TIPUS an Media Refraksi

download TIPUS an Media Refraksi

of 28

Transcript of TIPUS an Media Refraksi

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    1/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Refraksi mata adalah perubahan jalannya cahaya akibat media refrakta mata,

    dimana mata dalam keadaan istirahat.Kemampuan mata membiaskan atau

    membelokkan cahaya juga kemampuannya untuk memfokuskan cahaya, yang

    menentukan ketajaman visus. Mata normal dapat membiaskan cahaya tanpa

    bantuan lensa lain seperti kacamata atau lensa kontak.1

    Kita semua tahu bahwa untuk melihat, kita membutuhkan cahaya. Sebuah

    cahaya dapat dibelokkan, dipantulkan atau diserap, tergantung pada substansi

    yang berbeda itu bertemu. Ketika cahaya berjalan melalui air atau lengkungan

    sebuah lensa, misalnya, dengan jalan dibengkokkan atau dibiaskan. Struktur

    mata tertentu memiliki sifat bias mirip dengan air atau lensa dan dapat

    membelokkan cahaya sinar menjadi titik fokus yang tepat sangat penting bagi

    tajam penglihatan.1

    Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media refraksi yang terdiri

    atas kornea, humor akuos, lensa, vitreus. Kekeruhan yang kecil sekalipun

    apabila terletak pada lintasan visual akan memberikan keluhan atau gangguan

    penglihatan.1-3

    1

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    2/28

    1. 2. Tujuan

    Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui perkembangan media

    refraksi baik mulai dari embriologi, anatomi dan fisiologinya.

    2

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    3/28

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    4/28

    tahap 75 mm (13 minggu). Stroma berangsur menebal dan membentuk

    kondensasi anterior tepat di bawah epitel yang dapat dikenali pada 100 mm (4

    bulan) sebagai lapis Bowman. Batas Korneoscleral definitif terdapat pada bulan

    ke empat.7

    Bayi baru lahir memiliki kornea relatif kecil yang mencapai ukuran

    dewasanya pada umur 2 tahun.6 Kornea lebih gepeng daripada kornea dewasa

    dan kurvaturanya lebih besar di perifer daripada sentral. Kornea mengalami

    perubahan yang dramatis baik pada ukuran maupun bentuknya dan terjadi

    selama tahun pertama kehidupan. Diameter horizontal kornea pada infant rata-

    rata 9,8 mm (dengan kisaran 9 - 10,5 mm). Ukuran vertikal kornea sedikit lebih

    besar, yaitu 10,4 mm. Apabila diameter kornea kurang dari 9 mm atau lebih

    besar dari 11 mm, maka perlu dicurigai adanya suatu kelainan. Pada bayi

    prematur, ukuran kornea lebih kecil. Musarella dan Morin menemukan bahwa

    rata-rata diameter kornea pada 37 bayi ( usia kehamilan 34 minggu) adalah 8,2

    0,5 mm. Diameter kornea berhubungan dengan berat badan lahir bayi, yang

    dirumuskan:

