TIPUS an Media Refraksi
Transcript of TIPUS an Media Refraksi
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Refraksi mata adalah perubahan jalannya cahaya akibat media refrakta mata,
dimana mata dalam keadaan istirahat.Kemampuan mata membiaskan atau
membelokkan cahaya juga kemampuannya untuk memfokuskan cahaya, yang
menentukan ketajaman visus. Mata normal dapat membiaskan cahaya tanpa
bantuan lensa lain seperti kacamata atau lensa kontak.1
Kita semua tahu bahwa untuk melihat, kita membutuhkan cahaya. Sebuah
cahaya dapat dibelokkan, dipantulkan atau diserap, tergantung pada substansi
yang berbeda itu bertemu. Ketika cahaya berjalan melalui air atau lengkungan
sebuah lensa, misalnya, dengan jalan dibengkokkan atau dibiaskan. Struktur
mata tertentu memiliki sifat bias mirip dengan air atau lensa dan dapat
membelokkan cahaya sinar menjadi titik fokus yang tepat sangat penting bagi
tajam penglihatan.1
Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media refraksi yang terdiri
atas kornea, humor akuos, lensa, vitreus. Kekeruhan yang kecil sekalipun
apabila terletak pada lintasan visual akan memberikan keluhan atau gangguan
penglihatan.1-3
1
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
2/28
1. 2. Tujuan
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui perkembangan media
refraksi baik mulai dari embriologi, anatomi dan fisiologinya.
2
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
3/28
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
4/28
tahap 75 mm (13 minggu). Stroma berangsur menebal dan membentuk
kondensasi anterior tepat di bawah epitel yang dapat dikenali pada 100 mm (4
bulan) sebagai lapis Bowman. Batas Korneoscleral definitif terdapat pada bulan
ke empat.7
Bayi baru lahir memiliki kornea relatif kecil yang mencapai ukuran
dewasanya pada umur 2 tahun.6 Kornea lebih gepeng daripada kornea dewasa
dan kurvaturanya lebih besar di perifer daripada sentral. Kornea mengalami
perubahan yang dramatis baik pada ukuran maupun bentuknya dan terjadi
selama tahun pertama kehidupan. Diameter horizontal kornea pada infant rata-
rata 9,8 mm (dengan kisaran 9 - 10,5 mm). Ukuran vertikal kornea sedikit lebih
besar, yaitu 10,4 mm. Apabila diameter kornea kurang dari 9 mm atau lebih
besar dari 11 mm, maka perlu dicurigai adanya suatu kelainan. Pada bayi
prematur, ukuran kornea lebih kecil. Musarella dan Morin menemukan bahwa
rata-rata diameter kornea pada 37 bayi ( usia kehamilan 34 minggu) adalah 8,2
0,5 mm. Diameter kornea berhubungan dengan berat badan lahir bayi, yang
dirumuskan:
Diameter kornea = 0,0015 x berat (gram) + 6,3
Perubahan kornea terjadi pada tahun pertama kehidupan, yang meliputi
pelebaran, pendataran, penipisan dan penigkatan transparansi. Selama tahun
pertama tersebut, diameter horizontal kornea meningkat secara bertahap sampai
11 atau 12 mm. Kornea juga menjadi lebih datar sehingga kekuatan dioptrinya
turun dari 51,2 D pada saat lahir menjadi 45,2 D pada usia 6 bulan. 8,9
4
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
5/28
2.2. Humor Akuos
Humor akuos adalah suatu cairan jernih yang mengisi bilik mata bagian
anterior dan posterior. Volumenya adalah sekitar 250 L dan kecepatan
pembentukannya adalah 1,5-2 L/menit.7
Pada awalnya tidak ada batas jalan keluar antara sel mesenkim yang akan
membentuk trabekula meshwork dan itu yang akan berdiferensiasi menjadi badan
siliar. Susunan ekstra selular dari trabekula disintesis dan disimpan oleh sel
trabekula yang berbeda dimulai pada minggu 15 dan terus berlanjut sampai 8 bulan
kehamilan. Lapisan selular yang membatasi trabekula meshwork pada bilik mata
anterior dipecah melalui celah berdiameter 2-8 m. Sebagai proses perkembangan
selanjutnya, celah ini melebar dan membuka jarak dari meshwork yang secara
langsung berhubungan dengan bilik mata anterior.10
Kanal Schlemm berkembang dari sebuah pleksus vena kanalikuli yang kecil
pada akhir bulan ketiga kehamilan. Kanal Sclemm merupakan turunan dari
mesenkim mesodermal, fungsi kanal ini pada awalnya adalah sebagai pembuluh
darah. Sel-sel mesenkim lainnya mengelilingi kanal selama bulan keempat
kehamilan. Sel-sel dan material yang disekresikan bagian ekstraselular akan
membentuk jaringan juxtacanalicular. Gambaran vakuolar yang khas mulai terlihat
di sel endotel yang membatasi kanal Schlemm kira-kira pada awal bulan kelima.
