam.

d. Setelah titik ekuivalen merupakan keadaan yang menunjukkan larutan mengandung garam dan titrat berlebih.

Kurva titrasi dibuat dengan menghitung pH campuran reaksi padabeberapa titik yang berbeda selama perubahan larutan basanya. Bentuk kurva titrasi tergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan.

a. Titrasi Asam Kuat dengan Basa KuatReaksi antara 25 ml HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M, reaksi yang terjadi sebagai berikut :HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(aq)

gambar 1. Kurva titrasi asam kuat-basa kuatKurva asam kuat dengan basa kuat dapat dilihat pada gambar diatas. pH sebelum penambahan NaOH =1, Setelah penambahan 10 ml NaOH pH menjadi 1,37. Penambahan 25 ml NaOH pH = 7, karena terjadi titik ekuivalen yang menyebabkan larutan garam NaCl bersifat netral. Penambahan 26 ml NaOH berubah drastic menjadi 11,29. Garam NaCl yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat yang merupakan elektrolit kuat tidak akan terhidrolisis, karena larutannya bersifat netral (pH=7).b. Titrasi Asam Kuat dengan Basa LemahReaksi antara 25 ml HCl 0,1 M dengan NH3 0,1 M (Kb = 10-5). Reaksinya sebagai berikut :HCl(aq) + NH3(aq) NH4Cl(aq)

Gambar 2. Kurva titrasi asam kuat-basa lemah

Sebelum penambahan NH3, pH =1, setelah penambahan 10 ml NH3, pH =1,37, penambahan 25 ml NH3, pH=5,15 yang merupakan titik ekuivalen. Penambahan 26 ml NH3, pH berubah sedikit, yaitu 6,1. Penambahan sedikit basa maka pH garam hamper tidak berubah, sehingga merupakan larutan penyangga. Titik ekuivalen terjadi pada pHkarena garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat asam.c. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuatsifat penting yang perlu diingat dalam kurva titrasi asam lemah dan basa kuat adalah :

1. pH awal lebih tinggi dalam kurva titrasi karen aasam lemah hanya mengion sebagian2. terdapat peningkatan pH yang agak tajam pada awal titrasi3. sebelum tutuk setara tercapai, perubahan pH terjadi secara bertahap4. pH pada titik dimana asam lemah setengah dinetralkan ialah pH = pKa5. pH pada titik setara lebih besar dari 76. setelah titik setara, kurva titrasi untuk asam lemah oleh basa kuat indentik dengan pada kurva titrasi oleh asam kuat basa kuatReaksi antara 25 ml HC2H3O2 0,1 M (Ka= 1,74.10-5) dengan NaOH 0,1 M.Reaksi : HC2H3O2(aq) +NaOH(aq) C2H3O2Na(aq) + H2O(l)

Gambar 3. Kurva titrasi asam lemah-basa kuat

Penambahan 10 ml NaOH pH berubah menjadi 4,58, penambahan 25 ml terjadi titik ekuivalen Pada pH = 8,72. Penambahan 26 ml NaOH pH =10,29. Pada grafik diatas, penambahan sedikit basa, maka pH akan naik sedikit, sehingga termasuk larutan penyangga. Titik ekuivalen diperoleh pada pH >7. Hal itu disebabkan garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat basa. d. Titrasi Asam Lemah dengan Basa LemahContoh yang biasa untuk kurva titrasi asam lemah dan basa lemah adalah asam etanoat dan amonia CH3COOH(aq) + NH3(aq) CH3COONH4 (aq)Hal ini juga terjadi karena keduanya bersifat lemah - pada kasus tersebut, titik ekivalen kira-kira terletak pada pH = 7.

Gambar ini hanyalah penggabungan gambar yang telah anda lihat. Sebelum titik ekivalen sama seperti kasus amonia - HCl. Setelah titik ekivalen seperti bagian akhir kurva asam etanoat - NaOH.

Gambar 4. Kurva titrasi asam lemah-basa lemah

Perhatian bahwa kurva tersebut sedikit tidak curam pada gambar ini. Malahan, terdapat sesuatu yang dikenal dengan "titik infleksi". Kecuraman yang berkurang berarti bahwa sulit melakukan titrasi antara asam lemah vs basa lemah.SOAL SOAL

Pilihlah satu jawaban yang benar di bawah ini!