    Diameter kornea = 0,0015 x berat (gram) + 6,3

    Perubahan kornea terjadi pada tahun pertama kehidupan, yang meliputi

    pelebaran, pendataran, penipisan dan penigkatan transparansi. Selama tahun

    pertama tersebut, diameter horizontal kornea meningkat secara bertahap sampai

    11 atau 12 mm. Kornea juga menjadi lebih datar sehingga kekuatan dioptrinya

    turun dari 51,2 D pada saat lahir menjadi 45,2 D pada usia 6 bulan. 8,9

    4

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    5/28

    2.2. Humor Akuos

    Humor akuos adalah suatu cairan jernih yang mengisi bilik mata bagian

    anterior dan posterior. Volumenya adalah sekitar 250 L dan kecepatan

    pembentukannya adalah 1,5-2 L/menit.7

    Pada awalnya tidak ada batas jalan keluar antara sel mesenkim yang akan

    membentuk trabekula meshwork dan itu yang akan berdiferensiasi menjadi badan

    siliar. Susunan ekstra selular dari trabekula disintesis dan disimpan oleh sel

    trabekula yang berbeda dimulai pada minggu 15 dan terus berlanjut sampai 8 bulan

    kehamilan. Lapisan selular yang membatasi trabekula meshwork pada bilik mata

    anterior dipecah melalui celah berdiameter 2-8 m. Sebagai proses perkembangan

    selanjutnya, celah ini melebar dan membuka jarak dari meshwork yang secara

    langsung berhubungan dengan bilik mata anterior.10

    Kanal Schlemm berkembang dari sebuah pleksus vena kanalikuli yang kecil

    pada akhir bulan ketiga kehamilan. Kanal Sclemm merupakan turunan dari

    mesenkim mesodermal, fungsi kanal ini pada awalnya adalah sebagai pembuluh

    darah. Sel-sel mesenkim lainnya mengelilingi kanal selama bulan keempat

    kehamilan. Sel-sel dan material yang disekresikan bagian ekstraselular akan

    membentuk jaringan juxtacanalicular. Gambaran vakuolar yang khas mulai terlihat

    di sel endotel yang membatasi kanal Schlemm kira-kira pada awal bulan kelima.

    Pertumbuhannya berhubungan dengan terjadinya sirkulasi humor akuos. Kanal

    mulai berfungsi sebagai sebuah sinus akuos daripada sebagai pembuluh darah.10

    5

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    6/28

    Bilik mata depan pertama kali muncul pada tahap 20 mm (7 minggu) dan

    tetap dangkal sampai saat lahir. Pada 65 mm (9 10 minggu), kanal Schlemm

    terbentuk berupa saluran vaskuler pada setinggi resessus angularis dan berangsur

    menempati lokasi yang lebih anterior.6 Sudut bilik mata depan akan mengalami

    perkembangan yang maksimal pada usia 2 atau 4 tahun.9

    2.3. Lensa

    Lensa adalah struktur yang bikonveks dan transparan, tidak memiliki

    suplai aliran darah maupun persyarafan setelah perkembangan fetal sehingga

    lensa bergantung sepenuhnya pada humor akuos untuk memenuhi kebutuhan

    dan membuang sisa metaboliknya. Lensa terletak pada bagian posterior dari iris

    dan anterior dari vitreus, digantung oleh zonula zinii yang melekat pada ekuator

    lensa 1,5 mm pada bagian anterior dan 1,25 mm pada bagian posterior serta

    melekatkannya ke korpus siliaris.12

    Lensa terdiri dari kapsul, epitel lensa, korteks dan nukleus. Secara tipikal

    berukuran 9 mm pada ekuator dan 5 mm pada antero posterior dengan berat

    sekitar 255 mg.12

    6

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    7/28

    Gambar 1. Bruce James, et al.Lecture Notes Oftalmologi, edisi 9, 2006,hal.12

    Selama embriogenesis lensa mendapatkan perdarahan dari pembuluh

    darah hialoids dan setelah itu secara total suplainya tergantung pada humor

    akuos dan vitreus.12

    Secara embriologi, pada minggu ke-4 :

    - Terbentuk tabung neural

    - Neural plate bertransformasi menjadi 2 lipatan neural pada masing-

    masing sisi neural groove. Neural groove yang berada ditengah embrio

    dan terlindungi disebut neural ektoderm dan permukaan embrio yang tidak

    terlindungi disebut ektoderm permukaan.

    - Optik placodeberkembang sebagai pemadatan dari tabung neuraldimana

    pit optik timbul sebagai hasil differensiasi.

    7

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    8/28

    - Invaginasi dari proencephalon membentuk gelembung optik. Suatu

    penebalan terjadi diatas gelembung optik pada permukaan ektoderm. Ini

    adalah lens placode yang akan menjadi lensa matur.9,13,14

    Meskipun nukleus infantil sudah ada saat lahir, nukleus ini terus tumbuh oleh

    adanya akumulasi serat-serat baru sampai usia pubertas. kemudian, kelanjutan

    pertambahan serat-serat baru akan membentuk korteks, ketebalan kapsul lensa

    meningkat terutama bagian anterior; sisa hialoid pada kapsul posterior secara

    berangsur-angsur atrofi.9

    Kapsul lensa merupakan membran basal transparan elastik yang dibentuk

    oleh sel-sel epitel. Kapsul membungkus substansi lensa dan mampu menekuk

    substansi lensa selama perubahan akomodatif. Kapsul lensa adalah paling tebal

    di zona preekuatorial anterior dan posterior dan paling tipis di wilayah polus

    posterior sentralis kira-kira 2-4 m. Kapsul lensa anterior lebih tebal dibanding

    kapsul posterior saat lahir dan mengalami peningkatan ketebalan selama

    hidup.6,12

    Penelitian awal tentang akomodasi menyatakan bahwa bayi baru lahir

    mempunyai fokus yang tetap dan tidak ada akomodasi. Penelitian terakhir

    menunjukkan bahwa bayi yang berusia 2-3 bulan mampu berakomodasi bila

    melihat gambar yang berubah-ubah dengan jarak focus < 75 cm. Kedalaman

    fokus pada bayi lebih baik karena mata dan pupil pada bayi lebih kecil.7,15

    8

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    9/28

    2.4.Vitreus

    Vitreus adalah struktur gel yang mengisi rongga posterior dari bola mata.