Pertumbuhannya berhubungan dengan terjadinya sirkulasi humor akuos. Kanal
mulai berfungsi sebagai sebuah sinus akuos daripada sebagai pembuluh darah.10
5
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
6/28
Bilik mata depan pertama kali muncul pada tahap 20 mm (7 minggu) dan
tetap dangkal sampai saat lahir. Pada 65 mm (9 10 minggu), kanal Schlemm
terbentuk berupa saluran vaskuler pada setinggi resessus angularis dan berangsur
menempati lokasi yang lebih anterior.6 Sudut bilik mata depan akan mengalami
perkembangan yang maksimal pada usia 2 atau 4 tahun.9
2.3. Lensa
Lensa adalah struktur yang bikonveks dan transparan, tidak memiliki
suplai aliran darah maupun persyarafan setelah perkembangan fetal sehingga
lensa bergantung sepenuhnya pada humor akuos untuk memenuhi kebutuhan
dan membuang sisa metaboliknya. Lensa terletak pada bagian posterior dari iris
dan anterior dari vitreus, digantung oleh zonula zinii yang melekat pada ekuator
lensa 1,5 mm pada bagian anterior dan 1,25 mm pada bagian posterior serta
melekatkannya ke korpus siliaris.12
Lensa terdiri dari kapsul, epitel lensa, korteks dan nukleus. Secara tipikal
berukuran 9 mm pada ekuator dan 5 mm pada antero posterior dengan berat
sekitar 255 mg.12
6
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
7/28
Gambar 1. Bruce James, et al.Lecture Notes Oftalmologi, edisi 9, 2006,hal.12
Selama embriogenesis lensa mendapatkan perdarahan dari pembuluh
darah hialoids dan setelah itu secara total suplainya tergantung pada humor
akuos dan vitreus.12
Secara embriologi, pada minggu ke-4 :
- Terbentuk tabung neural
- Neural plate bertransformasi menjadi 2 lipatan neural pada masing-
masing sisi neural groove. Neural groove yang berada ditengah embrio
dan terlindungi disebut neural ektoderm dan permukaan embrio yang tidak
terlindungi disebut ektoderm permukaan.
- Optik placodeberkembang sebagai pemadatan dari tabung neuraldimana
pit optik timbul sebagai hasil differensiasi.
7
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
8/28
- Invaginasi dari proencephalon membentuk gelembung optik. Suatu
penebalan terjadi diatas gelembung optik pada permukaan ektoderm. Ini
adalah lens placode yang akan menjadi lensa matur.9,13,14
Meskipun nukleus infantil sudah ada saat lahir, nukleus ini terus tumbuh oleh
adanya akumulasi serat-serat baru sampai usia pubertas. kemudian, kelanjutan
pertambahan serat-serat baru akan membentuk korteks, ketebalan kapsul lensa
meningkat terutama bagian anterior; sisa hialoid pada kapsul posterior secara
berangsur-angsur atrofi.9
Kapsul lensa merupakan membran basal transparan elastik yang dibentuk
oleh sel-sel epitel. Kapsul membungkus substansi lensa dan mampu menekuk
substansi lensa selama perubahan akomodatif. Kapsul lensa adalah paling tebal
di zona preekuatorial anterior dan posterior dan paling tipis di wilayah polus
posterior sentralis kira-kira 2-4 m. Kapsul lensa anterior lebih tebal dibanding
kapsul posterior saat lahir dan mengalami peningkatan ketebalan selama
hidup.6,12
Penelitian awal tentang akomodasi menyatakan bahwa bayi baru lahir
mempunyai fokus yang tetap dan tidak ada akomodasi. Penelitian terakhir
menunjukkan bahwa bayi yang berusia 2-3 bulan mampu berakomodasi bila
melihat gambar yang berubah-ubah dengan jarak focus < 75 cm. Kedalaman
fokus pada bayi lebih baik karena mata dan pupil pada bayi lebih kecil.7,15
8
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
9/28
2.4.Vitreus
Vitreus adalah struktur gel yang mengisi rongga posterior dari bola mata.