1. Analisis untuk menentukan jumlah zat yang tidak diketahui dengan mengukur volume reaktan yang dibutuhkan supaya bereaksi sempurna dinamakan ..

a. analisis volumetri

b. analissi gravimetri

c. analisis potensiometri

d. analisi konduktometri

e. analisis termal

2. Analisis yang lebih tepat untuk menyatakan proses titrasi disebut ..a. analisis volumetrib. analisis titrimetri

c. analisis gravimetrid. analisis termal

e. analisis kondukmetri

3. Saat larutan standar tepat bereaksi dengan larutan yang dititrasi dinamakan ..

a. titik akhir

b. kesalahan

c. titik ekuivalen

d. standarisasi

e. titrant

4. Pipa silindris panjang dengan rongga seragam sepanjang bagian berskala yang ujung bawahnya berupa keran kaca runcing disebut ..

a. erlenmeyerb. klem

c. standar

d. buret

e. gelas beaker

5. Buret dijepit pada standar secara vertikal menggunakan .a. kaki kawat

b. kaki tiga

c. cawan penguap

d. pinset

e. klem

6. Salah satu syarat larutan standar primer ialah ..

a. harus stabil

b. higroskopis

c. saat digunakan tidak mudah larutd. mudah dioksidasi oleh udara

e. berubah selama penimbangan

7. Pada penetapan kadar larutan Hcl dengan larutan NaOH, sebaiknya menggunakan indikator

a. fenolftalein (trayek pH = 8,3 10,0)

b. metil merah (trayek pH = 4,2 6,3)

c. alizarin kuning (trayek pH = 10,1 12,0)

d. fenolftalein dan metal merah

e. metil oranye (trayek pH = 2,9 4,0)

8. Pada penentuan kadar amoniak melalui titrasi dengan asm klorida, ternyata pH akhir titrasi = 5,12. Indikator yang sesuai untuk titrasi tersebut adalah ..

a. metil oranye dengan trayek perubahan warna pada pH 3,1 4,4

b. metil merah dengan trayek perubahan warna pada pH 4,8 6,0

c. fenolftalein dengan trayek perubahan warna pada pH 8,3 10,0

d. indigokarmen dengan trayek perubahan warna pada pH 11,4 13,0

e. timol biru dengan trayek perubahan warna pada pH 8,0 10,0

9. Jika titrasi 10 ml HCl membutuhkan 15 ml NaOH 0,1M, besarnya molaritas HCl adalaha. 0,1 M

b. 0,15 M

c. 1 M

d. 1,5 M

e. 2 M

V1.M1=V2.M2

10.M1=15.0.1

M1=1.5 : 10

M1 = 0,15 M10. Larutan KOH 0,125 M dititrasi dengan 25 ml larutan HCl 0,1 M dengan menggunakn indikator feloftalein. Volume KOH yang diperlukan untuk menetralkan 25 ml HCl dalam titrasi tersebut adalah .

a. 20 ml

b. 25 ml

c. 30 ml

d. 40 ml

e. 50 ml

V1.N1=V2.N2V1.0,125=25.0,1

V1= 2,5 : 0,125

V1 = 20 ml

11. Banyaknya volume NaOH yang dibutuhkan untuk mencapai titik ekuivalen jika 25 ml H2SO4 0,2 M dititrasi dengan NaOH 0,1 M adalah ..

a. 10 mlb. 25 ml

c. 50 ml

d. 100 ml

e. 150 ml

V1.N1= V2.N2

V1.0,1= 25.0,5

V1= 25 ml12. Jika diketahui rentang pH larutan indikator sebagai berikut :