    Kolagen adalah struktur utama dari komponen protein vitreus, komponen utama

    lainnya adalah asam hialuronat. Dasar vitreus menutupi ora serrata, memanjang

    2 mm ke anterior dan 3 mm ke posterior. Ini tidak dapat dipisahkan secara

    mekanik dengan dasar retina. Bagian anterior ke dasar vitreus disebut korteks

    vitreus anterior. Bagian posterior ke dasar vitreus disebut korteks vitreus

    posterior. Vitreus dibagi atas beberapa zona berdasarkan densitasnya. Bagian

    terluar adalah korteks vitreus, bagian tengah adalah zona yang berada di bagian

    dalam dari korteks, zona yang tengah ditempati oleh kanal Cloquet.6,16,17

    Korteks vitreus disebut juga permukaan hialoid, merupakan bagian terluar

    dengan ketebalan 100 m, zona ini terdiri dari fibril kolagen yang rapat sekali.

    Bagian anterior korteks terbentang di anterior dari dasar dan berdekatan dengan

    badan siliar, bilik mata posterior dan lensa. Bagian belakang berbatasan dengan

    retina.Bagian tengah mengandung jaringan ikat yang lurus dan tidak bercabang

    yang berjalan dari arah anterior ke arah posterior. Bagian ini muncul dari bagian

    dasar vitreus dan masuk ke dalam korteks bagian posterior.6

    Kanal Cloquet disebut juga hialoid channel atau jalur retrolental berlokasi

    di tengah dari badan vitreus. Kanal Cloquet berbentuk seperti huruf S, berotasi

    90 derajat dengan pusat di daerah bawah yang tadinya adalah daerah sistem

    arteri hialoid. Vitreus bersifat semi cair di dalam bola mata. Mengandung air

    9

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    10/28

    sebanyak 90 persen sehingga tidak dapat lagi menyerap air. Sesungguhnya

    fungsi Vitreus adalah mempertahankan bola mata agar tetap bulat. Peranannya

    mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina.2,6,17

    Secara embriologi pada minggu ke-5 Vitreus primer terbentuk, muncul

    diantara gelembung lensa dan neural ektoderm yang membentuk retina.Minggu

    ke-6 merupakan awal perkembangan vitreus sekunder. Bulan ke-4 Vitreus telah

    sangat berkembang.9,12,13,18

    Secara embriologi,pertumbuhan vitreus terbagi atas 3 tahap, yaitu :

    a. Tahap pertama : Vitreus primer, tahap 4,5 - 13 mm atau 3 - 6 minggu.

    Sel-sel mesenkim dan fibroblast yang berasal dari mesenkim pada tepian

    mangkuk optik atau berhubungan dengan system vascular hialoid, bersama

    kontribusi minor dari lensa embrional dan lapis dalam dari vesikel optik,

    membentuk serabut-serabut vitreus dari vitreus primer. Akhirnya vitreus primer

    terletak tepat di belakang kutub posterior lensa bersama sisa-sisa pembuluh

    hialoid (kanal Cloquet).

    b. Tahap kedua : Vitreus sekunder, tahap13 - 65 mm atau 6 - 10 minggu.

    Serabut sel-sel dari vitreus sekunder berasal dari vitreus primer vaskuler. Di

    anterior, perlekatan vitreus sekunder yang erat pada membran limitan interna

    retina merupakan tahap-tahap awal pembentukan basis vitreus. Sistem hialoid

    10

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    11/28

    mengembangkan satu set pembuluh vitreus. Sistem hialoid paling berkembang

    pada tahap 40 mm dan kemudian beratrofi dari posterior ke anterior.