Kolagen adalah struktur utama dari komponen protein vitreus, komponen utama
lainnya adalah asam hialuronat. Dasar vitreus menutupi ora serrata, memanjang
2 mm ke anterior dan 3 mm ke posterior. Ini tidak dapat dipisahkan secara
mekanik dengan dasar retina. Bagian anterior ke dasar vitreus disebut korteks
vitreus anterior. Bagian posterior ke dasar vitreus disebut korteks vitreus
posterior. Vitreus dibagi atas beberapa zona berdasarkan densitasnya. Bagian
terluar adalah korteks vitreus, bagian tengah adalah zona yang berada di bagian
dalam dari korteks, zona yang tengah ditempati oleh kanal Cloquet.6,16,17
Korteks vitreus disebut juga permukaan hialoid, merupakan bagian terluar
dengan ketebalan 100 m, zona ini terdiri dari fibril kolagen yang rapat sekali.
Bagian anterior korteks terbentang di anterior dari dasar dan berdekatan dengan
badan siliar, bilik mata posterior dan lensa. Bagian belakang berbatasan dengan
retina.Bagian tengah mengandung jaringan ikat yang lurus dan tidak bercabang
yang berjalan dari arah anterior ke arah posterior. Bagian ini muncul dari bagian
dasar vitreus dan masuk ke dalam korteks bagian posterior.6
Kanal Cloquet disebut juga hialoid channel atau jalur retrolental berlokasi
di tengah dari badan vitreus. Kanal Cloquet berbentuk seperti huruf S, berotasi
90 derajat dengan pusat di daerah bawah yang tadinya adalah daerah sistem
arteri hialoid. Vitreus bersifat semi cair di dalam bola mata. Mengandung air
9
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
10/28
sebanyak 90 persen sehingga tidak dapat lagi menyerap air. Sesungguhnya
fungsi Vitreus adalah mempertahankan bola mata agar tetap bulat. Peranannya
mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina.2,6,17
Secara embriologi pada minggu ke-5 Vitreus primer terbentuk, muncul
diantara gelembung lensa dan neural ektoderm yang membentuk retina.Minggu
ke-6 merupakan awal perkembangan vitreus sekunder. Bulan ke-4 Vitreus telah
sangat berkembang.9,12,13,18
Secara embriologi,pertumbuhan vitreus terbagi atas 3 tahap, yaitu :
a. Tahap pertama : Vitreus primer, tahap 4,5 - 13 mm atau 3 - 6 minggu.
Sel-sel mesenkim dan fibroblast yang berasal dari mesenkim pada tepian
mangkuk optik atau berhubungan dengan system vascular hialoid, bersama
kontribusi minor dari lensa embrional dan lapis dalam dari vesikel optik,
membentuk serabut-serabut vitreus dari vitreus primer. Akhirnya vitreus primer
terletak tepat di belakang kutub posterior lensa bersama sisa-sisa pembuluh
hialoid (kanal Cloquet).
b. Tahap kedua : Vitreus sekunder, tahap13 - 65 mm atau 6 - 10 minggu.
Serabut sel-sel dari vitreus sekunder berasal dari vitreus primer vaskuler. Di
anterior, perlekatan vitreus sekunder yang erat pada membran limitan interna
retina merupakan tahap-tahap awal pembentukan basis vitreus. Sistem hialoid
10
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
11/28
mengembangkan satu set pembuluh vitreus. Sistem hialoid paling berkembang
pada tahap 40 mm dan kemudian beratrofi dari posterior ke anterior.
