Tinjauan Yuridis Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Oleh Menurut Undang

download Tinjauan Yuridis Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Oleh Menurut Undang

of 2

Transcript of Tinjauan Yuridis Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Oleh Menurut Undang

Tinjauan Yuridis Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik Menurut Kitab Undang Undang Hukum Perdata

Latar Belakang

Pembangunan sektor ketenagalistrikan bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa guna mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Kini listrik merupakan sarana vital yang dibutuhkan oleh masyarakat, sebab sebagian besar aktivitas kehidupan yang dilakukan berhubungan dengan listrik. Kebutuhan akan listrik tidak hanya dalam kegiatan rumah tangga, melainkan meluas hingga kegiatan industri dan perekonomian. Sehingga dapat dikatakan bahwa listrik kini menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan masyarakat.

Usaha penyediaan tenaga listrik merupakan pengadaan tenaga listrik yang meliputi pembangkitan tenaga listrik, transmisi tenaga listrik, distribusi tenaga listrik, dan penjualan tenaga listrik. Penjualan tenaga listrik adalah kegiatan usaha penjualan tenaga listrik kepada konsumen. Dalam penjualan tenaga listrik kepada konsumen terjadi transaksi jual beli tenaga listrik antara PT. PLN (Persero) dengan konsumen. Jual beli merupakan suatu perjanjian yang dilakukan oleh dua pihak, dimana pihak yang satu mengikatkan diri untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain membayar harga yang telah dijanjikan.

Oleh karena perjanjian tersebut telah ditetapkan oleh PT. PLN (Persero) maka konsumen hanya dapat menandatangani saja tanpa harus keberatan dengan isi perjanjian tersebut. Dengan melakukan penandatangan perjanjian tersebut maka dapat dikatakan bahwa konsumen telah setuju dengan isi perjanjian. Sehingga dengan demikian sudah seharusnya konsumen berkewajiban membaca isi perjanjian atau kontrak tersebut terlebih dahulu sebelum menandatanganinya. Konsekuensi yuridis dari adanya kewajiban membaca kontrak adalah bahwa pada prinsipnya para pihak tidak bisa di kemudian hari mengelak untuk melaksanakan kontrak dengan alasan bahwa dia sebenarnya tidak membaca klausula kontrak tersebut, atau terjebak dengan klausula kontrak yang bersangkutan.

PERMASALAHAN listrik sepertinya tidak kunjung selesai. Selain keterbatasan daya, tarif pemasangan listrik yang tidak murah juga menimbulkan permasalahan di masyarakat. Biaya pemasangan listrik untuk 900 Volt Ampere (VA) mencapai Rp. 5 jutaan sedangkan untuk 1.300 VA harus mengeluarkan biaya Rp.6 jutaan hingga Rp.7 Jutaan.

Pemasangan 900 Volt Ampere (VA) yang hanya 5 (lima) titik lampu dan 2 (dua) stop kontak, yang mana masyarakat desa Giti RT.08 RW.04 Kecamatan Kabun kabupaten Rokan Hulu harus merogoh kantongnya lebih dalam hingga mencapai RP. 5.800.000.

Tarif harga tersebut telah di tentukan oleh salah satu biro instalasi listrik yaitu PT.PMP.PT.PMP adalah salah satu biro instalasi listrik yang di tunjuk oleh pimpinan PLN Ranting Pasir Pengaraian kabupaten Rokan Hulu untuk pemasangan jaringan baru listrik di desa Giti RT.08 RW.04 Kecamatan Kabun kabupaten Rokan Hulu.

Tim investigasi kabarriau.net mempertanyakan harga untuk pemasangan 900 Volt Ampere (VA) yang hanya 5 (lima) titik lampu dan 2 (dua) stop kontak yang resminya kepada Pimpinan PLN Ranting Pasir Pengaraian (25/02) yang lalu.

Pimpinan PLN Ranting Pasir Pengaraian hanya meletakkan tarif harga yang katanya standar PLN sebesar Rp. 1.771.825 untuk pemasangan 5 (lima) titik lampu dan 2 (dua) stop kontak, ungkap pimpinan PLN Ranting Pasir Pengaraian tersebut.

Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi hak dan kewajiban para pihak dan tenaga Listrik dalam perjanjian jual beli listrik ?2. Bagaimana cara penentuan biaya pemasangan listrik dalam perjanjian jual beli tenaga listrik ?3. Kapan berlaku dan daluarsanya dari perjanjian jual beli tenaga listrik ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak tenaga Listrik dalam perjanjian jual beli listrik.2. Untuk mengetahui cara penentuan biaya pemasangan listrik dalam perjanjian jual beli tenaga listrik.3. Untuk berlaku dan daluarsanya dari perjanjian jual beli tenaga listrik.

Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau ide dan manfaat positif bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan khususnya dalam hukum perlindungan konsumen dan hukum perikatan.2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini dijadikan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dan dapat memberikan sumbangan berupa masukan bagi PT. PLN (Persero) dan pelanggan PT. PLN (Persero) yang dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan di saat adanya perselisihan yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini yakni mengenai perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT. PLN (Persero). Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan bahan atau sumber bagi penelitian berikutnya yang mengangkat permasalahan serupa dengan penelitian ini.