    b. Tahap ketiga : Vitreus tersier, 65 mm atau lebih dari 10 minggu. Terdiri

    atas kondensasi fibril vitreus yang merupakan bakal epitel siliaris dari mangkuk

    optik ke ekuator lensa. Kondensasi itu kemudian membentuk ligamentum

    suspensorium dari lensa, yang telah berkembang baik pada tahap 100 mm atau

    pada 4 bulan. Sistem hialoid telah beratrofi seluruhnya pada tahap ini.7

    BAB III

    11

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    12/28

    FISIOLOGI MEDIA REFRAKSI

    3.1. Kornea

    Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui

    berkas cahaya menuju retina. Sifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya

    yang uniform, avaskuler, dan deturgens. Deturgens atau keadaan dehidrasi

    relatif jaringan kornea, dipertahankan oleh pompa bikarbonat aktif pada

    endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel.7

    Endotel lebih berperan daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi, dan

    cedera kimiawi atau fisik pada endotel jauh lebih berat daripada cedera pada

    epitel.Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya

    sifat transparan. Sebaliknya, cedera pada epitel hanya menyebabkan edema

    lokal sesaat. Penetrasi kornea utuh oleh obat bersifat bifasik. Substansi larut

    lemak dapat melalui epitel utuh, dan substansi larut air dapat melalui stroma

    yang utuh. Karenanya agar dapat melalui kornea, obat harus larut lemak dan

    larut air sekaligus.4,7

    Epitel adalah sawar yang efisien terhadap masuknya mikroorganisme ke

    dalam kornea. Namun sekali kornea ini cedera, stroma yang avaskuler dan

    membran Bowman mudah terkena infeksi oleh berbagai macam organisme,

    seperti bakteri, amuba, dan jamur. Streptococcus pneumonia (pneumokokus)

    adalah bakteri patogen kornea sejati.7

    12

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    13/28

    Karena memiliki banyak serabut nyeri, kebanyakan lesi kornea, baik

    pada lapisan luar maupun dalam (benda asing pada kornea, abrasi kornea,

    keratitis interstisial) menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Rasa sakit ini

    diperhebat oleh gesekan palpebra (terutama palpebra superior) pada kornea dan

    menetap sampai sembuh. Kornea berfungsi sebagai jendela bagi mata dan

    membiaskan berkas cahaya, lesi kornea umumnya dapat mengaburkan

    penglihatan, terutama kalau letaknya di sentral.2,4,6,7

    Fotofobia pada penyakit kornea adalah akibat kontraksi iris yang

    meradang yang menimbulkan rasa sakit. Dilatasi pembuluh iris adalah

    fenomena refleks yang disebabkan iritasi pada ujung saraf kornea. Fotofobia

    yang berat pada kebanyakan penyakit kornea, minimal pada keratitis herpes

    karena hiperestesi terjadi pada penyakit ini, yang juga merupakan tanda

    diagnostik berharga.7

    Jaringan kornea memiliki ketebalan 0,5 mm dan terdiri dari lima lapisan,

    yaitu:

    a.Epitel

    Bagian epitel adalah bagian terluar, meliputi sekitar 10 persen dari

    ketebalan jaringan. Fungsi utama dari epitel adalah :

    1. Menghalangi masuknya benda asing, seperti debu, air dan bakteri ke dalam

    mata dan lapisan lain dari kornea.

    13

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    14/28

    2. Menyediakan lapisan halus yang mengabsorsi oksigen dan nutrisi dari air

    mata, kemudian mendistribusikan nutrisi ke seluruh kornea. Epitel dipenuhi oleh

    ribuan ujung saraf yang kecil yang membuat kornea sangat sensitif terhadap

    rasa sakit ketika terluka. Bagian dari epitel yang berfungsi sebagai dasar dimana

    sel epitel berkumpul disebut membran basement.

    b. Lapisan Bowman

    Terbentang tepat dibawah membran basement dari epitel yang

    merupakan satu lapisan yang transparan dikenal sebagai lapisan Bowman.

    Lapisan ini terdiri dari lapisan fiber protein yang kuat yang disebut kolagen.

    Ketika terluka, lapisan Bowman dapat membentuk sikatrik sebagai

    penyembuhan. Jika sikatriknya besar dan terletak di sentral, dapat terjadi

    penurunan tajam penglihatan.

    c. Stroma

    Di bawah lapisan Bowman adalah stroma, yang meliputi sekitar 90 persen

    dari ketebalan kornea. Ini terdiri dari 78 persen air dan 60 persen kolagen dan

    tidak mengandung pembuluh darah. Kolagen memberi kornea kekuatan,

    elastisitas, dan bentuk bagi kornea.

    d. Membran Descement

    Di bawah Stroma adalah membran descement, lembaran tipis yang kuat

    dari jaringan kornea yang berfungsi barier pertahanan melawan infeksi dan luka.

