Titrasi asam-basa

11
TITRASI ASAM BASA

description

Titrasi asam-basa

Transcript of Titrasi asam-basa

Page 1: Titrasi asam-basa

TITRASI ASAM BASA

Page 2: Titrasi asam-basa

• Tinjauan umum, instrumentasi, indikator dan reagen yang digunakan

• Titrasi asam basa dalam lingkungan berair (asidi-alkalimetri)

• Titrasi asam basa dalam lingkungan bebas air (TBA)

• Pemakaian analisis asidi-alkalimetri dalam analisis senyawa obat

Page 3: Titrasi asam-basa

• Asidimetri dan alkalimetri dasarnya adalah reaksi netralisasi antara ion hidrogen (asam) dengan ion hidroksida (basa) menghasilkan air (netral).

• Reaksi antara pemberi proton (asam) dan penerima proton (basa).

• Asidimetri : penetapan kadar senyawa yg bersifat basa menggunakan baku asam

• Alkalimetri: penetapan kadar senyawa yg bersifat asam menggunakan baku basa

Page 4: Titrasi asam-basa

Indikator

• Merupakan asam lemah atau basa lemah yang mengalami perubahan warna diantara bentuk terionisasi dan tidak terionisasi

• Kisaran penggunaan indikator 1 unit pH disekitar nilai pKa nya

• Contoh pp, pKa=9,4 , perubahan warna antara pH 8,4-10,4

Page 5: Titrasi asam-basa

• Mis. Indikator adalah asam lemah HIn HIn H + In merah birupH=pKin + log [H]/[In]Warna yang dapat diamati pada perubahan pH jika

perbandingan konsentrasi 10:1 [In]/[Hin]pH=pKa + log 1/10 = pKa-1Warna yang terlihat jika bentuk terionisasi yang

terlihat, [In]/[Hin] =1:10pH=pKa + log 10/1 = pKa+1Per ubahan warna terjadi pada pKa-1 sampai pKa+1

Page 6: Titrasi asam-basa

Indikator yang digunakan Indikator Trayek pH Warna (asam) Warna (basa)

Kuning metil 2,4-4,0 merah kuning

Biru bromfenol 3,0-4,2 Kuning Biru

Jingga metil 3,1-4,4 jingga kuning

Hijau bromkresol 3,8-5,4 kuning Biru

Merah metil 4,2-6,3 Merah Kuning

Ungu bromkresol 5,2-6,8 kuning Ungu

Biru bromtimol 6,1-7,6 kuning Biru

Merah fenol 6,8-8,4 kuning Merah

Merah kresol 7,2-8,8 kuning Merah

Biru timol 8,0-9,6 kuning Biru

fenolftalein 8,2-10,0 Tak berwarna Merah

timolftalein 9,3-10,5 takberwarna Biru

Page 7: Titrasi asam-basa

• Contoh titrasi asam kuat dengan basa kuat, yaitu titrasi HCl1M dengan NaOH 1M, TE pada pH 7, dapat digunakan indikator metil orange (2,7-4,7) atau pp (8,4-10,4)

• Titrasi asam lemah dan basa kuat, contoh antara aspirin 1M (pKa 3,5) dengan NaOH 1M, digunakan indikator pp

• Titrasi basa lemah dengan asam kuat, contoh antara larutan kinin 1M(pKa 8,05) dengan HCl 1M, indikator yang digunakan metil orange

Page 8: Titrasi asam-basa

Penggunaan asidimetri dan alkalimetri dalam analisis obat adalah pada penetapan kadar:

Amfetamin sulfat & tablet,amonia, as. Asetat glasial, As asetilsalisilat, as bensoat, as Fosfat, as klorida, as

nitrat, as retionat, as salisilat, as sitrat, as sorbat, as sulfat, as tartrat, as undesilinat, benzilbenzoat, busulfan dan tabl, butil paraben, efedrin dan tabl, etenzamid, etil paraben, etisteron, eukinin, furosemida, glibenklamida, kalamin, ketoprofen, kloralhidrat, klonidin HCl, levamisol HCl, linestrenol, magnesium hidroksida, magnesium oksida, ptu, sakarin-Na (lihat di FI ed IV)

Page 9: Titrasi asam-basa

Titrasi Bebas Air (TBA)

• Banyak digunakan dalam farmakope• Keuntungan dibanding titrsi asam basa biasa:- Bisa digunakan untuk asam basa yang sangat

lemah- Baik untuk senyawa organikYang paling umum digunakan adalah titrasi basa

organik dengan menggunakan titran asam perklorat dalam asam asetat.

Page 10: Titrasi asam-basa

• Air bersifat asam lemah dan basa lemah sehingga berkompetisi dengan asam lemah atau basa lemah untuk memberi atau menerima proton berakibat kecilnya titik infleksi pada kurva titrasi asam sangat lemah dan basa sangat lemah --- sulit mendeteksi t.a.

Page 11: Titrasi asam-basa