titrasi 1

6
1.1.1 Tujuan Percobaan Tujuan dalam percobaan ini adalah : 1. Membuat larutan standar HCl 0,1 N serta menetapkan konsentrasi larutan standar HCl dengan cara standarisasi dengan larutan Borax (Na 2 B 4 O 7 .10 H 2 O) dan Na 2 CO 3 anhidrous. 2. Membuat larutan standar NaOH dengan standarisasi asam oksalat. 3. Menentukan kadar asam dalam asam cuka yang diperdagangkan serta menentukan kadar NH 3 dalam garam amonium (NH 4 Cl). 1.1.2 Latar Belakang Asidimetri dan alkalimetri merupakan analisis titrimetrik. Analisis titrimetrik adalah salah satu divisi besar dalam kimia analitik dan merupakan salah satu teknik yang akurat terutama dalam orde mmol. Perhitungan yang tercakup di dalamnya didasarkan pada hubungan stoikiometri dari reaksi kimia yang sederhana. Metode ini relatif cepat dan dapat diotomatisasi. Mengukur volume larutan adalah jauh lebih cepat dibandingkan dengan menimbang berat suatu zat dengan suatu metode gravimetri. Dalam analisa titrimetrik, zat yang akan dianilisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret dalam bentuk larutan, dan konsentrasi larutan yang tidak diketahui ( analit ) kemudian dihitung. 1.2 Dasar Teori Dalam analisis larutan asam dan basa, titrasi akan melibatkan pengukuran yang seksama volume-volumenya suatu asam dan suatu basa yang tepat akan saling menetra1kan (Keenan, 1994).

description

1234567896

Transcript of titrasi 1

1.1.1 Tujuan Percobaan

Tujuan dalam percobaan ini adalah :

1.Membuat larutan standar HCl 0,1 N serta menetapkan konsentrasi larutan standar HCl dengan cara standarisasi dengan larutan Borax (Na2B4O7.10 H2O) dan Na2CO3anhidrous.

2.Membuat larutan standar NaOH dengan standarisasi asam oksalat.

3.Menentukan kadar asam dalam asam cuka yang diperdagangkan serta menentukan kadar NH3dalam garam amonium (NH4Cl).1.1.2Latar BelakangAsidimetri dan alkalimetri merupakan analisis titrimetrik. Analisis titrimetrik adalah salah satu divisi besar dalam kimia analitik dan merupakan salah satu teknik yang akurat terutama dalam orde mmol. Perhitungan yang tercakup di dalamnya didasarkan pada hubungan stoikiometri dari reaksi kimia yang sederhana.Metode ini relatif cepat dan dapat diotomatisasi. Mengukur volume larutan adalah jauh lebih cepat dibandingkan dengan menimbang berat suatu zat dengan suatu metode gravimetri. Dalam analisa titrimetrik, zat yang akan dianilisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret dalam bentuk larutan, dan konsentrasi larutan yang tidak diketahui ( analit ) kemudian dihitung.1.2Dasar TeoriDalam analisis larutan asam dan basa, titrasi akan melibatkan pengukuran yang seksama volume-volumenya suatu asam dan suatu basa yang tepat akan saling menetra1kan

(Keenan, 1994).Reaksi penetralan atau asidimetri dan alkalimetri adalah salah satu dari empat golongan utama dalam penggolongan reaksi dalam analisis titrimetri. Asidi alkalimetri ini melibatkan titrasi basa bebas atau basa yang terbentuk karena hidrolisisgaramyang berasal dari asam lemah,dengansuatustandar (asidimetri) dan titrasi asam bebas yang terbentuk darihidrolisisgaram yang berasal dari basa lemah, dengan suatu basa standar (alkalimetri). Reaksi-reaksi ini melibatkan senyawa ion hidrogen dan ion hidroksida untuk membentuk air.(Bassett, 1994).Analisis volumetri juga dikenal sebagai titrimetri, di mana zat dibiarkanbereaksi dengan zat yang lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret dalam bentuk larutan.Konsentrasi larutan yang tidak diketahui (analit) kemudian dihitung.Syaratnya adalah reaksi harus berlangsung secara cepat, reaksi berlangsung kuantitatif dan tidak ada reaksi samping.

(Khopkar, 1990).Dalam menguji suatu reaksi untuk menetapkan apakah reaksi itu dapat digunakan untuk suatu titrasi, pembuatan suatu kurva titrasi akan membantu pemahaman untuk titrasi asam basa suatu kurva titrasi terdiri dari suatu alur pH atau pOH versus mL titran. Kurva semacam itu membantu dalam mempertimbangkan kelayakan suatu titrasi dan dalam memilih indikator yang tepat.

(Day dan Underwood, 1999).Zat-zat anorganik dapat diklasifikasikan dalam tiga golongan penting : asam, basa dan garam.Asam didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalamair, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen sebagai satu-satunya ion positif. Asam kuat berdisosiasi hampir sempurna dengan pengenceran yang sedang, karena itu ia merupakan elektrolit kuat.Asam lemah berdisosiasi hanya sedikit pada konsentrasi sedang bahkan pada konsentrasi rendah.