    Membran descement terdiri dari fibrin kolagen yang dihasilkan oleh sel endotel

    14

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    15/28

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    16/28

    3.2. Humor Akuos

    Humor Akuos mempunyai fungsi fisiologis yang bervariasi melalui berbagai

    struktur okular. Dua bagian utama yang yang berhubungan dengan dinamika

    humor akuos adalah badan siliar, yang memproduksi humor akuos dari plasma

    darah di jaringan kapiler prosessus siliaris dan regio limbal, dimana jaringan

    trabekula termasuk didalamnya.(19)

    Komposisi humour akuos sama dengan plasma darah walaupun dengan

    kadar protein lebih rendah.

    Air : 99%

    Ion : HCO3-, Cl-, Na+; K+; Ca2+; PO43-.

    Proteins: albumin, -globulins.

    As korbat: sebagai anti oksidan untuk melindungi dari sinar UV.

    Glukosa

    Laktat : dihasilkan oleh metabolisme struktur anaerobik dari mata.

    Asam Amino : ditransportasikan oleh sel epitel siliar.10

    Humor akuos menyediakan metabolit yang dibutuhkan, oksigen dan glukosa

    untuk kornea dan lensa yang avaskular. Humor akuos ini dihasilkan oleh epitel pars

    plikata dari badan siliar, dan disekresikan ke bilik mata posterior, melalui daerah

    antara iris dan lensa dan masuk ke dalam bilik mata depan melalui pupil. Dalam bilik

    mata depan, akuos bersirkulasi di sepanjang bagian bawah dari kornea dan di

    sepanjang bagian atas dari iris akhirnya keluar dari bagian perifer dari bilik mata

    16

    http://en.wikipedia.org/wiki/Albuminhttp://en.wikipedia.org/wiki/%CE%92-globulinshttp://en.wikipedia.org/wiki/Ascorbatehttp://en.wikipedia.org/wiki/Ascorbatehttp://en.wikipedia.org/wiki/Amino_acidshttp://en.wikipedia.org/wiki/Albuminhttp://en.wikipedia.org/wiki/%CE%92-globulinshttp://en.wikipedia.org/wiki/Ascorbatehttp://en.wikipedia.org/wiki/Amino_acids
  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    17/28

    depan.Humor akuos juga memindahkan sisa metabolisme dari jaringan- jaringan

    ini seperti asam laktat, asam piruvat.5,9,10

    Kecepatan pembentukan cairan akuos dan hambatan pada mekanisme

    pengaliran keluarnya menentukan besarnya tekanan intra okuler. Normalnya

    tekanan di dalam bola mata berkisar antara 10 - 20 mmHg. Peningkatan tekanan

    intra okuler dapat terjadi akibat produksi cairan akuos yang meningkat misalnya

    pada reaksi peradangan dan tumor intra okuler atau karena aliran keluarnya yang

    terganggu akibat adanya hambatan.19

    Gambar3. 2000 - 2010 American Health Assistance Foundation

    http://www.ahaf.org/glaucoma/about/understanding/flow-of-aqeous-humor.html

    Humour akuos merupakan cairan intra okuler yang dinamis yang penting untuk

    kesehatan mata. Secara sederhana terdapat tiga bagian yang menggambarkan

    proses fisiologis pada produksi humor akuos, yaitu :

    17

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    18/28

    a. Penumpukan dari plasma : Beberapa penelitian menduga sangat banyak unsur-

    unsur dalam plasma yang dengan mudah melewati pembuluh darah kapiler pada

    prosesus siliaris, melewati stroma, dan di antara sel epitel yang berpigmen sebelum

    berakumulasi di bawah tight junctions sel epitel yang tidak berpigmen. Obat-obatan

    yang berpengaruh pada perfusi pembuluh darah siliaris dapat mempengaruhi

    tekanan intra okular.

    b. Transpor melalui barier darah akuos : Pada transpor aktif ini terjadi pemindahan

    trans selular yang selektif dari kation - anion dan lain-lain melalui barier darah

    akuos. Kehancuran barier darah akuos menyebabkan meningkatnya protein

    plasma di dalam akuos yang akan meningkatkan tekanan intra okuler.

    c. Aliran osmotik: Perubahan tekanan osmotik pada darah akan mempengaruhi

    tekanan intra okuler melalui proses difusi melalui dinding kapiler.19

    3.3.Lensa

    Lensa tidak mempunyai persyarafan dan pembuluh darah. Selama

    embriogenesis mendapatkan perdarahan dari pembuluh darah hialoid dan

    setelah itu secara total suplainya tergantung pada humor akuos dan vitreus.