b. Tahap ketiga : Vitreus tersier, 65 mm atau lebih dari 10 minggu. Terdiri
atas kondensasi fibril vitreus yang merupakan bakal epitel siliaris dari mangkuk
optik ke ekuator lensa. Kondensasi itu kemudian membentuk ligamentum
suspensorium dari lensa, yang telah berkembang baik pada tahap 100 mm atau
pada 4 bulan. Sistem hialoid telah beratrofi seluruhnya pada tahap ini.7
BAB III
11
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
12/28
FISIOLOGI MEDIA REFRAKSI
3.1. Kornea
Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui
berkas cahaya menuju retina. Sifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya
yang uniform, avaskuler, dan deturgens. Deturgens atau keadaan dehidrasi
relatif jaringan kornea, dipertahankan oleh pompa bikarbonat aktif pada
endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel.7
Endotel lebih berperan daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi, dan
cedera kimiawi atau fisik pada endotel jauh lebih berat daripada cedera pada
epitel.Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya
sifat transparan. Sebaliknya, cedera pada epitel hanya menyebabkan edema
lokal sesaat. Penetrasi kornea utuh oleh obat bersifat bifasik. Substansi larut
lemak dapat melalui epitel utuh, dan substansi larut air dapat melalui stroma
yang utuh. Karenanya agar dapat melalui kornea, obat harus larut lemak dan
larut air sekaligus.4,7
Epitel adalah sawar yang efisien terhadap masuknya mikroorganisme ke
dalam kornea. Namun sekali kornea ini cedera, stroma yang avaskuler dan
membran Bowman mudah terkena infeksi oleh berbagai macam organisme,
seperti bakteri, amuba, dan jamur. Streptococcus pneumonia (pneumokokus)
adalah bakteri patogen kornea sejati.7
12
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
13/28
Karena memiliki banyak serabut nyeri, kebanyakan lesi kornea, baik
pada lapisan luar maupun dalam (benda asing pada kornea, abrasi kornea,
keratitis interstisial) menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Rasa sakit ini
diperhebat oleh gesekan palpebra (terutama palpebra superior) pada kornea dan
menetap sampai sembuh. Kornea berfungsi sebagai jendela bagi mata dan
membiaskan berkas cahaya, lesi kornea umumnya dapat mengaburkan
penglihatan, terutama kalau letaknya di sentral.2,4,6,7
Fotofobia pada penyakit kornea adalah akibat kontraksi iris yang
meradang yang menimbulkan rasa sakit. Dilatasi pembuluh iris adalah
fenomena refleks yang disebabkan iritasi pada ujung saraf kornea. Fotofobia
yang berat pada kebanyakan penyakit kornea, minimal pada keratitis herpes
karena hiperestesi terjadi pada penyakit ini, yang juga merupakan tanda
diagnostik berharga.7
Jaringan kornea memiliki ketebalan 0,5 mm dan terdiri dari lima lapisan,
yaitu:
a.Epitel
Bagian epitel adalah bagian terluar, meliputi sekitar 10 persen dari
ketebalan jaringan. Fungsi utama dari epitel adalah :
1. Menghalangi masuknya benda asing, seperti debu, air dan bakteri ke dalam
mata dan lapisan lain dari kornea.
13
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
14/28
2. Menyediakan lapisan halus yang mengabsorsi oksigen dan nutrisi dari air
mata, kemudian mendistribusikan nutrisi ke seluruh kornea. Epitel dipenuhi oleh
ribuan ujung saraf yang kecil yang membuat kornea sangat sensitif terhadap
rasa sakit ketika terluka. Bagian dari epitel yang berfungsi sebagai dasar dimana
sel epitel berkumpul disebut membran basement.
b. Lapisan Bowman
Terbentang tepat dibawah membran basement dari epitel yang
merupakan satu lapisan yang transparan dikenal sebagai lapisan Bowman.
Lapisan ini terdiri dari lapisan fiber protein yang kuat yang disebut kolagen.
Ketika terluka, lapisan Bowman dapat membentuk sikatrik sebagai
penyembuhan. Jika sikatriknya besar dan terletak di sentral, dapat terjadi
penurunan tajam penglihatan.
c. Stroma
Di bawah lapisan Bowman adalah stroma, yang meliputi sekitar 90 persen
dari ketebalan kornea. Ini terdiri dari 78 persen air dan 60 persen kolagen dan
tidak mengandung pembuluh darah. Kolagen memberi kornea kekuatan,
elastisitas, dan bentuk bagi kornea.
d. Membran Descement
Di bawah Stroma adalah membran descement, lembaran tipis yang kuat
dari jaringan kornea yang berfungsi barier pertahanan melawan infeksi dan luka.