1. Alizarin kuning (pH = 10,1 12,0)2. Metil jingga (pH= 2,9 4,0)

3. Fenolftalein (pH = 8,3 10,0)

4. Metil merah (pH = 4,2 6,3)

Larutan indikator yang dapat digunakan untuk titrasi asam kuat dengan basa kuat adalah

a. 1 dan 3

b. 2 dan 4

c. 1 dan 4

d. 2 dan 3

e. 3 dan 4

13. Titik ekuivalen untuk titrasi 10 mL NH3 0,1 M dengan HCl 0,1 M terjadi pada

a. pH 7

b. pH 7

c. pH = 7

d. pH > 7

e. pH < 7

14. Jika indikator universal dicelupkan ke dalam larutan S dan warnanya berubah menjadi merah, larutan S bersifata. Asam

b. Basa

c. Netral

d. Indikator

e. Amfoter

15. Sebanyak 40 mL H2SO4 tepat dinetralkan oleh 60 mL NaOH 0,1 . Besarnya konsentrasi H2SO4 adalah

a. 0,05 M

b. 0,075 M

c. 0,1 M

d. 0,15 M

e. 0,3 M

V1 . N1 = V2 . N240 . N1 = 60 . 0,1

N1 = 6 : 40

N1 = 0,15

16. Senyawa magnesium yang digunakan untuk menetralkan kelebihan asam lambung adalah

a. Magnesium klorida

b. Magnesium sulfat

c. Magnesium karbonat

d. Magnesium kromat

e. Magnesium hidroksida

17. Jika 30 mL NaOH 0,1 M dapat menetralkan 25 mL HCl, konsentrasi HCl adalah

a. 0,09 M

b. 0,10 M

c. 0,11 M

d. 0,12 M

e. 0,13 M

V1.N1 = V2. N2

30 . 0,1 = 25 . N2

N2 = 0.12

18. Molaritas 20 mL H2SO4 yang dititrasi oleh 50 mL NaOH 0,2 M adalah

a. 0,20 M

b. 0,25 M

c. 0,30 M

d. 0,35 M

e. 0,40 M

V1.N1= V2.N2

20.N1 = 50 . 0,2

N1 = 0,5

Karena valensi H2SO4 2, maka 0,5 : 2 = 0,25

19. Menurut Arhenius yang disebut dengan asam adalah senyawa yang

A. Rasanya asam

B. pH kecil

C. larut dalam air

D. menghasilkan ion H+ E. menghantarkan listrik

20. Berikut data hasil titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M.

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah...A. 0,070 MB. 0,075 MC. 0,080 MD. 0,133 ME. 0,143 M(un kim 011)

PembahasanMenentukan mol NaOH 0,1 Mmol = 15 x 0,1 = 1,5 mol

Menentukan mol HCl

mol HCl adalah 1,5 mmol

Menentukan konsentrasi HCl

M HCl = mol/volume = 1,5 mmol / 20 mL = 0,075 M

Berikut diberikan sebuah kurva titrasi asam basa hasil percobaan untuk menentukan konsentrasi larutan NaOH 20 mL.

Jika asam yang digunakan untuk titrasi adalah HCl 0,1 M, tentukan konsentrasi larutan NaOH yang dititrasi!

PembahasanDari kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen terjadi saat volume HCl adalah 40 mL. Data selengkapnya:VHCl = Va = 40 mLMHCl = Ma = 0,1 MnHCl = na = 1VNaOH = Vb = 20 mLMNaOH = Mb = .....?nNaOH = nb = 1

Konsentrasi NaOH dengan demikian adalah

22. Perhatikan grafik titrasi asam-basa berikut!

Jika volume larutan yang dititrasi sebanyak 10 mL maka konsentrasi larutan basa LOH itu adalah... A. 0,25 MB. 0,125 MC. 0,1 MD. 0,075 ME. 0,025 M(un kimia 2012)

PembahasanDari kurva di atas terlihat bahwa titik ekivalen terjadi saat volume asam HX adalah 25 mL. Data yang diperlukan:Asam HXVa = 25 mLMa = 0,1 Mna = 1

Basa LOHVb = 10 mLMb = .....?nb = 1Konsentrasi LOH dengan demikian adalah

23. 0,3017 g sampel asam diprotik (dengan massa molar 126,07 g/mol) dilarutkan ke dalam air dan dititrasi dengan 37,26 mL NaOH. Sebanyak 24,05 mL larutan NaOH digunakan untuk mentitrasi 0,2506 g asam yang belum diketahui, namun sifatnya monoprotik. Berapakah massa molar asam tersebut? a. 81,1 b. 82,2c. 83,3d. 84,4e. 85,8Penyelesaian: 1) mol asam diprotik:

0,3017 g / 126,07 g/mol = 0,002393115 mol

2) mol NaOH yang dibutuhkan:

H2A + 2NaOH ---> Na2A + 2H2O

Perbandingan molar =1 : 2 0,002393115 mol asam x 2 = 0,004786230 mol basa

3) molaritas larutan NaOH:

0,004786230 mol / 0,03726 L = 0,128455 M

4) Massa molar asam monoprotik:

(0,128455 mol/L) (0,02405 L) = 0,00308934275 mol NaOH

HA + NaOH ---> NaA + H2O HA dan NaOH bereaksi dengan perbandingan molar 1:1 0,00308934275 mol HA yang bereaksi0,2506 g / 0,00308934275 mol = 81,1 g/mol

24. Berapakah konsentrasi larutan Ca(OH)2 jika 10,0 mL larutan H3PO4 0,600 M digunakan untuk menetralisasi 12,5 mL larutan Ca(OH)2 ? a. 0,009

b. 0,003

c. 0,002

d. 0,001

e. 0,12Penyelesaian:

3Ca(OH)2 + 2H3PO4 ---> Ca3(PO4)2 + 6H2O

Rasion molar antara Ca(OH)2 and H3PO4 adalah 3 : 2 mol H3PO4 ---> (0,600 mol/L) (0,0100 L) = 0,00600 mol 3 mol untuk 2 mol seperti x untuk 0,00600 mol Jadi, x = 0,00900 mol25. 20,00 mL Al(OH)3 0,250 M menetralisasi 75,00 mL larutanH2SO4. Berapakah konsentrasi H2SO4? a. 0,1

b. 0,2

c. 0,3

d. 0,4

e. 0,5Penyelesaian:

2Al(OH)3 + 3H2SO4 ---> Al2(SO4)3 + 6H2O Al(OH)3

Perbandingan molarnya adalah 2:3, mol Al(OH)3 ---> (0,250 mol/L) (20,00 mL) = 5,00 mmol 2 mol untuk 3 mol seperti 5,00 mol untuk x

x = 7,50 mmol Molaritas H2SO4 ---> 7,50 mmol / 75,00 mL = 0,100 M

26. 4,65 g Co(OH)2 dilarutkan dalam 500,0 mL. Sebanyak 3,64 g suatu asam dilarutkan dalam 250,0 mL. 18,115 mL basa digunakan untuk mentitrasi 25,0 mL asam sampai titik akhir titrasi. Hitunglah konsentrasi larutan basa.a. 0,0016

b. 0,0018

c. 0,0012

d. 0,0011

e. 0,0015Penyelesaian: 1) Molaritas basa:

MV = gram / massa molar (x) (0,5 L) = 4,65 g / 92,9468 g/mol x = 0,100 mol/L

2) Mol basa yang digunakan:

(0,100 mol/L) (0,018115 L) = 0,0018115 mol27. Gas hidrogen dapat dibuat dari reaksi logam Zink dengan larutan asam sulfat. Hitunglah volum asam sulfat 2 M yang diperlukan untuk menghasilkan 6,72 liter gas hidrogen (STP).a. 0,11

b. 0,12

c. 0,13

d. 0,14

e. 0,15

Penyelesaian:Zn + HSO ZnSO + H 2M 6,72 L

nH = VH / VSTP = 6,72 L / 22,4 L

= 0,3 mol

koefisien HSO

nHSO = ----------------------- nH Koefisien H

1

= ----- 0,3 mol

1

= 0,3 mol

n = M V

V = n / M

= 0,3 mol / 2

= 0,15 L

28. Berapakah konsentrasi larutan Ca(OH)2 jika 10,0 mL larutan H3PO4 0,600 M digunakan untuk menetralisasi 12,5 mL larutan Ca(OH)2 ? a. 0,98

b. 0,72

c. 0,88

d. 0,99

e. 0,77Penyelesaian:

3Ca(OH)2 + 2H3PO4 ---> Ca3(PO4)2 + 6H2O

Rasion molar antara Ca(OH)2 and H3PO4 adalah 3 : 2 mol H3PO4 ---> (0,600 mol/L) (0,0100 L) = 0,00600 mol 3 mol untuk 2 mol seperti x untuk 0,00600 mol Jadi, x = 0,00900 mol

29. Menurut Arhenius yang disebut dengan asam adalah senyawa yang

a. Rasanya asamb. pH kecilc. larut dalam aird. menghasilkan ion H+ e. menghantarkan listrik

Jawab : D30. Diketahui reaksi :

CH3COOH + HNO2 CH3COOH2+ + NO2- Spesi yang keduanya bersifat asam menurut teori Bronsted Lowry adalah

A. CH3COOH dan CH3COOH2+B. CH3COOH dan NO2-C. HNO2 dan CH3COOH2+D. HNO2 dan NO2-E. CH3COOH2+ dan NO2- Jawab : C31. Zat-zat berikut yang merupakan deretan elektrolit kuat adalah

A. NH3,HCLO4,H3PO4,HF

B. NaOH,HCN,Ba(OH)2,NH3C. KOH,H2SO4,H2CO3,HCN

D. HCL,H2SO4,NaOH,Ba(OH)

E. Cu(OH)2,NaCl,H2C2O4,KOH

Jawab : D

32. ). 4,65 g Co(OH)2 dilarutkan dalam 500,0 mL. Sebanyak 3,64 g suatu asam dilarutkan dalam 250,0 mL. 18,115 mL basa digunakan untuk mentitrasi 25,0 mL asam sampai titik akhir titrasi.Hitunglah konsentrasi larutan basa.a. 0,1

b. 0,2

c. 0,3

d. 0,9Penyelesaian: 1) Molaritas basa: MV = gram / massa molar (x) (0,5 L) = 4,65 g / 92,9468 g/mol x = 0,100 mol/L

0,00900 mol / 0,0125 L = 0,720 M

33. 4,65 g Co(OH)2 dilarutkan dalam 500,0 mL. Sebanyak 3,64 g suatu asam dilarutkan dalam 250,0 mL. 18,115 mL basa digunakan untuk mentitrasi 25,0 mL asam sampai titik akhir titrasi. Hitunglah massa molar larutan asam.Mol basa yang digunakan:

(0,100 mol/L) (0,018115 L) = 0,0018115 mol

3) Kita harus mengasumsikan bahwa asam adalah monoprotik, karena langkah selanjutnya adalah menentukan mol asam yang bereaksi.

2HX + Co(OH)2 ---> CoX2 + 2H2O

Dua HX digunakan setiap Co(OH)2 yang bereaksi

4) Mol asam:

0,0018115 mol x 2 = 0,003623 mol

5) Gram asam dalam 0,025 L:

4,65 g untuk 0,5000 L seperti x untuk 0,0250 L

Jadi x = 0,2325 g

6) Massa molar asam:

0,2325 g / 0,003623 mol = 64,2 g/mol34. 20,00 mL Al(OH)3 0,250 M menetralisasi 75,00 mL larutanH2SO4. Berapakah konsentrasi H2SO4? Penyelesaian:

2Al(OH)3 + 3H2SO4 ---> Al2(SO4)3 + 6H2O Al(OH)3

Perbandingan molarnya adalah 2:3, mol Al(OH)3 ---> (0,250 mol/L) (20,00 mL) = 5,00 mmol 2 mol untuk 3 mol seperti 5,00 mol untuk x

x = 7,50 mmol Molaritas H2SO4 ---> 7,50 mmol / 75,00 mL = 0,100 M

35. 51,00 ml asam fosfat (H3PO4) bereaksi dengan 13,90 gram barium hidroksida, Ba(OH)2 sesuai dengan persamaan reaksi berikut. Berapakan molaritas asam fosfat? Peneyelesaian:

2 H3PO4 + 3Ba(OH)2 ---> Ba3(PO4)2 + 6H2O

mol Ba(OH)2: 13,90 g / 171,344 g/mol = 0,08112335 mol 3 mol Ba(OH)2 bereksi dengan 2 mol H3PO4 0,08112335 mol Ba(OH)2 bereaksi dengan x mol H3PO4 x = 0,0540822 mol Molaritas asam fosfat: 0,0540822 mol/0,05100 L = 1,06 M

Soal essay

1. 4,65 g Co(OH)2 dilarutkan dalam 500,0 mL. Sebanyak 3,64 g suatu asam dilarutkan dalam 250,0 mL. 18,115 mL basa digunakan untuk mentitrasi 25,0 mL asam sampai titik akhir titrasi.

a) Hitunglah konsentrasi larutan basa.

b)Hitunglah massa molar larutan asamPenyelesaian: 1) Molaritas basa:

MV = gram / massa molar (x) (0,5 L) = 4,65 g / 92,9468 g/mol x = 0,100 mol/L

2) .Mol basa yang digunakan:

(0,100 mol/L) (0,018115 L) = 0,0018115 mol

3) Kita harus mengasumsikan bahwa asam adalah monoprotik, karena langkah selanjutnya adalah menentukan mol asam yang bereaksi.

2HX + Co(OH)2 ---> CoX2 + 2H2O

Dua HX digunakan setiap Co(OH)2 yang bereaksi

4) Mol asam:

0,0018115 mol x 2 = 0,003623 mol

5) Gram asam dalam 0,025 L:

4,65 g untuk 0,5000 L seperti x untuk 0,0250 L

Jadi x = 0,2325 g

6) Massa molar asam:

0,2325 g / 0,003623 mol = 64,2 g/mol

2. Berapakah volume 0,105 M HCl untuk mentitrasi larutan berikut sampai titik ekivalen?

a) 22,5 mL NH3 0,118 M

b) 125,0 mL larutan yang mengandung 1,35 gram NaOH per literPenyelesaian a: 1) Persamaan reaksi

HCl + NH3 ---> NH4Cl

2) Perbandingan molar HCl dan NH3:

1 : 1

3) Mol NH3:

mol = M x V = (0,118 mol/L) (0,0225 L) = 0,002655 mol

4) Mencari mol HCl yang digunakan:

1 banding 1, maka mol HCl = mol NH3 = 0,002655 mol

5) Menentukan volume HCl:

0,105 mol/L = 0,002655 mol / x x = 0,0253 L = 25,3 mL

Penyelesaian b: 1) Menentukan konsentrasi larutan NaOH:

MV = massa / massa molar (x) (1,00 L) = 1,35 g / 40,00 g/mol x = 0,03375 M

2) Persamaan reaksi setara:

HCl + NaOH ---> NaCl + H2O

3) Menentukan volume HCl yang dibutuhkan:

M1V1 = M2V2 (0,03375 mol/L) (125,0 mL) = (0,105 mol/L) (x) x = 40,18 mL

3. Jika 20,60 mL larutan HCl 0,0100 M digunakan untuk mentitrasi 30,00 mL larutan NaOH sampai titik ekivalen, berapakah konsentrasi larutan NaOH?

Penyelesaian: 1) Tulis persamaan reaksi setara:

HCl + NaOH ---> NaCl + H2O

2) Mencari mol HCl:

mol = M x V = (0,0100 mol/L) (0,02060 L) = 0,000206 mol

4) Mencari mol NaOH:

Karena perbandingan ekivalen HCl dan NaOH adalah 1:1, maka mol NaOH sama dengan mol HCl, yaitu 0,000206 mol.

5) Mencari konsentrasi NaOH:

0,000206 mol / 0,03000 L = 0,00687 M

4. Berapa volume 0,116 M H2SO4 yang dibutuhkan untuk mentitrasi 25,0 mL Ba(OH)2 0,00840 sampai titik ekivalen?

Persamaan reaksi:

H2SO4 + Ba(OH)2 ---> BaSO4 + 2H2O

Perbandngan molar:

1 : 1

Gunakan cara ini untuk perbandingan molar 1:1:

M1V1 = M2V2 (0,116 mol/L) (x) = (0,00840 mol/L) (25,0 mL) x = 1,81 mL

5. 27,0 mL NaOH 0,310 M dititrasi dengan H2SO4 0,740 M . Berapa volume H2SO4 yang digunakan untuk mencapai titik akhir titrasi?1) Mol NaOH:

(0,310 mol/L) (0,027 L) = 0,00837 mol

2) Perbandingan molar NaOH dan H2SO4 adalah 2:1:

Hal ini dapat dilihat dari persamaan reaksi setara: 2NaOH + H2SO4 ---> Na2SO4 + 2H2O

3) Jadi:

2 banding 1 maka 0,00837 mol setara dengan 0,00837 mol dibagi 2 = 0,004185 mol H2SO4

4) MEnghitung volume H2SO4 yang dibutuhkan:

0,004185 mol dibagi 0,740 mol/L = 0,0056554 L = 5,66 mL

6. Sebanyak 200 ml l arutan Pb(NO) 0,4 M dicampur dngan 100 ml larutan KI 0,4 M. Hitunglah peraksi yang bersisa.

Penyelesaian:

n Pb(NO) = M V nKI= M V

= 0,4 0,2 = 0,4 0,1

= 0,08 mol = 0,04 mol

Pb(NO) + 2KI PbI + 2KNOMula-mula: 0,08 0,04 -

Reaksi :0,02 0,04 0,02_______________________________________________

Setimbang : 0,06 mol - 0,02 mol

Jadi, peraksi yang bersisa Pb(NO) = 0,06 mol

7. Berapa volume 0,116 M H2SO4 yang dibutuhkan untuk mentitrasi 25,0 mL Ba(OH)2 0,00840 sampai titik ekuivalen?

Penyelesaian: 1) Persamaan reaksi:

H2SO4 + Ba(OH)2 ---> BaSO4 + 2H2O

2) Perbandngan molar:

1 : 1

3) Gunakan cara ini untuk perbandingan molar 1:1:

M1V1 = M2V2 (0,116 mol/L) (x) = (0,00840 mol/L) (25,0 mL) x = 1,81 mL

8. 27,0 mL NaOH 0,310 M dititrasi dengan H2SO4 0,740 M. Berapa volume H2SO4 yang digunakan untuk mencapai titik akhir titrasi?

Penyelesaian: 1) Mol NaOH:

(0,310 mol/L) (0,027 L) = 0,00837 mol

2) Perbandingan molar NaOH dan H2SO4 adalah 2:1:

Hal ini dapat dilihat dari persamaan reaksi setara: 2NaOH + H2SO4 ---> Na2SO4 + 2H2O

3) Jadi:

2 banding 1 maka 0,00837 mol setara dengan 0,00837 mol dibagi 2 = 0,004185 mol H2SO4

4) MEnghitung volume H2SO4 yang dibutuhkan:

0,004185 mol dibagi 0,740 mol/L = 0,0056554 L = 5,66 mL

9. Jika 0,2501 gram natrium karbonat kering membutuhkan 27,00 mL HCl untuk melengkapi reaksi, berapa konsentrasi HCl?

Penyelesaian:

Na2CO3 + 2HCl ---> 2NaCl + CO2 + H2O

mol Na2CO3 ---> 0,2501 g / 105,988 g/mol = 0,0023597 mol

2 mol of HCl dibutuhkan untuk setiap satu mol Na2CO3 0,0023597 mol x 2 = 0,0047194 mol HCl 0,0047194 mol / 0,02700 L = 0,1748 M

10. Berapakah konsentrasi asam sitrat dalam soda jika membutuhkan 32,27 mL NaOH 0,0148 M untuk mentitrasi 25,00 mL soda?

Solution:

Asam sitrat mempunyai tiga hidrogen asam, jadi kita menggunakan rumus H3Cit

H3Cit + 3NaOH ---> Na3Cit + 3H2O Kuncinya adalah perbandingan molar 1 : 3 antara H3Cit dan NaOH mol NaOH ---> (0,0148 mol/L) (0,03227 L) = 0,000477596 mol 1 mol untuk 3 mol seperti x untuk 0,000477596 mol Jadi x = 0,0001592 mol (of H3Cit) 0,0001592 mol / 0,0250 L = 0,00637

11. 20,00 mL Al(OH)3 0,250 M menetralisasi 75,00 mL larutanH2SO4. Berapakah konsentrasi H2SO4?