    Lensa terdiri dari tiga bagian yatu kapsul elastis dan epitelium lensa yang terletak

    pada permukaan anterior lensa, korteks dan nukleus.12

    Dibawah mikroskop cahaya kapsul lensa terlihat homogen, tetapi dengan

    mikroskop elektron tampak terdiri dari 40 lamella. Lamella terdiri dari serabut

    retikuler yang berisi matriks glikoprotein yang berhubungan dengan kolagen tipe

    18

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    19/28

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    20/28

    lengkung lensa, mereka memulai proses diferensiasi terminal menjadi serabut

    lensa. Nukleus lensa lebih keras dari korteks. Serabut - serabut lamelar

    subepitelial terus berproduksi sesuai dengan usia. Sehingga sel secara gradual

    menjadi lebih besar dan kurang elatis. Nukleus dan korteks terbuat dari lamelar

    konsentris memanjang. Tiap serat mengandung inti yang pipih dan terdapat di

    bagian pinggir lensa dekat ekuator yang berhubungan dengan epitel

    subkapsuler. Serat-serat ini saling berhubungan di bagian anterior.12

    Sel-sel epitel lensa pada ekuator terus membelah dan berkembang

    menjadi serabut-serabut lensa, yang menyebabkan pertumbuhan berkelanjutan

    dari lensa. Sel-sel lensa dengan tingkat metabolisme paling tinggi adalah epitel

    dan korteks bagian luar. Sel-sel superfisial ini menggunakan oksigen dan

    glukosa bagi transpor aktif elektrolit, karbohidrat, dan asam amino ke dalam

    lensa.12

    Mungkin aspek yang paling penting dari fisiologi lensa adalah mekanisme

    yang mengontrol keseimbangan air dan elektrolit yang penting bagi transparansi

    lensa. Karena transparansi amat tergantung pada komponen-komponen

    struktural dan makromolekular lensa, gangguan hidrasi selular dapat segera

    menyebabkan kekeruhan. Perlu diketahui bahwa gangguan keseimbangan air

    dan elektrolit bukanlah ciri dari katarak nuklear. Namun dalam katarak kortikal,

    kandungan air naik secara signifikan.6,12

    Lensa manusia normal mengandung sekitar 66% air dan 33% protein, dan

    jumlah ini berubah sangat sedikit seiring penuaan. Korteks lensa lebih terhidrasi

    20

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    21/28

    dibanding nukleus lensa. Sekitar 5% volume lensa adalah air yang ditemukan

    antara serabut-serabut lensa di ruang ekstraselular. Dalam lensa, konsentrasi

    natrium dan kalium dipertahankan pada 20 milimolar (mM) dan 120 mM, secara

    berurutan. Kadar pada humor aqueous dan vitreous adalah berbeda secara

    nyata, dengan konsentrasi natrium dipelihara pada 150 mM dan kalium pada 5

    mM.12

    Lensa didehidrasi dan memiliki kadar ion kalium (K+) dan asam amino

    yang lebih tinggi dibanding humour akuos dan vitreus yang mengelilinginya.

    Sebaliknya, lensa mengandung kadar ion natrium (Na+), ion klorida (Cl-), dan air

    yang lebih rendah dibanding lingkungan sekitarnya.(12)

    Keseimbangan kation antara bagian dalam dan luar lensa adalah hasil

    dari sifat permeabilitas membran sel lensa dan aktivitas pompa natrium yang

    terletak di dalam membran sel epitel lensa dan tiap serabut lensa. Pompa

    natrium berfungsi melalui pemompaan ion natrium keluar sementara mengambil

    ion kalium ke dalam. Mekanisme ini bergantung pada pemecahan ATP dan

    diregulasi oleh enzim Na+, K+ -ATPase. (12)

    Transpor dan permeabilitas membran juga penting dalam penyediaan

    nutrisi lensa. Transpor aktif asam amino terjadi di epitel lensa melalui mekanisme

    yang tergantung pada gradien natrium, yang dipertahankan oleh pompa natrium.