Membran descement terdiri dari fibrin kolagen yang dihasilkan oleh sel endotel
14
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
15/28
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
16/28
3.2. Humor Akuos
Humor Akuos mempunyai fungsi fisiologis yang bervariasi melalui berbagai
struktur okular. Dua bagian utama yang yang berhubungan dengan dinamika
humor akuos adalah badan siliar, yang memproduksi humor akuos dari plasma
darah di jaringan kapiler prosessus siliaris dan regio limbal, dimana jaringan
trabekula termasuk didalamnya.(19)
Komposisi humour akuos sama dengan plasma darah walaupun dengan
kadar protein lebih rendah.
Air : 99%
Ion : HCO3-, Cl-, Na+; K+; Ca2+; PO43-.
Proteins: albumin, -globulins.
As korbat: sebagai anti oksidan untuk melindungi dari sinar UV.
Glukosa
Laktat : dihasilkan oleh metabolisme struktur anaerobik dari mata.
Asam Amino : ditransportasikan oleh sel epitel siliar.10
Humor akuos menyediakan metabolit yang dibutuhkan, oksigen dan glukosa
untuk kornea dan lensa yang avaskular. Humor akuos ini dihasilkan oleh epitel pars
plikata dari badan siliar, dan disekresikan ke bilik mata posterior, melalui daerah
antara iris dan lensa dan masuk ke dalam bilik mata depan melalui pupil. Dalam bilik
mata depan, akuos bersirkulasi di sepanjang bagian bawah dari kornea dan di
sepanjang bagian atas dari iris akhirnya keluar dari bagian perifer dari bilik mata
16
http://en.wikipedia.org/wiki/Albuminhttp://en.wikipedia.org/wiki/%CE%92-globulinshttp://en.wikipedia.org/wiki/Ascorbatehttp://en.wikipedia.org/wiki/Ascorbatehttp://en.wikipedia.org/wiki/Amino_acidshttp://en.wikipedia.org/wiki/Albuminhttp://en.wikipedia.org/wiki/%CE%92-globulinshttp://en.wikipedia.org/wiki/Ascorbatehttp://en.wikipedia.org/wiki/Amino_acids -
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
17/28
depan.Humor akuos juga memindahkan sisa metabolisme dari jaringan- jaringan
ini seperti asam laktat, asam piruvat.5,9,10
Kecepatan pembentukan cairan akuos dan hambatan pada mekanisme
pengaliran keluarnya menentukan besarnya tekanan intra okuler. Normalnya
tekanan di dalam bola mata berkisar antara 10 - 20 mmHg. Peningkatan tekanan
intra okuler dapat terjadi akibat produksi cairan akuos yang meningkat misalnya
pada reaksi peradangan dan tumor intra okuler atau karena aliran keluarnya yang
terganggu akibat adanya hambatan.19
Gambar3. 2000 - 2010 American Health Assistance Foundation
http://www.ahaf.org/glaucoma/about/understanding/flow-of-aqeous-humor.html
Humour akuos merupakan cairan intra okuler yang dinamis yang penting untuk
kesehatan mata. Secara sederhana terdapat tiga bagian yang menggambarkan
proses fisiologis pada produksi humor akuos, yaitu :
17
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
18/28
a. Penumpukan dari plasma : Beberapa penelitian menduga sangat banyak unsur-
unsur dalam plasma yang dengan mudah melewati pembuluh darah kapiler pada
prosesus siliaris, melewati stroma, dan di antara sel epitel yang berpigmen sebelum
berakumulasi di bawah tight junctions sel epitel yang tidak berpigmen. Obat-obatan
yang berpengaruh pada perfusi pembuluh darah siliaris dapat mempengaruhi
tekanan intra okular.
b. Transpor melalui barier darah akuos : Pada transpor aktif ini terjadi pemindahan
trans selular yang selektif dari kation - anion dan lain-lain melalui barier darah
akuos. Kehancuran barier darah akuos menyebabkan meningkatnya protein
plasma di dalam akuos yang akan meningkatkan tekanan intra okuler.
c. Aliran osmotik: Perubahan tekanan osmotik pada darah akan mempengaruhi
tekanan intra okuler melalui proses difusi melalui dinding kapiler.19
3.3.Lensa
Lensa tidak mempunyai persyarafan dan pembuluh darah. Selama
embriogenesis mendapatkan perdarahan dari pembuluh darah hialoid dan
setelah itu secara total suplainya tergantung pada humor akuos dan vitreus.