Penyelesaian:

2Al(OH)3 + 3H2SO4 ---> Al2(SO4)3 + 6H2O Al(OH)3

Perbandingan molarnya adalah 2:3, mol Al(OH)3 ---> (0,250 mol/L) (20,00 mL) = 5,00 mmol 2 mol untuk 3 mol seperti 5,00 mol untuk x

x = 7,50 mmol Molaritas H2SO4 ---> 7,50 mmol / 75,00 mL = 0,100 M

12. 51,00 ml asam fosfat (H3PO4) bereaksi dengan 13,90 gram barium hidroksida, Ba(OH)2 sesuai dengan persamaan reaksi berikut. Berapakan molaritas asam fosfat?

Peneyelesaian:

2 H3PO4 + 3Ba(OH)2 ---> Ba3(PO4)2 + 6H2O

mol Ba(OH)2: 13,90 g / 171,344 g/mol = 0,08112335 mol 3 mol Ba(OH)2 bereksi dengan 2 mol H3PO4 0,08112335 mol Ba(OH)2 bereaksi dengan x mol H3PO4 x = 0,0540822 mol Molaritas asam fosfat: 0,0540822 mol/0,05100 L = 1,06 M

13. Berapakah konsentrasi larutan Ca(OH)2 jika 10,0 mL larutan H3PO4 0,600 M digunakan untuk menetralisasi 12,5 mL larutan Ca(OH)2 ?

Penyelesaian:

3Ca(OH)2 + 2H3PO4 ---> Ca3(PO4)2 + 6H2O

Rasion molar antara Ca(OH)2 and H3PO4 adalah 3 : 2 mol H3PO4 ---> (0,600 mol/L) (0,0100 L) = 0,00600 mol 3 mol untuk 2 mol seperti x untuk 0,00600 mol Jadi, x = 0,00900 mol

0,00900 mol / 0,0125 L = 0,720 M

14. Jika 100 mL HSO 0,1 M dicampur dengan 100 mL KOH 0,1 M maka tentukan:a. pH campuran. b. massa garam yang dihasilkan (Mr KOH: 174).15. Jika 100 mL HSO 0,1 M dicampur dengan 100 mL KOH 0,1 M maka tentukan: a. pH campuran. b. massa garam yang dihasilkan (Mr KOH: 174).penyelesaian: HSO + 2KOH --> KSO + 2HOmula-mula: 0,01 mmol 0,01 mmol - -reaksi : 0,005 mmol 0,01 mmol 0,005 mmol -_________________________________________________________setimbang : 0,005 mmol - 0,005 mmol

nHSO : 0,005 ==> [HSO]sisa = n / Vtotal = 0,005 / 0,2 = 0,025 M

HSO --> H+ SO [H] = a Ma = 2 0,025 = 0,05 M

a) pH camp= -log [H] = -log 5.10 = 2 - log 5

b) nKSO yang terbentuk:m = nMr = 0,005 174 = 0,87 g

DAFTAR PUSTAKAR.A Day & A.L Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif edisi ke 6 . penerbit Erlangga

Ningsih, Sri Rahayu, dkk. 2007. Sains Kimia 2 SMA/MA. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharsini, Maria dan Dyah Saptarini. 2007. Kimia dan Kecakapan Hidup Pelajaran Kimia untuk SMA/MA. Jakarta: Ganeca exact.

Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI SMA/MA Program IPA. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Ika, Dani. 2009 jurnal neutrino vol 1 no. 2 : Alat otomatisasi pengukur kadar vitamin C dengan metode titrasi asam basa

Petrucci ,Ralph H. Suminar. 1985 Kimia Dasar :Prinsip dan Terapan Modern edisi keempat jilid 2. Bogor : Erlangga

Erawati, Emi. Dyah Saptarini. 2012. Kimia 3 SMK Kelas XII Edisi Pertama Penerbit YudhistiraPurba, Michael 2006. Kimia SMA jilid 2 kelasXI penerbit ErlanggaTitrasi Asam BasaPage 1Page | 38