    Glukosa memasuki lensa melalui suatu proses difusi terfasilitasi yang secara

    tidak langsung terhubung dengan sistem transpor aktif. Produk sisa metabolisme

    meninggalkan lensa melalui difusi sederhana. Berbagai substansi, termasuk

    21

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    22/28

    asam askorbat, mio-inositol, dan kolin, memiliki mekanisme transpor dalam

    lensa.12

    Akomodasi merupakan penyesuaian mata untuk melihat jarak dekat,

    dilakukan dengan mengubah bentuk lensa melalui kerja otot siliaris, sehingga

    bayangan yang jelas terfokus di retina. Akomodasi merupakan suatu mekanisme

    bagaimana mata mengubah fokus dari jauh ke dekat, diproduksi oleh perubahan

    bentuk lensa yang disebabkan kerja otot siliar pada serabut-serabut zonular.

    Substansi lensa adalah paling mudah berubah bentuk selama masa anak-anak

    dan tahun-tahun dewasa dini, ia secara progresif kehilangan kemampuannya

    untuk berubah seiring pertambahan usia. Setelah usia 40 tahun, rigiditas nukleus

    lensa secara klinis mengurangi akomodasi karena nukleus sklerotik tidak dapat

    menonjol ke anterior dan mengubah kurvatura anteriornya seperti yang dapat

    dilakukan sebelumnya. Kapsul posterior sentral yang merupakan wilayah kapsul

    yang paling tipis, cenderung menonjol ke posterior dengan derajat yang sama

    tanpa tergantung regangan zonular.12

    Otot siliar sebagai suatu cincin yang saat berkontraksi memiliki efek yang

    berkebalikan dari efek yang diharapkan secara intuitif dari suatu sphingter.

    Ketika suatu otot sphingter berkontraksi, ia biasanya memperkuat

    cengkeramannya. Walaupun begitu, ketika otot cilar berkontraksi, diameter cincin

    otot berkurang, sehingga mengurangi regangan serabut-serabut zonular dan

    memungkinkan lensa menjadi lebih sferis. Maka, ketika otot ciliar berkontraksi,

    ketebalan aksial lensa meningkat dan diameternya berkurang sehingga kekuatan

    dioptriknya meningkat dan menyebabkan akomodasi. Ketika otot siliar

    22

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    23/28

    berelaksasi, regangan zonular meningkat, lensa memipih, dan kekuatan dioptrik

    lensa berkurang.12

    Respon akomodatif dapat distimulir oleh ukuran yang diketahui atau

    tampak dan jarak dari suatu objek atau oleh kekaburan, aberasi kromatik, atau

    osilasi kontinu tonus cililar. Akomodasi dimediasi oleh serabut-serabut

    parasimatik saraf kranial III (oculomotor). Obat-obat parasimpatomimetik (seperti