Lensa terdiri dari tiga bagian yatu kapsul elastis dan epitelium lensa yang terletak
pada permukaan anterior lensa, korteks dan nukleus.12
Dibawah mikroskop cahaya kapsul lensa terlihat homogen, tetapi dengan
mikroskop elektron tampak terdiri dari 40 lamella. Lamella terdiri dari serabut
retikuler yang berisi matriks glikoprotein yang berhubungan dengan kolagen tipe
18
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
19/28
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
20/28
lengkung lensa, mereka memulai proses diferensiasi terminal menjadi serabut
lensa. Nukleus lensa lebih keras dari korteks. Serabut - serabut lamelar
subepitelial terus berproduksi sesuai dengan usia. Sehingga sel secara gradual
menjadi lebih besar dan kurang elatis. Nukleus dan korteks terbuat dari lamelar
konsentris memanjang. Tiap serat mengandung inti yang pipih dan terdapat di
bagian pinggir lensa dekat ekuator yang berhubungan dengan epitel
subkapsuler. Serat-serat ini saling berhubungan di bagian anterior.12
Sel-sel epitel lensa pada ekuator terus membelah dan berkembang
menjadi serabut-serabut lensa, yang menyebabkan pertumbuhan berkelanjutan
dari lensa. Sel-sel lensa dengan tingkat metabolisme paling tinggi adalah epitel
dan korteks bagian luar. Sel-sel superfisial ini menggunakan oksigen dan
glukosa bagi transpor aktif elektrolit, karbohidrat, dan asam amino ke dalam
lensa.12
Mungkin aspek yang paling penting dari fisiologi lensa adalah mekanisme
yang mengontrol keseimbangan air dan elektrolit yang penting bagi transparansi
lensa. Karena transparansi amat tergantung pada komponen-komponen
struktural dan makromolekular lensa, gangguan hidrasi selular dapat segera
menyebabkan kekeruhan. Perlu diketahui bahwa gangguan keseimbangan air
dan elektrolit bukanlah ciri dari katarak nuklear. Namun dalam katarak kortikal,
kandungan air naik secara signifikan.6,12
Lensa manusia normal mengandung sekitar 66% air dan 33% protein, dan
jumlah ini berubah sangat sedikit seiring penuaan. Korteks lensa lebih terhidrasi
20
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
21/28
dibanding nukleus lensa. Sekitar 5% volume lensa adalah air yang ditemukan
antara serabut-serabut lensa di ruang ekstraselular. Dalam lensa, konsentrasi
natrium dan kalium dipertahankan pada 20 milimolar (mM) dan 120 mM, secara
berurutan. Kadar pada humor aqueous dan vitreous adalah berbeda secara
nyata, dengan konsentrasi natrium dipelihara pada 150 mM dan kalium pada 5
mM.12
Lensa didehidrasi dan memiliki kadar ion kalium (K+) dan asam amino
yang lebih tinggi dibanding humour akuos dan vitreus yang mengelilinginya.
Sebaliknya, lensa mengandung kadar ion natrium (Na+), ion klorida (Cl-), dan air
yang lebih rendah dibanding lingkungan sekitarnya.(12)
Keseimbangan kation antara bagian dalam dan luar lensa adalah hasil
dari sifat permeabilitas membran sel lensa dan aktivitas pompa natrium yang
terletak di dalam membran sel epitel lensa dan tiap serabut lensa. Pompa
natrium berfungsi melalui pemompaan ion natrium keluar sementara mengambil
ion kalium ke dalam. Mekanisme ini bergantung pada pemecahan ATP dan
diregulasi oleh enzim Na+, K+ -ATPase. (12)
Transpor dan permeabilitas membran juga penting dalam penyediaan
nutrisi lensa. Transpor aktif asam amino terjadi di epitel lensa melalui mekanisme
yang tergantung pada gradien natrium, yang dipertahankan oleh pompa natrium.