(Svehla,1990).Kuat relatif asam dan basa dalam larutan bergantung pada afinitas mereka terhadap proton yang berlainan.Makin kuat asam, makin lemah basa konjugatnya.

(Keenan, 1994).Dari kumpulan reaksi kimia yang dikenal relatif sedikit yang dapat digunakan sebagai dasar untuk titrasi, suatu reaksi memenuhi persyaratan berikut sebelum digunakan.

1.Reaksi harus berjalan sesuai dengan suatu persamaan reaksi tertentu.Tidak boleh ada reaksi samping.

2.Reaksi harus berjalan sampai boleh dikatakan lengkap pada titik ekivalensi. Dengan kata lain, tetapan keseimbangan reaksi harus sangat besar.

3.Beberapa metode harus tersedia untuk menetapkan kapan titik ekivalensi tercapai.Suatu inidikator haruslah tersedia atau beberapa metode secara instrumen dapat digunakan untuk memberitahu analisis kapan penambahan titran dihentikan.

4.Reaksi berjalan cepat (dalam beberapa menit saja).

(Day dan Underwood, 1999).Indikator asam basa adalah zat yang berubah warnanya atau membentuk fluoresen atau kekeruhan pada suatu range (trayek) pH tertentu.Indikator asam basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH.Zat-zat indikator dapat berupa asam atau basa, larut dan stabil serta akan menunjukkan perubahan warna yang kuat, biasanya merupakan zat organik

(Khopkar, 1990).1.3Metodologi Percobaan1.3.1.Alat

Alat-alat yang digunakan :

1.Labu ukur 500 mL

2.Corong

3.Pipet gondok 10 mL

4.Batang pengaduk

5.Gelas Piala 250 mL dan 500 mL

6.Kompor listrik

7.Gelas ukur 50 mL dan 100 mL

8.Gelas arloji

9.Pipet ukur 25 mL

10.Erlenmeyer 250 mL

11.Buret asam dan basa

12.Neraca analitik

13.Pipet tetes

1.3.2Bahan

Bahan-bahan yang digunakan :

1.Asam Klorida pekat (HCl)

2.Aquadest (H2O)

3.Borax (Na2B4O7.10H2O)

4.Natrium Karbonat (Na2CO3)

5.Indikator pp

6.Metil merah

7.Metil jingga.

1.3.3Prosedur Kerja

A. Asidimetri

A.1Standarisasi dengan Borax

1.Menimbang 0,2 gram Borax, kemudian dimasukan ke dalam Erlenmeyer dan dilarutkan dengan 25 mL aquadest, lalu dikocok hingga larut.

2.Menambahkan 3 tetes indikator metil merah ke dalam larutan, kemudian menitrasi larutan dengan HCl sampai berubah warna, mencatat volume titran.

3.Melakukan percobaan sebanyak 2 kali.

A.2Standarisasi dengan Na2CO3anhidrous

1.Menimbang Na2CO3sebanyak 0,2 gram, kemudian melarutkannya dengan aquades sebanyak 60 mL di dalam Erlenmeyer dan mengocoknya sampai larut.

2.Menambahkan larutan dengan indikator metil Jingga+3 tetes, kemudian menitrasinya sampai berubah warna. Mencatat volume titran.

3.Mengulangi percobaan sebanyak 2 kali.B. AlkalimetriStandarisasi NaOH dengan asam oksalat1.Menimbang 0,63 gram asam oksalat dengan gelas arloji, kemudian dimasukan ke dalam erlenmeyer 250 mL, lalu dilarutkan dengan air sampai volume 100 mL.

2.Mengambil Asam Oksalat sebanyak 10 mL lalu ditambahkan indikator pp+3 tetes.

3.Menitrasi larutan dengan NaOH sampai berubah warna.Mencatat volume titran.

4.Mengulangi percobaan sebanyak 2 kali.

C. Menentukan kadar NH3dalam Amonium Klorida1.Menimbang 0,2 gram NH4Cl lalu dimasukan ke dalam erlenmeyer 250 mL kemudian menambahkan 75 mL NaOH yang telah di standarisasi.

2.Mengocok larutan dengan baik lalu dipanaskan sampai uapnya keluar.

3.Menambahkan larutan ditambahkan+3 tetes metil merah kemudiandititrasi dengan larutan standar HCl sampai titik ekivalen.

4.Melakukan percobaan sebanyak 2 kali.

D. Penentuan kadar asam dalam asam cuka yang diperdagangkan.

1..Menimbang botol kosong laludimasukan 5 mL asam cuka contoh lalu menimbangnya lagi lalu hitung berat asam cukanya.

2.Memindahkan asam cuka tersebut ke dalam labu ukur 250 mL dan menambahkan aquadest sampai tanda batas dan dikocok.3.Memipet asam cuka 10 mL ke dalam erlenmeyer kemudian menambahkan+3 tetes indikator pp.Mencatat volume titrannya.