    pilocarpine) menginduksi akomodasi, sedangkan obat-obat parasimpatolitik

    (seperti atropine) menghambat akomodasi. Obat-obat yang menyebabkan

    relaksasi otot ciliar disebut sikloplegik.12

    Amplitudo akomodasi adalah jumlah perubahan dalam kekuatan refraktif

    mata yang dihasilkan oleh akomodasi. Ia berkurang seiring usia dan dapat

    dipengaruhi oleh beberapa obat dan penyakit. Remaja pada umumnya memiliki

    12-16 D, sementara dewasa pada usia 40 tahun memiliki 4-8 D. Setelah usia 50

    tahun, akomodasi berkurang hingga kurang dari 2 D. Diperkirakan bahwa

    kekakuan lensa seiring usia adalah penyebab utama berkurangnya akomodasi

    yang disebut presbiopia. Riset sedang dilakukan untuk menyelidiki faktor-faktor

    potensial lain yang berkontribusi dalam presbiopia, seperti perubahan dimensi

    lensa, elastisitas kapsul lensa, dan geometri perlekatan zonular seiring usia.12

    3.4. Vitreous

    23

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    24/28

    Humor Vitreous adalah cairan jernih yang mengisi rongga posterior dari

    matayang berlokasi di antara kristal lensa dan retina dan menempati 80 persen

    dari volume bola mata. Cahaya yang awalnya masuk ke dalam mata melalui

    kornea, pupil dan lensa ditransmisikan vitreous ke retina. Zat dengan sedikit

    kepadatannya menahan bola mata secara rapi. Pada sisi lain lensa dibungkus

    erat dengan sel. Meskipun vitreous memiliki viskositas 2-4 kali dibandingkan air

    murni memberinya sebuah konsistensi gelatin. Vitreous juga mempunyai indeks

    bias 1,336.21

    Walaupan vitreous kontak dengan retina dan membantunya tetap di

    tempatnya dengan menekannya ke arah Koroid. Vitreous tidak melekat ke

    Retina, kecuali pada 3 tempat yaitu : sekitar batas anterior dari retina, pada

    makula, suatu bintik kecil di retina yang memberi kita detail saat melihat dan

    untuk pandangan sentral, dan pada diskus nervus optikus dimana retina

    mengirim sekitar 1,2 juta akson (serabut saraf) ke otak.21

    Berbeda dengan cairan di bagin depan mata (humour akuos) yang

    dihaslkan terus menerus, gel di rongga vitreous tidak bertambah. Oleh karena

    itu, jika darah atau sel-sel radang masuk ke dalam vitreous, dia akan tetap

    berada di sana kecuali diangkat melalui pembedahan.21

    Jika vitreous tertarik dari retina, dikenal sebagai Vitreous detachment.

    Seiring bertambahnya umur vitreous akan mencair dan bisa kolaps. Hal ini

    sering terjadi dan timbul lebih awal pada penderita myopia. Ini juga bisa terjadi

    setelah trauma pada mata atau peradangan pada mata seperti uveitis.21

    24

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    25/28

    Serat kolagen dari vitreous terpisah oleh muatan listrik. Dengan

    pertambahan umur serangan cenderung berkurang dan serat kolagen dapat

    menggumpal bersama. Demikian pula gel yang dapat mencair, kondisi ini dikenal

    sebagai syneresis, sehingga memungkinkan sel-sel kelompok organik lainnya

    mengambang bebas di dalam humor vitreous, yang dirasakan sebagai floaters

    yang dirasakan dalam lapangan pandang sebagai bintik-bintik atau jaringan

    fibrosa yang beruntai. Floaters umumnya tidak berbahaya, tetapi tiba-tiba

    mengalami floaters berulang mungkin menandakan posterior vitreous

    detachment atau penyakit lain pada mata.

    21

    BAB IV

    25

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    26/28

    KESIMPULAN

    Mata berkembang dari tiga lapis embrional primitif, yaitu : ektoderm

    permukaan, ektoderm neural dan mesoderm. Ektoderm permukaan membentuk

    epitel kornea. Kanal Schlemm berkembang dari sebuah pleksus vena kanalikuli

    berfungsi sebagai sinus akuous. Invaginasi dari proencephalon membentuk

    gelembung optik yang akan menjadi lensa matur. Vitreous terbentuk minggu

    kelima, muncul di antara gelembung lensa dan ektoderm neural.

    Kornea berfungsi sebagai membran pelindung, jendela bagi mata dan

    membiaskan cahaya. Humour akuos menyediakan metabolit yang dibutuhkan,

    oksigen dan glukosa untuk kornea dan lensa yang avaskuler.

    Transparansi lensa tergantung dari komponen-komponen struktural dan

    makromolekul lensa. Akomodasi merupakan penyesuaian mata untuk melihat

    jarak dekat, dilakukan dengan mengubah bentuk lensa melalui kerja otot siliaris,

    sehingga bayangan yang jelas terfokus di retina.

    Humour vitreus merupakan cairan jernih yang mengisi rongga posterior

    dari mata yang berlokasi diantara kristal lensa dan retina dan menempati 80%

    dari volume bola mata. Selain berfungsi sebagai media refraksi, Vitreous juga

    berfungsi untuk menjaga bentuk bolamata.

    DAFTAR PUSTAKA

    26

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    27/28

  • 8/3/2019 TIPUS an Media Refraksi

    28/28

    16. Anonim,http://www.emedicinehealth.com/anatomy_of_the_eye/page12_em.htm_Vitreous Cavity

    17.Skuta GL,Cantor LB, Weiss JS, et Retina and Vitreous, AmericanAcademy of Ophthalmology, 2009-2010, 5-21

    18.Sebag J, Nguyun N. Vitreus embryology and vitreo-retinal developmentdisorders. In: Hartnett ME, ed. Pediatric retina. Philadelphia: LippincottWilliams and Wilkins publisher, 2005; 13-28.

    19. Allingham, Rand R, et al : Shields Text Book of Glaukoma, 5 th editon.Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia.2005: 11-28.

    20.Ravindran, R D. Physiology of the Eye. Aravind Eye Hospital. Madurai,India. 2001 :18

    21.Anonim, http://en.wikipedia.org/wiki/Vitreous_humour