Glukosa memasuki lensa melalui suatu proses difusi terfasilitasi yang secara
tidak langsung terhubung dengan sistem transpor aktif. Produk sisa metabolisme
meninggalkan lensa melalui difusi sederhana. Berbagai substansi, termasuk
21
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
22/28
asam askorbat, mio-inositol, dan kolin, memiliki mekanisme transpor dalam
lensa.12
Akomodasi merupakan penyesuaian mata untuk melihat jarak dekat,
dilakukan dengan mengubah bentuk lensa melalui kerja otot siliaris, sehingga
bayangan yang jelas terfokus di retina. Akomodasi merupakan suatu mekanisme
bagaimana mata mengubah fokus dari jauh ke dekat, diproduksi oleh perubahan
bentuk lensa yang disebabkan kerja otot siliar pada serabut-serabut zonular.
Substansi lensa adalah paling mudah berubah bentuk selama masa anak-anak
dan tahun-tahun dewasa dini, ia secara progresif kehilangan kemampuannya
untuk berubah seiring pertambahan usia. Setelah usia 40 tahun, rigiditas nukleus
lensa secara klinis mengurangi akomodasi karena nukleus sklerotik tidak dapat
menonjol ke anterior dan mengubah kurvatura anteriornya seperti yang dapat
dilakukan sebelumnya. Kapsul posterior sentral yang merupakan wilayah kapsul
yang paling tipis, cenderung menonjol ke posterior dengan derajat yang sama
tanpa tergantung regangan zonular.12
Otot siliar sebagai suatu cincin yang saat berkontraksi memiliki efek yang
berkebalikan dari efek yang diharapkan secara intuitif dari suatu sphingter.
Ketika suatu otot sphingter berkontraksi, ia biasanya memperkuat
cengkeramannya. Walaupun begitu, ketika otot cilar berkontraksi, diameter cincin
otot berkurang, sehingga mengurangi regangan serabut-serabut zonular dan
memungkinkan lensa menjadi lebih sferis. Maka, ketika otot ciliar berkontraksi,
ketebalan aksial lensa meningkat dan diameternya berkurang sehingga kekuatan
dioptriknya meningkat dan menyebabkan akomodasi. Ketika otot siliar
22
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
23/28
berelaksasi, regangan zonular meningkat, lensa memipih, dan kekuatan dioptrik
lensa berkurang.12
Respon akomodatif dapat distimulir oleh ukuran yang diketahui atau
tampak dan jarak dari suatu objek atau oleh kekaburan, aberasi kromatik, atau
osilasi kontinu tonus cililar. Akomodasi dimediasi oleh serabut-serabut
parasimatik saraf kranial III (oculomotor). Obat-obat parasimpatomimetik (seperti
pilocarpine) menginduksi akomodasi, sedangkan obat-obat parasimpatolitik
(seperti atropine) menghambat akomodasi. Obat-obat yang menyebabkan
relaksasi otot ciliar disebut sikloplegik.12
Amplitudo akomodasi adalah jumlah perubahan dalam kekuatan refraktif
mata yang dihasilkan oleh akomodasi. Ia berkurang seiring usia dan dapat
dipengaruhi oleh beberapa obat dan penyakit. Remaja pada umumnya memiliki
12-16 D, sementara dewasa pada usia 40 tahun memiliki 4-8 D. Setelah usia 50
tahun, akomodasi berkurang hingga kurang dari 2 D. Diperkirakan bahwa
kekakuan lensa seiring usia adalah penyebab utama berkurangnya akomodasi
yang disebut presbiopia. Riset sedang dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor
potensial lain yang berkontribusi dalam presbiopia, seperti perubahan dimensi
lensa, elastisitas kapsul lensa, dan geometri perlekatan zonular seiring usia.12
3.4. Vitreous
23
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
24/28
Humor Vitreous adalah cairan jernih yang mengisi rongga posterior dari
matayang berlokasi di antara kristal lensa dan retina dan menempati 80 persen
dari volume bola mata. Cahaya yang awalnya masuk ke dalam mata melalui
kornea, pupil dan lensa ditransmisikan vitreous ke retina. Zat dengan sedikit
kepadatannya menahan bola mata secara rapi. Pada sisi lain lensa dibungkus
erat dengan sel. Meskipun vitreous memiliki viskositas 2-4 kali dibandingkan air
murni memberinya sebuah konsistensi gelatin. Vitreous juga mempunyai indeks
bias 1,336.21
Walaupan vitreous kontak dengan retina dan membantunya tetap di
tempatnya dengan menekannya ke arah Koroid. Vitreous tidak melekat ke
Retina, kecuali pada 3 tempat yaitu : sekitar batas anterior dari retina, pada
makula, suatu bintik kecil di retina yang memberi kita detail saat melihat dan
untuk pandangan sentral, dan pada diskus nervus optikus dimana retina
mengirim sekitar 1,2 juta akson (serabut saraf) ke otak.21
Berbeda dengan cairan di bagin depan mata (humour akuos) yang
dihaslkan terus menerus, gel di rongga vitreous tidak bertambah. Oleh karena
itu, jika darah atau sel-sel radang masuk ke dalam vitreous, dia akan tetap
berada di sana kecuali diangkat melalui pembedahan.21
Jika vitreous tertarik dari retina, dikenal sebagai Vitreous detachment.
Seiring bertambahnya umur vitreous akan mencair dan bisa kolaps. Hal ini
sering terjadi dan timbul lebih awal pada penderita myopia. Ini juga bisa terjadi
setelah trauma pada mata atau peradangan pada mata seperti uveitis.21
24
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
25/28
Serat kolagen dari vitreous terpisah oleh muatan listrik. Dengan
pertambahan umur serangan cenderung berkurang dan serat kolagen dapat
menggumpal bersama. Demikian pula gel yang dapat mencair, kondisi ini dikenal
sebagai syneresis, sehingga memungkinkan sel-sel kelompok organik lainnya
mengambang bebas di dalam humor vitreous, yang dirasakan sebagai floaters
yang dirasakan dalam lapangan pandang sebagai bintik-bintik atau jaringan
fibrosa yang beruntai. Floaters umumnya tidak berbahaya, tetapi tiba-tiba
mengalami floaters berulang mungkin menandakan posterior vitreous
detachment atau penyakit lain pada mata.
21
BAB IV
25
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
26/28
KESIMPULAN
Mata berkembang dari tiga lapis embrional primitif, yaitu : ektoderm
permukaan, ektoderm neural dan mesoderm. Ektoderm permukaan membentuk
epitel kornea. Kanal Schlemm berkembang dari sebuah pleksus vena kanalikuli
berfungsi sebagai sinus akuous. Invaginasi dari proencephalon membentuk
gelembung optik yang akan menjadi lensa matur. Vitreous terbentuk minggu
kelima, muncul di antara gelembung lensa dan ektoderm neural.
Kornea berfungsi sebagai membran pelindung, jendela bagi mata dan
membiaskan cahaya. Humour akuos menyediakan metabolit yang dibutuhkan,
oksigen dan glukosa untuk kornea dan lensa yang avaskuler.
Transparansi lensa tergantung dari komponen-komponen struktural dan
makromolekul lensa. Akomodasi merupakan penyesuaian mata untuk melihat
jarak dekat, dilakukan dengan mengubah bentuk lensa melalui kerja otot siliaris,
sehingga bayangan yang jelas terfokus di retina.
Humour vitreus merupakan cairan jernih yang mengisi rongga posterior
dari mata yang berlokasi diantara kristal lensa dan retina dan menempati 80%
dari volume bola mata. Selain berfungsi sebagai media refraksi, Vitreous juga
berfungsi untuk menjaga bentuk bolamata.
DAFTAR PUSTAKA
26
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
27/28
-
8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi
28/28
16. Anonim,http://www.emedicinehealth.com/anatomy_of_the_eye/page12_em.htm_Vitreous Cavity
17.Skuta GL,Cantor LB, Weiss JS, et Retina and Vitreous, AmericanAcademy of Ophthalmology, 2009-2010, 5-21
18.Sebag J, Nguyun N. Vitreus embryology and vitreo-retinal developmentdisorders. In: Hartnett ME, ed. Pediatric retina. Philadelphia: LippincottWilliams and Wilkins publisher, 2005; 13-28.
19. Allingham, Rand R, et al : Shields Text Book of Glaukoma, 5 th editon.Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.2005: 11-28.
20.Ravindran, R D. Physiology of the Eye. Aravind Eye Hospital. Madurai,India. 2001 :18
21.Anonim, http://en.wikipedia.org/wiki/Vitreous_humour